• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENINGKATAN PRODUKSI TELUR DAN DAGING MELALUI PENYEDIAAN INDUSTRI PAKAN LOKAL BERBAHAN DASAR MAGGOT BLACK SOLDIER FLY

N/A
N/A
Nguyễn Gia Hào

Academic year: 2023

Membagikan "PENINGKATAN PRODUKSI TELUR DAN DAGING MELALUI PENYEDIAAN INDUSTRI PAKAN LOKAL BERBAHAN DASAR MAGGOT BLACK SOLDIER FLY "

Copied!
94
0
0

Teks penuh

MENINGKATKAN PRODUKSI TELUR DAN DAGING MELALUI PENYEDIAAN INDUSTRI LAPANGAN LOKAL BERBASIS LALAT SOLDIER MARGGOT HITAM. Hal ini disebabkan mahalnya harga pakan mengakibatkan rendahnya produksi telur dan daging itik. Bahan pangan lokal, sumber energi cukup tersedia, namun bahan pangan berprotein berkualitas masih kurang.

Penelitian ini bertujuan untuk menghasilkan produk berupa pakan itik yang berdaya saing dengan menggunakan bahan pakan lokal, sehingga terbentuk industri pakan lokal yang mampu memenuhi kebutuhan pakan itik. Maggot BSF dapat dijadikan sebagai bahan pakan sumber protein alternatif yang memiliki harga relatif murah, karena dapat dihasilkan dari berbagai limbah organik. Hasil riset terbaik digunakan untuk menghasilkan produk berupa pakan itik lokal yang siap diproduksi dan dipasarkan oleh stakeholder.

Alhamdulillah puji syukur Tim Peneliti panjatkan kehadirat Allah Subhanahuwata'ala yang telah memberikan bantuan, taufik, rahmat dan hidayahnya, sehingga Laporan Riset Strategis Nasional Lembaga yang bertajuk 'Peningkatan produksi telur dan daging melalui penyediaan Industri pakan lokal Berdasarkan Maggot Black Soldier Fly 'berhasil diwujudkan. Haryoto, A.Md selaku pemilik perusahaan SAMBILAN BATORS AND FARM yang setuju untuk menjadi rekanan dalam hibah penelitian.

PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang 1.1 Latar Belakang

  • Perumusan Masalah
  • Tujuan dan Sasaran
  • Urgensi
  • Maggot
  • Manfaat Maggot Hermetia illucens
  • Peta Jalan Penelitian

Cacing hitam Hermetia illucens atau lebih dikenal dengan cacing BSF sangat baik digunakan sebagai bahan pakan sebagai sumber protein pengganti tepung ikan yang akhir-akhir ini banyak diimpor. Penelitian cacing BSF saat ini masih berkisar pada media yang digunakan, kandungan air dan nutrisi media, tahapan perkembangan larva hingga dewasa, dan pemanfaatan cacing sebagai bahan pakan ikan dan unggas. Beberapa penelitian telah dilakukan tentang pemanfaatan cacing BSF untuk pakan berbagai jenis ikan dan ternak (Agunbiade, et al.

Penelitian pemanfaatan tepung maggot BSF untuk pakan majemuk petelur dan itik pedaging belum banyak ditemukan. Tingkat konversi yang diperoleh dengan media pupuk kandang ayam petelur bervariasi antara 7-8%, artinya untuk mendapatkan 6-7 kg maggot BSF kering dibutuhkan 100 kg pupuk kandang ayam petelur kering. Selain itu, karena sifat lalat BSF yang tidak membawa makanan dan hidup di luar tempat tinggal manusia, maka diduga maggot BSF tidak membawa vektor penyakit.

Gunawan (2012) menggunakan tepung larva untuk campuran pakan puyuh. 2016) mencoba mengaplikasikan kue cacing BSF pada itik berumur 3 sampai 8 minggu. Penelitian selanjutnya yang akan kami lakukan adalah pemanfaatan tepung cacing BSF sebagai bahan pakan itik petelur dan ayam pedaging.

Tabel 1. Rencana Target Capaian Tahunan
Tabel 1. Rencana Target Capaian Tahunan

TUJUAN DAN MANFAAT PENELITIAN

Penelitian kemudian dilanjutkan dengan menggunakan sampah organik sehingga volume sampah berkurang (Jaelani, Gunawan dan Widaningsih, 2009). Penelitian selanjutnya oleh Djaya, Gunawan dan Widaningsih (2011) bertujuan untuk meningkatkan kualitas nutrisi cacing BSF agar mengandung asam lemak omega 3 dengan menambahkan minyak ikan lemur ke dalam media pengembangan. Penelitian tahun pertama memproduksi cacing menggunakan media padat kelapa sawit ditambah bekatul pada berbagai level dan difermentasi.

Roadmap Riset Strategis Nasional Kelembagaan: Peningkatan produksi telur dan daging melalui industri pakan lokal berbahan Maggot Black Soldier Fly. Potensi produksi dan kualitas nutrisi maggot BSF dan lalat hijau pada media pupuk kandang (Gunawan, Erlina dan Jaelani. Produksi pakan itik petelur dan pedaging berbahan tepung maggot melalui pendirian industri pakan lokal 4.

METODE PENELITIAN

  • Materi dan Metode (Tahap I) .1 Alat dan Bahan
  • Pembuatan Solid Fermentasi
  • Petak percobaan
  • Panen Maggot
  • Pengambilan Sampel
    • Rancangan Percobaan
    • Materi dan Metode (Tahap II) 1 Alat dan Bahan
  • Pembuatan Ransum
  • Pemberian pakan dan air minum
  • Pengukuran Variabel Respon
    • Rancangan Percobaan dan Analisis Statistik
    • Jadwal Penelitian
    • Bagan Alir

Sisa media pembiakan maggot juga dibawa ke laboratorium untuk dilakukan analisis unsur hara (karbon (C), nitrogen (N), fosfor (P) dan kalium (K)). Di dalam kandang dibuat kandang untuk itik petelur, sedangkan dibuat sekat untuk ayam pedaging. Kue Perut BSF Campuran bahan pakan Aneka bahan pakan. tepung ikan, dedak, tepung jagung, vitamin dan mineral).

Bahan pakan ransum itik petelur dan ayam pedaging yang terdiri dari jagung kuning, bekatul, bungkil rawa, bungkil kedelai, bungkil larva, premix dan mineral diformulasikan untuk memenuhi kebutuhan nutrisinya. Pakan dan air minum diberikan secara ad libitum, konsumsi pakan dan bobot badan diukur setiap minggu. T2 = Tingkat penggunaan 5% ulat bambu dalam makanan T3 = Tingkat penggunaan 7,5% ulat bambu dalam makanan T4 = Tingkat penggunaan 10% ulat bambu dalam makanan T5 = Tingkat penggunaan 12,5% ulat bambu dalam makanan.

Penampilan produksi itik (pertambahan bobot, produksi telur, konsumsi pakan dan efisiensi pakan) Pengeringan dan. Formulasi Pakan Enam formulasi pakan menurut tingkat perlakuan menggunakan tepung larva BSF dalam ransum.

Tabel 5. Komposisi nutrien bahan pakan
Tabel 5. Komposisi nutrien bahan pakan

HASIL DAN LUARAN YANG DICAPAI

  • Identitas Diri
  • Pengalaman Penelitian Dalam 5 Tahun Terakhir (Bukan Skripsi, Tesis, maupun Disertasi)
  • Pengalaman Pengabdian Kepada Masyarakat dalam 5 Tahun Terakhir No. Tahun Judul Pengabdian Kepada Masyarakat Pendanaan
  • Publikasi Artikel Ilmiah Dalam Jurnal dalam 5 Tahun Terakhir
  • Pemakalah Seminar Ilmiah (Oral Presentation) dalam 5 Tahun Terakhir
  • Karya Buku dalam 5 Tahun Terakhir
  • Perolehan HKI dalam 10 Tahun Terakhir
    • Pengalaman Merumuskan Kebijakan Publik/Rekayasa Sosial Lainnya dalam 5 Tahun Terakhir
  • Penghargaan dalam 10 tahun Terakhir (dari pemerintah, asosiasi atau institusi lainnya)
    • Biodata Anggota Pengusul ke-1
  • Pengalaman Pengabdian Kepada Masyarakat dalam 5 Tahun Terakhir No. Tahun Judul Pengabdian Kepada Masyarakat
  • Publikasi Artikel Ilmiah Dalam Jurnal dalam 5 Tahun Terakhir No. Judul Artikel Ilmiah Nama Jurnal/
    • Biodata Anggota Pengusul ke-2
  • Publikasi Artikel Ilmiah Dalam Jurnal, 5 Tahun Terakhir
    • Biodata Mitra A. Identitas diri
  • Beasiswa yang pernah diraih
  • Pengalaman Organisasi
  • Pengalaman Penelitian
  • Kegiatan Ilmiah
  • Pengalaman Kerja

Prajurit hitam terbang (Hermetia illucens Linnaeus) sebagai makanan untuk aligator Amerika (Alligator mississippiensis Daudin). Potensi produksi dan nilai gizi cacing yang dipelihara dalam pupuk organik dan aplikasinya untuk pakan itik Alabio. Aplikasi ras black soldier of the stick (Hermetia Illucens) pada kotoran unggas sebagai pakan untuk masa pertumbuhan dan produksi telur coot (Coturnix-coturnix japonica).

The black soldier fly Hermetia illucens (Diptera: Stratiomyidae) as a potential target for human postmortem interval: observations and case histories. Using the black soldier fly, Hermetia illucens, as a value-adding tool for pig manure management. Selected life history traits of black soldier flies (Diptera: Stratiomyidae) reared on three artificial diets.

Aplikasi maggot black soldier fly (Hermetia illucens) yang dipelihara dalam kotoran unggas sebagai pakan burung puyuh (Coturnix-coturnix japonica) untuk masa pertumbuhan dan produksi. Pengalaman penelitian 5 tahun terakhir (bukan disertasi, tesis atau disertasi) (bukan tesis, disertasi atau tesis). Lalat tentara hitam berkembang biak dalam campuran kotoran ayam dengan minyak ikan lemuru dan penggunaannya untuk pakan bebek alabio.

5 2016 Penggunaan kue belatung lalat tentara hitam dalam ransum persentase karkas dan non karkas itik Alabio jatan. Pengaruh umur Itik Alabio terhadap nilai energi metabolik dan retensi nitrogen tepung maggot black soldier fly. Judul Skripsi Agribisnis Itik Petelur Alabio Melalui Analisis Keterkaitan Antar Subsistem (Kasus di Kabupaten Hulu Sungai Utara).

6 Analisis Perusahaan Penetasan Telur Itik Tahun 2016 Menggunakan Inkubator Elektrik 7 Prospek Pembibitan Ayam Petelur di Kalsel Tahun 2016 8 Keluarnya Tenaga Kerja Wanita di Perusahaan Pembibitan Itik Alabio Tahun 2017 bebek alabio dengan kandang. 6 Efisiensi produksi pembibitan itik petelur alabio di kabupaten hulu utara provinsi Kalimantan Selatan.

3 Warna kulit, lemak perut dan karkas itik jantan Alabio (Anas plathyrhincos Borneo) Akibat Azolla dalam ransum.

BAHAN AJAR

MATA KULIAH PENGELOLAAN LIMBAH PETERNAKAN

MAGGOT BLACK SOLDIER FLY (Hermetia Illucens) SEBAGAI BIODEGRADATOR LIMBAH ORGANIK

PENYUSUN

FAKULTAS PERTANIAN

UNIVERSITAS ISLAM KALIMANTAN (UNISKA MAB) MUHAMMAD ARSYAD AL BANJARI

BANJARMASIN 2018

PENDAHULUAN

BIOLOGI HERMETIA ILLUCENS

Laki-laki lebih kecil dari perempuan (Tomberlin et al., 2002) dan perbedaan anatomi pada segmen perut terakhir memungkinkan jenis kelamin dibedakan. BSF betina bertelur di dekat yang lain, dan mereka mati segera setelah bertelur (Tomberlin et al., 2002). Lamanya stadium larva berlangsung dari 4 minggu sampai 5 bulan, tergantung ketersediaan makanan (Furman et al., 1959).

Suhu juga merupakan parameter penting untuk perkembangan larva dan kelangsungan hidup harga, dengan suhu optimum berada pada kisaran 20-30°C (Tomberlin et. al., 2009; Everest Canary, 2009). Secara umum, metamorfosis selesai dalam waktu 2 minggu (Furman et al., 1959) dan jantan sering menetas lebih awal dari betina (Tomberlin et al., 2002; perkawinan terjadi sekitar 2 hari setelah kemunculan imago (Tomberlin, 2001 ; Tomberlin et al., 1959) al., 2009; Tomberlin dan Sheppard, 2002), dan 2 hari lagi diperlukan sebelum telur diletakkan.

Orang dewasa hanya hidup 5 sampai 14 hari, harapan hidup mereka tidak dapat diragukan berdasarkan ukuran tubuh (dan simpanan energi terkait) dan akses ke air (Tomberlin et al., 2002; Olivier, 2004; Tomberlin et al., 2009). BSF dewasa tidak perlu makan, sebagian besar hidup dari simpanan energi yang terbentuk selama perkembangan larva (Newton et al., 2005a,b), tetapi simpanan ini dapat dilengkapi dengan nektar. Enzim lain, seperti leucine arylamidase, α-galactosidase, β-galactosidase, dan α-mannosidase, yang tidak ada atau kurang aktif pada lalat rumah Musca domestica, sangat efektif pada larva BSF (Kim et al., 2011).

Limbah pabrik kelapa sawit dalam bentuk padat dapat dimanfaatkan untuk produksi black soldier fly (BSF). Limbah pabrik kelapa sawit, seperti lumpur, dapat digunakan untuk produksi belatung black soldier fly (BSF). Sheppard et al (1994) yang memperoleh tingkat konversi 7-8% untuk ayam petelur berbasis bahan kering, hasil ini cukup optimal karena larva BSF dapat mengurangi akumulasi kotoran minimal 50% dengan menjadikannya layak pakai. dalam sistem pengelolaan pupuk kandang untuk usaha peternakan ayam petelur.

Black soldier fly (Hermetia illucens) larval meal as an example for a new feed ingredient class in aquaculture feed. The effect of fish meal substitution with black soldier fly (Hermetia illucens) maggot meal in the diet on the production performance of quail (Coturnix Coturnix Japonica). Effect of supplement Maddike Black Soldier Fly Live on the percentage of the carcass and the weight of the carcass of males.

Tabel 1. Deskripsi  dan  ciri-ciri  khusus  anatomi  untuk  setiap  klasifikasi  menurut  Martinez  (1986), Maddison dan Schulz (2007)
Tabel 1. Deskripsi dan ciri-ciri khusus anatomi untuk setiap klasifikasi menurut Martinez (1986), Maddison dan Schulz (2007)

Effect of Supplement Maggot Black Soldier Fly Live on The Percentage of Carcass and Weight of Carcass Cuts of Male

E Kkal/kg

Anak itik yang baru tiba ditempatkan di setiap petak kandang yang sebelumnya ditimbang dengan bobot awal yang seragam. Anak itik yang baru tiba ditempatkan pada masing-masing petak kandang yang sebelumnya dilakukan penimbangan bobot awal yang seragam kemudian diadakan penimbangan. Pertambahan berat badan dihitung berdasarkan berat badan pada minggu kelima dikurangi berat badan awal.

Konversi ransum dihitung berdasarkan jumlah ransum yang dikonsumsi dibagi dengan pertambahan berat badan selama penelitian. Pertambahan bobot itik Alabio ditentukan dengan menimbang bobotnya setiap minggu selama delapan minggu penelitian, dihitung dengan selisih bobot dari minggu berikutnya. Berdasarkan hasil analisis varian diketahui bahwa penggunaan maggot hidup dalam ransum berpengaruh sangat nyata terhadap pertambahan bobot badan itik Alabio.

Hasil analisis varians menunjukkan bahwa faktor larva berpengaruh sangat nyata terhadap pertambahan berat badan. Tequia dkk. (2002) menunjukkan bahwa mengganti tepung ikan dengan cacing hidup atau tepung cacing sebanyak 10% dari pakan yang diberikan setiap hari akan menghasilkan pertambahan berat badan yang lebih baik. Rasyaf (1993) menyatakan bahwa kenaikan berat badan dipengaruhi oleh beberapa faktor, salah satunya adalah pola makan.

Pertambahan berat badan yang cepat membutuhkan kuantitas dan kualitas protein yang baik, serta energi yang dapat memenuhi kebutuhan dasar hidup. Rerata bobot badan akhir itik Alabio jantan umur 8 minggu (g/ekor) Protein (%) BSF Live maggot (%) Rerata (%) + SEM. Bila ransum ini diterapkan pada itik umur 3-8 minggu, pertambahan bobot itik dapat mencapai 50 g/hari dengan konsumsi ransum 100 g/hari.

Penemuan ini berupa teknik produksi dan pengolahan ransum ayam pedaging dengan menggunakan bahan pakan lokal dan bungkil black soldier fly yang kaya akan protein. Sebuah proses pemanfaatan limbah pabrik kelapa sawit menjadi tepung maggot lalat tentara hitam (black soldier fly maggot meal), yang banyak mengandung protein hewani. Hasil pengujian menunjukkan bahwa tepung belatung lalat tentara hitam dapat digunakan hingga 12,5% dalam ransum.

Tabel 3.  Rata-rata konsumsi ransum itik alabio jantan umur 3-8 minggu (g/ekor/minggu)  Protein (%)  Maggot BSF hidup (%)  Rata-rata (%) + SEM
Tabel 3. Rata-rata konsumsi ransum itik alabio jantan umur 3-8 minggu (g/ekor/minggu) Protein (%) Maggot BSF hidup (%) Rata-rata (%) + SEM

Gambar

Tabel 1. Rencana Target Capaian Tahunan
Gambar 1. Siklus Hidup H. Illucens (Rachmawati, 2010)
Gambar 2. Bentuk Kepala (a, b) dan Ekor (c, d) Larva H. Illucens   (Jaelani, dkk. 2009)
Tabel 2.   Kandungan  Asam  Amino,  Mineral,  dan  Nutrien  Lainnya  dari  Bungkil  Maggot  H.Illucens yang Dibiakkan pada Medium Palm Kernel Meal
+7

Referensi

Dokumen terkait

Menurut At – Tayyib as-Sanusi Ahmad, sejak zaman dahulu, maslahah mursalah telah dijadikan sebagai dalil untuk menetapkan suatu masalah yang terjadi pada waktu itu,

Berdasarkan hasil penelitian yang ditunjukkan pada Tabel 9 dapat ditentukan bahwa variasi sampel yang menghasilkan kompos organik paling buruk adalah hasil dari variasi sisa