• Tidak ada hasil yang ditemukan

Teknik Analisis Data

BAB III METODE PENELITIAN

G. Teknik Analisis Data

Setelah semua kegiatan selesai dilaksanakan, maka langkah selanjutnya dalam penelitian ini adalah melakukan analisis terhadap semua data yang diperoleh selama penelitian. Tujuan analisis data ini untuk menjawab permasalahan peneliti yang telah dirumuskan. Adapun teknik analisis data yang digunakan adalah statistik deskriptif. Untuk mendeskripsikan data penelitian, maka dilakukan analisis sebagai berikut:

1. Analisis Deskriptif Kuantitatif

Menurut Sugiyono (2015) statistik deskriptif merupakan statistik yang digunakan untuk menganalisis data dengan cara mendeskripsikan atau menggambarkan data yang telah terkumpul sebagaimana adanya tanpa bermaksud membuat kesimpulan yang berlaku untuk umum atau generalisasi. Analisis ini digunakan untuk memperoleh hasil belajar pada mata pelajaran matematika

35

sebelum dan sesudah perlakuan berupa penggunaan media pembelajaran bunga pecahan.

Adapun data yang akan dideskripsikan pada analisis deskriptif ini adalah nilai rata-rata mean, median, modus, variansi, standar deviasi. Adapun langkah- langkahnya yaitu sebagai berikut:

a. Perhitungan Mean

Skor rata-rata atau mean dapat diartikan sebagai kelompok data dibagi dengan nilai jumlah responden. Rumus rata-rata adalah:

x = βˆ‘ π’‡π’Šπ’™π’Š

βˆ‘ π’‡π’Š

Keterangan = X = nilai

βˆ‘ π’‡π’Š = jumlah banyaknya siswa βˆ‘ π’™π’Š = jumlah nilai

b. Perhitungan Median

Median adalah salah satu teknik penjelasan kelompok yang didasarkan atas nilai tengah kelompok data yang telah disusun urutannya dari yang terkecil sampai yang terbesar, atau sebaliknya. Untuk menghitng median data bergolong yang tersusun dalam tabel distribusi frekuensi, rumus yang digunakan adalah:

Md = b + p (

𝟏 πŸπ’βˆ’π‘­

𝒇 ) Keterangan:

Md = median

b = batas bawah, dimana median akan terletak n = banyak data / jumlah sampel

F = jumlah semua frekuensi sebelum kelas median f = frekuensi kelas median

36

c. Perhitungan Modus

Modus merupakan teknis penjelasan kelompok yang didasarkan atas nilai yang sedang popular (yang sedang menjadi mode) atau nilai yang sering muncul dalam kelompok tersebut. Untuk menghitung modus data bergolong yang tersusun dalam tabel distribusi frekuensi digunakan rumus:

Mo = b + p ( π’ƒπŸ

π’ƒπŸ+π’ƒπŸ) Keterangan:

Mo = modus

b = batas kelas interval dengan frekuensi terbanyak p = panjang kelas interval

π›πŸ = frekuensi pada kelas modus (frekuensi pada kelas interval yang terbanyak) dikurangi frekuensi kelas interval terdekat sebelumnya

π›πŸ = frekuensi kelas modus dikurangi frekuensi kelas interval berikutnya d. Perhitungan Variansi

Salah satu teknik statistik yang digunakan oleh peneliti untuk menjelaskan homogenitas kelompok yaitu dengan variansi. Variansi merupakan jumlah kuadrat semua deviasi nilai-nilai individual terhadap rata-rata kelompok.

Variansi dari sekelompok data dari suatu variabel dapat dirumuskan sebagai berikut:

π‘ΊπŸ = βˆ‘(π‘Ώπ’Šβˆ’π‘ΏΜ…)

𝟐 (π‘΅βˆ’πŸ)

Keterangan:

π‘ΊπŸ = varians sampel n = jumlah sampel n-1= derajat kebebasan

37

e. Perhitungan Standar Deviasi

Standar deviasi atau simpangan baku dari data yang telah disusun dalam tabel distribusi frekuensi dapat dihitung dengan rumus:

S = βˆšβˆ‘(π‘Ώπ’Š βˆ’ 𝑿̅)𝟐

( π’βˆ’πŸ)

Keterngan:

S = simpangan baku sampel n = jumlah sampel

Tabel 3.3 Standar Ketuntasan Hasil Belajar Matematika

No. Nilai Kategori

1. 92 < x ≀ 100 Sangat Tinggi

2. 83 ≀ x < 92 Tinggi

3. 75 ≀ x 83 Sedang

4. 67 ≀ x < 75 Rendah

5. 0 < x < 67 Sangat Rendah

Sumber: SD Inpres Kassi

2. Analisis Data Observasi

Data yang diperoleh pada setiap kegiatan observasi dari setiap siklus dianalisis secara deskriptif kualitatif untuk menganalisis data hasil observasi kegiatan guru dan siswa. Data hasil observasi yang telah diperoleh dihitung kemudian dipersentase dengan demikian diketahui peningkatan yang dicapai dalam pembelajaran.

Adapun rumus yang digunakan untuk mengukur persentase adalah sebagai berikut:

38

Presentase skor = βˆ‘ π’”π’Œπ’π’“ π’šπ’‚π’π’ˆ π’…π’Šπ’‘π’†π’“π’π’π’†π’‰

βˆ‘ π’”π’Œπ’π’“ π’Žπ’‚π’Œπ’”π’Šπ’Žπ’‚π’ x100%

Analisis data ini dilakukan pada saat tahap refleksi, dan hasilnya sebagai bahan refleksi untuk perencanaan lanjut dalam siklus berikutnya sekaligus juga dijadikan bahan refleksi memperbaiki pembelajaran. Hasil pengamatan didistribusikan dalam tabel kriteria nilai presentase. Kriteria nilai persentase yang digunakan adalah kriteria sebagai berikut (Anas Sudijono 2012):

Tabel 3.4 Kriteria Keberhasilan Proses Pembelajaran Aktivitas Guru dan Siswa dalam %

Tingkat Keberhasilan (%) Kategori Penilaian

80% - 100% Sangat Baik

66% - 79% Baik

56% - 65% Cukup

40% - 55% Kurang

30% - 39% Gagal

H. Indikator Keberhasilan

Indikator keberhasilan dalam penelitian ini terdiri dari:

1. Proses pembelajaran dapat dikategorikan berhasil jika minimal 80% pelaksanaan telah sesuai dengan skenario pembelajaran.

2. Hasil belajar dikatakan berhasil jika 80% siswa telah mencapai nilai 75 sesuai dengan nilai KKM di SD Inpres Kassi, Jalan Tamangapa Raya, Tamangapa, Kota Makassar, Sulawesi Selatan.

39

3. Dari segi hasil ditandai oleh adanya peningkatan hasil belajar matematika dengan menggunakan media bunga pecahan.

40

BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Hasil Penelitian

Penelitian ini merupakan Penelitian Tindakan Kelas (PTK). Tujuan dari penelitian ini adalah untuk meningkatkan hasil belajar siswa kelas III SD Inpres Kassi pada mata pelajaran matematika. Penelitian ini dilaksanakan dalam 2 siklus dan setiap siklus terdiri dari 2 kali pertemuan. Data aktivitas siswa diamati dengan lembar observasi pada saat proses belajar mengajar, dan data hasil belajar diperoleh dari tes tertulis hasil belajar yang dilakukan setiap akhir siklus.

1. Deskripsi Data Awal Siswa Pra Tindakan

Data awal yang digunakan sebagai landasan perlu diadakannya penelitian di kelas III SD Inpres Kassi adalah data soal pra tindakan yang dilakukan oleh peneliti. Berdasarkan data hasil soal pra tindakan yang dilaksanakan pada hari Senin 9 Agustus 2021 diketahui bahwa hasil belajar matematika materi pecahan sederhana masih rendah. Oleh karena itu perlu dilakukan tindakan untuk meningkatkan hasil belajar matematika materi pecahan sederhana. Berdasarkan hasil tes pra tindakan , diperoleh data yang berupa angka-angka mengenai nilai masing-masing siswa yang selengkapnya dapat dilihat pada tabel di bawah ini.

41

Tabel. 4.1 Hasil Pra Tindakan Siswa

Statistik Deskriptif Hasil Pra Tindakan Jumlah Sampel

33 Mean

53,06 Median

52 Modus

36 Variansi

224,00 Standar Deviasi

14,97 Nilai Tertinggi

94 Nilai Terendah

36

Berdasarkan tabel 4.1 dapat dilihat bahwa masih banyak siswa yang nilainya dibawah KKM yang sudah ditentukan oleh guru. Oleh karena itu diperlukan tindakan kelas untuk menangani masalah tersebut. Solusi dari permasalahan tersebut adalah penggunaan media pembelajaran dalam menjelaskan materi pecahan sederhana. Media pembelajaran yang digunakan adalah media bunga pecahan.

Berdasarkan tabel di atas hasil analisis deskriptif diketahui bahwa hasil belajar matematika siswa belum dilakukan tindakan pembelajaran menggunakan media bunga pecahan. Nilai mean sebesar 53,06 artinya skor tersebut berada pada kategori sangat rendah data tersebut diperoleh dari hasil pra tindakan. Adapun nilai variansi siswa sebesar 215,58 dan standar deviasi hasil belajar siswa adalah 14,97.

Skor yang dicapai oleh siswa dari skor tertinggi 94 sampai dengan skor terendah 36.

42

2. Hasil Tindakan Siklus I

a. Perencanaan Tindakan Siklus I

Pembelajaran pada siklus I pertemuan 1 materi yang disampaikan kepada siswa adalah mengenal pecahan sederhana, mengklarifikasi pecahan berdasarkan penyebutnya dan sedikit menjelaskan tentang membandingkan pecahan sederhana dengan menggunakan media bunga pecahan. Sedangkan pada pertemuan ke-2 menjelaskan tentang membandingkan pecahan sederhana secara detail dengan menggunakan media bunga pecahan. Pada pertemuan ke-3 memberikan tes tertulis pada siklus I

Adapun perencanaan yang dibuat yaitu:

1) Menentukan pokok bahasan materi pelajaran yang akan dibahas dalam penelitian ini adalah β€œmembandingkan pecahan sederhana”

2) Menyusun rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP) sesuai dengan materi yang dipelajari,

3) Mempersiapkan media bunga pecahan yang akan digunakan, dan,

4) Membuat lembar kerja siswa (LKS) yang dibuat berdasarkan materi yang akan disampaikan dan ditetapkan dalam pembelajaran.

b. Pelaksanaan Tindakan Siklus I

Penelitian pada siklus I dilaksanakan dalam 3 kali pertemuan dengan alokasi waktu setiap pertemuannya adalah 2x35 menit. Pertemuan 1 dilaksanakan pada tanggal 10 Agustus 2021, guru menjelaskan materi pecahan sederhana dengan menggunakan demonstrasi buah apel dan media bunga pecahan. Guru sudah

43

menyiapkan media pembelajaran yang digunakan pada saat proses pembelajaran.

Adapun langkah-langkah pembelajaran sebagai berikut :

Kegiatan awal guru memberikan apersepsi melalui demonstrasi memotong kertas menjadi beberapa bagian untuk menjelaskan membandingkan pecahan sederhana. Selain itu guru juga memotivasi siswa untuk aktif mengikuti proses pembelajaran. Kegiatan inti guru mengenalkan pecahan sederhana berdasarkan demonstrasi potongan kertas yang sudah dilakukan dan menggunakan media bunga pecahan. Media bunga pecahan digunakan oleh guru untuk menjelaskan kepada siswa tentang materi pecahan yang akan dipelajari. Pada saat proses pembelajaran berlangsung guru selalu membimbing siswa ketika ada siswa yang mengalami kesulitan. Selain itu guru dan siswa selalu berdiskusi tentang hasil jawaban dari tugas yang diberikan yang diselesaikan dengan menggunakan media bunga pecahan, sehingga terjadi interaksi aktif antara guru dengan siswa.

Kegiatan akhir dari siklus I pertemuan 1 adalah siswa dibimbing guru untuk menyimpulkan kegiatan pembelajaran yang sudah dilakukan. Selama proses pembelajaran guru selalu membimbing siswa ketika mengalami kesulitan.Selain itu siswa juga aktif dalam mengikuti pembelajaran.

Kegiatan pada pertemuan 2 dilaksanakan pada tanggal 11 Agustus 2021, guru memfokuskan pada penerapan media bunga pecahan. Guru menyiapkan media pembelajaran yang digunakan dalam proses pembelajaran.

Pada kegiatan awal guru mengulang pembelajaran yang sudah dilakukan pada pertemuan 1, kemudian menjelaskan tentang kegiatan pembelajaran yang

44

dilakukan pada pembelajaran matematika hari itu. Selain itu guru juga memotivasi siswa untuk aktif dalam mengikuti proses pembelajaran.

Pada kegiatan ini guru menjelaskan tentang konsep membandingkan pecahan sederhana dengan menggunakan media bunga pecahan. Setelah siswa memahami konsep membandingkan pecahan sederhana kemudian guru melakukan tanya jawab. Pada saat melakukan tanya jawab siswa dan guru berdiskusi tentang hasil jawaban dengan menggunakan media bunga pecahan . Oleh karena itu tercipta suasana yang kondusif dan terjadi interaksi antara guru dan siswa. Kemudian siswa diminta untuk mengerjakan lembar kerja siswa (LKS) siklus I.

Pada kegiatan akhir siswa dengan bimbingan guru menyimpulkan kegiatan pembelajaran yang sudah dilakukan. Kemudian guru menyampaikan rencana kegiatan pada pertemuan yang akan datang dan menghimbau kepada seluruh siswa untuk mempelajari materi selanjutnya. Agar pertemuan yang akan datang siswa lebih mudah dalam memahami materi.

Sedangkan, pada pertemuan ke-3 tanggal 12 Agustus 2021 dilakukan tes tertulis siklus I dengan memberikan 5 soal essay.

c. Hasil Observasi

Hasil pengamatan terhadap aktivitas guru dan aktivitas siswa dianalisis dengan menggunakan rumus presentase. Pengamatan terhadap aktivitas guru dan siswa dengan menggunakan instrument yang dilakukan oleh dua orang pengamat.

Analisis terhadap aktivitas guru dan aktivitas siswa dalam pelaksanaan pembelajaran merupakan salah satu unsur yang paling penting dalam menentukan aktivitas suatu pembelajaran. Setelah melakukan pembelajaran dengan

45

menggunakan media bunga pecahan, peneliti memberikan tes tertulis pada setiap siklus.

1.) Observasi Aktivitas Guru Siklus I

Kegiatan observasi dilaksanakan dengan pedoman lembar observasi yang telah disediakan oleh peneliti. Observasi bertugas sebagai pengamat, mengisi lembar observasi untuk melihat apakah kondisi pembelajaran sudah terlaksanakan sesuai dengan program pembelajaran yang ingin dicapai. Data lembar observasi dapat dilihat pada lembar observasi guru yang diberikan peneliti kepada guru mata pelajaran matematika untuk mengamati penelitian ketika mengajar dan memberi nilai dengan cara memberi tanda ceklis ( √ ) kategori dilembar observasi guru selama peneliti menjalankan proses pembelajaran. Berikut ini adalah hasil pengamatan selama proses pembelajaran pada siklus I:

Tabel 4.2 Data Hasil Observasi Aktivitas Guru Pada Siklus I

No. Aspek yang diamati Skor Penilaian

1 2 3 4

1. Kemampuan membuka pelajaran √

2. Kemampuan mengkondisikan kelas √

3. Kemampuan menghubungkan pelajaran dengan materi sebelumnya (apersepsi)

√

4. Kemampuan memberikan motivasi kepada siswa √ 5. Kemampuan menyapaikan tujuan pembelajaran √ 6. Kemampuan menjelaskan materi dengan

menggunakan media bunga pecahan

√

7. Kemampuan mengaitkan materi dengan pengetahuan lain yang relevan

√

46

8. Kemampuan memberikan kesempatan kepada siswa untuk bertanya dan menjawab pertanyaan

√

9. Kemampuan mengarahkan siswa untuk menyelesaikan LKS.

√

10. Kemampuan memberikan quis kepada siswa secara individu

√

11. Kemampuan menggunakan bahasa yang jelas, baik dan benar

√

12. Kemampuan memberikan kesempatan kepada siswa menyimpulkan pembelajaran dan memberikan penguatan.

√

13. Kemampuan memberikan pesan moral √

14. Kemampuan melaksanakan pembelajaran sesuai dengan alokasi waktu yang telah direncanakan

√

15. Kemampuan menutup pembelajaran dengan do’a dan salam

√

Jumlah 7 7 1

Berilah tanda ceklis (√) pada nomor 1, 2, 3 dan 4 menurut hasil pengamatan anda!

Keterangan: (1) Kurang, (2) Sedang, (3) Baik, (4) Sangat Baik.

Dari tabel 4.2 lembar observasi guru pada siklus I memiliki 4 kategori yaitu; Kurang, Sedang, Baik, Sangat Baik. Dari data di atas dapat disimpulkan bahwa ada 15 kategori pilihan kegiatan penilaian yang harus diamati guru terhadap peneliti. Setiap kategori mempunyai pilihan yang berbeda, diman ada 11 kategori dikatakan baik dan 4 kategori dikatakan sangat baik.

PKK = 𝑷

𝑡 𝒙 𝟏𝟎𝟎%

PKK = πŸ‘πŸ—

πŸ”πŸŽ 𝒙 𝟏𝟎𝟎%

PKK = 65%

47

Keterangan: P = Jumlah Nilai yang didapat N = Total Nilai Keseluruhan

Berdasarkan hasil pengamatan pada saat berlangsungnya kegiatan belajar mengajar siklus I aktivitas guru mencapai 65% dengan kategori Cukup. Dapat disimpulkan bahwa proses pembelajaran siklus I perlu diperbaiki pada beberapa item agar hasil yang diperoleh lebih maksimal lagi.

2.) Observasi Aktivitas Siswa Siklus I

Pada tahap ini adalah kegiatan mengamati aktivitas siswa pada saat pembelajaran berlangsung dari awal sampai akhir pembelajaran. Hasil pengamatan aktivitas siswa dapat dilihat sebagai berikut:

Tabel 4.3 Data Hasil Observasi Aktivitas Siswa Siklus I

No. Kegiatan Nilai

1 2 3 4

1. Menjawab dan membaca doa belajar √

2. Mendengarkan dan melakukan cara duduk dengan baik dan rapi serta menjawab saat absen

√

3. Menjawab pertanyaan sesuai dengan pengetahuan masing-masing (apersepsi)

√

4. Mendengarkan motivasi pembelajaran √ 5. Mendengarkan penjelasan guru tentang tujuan

pembelajaran

√

6. Mendengarkan materi pembelajaran yang dejelaskan oleh guru

√

7. Memperhatikan penjelasan guru dengan menggunakan media bunga pecahan

√

48

8. Bertanya tentang pecahan sederhana dan membandingkan pecahan dengan menggunakan media bunga pecahan

√

9. Mengerjakan LKS yang diberikan oleh guru dengan seksama

√

10. Mengerjakan quis yang diberikan oleh guru √ 11. Menyimpulkan materi yang telah dipelajari √

12. Memberikan refleksi dari kegiatan pembelajaran

√

13. Mendengarkan pesan-pesan moral yang disampaikan oleh guru

√

14. Membaca doa penutup dan menjaab salam guru √ 15. Perilaku yang tidak relevan dengan kegiatan

belajar mengajar

√

Jumlah 2 3 10 0

Berilah tanda ceklis (√) pada nomor 1, 2, 3 dan 4 menurut hasil pengamatan anda!

Keterangan: (1) Kurang, (2) Sedang, (3) Baik, (4) Sangat Baik.

Dari tabel 4.3 lembar observasi aktivitas siswa siklus I itu juga memiliki 4 kategori yaitu; Kurang, Sedang, Baik, Sangat Baik. Dimana setiap kategori mempunyai nilai yang berbeda. Dari hasil pengamatan siswa di atas bahwa ada 1 kategori Sedang, 5 kategori Baik dan 1 kategori Sangat Baik.

PKK = 𝑷

𝑡 𝒙 𝟏𝟎𝟎%

PKK = πŸ‘πŸ–

πŸ”πŸŽ 𝒙 𝟏𝟎𝟎%

PKK = 63,33%

Keterangan: P = Jumlah Nilai yang didapat N = Total Nilai Keseluruhan

49

Dengan begitu dapat diartikan bahwa sudah 63,33% kegiatan aktivitas siswa pada saat belajar mengajar berlangsung. Berdasarkan kategori penilaian berada pada kategori cukup dan masih ada beberapa kemampuan yang perlu ditingkatkan. Dalam hal ini belum sesuai dengan apa saja yang diharapkan oleh peneliti masih ada beberapa hal yang dianggap masih kurang dan ada yang perlu untuk diadakan perbaikan.

3.) Hasil Pemahaman Konsep Matematika Siswa Siklus I

Setelah dilakukan kegiatan pembelajaran, guru memberikan tes tertulis (tes akhir) untuk mengetahui pemahaman konsep siswa setelah diterapkannya penggunaan media bunga pecahan. Hasil tes pemahaman konsep matematika siswa pada siklus I dapat dilihat pada tabel 4.4 berikut:

Tabel 4.4 Hasil Tes Siswa Siklus I Statistik Deskriptif Siklus I

Sampel 33 Mean 68,87 Median 68 Modus 56 Variansi 118,53

Standar Deviasi 10,89 Nilai Tertinggi 100 Nilai Terendah 56

Berdasarkan data yang dapat dilihat pada tabel 4.4 menunjukkan bahwa nilai mean sebesar 68,87 artinya skor tersebut berada pada kategori rendah data yang diperoleh dari hasil tes tertulis hasil belajar pada siklus I. Adapun nilai variansi

50

siswa sebesar 118,53 dan standar deviasi hasil belajar siswa adalah 10,89. Skor yang dicapai oleh siswa dari skor tertinggi 100 sampai dengan skor terendah 56.

Dari hasil tindakan siklus I yang telah terurai seperti di atas maka dapat disimpulkan bahwa hasil belajar matematika materi pecahan sederhana telah mengalami peningkatan. Tetapi tindakan pada siklus I belum memenuhi nilai target yang ingin dicapai. Maka penelitian harus dilanjutkan pada siklus II.

Berikut ini adalah tabel klasifikasi hasil belajar matematika materi pecahan sederhana pada siklus I.

Tabel 4.5 Deskripsi Ketuntasan Hasil Belajar Mmatematika Materi Pecahan Sederhana Siklus I.

Interval Nilai Kategori Jumlah Siswa Presentase (%) 92 < x ≀ 100 Sangat Tinggi 2 6,06 83 ≀ x < 92 Tinggi 1 3,03 75 ≀ x 83 Sedang 6 18,19 67 ≀ x < 75 Rendah 7 21,21 0 < x < 67 Sangat Rendah 17 51,51 Jumlah 33 100

Sumber: Lampiran D

d. Refleksi

Dalam hasil pengamatan pada siklus I ini kegiatan refleksi difokuskan pada temuan masalah pada siklus I dan perencanaan perbaikan yang dilaksanakan pada siklus II. Dalam tahap ini menentukan masalah-masalah yang harus diperbaiki dalam siklus selanjutnya dan menyusun rancangan tindakan yang berupa desain pembelajaran dengan menggunakan media bunga pecahan.

51

Berdasarkan hasil pengamatan observasi pada siklus I ditemukan beberapa masalah sebagai berikut:

1. Siswa masih kurang fokus mendengarkan motivas dalam pembelajaran

2. Siswa kurang memperhatikan penjelasan guru menggunakan media bunga pecahan

3. Sebagian siswa belum mampu bertanya mengenai materi pembelajaran dan menyimpulkan materi yang dipelajari.

4. Sebagian siswa tidak menjalin interaksi dengan guru

Adapun solusi yang harus dilakukan untuk menanggapi permasalahan ini adalah sebagai berikut:

1. Guru harus memberikan motivasi kepada siswa dengan lebih semangat sehingga menarik perhatian siswa

2. Guru lebih memperkenalkan kepada siswa terhadap kegunaan media bunga pecahan, dengan cara memanggil siswa maju kedepan untuk menyelesaikan soal dengan menggunakan media bunga pecahan

3. Guru mengarahkan siswa agar lebih berani untuk bertanya mengenai materi yang belum dipahami.

4. Guru meningkatkan interaksi siswa dan guru, dengan lebih banyak memberikan kesempatan kepada siswa untuk menyampaikan pendapatnya dan lebih banyak menampilkan siswa ke depan untuk menyelesaikan soal.

52

3. Hasil Tindakan Siklus II

a. Perencanaan Tindakan Siklus II

Pembelajaran pada siklus II pertemuan 1 materi yang disampaikan kepada siswa adalah operasi penjumlahan dan pengurangan pecahan berpenyebut sama dengan menggunakan media bunga pecahan. Sedangkan pada pertemuan ke 2 mengulangi menjelaskan tentang operasi penjumlahan dan pengurangan pecahan berpenyebut sama secara detail dengan menggunakan media bunga pecahan. Pada siklus ini siswa dituntut untuk berperan aktif dalam mengikuti proses pembelajaran dan guru sebagai fasilator. Adapun perencanaan yang dibuat yaitu;

1) Menentukan pokok bahasan materi pelajaran yang akan dibahas dalam penelitian ini adalah β€œoperasi penjumlahan dan pengurangan pecahan berpenyebut sama”, 2) Menyusun rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP) sesuai dengan materi yang

dipelajari,

3) Mempersiapkan media bunga pecahan yang akan digunakan, dan,

4) Membuat lembar kerja siswa (LKS) yang dibuat berdasarkan materi yang akan disampaikan dan ditetapkan dalam pembelajaran.

b. Pelaksanaan Tindakan Siklus II

Penelitian ini dilaksanakan dalam 3 kali pertemuan dengan alokasi waktu setiap pertemuannya adalah 2x35 menit. Pertemuan 1 dilaksanakan pada tanggal 16 Agustus 2021, guru menjelaskan materi pecahan sederhana menggunakan media bunga pecahan.

Kegiatan awal guru memberikan apersepsi melalui mengulang materi yang sudah dipelajari pada siklus I. Selain itu guru juga memotivasi siswa untuk aktif

53

mengikuti proses pembelajaran. Kegiatan ini media bunga pecahan digunakan untuk menjelaskan tentang operasi penjumlahan dan pengurangan pecahan berpenyebut sama. Guru menjelaskan dan memberikan contoh cara penjumlahan dan pengurangan pecahan berpenyebut sama menggunakan media bunga pecahan.

Guru selalu membimbing siswa ketika ada siswa yang mengalami kesulitan. Selain itu guru dan siswa selalu berdiskusi tentang hasil jawaban dari contoh penjumlahan dan pengurangan yang diberikan dan diselesaikan menggunakan media bunga pecahan. Sehingga terjadi interaksi aktif antara guru dan siswa.

Kegiatan akhir dari siklus II pertemuan ke-1 adalah siswa dibimbing untuk dapat menyimpulkan kegiatan pembelajaran yang sudah dilakukan. Selama proses pembelajaran dari awal hingga akhir guru selalu membimbing siswa ketika mengalami kesulitan. Selain itu siswa juga terlihat aktif dalam mengikuti proses pembelajaran.

Sedangkan pada pertemuan ke-2 dilaksanakan pada tanggal 17 Agustus 2021, guru memfokuskan pada penerapan media bunga pecahan. Guru telah menyiapkan media pembelajaran yang digunakan dalam proses pembelajaran. Pada kegiatan awal guru mengulang pembelajaran yang sudah dilakukan pada pertemuan 1 dengan memberikan pertanyaan-pertanyaan singkat mengenai operasi penjumlahan dan pengurangan pecahan berpenyebut sama, kemudian menjelaskan tentang kegiatan pembelajaran yang dilakukan pada hari itu.

Pada kegiatan inti guru mengulangi pembelajaran yang telah dilakukan secara rinci dengan memberikan contoh dalam menggunakan media bunga pecahan dengan benar. Siswa diberi kesempatan untuk bertanya jika mengalami kesulitan.

54

Setelah siswa memahami pembelajaran pecahan sederhana kemudian guru meminta siswa untuk menjawab beberapa contoh soal. Pada saat mengerjakan contoh soal siswa dan guru berdiskusi tentang hasil jawaban melalui media bunga pecahan.

Oleh karena itu tercipta suasana yang kondusif dan terjadi interaksi antara guru dan siswa. Kemudian siswa diminta untuk mengerjakan lembar kerja siswa (LKS) siklus II.

Pada kegiatan akhir siswa dengan bimbingan guru menyimpulkan kegiatan pembelajaran yang sudah dilakukan. Guru juga memberikan nasihat kepada siswa untuk belajar dengan giat.

Sedangkan pada pertemuan ke-3 tanggal 18 agustus 2021 dilakukan tes tertulis siklus II dengan memberikan 5 soal essay.

c. Hasil Observasi Pada Siklus II

Seperti pada siklus I, observasi melakukan pengamatan terhadap pelaksanaan tindakan siklus II dengan menggunakan lembar observasi yang telah dibuat. Adapun hasil pengamatan terhadap aktivitas guru dan siswa dapat dilihat pada penjelasan berikut ini.

1.) Pengamatan Aktivitas Guru

Data lembar observasi dapat dilihat pada lembar observasi guru yang diberikan peneliti kepada guru kelas III. Berikut adalah hasil pengamatan aktivitas guru dalam mengelola pembelajaran dengan menggunakan media bunga pecahan yang dapat dilihat pada tabel berikut:

55

Tabel 4.6 Data Hasil Observasi Aktivias Guru Siklus II

No. Aspek yang diamati Skor Penilaian

1 2 3 4

1. Kemampuan membuka pelajaran √

2. Kemampuan mengkondisikan kelas √

3. Kemampuan menghubungkan pelajaran dengan materi sebelumnya (apersepsi)

√

4. Kemampuan memberikan motivasi kepada siswa √ 5. Kemampuan menyapaikan tujuan pembelajaran √ 6. Kemampuan menjelaskan materi dengan

menggunakan media bunga pecahan

√

7. Kemampuan mengaitkan materi dengan pengetahuan lain yang relevan

√

8. Kemampuan memberikan kesempatan kepada siswa untuk bertanya dan menjawab pertanyaan

√

9. Kemampuan mengarahkan siswa untuk menyelesaikan LKS.

√

10. Kemampuan memberikan quis kepada siswa secara individu

√

11. Kemampuan menggunakan bahasa yang jelas, baik dan benar

√

12. Kemampuan memberikan kesempatan kepada siswa menyimpulkan pembelajaran dan memberikan penguatan.

√

13. Kemampuan memberikan pesan moral √

14. Kemampuan melaksanakan pembelajaran sesuai dengan alokasi waktu yang telah direncanakan

√

15. Kemampuan menutup pembelajaran dengan do’a dan salam

√

Jumlah 7 8

Dokumen terkait