• Tidak ada hasil yang ditemukan

peningkatkan hasil belajar matematika materi

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2023

Membagikan "peningkatkan hasil belajar matematika materi"

Copied!
126
0
0

Teks penuh

PENDAHULUAN

Latar Belakang

Dalam pembelajaran matematika guru banyak menggunakan media pembelajaran terutama pada kelas bawah karena siswa masih operasional konkrit. Berdasarkan hasil observasi yang dilakukan peneliti di SD Inpres Kassi, media pembelajaran matematika masih sangat minim. Media pembelajaran yang dapat diamati atau dipegang saat melakukan kegiatan pembelajaran dapat meningkatkan minat siswa dalam mengikuti pembelajaran matematika.

Dalam upaya meningkatkan hasil belajar siswa pada materi pecahan sederhana diperlukan media pembelajaran yang tepat. Minat Pecahan merupakan media pembelajaran efektif untuk pembelajaran matematika dengan materi konsep dasar pecahan sederhana, perbandingan pecahan, operasi perhitungan pecahan yaitu operasi penjumlahan dan pengurangan pecahan yang penyebutnya sama. Berdasarkan uraian di atas maka penelitian tindakan kelas ini dilaksanakan dengan tujuan untuk meningkatkan hasil belajar matematika siswa kelas III SD Inpres Kassi dengan menggunakan media pembelajaran.

Rumusan Masalah

Minat pecahan dapat dibuat semenarik mungkin agar siswa tertarik untuk mempelajarinya, khususnya pada pembelajaran matematika tentang pecahan. Oleh karena itu, peneliti merasa perlu untuk mengadakan penelitian tindakan kelas yang bertajuk “Peningkatan Hasil Belajar Matematika pada Materi Pecahan Sederhana melalui Media Minat Pecahan di Kelas III SD Inpres Kassi”.

Tujuan Penelitian

Manfaat Penelitian

KAJIAN PUSTAKA

  • Kajian Pustaka
  • Penelitian yang Relevan
  • Kerangka Pikir
  • Hipotesis Tindakan

Media minat pecahan merupakan media yang digunakan untuk membantu meningkatkan pemahaman siswa pada materi pecahan sederhana. Tes ini digunakan untuk mengukur hasil belajar siswa pada materi pecahan setelah menggunakan media minat pecahan pada proses pembelajaran matematika. Dari segi hasil ditandai dengan adanya peningkatan hasil belajar matematika dengan menggunakan media minat pecahan.

Sedangkan pada pertemuan kedua dijelaskan tentang membandingkan pecahan sederhana secara detail dengan menggunakan media bunga pecahan. Pada kegiatan ini guru menjelaskan konsep membandingkan pecahan sederhana dengan menggunakan media bunga pecahan. Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan di kelas III SD Inpres Kassi terlihat bahwa pembelajaran matematika materi pecahan sederhana dengan media minat pecahan mampu meningkatkan hasil belajar siswa.

Gambar 2.1. Media Bunga Pecahan  b. Kelebihan Media Bunga Pecahan
Gambar 2.1. Media Bunga Pecahan b. Kelebihan Media Bunga Pecahan

METODE PENELITIAN

Jenis Penelitian

Sebagaimana telah lama diketahui sejak zamannya, pendidik Johann Amos Comenius pada abad ke-18, apa yang dimaksud dengan “kelas”. Dalam bukunya Donni Juni Priansa (2014) menjelaskan bahwa pengertian tindakan kelas (PTK) adalah penelitian yang dilakukan terhadap tingkah laku dan tindakan yang timbul dalam proses pembelajaran yang berlangsung di dalam kelas. PTK bertujuan untuk meningkatkan kualitas pengajaran guru di kelas dan memahami aspek-aspek yang berkaitan dengan siswa dan lingkungan kelas.

Sedangkan menurut Masnur (2012), PTK merupakan suatu bentuk inkuiri reflektif yang menerapkan langkah-langkah tertentu untuk memperbaiki dan meningkatkan praktik pembelajaran di kelas secara profesional. Berdasarkan pendapat para ahli di atas dapat disimpulkan bahwa Penelitian Tindakan Kelas (CRA) adalah penelitian yang dilakukan untuk memperbaiki permasalahan yang dihadapi siswa dalam pembelajaran di kelas.

Lokasi dan Subjek Penelitian

Desain Penelitian

Taggart dalam Kusuma dan Dwitagma (2012) karena model yang dijalankan sudah sesuai dengan rencana penelitian yang akan dilaksanakan. Rencana penelitian diawali dengan mengamati kesulitan belajar yang terjadi di kelas III SD Inpres Kassi dan dilanjutkan dengan merencanakan tindakan yang direncanakan dan mengamati rencana tindakan yang telah dilaksanakan.

Langkah-Langkah Penelitian

Untuk memudahkan pelaksanaan tindakan penelitian, penelitian ini diawali dengan membuat Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) dengan materi pecahan. Pengajaran matematika tetap dilaksanakan sesuai materi yang direncanakan guru sesuai dengan program semester yang mengacu pada SKL. Pada pendidikan matematika materi pecahan dilaksanakan sesuai jadwal yang telah disepakati antara guru dan peneliti.

Pada dasarnya penelitian ini dilakukan untuk mengetahui apakah penerapan media bunga pecahan sudah sebagaimana mestinya atau belum.

Instrumen Penelitian

Observasi merupakan suatu teknik pengumpulan data dengan cara mengamati langsung atau tidak langsung hal-hal yang diamati dan mencatatnya pada suatu alat observasi (Sanjaya 2014). Instrumen observasi digunakan untuk memperoleh informasi tentang pelaksanaan kegiatan pembelajaran dan aktivitas siswa yaitu semangat, ketelitian dan kemandirian dalam menyelesaikan tugas dengan materi pecahan. Data dokumentasi meliputi identitas sekolah, kehadiran di sekolah, kurikulum, RPP, surat menyurat, serta foto dan video pada saat survei dilakukan.

Tabel 3.2 Kisi-kisi Soal Tes Tertulis
Tabel 3.2 Kisi-kisi Soal Tes Tertulis

Teknik Pengumpulan Data

Data yang digunakan untuk mengetahui data yang berkaitan dengan proses belajar siswa III. kelas SD Inpres Kassi, menyertakan foto pada saat pembelajaran matematika, dokumentasi foto dilakukan sebagai bukti visual kegiatan pembelajaran pada saat kegiatan.

Teknik Analisis Data

Guru menggunakan media pecahan untuk menjelaskan kepada siswa tentang materi pecahan yang akan dipelajarinya. Pada Q&A, siswa dan guru mendiskusikan hasil jawaban dengan menggunakan media minat parsial. Pembelajaran pada Siklus II Sesi 1 materi yang disampaikan kepada siswa adalah operasi penjumlahan dan pengurangan pecahan berpenyebut sama dengan menggunakan media pecahan.

Dari hasil tindakan Siklus II yang telah dijelaskan di atas dapat disimpulkan bahwa hasil belajar matematika terkait pecahan sederhana mengalami peningkatan. Oleh karena itu, hasil belajar pecahan sederhana siswa kelas III SD Inpres Kassi mengalami peningkatan. Tabel data di atas menunjukkan bahwa perbandingan hasil belajar matematika siswa pada pecahan sederhana mengalami peningkatan (dengan rata-rata pada pratindakan sebesar 53,06, sedangkan pada siklus I sebesar 68,87).

Peningkatan hasil belajar matematika pada Siklus I dan Siklus II sebesar 15,97% (dengan rata-rata pada Siklus I sebesar 68,87, sedangkan pada Siklus II sebesar 84,84). Sedangkan peningkatan hasil belajar matematika pada materi pecahan sederhana dari pratindakan ke Siklus II sebesar 31,78% (dengan rerata pratindakan sebesar 53,06, sedangkan pada Siklus II sebesar 84,84). Pembelajaran lebih menarik dan menyenangkan dengan menggunakan media minat pecahan sehingga siswa lebih mudah memahami materi pecahan sederhana.

Hasil belajar matematika siswa kelas III SD Inpres Kassi meningkat setelah dilaksanakan pembelajaran matematika dengan menggunakan media minat pecahan yang belum pernah diterapkan sebelumnya. Upaya meningkatkan hasil belajar Matematika pada materi pecahan sederhana melalui peta pecahan untuk Kelas III SD Negeri Kyai Mojo. Guru memberikan penjelasan materi mengenai pecahan biasa, dan membandingkan pecahan dengan menggunakan media minat pecahan.

Serta dapat menyusun skripsi dengan judul “Upaya meningkatkan hasil belajar Matematika pada materi pecahan sederhana melalui media bunga pecahan di Kelas III SD Inpres Kassi”.

Tabel 3.3 Standar Ketuntasan Hasil Belajar Matematika
Tabel 3.3 Standar Ketuntasan Hasil Belajar Matematika

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Hasil Penelitian

Berdasarkan tabel di atas, hasil analisis deskriptif menunjukkan bahwa hasil belajar matematika siswa tidak melakukan aktivitas pembelajaran dengan menggunakan media minat parsial. Pembelajaran pada siklus I pertemuan 1 materi yang disampaikan kepada siswa adalah pengenalan pecahan sederhana, klarifikasi pecahan berdasarkan penyebutnya dan sedikit penjelasan tentang perbandingan pecahan sederhana dengan menggunakan media minat pecahan. Kegiatan utama guru mengenalkan pecahan sederhana berdasarkan demonstrasi pemotongan kertas yang telah dilakukan dan menggunakan media bunga pecahan.

Dari tabel 4.2 lembar observasi guru pada siklus I mempunyai 4 kategori yaitu; Buruk, rata-rata, bagus, sangat bagus. Sedangkan pada penjumlahan kedua, kami ulangi secara detail penjelasan tentang tindakan penjumlahan dan pengurangan pecahan yang penyebutnya sama dengan menggunakan medium bunga pecahan. Kegiatan ini menggunakan media pecahan untuk menjelaskan operasi penjumlahan dan pengurangan pecahan yang penyebutnya sama.

Guru menjelaskan dan memberikan contoh cara menjumlahkan dan mengurangkan pecahan yang penyebutnya sama dengan menggunakan media bunga pecahan. Selain itu guru dan siswa selalu mendiskusikan hasil jawaban dari contoh penjumlahan dan pengurangan yang diberikan dan menyelesaikannya dengan menggunakan media bunga pecahan. Sedangkan pada pertemuan kedua tanggal 17 Agustus 2021 dosen fokus pada penerapan media bunga pecahan.

Pada saat mengerjakan contoh soal, siswa dan guru mendiskusikan hasil jawaban dengan menggunakan media minat pecahan. Seperti pada siklus I, observasi melakukan pengamatan terhadap pelaksanaan tindakan pada siklus II dengan menggunakan lembar observasi yang dibuat. Dari tabel 4.5 lembar observasi guru pada siklus II mempunyai 4 kategori yaitu; Buruk, Sedang, Baik, Sangat Baik.

Setelah menyelesaikan kegiatan pembelajaran pada siklus II, guru memberikan tes tertulis (tes akhir) untuk mengetahui pemahaman konsep siswa setelah melaksanakan penggunaan media minat pecahan.

Tabel 4.2 Data Hasil Observasi Aktivitas Guru Pada Siklus I
Tabel 4.2 Data Hasil Observasi Aktivitas Guru Pada Siklus I

Pembahasan

Pada tahap ini tidak ditemukan permasalahan besar dan perlu diperbaiki pada siklus berikutnya, sehingga dapat disimpulkan bahwa penelitian ini terhenti pada siklus II dan tidak perlu dilanjutkan. Selain itu, pembelajaran ini melatih siswa untuk memiliki keterampilan berpikir dan keterampilan sosial seperti keterampilan membandingkan pecahan sederhana dengan cepat serta memberikan apresiasi kepada siswa lain. Perbedaan tersebut terlihat dari hasil belajar yang dari pra siklus ke siklus I dan berakhir pada siklus II tidak mengalami peningkatan yang signifikan seperti siswa lainnya.

Data yang diuraikan di atas merupakan hasil implikasi tindakan yang telah dilaksanakan, karena 90% siswa telah mencapai hasil >75, maka penelitian ini diakhiri pada siklus II. Peningkatan hasil belajar pecahan sederhana melalui media minat pecahan merupakan upaya pengembangan proses pembelajaran materi pecahan sederhana di kelas III, memberikan suatu inovasi baru bagi guru kelas dan siswa agar tercapai pembelajaran yang efektif dan efisien di SD Inpres Kassi . Sedangkan pada siklus II terdapat 29 siswa yang telah memperoleh nilai penuh dan telah mencapai nilai KKM atau sebesar 87% dari jumlah siswa.

Jadi berdasarkan indikator keberhasilan minimal 90% dari jumlah siswa mencapai KKM yaitu 75, maka penggunaan media minat pecahan untuk meningkatkan hasil belajar siswa pada materi pecahan sederhana di SD Inpres Kassi dikatakan berhasil. Penggunaan Alat Ajar Balok Pecahan untuk Meningkatkan Pemahaman Konsep Siswa pada Materi Pecahan Kelas III Mis Lamgugob Banda Aceh. Peningkatan Hasil Belajar Matematika Materi Pecahan Sederhana Melalui Media Visual Siswa Kelas III MI Miftahul Ulum Duren Kecamatan Tangeran Kabupaten Semarang Tahun Pelajaran 2017/2018.

Penggunaan media visual dalam meningkatkan hasil belajar siswa IV. kelas mata pelajaran IPS di Madrasah Ibtidaiyah Ma'arif Darur Rahman Marga Tiga, Lampung Timur. Meningkatkan hasil belajar siswa pada mata pelajaran matematika dengan metode pemecahan masalah pada siswa IV. kelas di SD Negeri 1 Banjarrejo. Guru menilai materi dengan bertanya kepada siswa, “Masih ingat materi pecahan sederhana?”

Tabel 4.10 Perbandingan Hasil Belajar Pada Pra Tindakan, Siklus I dan                        Siklus II
Tabel 4.10 Perbandingan Hasil Belajar Pada Pra Tindakan, Siklus I dan Siklus II

SIMPULAN DAN SARAN

Simpulan

Media bunga pecahan merupakan salah satu alat pengajaran yang dapat digunakan guru untuk menarik perhatian siswa dalam proses belajar mengajar. Media bunga parsial berbentuk bunga matahari yang berbentuk lingkaran, lingkaran tersebut dapat dibagi menjadi beberapa bagian sesuai dengan banyaknya pecahan yang diinginkan. Pada siklus I terdapat 11 siswa yang mendapat hasil penuh dan mencapai titik KKM atau 33% dari jumlah siswa.

Saran

Guru memberikan kesempatan kepada siswa untuk bertanya tentang hal-hal yang belum dipahaminya dari penjelasan guru.

Gambar B menyatakan  5
Gambar B menyatakan 5

Gambar

Gambar 2.1. Media Bunga Pecahan  b. Kelebihan Media Bunga Pecahan
Gambar 2.2 Bunga Pecahan
Gambar 2.3 Membandingkan Pecahan dengan Penyebut yang Sama
Gambar 2.5 Penjumlahan Pecahan dengan Penyebut yang Sama  Seperti yang terlihat pada gambar diatas, penjumlahan pecahan berpenyebut  sama  dapat  dilakukan  dengan  cara  menempelkan  warna  oranye  di  warna  hijau
+7

Referensi

Dokumen terkait

LEMBAR HASIL PENILAIAN SEJAWAT SEBIDANG ATAU PEER REVIEW KARYA ILMIAH : JURNAL ILMIAH BUKTI ARTIKEL C-6 JudulJurnal Ilmiah Artikel : Multi-Restricted Area Avoidance Scenario