• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENINGKATAN KESEJAHTERAAN MASYARAKAT KABUPATEN TANAH DATAR MELALUI IMPLEMENTASI ZAKAT HASIL PERTANIAN

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2023

Membagikan "PENINGKATAN KESEJAHTERAAN MASYARAKAT KABUPATEN TANAH DATAR MELALUI IMPLEMENTASI ZAKAT HASIL PERTANIAN"

Copied!
13
0
0

Teks penuh

(1)

Online Access: http://ecampus.iainbatusangkar.ac.id/ojs/index.php/zawa | 61

Pemanfaatan Zakat untuk Meningkatkan Pendapatan Mustahiq pada BAZNAS Kabupaten Dharmasraya Utilization of Zakat to Increase Mustahiq Income at

BAZNAS Dharmasraya Regency

Tezi Asmadia1, Ihdi Aini2, Netta Agusti3

1UIN Mahmud Yunus Batusangkar, 2UIN SyahadaPadang Sidempuan, 3Universitas Bengkulu

1 [email protected] 2 [email protected], 3 [email protected]

Abstract : The main problem in this study is that the Productive Economy program is one of the Dharmasraya Makmur programs which aims to increase mustahiq's income in the long term and change their economic capabilities for the better. However, in carrying out productive zakat distribution programs, many problems occur in the field, including failures due to their own efforts such as production aspects, low business motivation, indiscipline in the use of zakat funds and indiscipline in the use of funds, causing differences in the income of mustahiq recipients of productive zakat funds. The type of research conducted is field research or field research using a descriptive qualitative approach. Data collection techniques that the authors use are interviews and documentation. The analysis technique used is data reduction, data presentation, and drawing conclusions. The results showed that the distribution of productive zakat funds in the form of business capital provided by BAZNAS Dharmasraya Regency to 30 mustahiq people as a sample of this study can be said to be successful in increasing mustahiq income in terms of the average increase in mustahiq income, which is 80%. However, mustahiq who are not successful in developing their business because these funds are used to meet mustahiq's personal needs and productive zakat funds channeled by BAZNAS Dharmasraya Regency are quite large but not accompanied by coaching because the accompanying HR (Human Resources) is lacking, so mustahiq who receive these funds are trying to develop their own business, but in the middle of running the business, they are confused about how to manage the business that is being occupied so that there is no significant development.

Keywords : Income Increase, Mustahiq Economy, Productive Zakat.

PENDAHULUAN

Apabila berbicara tentang ekonomi Islam maka tidak akan lepas dari masalah zakat. secara demografis masyarakat Indonesia adalah beragama Islam dan secara kultural, kewajiban zakat dan dorongan berinfak dan bersedekah di jalan Allah telah mengakar kuat dalam tradisi masyarakat muslim. Dengan demikian mayoritas penduduk Indonesia, secara ideal bisa terlibat

dalam mekanisme pengelolaan zakat. zakat berpotensi mempengaruhi aktivitas ekonomi Nasional. Dana zakat diambil dari harta orang yang berlebih dan disalurkan kepada orang yang kekurangan. Zakat tidak bermaksud untuk memiskinkan orang kaya, juga tidak melecehkan jerih payah orang kaya, hal itu disebabkan karena zakat diambil dari sebagian kecil hartanya dengan beberapa kriteria tertentu dari harta yang wajib Manuscript received 15 Januari 2023, processed 10 Maret 2023, published 30 Juni 2023

(2)

62 | Pemanfaatan Zakat untuk Meningkatkan Pendapatan Mustahiq …….

dizakatinya. Oleh karena itu, alokasi dana zakat tidak bisa diberikan secara sembarangan dan hanya dapat disalurkan kepada kelompok tertentu. Dalam al-Qur’an sering kali kata zakat digabung dengan kata shalat. Hal ini menegaskan ada kaitan antara ibadah shalat dengan zakat. Jika shalat berdimensi vertikal ketuhanan, maka zakat merupakan ibadah horizontal kemanusiaan.

Adapun firman Allah SWT dalam al- Qur’an tentang asas pelaksanaan zakat tercantum dalam perintah Allah SWT:

ىِف ْمُ كُنا َو ْخِاَ

ف َةوٰ كَّزلا ا ُوَتٰ

ا َو َةوٰ

ل َّصلا او ُماقََ

ا َو ا ْوُباَت ْ نِاَ

ف ٍم ْوَ

قِل ِتٰيٰ اْ

لا ُ ل ِ صَ

فُن َوۗ ِنْي ِ دلا

َن ْو ُمَ ل ْعَّي

Artinya: “Jika mereka bertaubat, mendirikan shalat dan menunaikan zakat, maka (mereka itu) adalah saudara- saudaramu se-agama. Dan Kami menjelaskan ayat-ayat itu bagi kaum yang mengetahui” (Q.S. At- Taubah: 11)

Zakat, sekalipun dibahas di dalam pokok bahasan “ibadah”, karena dipandang bagian yang tidak terpisahkan dari shalat, sesungguhnya merupakan bagian sistem sosial ekonomi Islam dan oleh karena itu, dibahas di dalam buku-buku tentang strategi hukum dan ekonomi Islam (Qardawi, 2011).

Sebagaimana yang telah dijelaskan dalam Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 23 tahun 2011 tentang pengelolaan zakat pasal 25 menjelaskan bahwa zakat wajib didistribusikan kepada mustahiq sesuai

dengan ketentuan syari’at Islam dan pasal 27 zakat dapat didayagunakan untuk usaha produktif dalam rangka penanganan fakir miskin dan peningkatan kualitas umat.

Dengan demikian, dapat dipahami bahwa pendistribusian zakat sebaiknya diprioritaskan untuk membangun usaha produktif bagi penerima zakat agar mampu mendatangkan pendapatan bagi mustahiq dan bahkan dapat menyerap tenaga kerja. Dengan kata lain pendistribusian zakat haruslah ada perubahan dari pola konsumtif menuju pola produktif. Karena sebagaimana yang diketahui bahwa secara umum pendistribusian zakat masih banyak dalam bentuk konsumtif. Hal ini dimaksudkan untuk dapat meningkatkan kemampuan fakir miskin dalam menciptakan pendapatan dan mengeluarkan dirinya dari perangkap kemiskinan.

Dalam aspek pendistribusian dana zakat, sejauh ini terdapat dua pola penyaluran zakat yaitu bersifat konsumtif dan bersifat produktif. Zakat yang bersifat konsumtif adalah zakat yang diberikan hanya satu kali atau sesaat saja (digunakan hanya sekali), padahal metode ini kurang menyentuh pada persoalan yang dihadapi para mustahiq, karena hanya membantu kesulitan mereka sesaat. Sedangkan zakat yang bersifat produktif adalah zakat yang lebih

(3)

Online Access: http://ecampus.iainbatusangkar.ac.id/ojs/index.php/zawa | 63 diprioritaskan untuk usaha yang produktif,

zakat produktif dapat diberikan apabila kebutuhan mustahiq sudah terpenuhi dan terdapat kelebihan. Pendayagunaan dana zakat diutamakan untuk usaha produktif sehingga dapat mencapai sebuah tujuan yang mana dana zakat dikelola untuk menghasilkan suatu produksi secara berkelanjutan yang nantinya apabila produktifitas terus meningkat akan meningkatkan pendapatan ekonomi mustahiq.

Dana zakat akan lebih optimal dilaksanakan oleh Badan Amil Zakat (BAZ) dan sejenisnya, karena sebagai organisasi yang terpercaya untuk pengalokasian, pendayagunaan, dan pendistribusian dana zakat, mereka tidak memberikan zakat begitu saja melainkan mereka mendampingi, memberikan pengarahan serta pelatihan agar dana zakat tersebut benar-benar dijadikan modal kerja sehingga penerima zakat tersebut memperoleh pendapatan yang layak dan mandiri.

Di Kabupaten Dharmasraya juga sudah berdiri suatu Badan Amil Zakat Nasional yang disebut dengan BAZNAS Kabupaten Dharmasraya yang terletak di KM. 5 Sikabau Kecamatan Pulau Punjung dengan dana zakat yang terhimpun dari tahun 2017 hingga tahun 2021 terlihat dari tabel di bawah ini:

Tabel 1

Data Pengumpulan dan Penyaluran Dana Zakat BAZNAS Kabupaten Dharmasraya No Tahun PENGUMPULAN PENYALURAN 1.

2017 Rp. 4.458.970.057 Rp.

2.876.614.800 2.

2018 Rp. 4.391.540.510 Rp.

3.944.097.500 3.

2019 Rp. 4.612.908.294 Rp.

5.919.148.075 4.

2020 Rp. 4.680.164.079 Rp.

4.794.528.940 5.

2021 Rp. 4.652.016.301 Rp.

3.953.853.127

Jumlah Rp.

22.795.599.241

Rp.

21.488.242.442 (Sumber: BAZNAS Kabupaten Dharmasraya, 2022)

Dana tersebut digunakan untuk membantu para mustahiq yang membutuhkan bantuan sesuai dengan program yang telah dibentuk. Salah satunya Program Ekonomi Produktif merupakan salah satu program Dharmasraya Makmur yang pemberian dana zakat yang ditujukan untuk diproduktifkan adalah hal yang sangat membantu dalam meningkatan produktifitas mustahiq, dibandingkan dengan pemberian dana zakat yang ditujukan untuk dikonsumsi, karena dana zakat produktif yang diberikan akan dikelola untuk menghasilkan suatu produksi secara berkelanjutan yang nantinya apabila

(4)

64 | Pemanfaatan Zakat untuk Meningkatkan Pendapatan Mustahiq …….

produktifitas terus meningkat akan meningkatkan pendapatan ekonomi mustahiq.

Dana zakat yang terkumpul kemudian disalurkan oleh BAZNAS Kabupaten Dharmasraya sesuai dengan program yang telah ditetapkan. Pada tahun 2021 BAZNAS Kabupaten Dharmasraya telah menyalurkan zakat dengan rincian sebagai berikut:

Tabel 2

Penyaluran Zakat Berdasarkan Program Periode 1 Januari s/d 31 Desember Tahun

2021

No Keterangan Penyaluran (Rp) 1 Penyaluran

Dana Zakat Rp.3.953.853.127 1.1

Program Dharmasraya

Cerdas

Rp 1.724.830.890

1.2

Program Dharmasraya

Sehat

Rp 392.250.375

1.3

Program Dharmasraya

Peduli

Rp 907.098.862

1.4

Program Dharmasraya

Makmur

Rp 246.300.000

1.5

Program Dharmasraya

Dakwah

Rp 683.373.000

(Sumber: BAZNAS Kabupaten Dharmasraya, 2022)

Dalam pelaksanaan zakat produktif pada BAZNAS Kabupaten Dharmasraya telah dilaksanakan penyaluran program ekonomi produktif tahun 2021, pelaksanaan bantuan zakat produktif ini merupakan salah

satu program BAZNAS yang bernama Program Dharmasraya Makmur, bantuan zakat produktif ini bertujuan untuk meningkatkan pendapatan mustahiq, diketahui penyaluran dana zakat untuk ekonomi pada tahun 2021 sebesar Rp.

246.300.000 dengan banyak penerima yang diketahui dari BAZNAS Kabupaten Dharmasraya sebanyak 67 orang yang masing-masingnya mendapatkan bantuan sebesar Rp. 1.500.000 sampai Rp. 2.000.000 berdasarkan telaah staf Nomor:

135/DPP/BAZNAS/DR/IV-2021 (sebanyak 67 Orang) untuk pengembangan usaha mustahiq dan dana zakat produktif lainnya disalurkan pada periode bulan berikutnya.

Harapan yang besar dari BAZNAS Kabupaten Dharmasraya kepada mustahiq agar mengelola program yang disalurkan ini untuk mengembangkan usaha. Beragam aspek usaha yang dibantu oleh BAZNAS Kabupaten Dharmasraya yaitu berupa permodalan usaha warung harian, sarapan pagi, bantuan hewan ternak dan masih banyak lainnya.

Hal ini yang membuat Program Ekonomi Produktif sehingga dapat membantu mustahiq dalam jangka waktu panjang dan meningkatkan pendapatan ekonominya menjadi lebih baik. Namun dalam melaksanakan program

(5)

Online Access: http://ecampus.iainbatusangkar.ac.id/ojs/index.php/zawa | 65 pendistribusian zakat produktif banyak

terjadi permasalahan di lapangan yang menyebabkan pendayagunaan zakat di bidang ekonomi produktif menjadi risiko kegagalan yang tinggi, di antaranya kegagalan terjadi karena usahanya sendiri seperti aspek produksi, rendahnya motivasi berusaha, dan ketidakdisiplinan dalam penggunaan dana sehingga menyebabkan perbedaan pendapatan mustahiq penerima dana zakat produktif.

Selain faktor dari mustahiq yang berdampak pada berhasil tidaknya program zakat produktif, faktor yang berasal dari lembaga zakat juga memberi dampak pada keberhasilan pencapaian tujuan pendistribusian zakat produktif, yaitu SDM pendamping yang kurang terhadap mustahiq zakat produktif dalam mengelola usaha, serta masih lemahnya pengawasan oleh pihak BAZNAS Kabupaten Dharmasraya terhadap usaha mustahiq, sehingga dana zakat yang diberikan kepada mustahiq disalah gunakan untuk urusan pribadi.

Diketahui penyaluran dana zakat untuk ekonomi yang telah terealisasikan pada tahun 2021 sebesar Rp. 246.300.000 dengan banyak penerima yang diketahui dari BAZNAS Kabupaten Dharmasraya sebanyak 67 orang yang masing-masingnya mendapatkan bantuan sebesar Rp. 1.500.000 hingga Rp. 2.000.000. Dengan bantuan dana

tersebut apakah memberikan dampak terhadap peningkatan pendapatan usaha mustahiq dan untuk apa saja dana tersebut dipergunakan.

METODE

Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian lapangan atau field research. Metode penelitian yang digunakan adalah metode deskriptif kualitatif.

Sumber data primer dalam penelitian ini adalah 2 (dua) orang dari BAZNAS dan 30 (tiga puluh) orang mustahik penerima bantuan zakat produktif. Sedangkan sumber data sekunder yang digunakan dalam penelitian ini adalah data mustahik penerima zakat produktif dan data pengumpulan dan penyaluran dana zakat produktif yang diperoleh dari BAZNAS Kabupaten Dharmasraya.

PEMBAHASAN

Ditinjau dari segi bahasa, kata zakat mempunyai beberapa arti, yaitu “al- barakath” “keberkahan”, “al-nama

“pertumbuhan”, dan “al-jaharah

“kesucian”. Sedangkan pengertian zakat secara istilah menurut Imam Syafi’i adalah suatu bagian harta benda yang dikeluarkan oleh muzakki untuk keperluan membersihkan hartanya lalu diberikan kepada orang yang berhak menerimanya

(6)

66 | Pemanfaatan Zakat untuk Meningkatkan Pendapatan Mustahiq …….

(Khairuddin, 2022).

Kesadaran berzakat, perlu ditumbuhkan dari dalam diri setiap pribadi, tidak berzakat karena terpaksa atau dipaksa sehingga dengan berzakat akan membersihkan harta yang telah kita miliki dan sebagai bentuk pernyataan syukur kepada Allah SWT.

Tujuan zakat untuk kehidupan individu, khususnya muzakki meliputi, pensucian jiwa manusia dari sifat kikir dan suka menumpuk harta. Zakat dapat mengajarkan manusia untuk gemar berinfak dan membantu meringankan penderitaan saudaranya. Zakat dapat mengobati hati manusia dari cinta dunia yang berlebihan, mengembangkan kekayaan batin, dan menumbuhkan rasa cinta sesama manusia.

Tujuan akhirnya adalah untuk memperkaya jiwa manusia dengan nilai-nilai moral dan spiritual yang dapat meninggikan harkat dan martabat benda, dan mengikis sifat materialisme manusia. Tujuan yang kedua adalah membentangkan dan membina tali persaudaraan sesama muslim dan manusia pada umumnya yang juga menjembatani jurang pemisah antara yang kaya dengan yang miskin dalam suatu masyarakat. Zakat merupakan sarana pemerataan pendapatan untuk mencapai keadilan sosial (Hakim, 2020).

Zakat yang dilakukan dengan istiqomah dan cara yang benar akan mendatangkan banyak manfaat, di antaranya adalah (Azwar, 2016):

a) Sebagai pemeluk agama Islam, zakat merupakan perwujudan keimanan kepada Allah SWT. Kewajiban yang harus dilaksanakan, terutama segala sesuatu uang termasuk dalam hukum Islam, karena itulah dengan mengeluarkan zakat berarti telah mengkokohkan diri sebagai muslim yang taat kepada perintah Allah SWT, akan memperoleh balasan yang sangat besar baik berupa pahala yang nanti akan diperoleh di akhirat, maupun balasan di dunia berupa penggantian harta yang lebih berlipat ganda dari Allah SWT dan juga akan menghapus dosa-dosa seorang muslim.

b) Zakat merupakan hak mustahiq dimana zakat berfungsi untuk menolong, membantu dan membina mereka terutama fakir miskin ke arah kehidupan yang lebih baik. Manusia sebagai makhluk sosial, tentu memerlukan rasa saling membantu, toleransi antar sesama dan selalu berlapang dada. Allah SWT memberi banyak bukti bahwa bagi mereka yang selalu membiasakan diri mengeluarkan zakatnya, maka orang tersebut akan selalu

(7)

Online Access: http://ecampus.iainbatusangkar.ac.id/ojs/index.php/zawa | 67 dicintai, dihormati, dan mendapatkan

derajat yang berbeda.

c) Golongan masyarakat miskin sebagaimana kita ketahui masih mendominasi di negeri ini. Karena itulah, bagi mereka yang mampu, diwajibkan membantu saudara se-Islam, sehingga tingkat kesejahteraan dapat teratasi dengan baik.

Jika zakat ini ditunaikan dengan istiqomah dan pembagiannya merata tanpa ada penyimpangan, maka dapat dipastikan akan meredam gejolak sosial, kecemburuan sosial, dendam, iri, dan dengki. Bahkan dapat menekan tingkat kriminalitas yang cenderung meningkat, seiring dengan merosotnya perekonomian.

Mekanisme Pendistribusian Zakat Produktif di BAZNAS Kabupaten Dharmasraya

Pendistribusian zakat untuk usaha produktif harus melalui prosedur yang jelas dan sesuai dengan Keputusan Menteri Agama Republik Indonesia No. 581 Tahun 1999 tentang Pelaksanaan Undang-Undang No. 38 Tahun 1999 tentang Pengelolaan Zakat Pasal 29 yaitu:

1) Melakukan studi kelayakan;

2) Menetapkan jenis usaha produktif;

3) Melakukan bimbingan dan penyuluhan;

4) Melakukan pemantauan, pengendalian dan pengawasan;

5) Mengadakan evaluasi; dan 6) Membuat pelaporan.

Pasal 29 Keputusan Menteri Agama Republik Indonesia No. 581 tahun 1999 tentang Pelaksanaan Undang-Undang No. 38 tahun 1999 tentang Pengelolaan Zakat tersebut bertujuan untuk memastikan bahwa pelaksanaan usaha produktif dapat berjalan maksimal, serta pelanggaran-pelanggaran / penyelewengan tidak akan terjadi atau bisa diminimalisir. Keputusan tersebut memberikan ikatan antara pemberi modal dan penerima modal usaha produktif berupa bimbingan, penyuluhan, pemantauan, pengendalian, pengawasan, evaluasi dan pelaporan. Sehingga antara penerima pinjaman dan pemberi pinjaman dalam ada ikatan dan berjalan bersama-sama untuk mewujudkan tercapainya usaha yang dilakukan oleh fakir miskin (Wibowo, 2015)

Zakat sebagai salah satu rukun Islam mempunyai kedudukan yang sangat penting.

Hal ini dapat dilihat dari segi tujuan dan hikmah zakat dalam meningkatkan martabat hidup manusia dalam masyarakat, perintah zakat selalu beriringan dengan shalat. Zakat merupakan ibadah dalam bidang harta yang mengandung hikmah dan manfaat yang demikian besar dan mulia, baik yang berkaitan dengan orang yang berzakat

(8)

68 | Pemanfaatan Zakat untuk Meningkatkan Pendapatan Mustahiq …….

(muzakki), penerimanya (mustahiq), harta yang dikeluarkan zakatnya, maupun bagi masyarakat keseluruhan.

Dana zakat merupakan salah satu potensi umat Islam dalam upaya pemberdayaan ekonomi umat. Berbicara tentang ini yang terpenting tidak boleh melupakan peran amil zakat selaku pengemban amanah pengelola dana-dana zakat yang terhimpun. Pendistribusian dana zakat adalah satu aktifitas atau kegiatan untuk mengatur dana zakat yang terhimpun sesuai dengan fungsi manajemen dalam upaya menyalurkan zakat yang diterima dari muzakki untuk mustahiq sehingga terciptanya tujuan organisasi secara efektif dan tujuan dari zakat juga tercapai.

Pendistribusian dana zakat pada BAZNAS Kabupaten Dharmasraya kepada yang berhak menerima dilakukan sesuai dengan syari’at agama Islam. Adapun pendistribusian dana zakat kepada mustahiq bersifat hibah yang artinya dana zakat produktif yang disalurkan kepada mustahiq tanpa adanya pembayaran kembali oleh mustahiq dengan memperhatikan skala prioritas kebutuhan mustahiq di masing- masing daerah dalam hal ini Kabupaten Dharmasraya, karena apabila dana zakat didistribusikan di luar daerah zakat itu dikumpulkan sedangkan dalam daerah

tersebut masih banyak mustahiq yang membutuhkannya, maka hal ini bertentangan dengan hikmah yang ingin dicapai dari adanya kewajiban zakat.

Dana zakat yang terkumpul dari BAZNAS Kabupaten Dharmasraya bersumber dari muzakki. Dana zakat di BAZNAS Kabupaten Dharmasraya pada saat ini lebih didominasi oleh pola pendistribusian secara konsumtif untuk tujuan meringankan beban mustahiq dan merupakan program jangka pendek dalam rangka mengatasi permasalahan mustahiq yang terdesak.

Dengan adanya pedistribusian zakat produktif walaupun masih didominasi oleh zakat konsumtif diharapkan mampu menimbulkan muzakki yang baru, karena salah satu tujuan utama pendistribusian zakat produktif adalah untuk mentransformasikan seorang mustahiq menjadi seorang muzakki yang baru. Untuk saat ini persentase alokasi dana zakat pada program Dharmasraya Makmur yang disalurkan sekitar 6.23% atau Rp246.300.000,- realisasinya terhadap bantuan zakat bersifat ekonomi produktif dan sisanya untuk didistribusikan untuk konsumtif.

“Pola pendistribusian zakat produktif pada BAZNAS Kabupaten Dharmasraya saat ini ada dua jenis yaitu pola pendistribusian produktif tradisional dan pola pendistribusian

(9)

Online Access: http://ecampus.iainbatusangkar.ac.id/ojs/index.php/zawa | 69 produktif kreatif. Pendistribusian zakat

produktif tradisional diberikan kepada mustahiq dalam bentuk alat, misalnya gerobak dan alat-alat lainnya yang bermanfaat kepada mustahiq dan bisa menghasilkan keuntungan serta memenuhi kebutuhan hidup mustahiq. Sedangkan pendistribusian zakat produktif kreatif diberikan kepada mustahiq dalam bentuk uang tunai, hal ini berarti dana zakat yang diberikan kepada mustahiq berupa modal usaha. Modal tersebut akan digunakan oleh mustahiq untuk membantu mengembangkan usaha yang telah mereka jalankan”.

(Wawancara, Muhammad Hakim Wakil Ketua BAZNAS Kabupaten Dharmasraya bidang Pendistribusian dan Pendayagunaan, 27 April 2022)

Mekanisme penditribusian dana zakat produktif di BAZNAS Kabupaten Dharmasraya tidak memaksakan pada delapan asnaf (golongan), tetapi sebagian dari delapan asnaf (golongan). Di BAZNAS Kabupaten Dharmasraya dana zakat produktif yang diterima hanya disalurkan kepada 6 asnaf (golongan) saja. Menurut Ketua BAZNAS Kabupaten Dharmasraya, tidak semua asnaf (golongan) itu ada sampai pada saat ini misalnya pembebasan budak.

Untuk sasaran utama dari pendistribusian zakat produktif ini adalah masyarakat muslim

miskin yang mempunyai usaha dan membutuhkan tambahan modal usaha.

Bantuan dana untuk modal usaha pada BAZNAS Kabupaten Dharmasraya masih bersifat tambahan modal, belum berupa modal usaha sepenuhnya. Dana yang diberikan masih sebesar Rp.1.500.000 hingga Rp. 2.000.000 perorang pemohon pada tahun 2021, dan itu hanya sekali dan tidak ada penambahan di kemudian hari. Untuk zaman sekarang tambahan modal sebesar itu masih belum maksimal bila dibandingkan dengan keadaan ekonomi sekarang.

Untuk pendistribusian zakat produktif, biasanya pihak BAZNAS Kabupaten Dharmasraya memproses permohonan mustahiq yang diajukan ke BAZNAS Kabupaten Dharmasraya lalu persyaratan tersebut diverifikasi oleh amil, kemudian diberikan kepada bagian pendistribusian untuk diolah oleh bagian pendistribusian kemudian pihak BAZNAS melakukan survei ke rumah penerima zakat untuk melihat kelayakan menjadi mustahiq.

Setelah dilakukan survei pihak BAZNAS Kabupaten Dharmasraya melakukan rapat pleno pimpinan untuk menentukan apakah permohonan tersebut disetujui atau tidak dan menentukan berapa bantuan yang akan diberikan. Pendistribusian dana zakat ini disesuaikan dengan kebutuhan mustahiq yang didasarkan pada hasil survei, juga

(10)

70 | Pemanfaatan Zakat untuk Meningkatkan Pendapatan Mustahiq …….

dipengaruhi oleh tingkat kelayakan kehidupan calon mustahiq tersebut sehingga dana zakat yang disalurkan sesuai dengan kebutuhan mustahiq tersebut. Jika telah disetujui oleh dewan pengurus, maka calon mustahiq bisa langsung ke BAZNAS Kabupaten Dharmasraya untuk menerima dana Zakat, tetapi pada pendistribusian dana zakat produktif tahun 2021 pihak BAZNAS Kabupaten Dharmasraya hanya menelepon para mustahiq karena masih dalam keadaan pandemi COVID-19 dan terakhir BAZNAS melakukan evaluasi terhadap program 2 hingga 3 kali dalam setahun.

(Wawancara, Muhammad Hakim Wakil Ketua BAZNAS Kabupaten Dharmasraya bidang Pendistribusian dan Pendayagunaan, 27 April 2022)

Berdasarkan Keputusan Menteri Agama Republik Indonesia No. 581 tahun 1999 tentang pelaksanaan Undang-Undang No. 38 tahun 1999 tentang pengelolaan zakat bahwa mekanisme pendistribusian zakat produktif di BAZNAS Kabupaten Dharmasraya telah melaksanakan program sesuai dengan Undang-Undang tersebut, namun pelaksanaannya BAZNAS Kabupaten Dharmasraya masih terkendala dalam mengevaluasi program karena kekurangan SDM (sumber daya manusia) dalam melakukan pengawasan, sehingga

mekanisme pendistribusian zakat produktif dalam mingkatkan pendapatan mustahiq masih belum efektif.

Pendapatan Mustahiq Sebelum dan Sesudah Menerima Zakat Produktif

Selama ini, pembahasan tentang sistem perekonomian selalu saja mendasarkan distribusi pendapatan dan output antar individu dalam masyarakat yang sepenuhnya dikendalikan oleh mekanisme pasar. Kekuatan permintaan dan penawaran yang akan menentukan barang-barang apa yang dihargai mahal dan barang-barang apa yang akan tidak berharga. Yang terjadi saat ini, semakin tingginya tingkat perekonomian, selalu dibarengi dengan semakin melemahnya daya beli masyarakat. Nilai kerja manusia, tidak pernah mengalami kenaikan yang signifikan, justru sebaliknya secara riil bisa dibilang menurun adalah karena lemahnya posisi penawaran tenaga kerja dan miskinnya lapangan kerja (Djakfar, 2010).

Distribusi atau mengalirnya pendapatan antar masyarakat hanya diwadahi dalam bentuk mekanisme kerja pasar dan tidak ada mekanisme yang secara otomatis meredistribusi pendapatan sehingga mereka yang posisi tawarnya lemah bisa meningkat.

Lebih lagi, dalam perekonomian bebas

(11)

Online Access: http://ecampus.iainbatusangkar.ac.id/ojs/index.php/zawa | 71 berlaku hukum kesamaan harga, dimana

barang/jasa akan mengalir dari suatu pasar yang harganya rendah menuju pasar yang harganya tinggi. Proses ini akan terjadi secara terus menerus sehingga harga di setiap pasar mendekati sama dan tidak menguntungkan bagi setiap pengusaha untuk mengambil keuntungan dari perbedaan harga tersebut (P3EI, 2007).

Berlakunya hukum ini juga menjadi penghambat terjadinya proses distribusi pendapatan antar masyarakat. Sebagai misal naiknya tingkat upah di suatu perusahaan atau daerah tidak akan terjadi dalam jangka panjang karena hal ini akan diikuti oleh gelombang aliran tenaga kerja menuju daerah yang upahnya tinggi hingga upah antar daerah mendekati titik yang sama (Wibowo, 2015).

Dalam mengukur sebuah pengaruh, penulis melakukan wawancara langsung dengan para mustahiq penerima zakat produktif tahun 2021 dari BAZNAS Kabupaten Dharmasraya, maka dilakukan dengan menggunakan cara yang sederhana, yaitu dengan melihat data-data mustahiq yang menerima dana zakat produktif dari BAZNAS Kabupaten Dharmasraya, melakukan wawancara kepada mustahiq, melihat kondisi pendapatan mustahiq sebelum dan setelah menerima zakat produktif dan penulis menganalisa sesuai

dengan kondisi mustahiq serta melihat kondisi atau pendapatan para mustahiq setelah mendapatkan bantuan zakat tersebut.

Dana zakat poduktif ditujukan untuk modal usaha atau tambahan modal usaha.

Jadi dana yang diberikan tidak habis begitu saja, melainkan dana akan dikelola menjadi usaha dan akan menghasilkan pendapatan.

Pendapatan tersebut yang akan memenuhi kebutuhan hidup dan mensejahterakan perekonomian keluarga mustahiq. Mustahiq yang mengelola dana zakat produktif untuk dijadikan usaha akan menghasilkan tambahan pendapatan, hingga pendapatannya meningkat.

Pada tahun 2021, penyaluran zakat produktif hanya sekedar disalurkan tanpa adanya pembinaan sama sekali, sehingga mustahiq tidak mempunyai skill dalam mengelola usahanya. Salah satu faktor yang mempengaruhi kesejahteraan mustahiq yaitu pendapatan yang dimiliki mustahiq, apakah meningkat atau tidak setelah menerima bantuan dana zakat produktif. Perubahan pendapatan mustahiq sebelum menerima bantuan dana zakat produktif dan sesudah menerima bantuan dana zakat produktif.

Berdasarkan hasil wawancara dengan mustahiq penerima zakat produktif tahun 2021 maka peningkatan pendapatan mustahiq dapat ditampilkan dalam data berikut:

(12)

72 | Pemanfaatan Zakat untuk Meningkatkan Pendapatan Mustahiq …….

1. Mustahik yang tidak mengalami kenaikan pendapatan setelah diberikan zakat produktif sebanyak 2 (dua) orang

2. Mustahik yang mengalami kenaikan pendapatan setelah diberikan zakat produktif sebanyak 28 (dua puluh delapan) orang.

Dari data di atas dapat dilihat bahwa 93% mustahik penerima zakat produktif dari BAZNAS Kabupaten Dharmasraya memperoleh pendapatan yang meningkat.

KESIMPULAN

Kesimpulan dari hasil penelitian

“Peningkatan Pendapatan Ekonomi Mustahiq Penerima Zakat Produktif Pada BAZNAS Kabupaten Dharmasraya” adalah sebegai berikut:

1. Mekanisme Pendistribusian Zakat Produktif di Badan Amil Zakat Nasional Kabupaten Dharmasraya, Baznas melakukan berbagai syarat, dengan melakukan permohonan, pihak BAZNAS melakukan survei data dan lokasi setelah itu barulah dana zakat dicairkan oleh BAZNAS.

2. Pendistribusian dana zakat produktif dalam bentuk modal usaha yang diberikan oleh BAZNAS Kabupaten Dharmasraya kepada 30 orang

mustahiq sebagai sampel penelitian ini bisa dikatakan sukses dalam meningkatkan pendapatan mustahiq ditinjau dari rata-rata peningkatan pendapatan mustahiq yaitu sebesar 80%. Akan tetapi, mustahiq yang tidak berhasil mengembangkan usahanya dikarenakan dana tersebut dipergunakan untuk memenuhi kebutuhan pribadi mustahiq dan dana zakat produktif yang disalurkan oleh BAZNAS Kabupaten Dharmasraya cukup besar tetapi tidak diiringi dengan pembinaan kerena SDM (Sumber Daya Manusia) pendamping yang kurang, sehingga mustahiq yang menerima dana tersebut berusaha mengembangkan usahanya sendiri, akan tetapi di tengah berjalan usaha, mereka kebingungan tentang cara mengelola usaha yang sedang ditekuni sehingga tidak terjadi perkembangan yang signifikan.

REFERENSI

Azwar, M. (2016). Zakat dan Kesejahteraan Sosial. Islaminomic, V, 60.

Djakfar, M. (2010). Teologi Ekonomi membumikan Titah Langit di Ranah Bisnis. UIN-Maliki Press.

Hakim, R. (2020). Manajemen Zakat Histori, Konsepsi dan Implementasi.

(13)

Online Access: http://ecampus.iainbatusangkar.ac.id/ojs/index.php/zawa | 73 Prenadamedia Group.

Khairuddin. (2022). Zakat dalam Islam.

Kencana.

P3EI, T. P. (2007). Ekonomi Islam. PT.

RajaGrafindo Persada.

Qardawi, Y. (2011). Pengantar Hukum Zakat. Pustaka Litera Antarnusa.

Wibowo, A. (2015). Distribusi Zakat dalam Bentuk Penyertaan Modal Bergulir sebagai Accelerator Kesetaraan Kesejahteraan. Jurnal Ilmu Manajemen, 12.

Referensi

Dokumen terkait

kotak infak adalah amil yang berkedudukan di kantor BAZNAS kabupaten yang bertugas mengumpulkan zakat via kotak infak minimal satu kali dua bulan dan menyerahkan

109 dijelaskan bahwa zakat adalah harta yang wajib dikeluarkan oleh muzakki sesuai dengan ketentuan syariah untuk diberikan kepada yang berhak menerimanya

Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan dengan mendatangi mustahiq yang menerima dana zakat produktif mengenai peran BAZNAS pada peningkatan kesejahteraan

Dari hasil penelitian ini menunjukkan bahwa pengumpulan dan pengelolaan dana zakat di Badan Amil Zakat Nasional (BAZNAS) Kabupaten Pinrang sudah berjalan dengan

Dari penelitian yang dilakukan dapat dinyatakan bahwa setelah diterapkannya Peraturan BAZNAS Nomor 2 tahun 2016 Tentang Pembentukan dan Tata Kerja Unit Pengumpul Zakat maka

Adapun dilihat dari faktor sikap pelaksana, sikap para pengelola zakat baik BAZNAS dan UPZ secara pemahaman tentang tugas bisa dipahami dengan baik, hal ini tentu dengan adanya

Laporan Magang 24 Mei – 26 Juli 2021 Badan Amil Zakat Nasional BAZNAS Tulungagung UISI BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan Program Zakat Community Development

30 Penerapan Sistem Manajemen Informasi BAZNAS SIMBA Pada Badan Amil Zakat Nasional Kabupaten Tanah Datar pelaksana bidang pengumpulan, dapat dilihat dan diketahui kas masuk yang