19
NAMA : PUTRI NOVA ADHELIA NIM : 225100900111031
DEPARTEMEN : TEKNIK BIOSISTEM
KELAS : M
KELOMPOK : M2
ASISTEN : HIZKIA BRIAN ATMAJA
DEPARTEMEN TEKNIK BIOSISTEM FAKULTAS TEKNOLOGI PERTANIAN
UNIVERSITAS BRAWIJAYA MALANG
2022
Praktikum Biologi 2022-2023
PRE-LAB
1. Mengapa keanekaragaman hayati dalam biosfer perlu dipelajari?
Keanekagaraman hayati adalah sebuah istilah yang berhubungan dengan berbeagai kehidupan yang ada di bumi. Keanekaragaman hayai merupakan kekayaan kehidupan di bumi yang meliputi tumbuhan, hewan, mikroorganisme, genetika, serta ekosistem tempat mereka tinggal. Keanekaragaman hayati dapat dibedakan menjadi tiga, yaitu keanekaragaman spesies, keanekaragamann genetic, dan keanekaragaman komunitas (Nurichah, 2012).
Keanekargaman hayati dilihat sebagai suatu pondasi dalam kehidupan manusia karena sangat berhubungan dengan ekosistem di mana manusia hidup. Keanekaragaman hayati perlu dipelajari karena dapat membantu memahami asal mula perkembangan berbagai jenis spesies yang ada di bumi, selain itu dengan mempelajari keanekaragaman hayati kita juga dapat mengetahui manfaat dari setiap organisme, mengetahui hubungan antara satu organisme dengan organisme yang lain, serta memahami ciri-ciri dan sifat dari setiap organisme yang ada (Mainaki dan Putri, 2020).
2. Jelaskan tujuan pengambilan sampel pada beberapa jenis lokasi perairan! (1 sitasi)
Pengambilan sampel pada suatu lokasi perairan dapat dilakukan dengan beberapa tujuan tertentu, yaitu untuk mengendalikan pencemaran yang terjadi pada suatu perairan.
Dengan melakukan pengambilan sampel, kita dapat mengetahui kualitas air dari suatu lokasi perairan yang meliputi pengukuran debit air, pengujian parameter insitu (pH, TDS, daya hantar listrik, dan DO) sehingga dapat ditemukan cara yang efektif dan efisien untuk mengatasi dan mencegah pencemaran yang terjadi di suatu perairan. Selain itu, pengambilan sampel dari suatu lokasi perairan juga dapat bertujuan untuk mengidentifikasi jenis-jenis biota yang hidup pada beberapa jenis lokasi perairan (Ahdiaty dan Fitriana, 2020).
7 PENGAMATAN KEANEKARAGAMAN
HAYATI PADA EKOSISTEM PERAIRAN
Praktikum Biologi 2022-2023
3. Parameter apa saja yang dapat mempengaruhi viabilitas/kemampuan hidup dari organisme yang terdapat pada sampel perairan? Jelaskan! (3 sitasi)
Secara umum ada dua parameter yang berpengaruh pada kehidupan organisme yang ada di suatu perairan, yaitu parameter fisika dan kimia. Parameter fisika terdiri atas suhu dan kecerahan. Sedangkan parameter kimia terdiri atas pH, DO, BOD, dan COD (Satriarti dkk., 2020). Suhu mempunyai peranan yang sangat penting dalam pengendalian ekosistem perairan. Laju pertumbuhan akan meningkat sejalan dengan kenaikan suhu.
Peningkatan suhu akan menyebabkan penurunan jumlah oksigen terlarut, peningkatan reaksi kimia, dan berkurangnya aktivitas dari organisme yang hidup di perairan tersebut (Mainassy, 2017).
Perairan yang memiliki pH tinggi ataupun rendah juga akan mempengaruhi ketahanan hidup organisme yang hidup didalamnya. DO (Dissolved Oxygen) merupakan sumber oksigen utama di suatu perairan yang berasal dari proses difusi udara bebas serta hasil fotosintesis organisme yang hidup di perairan tersebut. BOD (Biologycal Oxygen Demand) atau dapat diartikan sebagai jumlah oksigen yang digunakan oleh mikroorganisme pada penguraian bahan organic. COD (Chemical Oxygen Demand) merupakan banyaknya oksigen yang diperlukan untuk mengoksidasi bahan kimia di suatu perairan dengan menggunakan oksidator kuat (Sulistia dan Septisya, 2019).
4. Berdasarkan cara pengumpulannya, sampel dibagi menjadi dua macam, yaitu sampel individu (discrete) dan campuran (composite). Jelaskan mengenai perbedaan kedua jenis sampel tersebut! (2 sitasi)
Sampel individu (discrete) merupakan sampel yang diambil sewaktu-waktu.
Sampel ini hanya mewakili kondisi pada saat pengambilan sampel, atau dapat dikatikan hanya mewakili kondisi ekosistem pada waktu itu saja (Arina, 2015). . Sedangkan sampel campuran (composite) adalah gabungan dari sampel individu yang diambil secara berturut-turut dalam kurun waktu tertentu. Kemudian digabungkan dengan angka aliran saat pengambilan sampel sehingga dapat mewakili kondisi ekosistem sampel dalam kurun waktu tertentu (Maziyah, 2018).
Tanggal Nilai Paraf Asisten
Praktikum Biologi 2022-2023
DIAGRAM ALIR
A. Pengujian Parameter Fisik
B. Pengujian Parameter Kimia 1. pH
Sampel
Dimasukkan ke dalam gelas beaker
Diamati
Warna Bau Suhu Kekeruhan
Dicatat hasil pengamatan
Hasil
Sampel
Dituang ke dalam gelas beaker
Disiapkan rangkaian pH meter
Dikalibrasi pH meter dengan larutan buffer
Dimasukkan probe dalam sampel
Dicatat hasil pada display pH meter
Hasil
Praktikum Biologi 2022-2023
2. DO
C. Pengujian Parameter Biologi
Sampel
Dituang ke dalam gelas beaker
Disiapkan rangkaian DO meter
Dikalibrasi DO meter
Dimasukkan probe dalam sampel
Dicatat hasil pada display DO meter
Hasil
Sampel
Diteteskan di gelas obyek sebanyak 1 tetes
Ditutup dengan gelas penutup
Diamati dibawah mikroskop perbesaran 400x
Digambar
Hasil
19 Tanggal Nilai Paraf Asisten Arina, F. 2015. Perancangan Parameter dengan Pendekatan Taguchi untuk Data Diskrit. E-
Journal Biastatictics|Departemen Statistika FMIPA Universitas Padjadjaran. 9(1):
1-7.
Mainaki, R., dan A. E. Putri. 2020. Paleofeografi: Perkembangan Keanekaragaman Hayati dalam Ruang dan Waktu. Jurnal Geografi, Edukasi dan Lingkungan. 4(1): 17-24.
Mainassy, M. C. 2017. The Effect of Physical and Chemical Parameters on the Presence of Lompa Fish (Thryssa baelama Forsskal) in the Apui Coastal Waters of Central Maluku District. Jurnal Perikanan Universitas Gadjah Mada. 19(2): 61-66.
Maziyah, A. I. 2018. Pemodelan Generalized Poisson Regression (GPR) dalam Mengatasi Pelanggaran Equidisperi pada Regresi Poisson Kasus Kusta di Kabupaten Bangkalan 2016. Skripsi. Surabaya: universitas Airlangga.
Nurichah, E. F. 2012. Pengembangan Lembar Kegiatan Ssiwa Berbasis Keterampilan Berpikir Kritis pada Materi Keanekaragaman Hayati. Berkala Ilmiah Pendidikan Biologi (BioEdu). 1(2): 45-49.
Satriarti, R. B., S. W. Pawhestari, M. Merliyana, dkk. 2018. Penentuan Tingkat Pencemaran Sungai Berdasarkan Komposisi Makrobentos Sebagai Bioindikator. Al- Kimiya. 5(2): 57-61.
Sulistia, S., dan A. C. Septisya. 2019. Analisis Kualitas Air Limbah Domestic Perkantoran.
Jurnal Rekayasa Lingkungan. 12(1): 41-57.