• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENINGKATAN KEMAMPUAN WIRAUSAHA SISWA SMK MELALUI PEMBUATAN SEDIAAN GEL SAMPO ANTI KETOMBE MENGGUNAKAN BAHAN ALAM DARI MINYAK ATSIRI

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2024

Membagikan "PENINGKATAN KEMAMPUAN WIRAUSAHA SISWA SMK MELALUI PEMBUATAN SEDIAAN GEL SAMPO ANTI KETOMBE MENGGUNAKAN BAHAN ALAM DARI MINYAK ATSIRI"

Copied!
7
0
0

Teks penuh

(1)

p-ISSN: 2598-1218 Volume 6 Nomor 8 Tahun 2023 e-ISSN: 2598-1226 DOI : 10.31604/jpm.v6i8.2612-2618

MARTABE : Jurnal Pengabdian Masyarakat│2612

PENINGKATAN KEMAMPUAN WIRAUSAHA SISWA SMK MELALUI PEMBUATAN SEDIAAN GEL SAMPO ANTI

KETOMBE MENGGUNAKAN BAHAN ALAM DARI MINYAK ATSIRI

Anayanti Arianto, Nazliniwaty, Lia Laila, Bayu Eko Prasetyo, Widya Sari Madina Hasibuan, Vanessa Angkasa

Fakultas Farmasi Universitas Sumatera Utara [email protected]

Abstract

Currently, employment from Vocational High School graduates is very minimal, including graduates from Pharmacy Vocational Schools. Therefore, a solution is needed to reduce the number of unemployed by creating their own jobs or entrepreneurship. Entrepreneurship have an important role in the life of the state, one of which is in the employment sector. Entrepreneurships in accordance with the expertise and knowledge for the Pharmacy Vocational School are the manufacture of pharmaceutical-related products or preparations. One of the products that can be developed is an anti-dandruff shampoo that uses natural active substances so that it can attract market attention due to the high public interest in natural-based products. Community service activities had been carried out by providing education and training on making anti-dandruff shampoo in the form of gel dosage form as well as presenting material about entrepreneurship to YPFSU Medan Pharmacy Vocational High School students. The results of the questionnaire analysis showed that the community service activities carried out at the YPFSU Medan Pharmacy Vocational School provided benefits and increased 72.15% of students' knowledge related to the anti-dandruff shampoo preparation and entrepreneurship.

Keywords: Anti-dandruff sampo, entrepreneurship, natural ingredients.

Abstrak

Saat ini serapan tenaga kerja dari lulusan Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) sangat minim, termasuk lulusan dari SMK Farmasi. Oleh karena itu, diperlukan solusi dalam mengurangi jumlah pengangguran dengan menciptakan lapangan kerja sendiri atau berwirausaha. Wirausaha memiliki peranan penting dalam kehidupan bernegara, salah satunya adalah dalam sektor ketenagakerjaan. Wirausaha yang sesuai dengan keahlian dan keilmuan di SMK Farmasi adalah pembuatan produk atau sediaan yang terkait dengan kefarmasian. Salah satu produk yang dapat dikembangkan adalah produk sampo anti ketombe yang menggunakan zat aktif alami sehingga dapat menarik perhatian pasar karena tingginya minat masyarakat terhadap produk berbahan dasar alami. Kegiatan pengabdian kepada masyarakat telah dilakukan dengan memberikan edukasi dan pelatihan pembuatan sampo anti ketombe dalam bentuk sediaan gel serta materi tentang kewirausahaan kepada para siswa SMK Farmasi YPFSU Medan. Hasil analisa angket memperlihatkan bahwa kegiatan pengabdian yang dilakukan di SMK Farmasi YPFSU Medan memberikan manfaat dan meningkatkan 72.15% pengetahuan siswa terkait pembuatan sampo anti ketombe dan kewirausahaan.

Kata kunci: Sampo antiketombe, kewirausahaan, bahan alam.

PENDAHULUAN

Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) Farmasi YPFSU ialah salah satu

sekolah kejuruan yang berada di kota Medan. Saat ini terdapat banyak sekolah menengah kejuruan di kota

(2)

Anayanti Arianto,dkk. Peningkatan Kemampuan Wirausaha Siswa Smk Melalui…

2613

Medan, namun sayangnya tidak semua lulusannya terserap dengan baik di dunia kerja. Menurut data BPS, jumlah pengangguran di Indonesia pada bulan Agustus 2021 adalah 6,49%, dan rasio pengangguran terbesar berasal dari SMK yaitu 11,13% dan diikuti oleh lulusan sekolah menengah atas (SMA) sebesar 9,09% (BPS, 2021). Hal ini terjadi diantaranya karena kurang sesuainya pelajaran yang didapatkan di sekolah dengan kenyataan di lapangan dan terbatasnya penyediaan lapangan kerja berbanding jumlah lulusan yang terus meningkat tiap tahunnya. Faktor ini menjadi peringatan bagi masyarakat yang selama ini menganggap lulusan SMK siap kerja dan mudah terjun dalam dunia kerja belum terbukti karena tingkat pengangguran lulusan SMK yang justru tinggi. Oleh karena itu diperlukan solusi untuk mengatasi permasalahan tersebut, salah satunya dengan memberikan dorongan untuk berwirausaha (Saputri, dkk., 2016).

Menurut Haryati (2014), kewirausahaan adalah kemampuan menjalankan dan mengorganisir perusahaan yang dapat melakukan usaha dan menciptakan lapangan kerja melalui kegiatan kreatif dan inovatif. Untuk mewujudkan nilai tambah yang menciptakan produk dan pasar baru, berani untuk mengambil risiko atas hasil ciptaanya sendiri, serta ulet, tekun, dan gigih.

McClelland dalam Silvia (2013), menyampaikan bahwa jika dua persen penduduk suatu negara merupakan entrepreneur, maka negara tersebut dapat maju. Jumlah dari pengusaha muda yang ada di Indonesia hanya sekitar 0,18 % dari seluruh jumlah penduduk dan masih tertinggal dibandingkan negara-negara maju, contohnya Amerika (11,5%) atau Singapura (7,2%) (Suharti & Sirine, 2011). Untuk mengatasi hal ini,

perlunya mendorong generasi muda agar berminat menciptakan lapangan kerja mandiri sesuai dengan keterampilan dan wawasan yang mereka miliki, daripada hanya mengandalkan pekerjaan dari orang lain atau bekerja di instansi pemerintah.

Wirausaha memiliki peranan penting dalam kehidupan bernegara, salah satunya adalah dalam sektor ketenagakerjaan. Wirausaha yang sesuai dengan keahlian dan keilmuan di SMK Farmasi YPFSU adalah pembuatan produk atau sediaan yang terkait dengan kefarmasian. Membuat produk sampo anti ketombe dengan menggunakan berbagai bahan alami adalah hal yang menarik dan sangat bermanfaat mengingat sampo merupakan kebutuhan sehari-hari bagi masyarakat pada umumnya.

Salah satu bahan alam yang digunakan dalam pembuatan sediaan sampo adalah minyak atsiri. Minyak atsiri dikenal memiliki berbagai efek farmakologi seperti antibakteri, antioksidan, dan antijamur. Indonesia memiliki berbagai tanaman yang dapat dimanfaatkan dalam bentuk minyak atsiri seperti tanaman rempah (Yanti, dkkk, 2020). Minyak ini bersifat sangat mudah menguap dan berbau wangi sesuai warna tanaman penghasil (Howarto, dkk., 2015). Sereh dapur (Cymbopogon citratus) merupakan salah satu tanaman yang mengandung minyak atsiri (Arianto, dkk., 2018).

Senyawa utama dari minyak sereh dapur yaitu sitral dan juga mengandung sitronelal, metilheptan, n-desil aldehida, linalool, dan geraniol (Zaituni, dkk., 2016). Kandungan minyak atsiri dalam sereh dapur memiliki khasiat sebagai antijamur dan antibakteri (Ella, dkk., 2013). Senyawa aktif pada minyak sereh yang berfungsi sebagai antijamur adalah sitronelal dan linalool (Lely, dkk., 2018).

(3)

MARTABE : Jurnal Pengabdian Masyarakat Vol 6 No 8 Tahun 2023 Hal 2612-2618

2614 Pengembangan produk sampo

anti ketombe dengan menggunakan zat aktif alami dapat menarik perhatian pasar karena tingginya minat masyarakat terhadap produk berbahan dasar alami. Edukasi dan pelatihan perlu dilakukan untuk meningkatkan pemahaman serta pengetahuan masyarakat akan pentingnya tanaman herbal dan bahan alami untuk pengembangan produk kesehatan (Putra, 2022). Untuk itu perlu dilakukan pelatihan pembuatan sampo dari bahan alam dan kewirausahaan kepada siswa SMK Farmasi YPFSU Medan. Kegiatan ini diharapkan agar siswa nantinya dapat membuat produk sampo anti ketombe dari bahan alam sendiri dan mampu melakukan teknik pemasaran yang baik sehingga pada akhirnya dapat meningkatkan perekonomian keluarga dan menekan angka pengangguran di Indonesia dengan membuka lapangan kerja bagi masyarakat sekitar.

METODE

Kegiatan pengabdian kepada masyarakat dilakukan melalui dua metode yaitu penyuluhan dan pelatihan.

a. Tahap I (Penyuluhan)

Pada tahap pertama, siswa diberikan pengetahuan terkait pembuatan shampo anti ketombe dari bahan alami dan kewirausahaan.

Penyuluhan dilakukan melalui metode ceramah dan diskusi. Tujuan dilakukan kegiatan ini untuk lebih meningkatkan wawasan, pengetahuan dan semangat siswa untuk membuka usaha baru.

b. Tahap II (Pelatihan Teknik Produksi dan Pengemasan Produk)

Pada tahap ini siswa dibimbing untuk membuat produk sampo anti ketombe dari bahan alam. Formula dan metode pembuatan sampo anti ketombe mengikuti penelitian yang telah dilakukan oleh Arianto, dkk. (2018).

Pelatihan tersebut berupa video demonstrasi cara membuat shampo anti ketombe dengan bahan alam, diawali dari menyiapkan alat dan bahan yang dibutuhkan, hingga bagaimana cara membuatnya dan mengemasnya ke dalam wadah. Siswa juga akan disediakan alat dan bahan untuk membuat shampo anti ketombenya sendiri.

Edukasi juga disediakan dalam bentuk modul untuk meningkatkan pengetahuan siswa. Modul ini merupakan kumpulan yang berkaitan dengan penjelasan ketombe, penggunaan dan pembuatan shampo anti ketombe. Berhasilnya kegiatan diukur dengan memakai angket evaluasi kegiatan, serta angket pre-test dan post- test untuk menilai tingkat pengetahuan siswa tentang topik pengabdian.

HASIL DAN PEMBAHASAN

Kegiatan penyuluhan dan demo praktik pembuatan sampo dan kewirausahaan terlaksana dengan lancar dan tanpa kendala di ruang kelas SMK Farmasi YPFSU Medan. Peserta yang hadir berjumlah 46 siswa yang merupakan siswa kelas X dan XI.

Kegiatan dimulai dengan penyampaian edukasi tentang sampo anti ketombe dan berbagai bahan alam yang memiliki khasiat anti ketombe, dilanjutkan dengan pemaparan edukasi mengenai kewirausahaan seperti yang tertera di Gambar 1. Kegiatan diteruskan dengan memutarkan video demo pembuatan sampo anti ketombe, dimana proses pembuatan sampo anti

(4)

Anayanti Arianto,dkk. Peningkatan Kemampuan Wirausaha Siswa Smk Melalui…

2615

ketombe ini juga telah dipaparkan dalam buku modul yang dibagikan untuk dapat memantapkan pemahaman siswa.

Gambar 1. Penyampaian materi tentang sampo anti ketombe dan kewirausahaan

Setelah pemberian materi dilakukan, peserta diminta untuk mempraktikkan secara langsung proses pembuatan sampo anti ketombe.

Seluruh peserta dibagi menjadi beberapa kelompok kecil dan diminta melakukan pembuatan sediaan sampo dengan menggunakan bahan-bahan yang telah disediakan dan mengikuti arahan dan bimbingan dari tim pengabdian.

Sediaan sampo yang telah dibuat lalu dikemas dalam kemasan yang telah disediakan dan diberikan label sehingga

nampak menarik. Dokumentasi kegiatan pembuatan sediaan sampo dapat dilihat pada Gambar 2.

Gambar 2. Peserta melakukan praktik pembuatan sampo anti ketombe

Hasil analisis angket pengabdian kepada masyarakat yang telah dilaksanakan tertera pada Gambar 3.

Dari Gambar 3 terlihat bahwa persentase pada tiap pertanyaan berbeda-beda. Pada pertanyaan nomor 1 mengenai kemudahan menerima materi yang dipaparkan oleh penyuluh, dinyatakan mudah diterima oleh peserta (100%). Hal ini menandakan bahwa penyuluh berhasil memaparkan materi kepada peserta dengan cara yang mudah dipahami.

Pada pertanyaan nomor 2 yaitu tentang pengetahuan peserta tentang cara berwirausaha sebelum penyuluh memberikan materi. Hasil yang didapatkan pada analisa angket adalah 76.09% yang berarti peserta telah mengetahui cara berwirausaha, mengingat kewirausahaan ialah salah

(5)

MARTABE : Jurnal Pengabdian Masyarakat Vol 6 No 8 Tahun 2023 Hal 2612-2618

2616 satu mata pelajaran yang diajarkan di

SMK Farmasi YPFSU Medan.

Pada pertanyaan nomor 3 yaitu terkait cara pembuatan sampo, hasil analisa angket menyatakan hanya 19.57% peserta yang telah mengetahui cara pembuatan sampo sebelumnya.

Oleh karena itu pemberian pelatihan pembuatan sampo anti ketombe yang dilaksanakan yaitu kegiatan yang tepat pada sasarannya.

Untuk pertanyaan ke 4 yaitu tentang kemudahan pembuatan sampo yang dilakukan, hasil analisa angket memperlihatkan 97.83% dari seluruh peserta yang menunjukkan bahwa pembuatan sampo secara langsung dapat dipahami dan dilakukan oleh siswa.

Pada pertanyaan nomor 5 yaitu terkait kegunaan buku saku dan modul yang diberikan, hasil analisa angket memperlihatkan 97.83% dari seluruh peserta menunjukkan bahwa buku saku dan modul yang diberikan oleh tim pengabdian berguna untuk peserta.

Pada pertanyaan nomor 6 yaitu terkait manfaat dari pelaksanaan pengabdian yang dilakukan, hasil analisa angket memperlihatkan seluruh peserta (100%) menyatakan kegiatan ini bermanfaat.

Pada pertanyaan nomor 7 yaitu terkait kesediaan peserta untuk kembali ikut serta dalam kegiatan pengabdian di lain waktu, hasil analisa angket menunjukkan seluruh peserta (100%) menyatakan bersedia.

Gambar 3. Persentase hasil jawaban peserta terkait angket penilaian kegiatan pengabdian

kepada masyarakat.

Hasil analisa angket pengetahuan peserta terkait sampo anti ketombe dan

kewirausahaan dapat dilihat pada Gambar 4 dan Gambar 5.

Gambar 4. Hasil analisa angket dan post-test peserta terhadap pengetahuan mengenai sampo anti ketombe dan kewirausahaan

Gambar 5. Persentase peningkatan pengetahuan peserta terhadap sampo anti

ketombe dan kewirausahaan

Dari hasil analisa angket yang ditunjukkan pada gambar di atas, dapat dilihat bahwa hampir seluruh responden memperlihatkan kenaikan tingkat pengetahuan. Pengetahuan siswa meningkat rata-rata sebesar 72,15%

setelah mengikuti pelatihan serta penyuluhan yang diberikan. Hal ini memperlihatkan bahwa kegiatan pengabdian kepada masyarakat mengenai pembuatan sampo anti

(6)

Anayanti Arianto,dkk. Peningkatan Kemampuan Wirausaha Siswa Smk Melalui…

2617

ketombe dari berbagai bahan alam dapat meningkatkan pengetahuan siswa.

SIMPULAN

Dari kegiatan pengabdian masyarakat yang dilakukan kepada siswa SMK Farmasi terkait peningkatan keterampilan pembuatan sampo anti ketombe dari berbagai bahan alam dan penyuluhan materi kewirausahaan berlangsung dengan baik. Peserta memperoleh keuntungan melalui kegiatan pengabdian yang dilaksanakan berupa produk sampo anti ketombe dan modul tentang pembuatan sampo anti ketombe. Kegiatan pengabdian yang dilakukan mampu meningkatkan 72.15% pengetahuan peserta terkait pembuatan sampo anti ketombe dan kewirausahaan.

UCAPAN TERIMA KASIH

Penulis menyampaikan rasa terima kasih terhadap mitra pengabdian yaitu SMK YPFSU atas kerjasama yang sangat baik selama pengabdian masyarakat dilaksanakan. Penulis juga mengucapkan terima kasih kepada Rektor Universitas Sumatera Utara, dan

Lembaga Pengabdian/Pelayanan Kepada Masyarakat Universitas Sumatera Utara (LPPM-USU) atas bantuan pembiayaan yang diberikan sesuai dengan Surat Perjanjian Penugasan Pelaksanaan Pengabdian Kepada Masyarakat Skim Kemitraan Mono Tahun Reguler Sumber Dana Non PNBP USU Tahun Anggaran 2022.

DAFTAR PUSTAKA

Arianto, A., Sitorus P., & Ma’rufah, R.

(2018). Formulasi dan Evaluasi Aktivitas Anti jamur Gel

Sampo Anti ketombe Minyak Sereh Dapur (Cymbopogon citratus). TM Conference Series, 1(3), 007-013.

Badan Pusat Statistik, (2021). Tingkat Pengangguran Terbuka (TPT) sebesar 6,49 persen.

https://www.bps.go.id/pressrelea se/2021/11/05/1816/agustus- 2021--tingkat-pengangguran- terbuka--tpt--sebesar-6-49-

persen.html. Diakses pada tanggal 20 Desember 2022.

Ella, M. U., Sumiartha, K., Suniti, N.

W., Sudiarta, I. P., & Antara, N.

S. (2013). Uji Efektivitas Konsentrasi Minyak Atsiri Sereh Dapur (Cymbopogon citratus(DC.) Stapf) terhadap Pertumbuhan JamurAspergillus Sp. secara In Vitro. E Jurnal Agroekoteknologi Tropika, 2 (1), 39-48.

Haryati, S. P. (2014). Peningkatan Kreativitas Berwirausaha Siswa Kelas XII Jasa Boga 1 Dalam Pengolahan Limbah Bandeng Sebagai Peluang Usaha Melalui Unit Produksi Di SMK Negeri 3 Pati. Jurnal Pendidikan Ilmu Sosial, 24 (2), 67-84.

Howarto, M. S., Wowor, P.M., &

Mintjelungan, C.N. (2015). Uji Efektifitas Antibakteri Minyak Atsiri Sereh Dapur Sebagai Bahan Medikamen Saluran Akar Terhadap Bakteri

Enterococcus Faecalis.

Jurnal e-GiGi, 3 (2).

Lely, N., Sulastri, H., & Meisyayati, S.

(2018). Aktivitas Antijamur

Minyak Atsiri Sereh

Wangi (Cymbopogon nardus (L.) Rendle). Jurnal Kesehatan Saelmakers Perdana, 1(1), 31-37.

Putra, E. D. L., Prasetyo, B. E., &

Wahyuni, H. S. (2022). Edukasi

(7)

MARTABE : Jurnal Pengabdian Masyarakat Vol 6 No 8 Tahun 2023 Hal 2612-2618

2618 Pemanfaatan Tanaman Herbal

bagi Kesehatan di Desa Liang Pematang Kabupaten Deli Serdang. Martabe: Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat, 5(4), 1322-1327.

Saputri, H., Hari, M., & Arief, M.

(2016). Pengaruh Motivasi Berwirausaha Terhadap Minat Berwirausaha Melalui Prestasi Belajar Mata Pelajaran

Kewirausahaan Siswa Kelas XI SMK Negeri 1 Kraksaan.

Jurnal Pendidikan Bisnis dan Manajemen, 2(2), 123-132.

Silvia, S. (2013). Pengaruh Entrepreneurial Traits dan Entrepreneurial Skills Terhadap Intensi Kewirausahaan (Studi Empiris Dampak Pendidikan Kewirausahaan

pada Mahasiswa Universitas Kristen Petra Surabaya. Agora. 1(1), 404- 410.

Suharti, L. & Sirine, H. (2011). Faktor- Faktor Yang Berpengaruh Terhadap Niat Kewirausahaan (Entrepreneurial Intention).

Jurnal manajemen dan kewirausahaan, 13(2).

Yanti, R., Nurdiawati, H., Cahyanto, M.N., & Pranoto, Y. (2020).

Identifikasi komponen dan Uji Potensi Anti Jamur

Minyak Atsiri Serai Dapur (Cympobogon citratus) Terhadap Jamur Penghasil Aflatoksin. Jurnal Teknologi Pertanian. 9(2), 72-80.

Zaituni, Khathir, R., & Agustina, R.

(2016). Penyulingan Minyak

Atsiri Sereh Dapur (Cymbopogon citratus) Dengan

Metode Penyulingan Air- Uap. Jurnal Ilmiah

Mahasiswa Pertanian Unsyiah.

1(1), 1009-1016.

Referensi

Dokumen terkait