• Tidak ada hasil yang ditemukan

peningkatan keterampilan menyimak dongeng melalui

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2023

Membagikan "peningkatan keterampilan menyimak dongeng melalui"

Copied!
166
0
0

Teks penuh

PENDAHULUAN

Latar Belakang

Dengan demikian, dapat dikatakan terdapat ketidaksesuaian antara tingginya persentase kegiatan menyimak dengan kenyataan praktik pembelajaran menyimak di sekolah. Aktivitas mendengarkan cerita berkaitan dengan kemampuan reseptif siswa, yaitu kemampuan menerima informasi dari sumber pesan. Dalam kegiatan mendengarkan dongeng terjadi proses interaksi dan komunikasi berupa proses penyampaian pesan dari seseorang atau sumber pesan (guru) kepada penerima pesan (siswa).

Guru juga tidak memodifikasi pembelajaran mendengarkan cerita dengan media lain seperti boneka tangan. Boneka tangan tidak hanya digunakan dalam kegiatan drama tetapi juga digunakan untuk mengembangkan kemampuan berbahasa. Boneka tangan juga dikatakan dapat digunakan untuk mendorong anak berbicara dan mendengarkan, terutama anak pemalu.

Berkreasilah dengan boneka tangan yang digunakan dalam kegiatan bercerita dengan memerankan atau memvisualisasikan tokoh-tokoh tertentu dalam dongeng sesuai dengan boneka yang digunakan melalui gerakan dan percakapan boneka tangan. Oleh karena itu, dari latar belakang tersebut peneliti mempelajari penelitian tindakan kelas dengan judul “Meningkatkan Keterampilan Mendengarkan Dongeng Melalui Media Boneka Tangan Siswa Kelas II SD Angkasa 1 Maros”.

Masalah Penelitian

  • Identifikasi Masalah
  • Alternatif Pemecahan Masalah
  • Rumusan Masalah

Tujuan Penelitian

Manfaat Penelitian

  • Manfaat Teoretis
  • Manfaat Praktis

Jadi, guru dapat menciptakan suasana pembelajaran yang menarik sehingga siswa lebih aktif dan antusias dalam belajar.

KAJIAN PUSTAKA

Kajian Pustaka

  • Penelitian yang Relevan
  • Pembelajaran Bahasa Indonesia
  • Keterampilan Berbahasa
  • Keterampilan Menyimak
  • Faktor yang Memengaruhi Menyimak
  • Kemampuan Menyimak Siswa Kelas II SD
  • Bahan Simakan yang Menarik Perhatian
  • Dongeng
  • Media Pembelajaran
  • Boneka Tangan sebagai Media Pembelajaran Menyimak Dongeng

Persamaan penelitian diatas dengan penelitian penulis adalah penggunaan media boneka tangan pada siswa kelas II sekolah dasar. Sedangkan penelitian penulis menggunakan media boneka tangan untuk meningkatkan keterampilan bercerita siswa dengan menggunakan metode penelitian tindakan kelas (ACR). Berdasarkan hasil penelitian di atas, belum ada yang menggunakan media boneka untuk mengajar mendengarkan.

“Meningkatkan Keterampilan Menyimak Bercerita Melalui Boneka Tangan Siswa Kelas II SD Angkasa 1 Maros.” Berdasarkan penjelasan di atas mengenai perbedaan jenis-jenis wayang, maka peneliti memilih boneka tangan sebagai alat pengajaran mendengarkan dongeng. Boneka tangan dipilih sebagai alat untuk mengajar mendengarkan cerita karena dapat menarik perhatian dan minat siswa serta merupakan stimulus yang baik dalam mendengarkan cerita.

Berdasarkan gambaran diatas maka media yang akan digunakan dalam penelitian ini adalah media wayang sarung. Media wayang sarung dipilih karena komunikatif dan cocok untuk memvisualisasikan tokoh dan penokohan dalam dongeng.

Kerangka Pikir

Media pembelajaran merupakan alat untuk membantu proses pembelajaran, terutama untuk meningkatkan perhatian siswa, membantu siswa memahami pembelajaran melalui benda-benda konkrit, dan untuk meningkatkan minat dan keaktifan siswa melalui penggunaan alat pembelajaran. Melalui penggunaan media boneka tangan diharapkan dapat meningkatkan motivasi dan minat siswa, selain itu diharapkan siswa akan tertarik menyimak pembelajaran yang diajarkan oleh guru melalui penggunaan media boneka tangan. .

Hipotesis Tindakan

METODE PENELITIAN

  • Jenis Penelitian
  • Desain Penelitian
  • Lokasi dan Subjek Penelitian
  • Faktor yang Diselidiki
  • Prosedur Penelitian
    • Siklus I
    • Siklus II
    • Siklus-N
  • Instrumen Penelitian
  • Teknik Pengumpulan Data
  • Teknik Analisis Data
    • Kriteria Keberhasilan Penelitian

Hasil observasi proses pembelajaran menyimak dongeng pada siklus I dalam mengikuti pembelajaran keterampilan menyimak dongeng di kelas II SD Angkasa 1 Maros pada siklus I dijelaskan sebagai berikut :. Penggunaan perangkat pembelajaran dengan boneka tangan dapat meningkatkan keaktifan siswa dalam proses pembelajaran mendengarkan dongeng. Data Hasil Observasi Hasil observasi proses pembelajaran menyimak cerita pada siklus II dalam mengikuti pembelajaran keterampilan menyimak cerita di kelas II SD Angkasa 1 Maros dapat dilihat pada tabel di bawah ini.

Grafik hasil observasi proses pembelajaran mendengarkan dongeng pada II. siklusnya dapat dilihat sebagai berikut: Berdasarkan hasil tes menyimak dongeng, rata-rata nilai mendengarkan dongeng siswa adalah II. level 81. Rata-rata rating mendengarkan dongeng II. dalam kategori baik.

Perbandingan hasil aktivitas proses pembelajaran keterampilan menyimak cerita siswa II. kelas di SD Angkasa 1 Maros, I. dan II. siklus N. Perhatian siswa pada saat mengikuti pembelajaran. Meningkatkan kemampuan mendengarkan dongeng siswa II. kelas I. dan II. Dalam II. Pada siklus tersebut terdapat 7 siswa (35%) yang memperoleh skor Baik (interval skor 81-90) pada hasil keterampilan mendengarkan dongeng menggunakan boneka tangan.

Penelitian tindakan kelas ini bertujuan untuk meningkatkan keterampilan mendengarkan petualangan siswa Kelas II SD Angakasa 1 Maros dengan menggunakan media boneka tangan. Penelitian ini bertujuan untuk meningkatkan keterampilan mendengarkan dongeng menggunakan boneka tangan pada siswa kelas II SD Angkasa 1 Maros. Jadi dapat disimpulkan bahwa penggunaan media boneka tangan dapat meningkatkan keterampilan mendengarkan petualangan siswa kelas II SD Angkasa 1 Maros.

Penggunaan Media Boneka Tangan dalam Meningkatkan Keterampilan Menyimak Dongeng Siswa Kelas II MI Tarbiyatul Hasanah. Pengaruh penggunaan media boneka tangan terhadap kemampuan menyimak dongeng siswa kelas II SDN 3 Kota Gede Yogyakarta. Rekapitulasi hasil observasi siswa pada proses pembelajaran keterampilan menyimak dongeng dengan menggunakan boneka tangan (Hand Puppet) Siklus II.

Gambar 3. 1 Siklus Penelitian Tindakan Kelas Model Spiral  (Kemmis & Mc. Taggart dalam Kurniasih, 2015: 29)
Gambar 3. 1 Siklus Penelitian Tindakan Kelas Model Spiral (Kemmis & Mc. Taggart dalam Kurniasih, 2015: 29)

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Hasil Penelitian

Pada kegiatan ini peneliti melakukan penilaian atau tes keterampilan menyimak dongeng berupa pemberian item pilihan ganda berupa tes pilihan ganda dengan pilihan a, b dan c kepada siswa untuk melihat hasil menyimaknya. murid-murid. ke dongeng. Peneliti memberikan penilaian atau tes keterampilan menyimak cerita berupa pemberian item pilihan ganda berupa tes pilihan ganda dengan pilihan a, b dan c kepada siswa. Observasi yang dilakukan pada siklus I berlangsung sebanyak 4 kali pertemuan, 3 kali pertemuan pada saat proses pembelajaran dan 1 kali pertemuan pemberian tes keterampilan menyimak dongeng.

Pada pertemuan ketiga ini minat dan motivasi siswa untuk mengikuti proses pembelajaran mendengarkan dongeng mulai meningkat. Pada pertemuan keempat ini peneliti memberikan evaluasi atau tes kemampuan mendengarkan dongeng berupa pemberian tugas pilihan berupa tes pilihan ganda dengan pilihan a, b dan c. Pada pertemuan keempat peneliti melakukan tes evaluasi berupa tugas pilihan berupa soal pilihan ganda dengan pilihan a, b dan c kepada siswa untuk melihat hasil kemampuan siswa dalam menyimak dongeng. .

Dalam kegiatan ini peneliti melakukan evaluasi atau tes keterampilan menyimak dongeng dalam bentuk soal pilihan ganda berupa tes pilihan ganda dengan pilihan a, b dan c kepada siswa untuk melihat hasil siswa dalam menyimak dongeng. . Pada pertemuan pertama ini minat dan motivasi siswa untuk mengikuti proses pembelajaran mendengarkan dongeng mulai menunjukkan peningkatan. Pada pertemuan ketiga ini minat dan motivasi siswa dalam mengikuti proses pembelajaran mendengarkan dongeng mulai meningkat.

Pada pertemuan keempat ini peneliti memberikan penilaian atau tes keterampilan menyimak cerita berupa pemberian soal pilihan ganda berupa tes pilihan ganda dengan pilihan a, b dan c kepada siswa. Pada pertemuan keempat dilakukan penilaian atau tes keterampilan menyimak dongeng dalam bentuk tes soal pilihan ganda dengan pilihan a, b dan c untuk siswa. Hasil deskriptif frekuensi hasil keterampilan menyimak dongeng siklus II secara sederhana dapat disebarkan pada tabel di bawah ini.

Berdasarkan hasil observasi yang dilakukan pada Siklus II terhadap siswa selama proses belajar mengajar dalam meningkatkan keterampilan menyimak petualangan siswa melalui Media Boneka Tangan dapat disimpulkan bahwa penggunaan Media Boneka Tangan dapat dikategorikan baik, hal ini disebabkan karena guru telah mampu melaksanakan rencana pembelajaran secara optimal sesuai dengan langkah-langkah pembelajaran melalui media boneka tangan (Hand Puppet) dan mengalami peningkatan. Dari hasil perbandingan peningkatan keterampilan mendengarkan petualangan dari siklus I dan siklus II menunjukkan bahwa hasil keterampilan mendengarkan petualangan siswa kelas II mengalami peningkatan. Hasil deskriptif perbandingan frekuensi kemampuan mendengarkan petualangan siklus I dan siklus II dapat dengan mudah disebarkan pada tabel di bawah ini.

Berdasarkan tabel diatas dapat diketahui hasil keterampilan menyimak dongeng pada siklus I siswa yang memperoleh hasil cukup (interval 70-80) sebanyak 7 siswa (35%) dan siswa yang memperoleh hasil kurang baik/ .

Tabel 4. 1 Hasil Observasi Proses Pembelajaran Menyimak Dongeng  Pada Siklus I
Tabel 4. 1 Hasil Observasi Proses Pembelajaran Menyimak Dongeng Pada Siklus I

Pembahasan

Berdasarkan kriteria deskriptif tingkat keberhasilan siswa diperoleh data bahwa setelah penggunaan media boneka genggam dalam mendengarkan dongeng, kemampuan mendengarkan dongeng meningkat pada siswa kelas II. kelas SD Angkasa 1 Maros. Hal ini ditunjukkan dengan rendahnya minat dan motivasi siswa dalam mengikuti proses pembelajaran mendengarkan dongeng. Hal ini dibuktikan dengan hasil menyimak penuturan siswa yang menunjukkan bahwa pada Tahap I yang dilakukan secara individu, dari 20 siswa, hanya 8 siswa atau 40% yang mencapai kriteria kesempurnaan minimal (KKM) atau berada dalam kondisi kurang baik. kategori lebih rendah.

Meninjau kekurangan hasil dengan mendengarkan petualangan siswa sebelumnya, peneliti berinisiatif untuk memberikan perlakuan berbeda dalam pelaksanaan siklus pembelajaran berikutnya (siklus II). Hal ini dibuktikan dengan hasil mendengarkan cerita siswa mengalami peningkatan, dimana pada siklus II dari 20 siswa, 18 siswa atau 90% sudah memenuhi KKM dan klasikal terpenuhi yaitu rata-rata nilai yang dicapai adalah 81 % atau dalam kategori baik. Terjadi pula peningkatan hasil observasi proses pembelajaran mendengarkan dongeng siswa kelas II SD Agkasa 1 Maros pada seluruh aspek yang dinilai.

Media pembelajaran mempunyai peranan penting dalam pembelajaran khususnya kemampuan mendengarkan dongeng, oleh karena itu sebaiknya peneliti menggunakan salah satu media pembelajaran untuk menunjang pembelajaran dalam pembelajaran mendengarkan dongeng, salah satunya adalah media boneka tangan. Lampiran 4 : HASIL PENILAIAN KETERAMPILAN MENCARI PERI SIKLUS I Hasil LKPD Hasil Penilaian Siklus I Keterampilan Mendengarkan Dongeng Lampiran 5 : HASIL PENILAIAN KETERAMPILAN MENCARI PERI SIKLUS II Siklus II Hasil Siklus Keterampilan Daftar Bakat Dongeng Siswa Siklus II Lembar Dongeng II Keterampilan.

Setelah mendengarkan cerita “Gajah Sakit”, siswa mampu menceritakan kembali dengan benar cerita yang didengarnya dengan menggunakan boneka tangan (Hand Puppet). Siswa diarahkan untuk mendefinisikan unsur-unsur internal dari dongeng “Gajah Sakit” yang ditulis oleh guru. Setelah mendengarkan cerita “Bebek Sabar dan Baik Hati”, siswa mampu menceritakan kembali dengan benar cerita yang didengarnya dengan menggunakan boneka tangan (Hand Puppet).

Guru menceritakan dongeng “Bebek yang Sabar dan Ramah” dengan bantuan boneka tangan. Siswa diminta menentukan unsur internal dari dongeng “Bebek yang Sabar dan Baik Hati” yang ditulis oleh guru. Setelah mendengarkan dongeng “Bebek yang Sabar dan Baik Hati”, jawablah soal pilihan ganda di bawah ini.

SIMPULAN DAN SARAN

Simpulan

Saran

Secara umum tindakan yang dilakukan peneliti adalah proses pembelajaran mendengarkan dongeng dengan menggunakan alat pembelajaran boneka tangan. Uraian di atas menunjukkan bahwa pembelajaran menggunakan boneka tangan dapat meningkatkan keterampilan menyimak cerita siswa kelas II dalam pembelajaran bahasa Indonesia.

Gambar 2. 1 Kerangka Pikir  C.  Hipotesis Tindakan
Gambar 2. 1 Kerangka Pikir C. Hipotesis Tindakan

Gambar

Tabel           Halaman
Gambar            Halaman
Gambar 2. 1 Kerangka Pikir  C.  Hipotesis Tindakan
Gambar 3. 1 Siklus Penelitian Tindakan Kelas Model Spiral  (Kemmis & Mc. Taggart dalam Kurniasih, 2015: 29)
+7

Referensi

Dokumen terkait

UNTUK PENINGKATAN KETERAMPILAN MENYIMAK DONGENG PADA SISWA KELAS I SDN PURWOTOMO SURAKARTA. TAHUN

Permasalahan yang muncul adalah bagaimana peningkatan keterampilan menyimak dongeng menggunakan media animasi audio visual dengan metode think pairs share, serta bagaimana

Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan dalam penelitian tindakan kelas ini, dapat disimpulkan sebagai berikut. 1) Keterampilan menyimak dongeng siswa kelas VII A SMP Negeri 02

Pembelajaran menyimak dongeng dengan menerapkan model pembelajaran Cooperative tipe Script merupakan salah satu upaya yang dapat dilakukan bersama guru

Membaca 3.3 Menceritakan isi dongeng yang dibaca Teks cerita dongeng * Membacakan dongeng dengan suara nyaring * Mencatat tokoh dan sifat

Berdasarkan hasil penelitian tindakan kelas yang telah dilaksanakan dalam dua si- klus dengan penggunaan media Wayang Kar- tun dalam materi menyimak dongeng pada siswa

Analisis yang dilakukan terhadap unsur-unsur dongeng yang meliputi latar dan isi cerita, tokoh-tokoh, dan berbagai peristiwa yang dilakukan tokoh-tokoh ituakhirnya mengerucut

Simpulan dalam penelitian ini yaitu penerapan model complete sentence berbantuan media audiovisual dapat meningkatkan keterampilan menyimak cerita legenda siswa,