• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENJELASAN XLD AGAR PDF

N/A
N/A
Diana Fadhilah Sari

Academic year: 2023

Membagikan "PENJELASAN XLD AGAR PDF"

Copied!
3
0
0

Teks penuh

(1)

Berikut penjelasan komponen dalam komposisi medium XLD agar:

1. Laktosa dan Sukrosa (Lactose and Sucrose): Laktosa dan sukrosa adalah jenis karbohidrat yang digunakan sebagai sumber energi oleh mikroorganisme. Kehadiran keduanya dalam medium membantu mengidentifikasi bakteri yang dapat memetabolisme laktosa dan sukrosa.

Bakteri yang memiliki enzim untuk memecah laktosa atau sukrosa akan menghasilkan asam, mengubah indikator pH (phenol red) dalam medium dan menyebabkan perubahan warna.

2. Sodium Thiosulphate: Sodium thiosulphate menyediakan sulfur, yang diperlukan oleh beberapa jenis bakteri sebagai nutrisi. Bakteri yang memiliki kemampuan untuk menggunakan sulfur akan menghasilkan senyawa-senyawa sulfide, yang dapat terdeteksi dalam medium.

3. L-lysine: L-lysine adalah asam amino yang digunakan sebagai sumber nutrisi oleh mikroorganisme. Bakteri yang mampu menguraikan lysine akan memproduksi alkali dan mengubah warna indikator pH dalam medium.

4. Sodium Chloride: Sodium chloride, atau garam meja, membantu dalam menjaga keseimbangan osmotik dalam medium. Hal ini penting agar mikroorganisme dapat bertahan dan tumbuh dalam lingkungan yang tepat.

5. Xylose: Xylose adalah jenis karbohidrat lain yang juga digunakan sebagai sumber energi oleh beberapa bakteri. Kehadiran xylose dalam medium membantu dalam mengidentifikasi bakteri yang mampu memetabolisme xylose.

6. Yeast Extract: Ekstrak ragi merupakan sumber nutrisi kompleks yang mengandung berbagai zat organik seperti vitamin, asam amino, dan faktor pertumbuhan. Ini membantu mendukung pertumbuhan mikroorganisme dengan memberikan nutrisi yang diperlukan.

7. Sodium Deoxycholate: Sodium deoxycholate adalah agen penghancur sel atau deterjen yang membantu dalam memecahkan membran sel bakteri yang sensitif terhadapnya. Hal ini membantu dalam mengisolasi dan mendeteksi bakteri tertentu.

(2)

8. Ferric Ammonium Citrate: Ferric ammonium citrate adalah sumber ion besi yang digunakan untuk mendeteksi produksi senyawa sulfide besi oleh bakteri. Ketika bakteri menghasilkan sulfide besi, akan terjadi reaksi kimia yang mengubah warna medium.

9. Phenol Red: Phenol red adalah indikator pH yang memiliki warna merah pada pH netral dan kuning pada pH asam. Perubahan warna ini membantu dalam mengidentifikasi bakteri yang menghasilkan asam atau alkali saat tumbuh dalam medium.

10.Agar: Agar adalah zat yang digunakan untuk memberikan tekstur padat pada medium. Ini memungkinkan mikroorganisme untuk tumbuh sebagai koloni terpisah dan membantu dalam analisis hasil pertumbuhan.

Semua komponen ini bekerja secara sinergis untuk menciptakan medium yang mendukung pertumbuhan dan identifikasi karakteristik mikroorganisme tertentu.

Ketika melihat komposisi medium XLD, kita bisa memahami bagaimana komponen-komponennya berhubungan dengan bakteri E. coli:

1. Laktosa dan Sukrosa: E. coli adalah bakteri yang memiliki kemampuan untuk memetabolisme laktosa. Ketika E. coli tumbuh dalam medium XLD, jika ia menggunakan laktosa, akan menghasilkan asam yang mengubah warna indikator pH menjadi kuning. Namun, E. coli biasanya tidak menghasilkan gas dari laktosa.

2. Sodium Thiosulphate: E. coli dapat memanfaatkan sulfur untuk pertumbuhannya, dan ini memungkinkannya menghasilkan senyawa sulfide. Namun, produksi sulfide oleh E. coli biasanya tidak terlalu kuat dalam medium XLD.

3. L-lysine: E. coli biasanya tidak memiliki enzim untuk memecah lysine.

Oleh karena itu, ketika E. coli tumbuh dalam medium XLD, tidak akan terjadi perubahan warna terkait pemecahan lysine.

4. Sodium Chloride: Sodium chloride membantu menjaga keseimbangan osmotik, termasuk dalam pertumbuhan E. coli.

(3)

5. Xylose: E. coli biasanya tidak dapat memetabolisme xylose. Oleh karena itu, tidak ada perubahan warna yang terkait dengan penggunaan xylose oleh E. coli dalam medium XLD.

6. Yeast Extract: Yeast extract memberikan nutrisi tambahan untuk pertumbuhan E. coli dalam medium.

7. Sodium Deoxycholate: E. coli memiliki membran sel yang cukup peka terhadap sodium deoxycholate. Ini berarti bakteri ini akan mengalami kerusakan membran saat tumbuh dalam medium XLD, yang dapat membantu dalam deteksi E. coli.

8. Ferric Ammonium Citrate: E. coli biasanya tidak menghasilkan senyawa sulfide besi dalam jumlah signifikan, sehingga tidak akan banyak memengaruhi perubahan warna medium.

9. Phenol Red: Jika E. coli memetabolisme laktosa dan menghasilkan asam, perubahan warna indikator pH akan terjadi.

10.Agar: Agar memungkinkan E. coli tumbuh sebagai koloni terpisah dan dapat diamati dengan lebih baik.

Referensi

Dokumen terkait

Penelitian ini dilakukan untuk mendapatkan bakteri penghasil enzim fitase termostabil dari sumber air panas di Sumatera Bara pada medium yang mengandung asam fitat sebagai sumber

Bibit yogurt atau biang yogurt atau yogurt starter culture merupakan sumber bakteri asam laktat yang berperan dalam mengubah laktosa menjadi asam laktat melalui proses

Fortifikasi mineral besi dan zinc pada yoghurt susu kambing sinbiotik dapat mengubah bakteri asam laktat, pH, aroma, warna, tekstur, rasa sehingga perlu

Jenis bakteri ini berperan utama dalam mengubah laktosa (zat gula) pada susu menjadi asam laktat, proses ini dapat menurunkan pH keju sehingga tidak membusuk oleh bakteri

Fortifikasi mineral besi dan zinc pada yoghurt susu kambing sinbiotik dapat mengubah bakteri asam laktat, pH, aroma, warna, tekstur, rasa sehingga perlu dilakukan

Tanaman tempuyung berkhasiat untuk memecah batu ginjal berkalsium, memperlancar buang air kecil, obat asam urat, anti bakteri, obat disentri, diare, anti oksidan dan

Media-media yang digunakan dalam penelitian adalam medium minimal bebas carbon (Carbon Free Minimal Medium, CFMM) sebagai media tumbuh bakteri, serta media Phenol Red

Bakteri ini berperan penting dalam proses fermentasi tersebut dengan mengubah laktosa menjadi asam laktat, memberikan rasa asam dan tekstur khas pada produk susu fermentasi.Dalam