• Tidak ada hasil yang ditemukan

Maka penulis membatasi dengan fokus pada program pendidikan di kelas PDCI saja

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2023

Membagikan "Maka penulis membatasi dengan fokus pada program pendidikan di kelas PDCI saja"

Copied!
87
0
0

Teks penuh

Untuk mendeskripsikan dan menjelaskan bagaimana model Pembelajaran Kelas Siswa Cerdas Khusus (PDCI) diterapkan di MAN 2 Ponorogo. Sebagai acuan pengembangan kualitas sekolah MAN 2 Ponorogo terkait model pembelajaran akselerasi pada kelas Siswa Cerdas Khusus (PDCI).

Teknik Analisis Data

Teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian ini menggunakan konsep Miles dan Huberman yang menyatakan bahwa kegiatan dalam analisis data kualitatif dilakukan secara interaktif dan terjadi terus menerus pada setiap tahapan penelitian sehingga lengkap dan data jenuh. Analisis data adalah proses pencarian dan pengumpulan data secara sistematis yang diperoleh dari wawancara, catatan lapangan, dan bahan-bahan lain agar mudah dipahami dan temuannya dikomunikasikan kepada orang lain.

Pengecekkan keabsahan Data

Pada bagian ini, peneliti harus memperjelas teknik apa yang digunakan untuk memeriksa keabsahan data yang ditemukan. Tringulasi adalah teknik validasi data yang menggunakan sesuatu selain data untuk keperluan verifikasi atau sebagai pembanding terhadap data.

Tahapan-Tahapan Penelitian

Ada empat jenis triangulasi sebagai teknik penelitian, yaitu menggunakan sumber, metode, peneliti dan teori. Kerja lapangan, yaitu meliputi pemahaman lingkungan penelitian mulai dari persiapan hingga mempersiapkan diri memasuki lapangan dan berpartisipasi dalam pengumpulan data.

SISTEMATIKA PEMBAHASAN

Temuan penelitian, dalam bab ini berisi tentang paparan data, yang berisi hasil penelitian di lapangan yang terdiri atas gambaran umum

Ponorogo merancang ruang kelas PDCI, menyiapkan ruang kelas PDCI di MAN 2 Ponorogo dan menerapkan model pembelajaran akselerasi di MAN 2 Ponorogo. Bab ini membahas tentang alasan MAN 2 Ponorogo membuat kelas akselerasi, persiapan kelas PDCI di MAN 2.

Analisis data. Dalam bab ini membahas tentang alasan MAN 2 Ponorogo mendesain kelas akselerasi, persiapan kelas PDCI di MAN 2

Kajian Teori

  • Program Akselerasi
  • Model Pembelajaran Akselerasi

Salah satu ciri yang paling umum diterima sebagai ciri anak berbakat adalah kecerdasannya lebih tinggi dibandingkan anak normal, yang diukur dengan alat ukur kecerdasan standar (IQ). Dari beberapa penjelasan mengenai program akselerasi di atas, penulis dapat menyimpulkan bahwa program akselerasi adalah program yang dirancang bagi siswa yang mempunyai kemampuan dan kecerdasan luar biasa atau di atas rata-rata untuk anak seusianya, sehingga dapat mempercepat proses belajarnya sesuai dengan bakatnya. dan potensi pencapaian dalam waktu yang lebih cepat dari norma yang ada. Model akselerasi ini dapat dilakukan dengan berbagai cara, mulai dari masuk sekolah formal sejak dini, membolos, atau mengikuti bidang studi tertentu di kelas yang lebih tinggi.

Bagaimanapun percepatan yang diterapkan, pada akhirnya siswa tetap menyelesaikan pendidikan sekolah dalam waktu yang lebih singkat. Masuk awal, yaitu siswa yang masuk sekolah pada usia yang lebih mudah dari persyaratan yang ditentukan. Lompatan karakter, mis. siswa dipromosikan ke nilai yang lebih tinggi dari penempatan nilai normal mereka pada akhir tahun ajaran.

Akselerasi Materi Pelajaran, yaitu siswa ditempatkan pada kelas yang lebih tinggi, khusus pada mata pelajaran tertentu.

Telaah Penelitian Terdahulu

Mengenai model pelaksanaannya, jika mengacu pada jenis-jenis percepatan, maka program percepatan pembelajaran yang dilaksanakan pemerintah Indonesia saat ini masih terbatas pada jenis kurikulum teleskopik.52. Penelitian yang akan peneliti lakukan difokuskan pada model pembelajaran akselerasi pada kelas PDCI MAN 2 Ponorogo. Kajian penelitian selanjutnya yaitu skripsi Pengembangan Metode Pembelajaran yang ditulis oleh Andri Wahyu Kumala Dewi pada tahun 2007 dengan judul “Pola Pengembangan Metode Pembelajaran Pendidikan Agama Islam pada Kelas Akselerasi SMP Negeri 1 Madiun”.

Dalam penelitiannya ia menitikberatkan pada titik temu dari tinjauan pustaka yang dilakukan peneliti yaitu bahwa tesis Andri Wahyu Kumala Dewi dan penelitian yang akan dilakukan peneliti merupakan penelitian percepatan, namun pada penelitian yang ditulis oleh Andri Wahyu Kumala Dewi tersebut, lebih menekankan pada pola pengembangan metode Pembelajaran pendidikan agama Islam di kelas akselerasi. Penelitian yang akan peneliti lakukan disini lebih menekankan pada mempelajari penerapan model pembelajaran akselerasi pada kelas PDCI MAN 2 Ponorogo.

DESKRIPSI DATA

Sejarah Berdirinya MAN 2 Ponorogo

Lingkungan MAN 2 Ponorogo merupakan lingkungan yang sejuk, rindang dan asri, hal ini dikarenakan banyak tumbuh tanaman yang tumbuh subur dan besar di halaman depan dan tengah. Ciri MAN 2 Ponorogo adalah RUBI yaitu religius, unggul, berbudaya lingkungan dan berintegritas. Di MAN 2 Ponorogo suasana keagamaan sangat terlihat yaitu pada awal pembelajaran selalu dibacakan ayat suci Alquran, dilanjutkan dengan Asmaul Husna, Sholat Dhuha pada istirahat pertama, Sholat Dhuhur berjamaah, pembacaan kitab kuning majlis taklim, unggul dalam segala kegiatan, serta memelihara lingkungan yang sejuk dan asri dengan menanam tanaman atau tanaman dengan sistem hidroponik yang dikelola oleh siswa MAN 2 Ponorogo.

Saat ini MAN 2 Ponorogo mempunyai 35 kelas kelompok belajar dengan jumlah siswa sebanyak 1154 orang dari kelas X sampai kelas XII. Tenaga pengajar yang berstatus Pegawai Negeri Sipil (PNS) sebanyak 6 orang dan pegawai tidak tetap sebanyak 4 orang.

Visi dan Misi MAN 2 Ponorogo Visi Madrasah

Letak Geografis MAN 2 Ponorogo

Struktur Organisasi MAN 2 Ponorogo

Susunan organisasi di MAN 2 Ponorogo terdiri dari Direktur, Wakil Kepala Sapras, Wakil Kepala Bagian Humas, Komite Madrasah, Ketua TU, Guru dan Siswa.57.

Profil Siswa dan Guru PDCI di MAN 2 Ponorogo 58 a. Profil Guru PDCI

Perbedaan jumlah siswa antara kelas PDCI-1 dan PDCI-2 disebabkan karena pada awal berkembangnya kelas PDCI di MAN 2 Ponorogo, banyaknya siswa yang mendaftar dan mengikuti tes dan akhirnya diterima. diterima sebanyak 8 anak dan ditempatkan di kelas PDCI-2 untuk saat ini. Kemudian pada tahun berikutnya jumlah siswanya semakin bertambah karena setelah menerima siswa yang mendaftar dan lulus tes PDCI, MAN 2 Ponorogo selesai.

Struktur Organisasi

Alasan MAN 2 Ponorogo Mendesain Kelas PDCI

Berdasarkan undang-undang tersebut, MAN 2 memberikan layanan kepada seluruh siswa, termasuk siswa yang memiliki kecerdasan di atas rata-rata, ditempatkan pada program Akselerasi di kelas PDCI MAN 2 Ponorogo. Keberlangsungan Program Percepatan ini ditunjukkan, selain pemerintah, pihak sekolah juga mengusulkan untuk menawarkan program kelas PDCI.61. Mengingat faktor-faktor yang menjadi alasan MAN 2 Ponorogo mengadakan program akselerasi, maka langkah perancangan kelas PDCI di MAN 2 Ponorogo selanjutnya tidak lepas dari tujuan dan manfaat yang ingin dicapai, hal ini dijelaskan oleh Drs.

Tujuan keseluruhan MAN 2 Ponorogo merancang kelas PDCI adalah melaksanakan petunjuk undang-undang untuk memberikan layanan kepada siswa berkecerdasan khusus dan mengakomodirnya dengan memberikan layanan pembelajaran sesuai dengan kecepatan berpikirnya. Berdasarkan penjelasan di atas, alasan MAN 2 Ponorogo merancang program akselerasi pada kelas PDCI di MAN 2 Ponorogo adalah karena MAN 2 mempunyai siswa dengan kemampuan berbeda dan kecerdasan khusus, serta karena berdasarkan peraturan hukum untuk mengembangkan keterampilan membantu mengembangkan, membentuk berkarakter dan mendidik peserta didik berdasarkan bakat, minat dan potensinya.

Persiapan Kelas PDCI di MAN 2 Ponorogo

Kalau di kelas lain sebulan sekali maka di kelas PDCI dua kali sebulan karena masalahnya di psikologi anak.64. Sarana dan media pembelajaran yang disiapkan untuk kelas PDCI di MAN 2 Ponorogo juga mempunyai keistimewaan tersendiri. Pemilihan guru yang mengajar kelas PDCI didasarkan pada pengalaman guru yang mempunyai kemampuan mengajar yang baik dan pengalaman pada bidang studi guru tersebut.

Guru yang mengajar di kelas PDCI juga mengajar di kelas reguler lainnya, namun memberikan materi yang berbeda yaitu lebih cepat. Berdasarkan penjelasan di atas maka persiapan kelas PDCI di MAN 2 Ponorogo meliputi: 1) Mempersiapkan sarana prasarana dan media pembelajaran yang akan membantu siswa selama proses pembelajaran.

Model Pembelajaran di Kelas PDCI MAN 2 Ponorogo

Sistem pembelajaran pada kelas PDCI MAN 2 Ponorogo secara umum sama, namun pada kelas PDCI prosesnya lebih cepat dan waktu pembelajarannya juga lebih sedikit. Pada proses pembelajaran di kelas, penyampaian materi di kelas PDCI lebih cepat dibandingkan dengan kelas reguler lainnya karena siswa PDCI mempunyai respon yang cepat sehingga mudah memahami dan merespon. Penilaian ulangan harian di kelas PDCI dilakukan sesuai dengan kebijakan guru mata pelajaran.

Proses evaluasi di kelas PDCI MAN 2 Ponorogo berbeda dengan kelas reguler lainnya, kelas PDCI menggunakan Quiper School untuk evaluasi ulangan harian. Sistem pembelajaran di kelas PDCI terus disusun sesuai dengan kurikulum yang khusus disesuaikan untuk PDCI dengan aktivitas ilmiah dalam proses pembelajarannya.

ANALISIS DATA

Alasan MAN 2 Ponorogo Mendesain Program Akselerai di kelas PDCI

Pelayanan khusus ini diperuntukkan bagi siswa yang mempunyai IQ tinggi, agar bakat dan minatnya terlayani. Selain itu, karena peraturan pemerintah juga mengamanatkan untuk menampung dan melayani sesuai dengan bakat dan minatnya, MAN 2 Ponorogo tergerak untuk melayani siswanya yang memiliki kecerdasan khusus. Alasan MAN 2 Ponorogo merancang program akselerasi karena terdapat siswa yang mempunyai kecerdasan di atas rata-rata, sehingga MAN 2 Ponorogo mengakomodirnya dengan memberikan layanan pendidikan yang sesuai dengan potensi kecepatan berpikirnya.

Akselerasi adalah program percepatan belajar bagi siswa yang memiliki kecerdasan di atas rata-rata, yaitu IQ lebih dari 130. Dasar hukum di negara kita juga mengatur tentang layanan pendidikan bagi siswa yang memiliki kecerdasan khusus.

Persiapan Kelas PDCI di MAN 2 Ponorogo

Di kelas PDCI terdapat beberapa fasilitas khusus yang khusus disediakan di kelas PDCI untuk memudahkan pembelajarannya. Pemilihan guru yang mengajar di kelas PDCI MAN 2 Ponorogo didasarkan pada pengalaman guru yang mempunyai kemampuan mengajar yang baik dan pengalaman di bidang materi guru. Kurikulum pembeda yang berbeda dengan kelas reguler adalah kurikulum yang diberikan pada kelas PDCI dengan menggunakan sistem SKS.

Bantuan Guru Konseling MAN 2 Ponorogo juga diberikan pada program akselerasi pada kelas PDCI, namun berbeda dengan kelas reguler pada kelas PDCI. Dalam satu bulan, guru bimbingan dan konseling datang dua kali dalam sebulan. Konselor di kelas PDCI MAN 2 Ponorogo lebih sering hadir dibandingkan kelas reguler yaitu dua kali dalam sebulan.

Pelaksanaan Model Pembelajran Akselerasi di kelas PDCI MAN 2 Ponorogo

Sistem pembelajaran pada kelas PDCI MAN 2 Ponorogo mempunyai struktur lanjutan berkesinambungan yang disesuaikan dengan materi yang direncanakan dalam kurikulum PDCI. Metode pembelajaran di kelas PDCI lebih cepat karena proses berpikir dan kecerdasannya istimewa, jawaban juga cepat. Metode pembelajaran pada kelas PDCI disesuaikan dengan proses berpikir cepat mereka, sehingga dalam pembelajaran mereka mendapatkan aktivitas yang dapat membuat mereka aktif berpikir dan bertindak.

Berdasarkan penjelasan di atas maka penerapan model pembelajaran akselerasi pada kelas PDCI MAN 2 Ponorogo merupakan model pembelajaran akselerasi yang menggunakan bentuk telescopic penyampaian materi pada materi esensial saja, dan dapat mempercepat pembelajarannya melalui self-directed learning. . , siswa menentukan kecepatan belajarnya sendiri. Evaluasi pada kelas PDCI menggunakan teknik tes yaitu berupa ulangan harian, UTS dan UAS serta berbentuk non tes.

PENUTUP

Saran

Persiapan program akselerasi di kelas PDCI disusun untuk memberikan layanan kepada siswa yang mempunyai kecerdasan di atas rata-rata, sehingga perlu adanya tes seleksi bagi siswa yang mendaftar program akselerasi, dan persiapan program akselerasi yang berbeda. dari kelas biasa lainnya. Model pembelajaran bertujuan untuk membantu siswa lebih mudah memahami materi dalam pembelajaran yang diberikan kepada siswa kelas PDCI, meskipun penyampaian materi dan kegiatan lainnya lebih cepat dibandingkan kelas reguler. Oleh karena itu, guru dalam proses pembelajaran diharapkan menggunakan model yang sesuai dengan gurunya agar siswa mudah memahaminya dan tidak membuat siswa merasa terbebani dan bosan.

Referensi

Dokumen terkait

Other 2023 ASSAf Webinar for New Editors – Tips on Editorial Processes Academy of Science of South Africa ASSAf Academy of Science of South Africa ASSAf