• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENYEBAB NAIKNYA TEMPERATUR MINYAK LUMAS PADA MESIN INDUK DI KAPAL KM. CHUO NO. 1

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2023

Membagikan "PENYEBAB NAIKNYA TEMPERATUR MINYAK LUMAS PADA MESIN INDUK DI KAPAL KM. CHUO NO. 1 "

Copied!
40
0
0

Teks penuh

PENDAHULUAN

Latar Belakang

Rumusan Masalah

Batasan Masalah

Tujuan Penelitian

Manfaat Penelitian

  • Manfaat teoritis
  • Manfaat praktis

TINJAUAN PUSTAKA

Review Penelitian Sebelumnya

Landasan Teori

  • Pengertian
  • Kerangka Penelitian

Pompa sebagai mesin aliran fluida hidrolik pada dasarnya digunakan untuk memindahkan fluida incompressible dari suatu tempat ke tempat lain dengan cara meningkatkan tekanan fluida yang dipindahkan. Pompa akan memberikan energi mekanik pada fluida kerja, dan energi yang diterima fluida tersebut digunakan untuk meningkatkan tekanan dan melawan hambatan pada saluran instalasi pompa. Fluida di dalamnya akan berputar karena adanya tekanan sudu-sudu sehingga menimbulkan gaya sentrifugal yang menyebabkan fluida mengalir dari pusat impeller keluar melalui saluran-saluran antar sudu-sudu, keluar dari impeller dengan kecepatan tinggi.

LO Cooler merupakan suatu alat pendingin dimana minyak pelumas yang mengalami kenaikan suhu akibat panas gesekan dan jenis panas lainnya pada suatu alat yaitu LO Cooler akan didinginkan secara tangensial oleh air laut, dimana suhu minyak pelumas tersebut akan didinginkan secara tangensial oleh air laut. minyak pelumas akan terserap oleh air laut yang ada di dalamnya pipa kapiler, kemudian suhu minyak pelumas akan turun akibat penyerapan oleh air laut. Menurut Maleev (1991), sifat fisik dan kimia minyak pelumas ditentukan dengan menggunakan metode yang sama yang digunakan untuk menguji bahan bakar. Titik nyala minyak pelumas ditentukan dengan metode yang sama seperti yang digunakan untuk bahan bakar minyak.

Oksidasi dan pembentukan lumpur di poros engkol atau di tempat lain dalam sistem pelumasan mesin diesel tidak diinginkan, karena potensinya mengganggu aliran oli dan mengganggu pelumasan pada bagian yang mengumpulkan lumpur. Pada kapal sistem pelumasan yang digunakan adalah sistem pelumasan kering yaitu sistem pelumasan bertekanan penuh yaitu oli dari bak yang disirkulasikan oleh pompa dengan tekanan tertentu ke bagian-bagian mesin yang memerlukan pelumasan, kemudian oli tersebut dikembalikan ke mesin. bah. Pada sistem pelumasan yang digunakan pada kapal, sebelum menghidupkan mesin perlu dilakukan pelumasan terlebih dahulu pada bagian engkol, piston, mahkota piston, bantalan utama batang penghubung, silinder, komponen penggerak katup, turbo charge.

Oli yang bersirkulasi mulai diserap oleh gear pump dari sump tank, kemudian disaring oleh penyaring oli pelumas (oil filter), kemudian oli pelumas tersebut didinginkan di dalam oil cooler (LO Cooler), kemudian oli pelumas tersebut melumasi mesin. bagian yang memerlukan pelumasan. Minyak pelumas dikembalikan ke tangki bah. 2) Sistem pelumasan basah. Pada sistem pelumasan basah, pompa minyak pelumas memompa minyak pelumas dari reservoir minyak pelumas ke mangkuk minyak pelumas. Pada setiap tingkat, batang penggerak dicelupkan ke dalam mangkuk dan menyemprotkan minyak pelumas dari dalam mangkuk, membasahi bagian-bagian yang memerlukan pelumasan. Suhu dapat meningkat karena sirkulasi pelumas yang tidak mencukupi untuk menghilangkan panas yang dihasilkan pada bantalan, hal ini dapat disebabkan oleh celah yang terlalu kecil atau pasokan oli yang tidak mencukupi.

Sistem pelumasan mesin diesel dan komponen pendukungnya, sistem pelumasan merupakan salah satu sistem utama pada mesin yang merupakan seperangkat alat mulai dari penyimpan oli pelumas, pompa oli, pipa oli dan pengatur tekanan pelumas. minyak hingga mencapai bagian-bagiannya. memerlukan pelumasan. Komponen-komponen sistem pelumasan antara lain: saringan, pompa oli, filter oli, saluran oli (lubang). Minyak pelumas yang biasa digunakan untuk genset diesel diberi nama CB atau CC dengan nilai kekentalan SAE 30 atau SAE 40.

Perawatan pompa air laut yang baik agar tidak terjadi kerusakan sehingga proses pendinginan berjalan sempurna. LO Pendinginan air laut pada cairan pendingin tidak berfungsi Kenaikan suhu minyak pelumas di kapal.

Gambar 2.1  low speed diesel engine
Gambar 2.1 low speed diesel engine

METODE PENELITIAN

  • Jenis Penelitian
  • Lokasi Penelitian
  • Jenis dan Sumber Data
    • Data Primer
    • Data Sekunder
  • Pemilihan Informan
  • Teknik Analisis Data
    • Data collecting
    • Data Reduction
    • Data Display
    • Conclusion and Verification

Penulis melakukan penelitian mengenai penyebab naiknya temperatur minyak pelumas pada mesin induk di kapal, yaitu pada saat penulis sedang melakukan Latihan Laut (PRALA) selama berada di kapal KM. Dalam melakukan penelitian, penulis melakukan banyak hal untuk mengetahui penyebab naiknya temperatur oli pelumas pada mesin induk kapal KM. Penulis melakukan penelitian ini karena adanya permasalahan yang sering terjadi pada kapal, yang berkaitan dengan penyebab meningkatnya temperatur minyak pelumas pada mesin induk di atas kapal.

Data yang digunakan untuk penulisan skripsi ini adalah berbagai data atau informasi yang lengkap dan praktis. Data ini merupakan data yang diperoleh langsung dari kapal dengan melakukan wawancara langsung dengan masinis dan. Data sekunder meliputi data yang diperoleh secara tidak langsung yang dapat berupa catatan tertulis dan laporan.

Data sekunder merupakan data yang diperoleh dari sumber tidak langsung, biasanya berupa data dokumenter dan arsip resmi. Dalam hal ini penulis memperoleh informasi dengan membaca buku-buku atau dokumen-dokumen yang membahas mengenai kenaikan suhu minyak pelumas pada mesin induk. Sehingga hasil data yang ingin diperoleh lebih detail dan akurat mengenai kenaikan temperatur oli pelumas pada dek mesin utama.

Cara tersebut dilakukan dengan mengambil gambar pada objek yang diteliti sehingga penulis dapat mengetahui penyebab meningkatnya minyak pelumas pada mesin induk. Kuesioner merupakan suatu teknik pengumpulan data yang dilakukan dengan cara memberikan serangkaian pertanyaan atau pernyataan kepada orang lain yang dijadikan responden untuk menjawabnya. Observasi merupakan teknik pengumpulan data yang tidak hanya mengukur sikap responden (wawancara dan angket), namun juga dapat digunakan untuk mencatat berbagai fenomena yang terjadi (situasi, kondisi).

Wawancara adalah teknik pengumpulan data yang dilakukan dengan tatap muka dan tanya jawab langsung antara pengumpul data dan peneliti dengan narasumber atau sumber data. Melakukan reduksi data dapat diartikan sebagai upaya merangkum dan memilih pokok-pokok serta memusatkan perhatian pada data yang relevan dengan permasalahan yang diteliti. Data yang ditemukan di lapangan sebenarnya bisa sangat beragam dan heterogen, sehingga perlu dilakukan pengklasifikasian dan pengorganisasian secara sistematis agar diperoleh data yang dibutuhkan.

Tabel 2.2 Teknik analisis data menurut Milles dan Huberman
Tabel 2.2 Teknik analisis data menurut Milles dan Huberman

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ..Error! Bookmark not defined

Low Speed Diesel Engine

Pompa Air Laut

Lubricating Oil Cooler

Sistem Minyak Pelumas

Kerangka penelitian

Sistem Pelumasan

Pohon Masalah

Solution Problem

Overhaul Electromotor Pompa Air Laut

Gambar

Tabel 2.1 Penelitian sebelumnya  Nama
Gambar 2.1  low speed diesel engine
Gambar 2.2 pompa air laut
Gambar 2.3 Lubricating Oil Cooler  a.  Minyak Lumas
+4

Referensi

Dokumen terkait