KONTRASEPSI PASCA
PERSALINAN
Made Bagus Dwi Aryana
Pogi Cabang Denpasar
Definisi :
Cara untuk menghindari / mencegah
terjadinya kehamilan akibat pertemuan
antara sel telur yang matang dengan sel
sperma.
Mengapa penting?
1. Ovulasi pertama pasca persalinan akan terjadi
<6 minggu pada wanita yang tidak menyusui dan akan bisa menjadi lebih lama pada wanita yang menyusui
2. Pelaksanaan kontrasepsi pasca persalinan mempunyai pengaruh besar dalam mengatur waktu kehamilan dan memberikan jarak yang optimal untuk persalinan berikutnya
Kenapa pasca persalinan harus segera dilakukan penggunaan alat
kontrasepsi?
Karena kesuburan pasca persalinan akan kembali setelah hari ke-21 setelah
melahirkan
Lima Pilar Utama dalam Strategi
Penurunan AKI
1.
Keluarga Berencana
2.
ANC yang Berkualitas
3.
Pertolongan Persalinan oleh Tenaga Terampil
4.
Pelayanan Obstetri Neonatal
Emergensi Dasar
Tabel 4-1: Efektifitas Metode Kontrasepsi
Nilai 0 – 1: Sangat Efektif 2 – 9: Efektif > 9: Kurang Efektif
Efektifitas Metode Kontrasepsi
Kehamilan per 100 perempuan dalam 12 bulan pertama pemakaian
Digunakan secara
biasa Digunakan secara tepat dan konsisten
Sangat Efektif
Implan Vasektomi
Suntikan Kombinasi Suntikan Progestin Tubektomi
AKDR T Cu380A Pil Progestin (laktasi)
0,1 0 0,3 0,3 0,5 0,8 1,0
0,1 0,1 0,3 0,3 0,5 0,6 0,5 Sangat efektif bila dipakai
secara tepat dan konsisten
Metode Laktasi Amenore Pil Kontrasepsi Kombinasi Pil Progestin (non-laktasi)
2 6 – 8
-
0,5 0,1 0,5
Efektif bila dipakai secara tepat dan konsisten
Kondom Pria
Sanggama Terputus Diafragma + Spermasida KB Alamiah
Kondom Perempuan Spermasida
14 19 20 20 21 26
3 4 8 1 – 9
5 6
Pertanyaan mendasar : apakah
menyusui?
TIDAK
POLA PERENCANAAN KELUARGA
2 - 4
20 35
Fase Fase Fase
Menunda Kehamilan
Menjarangkan
Kehamilan Tidak Hamil lagi
Affandi, 1984
Affandi B. Postpartum Contraception & Medical Barrier. Building Momentum MDGs 4&5, RSIA Budi Kemuliaan , Jakarta , 28 Sept. 2010
PEMILIHAN KONTRASEPSI RASIONAL
2 - 4
20 35
Fase Fase Fase
menunda Kehamilan
Menjarangkan
Kehamilan Tidak hamil lagi
- Pil - IUD
- Sederhana - Suntikan - Implant
- IUD
- Suntikan - Mini Pil - Pil
- Implant - Sederhana
- IUD
- Suntikan - Mini Pil - Pil
- Implant - Sederhana - Steril
- Steril - IUD
- Implant - Suntikan - Sederhana - Pil
Affandi, 1984
Affandi B. Postpartum Contraception & Medical Barrier. Building Momentum MDGs 4&5, RSIA Budi Kemuliaan , Jakarta , 28 Sept. 2010
Pertanyaan mendasar : apakah
menyusui?
YA
PRINSIP
1. NON HORMONAL
2. PROGESTIN ONLY
3. KOMBINASI
SEDERHANA
1.
KONDOM
2.
KALENDER
3.
SENGGAMA TERPUTUS
METODE AMENOREA LAKTASI
1.
MENYUSUI EKSKLUSIF MENYUSUI SEHARI MINIMAL 8 KALI PERHARI
2.
BELUM MENSTRUASI
3.
BAYI BERUMUR KURANG DARI 6
BULAN
1. MOW (Tubektomi) pilihan ini
digunakan untuk wanita yang tidak ingin mempunyai anak lagi.
Tubektomi ini dilakukan jika seorang wanita sudah mempunyai anak lebih dari tiga, tidak ingin punya anak lagi, dan berusia diatas 35 tahun. Sebelum dilakukan metode ini, akan ada
lembar persetujuan yang harus
ditandangi oleh pasangan suami istri.
2. IUD pasca persalinan
Untuk perempuan yang bekerja, sebaiknya
menggunakan IUD pascapersalinan. Pada masa ini rahim berukuran ‘mengembang’ sehingga pemasangan pun lebih mudah dan segera
setelah wanita pulih, wanita itu tidak perlu lagi pusing memikirkan alat kontrasepsi yang harus dipakai berulang-ulang seperti halnya suntik
atau pil, karena masa pakai IUD ini bisa sampai 8 hingga 10 tahun.
3. Implan
Bisa menjadi pilihan untuk wanita yang baru saja melahirkan. Implant atau susuk kb ini berisi hormon progestin dan tidak
berpengaruh pada produksi ASI. Masa pakai
implan bisa hingga 3 tahun.
4. Suntik
Wanita yang baru saja melahirkan bisa memilih alat kontrasepsi suntik ini
dengan catatan menggunakan suntik yang 3 bulan saja.
kenapa? Karena hormon yang
terkandung pada suntik 3 bulanan hanya progestin saja, dan ini tidak akan
berpengaruh pada produksi ASI.
5. Pil
Gunakan pil yang hanya mengandung hormon progestin. Biasanya disebut minipil karena ukurannya imut-imut, dan biasanya semuanya berwarna
putih. Minipil digunakan oleh ibu yang baru saja melahirkan karena tidak
mempengaruhi produksi ASI.
081933145766
Postplacental :
Within 10 minutes after expulsion of the placenta
Affandi B. Perkembangan Kontrasepsi, Teknik Penapisan dan KB Postpartum , BPMPPKB, Balikpapan , 24 Juni 2010 {Managing Contraception 2005-2007, page 92}
Teknik Pemasangan AKDR
Affandi B. Postpartum Contraception & Medical Barrier. Department of Obstetrics & Gynecology , University of Indonesia , Jakarta , 22 Sept. 2010
Fundal placement
The way the IUD is inserted is more important than the design of the
device.
Data show that emphasis needs to be given to the fundal placement of the device.
The provider should be able to feel
the device through the abdominal and uterine walls at the time of insertion.
Retraining is necessary for those
individuals who report high expulsion rates
www.fhi.org/en/rh/pubs/factsheets/iud_pp.htmAffandi B. Postpartum Contraception & Medical Barrier. Department of Obstetrics & Gynecology , University of Indonesia , Jakarta , 22 Sept. 2010
Teknik Pemasangan AKDR
Affandi B. Postpartum Contraception & Medical Barrier. Department of Obstetrics & Gynecology , University of Indonesia , Jakarta , 22 Sept. 2010