• Tidak ada hasil yang ditemukan

Pola Penyelesaian Ganti Rugi Dalam Perspektif Teori Dam>an dan Ta’wid{ Pada Persewaan Alat Pesta (Studi Kasus Di Persewaan Putra Asih Ponorogo)

N/A
N/A
Nguyễn Gia Hào

Academic year: 2023

Membagikan "Pola Penyelesaian Ganti Rugi Dalam Perspektif Teori Dam>an dan Ta’wid{ Pada Persewaan Alat Pesta (Studi Kasus Di Persewaan Putra Asih Ponorogo)"

Copied!
70
0
0

Teks penuh

Pola Penyewaan Kompensasi Dalam Perspektif Teori Penyewaan Alat Pesta Dam>an dan Ta'wid{ (Studi Kasus di Penyewaan Putra Asih Ponorogo). Sehingga pertanggungjawaban dan penyelesaian ganti rugi tidak sesuai dengan teori dam>an dan ta'wid{.

Rumusan Masalah

Dalam hukum Islam, suatu pihak tidak menjalankan tanggung jawab untuk memikul kewajiban1211 dan memberikan kompensasi yang timbul dari pelanggaran kontrak1312 ketika kontrak telah dibuat secara sah sesuai dengan ketentuan hukum. Berdasarkan latar belakang di atas, penulis melakukan penelitian dengan judul “Pola Penyelesaian Santunan Perspektif Teori Dam>an dan Ta'wid”.

Tujuan Penelitian

Manfaat Penelitian

Telaah Pustaka

1615Tambat Riyadi, Tinjauan Hukum Islam Mengenai Ganti Rugi Dalam Perjanjian Pinjam Pakai Tanah Milik Pemerintah Daerah (Studi Kasus di Desa Gunung Sugih, Kecamatan Balik Bukit, Kabupaten Lampung Barat), (Lampung: UIN RADEN INTAN, 2019). 1817Siti Fatimah, Tinjauan Hukum Islam Pada Praktek Jasa Laundry Chesta Balerejo Madiun (Surabaya: UIN Sunan Ampel, 2018).

Metode Penelitian

Dari kajian di atas, keduanya membahas pola penyelesaian kewajiban dan ganti rugi, namun dalam kajian ini membahas bagaimana risiko dalam akad sewa ditinjau dalam hukum Islam. Sumber data utama dalam penelitian ini adalah kata-kata atau informasi yang penulis dapatkan dari informan. Data primer dalam penelitian ini adalah hasil wawancara dengan pemilik perlengkapan pesta di Ponorogo yaitu Putra Asih Ponorogo.

Data sekunder adalah data yang diperoleh dari sumber lain setelah data primer 2423 Data sekunder dalam penelitian ini diperoleh dengan melakukan studi pustaka yaitu membaca dan memahami buku, artikel (internet), jurnal penelitian yang ada kaitannya dengan judul skripsi yang dapat dijadikan sebagai data pelengkap. Untuk memudahkan dalam memperoleh dan menganalisis data, maka metode pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah observasi, wawancara dan dokumentasi. Dalam hal ini penulis melakukan observasi secara terbuka dan langsung kepada pemilik penyewa perlengkapan dan perlengkapan pesta di Putra Asih Ponorogo.

Analisis data yang dilakukan dalam penelitian ini menggunakan analisis induktif yaitu suatu metode berpikir yang bergerak dari pengamatan fakta ke teori.

Sistematika Pembahasan

Triangulasi dalam uji kredibilitas ini diartikan sebagai pengecekan data dari berbagai sumber dengan berbagai cara dan waktu yang berbeda. Sehingga terdapat triangulasi sumber, triangulasi teknik pengumpulan data dan waktu 2928 Dalam penelitian ini peneliti menggunakan triangulasi sumber. Dimana peneliti mengecek data keabsahannya, membandingkan hasil wawancara dengan isi suatu dokumen dengan menggunakan berbagai sumber data informasi sebagai bahan pertimbangan.

Dalam hal ini peneliti membandingkan data observasi dengan data wawancara dan juga membandingkan hasil wawancara dengan wawancara lainnya, yang kemudian diakhiri dengan penarikan kesimpulan sebagai hasil temuan lapangan.

PENDAHULUAN

BAB III : PENERAPAN TANGGUNGJAWAB TERHADAP KERUSAKAN ALAT PESTA DAN PENYELESAIAN GANTI RUGI DI

PENUTUP

Arti serupa juga ditemukan dalam kamus al-Muhith, yang mendefinisikan kerusakan dengan kompensasi. Ketiga tafsir di atas merupakan tafsir dam>an dengan obyek berupa hutang (dain). Dam>an al-yadd, yaitu barang-barang yang merupakan hasil pengerjaan, seperti barang curian, ghasaban, dll.

Dam>an al-aqd ialah perkara yang menjadi tanggungjawab kontrak atau kontrak, seperti mabi>' yang masih di tangan penjual, &c. Manakala as-Syaukani mengatakan bahawa dam>an ialah 'iba>ratun'an garamati al-talif> (penggantian barang yang rosak). Sedangkan tugas dam>an al-'ain hanyalah mengembalikan (radd) madlmu>nah barang dari pengangkut.

Daman akad (dam>an al-‘aqd), yaitu tanggung jawab perdata untuk memberikan ganti rugi berdasarkan wanprestasi;

يبَِأ أنَع ٍباَهيش ين

نَّاَك َمملَّ

يل جمرلايب ىَتأؤْ يَ

ق او لا

اممََلَّ

Penerapan Penyelesaian Ganti Rugi Dalam Perspektif Ta’wid{

Sedangkan al-Ta'wid{ sendiri secara harfiah berarti memberi ganti rugi (kerugian) atau membayar ganti rugi. 17 Ta’wid menurut Fatwa DSN-MUI Nomor 43/DSN-/MUI/VIII/2004 tentang Ta’wid adalah menutup kerugian yang ditimbulkan akibat pelanggaran atau kesalahan dengan ketentuan, yaitu kerugian nyata yang dapat diperhitungkan secara jelas dengan upaya memperoleh pembayaran dan bukan kerugian yang diharapkan terjadi karena kehilangan kesempatan. 18 Sedangkan menurut pandangan lain, Ta'wid{ (ganti rugi) harus menutupi kerugian yang timbul akibat pelanggaran atau kesalahan. Hal ini karena obyek ganti rugi adalah harta benda yang ada dan berwujud serta berharga (diizinkan oleh syariat untuk memanfaatkannya.

Istilah yang disamakan dengan Ta'wid{ialan dam>an adalah mengganti sesuatu yang rusak dengan sesuatu yang sejenis jika al-Mithliya>t (barang pasar) atau dengan sesuatu yang sama nilainya jika al-Qimmiyya>t (barang langka). Kompensasi juga merupakan hukuman yang dapat diputuskan oleh hakim atas perbuatan yang diancam dengan hukum ta'zi>r dengan membayar harta benda sebagai sanksi atas perbuatannya. Adanya dam>an (tanggung jawab) untuk mengganti sesuatu yang merugikan pada dasarnya merupakan aturan hukum Islam.

Bahaya (beban berat) dihilangkan”, (ad}araru yuza>l), artinya bahaya (beban berat) termasuk kerugian harus dihilangkan dengan menutupnya melalui ganti rugi.

دأيَ حِمْ أنَع ييُّير

ييبمنلا َلَ

اَهيدَي

ءاَنيإِيب ءاَنيإَو

Gambaran Umum Tentang Persewaan Alat Pesta Putra Asih Ponorogo Putra Asih Ponorogo merupakan nama persewaan yang bergerak di

Putra Asih didirikan pada tanggal 10 September 2010 dan didirikan oleh Andik Setyanto sebagai pemilik dan Sabar sebagai saudaranya, kedua orang ini merintis berdirinya usaha jasa perlengkapan Pesta di daerah Ponorogo dengan target awal untuk masyarakat khususnya daerah Ponorogo. Putra Asih didirikan atas dasar yang pertama, karena untuk menunjang pekerjaan yang pada saat itu pemiliknya sudah pulang dari Korea. Penyewaan perlengkapan pesta ini diberi nama Putra Asih karena memiliki arti Cinta, sama seperti awal persewaan ini yang pada saat itu masih kekurangan jasa persewaan perlengkapan pesta atau perlengkapan resepsi di daerah sekitar.

Dalam waktu dua tahun, Putra Asih berjalan mulus dan mampu mengumpulkan modal awal serta mendapat keuntungan. Pada awal tahun 2013, para pekerja Putra asih mulai membuka usaha sendiri, sehingga persewaan mulai terhenti dan usahanya terhenti, karena mencari pekerja pada saat itu sangat sulit dan tidak mungkin pemiliknya berjalan sendiri, dan karena itu berbulan-bulan tidak menerima pesanan. Pada tanggal 2 Agustus 2013, persewaan perlengkapan pesta dimulai kembali dan pada saat itu banyak pesanan yang masuk. Pada bulan Agustus, pemilik sedang mencari pekerja yang bersedia bekerja dengan Putra Asih ini.

Saat ini pekerja di Putra Asih berjumlah 3 orang dan sejauh ini masih berjalan lancar dilihat dari banyaknya pesanan yang sudah sampai di Putra Asih.

Praktik Persewaan dan Penerapan Tanggungjawab Terhadap Kerusakan Alat Pesta di Putra Asih Ponorogo

Saya suka sewa perlengkapan pesta dari Putra Asih Ponorogo karena prosedurnya tidak begitu rumit, cukup menghubungi nomor admin langsung.” 1. Di Putra Asih ada dua kategori biaya sewa yaitu biaya per unit peralatan yang berbeda tiap unitnya dan biaya paket set yang dihargai Rp. Selain itu, ketika akan membuat kesepakatan, cukup dengan bertemu putra setengah itu, baik melalui media sosial maupun dengan bertemu di rumahnya.

Jadi penyewa akan memberikan uang sewa beserta pengembalian alat dan anak asih akan memberikan nota sebagai bukti pembayaran. Putra asih akan memberikan catatan dan transaksi yang dilakukan secara adil di tempat yang dijanjikan. Namun, mengenai tanggung jawab atas peralatan tersebut, tidak sepenuhnya menjadi tanggungan penyewa, melainkan juga harus dilakukan oleh sang putra tercinta.

Menurut Niken selaku penyewa, alat yang disewa tidak ada yang rusak atau hilang selama penyewaan alat dari Putra Asih.

Penyelesaian Kerugian Pada Persewaan Alat Pesta di Putra Asih Ponorogo

Yang semula komoditi sekarang juga tergantikan komoditi, sehingga menyewa komoditi Pak Asrori menurut apa yang digunakan Putra Asti adalah substitusi. Pada prakteknya di Putra Asi terjadi kelalaian dalam merawat objek sewa sehingga menyebabkan kerusakan pada objek sewa. Ketika diterapkan pada Putra Asih, tanggung jawab berdasarkan kontrak akan menyewa barang untuk dirawat dan dirawat selama berada di tangan penyewa.

Dalam pelaksanaannya kontrak dilaksanakan menurut hukum yang berlaku yaitu kontrak lisan. Dalam praktiknya di Putra Asih, proses pengembalian barang yang disewakan mengalami kerusakan barang dan kehilangan barang saat dibawa oleh pemiliknya. Menurut saya dari pembahasan di atas, proses pertanggung jawaban barang sewaan itu berlangsung di Putra Asih Ponorogo dan bagian dari customer.

Analisis Hukum Islam Penyelesaian Ganti Rugi Penyewaan Alat Pesta di Putra Asih Ponorogo.

Analisis Hukum Islam Terhadap Penyelesaian Ganti Rugi Pada Persewaan Alat Pesta Di Putra Asih Ponorogo

Dalam persewaan peralatan pesta Putra Asih Ponorogo dikenakan biaya oleh penyewa (pelanggan), karena dalam hal ini penyewa (pelanggan) yang menyewa peralatan lalai dalam memenuhi tanggung jawab pemeliharaan dan perawatan peralatan atas amanah yang diberikan oleh penyewa (putra asih). Hal ini menyulitkan penyewa peralatan untuk menuntut ganti rugi atas peralatan yang rusak atau hilang. Kompensasi (ta'wid{) hanya dapat dikenakan untuk transaksi (akad) yang menimbulkan hutang (dain), seperti salam, istishna' dan murabahah dan ija>rah.

Kompensasi yang terjadi dalam persewaan perlengkapan pesta di Putra Asih Ponorogo merupakan transaksi akad ijarah. Menurut saya, dari pembahasan di atas, proses penyelesaian ganti rugi yang terjadi di Putra Asih Ponorogo sudah sesuai dengan ketentuan umum tentang ganti rugi (ta'wid). Dari penelitian di atas mengenai “Pola Penyelesaian Kompensasi Dalam Perspektif Teori Dam>an dan Ta'wid Dalam Penyewaan Perlengkapan Pesta (Studi Kasus Di Penyewaan Putra Asih Ponorogo)” dapat disimpulkan bahwa.

Proses pelunasan ganti rugi sewa perlengkapan pesta Putra Asih Ponorogo dengan penyewa memiliki beberapa ketentuan ta'wid yang belum dipatuhi, antara lain penyewa tidak jujur ​​terhadap kondisi barang pada saat pengembalian.

Saran

Perspektif Hukum Islam Penyewaan Traktor Tangan di Gapoktan Mawar Desa Padas Kecamatan Bungkal Kabupaten Ponorogo (Ponorogo: IAIN, 2020). Hadi Jaka Purwaka, Tinjauan Fikih Muamalah tentang Praktik Penyewaan Kios di Pasar Desa Milangsari Kecamatan Panekan Kabupaten Magetan (Ponorogo: IAIN, 2019). Tinjauan Hukum Islam tentang Asuransi Ganti Rugi Pemilik Barang oleh Otoritas Angkutan di PT.

Rachman Gustiana, Kajian Hukum Islam Menyewa Layanan Internet dengan Zmart Billing System di Dian_Net Sidoarjo (Surabaya: UIN Sunan Ampel, 2012). Depok: PT Raja Grafindo Persada, 2017 Siti Fatimah, Tinjauan Hukum Islam Praktek Jasa Laundry Chesta. Tinjauan Hukum Islam tentang Kompensasi dalam Perjanjian Pinjam Pakai Pemerintah Daerah (Studi kasus di desa.

Referensi

Dokumen terkait

Pencarian database yang digunakan yaitu Google scholar dan Portal garuda dengan kata kunci yang digunakan dalam pencarian artikel yakni “peningkatan berat badan akseptor KB suntik 3