• Tidak ada hasil yang ditemukan

Penulisan Karya Ilmiah

N/A
N/A
Takwa Umar

Academic year: 2024

Membagikan "Penulisan Karya Ilmiah"

Copied!
12
0
0

Teks penuh

(1)

Penulisan Karya Ilmiah Oleh: Kartini, dkk.

( FSH, FEBI IPI )

Abstrak: Penulisan karya ilmiah merupakan sebuah proses yang sistematis dan terstruktur dalam menghasilkan kontribusi pengetahuan baru di bidang tertentu. Karya ilmiah ini melibatkan langkah-langkah penting seperti merumuskan pertanyaan penelitian yang relevan, merancang metodologi yang tepat, mengumpulkan dan menganalisis data dengan cermat, serta menyajikan temuan dan kesimpulan yang akurat.

Tujuan utama dari penulisan karya ilmiah adalah untuk memberikan pemahaman yang lebih dalam, memecahkan masalah yang ada, atau mengisi celah pengetahuan dalam bidang tertentu. Dalam proses penulisan, penting bagi penulis untuk mengikuti struktur dan format yang telah ditetapkan, termasuk pendahuluan yang memperkenalkan latar belakang topik, tinjauan pustaka yang menyajikan penelitian terkait, metode penelitian yang digunakan, hasil penelitian yang dianalisis secara objektif, dan kesimpulan yang dapat diandalkan. Penting juga untuk menyajikan temuan dengan jelas dan tidak bias, serta mengutip sumber dengan benar untuk memperkuat keabsahan karya ilmiah. Penulisan karya ilmiah memerlukan keahlian dalam penelitian, analisis, dan komunikasi ilmiah yang efektif. Dalam kesimpulannya, penulisan karya ilmiah memiliki peran krusial dalam memajukan pengetahuan dan mempengaruhi perkembangan di berbagai bidang ilmu.

Kata kunci: Hakikat, Jenis, Sistematika

Menurut Eko Susilo M, karya ilmiah merupakan suatu tulisan ataupun karangan yang didapatkan sesuai dengan sifat keilmuannya dan didasari dari berbagai hasil pengamatan, penelitian, dan peninjauan terhadap bidang ilmu tertentu, yang disusun dengan menggunakan metode tertentu dengan memperhatikan sistematika penulisan yang baik dan santun, serta dapat dipertanggungjawabkan keilmiahannya.Penulisan karya ilmiah adalah salah satu bentuk ekspresi intelektual yang memainkan peran sentral dalam dunia akademik. Dalam masyarakat yang semakin kompleks dan berubah dengan cepat, penulisan karya ilmiah telah menjadi sarana penting untuk menyumbangkan pengetahuan baru, memecahkan masalah, dan memperluas

(2)

pemahaman kita tentang dunia di sekitar kita. Namun, dalam beberapa tahun terakhir, tren penulisan karya ilmiah tampaknya mengalami tantangan yang signifikan. Terlalu sering, penulisan karya ilmiah dianggap sebagai tugas rutin yang harus dilakukan semata, tanpa memperhatikan aspek kreativitas dan orisinalitas yang seharusnya melekat padanya. Hal ini mungkin disebabkan oleh tekanan publikasi yang tinggi, persaingan yang ketat, dan fokus yang terlalu kuat pada jumlah publikasi daripada kualitasnya. Dalam pandangan saya, penulisan karya ilmiah harus dipandang sebagai kesempatan untuk mengembangkan ide-ide baru, mendorong pemikiran kritis, dan berkontribusi pada kemajuan ilmu pengetahuan. Dengan pendekatan yang lebih inklusif dan inovatif, penulisan karya ilmiah dapat menjadi alat yang kuat untuk memecahkan masalah yang kompleks dan menyediakan solusi yang berkelanjutan. Oleh karena itu, perlu adanya perubahan paradigma yang menghargai nilai-nilai inti penulisan karya ilmiah, seperti keaslian, kecerdasan, dan ketelitian, serta memberikan ruang bagi ekspresi kreatif dan pendekatan multidisiplin.

Pada saat yang sama, penting untuk diakui bahwa penulisan karya ilmiah juga harus mampu menghubungkan penelitian yang dilakukan dengan kebutuhan dan tantangan dunia nyata. Terlalu sering, karya ilmiah cenderung terjebak dalam lingkaran akademik yang tertutup, dengan sedikit pengaruh yang dirasakan di luar komunitas ilmiah. Namun, dalam era globalisasi dan kompleksitas yang semakin meningkat, penulisan karya ilmiah harus mampu mengatasi masalah nyata yang dihadapi oleh masyarakat dan memberikan solusi yang berarti. Hal ini memerlukan kolaborasi yang lebih erat antara peneliti, praktisi, dan pemangku kepentingan lainnya, serta komunikasi yang jelas dan efektif tentang temuan penelitian kepada publik yang lebih luas. Dalam hal ini, penulisan karya ilmiah perlu memainkan peran yang lebih aktif dalam membantu mengatasi tantangan global seperti perubahan iklim, kemiskinan, kesehatan masyarakat, dan ketimpangan sosial.

A. Hakikat Karya Ilmiah

(3)

Hakikat karya ilmiah adalah menghasilkan pengetahuan baru yang didasarkan pada penelitian dan analisis yang sistematis. Karya ilmiah merupakan manifestasi dari kerja keras, ketekunan, dan ketelitian para peneliti yang berusaha untuk memahami dan menjelajahi fenomena di dunia ini. Karya ilmiah tidak hanya sekadar menghasilkan tulisan atau publikasi, tetapi juga melibatkan proses berpikir kritis, eksperimen, pengumpulan data, dan interpretasi yang mendalam.

Selain itu, karya ilmiah juga memiliki tanggung jawab untuk memberikan manfaat bagi masyarakat secara luas. Dalam menghadapi tantangan global seperti perubahan iklim, kesehatan, dan ketimpangan sosial, karya ilmiah harus mampu memberikan wawasan, solusi, dan rekomendasi yang berarti. Karya ilmiah harus mampu menghubungkan penelitian dengan konteks dunia nyata, memperhatikan implikasi sosial, ekonomi, dan lingkungan dari temuan yang ditemukan.

Dalam era digital dan akses informasi yang mudah, hakikat karya ilmiah juga melibatkan transparansi, integritas, dan kejujuran. Peneliti harus berkomitmen untuk menjaga keaslian, mencegah plagiarisme, dan mempublikasikan temuan mereka dengan akurat dan obyektif. Dalam era disinformasi dan penyebaran berita palsu, karya ilmiah harus menjadi sumber pengetahuan yang terpercaya dan dapat diandalkan.

Hakikat karya ilmiah terletak pada beberapa elemen penting berikut:

1. Metode ilmiah: Karya ilmiah harus didasarkan pada metode ilmiah yang sistematis.

Ini mencakup perumusan pertanyaan penelitian atau tujuan, pengumpulan data yang relevan, analisis data, dan interpretasi hasil dengan mempertimbangkan literatur yang ada.

2. Kontribusi baru: Karya ilmiah diharapkan menghasilkan kontribusi baru dalam bidang studi yang relevan. Ini dapat berupa penemuan baru, pemahaman yang lebih baik tentang topik tertentu, pengembangan metode baru, atau pengujian dan pembuktian hipotesis yang ada.

(4)

3. Kredibilitas dan keandalan: Karya ilmiah harus didukung oleh bukti dan data yang sahih. Peneliti harus mempertimbangkan metodologi yang tepat, teknik pengambilan data yang valid, dan analisis yang obyektif untuk memastikan keandalan temuan mereka.

4. Publikasi dan penyebaran: Karya ilmiah umumnya dimaksudkan untuk diterbitkan atau diseminasi kepada masyarakat ilmiah melalui jurnal ilmiah, konferensi, atau forum ilmiah lainnya. Publikasi ini memungkinkan peneliti lain untuk membaca, mengevaluasi, dan membangun pengetahuan yang ada.

5. Berbagi pengetahuan: Karya ilmiah juga mencerminkan semangat berbagi pengetahuan dengan komunitas ilmiah dan masyarakat secara luas. Melalui karya ilmiah, peneliti berusaha untuk menyampaikan temuan mereka, memungkinkan orang lain mempelajari dan memanfaatkannya untuk kemajuan ilmu pengetahuan dan masyarakat.

B. Jenis-jenis Karya Ilmiah 1. Paper

Paper merupakan ringkasan dari penelitian yang kita buat, dengan kata lain paper sama dengan tugas akhir, hanya saja ringkas serta tidak serinci sebuah riset tugas akhir. Menurut standar paper biasanya ditulis sampai 6 halaman saja. Jadi missal tugas akhir atau riset yang kita lakukan ada berhalaman-halaman, kita cukup meringkasnya menjadi 6 halaman saja, namun tjuan dan maksud tetap haruus tersampaikan. Paper umumnya ditulis dalam dua lajur (kolom) namun terkadang juga ditulis menjadi 1 kolom saja tergantng dari persyaratan call for paper itu sendiri.

Paper juga umumnya ditulis dengan huruf Times New Roman dengan ukuran hruf besar 10, hal ini juga tergantung dari persyaratan call for paper, tetapi standar yang biasa dipakai yaitu font kran 10.

2. Makalah

Karya tulis yang memuat pemikiran tentang suatu masalah disertai analisis logis dan objektif. Swecara mum tjuan penulisan makalah adalah ntuk kepentingan

(5)

penyajian hasil penelitian atau gagasan pemikiran dalam suatu diskusi. Makalah dapat berupa hasil pembahasan buku atau hasil suatu pengamatan.

Oleh karena itu makalah umumnya ditukis secara singkat dan ringkas tanpa bab- bab. Format penulisannya adalah:

1) Bagian awal: Halaman Sampul (Judul,Jenis Karya Tulis, Tujuan Penulisan Nama Dan Identitas Penulis,Lebaga, Tahun), Daftar Isi, Daftar Table.

2) Bagian Inti: Pendahuluan, Latar Belakang Penulisan Makalah, Masalah Atau Topik Pembahasan, Tujuan Penlisan Makalah, Teks Utama, Penutup.

3) Bagian Akhir: daftar kepustakawan, dan lampiran.

3. Modul

Modul pembelajaranmerupakan suatu program belajar mengajar terkecilyang dipelajari oleh siswa sendiri secara perseorangan atau diajarkan oleh siswa kepada dirinya sendiri (self-instructional). Modl pembelajaran adalah bahan ajar yang disusun secara sistematis dan menarik yang mencakup isi materi, metode dan evaluasi yang dapat digunakan secara mandiri untuk mencapai kompetensi yang diharapkan (Anwar, 2010).

Menurut Glodscmid, modul pembelajaran sebagai sejenis satuan keiatan belajar yang terencana, didesain gna membantu sisawa menyelesaikan tujuan-tujuan tertentu. Modul adalah semacam paket program tuk keperluan belajar (wijaya, 1988:128). Vembriarto (1987:20), menyatakan bahwa suatu modul pembalajaran adalah suatu paket pengajaran yang memuat satu unit konsep daripada bahan pelajaran.

4. Artikel

Dalam konteks jurnalistik, pengertian karya ilmiah artikel merupakan karya ilmiah yang memuat pendapat subjektif pembuatnya mengenai sebuah peristiwa ataupun masalah tertentu, sedangkan jika dipandang dari sudut pandang ilmiah, artikel dapat diartikan sebagai karya tulis yang sengaja dirancang untk dimuat dalam jurnal ataupun kumpulan artikel yang dibuat dengan memperhatikan kaidah penulisan ilmiah dan mengikuti pedoman ilmiah yang berlaku.

(6)

5. Skripsi

Skripsi adalah salah satu jenis tugas akhir yang harus diselesaikan oleh mahasiswa tingkat akhir (biasanya pada jenjang sarjana) sebagai salah satu syarat untuk mendapatkan gelar. Skripsi merupakan karya tulis ilmiah yang mencerminkan kemampuan mahasiswa dalam melakukan penelitian mandiri, menerapkan pengetahuan yang telah dipelajari selama masa studi, serta menghasilkan kontribusi pengetahuan baru di bidang yang dipilih.

Proses penyusunan skripsi dimulai dengan pemilihan topik yang relevan dengan bidang studi yang diminati. Setelah itu, mahasiswa melakukan penelitian yang melibatkan pengumpulan data, analisis data, dan interpretasi hasil. Metode penelitian yang digunakan dapat berupa penelitian eksperimental, penelitian kualitatif, penelitian kuantitatif, atau kombinasi dari beberapa metode.

Struktur skripsi umumnya terdiri dari beberapa bab, antara lain:

1) Pendahuluan: Berisi latar belakang penelitian, perumusan masalah, tujuan penelitian, dan batasan masalah.

2) Tinjauan Pustaka: Berisi uraian tentang teori-teori yang relevan dengan topik penelitian, hasil penelitian sebelumnya yang terkait, dan konsep-konsep yang mendukung penelitian.

3) Metode Penelitian: Berisi penjelasan mengenai pendekatan penelitian, desain penelitian, populasi dan sampel penelitian, teknik pengumpulan data, dan teknik analisis data.

4) Hasil Penelitian: Berisi presentasi hasil analisis data yang telah dilakukan.

5) Pembahasan: Berisi interpretasi hasil penelitian, analisis temuan, dan pembahasan tentang implikasi dari hasil penelitian tersebut.

6) Kesimpulan dan Saran: Merupakan penutup yang berisi kesimpulan dari penelitian yang dilakukan, serta saran untuk penelitian selanjutnya.

6. Kertas kerja

(7)

Kertas kerja adalah dokumen tertulis yang disusun untuk merencanakan, mengorganisir, dan mengatur pelaksanaan suatu proyek, tugas, atau kegiatan.

Kertas kerja umumnya digunakan dalam konteks bisnis, proyek-proyek investasi, atau dalam lingkup akademik.

Tujuan utama dari kertas kerja adalah untuk memberikan panduan yang jelas dan terstruktur kepada individu atau tim yang akan menjalankan suatu proyek atau tugas. Kertas kerja menyediakan informasi yang diperlukan, langkah-langkah yang harus diambil, target yang harus dicapai, serta alokasi sumber daya yang diperlukan. Dengan demikian, kertas kerja membantu dalam menghindari kebingungan, memastikan efisiensi, dan memastikan bahwa proyek atau tugas dapat diselesaikan dengan sukses.

Struktur dan konten dari kertas kerja dapat bervariasi tergantung pada jenis proyek atau tugas yang akan dilakukan. Namun, ada beberapa elemen umum yang sering ditemukan dalam kertas kerja, antara lain:

1) Pendahuluan: Bagian ini menjelaskan latar belakang proyek atau tugas, tujuan, dan manfaat yang ingin dicapai.

2) Ruang Lingkup (Scope): Menjelaskan batasan dan cakupan proyek atau tugas, termasuk aktivitas yang akan dilakukan dan aktivitas yang dikecualikan.

3) Tujuan (Objectives): Menggambarkan tujuan yang ingin dicapai dan hasil yang diharapkan dari proyek atau tugas.

4) Metodologi: Menjelaskan pendekatan atau metode yang akan digunakan dalam melaksanakan proyek atau tugas, termasuk langkah-langkah yang akan diambil dan alat yang akan digunakan.

5) Jadwal (Schedule): Merupakan rencana waktu yang mencakup pengaturan waktu untuk setiap aktivitas atau tahapan dalam proyek atau tugas.

6) Sumber Daya (Resources): Menjelaskan sumber daya yang dibutuhkan untuk proyek atau tugas, seperti manusia, anggaran, peralatan, atau bahan.

(8)

7) Risiko dan Mitigasi: Identifikasi risiko yang mungkin terjadi selama proyek atau tugas, serta strategi untuk mengurangi atau mengatasi risiko tersebut.

8) Evaluasi dan Pengendalian: Menjelaskan cara mengukur kemajuan proyek atau tugas, serta mekanisme pengendalian untuk memastikan bahwa proyek berjalan sesuai rencana.

9) Kesimpulan: Merupakan ringkasan dari kertas kerja, mencantumkan poin- poin penting dan menggarisbawahi hasil yang diharapkan.

Kertas kerja dapat disusun secara individual atau secara kolaboratif oleh tim yang terlibat dalam proyek atau tugas. Penting untuk menyusun kertas kerja dengan jelas, terstruktur, dan terperinci agar dapat digunakan sebagai panduan yang efektif selama pelaksanaan proyek atau tugas.

7. Tesis

Tesis adalah karya tulis ilmiah yang lebih mendalam dan komprehensif dibandingkan dengan skripsi. Tesis umumnya ditulis oleh mahasiswa yang sedang menyelesaikan program pascasarjana (magister atau doktor) sebagai salah satu persyaratan untuk memperoleh gelar akademik.

Tesis memiliki tujuan utama untuk menyumbangkan pengetahuan baru, mengembangkan pemahaman di bidang tertentu, dan memperluas batasan pengetahuan di dalamnya. Dalam tesis, mahasiswa diharapkan mampu menghasilkan kontribusi orisinal dan signifikan terhadap penelitian yang dilakukan.

Proses penyusunan tesis dimulai dengan pemilihan topik penelitian yang relevan dengan bidang studi yang diminati. Mahasiswa kemudian melakukan tinjauan literatur yang mendalam untuk memahami penelitian terkait yang telah dilakukan sebelumnya. Selanjutnya, mahasiswa merancang dan melaksanakan penelitian mandiri menggunakan metode penelitian yang sesuai.

8. Disertasi

Disertasi adalah karya tulis ilmiah yang mencerminkan penelitian yang mendalam, orisinal, dan signifikan dalam bidang akademik tertentu. Disertasi

(9)

merupakan salah satu persyaratan utama untuk memperoleh gelar doktor di banyak negara.

Disertasi ditulis oleh calon doktor sebagai sumbangan orisinal terhadap pengetahuan di bidang studi yang mereka geluti. Tujuan utama dari disertasi adalah untuk menyumbangkan kontribusi baru yang signifikan dalam bentuk penelitian, teori, atau pemahaman dalam bidang yang dipilih.

Proses penyusunan disertasi dimulai dengan pemilihan topik penelitian yang relevan dan signifikan. Calon doktor melakukan tinjauan literatur yang komprehensif untuk memahami penelitian yang telah ada dan mengidentifikasi kesenjangan pengetahuan yang dapat mereka isi melalui penelitian mereka.

Selanjutnya, calon doktor merancang dan melaksanakan penelitian yang memenuhi standar ilmiah yang ketat. Proses penelitian ini melibatkan pengumpulan data, analisis data, dan interpretasi hasil penelitian. Metode penelitian yang digunakan dalam disertasi harus sesuai dengan bidang studi dan tujuan penelitian yang ditetapkan.Struktur disertasi umumnya lebih kompleks dan terperinci dibandingkan dengan skripsi atau tesis.

C. Sistematika Penulisan Karya Ilmiah

Sistematika penulisan karya ilmiah adalah suatu proses yang terstruktur untuk menyajikan informasi secara jelas dan teratur. Berikut merupakan sistematika penulisan karya tulis ilmiah.

o Sampul o Judul

o Halaman Pengesahan o Kata Pengantar o Daftar Isi

(10)

o Abstrak

o BAB I Pendahuluan

 Latar Belakang

 Rumusan Masalah

 Ruang Lingkp Masalah

 Tujuan

o BAB II Pembahasan

o BAB III Metodologi Penelitian o BAB IV Penutup

o Daftar Pustaka o Lampiran o Daftar Tabel

(11)

D. Penutup

Hakikat penulisan karya ilmiah merupakan refleksi dari proses penelitian dan eksplorasi intelektual yang mendalam. Karya ilmiah adalah sebuah tulisan atau hasil penelitian yang dibuat dengan menggunakan metode ilmiah dan berdasarkan fakta dan data yang dapat diverifikasi. Karya ilmiah bertujuan untuk menyampaikan pengetahuan baru, menguji hipotesis, atau mengatasi masalah dalam bidang ilmu pengetahuan. Karya ilmiah biasanya ditulis oleh para peneliti, akademisi, atau ahli di bidang tertentu. Melalui karya ilmiah, para peneliti berusaha untuk menyajikan temuan-temuan baru, menguak misteri, dan membangun pemahaman yang lebih baik tentang dunia di sekitar kita. Karya ilmiah juga merupakan sarana untuk berbagi pengetahuan dan memajukan ilmu pengetahuan.

Karya ilmiah dapat memiliki berbagai jenis, termasuk artikel ilmiah, tesis, disertasi, laporan penelitian, dan sebagainya. Setiap jenis karya ilmiah memiliki format dan tujuan yang berbeda. Artikel ilmiah, misalnya, umumnya lebih ringkas dan terbatas dalam cakupan, sedangkan tesis dan disertasi cenderung lebih rinci dan komprehensif. Namun, tujuan umum dari semua jenis karya ilmiah adalah untuk menyajikan penelitian yang dilakukan dengan cara yang logis, terstruktur, dan transparan.

Sistematika penulisan karya ilmiah mengikuti pola yang umumnya diakui dan diterima oleh komunitas ilmiah. Struktur yang jelas dan terorganisir membantu pembaca memahami dan mengikuti alur gagasan dengan baik. Sistematika penulisan yang umum meliputi judul, abstrak, pendahuluan, metode, hasil, pembahasan, kesimpulan, dan daftar pustaka. Bagian-bagian ini membentuk kerangka yang kokoh untuk menyajikan dan menjelaskan penelitian dengan cara yang teliti dan meyakinkan.

(12)

E. Daftar Pustaka

Pedoman Penulisan Skripsi Program Sarjana. Universitas Gadjah Mada.

Program Pascasarjana. Pedoman Penulisan.

Penulisan Tesis. Universitas Gadjah Mada. Turabian, Kate L. 2010. A Manualfor Writers of Research Papers, Theses, and Dissertations.Chicago:

University of Chicago Press

https://id.scribd.com/document/518927380/Makalah-Jenis-Jenis-Karya- Ilmiah

http://azzamkasep.blogspot.com/2013/01/sistematika-pembuatan-karya- ilmiah.html

Referensi

Dokumen terkait

Dalam penulisan karya ilmiah banyak aspek yang mesti diketahui oleh calon pembuat karya ilmiah karena itu sangat berperan dengan hasil karya ilmiah yang akan dibuat, misalnya,

Jenis-jenis jurnal ilmiah, karakteristik jurnal ilmiah, sistematika jurnal, praktik penulisan jurnal dengan pendekatan proses. 300

Materi perkuliahan meliputi pengertian aktikel dan kaya ilmiah, pedoman aktikel dan karya ilmiah, bahasa dan tanda baca, langkah-langkah dan sistimatikan penulisan karya

Metode Penulisan Karya Ilmiah merupakan mata kuliah dasar teoritis dan bersifat aplikatif bagi mahasiswa untuk melakukan penelitian dan menyusun hasilnya dalam

Kami berharap buku ini dapat bermanfaat dalam membantu para mahasiswa untuk mengerti dan memahami cara penulisan karya tulis ilmiah dan artikel yang layak dipublikasikan

Kembali kepada struktur ilmu pengetahuan dalam kaitanya dengan penulisan karya ilmiah, adalah dalam fungsinya yang ikut memberi citra kepada penulisnya bahwa

Adalah karya tulis yang berisi pembahasan masalah atau topik tertentu yang ditulis secara sistematis, runtut dengan analisis yang logis dan objektif untuk disajikan dalam forum

Aspek-aspek Kebahasaan dalam Penulisan Karya Ilmiah bagi Pustakawan Untuk dapat menulis karya ilmiah yang dapat digunakan sebagai alat komunikasi yang efektif, pustakawan harus memiliki