• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENYALAHGUNAAN FASILITAS PARIWISATA DI OBJEK WISATA PANTAI PASIR JAMBAK KELURAHAN PASIE NAN TIGO

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2023

Membagikan "PENYALAHGUNAAN FASILITAS PARIWISATA DI OBJEK WISATA PANTAI PASIR JAMBAK KELURAHAN PASIE NAN TIGO "

Copied!
10
0
0

Teks penuh

(1)

PENYALAHGUNAAN FASILITAS PARIWISATA DI OBJEK WISATA PANTAI PASIR JAMBAK KELURAHAN PASIE NAN TIGO

KECAMATAN KOTO TANGAH DI KOTA PADANG

ARTIKEL

Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat untuk Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan ( STRATA 1 )

OLEH:

RIKA RAMADANI 11070244

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN SOSIOLOGI

SEKOLAH TINGGI KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN (STKIP) PGRI SUMBAR

PADANG

2016

(2)
(3)

Abusing Tourism facilities in PasirJambak Attractions District KelurahanPasie Nan TigoKecamatan Koto Tangah in Padang

Rika Ramadani¹Surya Prahara, M.H²Yuhelna, M.A³

Sociology of Education Studies Program High School Teacher Training and Education (STKIP) PGRI West Sumatra.

ABSTRACT

This research is motivated misuse of tourism facilities in the tourist beach Pasir Jambak as a misuse of poor, lodges and cotage relaxed. The purpose of this study was to describe the forms of abuse attractions of tourism facilities Pasir Jambak Kelurahan Pasie Nan Tigo Kecamatan Koto Tangah and community efforts to address the abuse of tourism facilities in the tourist beach Pasir Jambak Kelurahan Pasie Nan Tigo Kecamatan Koto Tangah. The theory used in this research is the structural functional theory proposed by Robert K.

Merton. This study used a qualitative approach and descriptive. Selection of informants using purposive sampling technique with a number of informants 15 people. The data used are primary data and secondary data. Data collected by observation (nonparticipant), in-depth interviews and document study. The unit of analysis is the group. Analysis of data using an interactive model put forward by Milles and Huberman.The results of this study indicate the forms of abuse of tourism facilities in the tourist beach Pasir jambak kelurahan Pasie Nan Tigo Kecamatan Koto Tangah in Padang is: 1. The forms of abuse facility Poor made by visitors who do not want to take advantage of a poor for a poor far and no poor officers on guard. 2. The forms of abuse cottage facilities done by the owner and a couple of teenagers. 3.The forms of abuse committed by the In owner lodging and utilized by teen couple to vent his lust with her partner by using the inn. 4. Efforts to address the misuse of facilities public attractions. a.The place poor preventive effort is to involve youth informing visitors that vehicle poor place that has been provided by the government, ie repressive efforts poor youth will ask for the money back. b. Abuse lodging where people engage youth to take precautions to perform preventive efforts visitors are not allowed into the beach Pasir Jambak tuft when passing from 5 pm, while efforts reprensif couple will be fined as much as Rp.10.000.000 or partner will married. c. Abuse relaxing cottage, efforts prventifie youth take profit out by forcing a teen couple with selling mineral water and wipes, while efforts reprensif, if there are a couple doing immoral couple will be fined 5 sacks of cement.

(4)

PENDAHULUAN

Potensi wilayah tanah air ditinjau dari segi dunia pariwisata sendiri, dimana menurut Panitia Nasional laut, wilayah Indonesia terdiri dari 13.677 buah pulau, dan 6.004 Pulau diantaranya dihuni oleh manusia. Sesungguhnya alam Indonesia ini penuh dengan keanekaragam pemandangan indah menakjubkan serta keadaan aneh dan ajaib yang menyediakan objek-objek pariwisata luas dan menarik bagi wisatawan yang ingin menikmatinya (Pendit, NyomanS, 2006:64).

Objek wisata merupakan tempat bagi masyarakat untuk menikmati keindahan alam, guna menyegarkan kembali fikiran yang lelah dengan rutinitas sehari-hari karena bekerja, belajar dan masalah yang sedang dialaminya. Keberadaan objek wisata disuatu daerah dapat menumbuhkan Devisa atau pendapatan daerah, tersedianya lapangan pekerjaan, memperkenalkan kepada wisatawan tentang keindahan alam daerah tersebut dan meningkatkan perekonomian masyarakat yang berada di sekitar objek wisata. (Pitana, I Gde &

Putu G. Gayatri, 2005:58).

Kota Padang salah satu kota di Indonesia yang memiliki potensi wisata Pantai, Kota Padang yang terletak di pinggir pantai yang membuatnya kaya dengan objek wisata pantai. Selain pantai Padang, pantai Nirwana, masih ada juga pantai Pasir Jambak yang terletak di Muaro Panjalinan Kecamatan Koto tangah 5 km dari pusat Kota padang. Pantai pasir jambak dikenal dengan keindahan alamnya yang membuat pengunjung pantai dapat menikmati ditambah lagi dengan adanya pohon pinus dan pohon kelapa yang menambah kesejukan dan keindahan pantai.

Objek wisata pantai Pasir Jambak ini buka sekitar jam 08:00 pagi dan tutup jam 18:00 sore.

Informasi dari masyarakat setempat, bahwa pengunjung berkunjung ke pantai Pasir Jambak kisaran jam 10 sampai jam 5 sore. Data rekapitulasi jumlah pengunjungobjek wisata pantai pasir jambak yang peneliti peroleh dari Dinas Pariwisata, Pemuda dan Olah Raga Kota Padang Tahun 2014 dapat di lihat pada tabel di bawah ini :

Tabel. 1

RekapitulasiJumlah Pengunjung Objek Wisata Pantai Pasir Jambak di Kota Padang Tahun

2014

No Bulan Jumlah/

orang

1 Januari 1300

2 Februari 800

3 Maret 760

4 April 780

5 Mei 600

6 Juni 500

7 Juli 4240

8 Agustus 1400

9 September 575

10 Oktober 1000

11 November 350

12 Desember 930

Jumlah 11835

Sumber: Rekapitulasi jumlah pengunjung dari Dinas pariwisata 2014

Pengunjung objek wisata pantai Pasir Jambak ini pada umumnya adalah parawisatawan berbagai daerah dan para remaja Kota Padang, dari data di atas kita juga bisa melihat bahwa objek wisata pantai Pasir Jambak tidak pernah sepi oleh pengunjung dapat dilihat pada bulan Juli angka pengunjung lebih tinggi dari bulan lainnya karena bulan juli bertepatan dengan libur sekolah.

Dapat dilihat pantai Pasir Jambak memang dikenal dengan alamnya pantai Pasir Jambak memang terdapat pondok-pondok yang berjajar di sepanjang pantai, pondok tersebut dibuat sendiri oleh masyarakat setempat yang terbuat dari kayu berukuran kecil yang berukuran yaitu 2 meter panjang dan 1 meter lebar, yang sangat cocok utuk bersantai bagi pengunjung, pondok tersebut merupakan salah satu fasilitas yang disediakan oleh masyarakat setempat untuk pengunjung yang ingin menghabiskan waktu libur dari rutinitas pekerjaan sehari-hari dan bersantai dengan keluarga, teman atau pasangan. Pengunjung tidak perlu lagi membawa tikar atau alas untuk duduk, karena pondok yang dibuat oleh masyarakat cukup nyaman dan bersih sehingga pengunjung merasa nyaman.

Tetapi pondok tersebut semulanya untuk bersantai bagi pengunjung sambil melihat keindahan laut, pondok tersebut berubah bentuk menjadi tempat mesum yang dibuat oleh pemilik untuk pasangan remaja berbuat mesum, awalnya sudut pondok tidak di tutupi oleh tikar plastik, kain dan terpal plastik sehingga pondok tersebut berubah fungsi menjadi tempat remaja melakukan perilaku menyimpang seperti seksual, perilaku seksual diluar nikah sangat bertolak belakang dengan agama dan adat istiadat, tidak sesuai

(5)

dengan norma dan adat istiadat, apalagi agama dan istiadat minangkabau mengacu kepada semboyan

Adat Syarak, Syarak Basandi Kitabukllah” yang artinya bagaimana aturan adat mengacu kepada agama dan agama mengacu kepada kitab Allah yaitu Al-qur’an.

Kenyataan ini sangat bertolak belakang dengan kenyataan semulanya pemilik pondok tidak menutupi setiap sudut pondok, seperti bagian belakang, kiri dan kanan, tetapi sekarang pemilik menutupi setiap bagian pondok dengan mengunakan tikar-tikar plastik dan kain sehingga pondok tersebut di manfaatkan oleh pasangan- pasangan remaja untuk melampiaskan nafsunya kepada pasangannya, pemilik hanya memfasilitasi dengan mengenakan biaya kepada pengunjung Rp20.000 atau Rp25.000 kepada pasangan remaja yang menggunakan pondok tersebut, sewa juga sudah termasuk dua botol minuman, biasanya pasangan remaja berkunjung kepondok tersebut setiap hari dari hari senin sampai minggu, kebanyakan pengunjung yaitu pelajar.

Penelitian tentang penyalahgunaan fasilitas pariwisata Di objek wisata pantai Pasir Jambak Kelurahan Pasie Nan Tigo Kecamatan Koto Tangah Di Kota Padang.

Tujuan yang hendak dicapai dalam penelitian ini adalah. Mendeskripsikan bentuk-bentuk penyalahgunaan fasilitas pariwisata di objek wisata pantai Pasir Jambak Kelurahan Pasie Nan Tigo Kecamatan Koto Tangah di Kota Padang dan Mendeskripsikan upaya masyarakat mengatasi penyalahgunaan fasilitas pariwisata di objek wisata pantai Pasir Jambak Kelurahan Pasie Nan Tigo Kecamatan Koto Tangah di Kota Padang.

Teori yang digunakan Merton juga memperkenalkan konsep fungsi nyata (manifes) dan fungsi tersembunyi (latent). kedua istilah ini memberikan tambahan penting bagi analisis fungsional. Menurut pengertian sederhana, fungsi nyata adalah fungsi yang diharapkan, sedangkan fungsi yang tersembunyi adalah fungsi yang tak diharapkan. (Goodman J Douglas,George Ritzer, 2011:141).

METODELOGI PENELITIAN

Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan kualitatif,dengan tipe deskriptif. Pemilihan informan dilakukan dengan cara purposive sampling, yaitu pengambilan informan kriteria-kriteria tertentu. Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah primer dan data skunder. Metode pengumpulan data dilakukan dengan cara observasi non partisipan, wawancara mendalam, dan studi dokumen. Unit analisis dalam penelitian ini adalah individu. Analisis data yang

digunakan dalam penelitian ini adalah analisis data menurut Milles dan Huberman.

DESKRIPSI LOKASI PENELITIAN

Salah satu bagian yang terpenting dari adanya Pemerintahan adalah Penduduk atau warga masyarakat yang akan dikelola dengan tujuan untuk mencapai tingkat kesejahteran. Di pasie jambak berda pada Rt 03 dan Rw 7 yang memiliki 32 KK berdasarkan jumlah penduduk di patai pasir jambak di tahun 2014 terdapat135 jiwa.

Sarana dan prasarana sangat penting untuk pengunjung dan perkembangan objek wisata karena akan mendukung keberlangsungan suatu aktivitas yang tak terlepas juga dari aktivitas hiburan dimana di pantai Pasir Jambak ini memiliki sarana prasaran yang disediakan oleh pemerintah dan masyarakat setempat seperti.

Sarana dan prasarana akan mendukung keberlangsungan suatu aktivitas tak terlepas juga aktivitas keagamaan. Pantai pasir jambak sendiri untuk mendukung aktivitas keagamaan terdapat sarana ibadah yang tersedianya prasarana mushola, dimana di pantai Pasir Jambak memiliki 1 mushola, mushola yang ada di pantai Pasir Jambak cukup bersih dan terbuat dari bagunan dan lantainya telah diberi keramik, musholla dapat digunakan oleh pengunjung yang ingin melakukan ibadah, Mushola sendiri merupakan fasilitas pariwisata yang disediakan oleh pemerintah, musholla ini berukuran 10 x 10 meter, mushola ini terletak disebalah kanan dari pengunjung masuk dari simpang jalan, mushola bertepatan dengan fasilitas lainnya seperti pangungg hiburan dan toilet.

Sarana dan prasarana di suatu objek wisata sangat penting untuk kemajuan objek wisata itu sendiri, diman pantai Pasir Jambak memilik sarana hiburan dan didukung oleh prasarana berupa panggung hiburan dan penyewaan perahu dimana panggung hiburan ini disediakan oleh pemerintah untuk pengunjung yang ingin mengadakan acara-acara hiburan seperti acara perpisahan dan acara ivent-ivent tertentu, di pantai Pasir Jambak hanya memeiliki 1 panggung hiburan yang berukuran 10x8cm, panggung hiburan ini terletak tidak jauh dari tepi pantai, dan juga tidak jauh dari tempat pengunjung masuk ke pantai Pasir Jambak.

Dimana panggung hiburan ini juga berdekatan dengan mushala dan toilet umum yang tidak berada jauh dari pinggir pantai PasirJambak. Sedangakan prasarana hiburan lainnya yaitu penyewaan perahu, penyawaan perahu merupakan usaha dari para nelayan untuk mendapat keuntung, pengunjung yang ingin kepulau dikenakan biaya Rp tarif Rp. 40.000/org, penyewan perahu

(6)

merupakan fasilitas yang dibuat oleh masyarakat setempat, yang terletak tidak jauh dari fasilitas- fasilitas lainnya, pengunjung dapat menemukan penyewaan perahu terletak sebalah kanan dari pengunjung masuk kepantai Pasir Jambak tepat didekat pohon Pinus.

HASIL DAN PEMBAHASAN a. Fasilitas Pariwisata

Jalan merupakan prasarana transportasi darat yang meliputi segala bagian jalan, termasuk bangunan lengkap dan perlengkapanya yang diperuntukan bagi lalu lintas, yang berada pada permukaan tanah, di bawah permukaan tanah atau air serta di atas permukaan laut, jalan sangat penting bagi kemajuan pariwisata, jalan merupakan salah satu fasilitas pariwisata yang dibuat oleh pemerintah salah satunya jalan yang akan digunakan oleh pengunjung untuk kepantai Pasir Jambak, dimana jalan yang akan digunakan sudah diaspal tetapi setelah dekat dengan pantai, pengunjung akan melewati jalan yang belum tersentuh oleh aspal dan jalan tersebut berdekatan dengan pemukiman masyarakat sekitar.Pantai pasir jambak terletak sekitar 17 km dari pusat kota Padang ini menyajikan panorama indah yang pas sekali dinikmati bersama oleh para pengunjung pantai.

Panggung hiburan merupakan panggung yang disediakan oleh pemerintah untuk pengunjung yang ingin mengadakan acara- acara hiburan seperti acara perpisahan dan acara ivent-ivent tertentu, di pantai Pasir Jambak hanya memiliki 1 panggung hiburan yang berukuran 10x8cm, panggung hiburan ini terletak tidak jauh dari tepi pantai, pengunjung dapat menemukan panggung hiburan saat pengunjung masuk kepantai Pasir Jambak panggung hiburan tersebut terletak sebelah kiri dan berdekatan dengan mushola dan wc umum, bentuk panggung hiburan tersebut seperti bagunan yang lantainya terbuat dari kramik dan atapnya bergonjong.

Tempat pakir kendaraan sangat penting untuk kemajuan pariwisata, pakir kendaraan ini memiliki tempat yang sangat luas yang berukuran 45x16 meter dan tidak begitu jauh dari penginapan uncle jack di pantai Pasir Jambak. Tempat pakir ini mudah ditemukan saat pengunjung masuk kepantai Pasir Jambak, pengunjung dapat melihat sebelah kiri ada tempat pakiran yang sangat luas, dimana tempat pakir tersebut ada bagian-bagian untuk kendaraan.

Pintu masuk menuju lokasi pantai Pasir Jambak adalah bagian terpenting tentang pantai Pasir Jambak. Gerbang masuk merupakan fasilitas yang disediakan oleh pemerintah agar pengunjung mengetahui lokasi pantai Pasir Jambak, digerbang pengunjung akan didatangi oleh pemuda sambil melihatkan karcis kepada pengunjung.

Dengan adanya fasilitas-fasilitas dipantai Pasir Jambak membuat pengunjung merasa nyaman saat berada di pantai Pasir Jambak, pengunjung dapat melakukan berbagai kegiatan yang dilakukan saat berada di pantai Pasir Jambak, mulai dari berenang, berjemur dan bermain bola dengan keluarga dan dengan teman-teman, tetapi ada beberapa fasilitas tidak dimanfaatkan oleh pengunjung.

b. Fasilitas Pendukung Objek Wisata Pantai Pasir Jambak.

Pantai pasir jambak dikenal dengan keindahan alamnya yang membuat para pengunjung menikmati suasana keindahan pantai yang disajikan oleh alam, pantai Pasir Jambak juga merupakan destinasi wisata pantai yang di jadi primadona tersendiri oleh pengunjung, oleh karena itu adanya fasilitas pariwisata yang cukup untuk membuat para pengunjung lebih ingin berlama-lama saat berada di kawasan pantai Pasir Jambak.

Penyewa perahu, dimana pantai Pasir Jambak menyediakan penyewaan perahu untuk pengunjung yang ingin ke pulau sago yang berdekatan dengan pantai Pasir Jambak, nama pulau sago sediri diberi oleh masyarakat sekitar pantai, pengunjung dapat mengunjungi pulau dengan tarif Rp. 40.000/org, penyewan perahu merupakan fasilitas yang dibuat oleh masyarakat setempat, yang terletak tidak jauh dari fasilitas-fasilitas lainnya, pengunjung dapat menemukan penyewaan perahu saat pengunjung berkelok kesebalah kanan maka pengunjung melihat pohon Pinus di dekat sana terdapat perahu- perahu yang berdiri tetapi sayangnya keselamatan pengunjung minim sekali karena para nelayan tidak melengkapi atribut-atribut seperti pelampung buat pengunjung yang ingin ke palau.

Toilet, dimana di pantai Pasir Jambak terdapat 4 toilet yang disediakan oleh pemerintah untuk pengunjung yang melakukan MCK dan mandi sehabis bermain ombak, dimana biaya untuk mengunakan toilet dengan harga Rp.2000 dan Rp.5000. toilet ini terletak di sebalah kiri saat masuk kepantai Pasir Jambak toilet ini terletak sebalah kiri saat pengunjung masuk, toilet ini tidak jauh dari fasilitas mushola dan panggung hiburan.

Penginapan, dimana dikawasan pantai Pasir Jambak memiliki 3 penginapan yaitu penginapan uncle jack, penginapan dangau mandeh dan penginapan dinasty 3 penginapan tersebut

(7)

disediakan oleh masyarakat untuk pengunjung keluarga. Dimana 3 penginapan tersebut berada diluar pantai, ada penginapan yang letaknya bersamaaan yaitu penginapan Dangau mande dan Dinasti sedangkan penginapan Uncle jack harus masuk kedalam gang tempat pengunjung masuk ke pantai Pasir Jambak.

Pondok santai, dapat dilihat disepanjang pantai Pasir Jambak terdapat pondok-pondok santai yang berjejaran di sepanjang pantai dan dibalakang pondok-pondok santai terdapat warung kecil untuk pemilik menyediakan berbagai menu untuk pengunjung, pondok santai ini terbuat dari kayu dan atapnya dari seng , pondok santai dipantai Pasir Jambak ini ada 90 pondok dari 90 pondok santai memiliki 6 pemilik, pondok santai ini terleatak disebelah kanan sangat berdekatan ditepi pantai.

Musholla, dimana dipantai Pasir Jambak memiliki 1 musholla yang disediakan oleh pemerintah dan dikelola oleh pemilik warung makan pantai Pasir Jambak untuk para pengunjung agar pengunjung dapat melakukan ibadahnya, karena biasanya masyarakat minangkabau menganut agama islam, mushola sendiri merupakan fasilitas pariwisata yang disediakan oleh pemerintah, musholla ini berukuran 10 x 10 meter, mushola ini terletak disebelah kanan dari pengunjung masuk dari simpang jalan, mushola bertepatan dengan fasilitas lainnya seperti panggung hiburan dan toilet.

c. Bentuk Penyalahgunaan Fasilitas Objek Wisata Pantai Pasir Jambak

Perilaku menyimpang adalah perilaku yang dianggap tidak sesuai dengan kebiasaan, tata aturan atau norma sosial yang berlaku dalam kehidupan masyarakat (Setiadi,2011:187).

Tempat pakir merupakan fasilitas yang harus ada disetiap objek wisata agar pengunjung tidak menggunakan badan jalan untuk memakirkan kendaraan mereka tetapi kenyataanya tempat pakir tidak lagi dimanfaatkan oleh pengunjung baik pengunjung yang membawa kendaraan beroda 2 dan beroda 4 untuk pakir kendaranya, padahal tempat pakir sudah disediakan oleh pemerintah dengan luas parker 45 x 16 meter. Akan tetapi pengunjung lebih memanfaat parkir dimana tempat mereka bersantai, seperti disebelah pondok-pondok dan di tepi pantai.

Pondok santai merupakan tempat santai yang disediakan oleh masyarakat setempat untuk pengunjung, di sepanjang pantai Pasir Jambak terdapat pondok-pondok santai yang berjejer, pondok santai berfungsi sebagai tempat santai bagi pengunjung sambil melihat keindahan, pondok santai dibuat sendiri oleh masyarakat setempat untuk melengakapi fasilitas di objek wisata pantai Pasir Jambak, pondok-pondok santai yang ada di sepanjang pantai Pasir Jambak ini awalnya dibuat

oleh pemilik dari kayu yang berukuran 2x1,5 meter beralasan papan kayu, pondok-pondok santai ini gunanya agar pengunjung dapat menikmati suasana pantai tanpa membawa tikar, pondok santai dapat di nikmati oleh berbagai pengunjung dari pengunjung keluarga dan pengunjung dari berbagai daerah dan remaja- remaja kota padang.

Tetapi dengan seiringnya waktu, pantai Pasir Jambak jarang diminati oleh pengunjung keluarga karena pengunjung keluarga hanya datang pada hari tertentu, seperti hari libur, karena sepinya pengunjung keluarga yang datang kepantai Pasir Jambak sehingga pantai Pasir Jambak sepi pengunjung keluarga sehingga pemilik pondok santai sepi oleh pengunjung, dan pondok santai lebih diminati oleh pasangan remaja dan masyarakat melihat ada peluang bagi masyarakat untuk membuka usaha untuk menarik keuntung tetapi dengan banyak pasangan remaja yang menikmati pondok santai, pasangan remaja ini kerap melakukan perbuatan yang tidak sesuai dengan nilai dan norma yang ada didalam masyarakat seperti berpelukan dan berciuman bahkan bermesraan dengan pasangan dan menggunakan pondok santai untuk melampiaskan nafsunya kepada pasanganya oleh karena pemilik berinisiatif untuk menutupi sebagian pondok- pondoknya dari arah belakang dan samping kiri kanan pondok dengan menutupi sebagian pondok- pondoknya dengan menggunakan tikar plastik dan ada juga mengunakan papan, kain dan tikar plastik sehingga pondok tersebut lebih tertutup.

Hal ini dilakukan pemilik pondok agar apa yang dilakukan oleh pasangan remaja tidak terlihat oleh orang lain atau pengunjung lainnya dan anak- anak yang tinggal didekat pantai Pasir Jambak karena perbuatan pasangan remaja tersebut merusak nilai dan norma yang ada didalam masyarakat dan merusak generasi bangsa, oleh karena itu pemilik pondok menutupi setiap sudut pondok supaya anak-anak disekitar pantai tidak melakukan perbuatan yang sama apa yang telah dilakukan oleh pasangan remaja dan pemilik sehingga pasangan remaja melakukan maksiat saat berada didalam pondok santai, oleh karena itu pondok tersebut dikatakan oleh pengunjung sebagai tempat mesum dan pemilik juga memfasilitasi pengunjung yang menikmati pondok mesum dengan biaya yang relatif murah dengan biaya Rp20.000 atau Rp25.000 kepada pasangan remaja yang menggunakan pondok tersebut sewa juga sudah termasuk dua botol minuman dan pakir kendaraan.

Perilaku seksual yang dilakukan oleh pasangan remaja yang ingin melampiaskan nafsunya kepada pasangan untuk menunjukan rasa kasih sayang mereka terhadap pasanganya dengan memanfaatkan fasilitas yang di sediakan oleh

(8)

masyarakat untuk melampiaskan nafsunya terhadap pasangannya seperti pondok santai.

Pasangan remaja yang datang kepantai Pasir Jambak biasanya pelajar dan mahasiswa dimana remaja memilih pantai Pasir Jambak untuk melakukan perbuatan yang tidak sesuai dengan nilai dan norma yang ada didalam masyarakat karena pantai Pasir Jambak ini sering di jadikan tempat mesum oleh pasangan remaja karena masyarakat setempat yang menyediakan tempat untuk remaja melakukan prilaku seksual di objek wisata, itu semua sangatlah bertentangan dengan agama, adat dan nilai kesusilaan. Masyarakat minangkabau memegang teguh semboyan “adat basandi sarak, sarak basandi kitabullah” yang artinya aturan adat berpegang teguh pada Kitab Allah yaitu Al-Quran dan Hadis.

Oleh sebab itu melakukan perbuatan tersebut bertolak belakang dengan budaya yang dianut masyarakat Minangkabau dan lemahnya kontrol dari pemerintah terhadap masyarakat yang menyediakan fasilitas tempat pasangan remaja melampiaskan nafsunya terhadap fasilitas objek wisata yang mereka buat.

Penginapan merupakan tempat peristirahatan pengunjung yang ingin bermalam di pantai Pasir Jambak dan penginapan merupakan fasilitas yang disediakan oleh masyarakat untuk kenyamaan pengunjung, di pantai Pasir Jambak ini ada 3 penginapan yaitu Penginapan Uncle Jack, Dinasty dan Dangau Mande, pemilik penginapan tersebut menyediakan penginapan untuk para wisatawan keluarga yang ingin menghabiskan waktu bermalam di pantai Pasir Jambak penginapan tersebut memiiliki fasilitas yang disediakan oleh pemilik seperti kamar mandi, kasur dan meja dan AC, itu semua agar pengunjung merasa nyaman saat berada dipenginapan tersebut.

Tetapi dengan adanya opini yang berkembang didalam masyarakat bahwa 3 penginapan yang ada di pantai Pasir Jambak disalahgunakan oleh pemilik, karena pemilik penginapan menyediakan kamar bagi pasangan remaja dan mengizinakan pasangan remaja untuk menikmati penginapan, sehingga ada kesempatan bagi pasangan remaja untuk melampiaskan nafsunya kepada pasanganya karena itu semua merupakan perbuatan yang tidak sesuai dengan nilai dan norma yang berlaku didalam masyarakat dan 3 penginapan tersebut sudah disegel oleh pemerintah karena terbukti bahwa penginapan tersebut disalahgunkan oleh pengunjung dan pemilik.

Penyimpangan seksual yang terjadi di 3 penginapan dipantai Pasir Jambak itu semua disebabkan karena pemilik menfasilitasi kamar dan mengizinkan pasangan remaja untuk menikmati penginapan mereka dan ditambah lagi pemilik juga menjamin keamanan dan pasangan remaja saat berada di penginapan mereka, karena pemilik 3 penginapan berkerja sama dengan

pemuda-pemuda dan tukang karcis, agar pemuda dan tukang karcis tidak menghalang-halangi remaja saat datang kepantai Pasir Jambak pada malam hari, oleh karena itu pemilik juga mengeluarkan biaya untuk pemuda-pemuda di pantai Pasir Jambak berupa uang keamanan sebesar Rp. 500.000 sampai Rp.700.000 biaya tersebut tergantung pemilik penginapan mendapat uang berapa dalam sebulannya.

d. Upaya Masyarakat Mengatasi Penyalahgunaan Fasilitas Objek Wisata di Pantai Pasir Jambak

Tempat pakir merupakan fasilitas yang disediakan oleh pemerintah untuk kemajuan objek wisata, dimana tempat pakir di pantai Pasir Jambak sangat luas, tetapi tempat pakir yang telah disediakan oleh pemerintah tidak digunakan oleh pengunjung, oleh karena itu masyarakat memilik upaya pencegahan dengan menggunakan upaya preventif.

Upaya preventif yang dilakukan oleh masyarakat pantai Pasir Jambak agar tidak terjadi penyalahgunaan fasilitas tempat pakir oleh pengunjung yaitu dengan melibatkan tukang karcis yang merupakan pemuda yang disuruh oleh pemerintah untuk menjadi tukang karcis untuk memberi tahukan kepada pengunjung bahwa dipantai Pasir Jambah sudah tersedia tempat pakir kendaraan.

Penginapan merupakan tempat peristirahatan pengunjung yang ingin bermalam di pantai Pasir Jambak dan penginapan merupakan fasilitas yang disediakan oleh masyarakat untuk kenyamaan pengunjung, di pantai Pasir Jambak ini ada 3 penginapan yaitu Penginapan Uncle Jack, Dinasty dan Dangau Mande, pemilik penginapan tersebut menyediakan penginapan untuk para wisatawan keluarga yang ingin menghabiskan waktu bermalam di pantai Pasir Jambak penginapan tersebut memiiliki fasilitas yang disediakan oleh pemilik seperti kamar mandi, kasur dan meja dan AC, itu semua agar pengunjung merasa nyaman saat berada dipenginapan tersebut.

Tetapi tahun belakangan pantai Pasir Jambak di jadikan sebagi tempat maksiat oleh pemilik fasilitasi dan di manfaatkan oleh pasangan remaja oleh karena itu masyarakat memilik upaya pencegahan agar pantai Pasir Jambak tidak dijadikan tempat maksiat oleh pengunjung dengan cara mengunakan upaya preventif.

Upaya preventif ini masyarakat melibatkan pemuda untuk melakukan kotrol sosial dengan cara melakukan ronda di malam hari, dimana pemuda setempat tidak mengizinkan pemuda masuk kedaerah pantai pada jam 18:00. Jika terdapat pengunjung yang masih berada di sekitar pantai maka pemuda akan mengusir pengunjung kecuali ada pengunjung meminta izin kepemuda untuk masuk kewasan pantai pasir jambak.

(9)

Pondok santai merupakan tempat santai bagi pengunjung, pondok santai berfungsi sebagai tempat santai bagi pengunjung yang ingin melihat ke indahan pantai, pondok santai ini dibuat oleh pemilik dengan ukuran 2x1,5 cm yang terbuat dari kayu dan ditutupi oleh terpal dan kain.

Upaya preventif dengan cara memalak pasangan remaja dan masyarakat juga melibatkan pemuda-pemuda dipantai Pasir Jambak untuk melakukan ronda disiang hari dengan melakukan pemalakan terhadap pasangan remaja yang duduk- duduk di dalam pondok santai.

Tempat pakir sangat penting bagi pengunjung dan kemajuan pariwisata karena pengunjung datang kepantai Pasir Jambak dengan membawa kendaraan, pakir kendaraan dipantai Pasir Jambak ini sangat luas dengan ukuran 45 x 16 meter tetapi pengunjung tidak memanfaatkan tempat pakir dengan baik.

Pengunjung tidak memakirkan kendarannya ditempat pakir yang telah disedikan oleh pemerinta, disebabkan tempat pakir yang terlalu jauh dari tempat mereka bersatai pengunjung tidak mau memakirkan kendaraan ditempat pakir yang telah disediakan oleh pemerintah dan ditambah lagi tempat pakir tidak ada penjaganya.

upaya represif yang dilakukan oleh masyarakat setempat dengan meminta uang pakir kepada kendara bermotor dan kendaraan beroda 4 saat memakirkan kendaraanya di tepi pantai walaupun digerbang pengunjung telah memberikan uang pakir ketukang karcis, upaya pencegahan ini dilakukan agar pengunjung tidak memakirkan kendaraanya ditempat pakir.

Penginapan merupakan tempat peristirahatan pengunjung yang disediakan oleh pemilik agar pengunjung dapat menikmati suasana malam dipantai pasir jambak, dengan adanya penyalahgunaan yang dilakukan oleh pemilik penginapan dan dimanfaatkan oleh pasangan remaja dan banyaknya pasangan remaja yang datang kepenginapan yang ada di pantai Pasir Jambak. Dimana masyarakat memiliki upaya pencegahan yang dilakukan oleh masyarakat dengan melibatkan pemuda dengan cara membayar denda apabila ada pasangan remaja dalam 1 kamar dengan pasangan tanpa ada ikatan pernikahan maka pasangan tersebut akan dikenakan denda berupa uang Rp.10.000.000 dan akan dinikahkan secepatnya dan pemuda akan menyruh pasangan tersebut memangil kedua orang tuanya kepantai pasir jambak untuk memberitahukan perbuatan anaknya.

Pasangan remaja memang kerap melakukan maksiat di pantai Pasir Jambak terutama di pondok santai, dengan prilaku seksual seperti berciuman dan berpelukan dengan perbuatan tersebut membuat masyarakat menjadi gerah dengan perbuatan pasangan remaja dengan perbuatan tersebut sehingga masyarakat memilik upaya

pencegahan agar pasangan tidak melakukan perilaku seksual dengan bebas oleh pasangan remaja karena itu masyarakat juga memilik upaya represif.

Upaya yang dilakukan oleh masyarakat yaitu apabila ada pasangan yang ketahuan sedang melakukan perilaku seksual seperti berciuman, bahkan berhubungan intim, maka pemuda akan menangkap pasangan dengan cara mengajak pasangan remaja tersebut ketempat pos pemuda dan akan diproses oleh pemuda dan pemuda akan menyuruh pasangan untuk membeli 5 sak semen dan pemuda akan memanggil kedua orang tua mereka untuk memberi efek jera kepada pasangan remaja.

Upaya yang dilakukan oleh masyarakat yaitu apabila ada pasangan yang ketahuan sedang melakukan perilaku seksual seperti berciuman, bahkan berhubungan intim, maka pemuda akan menangkap pasangan dengan cara mengajak pasangan remaja tersebut ketempat pos pemuda dan akan diproses oleh pemuda dan pemuda akan menyuruh pasangan untuk membeli 5 sak semen dan pemuda akan memanggil kedua orang tua mereka untuk memberi efek jera kepada pasangan remaja.

PENUTUP

Berdasarkan permasalahan di atas maka dapat disimpulkan bahwa di pantai Pasir Jambak terjadi penyalahgunaan fasilitas disekitar objek wisata, dapat dilihat bahwa di pantai Pasir jambak di jadikan tempat berbuat maksiat, bentuk-bentuk penyalahgunaan fasilitas objek wisata sebagai berikut:

1. Penyalahgunaan tempat pakir

Tempat pakir merupakan fasilitas yang disediakan oleh pemerintah untuk kemajuan objek wisata, dimana tempat pakir di pantai Pasir Jambak sangat luas, tetapi tempat pakir yang telah disediakan oleh pemerintah tidak digunakan oleh pengunjung.

2. Penyalahgunaan penginapan

Penginapan merupakan tempat peristirahatan pengunjung yang ingin bermalaman saat berada di pantai oleh karena itu ada fasilitas- fasilitas yang dibuat oleh masyarakat setempat denganadanya 3 penginapan yaitu penginapan Uncle Jack, Dinasty, Dangau Mande tetapi penginapan tersebut sering dimanfaatkan oleh pengelola penginapan dan pasangan remaja untuk melakukan maksiat di pantai Pasir Jambak.

3. Penyalahgunaan pondok santai

Pondok santai di pantai Pasir Jambak merupakan fasilitas yang dibuat oleh masyarakat untuk pengunjung yang ingin bersantai sambil menikmati suasana pantai Pasir Jambak, beberapa tahun belakangan

(10)

yang sering berkunjung kepantai Pasir Jambak yaitu pasangan remaja, pasangan remaja kerap melakukan perbuatan yang tidak sesuai dengan nilai dan norma yang ada didalam masyarakat seperti berpeluk-pelukan, berciuman dan bermesraan saat berada di pondok santai.

4. Upaya dari masyarakat yaitu kontrol sosial yang dilakukan oleh masyarakat sekitar pantai yaitu hanya mengawasi pasangan remaja dan masyarakat setempat yang melakukan penyalahgunaan fasilitas pariwisata agar masyarakat dapat bertindak sesuai dengan aturan atau norma yang berlaku di masyarakat, terkesan halus dan berupa pengawasan agar manusia mematuhi norma dan nilai sosial yang ada didalam masyarakat dengan adanya kontrol sosial ini maka masyarakat tersebut tidak lagi bebas untuk berbuat maksiat di pantai Pasir Jambak dan pemilik fasilitas tempat mesum juga akan menaati aturan yang berlaku.

DAFTAR PUSTAKA

Goodman J Douglas, George Ritzer2011. Teori sosiologi modren. Jakarta: Kharisma Putra Utama.

Pindit, Nyoman S.2006.Ilmu Pariwisata Sebuah Pengantar Perdana. Jakarta: PT. Pradnya Paramita.

Pitana, I Gde & Putu G. Gayatri.2005. sosiologi Pariwisata. Yogyakarta: CV Andi Offset.

Setiadi, M. Elly & Kolip Usman. 2011. Pengantar sosiologi, pemahaman fakta dan gejala permasalahan social: Teori, Aplikasi, dan Pemecahannya. Jakarta:Kencana Prenada Media Grup.

Referensi

Dokumen terkait

12 dewasa bila proses perkembangan dan pertumbuhan itu selesai, jadi batas umur anak-anak adalah sama dengan permulaan menjadi dewasa, yaitu 18 (delapan belas) tahun

3 Peserta didik yang membawa kamera profesional ke sekolah mengatakan bahwa kamera yang mereka bawa ke sekolah memang milik mereka pribadi, dan ada juga yang mengatakan kamera tersebut