• Tidak ada hasil yang ditemukan

Peningkatan Pemahaman Konsep Melalui Model CoCoAER Berbasis Scientific Approach pada Siswa SMPN 1 Darussalam

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2023

Membagikan "Peningkatan Pemahaman Konsep Melalui Model CoCoAER Berbasis Scientific Approach pada Siswa SMPN 1 Darussalam "

Copied!
6
0
0

Teks penuh

(1)

156

Peningkatan Pemahaman Konsep Melalui Model CoCoAER Berbasis Scientific Approach pada Siswa SMPN 1 Darussalam

Mutiara Fajri, Zainuddin, Abdul Hamid, Muhammad Syukri

Prodi Pendidikan Fisika, Universitas Syiah Kuala, Banda Aceh 23111, Indonesia email:

mutiaramutiara736@gmail.com; zainuddin@unsyiah.ac.id;

abdulhamid_fkip_unsyiah@yahoo.com; syukri.physics@unsyiah.ac.id;

ABSTRAK

Rendahnya pemahaman konsep fisika ini disebabkan oleh banyaknya miskonsepsi siswa. Upaya yang dapat dilakukan untuk mengatasi permasalahan tersebut yaitu menerapkan model pembelajaran yang inovatif salah satunya model CoCoAER.

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui peningkatan pemahaman konsep melalui model CoCoAER berbasis Scientific Approach pada siswa SMPN 1 Darussalam.

Penelitian ini menggunakan desain Pre Experimental Design dengan pola One Group Pretest-Posttest, sampel dalam penelitian ini adalah siswa kelas IX-3 yang berjumlah 28 siswa. Instrumen yang digunakan terdiri atas non-tes (RPP, LKPD, Lembar pengamatan guru dan lembar respon siswa) dan intrumen tes (tes pemahaman konsep). Teknik pengolahan data menggunakan analisis kualitatif dan kuantitatif serta perhitungan N-Gain Score. Hasil analisis data dikelompokkan menjadi 3 yaitu analisis kevalidan, kepraktisan dan keefektifan. Hasil analisis kevalidan diperoleh dari instrument non-test dan tes dengan kategori valid (V).

Sementara hasil analisis kepraktisan rata-rata tergolong dalam kategori sangat baik (SB). Sedangkan hasil analisis keefektifan melalui model CoCoAER berbasis Scientific Approach tergolong dalam kategori tinggi. Dengan demikian dapat dinyatakan bahwa model CoCoAER berbasis Scientific Approach dapat meningkatkan pemahaman konsep siswa SMPN 1 Darussalam dengan score N-Gain 0,75.

Kata kunci: Pemahaman konsep, Model CoCoAER dan Scientific Approach

PENDAHULUAN

Fisika merupakan sebagai ilmu pengetahuan yang berusaha menguraikan serta menjelaskan hukum alam dan kejadian-kejadian dalam alam dengan gambaran menurut pemikiran manusia (Druxes, 1986). Dengan demikian, proses pembelajaran fisika menekankan pada pemberian pengalaman langsung untuk mengembangkan kompetisi agar memahami alam sekitar secara ilmiah (Budiningsih, 2005:75). Tujuan pembelajaran fisika yaitu menguasai konsep-konsep fisika dan saling keterkaitannya serta mampu menggunakan metode ilmiah yang dilandasi sikap ilmiah untuk memecahkan masalah- masalah yang dihadapinya sehingga lebih menyadari keagungan Tuhan yang Maha Esa (Mundilarto, 2002:5).

Siswa diharapkan mampu untuk memahami dan mengerti konsep yang diajarkan dan dapat memanfaatkan konsep tersebut untuk dihubungkannya dengan konsep-konsep lain. Kenyataannya menunjukkan bahwa pemahaman konsep fisika siswa masih sangat rendah. Menurut Amrizal (2019) Berdasarkan hasil survei TIMSS (Trends in Mathematics and Science Study) tahun 2015, rata-rata skor prestasi siswa Indonesia di bawah skor rata- rata yaitu 500. Dengan capaian tersebut, skor rata-rata siswa Indonesia hanya mampu

(2)

Jurnal Pendidikan, Sains, dan Humaniora Maret 2022 eISSN 2657- 0998

157 mengingat dan menghafal tetapi kesulitan menalar teori/memahami konsep apalagi memecahkan masalah di lingkungan sekitarnya.

Rendahnya pemahaman konsep fisika ini disebabkan oleh banyaknya miskonsepsi siswa. Pernyataan ini didukung oleh Sadia (2014) yang mengungkapkan bahwa salah satu penyebab universal rendahnya pemahaman konsep fisika yang dicapai siswa adalah terjadi kesalahan konsep (miskonsepsi) pada siswa. Selain itu, penelitian yang dilakukan Ula (2018) mengungkapkan bahwa salah satu dari penyebab rendahnya kemampuan pemahaman konsep siswa adalah pembelajaran fisika di sekolah masih menggunakan metode pembelajaran langsung atau menjelaskan secara langsung sebagai metode tradisional yang sering digunakan.

Hal inilah yang menyebabkan siswa menjadi pasif dan kurang berinteraksi antara satu dengan yang lainnya dan juga kurang berinteraksi langsung dengan lingkungan sekitar, sehingga menyebabkan rendahnya pemahaman konsep siswa. Berdasarkan permasalahan yang telah terjadi, upaya yang dapat dilakukan untuk mengatasi permasalahan tersebut yaitu menerapkan model pembelajaran yang inovatif salah satunya model CoCoAER.

Model CoCoAER adalah sebuah desain pembelajaran inovatif yang mencirikan adanya keyakinan dan pengungkapan konsepsi, keyakinan konfrontasi (konflik kognitif), asimilasi dan akomodasi konsep, perluasan konsep, dan keyakinan refleksi untuk mencegah timbulnya PMK/MK siswa SMA (Zainuddin, 2018). Pengembangan model ini didukung dua teori utama, yaitu teori pembelajaran social Bandura (Moreno, 2010) bahwa belajar terjadi dari hasil mengamati perilaku orang lain maupun lingkungan (dimana pemprosesan informasi melibatkan atensi, retensi, produksi, motivasi) dan teori konstruktivisme social Vigotsky (Slavin, 2011) yang melibatkan pembelajaran social dan scaffolding, bagi siswa yang tergolong dalam Zone of Proximal Development(ZPD).

Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini yaitu pendekatan Scientific Approach. Menurut Hosnan (2014) bahwa pendekatan Scientific adalah suatu proses pembelajaran yang dirancang supaya peserta didik secara aktif mengkonstruk konsep, hukum atau prinsip melalui kegiatan mengamati, merumuskan masalah, mengajukan/merumuskan hipotesis, mengumpulkan data dengan berbagai teknik, menganalisis data, menarik kesimpulan, dan mengkomunikasikan.

Tujuan dalam penelitian ini adalah untuk mengetahui peningkatan pemahaman konsep melalui model CoCoAER berbasis Scientific Approach pada siswa SMPN 1 Darussalam.

METODOLOGI PENELITIAN

Metode penelitian yang akan digunakan pada penelitian ini ialah metode penelitian kuantitatif dan kualitatif. Penelitian kuantitatif pada penelitian ini untuk melihat peningkatan skor nilai sebelum dilakukan perlakuan dan setelah dilakukan perlakuan dengan model pembelajaran CoCoAER berbasis Scientific Approach. Penelitian kualitatif dalam penelitian ini digunakan untuk mendeskripsikan hasil instrument non tes (RPP, LKPD lembar pengamatan guru dan lembar respon siswa). Adapun jenis pendekatan yang akan digunakan dalam penelitian ini ialah jenis pendekatan pre-expremental design.

Pendekatan yang dilaksanakan pada suatu kelompok peserta didik (eksperimen) tanpa ada kelompok pembanding atau kelompok control disebut dengan pre-expremental design (Sugiyono, 2011). Desain penelitian dalam penelitian ini adalah Pola One Group Pretest- Posttest design.

(3)

158

Tabel 1 One Group Pretest-Posttest Design O1

Pretest

X Perlakuan

O2 Posttest Sumber: Sogiyono (2015)

Penelitian ini dilakukan di SMPN 1 Darussalam. Populasi pada penelitian ini yaitu seluruh siswa kelas IX SMPN 1 Darussalam tahun ajaran 2021-2022 yaitu kelas IX-1, IX- 2, IX-3, IX-4. Sampel dalam penelitian ini adalah satu kelas yaitu kelas IX-3. Sampel adalah sebagian atau wakil dari banyaknya populasi yang memiliki sifat dan karakteristik yang sama dengan populasi, atau unit kecil dari populasi yang diambil untuk mewakili populasinya (Siyoto, 2015:63). Sampel diambil dengan menggunakan teknik purposive sampling. Alasan menggunakan teknik purposive sampling karena peneliti hanya menggunakan satu kelas dari empat kelas IX yang ada di SMPN 1 Darussalam.

Penelitian ini menggunakan instrument non tes dan tes. Instrument non-tes berupa RPP, LKPD, Lembar respon siswa dan lembar pengamatan guru. Sedangkan intrumen tes berupa tes soal pemahaman konsep Three tier diagnostic test sebanyak 8 butir soal. Tes ini dilakukan dua tahap, yaitu pretest dan posttest untuk melihat peningkatan pemahaman konsep siswa sebelum diterapkan dan sesudah diterapkan model CoCoAER berbasis Scientific Approach. Analisis jawaban dari tes pemahaman konsep baik pada pretest dan posttest dianalisis dan dikelompokkan dalam kategori peserta didik PK, BPK atau MK menggunakan Three Tier Diagnostic Test yang terdiri atas tiga tingkatan , yaitu sesuai dengan tabel 2:

Tabel 2 Pengelompokkan Jawaban Tes Pemahaman Konsep Siswa

Analisis

Soal Kategori Tipe Jawaban Kode

Three- tier test

Paham Konsep Jawaban Benar + Alasan Benar + Yakin

PK PK

Kurang Paham Konsep

Jawaban Benar + Alasan Benar + Tidak Yakin Jawaban Salah + Alasan Benar + Tidak Yakin Jawaban Benar + Alasan Salah + Tidak Yakin Jawaban Salah + Alasan Salah + Tidak Yakin

BPK BPK

Miskonsepsi Jawaban Benar + Alasan Salah + Yakin

Jawaban Salah + Alasan Salah + Yakin MK MK

Sumber: Kutluay (2005: 26)

Pengujian pemahaman konsep siswa antara sebelum dan sesudah pembelajaran menggunakan model CoCoAER berbasis Scientific Approach dianalisis menggunakan gain score dengan rumus:

Keterangan

g = gain score ternormalisasi HASIL DAN PEMBAHASAN

Hasil yang diperoleh untuk mengetahui peningkatan pemahaman konsep melalui model CoCoAER berbasis Scientific Approach pada siswa SMPN 1 Darussalam memperoleh hasil yang memuaskan. Berdasarkan analisis kevalidan, keefektifan, kepraktisan model CoCoAER berbasis Scientific Approach. Hasil validasi instrument tergolong dalam kategori valid dengan rata-rata 3,33 dan sudah bisa digunakan untuk mengambil data penelitian.

(4)

Jurnal Pendidikan, Sains, dan Humaniora Maret 2022 eISSN 2657- 0998

159 Berdasarkan hasil analisis tes pemahaman konsep sebelum dan sesudah diberikan perlakuan model pembelajaran CoCoAER berbasis Scientific Approach disajikan dalam bentuk grafik berikut:

Gambar 1: Deskripsi siswa paham konsep (PK)

Berdasarkan Gambar 1 hasil pretest sebelum diterapkan model CoCoAER berbasis Scientific Approach siswa yang berkategori PK masih tergolong rendah, yaitu sebanyak 0- 8 siswa, sedangkan hasil posttest setelah diterapkan model CoCoAER berbasis Scientific Approach menunjukkan siswa yang berkategori PK meningkat secara signifikan dan tergolong kategori tinggi, yaitu sebanyak 19-25 siswa.

Selanjutnya data dihitung menggunakan Uji N-Gain yang berguna untuk mengetahui apakah terdapat peningkatan sebelum diterapkan model CoCoAER berbasis Scientific Approach (Pretest) dengan sesudah diterapkan model CoCoAER berbasis Scientific Approach (Postest). Adapun perhitungannya adalah sebagai berikut:

Tabel 3. Hasil Uji N-Gain

No Nama Siswa Skor Pre- Test

Skor Post- Test

N-Gain Skor

Kriteria

1 AL 0 85 0.85 Tinggi

2 AD 20 70 0.62 Sedang

3 AN 25 50 0.33 Rendah

4 AZ 0 30 0.30 Rendah

5 BT 15 80 0.76 Tinggi

6 BR 0 70 0.70 Sedang

7 CD 0 75 0.75 Tinggi

8 DD 15 100 1 Tinggi

9 FJ 0 100 1 Tinggi

10 HD 10 55 0.50 Sedang

11 KRI 10 90 0.88 Tinggi

12 KRU 10 100 1 Tinggi

13 LL 0 90 0.90 Tinggi

14 LF 15 100 1 Tinggi

15 MZ 10 90 0.88 Tinggi

16 MR 15 100 1 Tinggi

17 ML 0 80 0.80 Tinggi

18 NL 10 100 1 Tinggi

(5)

160

19 PT 25 85 0.80 Tinggi

20 RM 0 80 0.80 Tinggi

21 RL 10 100 1 Tinggi

22 RJ 0 60 0.60 Sedang

23 RD 0 80 0.80 Tinggi

24 RY 15 60 0.52 Sedang

25 RQ 20 50 0.37 Rendah

26 RI 0 45 0.45 Sedang

27 SW 25 100 1 Tinggi

28 WD 0 50 0.50 Sedang

Rata-Rata Keseluruhan 0,75 Tinggi

Berdasarkan nilai N-Gain yang menunjukkan bahwa peningkatan pemahaman konsep pada siswa SMPN 1 Darussalam secara keseluruhan berada pada kategori tinggi dengan rata-rata nilai N-Gain pre-test dan post-test siswa sebesar 0,75 yang artinya siswa sudah mengalami peningkatan pemahaman konsep. Hal ini senada dengan Zainuddin (2018:198) menyatakan bahwa penerapan model pembelajaran CoCoAER mampu meningkatkan pemahaman konsep siswa.

Keefektifan model CoCoAER didukung oleh respon siswa setelah mengikuti pembelajaran dengan menggunakan model CoCoAER berbasis Scientific Approach. Siswa memberikan respon positif terhadap kebaruan perangkat pembelajaran dan suasana belajar, mudah dalam mengikuti kegiatan belajar mengajar dengan model CoCoAER, merasa tertarik dengan model pembelajarannya, merasa baru terhadap komponen-komponen ketrampilan model CoCoAER, merasa baru terhadap tes pemahaman konsep dan merasa jelas terhadap penjelasan konsep yang disampaikan guru selama proses pembelajaran.

Keefektifan pembelajaran dengan menggunakan model CoCoAER berbasis Scientific Approach juga dapat ditinjau berdasarkan peningkatan nilai pre-test dan post-test siswa.

Sebelum diterapkan model CoCoAER berbasis Scientific Approach rata-rata siswa masih berkategori PMK/MK dan BPK, tetapi setelah diterapkan model pembelajaran CoCoAER berbasis Scientific Approach siswa yang tadinya PMK/MK dan BPK hampir keseluruhan menjadi PK. Dengan demikian, model CoCoAER efektif untuk meningkatkan pemahaman konsep siswa.

PENUTUP Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan yang telah dilakukan tentang peningkatan pemahaman konsep pada siswa SMPN 1 Darussalam melalui penerapan model CoCoAER berbasis Scientific Approach didapatkan hasil N-Gain pre-test dan post- test siswa rata-rata sebesar 0,75 dengan kategori tinggi, maka dapat dinyatakan bahwa model CoCoAER berbasis Scientific Approach dapat meningkatkan pemahaman konsep siswa SMPN 1 Darussalam.

DAFTAR PUSTAKA

Amrizal, Wahyu. 2019. “Pengaruh Model Problem Based Learning Terhadap Kemampuan Pemahaman Konsep Fisika Siswa Kelas X MIA SMA Negeri 2 Banjar Tahun Pelajaran 2018/2019”. Skripsi. Pendidikan Fisika. Universitas Pendidikan Ganesha, Singaraja.

Druxes, Herbert. 1986. Kompedium Diidaktik Fisika. Bandung: Remaja Karya.

(6)

Jurnal Pendidikan, Sains, dan Humaniora Maret 2022 eISSN 2657- 0998

161 Budiningsih, Asri. 2005. Belajar dan Pembelajaran. Jakarta: Rineka Cipta.

Hosnan. 2014. Pendekatan Saintifik dan Kontekstual dalam Pembelajaran abad 21.

Bogor: Ghalia Indonesia.

Kutluay. Y. 2005. Diagnosis of elevent grade students misconceptions about geometric optic by a three-tier test. A Thesis Submitted To The Graduate School Of Natural And Applied Sciences Of Middle East Technical University.

Mundilarto. 2002. Kapita Selekta Pendidikan Fisika. Yogyakarta: FMIPA UNY.

Sadia, W. 2014. Model-model Pembelajaran Sains Konstruktivistik. Yogyakarta: Graha Ilmu.

Siyoto, S. Sodik, A. 2015. Dasar Metodologi Penelitian. Yogyakarta: Literasi Media Publishing.

Slavin, R. E. 2011. Cooperative Learning Teori, Riset dan Praktik. Bandung: Nusa Media Sugiyono. 2011. Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R&D. Bandung: Alfabeta.

Sugiyono. 2015. Metode Penelitian Kombinasi (mix methods). Bandung: Alfabeta.

Ula, Sidratil. Safitri, Rini. Saminan. 2018. “The Analysis Of Laboratory Use Toward Physics Learning Result At Senior High Schools in Banda Aceh”. Unnes Science Education Journal. 7(2):164.

Zainuddin. 2018. “Model pembelajaran CoCoAER Untuk Mencegah Timbulnya Potensi Miskonsepsi/Miskonsepsi (PMK/MK) Siswa SMA”. Disertasi. Pendidikan Sains, Universitas Negeri Surabaya, Surabaya.

Moreno, R. 2010. Educational Psichology. New Mecico. John Wiley & Sons, Inc

Referensi

Dokumen terkait

THE EFFECTIVENESS OF STORY TELLING STRATEGY TO ENHANCE THE STUDENTS’ SPEAKING SKILL AT THE ELEVENTH GRADE OF SMK DAARUL ‘ULYA METRO ABSTRACT BY: CHAMIDAH ZAHRO The main

Baker 1992: 29–30 identifies the following major areas: i attitude towards language variation, dialect and speech style ii attitude towards learning a new language iii attitude towards