Berdasarkan keadaan peranan politik wanita sejak awal Islam hingga kenabian Nabi, di mana Siti Khadijah berperanan di dalamnya. Perjuangan Siti Khadijah untuk mendampingi Rasulullah dan membantu umat Islam sehingga zaman boikot sosio-ekonomi selama 3 tahun penuh. Pada awal penyebaran Islam, Siti Khadijah mengumpulkan anak-anaknya dan menjelaskan kepada mereka apa yang diajarkan ayahnya kepadanya, yaitu beribadah kepada Allah.
Siti Khadijah ingin keluarganya juga merasa beriman kepada Tuhan dan menerima apa yang datang dari-Nya.10 Sehingga penyebaran Islam, Siti Khadijah secara terang-terangan membantu Rasulullah menyebarkan Islam di Mekah dengan cara baginda berjalan di sekitar rumahnya dan melihat wanita-wanita yang sedang duduk, Khadijah menceritakan tentang penderitaan yang dialami oleh Nabi dan orang ramai. 10 Syarifatil Munawwarah, Siti Khadijah Ummul Mukminin (Biografi dan Peranan Mendampingi Rasulullah), Tesis Fakulti Sastera dan Kemanusiaan UIN Alauddin Makassar 2018. Ini terbukti dengan perdagangan Siti Khadijah yang semakin berkembang. Kedai ini sangat diberkati Allah, sehingga Khadijah berbesar hati untuk menyumbangkannya kepada orang yang memerlukan.
11Syarifatil Munawwarah, Siti Khadijah Ummul Mukminin (Biografi dan Peran Mendampingi Rasulullah), Skripsi Fakultas Adab dan Humaniora UIN Alauddin Makassar 2018. 12Syarifatil Munawwarah, Siti Khadijah Umicommukminah, Fakultas Adab dan Humaniora (Keakulatan) dan Humaniora UIN Alauddin Makassar Tahun 2018. Penulis sangat terpacu untuk memilih judul ini sebagai penelitian karena penulis melihat pada masa lahirnya agama Islam banyak sekali sumbangsih yang diberikan oleh Siti Khadijah kepada ummat Islam khususnya dalam perjuangan Nabi Muhammad SAW sebagai langkah awal dalam dakwah agama Islam.
Siti Khadija adalah satu-satunya tokoh wanita sebagai isteri Rasulullah yang sangat besar peranannya dan mampu menjadi pelindung Rasulullah dalam menghadapi pasang surut perangnya.
Tinjauan Hasil Penelitian
Rasulullah SAW. diasuh oleh kakeknya Abdul Muthalib, kemudian ia diasuh oleh pamannya setelah kakeknya meninggal. Menemani Rasulullah)”, di UIN Alauddin Makassar tahun 2018.35 Skripsi ini membahas tentang upaya yang dilakukan Siti Khadijah dalam mendampingi Rasulullah. Berbeda dengan penelitian yang akan penulis lakukan yaitu dengan mengkaji politik Siti Khadijah pada masa Nabi Muhammad SAW.
Peran Khadijah dalam Penyebaran Islam di Mekkah yang ditulis oleh Iqbal membahas tentang Khadijah sebagai sosok yang selalu mendukung dan melindungi Rasulullah dari ancaman kaum Quraisy.36 Hal ini berbeda dengan penelitian yang akan penulis lakukan yaitu menyelidiki apakah menambahkan sesuatu pada politik Siti Khadijah. Sedangkan persamaan penelitian ini dengan penelitian penulis adalah mengkaji kehidupan Siti Khadijah Binti Khuwailid dalam penyebaran Islam. Penelitian yang dilakukan oleh Zaky Ismail, tentang Perempuan dan Politik pada masa awal Islam (Studi tentang peran sosial dan politik perempuan pada masa Rasulullah).37 Penelitian ini memiliki kesamaan dengan penelitian sebelumnya, yaitu menyelidiki peran politik perempuan pada masa Rasulullah. zaman Rasulullah dan perbedaannya dengan penelitian sebelumnya mengenai peran sosial dan politiknya.
35Syarifatil Munawwarah, “Siti Khadijah Ummul Mukminim (Biografi dan Peran Sahabat Nabi)” (Skripsi Sarjana; Jurusan Sejarah dan Kebudayaan Islam: UIN Alauddin Makassar, 2018). 37 Zaky Ismail, “Perempuan dan Politik Masa Awal Islam (Kajian Peran Sosial Politik Perempuan Pada Masa Nabi).” Jurnal Politik. Penelitian yang dilakukan Jujuk Sudarwati, terhadap Siti Khadijah pada Perang Nabi 38 Hampir sama dengan penelitian yang akan penulis lakukan yaitu membahas tentang keberadaan tokoh-tokoh perempuan muslimah yang seolah tenggelam dalam peredaran waktu dan zaman. kontribusi Siti Khadijah dalam perjuangan Rasulullah menyebarkan agama Islam. .
Perbedaan penelitian ini dengan penelitian penulis adalah mengkaji tentang politik Siti Khadijah pada masa Nabi Muhammad SAW.
Landasan Teoretis .1 Teori Politik
Al-Ghazali menyatakan, agama dan negara (pemimpin negara) ibarat dua anak kembar yang lahir dari rahim satu ibu. Al-Ghazali menekankan bahwa politik (negara) menduduki kedudukan yang sangat penting dan strategis yaitu hanya satu tingkat di bawah kenabian.42. Mereka diutus untuk memberikan penjelasan kepada orang lain mengenai petunjuk dan prinsip ibadah. Selain itu mereka juga menjelaskan kepada masyarakat bagaimana cara mengenal Allah.
Amin Husein Nasution, Pemikiran Politik Islam: Dari Zaman Klasik Hingga Indonesia Kontemporer, (Cet.1; Jakarta: Kencana, 2010), hal. Al-Ghazali mengidentifikasi empat tingkatan politik, yaitu politik para nabi, politik kepala negara, politik ulama, dan politik dakwah dan politik penasehat.44. Al-Qur'an memerintahkan umat Islam untuk sepenuhnya melaksanakan ajaran Islam, dan ajaran Islam juga mencakup ajaran yang berkaitan dengan kehidupan politik.
Bagi mereka, konsep gender merupakan ciri lawan laki-laki atau perempuan yang dikonstruksi secara sosial dan budaya. Dengan demikian, teori feminisme pun menjadi titik balik dalam mengangkat permasalahan pribadi perempuan ke dalam ranah politik dan sosial. Mary Wollstonecraft mengatakan rasionalitas adalah kemampuan yang membedakan manusia rasional dan hewan, perempuan juga mempunyai kemampuan rasional.49 Oleh karena itu, perempuan harus diberikan kesempatan pendidikan yang sama dengan laki-laki.
Teori politik Marxis menawarkan feminisme Marxis, sebuah analisis kelas yang menjanjikan pembebasan perempuan dari kekuatan yang menindas mereka.50 Dengan demikian, perempuan memiliki kesadaran sebagai kelas pekerja. Konsep perempuan dalam perjuangan feminisme Marxis memerlukan pengakuan bahwa perempuan mempunyai cara pandang dan persoalan politik yang berbeda dengan laki-laki. Feminisme radikal ingin membebaskan perempuan dari kungkungan feminitas dan berasumsi bahwa pelaku penindasan terhadap perempuan adalah laki-laki.
Feminisme radikal mengenai The personal is politic merupakan sebuah gagasan baru yang mampu menjangkau permasalahan perempuan ke ranah privat, permasalahan yang dianggap paling tabu untuk diangkat ke permukaan. Di sisi lain, feminisme radikal menggunakan bentuk perjuangan ideologi maskulinitas, yaitu kompetisi untuk mengalahkan laki-laki. Menurut Judith Squires dalam Gender in Political Theory, feminisme telah memberikan tiga kontribusi terhadap perkembangan ilmu politik.
Metode Penelitian
Penelitian ini merupakan penelitian sejarah yang proses pengumpulan datanya melalui proses penelitian kepustakaan (Library Research) karena menggunakan sumber data perpustakaan sebagai acuan dan rujukan. Dengan pengumpulan data melalui bahan-bahan tertulis seperti buku, skripsi, majalah dan media internet atau literatur tulisan tangan yang telah ditransliterasikan dan diterjemahkan berkaitan dengan permasalahan yang akan dibahas terkait dengan peran politik perempuan pada masa Nabi Muhammad SAW. Teknik Penelitian Perpustakaan: Teknik ini digunakan karena pada dasarnya setiap penelitian memerlukan bahan yang diperoleh dari perpustakaan.55 Secara deskriptif penelitian ini akan menjelaskan suatu peristiwa atau fenomena yang terjadi pada masa lalu dan dialami oleh masyarakat baik secara individu maupun kelompok.
Berdasarkan situasi tersebut, seseorang akan melihat adanya kesenjangan atau keselarasan antara apa yang ada dalam ranah idealis dengan apa yang ada dalam ranah empiris dan historis.58 Pendekatan historis ini sangat diperlukan untuk memahami agama karena agama itu sendiri muncul dalam situasi konkrit dan bahkan berkaitan. terhadap kondisi sosial. Metode pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah dokumentasi dengan cara mencari data penelitian kepustakaan untuk memperoleh informasi ilmiah yang dikumpulkan melalui kajian pustaka sebagai acuan permasalahan yang dianggap tepat, yaitu mencari data terkait peran politik perempuan pada masa Nabi. Muhammad. kajian kisah perjuangan Siti Khadijah). Mencari data lalu mengumpulkan sumbernya 61 Penentuan sumber sejarah akan mempengaruhi dimana atau siapa dan bagaimana memperolehnya.
Penelitian ini juga merupakan penelitian sejarah dalam proses pengumpulan data dalam proses Penelitian Perpustakaan. Dien Madjid dan Johan Wahyudhi, Ilmu Sejarah: Sebuah Pengantar (Cet... dua sumber yang digunakan yaitu data primer dan data sekunder.62 Jika buku-buku yang ada di perpustakaan dianggap relevan dengan penelitian yang akan dilakukan, maka bahannya adalah buku utama.Sedangkan buku pendukung sebagai referensi tambahan untuk memberikan wawasan yang lebih rinci dan akurat.Buku utama yang digunakan peneliti adalah buku terbitan Ibrahim Muhammad Hasan Al-Jamal berjudul Khadijah Teladan Wanita Hebat Mukminah dan buku , diterbitkan oleh Abdul Mun'im Muhammad Umar dengan judul Khadijah Cinta Sejati Nabi.
Penulis menggunakan sumber sejarah dalam penelitian yaitu data primer sebagai data utama dan data sekunder sebagai data pendukung. Penulis mengumpulkan sumber-sumber tertulis seperti buku, skripsi, majalah dan sumber informasi di internet yang berkaitan dengan politik perempuan pada masa Nabi Muhammad SAW. Setelah sumber ditemukan, tahap selanjutnya adalah kritik sumber untuk memverifikasi kredibilitas dan keaslian sumber sejarah.
Dua sumber yang dikritik adalah keaslian (internal) dan kredibilitas (eksternal) sumber sejarah.63 Kritik eksternal dilakukan untuk mengetahui keautentikan atau keaslian sumber. Sedangkan kritik internal merupakan kelengkapan informasi atau kebenaran isi sumber sejarah mengenai politik perempuan pada masa Nabi Muhammad SAW. Hal tersebut dapat dilakukan dengan mengetahui ciri-ciri peradaban atau dengan kata lain keadaan umum yang sebenarnya dan menggunakan penalaran kritis, sehingga dapat ditemukan kesimpulan ilmiah atau gambaran sejarah. 64 Interpretasi adalah penafsiran data melalui analisis, 65 dimana penulis membandingkannya. memperoleh data yang ada dan menentukan data yang berkaitan dengan fakta yang diperoleh kemudian menarik suatu kesimpulan.