• Tidak ada hasil yang ditemukan

Pengaruh Current Ratio (CR) dan Net Profit Margin (NPM) pada Perusahaan Transportasi periode 2011-2016

N/A
N/A
miwan miwan

Academic year: 2023

Membagikan "Pengaruh Current Ratio (CR) dan Net Profit Margin (NPM) pada Perusahaan Transportasi periode 2011-2016"

Copied!
5
0
0

Teks penuh

(1)

Pengaruh Current Ratio (CR) dan Net Profit Margin (NPM) pada Perusahaan Transportasi

periode 2011-2016

1.1 Latar Belakang

Harga saham adalah harga perlembar saham yang berlaku di pasar modal. Harga saham merupakan faktor yang sangat penting dan harus diperhatikan oleh investor dalam melakukan investasi karena harga saham menunjukkan prestasi emiten. Harga saham di pasar modal terdiri atas tiga kategori, yaitu harga tertinggi (high price), harga terendah (low price) dan harga penutupan (close price). Harga tertinggi atau terendah merupakan harga yang paling tinggi atau paling rendah yang terjadi pada satu hari bursa. Harga penutupan merupakan harga yang terjadi terakhir pada saat akhir jam bursa (Egam, Ilat, dan Pangerapan 2017)

DI pasar modal naik dan turunnya harga saham biasa di sebut dengan Bullish jika tren naik dan Bearish jika tren turun. Bullish adalah suatu kondisi dimana pasar saham sedang mengalami tren naik atau menguat. Kenaikan pasar saham ini dapat dipengaruhi oleh kondisi ekonomi di suatu negara bahkan diseluruh dunia sedang mengalami pertumbuhan ekonomi. Sektor usaha dan bisnis berkembang. Sedangkan. Bearish adalah suatu kondisi dimana pasar saham sedang mengalami tren turun atau melemah. Penurunan pasar saham ini dipengaruhi oleh pertumbuhan ekonomi yang melambat bahkan turun dari tahun sebelumnya.

Secara sederhana saham dapat didefinisikan sebagai sertifikat yang menunjukkan bukti kepemilikan suatu perusahaan dan pemegang saham memiliki hak klaim atas penghasilan dan aset perusahaan. Imbalan yang akan diperoleh dengan kepemilikan saham adalah dividen atau capital gain. Capital gain adalah keuntungan dari hasil menjual atau membeli saham berupa kelebihan nilai jual dari nila beli saham. Indeks harga saham adalah suatu indikator yang menunjukkan pergerakan harga saham. Analisis dalam menilai harga saham dapat melalui analisis fundamental perusahaan melalui analisis rasio keuangannya dan dapat melalui analisis teknikal dengan melihat pergerakan harga saham (Wangarry, Poputra, dan Runtu 2016).

(2)

Setiap pembeli lembar saham atau di sebut dengan investor, investor atau calon investor memiliki tujuan tertentu yang ingin dicapai melalui keputusan investasi yang diambil. Pada umumnya motif investasi adalah memperoleh keuntungan, keamanan, dan pertumbuhan dana yang ditanamkan. Untuk itu dalam melakukan investasi dalam bentuk saham, investor harus melakukan analisis terhadap faktor yang dapat mempengaruhi kondisi perusahaan (emiten). Tujuannya agar para investor mendapat gambaran yang lebih jelas terhadap kemampuan perusahaan untuk terus tumbuh dan berkembang pada masa yang akan datang (Pratama dan Erawati 2016).

Salah satu hal yang perlu diperhatikan oleh para investor adalah Current Ratio (CR), merupakan rasio yang sangat berguna untuk mengukur kemampuan perusahaan dalam hal melunasi kewajiban-kewajiban jangka pendeknya, dimana dapat diketahui hingga seberapa jauh sebenarnya jumlah aktiva lancar perusahaan dapat menjamin utang lancarnya (Ismail 2016). Perusahaan yang menarik adalah perusahaan yang menikmati margin laba yang tinggi dan menghasilkan keuntungan kas untuk pemiliknya. Daya tarik ini berlanjut jika laba bersih perusahaan memberikan keuntungan tinggi pada ekuitas perusahaan. Net Profit Margin (NPM) adalah perbandingan total jumlah laba bersih dengan total jumlah pendapatan perusahaan. NPM biasanya digunakan untuk mengukur seberapa optimalnya laba yang dapat dihasilkan oleh perusahaan. Semakin tinggi rasio perbandingan NPM, laba atau pendapatan yang dihasilkan akan tebal dan juga sebaliknya (Azmi, Andini, dan Raharjo 2016).

Current Ratio (CR) dan Net Profit Margin (NPM) adalah dua hal yang sangat diperlukan para investor untuk mengukur kesehatan perusahaan dan juga daya pengembalian investasi yang ditanamkan pada suatu perusahaan. Pengembalian utang jangka pendek merupakan suatu faktor penting perusahaan untuk hidup dan bertahan dalam persaingan dengan perusahaan lain (Chauhan, Kumar, dan Pathak 2017).

Pada zaman sekarang ini, masyarakat Indonesia mulai berkembang mengikuti perkembangan zaman yang begitu pesat dan mempengaruhi beberapa tatanan dan aspek kehidupan. Meningkatnya mobilitas masyarakat akan mengakibatkan perbandingan lurus terhadap perkembangan transportasi. Pada era modern ini, masyarakat semakin dituntut untuk memiliki mobilitas tinggi agar tidak tertinggal dari zaman. Berbagai penyedia jasa

(3)

transportasi masal berlomba-lomba mengembangkan bisnis mereka yang dibutuhkan cukup besar dalam beberapa tahun terakhir. Penumpang transportasi darat, laut dan udara selalu meningkat setiap tahunnya dapat dilihat dari statistik mudik hari raya idul fitri dari tahun ke tahun selalu meningkat. Perusahaan Transportasi sebenarnya merupakan sebuah industri yang cukup menjanjikan untuk menjadi tempat penanaman modal. Berkaca dari mobilitas masyarakat yang semakin hari semakin meningkat karena tuntutan

perkembangan zaman. Pemerintah pada saat ini juga telah gencar-gencar

mempromosikan transportasi masal dan disarankan untuk beralih ke transportasi masal yang sudah tersedia. Oleh karena itu, saham pada sektor industri transportasi dan penyedia tranportasi masal pasti akan menjadi sasaran bagi para investor karena begitu menjanjikan di masa yang akan datang. Perusahaan perlu mengembangkan kegiatan usahanya dalam upaya meningkatkan bisnisnya ke tingkat yang lebih tinggi, yang tentunya tidak terlepas dari kebutuhan dana yang relatif besar. Oleh karena itu,

perusahaan akan diarahkan ke pasar modal untuk mendapatkan dana tersebut (Dita dan Saifi 2017).

Penelitian yang dilakukan sebelumnya telah meneliti dibeberapa perusahaan yang diantaranya adalah perusahaan manufaktur, perusahaan whole sale dan retail dan perusahaan farmasi, serta hasilnya adalah Current Ratio dan Net Profit Margin tidak berpengaruh secara signifikan terhadap harga saham. Sedangkan penelitian terdahulu yang dilakukan pada perusahaan food and beverages mengatakan bahwa Current Ratio dan Net Profit Margin berpengaruh secara signifikan terhadap harga saham

Oleh karena itu peneliti telah menemukan celah penelitian dan berusaha

mengembangkan penelitian yang dilakukan di Perusahaan Transportasi yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia.

1.2 Rumusan Masalah

Dalam pembahasan ini penulis mencoba untuk merumuskan masalah sebagai berikut:

1. Apakah Current Ratio (CR) berpengaruh terhadap harga saham pada Perusahaan Transportasi yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode tahun 2011-2016?

2. Apakah Net Profit Margin (NPM) berpengaruh terhadap harga saham

(4)

pada Perusahaan Transportasi yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode tahun 2011-2016?

1.3 Tujuan Penelitian

Berdasarkan hasil rumusan masalah yang sudah dipaparkan diatas maka dapat menjelaskan tujuan sebagai berikut:

1. Menganalisis pengaruh Current Ratio (CR) terhadap harga saham pada Perusahaan Transportasi yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode tahun 2011-2016?

2. Menganalisis pengaruh Net Profit Margin (NPM) terhadap harga saham pada Perusahaan Transportasi yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode tahun 2011-2016?

BAB 2

TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pasar Modal

Dalam Undang-Undang No. 8 Tahun 1995 tentang Pasar Modal, yang dimaksud dengan pasar modal adalah segala kegiatan yang bersangkutan dengan penawaran umum dan perdagangan efek, perusahaan publik yang berkaitan dengan efek yang diterbitkan, serta lembaga dan profesi yang berkaitan dengan efek. Pasar modal dipandang sebagai salah satu sarana untuk mempercepat akumulasi dana bagi pembiayaan pembangunan melalui mekanisme pengumpulan dana dari masyarakat dan menyalurkan dana tersebut ke sektor-sektor yang produktif. Secara formal pasar modal didefinisikan sebagai pasar untuk berbagai instrumen keuangan (sekuritas) jangka panjang yang bisa diperjual belikan dalam bentuk hutang maupun modal sendiri, baik yang diterbitkan oleh pemerintah, public authorities, maupun swasta (Suad Husnan dan Eny Pudjiastuti, 2002). Definisi lain pasar modal menurut Jogiyanto (2010) merupakan tempat bertemu antara pembeli dan penjual dengan resiko untung dan rugi. Kebutuhan dana jangka pendek umumnya diperoleh di pasar uang (misalnya bank komersial). Pasar modal merupakan sarana perusahaan untuk meningkatkan kebutuhan dana jangka panjang dengan menjual saham atau mengeluarkan obligasi.

2.2 Current Ratio

Current ratio atau rasio lancar adalah salah satu Rasio Likuiditas yang digunakan untuk menilai posisi likuiditas suatu entitas dengan menggunakan hubungan antara Aktiva Lancar dan Liabilitas Lancar.Dengan kata lain, ini adalah alat yang digunakan untuk menilai apakah aset lancar dapat melunasi kewajiban lancar atau tidak. Rasio ini tidak hanya dimaksudkan untuk

(5)

menilai masalah likuiditas tetapi juga menilai penggunaan modal kerja entitas. Posisi likuiditas entitas mungkin secara implisit terlihat sehat jika rasio lancar lebih tinggi dari satu dan tidak sehat jika rasionya kurang dari satu.Rasio lancar memberikan petunjuk kepada pengguna atau pembaca apakah entitas mungkin mengalami masalah atau tidak untuk melunasi kewajiban lancarnya dengan menggunakan kas yang tersedia, dan aset lancar lainnya menjadi kas.Current ratio juga membantu manajemen untuk memikirkan bagaimana strategi arus kas selanjutnya untuk mengatasi masalah likuiditas saat ini. Mungkin, negosiasi dengan bank untuk keringanan bunga atau duduk dengan pemasok untuk menunda beberapa pembayaran.Namun, hanya karena rasionya kurang dari satu, bukan berarti perusahaan bermasalah dengan likuiditasnya.

2.3 Net Profit Margin

Net profit margin adalah rasio yang membandingkan keuntungan perusahaan dengan jumlah total uang yang dihasilkannyaIni mengukur seberapa efektif perusahaan beroperasi. Jika sebuah perusahaan memiliki margin laba bersih 20%, misalnya, itu berarti ia menyimpan 2.000 untuk setiap 10.000 pendapatan penjualan.Rasio ini digunakan untuk memberi analis gambaran tentang stabilitas keuangan perusahaan. Perusahaan yang menghasilkan keuntungan lebih besar per nilai dari penjualan berarti lebih efisien. Efisiensi itu membuat perusahaan lebih mungkin bertahan ketika lini produk tidak memenuhi harapan, atau ketika periode kontraksi ekonomi menghantam perekonomian yang lebih luas. Margin laba bersih dapat menunjukkan seberapa baik perusahaan mengubah penjualannya menjadi laba. Dengan kata lain, persentase yang dihitung dengan persamaan margin laba bersih adalah persentase pendapatan Anda yang merupakan laba yang disimpan

perusahaan.Sebaliknya, rasio ini juga menunjukkan jumlah pendapatan yang hilang melalui biaya dan pengeluaran yang terkait dengan bisnis Anda. Ini dapat membantu analis untuk mengetahui apakah sebuah bisnis harus fokus pada pengurangan pengeluaran.Baik penjualan bersih dan pendapatan bersih terkait satu sama lain, dalam hal itu pengeluaran dapat meningkatkan harga dan menurunkan penjualan (tergantung pada produk dan audiens Anda).

Mungkin tidak selalu mudah untuk menentukan hubungan yang

tepat.Misalnya, meningkatkan biaya untuk menghasilkan produk yang lebih berkualitas dapat menarik cukup banyak pelanggan untuk meningkatkan penjualan bersih. Di sisi lain, peningkatan biaya juga dapat menurunkan penjualan bersih jika terlalu banyak biaya tersebut yang dibebankan kepada pelanggan dalam bentuk harga yang lebih tinggi.Jika pelanggan memutuskan bahwa kenaikan harga tidak sebanding dengan kualitas produk yang lebih tinggi, pendapatan akan turun.

(6)

Referensi

Dokumen terkait

Berdasarkan hasil penelitian di atas menunjukkan Net Profit Margin berpengaruh positif dan tidak signifikan terhadap Return Saham pada perusahaan pertambangan tahun