KASUS PROYEK
ASRAMA HAMBALANG
MUHAMMAD AL FARISY 20/463181/TK/51173 Teknik Arsitektur
Departemen Teknik Arsitektur dan Perencanaan Universitas Gadjah Mada
Pranata, Etika, dan Praktek Proffesi Arsitek
DAFTAR ISI
Pendahuluan
Pihak-Pihak yang Terlibat Latar Belakang Kasus
Pasal-Pasal yang Dilanggar Kronologis
Analisis Pelanggaran Kode Etik dan Kaidah
Tata laku yang Dilanggar
Sanksi
2009
Pembuatan masterplan proyek pusat pendidikan pelatihan dan sekolah olahraga nasional di Hambalang, Bogor.
2010
Proses pelelangan perencanaan konstruksi, pelelangan pekerjaan konstruksi dan pelelangan manajemen konstruksi
2013
Pemberhentian Pembangunan proyek pusat pendidikan
pelatihan dan sekolah olahraga nasional di Hambalang, Bogor.
2012
KPK melakukan penyelidikan pihak-pihak terkait yang melakukan KKN
PENDAHULUAN
Proyek Hambalang dimulai sekitar tahun 2003. Secara kronologis,
proyek ini bermula pada Oktober Tahun 2009. Saat itu
Kemenpora (Kementerian Pemuda dan Olah Raga) menilai perlu
ada Pusat Pendidikan Latihan dan Sekolah Olah Raga pada
tingkat nasional. Oleh karena itu, Kemenpora memandang perlu
melanjutkan dan menyempurnakan pembangunan proyek pusat
pendidikan pelatihan dan sekolah olahraga nasional di
Hambalang, Bogor. Selain itu juga untuk mengimplementasikan
UU Nomor 3 Tahun 2005 tentang Sistem Keolahragaan Nasional.
LATAR BELAKANG KASUS
Kasus proyek hambalang merupakan kejahatan korupsi “berjamaah”
yang terorganisasi. Tahapan korupsi dilakukan sejak dalam penganggaran, perizinan pembangunan, lelang, dan hingga pelaksanaan kegiatan pengadaan kontruksi. Dampak negatif yang ditimbulkan akibat kejahatan ini bagi perekonomian indonesia setidaknya berkisar pada dua hal, yaitu:
Kedua dampak tersebut diterjemahkan sebagai kerugian bagi publik, karena yang dikorupsi merupakan hasil penerimaan negara dari publik (hasil pajak).
Kerugian keuangan negara Buruknya Infrastruktur Publik yang dihasilkan
Pranata, Etika, dan Praktek Proffesi Arsitek
PT Metaphora Solusi Global (PT MSG)
Perusahaan yang bergerak dibidang arsitektur dan memenangkan konsep masterplan dari proyek Hambalang.
Pihak konstruksi BUMN untuk proyek Hambalang
Teuku Bagus Mukhamad Noor (sebagai Kepala Divisi Konstruksi Jakarta I)
M Arief Taufiqurahman (sebagai Manajer Pemasaran sekaligus Fasilitator dari Teuku Bagus Mokhamad Noor) Muhammad Tamzil (Fasilitator dari Teuku Bagus Mokhamad Noor dan M Arief Taufiqurahman)
Indrajaja Manopol ( Sebagai Direktor Operasi) 1.
2.
3.
4.
PT Adhi Karya
Perusahaan BUMN yang bergerak dibidang konstruksi yang bekerja sama (KSO) dengan PT Adhi Karya
PT Wijaya Karya (Wika)
DALAM BIDANG KONSULTAN PERENCANAAN DAN KONTRUKSI
SIAPA SAJA YANG TERLIBAT ?
PT Global Daya Manunggal (GDM)
Perusahaan subkontraktor untuk pekerjaan struktur, arsitektur asrama junior putra-putri dan Gedung Olah Raga (GOR) Serbaguna
(Dirut) PT Global Daya Manunggal (PT GDM), Nani Meilena Rusli
PT Ciriajasa Cipta Mandiri
Aditya Gautama, arsitek perencana gedung proyek hambalang
Penyebab Kegagalan dan Gagal Perizinan AMDAL
Berada di Kawasan Cincin Api
Di bukit Hambalang tak layak dibangun kompleks olahraga. Alasannya, area tersebut berada di jalur ring of fire. “Di situ ada Gunung Gede dan Gunung Galunggung, semuanya rangkaian gunung berapi,” katanya pekan lalu, mengutip pakar geologi J.A. Katili (almarhum). kondisi tanahnya yang labil sebenarnya tak cocok untuk konstruksi bangunan bertingkat.
Spesifikasi Kontruksi
Diduga kualitas spesifikasi konstruksi bangunan di bawah standar. Hal ini terjadi karena pengerjaan proyek disubkontrakkan hingga beberapa lapis. Subkontraktor diketahui mencapai 17 perusahaan, termasuk PT Dutasari Citralaras, yang mensubkan lagi ke PT Bestido dan PT Kurnia Mutu. “Kemungkinan ada korupsi pada proses pembangunannya,”
Kontur Tanah
Berada di perbukitan dengan tingkat kemiringan mencapai 45 derajat atau lebih. Menurut Adhyaksa, rencana awal hanya dirancang bangunan dua lantai berbentuk huruf L. “Bukan untuk sport center yang tingginya tujuh hingga delapan tingkat,”
Wilayah Intensitas Hujan Tinggi
Wilayah Bogor merupakan daerah dengan curah hujan tertinggi di Indonesia. Struktur tanahnya labil akibat guyuran hujan deras disertai petir. "Tanahnya memang sudah pernah longsor," ujar Kepala Bidang Evaluasi dan Diseminasi Kementerian Pekerjaan Umum Wisler Manalu.
1) Pasal 22 UU No. 32 tahun 2009 tentang Perlindungan dan
Pengelolaan Lingkungan Hidup yang menyatakan bahwa setiap kegiatan
yang berdampak penting terhadap lingkungan wajib memiliki Amdal.
Pasal yang Dilanggar Berdasarkan Temuan BPK
Penyimpangan dalam pemberian izin lokasi, site plan, dan Izin Mendirikan Bangunan (IMB), pasal yang dilanggar adalah
3) DN (INISIAL) selaku rekanan PT CKS tidak melaksanakan pekerjaan berupa studi Amdal meskipun telah
menerima pembayaran.
2) Perda Kab Bogor Nomor 12 tahun 2009 tanggal 10 Agustus 2010 tentang Bangunan Gedung pasal 25
yang menyatakan bahwa
persyaratan tata bangunan meliputi adanya pengendalian dampak
lingkungan.
KRONOLOGIS
Pada 30 Desember 2010, terbit Keputusan Bupati Bogor nomor 641/003.21.00910/BPT 2010 yang berisi Izin Mendirikan Bangunan untuk Pusat Pembinaan dan Pengembangan Prestasi Olahraga Nasional atas nama Kemenpora di desa Hambalang, Kecamatan Citeureup-Bogor. Padahal dalam analisis perizinan lahan tidak cocok dibangun gedung bertingkat karena buruknya kontur dan model tanah.
Berdasarkan hasil perhitungan konsultan perencana, untuk membangun semua fasilitas dan prasarana sesuai dengan master plan yang telah disempurnakan, anggaran mencapai Rp 1,75 triliun yang sudah termasuk bangunan sport science, asrama atlet senior, lapangan menembak, extreme sport, panggung terbuka, dan voli pasir. Akan tetapi, Bangunan gagal terbangun karena banyaknya kasus perizinan maupun kasus korupsi pihak-pihak yang terlibat sehingga proyek tidak dilanjutkan karena terjadi kegagalan sistem management design dan kontruksi proyek.
Proyek Hambalang adalah proyek baru dan mengembalikan master plan pada 2006. Master plan itu dilanjutkan dan diteruskan oleh rancangan PT Methapora Solusi Global yang disukai oleh Menpora Andi Mallarangeng. Anggaran pun akhirnya membengkak dari Rp125 miliar kemudian menembus angka Rp2,5 triliun yang meliputi jasa konsultan, manajemen konstruksi, jasa konstruksi yang merugikan negara hingga Rp463 miliar
Pranata, Etika, dan Praktek Proffesi Arsitek
Wafid Muharam (Sekmenpora) menyampaikan status tanah bermasalah karena belum ada sertifikat. Andi sebagai
kemenpora lalu
memerintahkan Wafid agar segera menyelesaikan perizinan masalah status tanah tadi dengan bantuan anggota DPR.
KRONOLOIS
Selanjutnya, dilakukan pertemuan di ruangan Menpora yang dihadiri Wafid, Deddy, Choel, Fachruddin, dan Arief dari PT Adhi Karya.
Dengan ditetapkannya KSO Adhi-Wika sebagai pemenang proyek Hambalang. Total dana yang diperoleh Andi Rp 4 Miliar dan US$ 550.000
Saat Menpora dijabat Andi Alfian Mallarangeng, proyek Hambalang terealisasi.
Tender pun dilakukan.
Pemenangnya adalah PT Adhi Karya dan PT Wijaya Karya. Anas Urbaningrum
diduga mengatur
pemenangan itu.
Pemenangan dua
perusahaan BUMN itu ternyata tidak gratis. PT Dutasari Citralaras menjadi subkontraktor proyek Hambalang dan mendapat jatah senilai Rp 63 miliar.
Perusahaan yang dipimpin Mahfud itu dikomisarisi oleh Athiyyah Laila, istri Anas.
Selain itu, PT Adhi Karya juga
menggelontorkan dana
terima kasih senilai Rp 100
miliar
Anas membantu untuk mengurus permasalahan tanah Hambalang di Badan Pertanahan Nasional. Anas memerintahkan Ignatius Mulyono selaku Ketua Komisi II DPR dari Partai Demokrat yang mempunyai mitra kerjanya BPN, untuk mengurus permasalahan hak pakai tanah untuk pembangunan Proyek Hambalang. Masalah sertifikasi juga berhasil diselesaikan.
KRONOLOIS
indo Rosalina Manulang (PT DGI) dan Lisa Lukitawati (staf tim persiapan pembanguna proyek Hambalang) bertemu Arief Taufiqurrahman (manajer pemasaran PT Adhi Karya) dan meminta PT Adhi karya mundur dari Proyek Hambalang, karena dia dan Nazaruddin yang akan mengerjakannya
Arief Taufiqurrahman selanjutnya melaporkan hal tersebut pada Kepala Divisi Konstruksi Jakarta 1 PT Adhi Karya Teuku Bagus Mokhamad Noor
Agustus 2010, proyek
Hambalang menjaddi ajang
rebutan antara PT Duta
Graha Indah (DGI) yang
dimiliki muhammad
Nazaruddin dan Perusahaan
BUMN PT Adhi Karya
ANALISIS
Pada penilaian faktor kesesuaian pengalaman pekerjaan tenaga ahli terdapat ketidaksesuaian antara pengalaman pekerjaan yang diajukan dengan pekerjaan yang akan dilaksanakan.
Penghitungan jumlah tahun pengalaman tenaga ahli tidak akurat dan tumpang tindih
Menyusunkan dokumen penawaran perusahaan pendamping dan memasukkannya untuk mengikuti pelelangan.
Menggunakan nama-nama tenaga ahli dengan bukti dokumen SKA yang tidak benar
Penyimpangan dalam proses pelelangan perencanaan konstruksi, pelelangan pekerjaan konstruksi, dan pelelangan manajemen konstruksi yaitu, Panitia Pengadaan Barang dan Jasa Kemenpora (WiM dkk) bersama-sama dengan staf perusahaan calon rekanan mengatur pelelangan dengan cara sebagai berikut:
1) Lelang Perencanaan Konstruksi
2) Lelang Manajemen Konstruksi
ANALISIS
bahwa Penyedia barang/jasa dilarang mengalihkan tanggung jawab seluruh pekerjaan utama dengan mensubkontrakkan kepada pihak lain.
bahwa Penyedia barang/jasa dilarang mengalihkan tanggung jawab sebagian pekerjaan utama dengan mensubkontrakkan kepada pihak lain dengan cara dan alasan apapun, kecuali disubkontrakkan kepada penyedia barang/jasa spesialis
Penyimpangan dalam Hal Pekerjaan Konstruksi
Rekanan KSO AW mensubkontrakkan sebagian pekerjaan utamanya kepada perusahaan lain yaitu di antaranya kepada PT DC dan PT GDM.
Hal tersebut melanggar ketentuan dalam Keppres 80/2003 pasal 32
Standar Etika 2.1 Tata Laku
•Arsitek wajib menjunjung tinggi tatanan hukum dan peraturan terkait dalam menjalankan kegiatan profesinya.
–Kaidah Tata Laku 2.103
Arsitek tidak dibenarkan terlibat dalam pekerjaan yang bersifat penipuan atau yang merugikan kepentingan pihak lain.
–Kaidah Tata Laku 2.104
Arsitek tidak dibenarkan menawarkan/menjanjikan dan atau memberikan uang atau pemberian lain kepada seseorang atau pihak-pihak tertentu yang bertujuan memperoleh proyek yang diminati.
–Kaidah Tata Laku 2.105
Apabila dalam proses pengerjaan proyeknya, arsitek mengetahui bahwa keputusan yang diambil oleh pengguna jasa melanggar atau bertentangan dengan hukum serta kaidah yang berlaku, dan mengancam keselamatan masyarakat umum, maka arsitek wajib:
•Mengingatkan dan menyarankan pengguna jasa agar mempertimbangkan kembali keputusannya.
•Menolak pelaksanaan keputusan tersebut
•Melaporkan perkara ini kepada pihak berwewenang yang berfungsi sebagai pengawas bangunan atau petugas lain yang terkait untuk meninjau kembali, terkecuali arsitek penerima tugas dapat memberikan jalan keluar pemecahan lain.
Kode Etik dan Kaidah Tata Laku yang Dilanggar
Standar Etika 3.1 Kompetensi
•Tugas arsitek harus dilaksanakan secara profesional dengan penuh tanggung jawab, kecakapan, dan kepakaran.
–Kaidah Tata Laku 3.101
Arsitek harus melengkapi diri dengan sertifikat profesi arsitek sesuai dengan undang-undang yang berlaku, dan selalu memerhatikan peraturan dan perundangan-undangan pada setiap tahap pelaksanaan tugas perencanaan dan perancangan.
–Kaidah Tata Laku 3.102
Arsitek hanya akan menerima penunjukan akan suatu pekerjaan, jika ia mempunyai kualifikasi dan meyakini memiliki cukup kecakapan serta kepakaran, sumber pendanaan dan sumber daya ketrampilan teknis yang mendukung pelaksanaan setiap bagian kewajiban dari penugasan.
Kode Etik dan Kaidah Tata Laku yang Dilanggar
Standar Etika 3.4
Perbedaan Kepentingan
•Arsitek wajib menghindari terjadinya pertentangan atau perbedaan kepentingan dalam kegiatan profesinya dan senantiasa secara terbuka menyampaikan semua konflik kepentingan.
–Kaidah Tata Laku 3.401
Arsitek wajib menghindari pertentangan atau perbedaan kepentingan dengan menolak suatu penugasan dan memberi penjelasan secara terbuka kepada pengguna jasa, semua pertentangan kepentingan yang diperkirakan atau yang tidak dapat dihindarkan akan merugikan pengguna jasa, masyarakat dan lingkungan. Arsitek dapat mengadakan kerja sama dalam bentuk asosiasi (partnership) dengan bidang jasa industri konstruksi lain selama tidak terdapat pertentangan kepentingan.
Kode Etik dan Kaidah Tata Laku yang Dilanggar
Standar Etika 4.2 Citra dan Integritas
•Arsitek berkewajiban meningkatkan citra dan integritas keprofesiannya melalui tindakan-tindakan keteladannya dan memastikan agar lingkungan profesinya serta karyawannya selalu menyesuaikan perilakunya dengan kode etik ini.
–Kaidah Tata Laku 4.201
Arsitek tidak dibenarkan membuat pernyataan yang menyesatkan, keliru, atau palsu mengenai kualifikasi keprofesian, pengalaman kerja, atau penampilan kerjanya, serta mampu menyampaikan secara cermat lingkup dan tanggung jawab yang terkait dengan pekerjaan yang diakui sebagai karyanya.
–Kaidah Tata Laku 4.202
Arsitek wajib berusaha sewajarnya untuk menekankan agar pihak-pihak di bawah pengawasannya memahami serta menaati kaidah dan kode etik yang dianutnya.