• Tidak ada hasil yang ditemukan

Bahasa Indonesia dalam Penulisan Karya Ilmiah

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Bahasa Indonesia dalam Penulisan Karya Ilmiah"

Copied!
20
0
0

Teks penuh

(1)

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur Tim Penulis panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa atas rahmat-Nya yang telah dilimpahkan kepada Tim Penulis sehingga Tim Penulis dapat menyelesaikan karya ilmiah yang berjudul “Karya Ilmiah” yang merupakan salah satu tugas terstruktur Bahasa Indonesia pada semester satu ini.

Dalam karya ilmiah ini kami membahas mengenai definisi, manfaat, karakteristik jenis dan macam sikap karya ilmiah untuk materi pertama dan langkah penulisan serta sistematika karya ilmiah untuk materi kedua.

Dalam menyelesaikan karya ilmiah ini, Tim Penulis telah banyak mendapat bantuan dan masukan dari berbagai pihak. Oleh karena itu, dalam kesempatan ini Tim Penulis ingin menyampaikan terima kasih kepada :

1. Ibu Peni Puspitasari, S.Pd., M.Pd. selaku Dosen mata kuliah Bahasa Indonesia yang telah memberikan tugas mengenai karya ilmiah ini sehingga pengetahuan Tim Penulis dalam penulisan karya ilmiah makin bertambah dan hal itu sangat bermanfaat bagi penyusunan skripsi kami di kemudian hari.

2. Pihak-pihak yang tidak dapat Penulis sebutkan satu persatu yang telah turut membantu sehingga karya ilmiah ini dapat terselesaikan dengan baik dalam waktu yang tepat.

Penulis menyadari bahwa penyusunan karya ilmiah ini masih jauh dari kesempurnaan, namun demikian telah memberikan manfaat bagi Tim Penulis. Akhir kata Tim Penulis berharap karya ilmiah ini dapat bermanfaat bagi kita semua. Kritik dan saran yang bersifat menbangun akan Tim Penulis terima dengan senang hati.

Bandung, November 2015

(2)

DAFTAR ISI

Kata Pengantar 1

Daftar Isi 2

BAB I: Pendahuluan 3

1.1 Latar Belakang 3

1.2 Rumusan Masalah 4

1.3 Tujuan Penelitian 5

BAB II: Pembahasan 6

2.1 Pengertian Karya Ilmiah 6

2.2 Manfaat Karya Ilmiah 7

2.3 Karakteristik Karya Ilmiah 7

2.4 Jenis-jenis Karya Ilmiah 8

2.5 Sikap-sikap Ilmiah dalam Penulisan Karya Ilmiah 9

2.6 Langkah Penulisan Karya Ilmiah 10

2.7 Sistematika Karya Ilmiah 13

2.7.1 Definisi 13

2.7.2 Ruang Lingkup 13

BAB III: Penutup 18

3.1 Kesimpulan 18

3.2 Saran 19

(3)

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Menulis laporan penelitian karya ilmiah acap kali menjadi masalah bagi seseorang yang sudah menyelesaikan proposal penelitian ilmiah, atau bahkan sudah melaksanakan penelitian. Berbagai alasan seperti kesibukan, sedikitnya waktu, tidak adanya biaya sering menjadi kambing hitam atas ketidakberdayaan kita menyelesaikan laporan hasil penelitian karya ilmiah. Akhirnya, setelah berbulan-bulan penelitian ilmiah dilaksanakan laporan hasilnya belum juga selesai. Banyak kasus, mahasiswa yang sudah menyelesaikan Ujian Negara masih bermasalah karena belum menyelesaikan skripsi atau tesisnya.

Menyelesaikan laporan karya ilmiah terkait dengan kegiatan menulis. Seperti yang kita ketahui, menulis merupakan keterampilan berbahasa yang masih menjadi masalah di negeri kita. Keterampilan menulis memang tidak bisa lahir dengan serta merta. Diperlukan kolaborasi antara talenta manusia dengan wawasan kebahasaan. Talenta melahirkan semangat menulis, dan wawasan kebahasaan menjadi bekal untuk terampil menulis. Talenta saja tidak cukup, sebab sebagai sebuah skill, seperti halnya naik sepeda, kegiatan menulis perlu dilatih atau diasah. Semakin sering berlatih, maka kemampuan menulis akan semakin baik. Untuk sekedar naik sepeda, hanya diperlukan waktu sekitar satu bulan, dan untuk menjadi seorang atlet balap sepeda, diperlukan latihan bertahun-tahun. Sama halnya dengan belajar menulis. Untuk sekedar bisa menulis, dibutuhkan waktu beberapa bulan saja, tetapi untuk menjadi penulis yang handal, yang tulisan-tulisannya ditunggu oleh para pembaca, tentu dibutuhkan waktu latihan yang lebih lama lagi.

(4)

didasarkan atas organisasi yang mantap dan rapih: “Organisasi yang baik merupakan kunci tulisan yang baik” (Peterson 1980). Penulisan dan pikiran merupakan dua hal yang saling berkaitan: sebuah tulisan yang disusun dengan buruk sering mencerminkan percobaan yang kurang terorganisasi dengan latar belakang pikiran yang kacau. Sebaliknya, penyusunan tulisan dapat membantu penulis dalam pengertian masalah yang diselidikinya. Organisasi yang baik juga menimbulkan kesederhanaan. Percobaan ilmiah kerap sangat rumit, tetapi laporannya perlu ditulis dengan sederhana supaya dapat dibaca dan ditafsirkan dengan mudah oleh orang lain (spesialis maupun bukan spesialis).

Menulis laporan hasil penelitian, tidak berbeda dengan menyusun tulisan ilmiah populer lainnya. Secara teknis, bedanya pada kerangka tulisan. Tulisan ilmiah hasil penelitian harus ditulis berdasarkan kerangka yang sudah baku. Kerangka laporan hasil penelitian terdiri atas, Pendahuluan, Kajian Teori, Metodologi Penelitian, Hasil Penelitian dan Pembahasan, serta Simpulan dan Saran, yang ditambah dengan lampiran-lampiran bukti hasil penelitian.

Oleh karena itu, dalam karya ilmiah ini kami mengangkat masalah penulisan karya ilmiah. Tim Penulis mencoba menyusun suatu karya tulis mengenai definisi, manfaat, karakteristik jenis dan macam sikap karya ilmiah serta langkah penulisan dan sistematika karya ilmiah karena hal ini merupakan hal yang sangat dasar yang wajib diketahui oleh para mahasiswa.

1.2 Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang yang disampaikan pada paparan di atas, ada beberapa permasaahan yang bisa diangkat

1. Apa pengertian karya ilmiah? 2. Apa manfaat karya ilmiah?

3. Apa saja karakteristik karya ilmiah? 4. Apa saja jenis-jenis karya ilmiah?

(5)

7. Apa saja sistematika karya ilmiah?

1.3 Tujuan Penulisan

Sesuai dengan latar belakang dan rumusan masalah yang disampaikan di atas, ada beberapa tujuan yang ingin dicapai.

1. Mengetahui pengertian dari karya ilmiah.

2. Mengetahui manfaat karya ilmiah.

3. Mengetahui karakteristik karya ilmiah.

4. Mengetahui jenis-jenis karya ilmiah.

5. Mengetahui sikap-sikap ilmiah dalam penulisan karya ilmiah.

6. Mengetahui langkah penulisan karya ilmiah.

(6)

BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Pengertian Karya Ilmiah

Istilah karya ilmiah disini yaitu mengacu kepada karya tulis yang menyusun dan penyajiannya didasarkan pada kajian ilmiah dan cara kerja ilmiah. Dilihat dari panjang pendeknya atau kedalaman uraian, karya tulis ilmiah dibedakan atas makalah dan laporan penelitian. Dalam penulisan, baik makalah maupun laporan penelitian, didasarkan pada kajian ilmiah dan cara kerja ilmiah. Penyusunan dan penyajian karya semacam itu didahului oleh studi pustaka dan lapangan. (Azyumardi, 2008: 111)

Dalam buku yang di tulis Drs.Totok Djuroto dan Dr. Bambang Supriyadi disebutkan bahwa karya ilmiah merupakan serangkaian kegiatan penulisan berdasarkan hasil penelitian, yang sistematis berdasar pada metode ilmiah, untuk mendapatkan jawaban secara ilmiah terhadap permasalahan yang muncul sebelumnya.

Menurut Brotowidjoyo, karya ilmiah karangan ilmu pengetahuan yang menyajikan fakta dan ditulis menurut Metodologi penulisan yang baik dan benar. Menurut Hery Firman, karya ilmiah adalah laporan tertulis dan ai publikasikan dipaparkan hasil penelitian atau pengkajian yang telah dilakukan oleh seorang atau sebuah tim dengan memenuhi kaidah dan etika keilmuan yang dikukuhkan dan ditaati oleh masyarakat keilmuan.

“Suatu karangan atau tulisan yang diperoleh sesuai dengan sifat keilmuannya dan didasari oleh hasil pengamatan, peninjauan, penelitian dalam bidang tertentu, disusun menurut metode tertentu dengan sistematika penulisan yang bersantun bahasa dan isinya dapat dipertanggungjawabkan kebenarannya atau keilmiahannya “ (Eko Susilo, M. 1995:11).

(7)

umum untuk semua karangan yang disusun secara ilmiah (Agus Harianta, Alex Suryanto 2006: 132).

2.2 Manfaat Karya Ilmiah

1 Melatih untuk mengembangkan keterampilan membaca yang efektif 2 Melatih untuk menggabungkan hasil bacaan dari berbagai sumber 3 Mengenalkan dengan kegiatan kepustakaan

4 Meningkatkan pengorganisasian fakta/data secara jelas dan sistematis 5 Memperoleh kepuasan intelektual

6 Memperluas cakrawala ilmu pengetahuan

2.3 Karakteristik Karya Ilmiah

Karakteristik karya ilmiah yang membedakannya dengan tulisan non-ilmiah antara lain:

 Mengacu pada teori – karya ilmiah mutlak memiliki teori yang dijadikan landasan

berpikir, kerangka pemikiran, atau acuan dalam pembahasan ,masalah. Fungsi landasan teoretis adalah sebagai berikut:

a. sebagai tolak ukur pembahasan dan penjawaban persoalan; b. dijadikan data sekunder / data penunjang;

c. digunakan untuk menjelaskan, menerangkan, mengekspos dan mendeskripsikan suatu gejala;

d. digunakan untuk mendukung dan memperkuat pendapat penulis;

 Berdasarkan fakta – setiap informasi dalam karya ilmiah haruslah menyajikan

data secara empiris.

 Logis – setiap karya ilmiah haruslah dapat diterima akal sehat atau bersifat

rasional.

 Objektif—dalam karya ilmiah semua informasi yang diungkapkan haruslah

faktual / apa adanya.

 Sistematis – penyajian karya ilmiah haruslah berurutan atau sesuai dengan

(8)

 Sahih / Valid – karya ilmiah yang terdiri atas bentuk dan isi haruslah benar atau

dapat dipertanggungjawabkan. Dengan kata lain, bentuk maupun isi karangan ilmiah itu sudah sah dan benar menurut aturan yang berlaku.

 Jelas – setiap informasi dalam karya ilmiah haruslah diungkapkan dengan

sejelas-jelasnya sehingga tidak menimbulkan pertanyaan atau keraguan bagi pembaca.

 Saksama – penyajian dan pembahasan dalam karya ilmiah haruslah dilakukan

dengan cermat, teliti dan penuh kehati-hatian.

 Tuntas – pembahasan dalam karya ilmiah haruslah sampai pada bagian akhir

simpulan (juga saran) dari penelitian.

 Bahasa baku – bahasa dalam karya ilmiah haruslah sesuai dengan kaidah yang

berlaku.

2.4 Jenis-jenis Karya Ilmiah

Jenis-jenis Karangan Ilmiah Karangan ilmiah di perguruan tinggi, dibedakan menjadi:

1. Makalah adalah karya tulis ilmiah yang menyajikan suatu masalah yang pembahasannya berdasarkan data di lapangan atau kepustakaan yang bersifat empiris dan objektif.

2. Kertas kerja ialah karya ilmiah yang bersifat lebih mendalam daripada makalah dengan menyajikan data di lapangan atau kepustakaan yang bersifat empiris dan objektif. Makalah sering ditulis untuk disajikan dalam kegiatan penelitian dan tidak untuk didiskusikan sedangkan kertas kerja ditulis untuk disajikan dalam seminar atau lokakarya.

3. Laporan praktik kerja adalah karya tulis ilmiah yang memaparkan data hasil temuan di lapangan atau di instansi perusahaan tempat berpraktik kerja. Karya ilmiah ini ditulis untuk meraih gelar ahli madya.

(9)

sarjana. Data skripsi terjadi dari dua sumber yaitu secara langsung (observasi lapangan) dan tidak langsung (studi kepustakaan).

4. Tesis adalah karya tulis ilmiah yang sifatnya lebih mendalam dibandingkan dengan skripsi. Tesis mengungkapkan pengetahuan baru yang diperoleh dari penelitian sendiri. Karya ilmiah ini ditulis untuk meraih gelar magister.

5. Disertasi adalah karya tulis ilmiah yang mengemukakan suatu dalil yang dapat dibuktikan oleh penulis berdasarkan data dan fakta yang sahih (valid) dengan analisis yang terinci. Karya ilmiah ini ditulis untuk meraih gelar doktor (S3).

2.5 Sikap-sikap Ilmiah dalam Penulisan Karya Ilmiah

Dalam penulisan karya ilmiah ada 7 sikap ilmiah yang merupakan sikap yang harus ada. Sikap-sikap ilmiah yang dimaksud adalah sebagai berikut :

1. Sikap ingin tahu. Sikap ingin tahu ini terlihat pada kebiasaan bertanya tentang berbagai hal yang berkaitan dengan bidang kajiannya;

2. Sikap kritis. Sikap kritis ini terlihat pada kebiasaan mencari informasi sebanyak mungkin berkaitan dengan bidang kajiannya untuk dibanding-banding kelebihan-kekurangannya, kecocokan-tidaknya, kebenaran-tidaknya, dan sebagainya; 3. Sikap terbuka. Sikap terbuka ini terlihat pada kebiasaan mau mendengarkan

pendapat, argumentasi, kritik, dan keterangan orang lain, walaupun pada akhirnya pendapat, argumentasi, kritik, dan keterangan orang lain tersebut tidak diterima karena tidak sepaham atau tidak sesuai;

4. Sikap objektif. Sikap objektif ini terlihat pada kebiasaan menyatakan apa adanya, tanpa diikuti perasaan pribadi;

5. Sikap menghargai orang lain. Sikap menghargai karya orang lain ini terlihat pada kebiasaan menyebutkan sumber secara jelas sekiranya pernyataan atau pendapat yang disampaikan memang berasal dari pernyataan atau pendapat orang lain;

(10)

7. Sikap futuristik. Sikap ini dibuktikan dengan selalu ingin membuktikan hipotesis yang disusunnya demi pengembangan bidang ilmunya.

2.6 Langkah Penulisan Karya Ilmiah

Dalam menyusun karya ilmiah ada berbagai tahapan yang diperlukan antara lain adalah sebagai berikut :

1. Tahap Persiapan

Pada tahap persiapan, penulis suatu karya ilmiah harus mempersiapkan topik. Hal ini berarti penulis harus menentukan apa yang dibahas dalam tulisan. Kadang-kadang topik ditentukan oleh dosen, tetapi kadang pemilihan topik ditentukan oleh mahasiswa itu sendiri secara bebas. Topik dapat dipilih misalnya mengenai persoalan kemasyarakatan, pertanian, manajemen, sumber daya manusia, hukum, dan sebagainya. Tahap persiapan atau prapenulisan adalah ketika penulis menyiapkan diri, mengumpulkan informasi, merumuskan masalah, menentukan fokus, mengolah informasi, menarik tafsiran terhadap realitas yang dihadapinya, berdiskusi, membaca, mengamati, dan lain-lain yang memperkaya masukan kognitif yang akan diproses selanjutnya. Dalam tahap persiapan dilakukan:

a. Pemilihan topik

Topik yang akan di pilih sudah harus dikuasai dan topik itu menarik perhatian. 

Topik yang di pakai ruang lingkupnya terbatas dan mudah ditemukan datanya. 

Cara menulis judul adalah dengan menentukan kerangka karangan dan membatasi topik.

Contoh:

topik : kalimat dalam Bahasa Indonesia masalah apa : kalimat aktif dan pasif

waktu : tiga bulan

(11)

judul : Penerapan Kalimat Aktif dan Pasif Bahasa Indonesia dalam Surat Kabar

Catatan, syarat judul yang baik adalah sebagai berikut:  harus berbentuk frasa,

 tanpa ada singkatan atau akronim,

 awal kata harus huruf capital kecuali preposisi dan konjungsi,  tanpa ada tanda baca di akhir judul karangan,

 menarik perhatian  logis,

 sesuai dengan isi.

Jika ada kata kerja atau predikat dalam judul karangan, kata kerja tersebut harus diubah menjadi kata benda. Misal mengawasi menjadi pengawasan, berfungsi menjadi fungsi, bermanfaat menjadi pemanfaatan.

c. Penulisan kerangka karangan

Kerangka karangan ialah pengelompokan isi karangan yang berupa sub-sub pokok bahasan yang sifatnya menjadi kesatuan yang bertautan.

Contoh:

BAB III METODE PENELITIAN DAN KAJIAN 3.1 …

3.2 …

(12)

4.1 …

Tahap pengumpulan data dilakukan melalui pengamatan peristiwa, mencari informasi melalui wawancara informan, mencari informasi melalui pencatatan dokumen dalam kartu data, melakukan eksperimen di laboratorium, melakukan rekaman audio, dan catatan lapangan yang lengkap yang diperlukan dalam tahap-tahap penelitian. Pada tahap pengumpulan data hal yang di lakukan antara lain sebagai berikut :

Pencarian berbagai keterangan dari bahan bacaan atau referensi tentang karya tulis 

yang kita buat.

Pengumpulan keterangan dari pihak-pihak yang mengetahui masalah yang akan 

dijadikan tema dalam karya ilmiah.

Pengamatan langsung (observasi) ke obyek yang akan diteliti dan dijadikan tema dari 

karya ilmiah.

Melakukan percobaan di labolatorium atau pengujian data di lapangan. 

3. Penyusunan Data

(13)

4. Pengetikan

Setelah disusun data ditik (disajikan).

5. Pemeriksaan

Dalam tahap pemeriksaan, peneliti siap menyusun karya ilmiah tersebut untuk dibaca orang lain. Maka, penataan segi teknis dan materi harus diperhatikan dengan cermat oleh peneliti karya ilmiah. Teknik penyajian karya ilmiah harus dengan memperhatikan :

 segi kerapian dan kebersihan karya ilmiah itu

 tata letak (layout) unsur-unsur dalam format karya ilmiah, misal pada halaman pembuka, halaman judul, daftar isi, daftar table, daftar grafik, daftar gambar, daftar pustaka, dll

 penerapan EYD

 penerapan diksi / pilihan kata  penerapan kalimat baku\  penyusunan paragraf

2.7 Sistematika Karya Ilmiah

2.7.1 Definisi

Sistematika karya ilmiah ialah aturan meletakkan bagian-bagian karangan ilmiah (bagian mana yang harus didahulukan dan bagian mana yang harus dikemudiankan).

2.7.2 Ruang Lingkup

Bagian Pembuka

meliputi kulit luar (jilid), halaman judul, halaman

pengesahan, halaman persembahan, abstrak (bahasa Indonesia dan Inggris), kata pengantar atau prakata, daftar isi, daftar tabel dan grafik serta daftar singkatan dan lambing.

 Judul Karangan (Kulit Luar)  dalam kulit luar harus dicantumkan judul karangan (dengan subjudul bila ada), nama karangan ilmiah, keperluan penyusunan, nama penyusun dan NPM, logo, nama lembaga pendidikan (jurusan, fakultas, universitas), nama kota, dan tahun penyusunan.

a. Judul Karangan Contoh:

(14)

Dicanrumkan jenis karangan ilmiah, misalnya LAPORAN PRAKTIK KERJA, SKRIPSI, TESIS, DISERTASI yang ditulis dengan huruf kapital dan dicetak tebal. c. Tujuan Penulisan

Tujuan penulisan ditulis dengan memakai huruf kecil kecuali nama mata kuliah, kegiatan, dan nama jurusan (ditulis di tengah-tengah).

Contoh:

disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah Bahasa Indonesia pada Program Studi Ilmu Sastra

d. Dilengkapi dengan Nama Dosen Pembina Dosen Pembina

Logo lembaga pendidikan dengan diameter 4 cm disimpan di tengah.

g. Dicantumkan nama fakultas, universitas atau sekolah tinggi, nama kota dan tahun penyusunan (ukuran huruf 14).

 Halaman Judul  halaman judul sama dengan kulit luar, tetapi di tuangkan dalam kertas A4.

(15)

 Halaman Persembahan  lembaran ini bersifat subjektif, artinya isinya bebas tergantung pada keinginan penulis. Biasanya berisikan ayat-ayat suci agama. Persembahan disajikan untuk orang-orang terdekat (ibu, bapak, kakak, adik, istri, suami atau anak).

 Abstraksi  abstrak mencerminkan seluru isi karangan dengan mengungkapkan: judul karangan, metode penelitian, sumber data, kerangka teori, masalah yang dibahas dan hasil penelitian. Abstrak ini disajikan dengan jarak satu spasi dan ditulis dalam dua bahasa yaitu bahasa Inggris dan bahasa Indonesia. Jumlah kata dalam abstrak ialah sekitar 200-500 kata.

 Kata Pengantar  berisikan: puji syukur kepada Tuhan, judul karangan, tujuan penulis, ucapan terimakasih, harapan-harapan penulis, tanggung jawab ilmiah penulis dan penulisan tempat, tanggal dan nama penulis.

 Daftar Tabel  karangan ilmiah yang lengkap, selain menganalisis data dengan saksama, juga mencantumkan tabel yang merupakan gambaran analisis data. Nama tabel diberikan nomor dengan angka Arab dan ditulis dengan memakai huruf kapital pada awal kata kecuali preposisi dan konjungsi.

Contoh:

Tabel 1 Distribusi Preposisi………... 1 Tabel 2 Peran Sematis Preposisis……… 2

 Daftar Singkatan dan Lambang  tidak ada aturan yang menetapkan bahwa penulisan lambang dan singkatan harus memakai huruf kapital atau tidak. Ketentuan mengenai bentuk singkatan atau lambang bergantung pada keinginan penulis. Namun, hal yang perlu dipahami dalam penulisan daftar singkatan itu ialah kekonsistenan.

 Daftar Lampiran  memberikan informasi tentang kelengkapan penelitian misalnya angket, kuesioner atau pedoman wawancara, foto-foto, peta lokasi dan surat izin penelitian.

Bagian Isi

bagian inti dalam karya ilmiah yang meliputi bab pendahuluan, bab landasan teori, bab objek penelitian, bab pembahasan (analisis data) dan bab penutup. Dengan kata lain, bagian isi merupakan penelitian si penulis.

Pendahuluan  berisikan penjelasan atau pengantar tentang isi karangan ilmiah. Bab ini juga berisikan landasan kerja dan arahan dalam penyusunan karya ilmiah.

(16)

 Identifikasi Masalah  garis besar yang akan diteliti atau diuraikan. Identifikasi ini disajikan dalam bentuk kalimat pertanyaan. Akan tetapi, pembatasan masalah merupakan bagian yang menyempitkan atau membatasi permasalahan sehingga kajian tidak terlalu luas dan abstrak.

 Tujuan Penelitian  sasaran yang akan dicapai atau dihasilkan dalam penelitian ini,

sedangkan kegunaan penelitian merupakan penegasan tentang manfaat yang akan dicapai baik secara teoretis maupun secara praktis.

 Kerangka Pemikiran dan Hipotesis  berisikan prinsip-prinsip teori yang memengaruhi dalam pembahasan. Prinsip-prinsip ini berguna untuk memberikan arahan dan langkah untuk

membahas masalah yang akan diteliti. Kerangka teori ini harus menggambarkan tata kerja teori tersebut.

 Metode dan Teknik Penelitian  penelitian ilmiah harus menerapkan metode dan teknik penelitian. Metode penelitian ialah seperangkat alat yang tersusun secara sistematis dan logis, sedangkan teknik penelitian ialah tata cara melakukan setiap langkah-langkah metode

penelitian. Metode penelitian dibedakan atas dua jenis yaitu metode kepustakaan (metode deskriptif, komparatif) dan metode analisis (metode eksperimen, sensus, survey, studi kasus).

 Lokasi Penelitian  objek penelitian atau tempat penelitian dilaksanakan. Lamanya penelitian dapat dilakukan dengan membuat rencana atau jadwal kegiatan penelitian.

 Sumber Data  suatu penelitian ilmiah harus menyajikan sekaligus memaparkan sumber data. Sumber data ini merupakan bahan yang diteliti. Jika penelitian ini berasal dari buku, misalnyam novel, majalah, surat kabar, tabloid, identitas sumber data harus dicantumkan.

Kajian Teori  bab ini berisikan uraian tentang teori-teori yang relevan dengan masalah yang dibahas atau diteliti. Penelitian-penelitian terdahulu dapat melatarbelakangi penulis untuk melakukan penelitian selanjutnya. Dalam bab ini, disertakan alasan-alasan yang logis. Dengan demikian, penulis dapat menolak, menerima, mempertanyakan atau menguatkan teori yang sudah ada. Teori yang dijadikan acuan hendaknya kepustakaan atau hasil penelitian yang mutahir dengan berusia 5 tahun ke belakang, tetapi apabila teori lama masih relevan, pendapat tersebut masih bisa dipakai.

(17)

(a) sejarah objek penelitian

(b) struktur organisasi

(c) kegiatan objek penelitian

catatan: objek penelitian biasa hadir dalam laporan praktik kerja.

Pembahasan (Analisis Data)  bab pembahasan data merupakan bab yang paling penting dalam penulisan karya ilmiah karena dalam bab ini dilakukan kegiatan analisis data, pembahasan, interpretasi penulis, pemecahan masalah dan penemuan pendapat baru yang diformulakan. Bab ini juga merupakan analisis atas pembatasan masalah dan tujuan penelitian yang telah disebutkan pada bab pendahuluan. Oleh karena itu, pembahasan ini harus konsisten dan relevan dengan bagian-bagian sebelumnya.

Bagian Penutup

meliputi simpulan dan saran.

 Kesimpulan  bab ini berisikan simpulan yang diperoleh dari penelitian yang telah dilakukan. Simpulan ini ialah bentuk singkat dari uraian yang dibahas dalam bab analisis data. Simpulan ini pun merupakan jawaban atas pembatasan masalah dan tujuan penelitian.

 Saran  saran merupakan informasi untuk ditindaklanjuti oleh pembaca bila akan mengadakan penelitian lanjutan. Catatan: saran ini bukan merupakan saran peneliti atau penulis kepada objek penelitian atau instansi tertentu. Saran ini ditujukan untuk kemajuandan perkembangan ilmu pengetahuan.

Bagian Akhir

meliputi daftar pustaka, daftar kamus, daftar riwayat hidup dan lampiran.

 Daftar Pustaka  satu diantara yang harus ada (mutlak) dalam penulisan karangan ilmiah ialah adanya sumber acuan dan daftar pustaka. Dengan adanya daftar pustaka, pembaca bisa mengetahui sumber acuan yang menjadi landasan dalam pengkaji.

 Daftar Kamus  daftar kamus harus dibedakan dengan daftar pustaka.

(18)

 Lampiran  berisikan hal-hal yang mendukung penulisan karangan ilmiah misalnya, acuan wawancara, angket, surat izin penelitian, indeks dan data penelitian.

BAB III

PENUTUP

3.1 Kesimpulan

(19)

serta memberi kepuasan intelektual, di samping menyumbang terhadap perluasan cakrawala ilmu pengetahuan.

3.2 Saran

1. Dalam menulis karya ilmiah diharapkan memperhatikan sistematika penulisan sehingga karya ilmiah tersebut dapat diterima oleh berbagai kalangan.

2. Dalam menulis diharapkan penulis dapat mengkaji berbagai fenomena dan permasalahan yang terjadi dalam masyarakat saat ini sehingga karya tulis dapat menjadi menarik dan bermanfaat bagi para pembaca.

(20)

DAFTAR PUSTAKA

Dr.Alex & Dr.H.Achmad H.P.2010. Bahasa Indonesia untuk Perguruan Tinggi. Jakarta: Kencana.

Suyantu, Alex & Haryanto, Agus.2006. Panduan Belajar Bahasa dan Sasatra Indonesia. Jakarta: PT Gelora Aksara Pratama

Dwiloka, Bambang & Riana,Rati.2001. Teknik Menulis Karya Ilmiah. Jakarta: Rineka Cipta

Maryati, Kun.2007. SOSIOLOGI untuk SMA dan MA kelas XII. Jakarta: Erlangga. https://id.wikipedia.org/wiki/Karya_ilmiah | diakses pada 14 Oktober 2015 pukul 16:16 http://kemahasiswaan.uui.ac.id/berita-55-pengertian-karakteristik-dan-jenisjenis-karya-tulis-ilmiah.html | diakses pada 14 Oktober 2015 pukul 16:17

Referensi

Dokumen terkait

Ini menunjukkan bahwa nilai P Value > dari nilai α (0,05) yang berarti bahwa tidak terdapat hubungan antara dukungan keluarga keluarga terhadap upaya pencegahan

Meanwhile, according to Kusuma Neela Bolla 2015, entitled "Soybean Consumption and Health Benefits" states soy isoflavones is one of the food factors associated

Berdasarkan uraian yang telah diuraikan sebelumnya, maka hipotesis yang akan diuji dalam penelitian ini: (1) Ketersediaan dana tunai ( free cash flow ) secara

yang berasal dari komponen akrual sebagai aktiitas earnings management memiliki persistensi yang lebih rendah dibanding aliran kas. Laba yang dilaporkan lebih besar dari

Hasil kuesioner gambaran tingkat kepuasan pasien terhadap pelayanan informasi obat di apotek rawat jalan RSUD Labuang Baji Makassar. No

Jumlah fluida yang melewati penampang pada bagian pipa yang besar dengan ketinggian h 1 tentu akan tetap sama dengan jumlah fluida yang melewati penampang pada bagian

[r]

berbanding lurus dengan pertambahan bobot tubuh ikan, sehingga semakin tinggi nilai kecernaan pakan, semakin besar pula nutrisi yang akan dirubah menjadi energi yang akan