• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENYELESAIAN TERHADAP SERTIFIKAT TANAH GANDA DI KANTOR PERTANAHAN KABUPATEN GROBOGAN

N/A
N/A
Gemilang Makmur .P

Academic year: 2023

Membagikan "PENYELESAIAN TERHADAP SERTIFIKAT TANAH GANDA DI KANTOR PERTANAHAN KABUPATEN GROBOGAN "

Copied!
73
0
0

Teks penuh

PENDAHULUAN

Latar Belakang Permasalahan

UUPA merupakan tonggak awal dalam meletakkan dasar bagi terjaminnya keamanan hukum hak atas tanah bagi seluruh masyarakat. Berdasarkan fakta yang ada di masyarakat, Sertifikat Hak Atas Tanah masih belum sepenuhnya memberikan kepastian hukum dan perlindungan hukum bagi pemilik hak atas tanah.

Rumusan Masalah

Tujuan Penelitian

Manfaat Penelitian

Terminologi

Hasil penelitian ini diharapkan dapat menjadi bahan pertimbangan atau refleksi untuk lebih berhati-hati dalam menerbitkan sertifikat tanah dan meningkatkan kualitas sumber daya manusia dalam pengelolaan pendaftaran tanah. ultimum remidium) bagi para pihak yang bersengketa setelah proses penyelesaian melalui non-kontestasi tidak membuahkan hasil.12. Menurut pasal 1 angka 10 undang-undang no. 30 Tahun 1999 tentang Arbitrase dan Alternatif Penyelesaian Sengketa, penyelesaian sengketa melalui non-kontestasi (di luar pengadilan) terdiri dari 5 cara, yaitu: 13. Perundingan: penyelesaian di luar pengadilan dengan tujuan mencapai kesepakatan bersama atas dasar kerjasama yang lebih harmonis;

Mediasi: penyelesaian melalui perundingan untuk mencapai kesepakatan para pihak dengan bantuan mediator; Namun dalam perkembangannya juga terdapat bentuk penyelesaian di luar pengadilan yang nampaknya merupakan salah satu proses penyelesaian yang dilakukan di pengadilan (litigasi). Dari pasal tersebut kita mengetahui bahwa mediasi adalah penyelesaian di luar pengadilan, namun dalam perkembangannya mediasi dilakukan di pengadilan.14.

Dalam Pasal 1 Angka 1 Undang-Undang Nomor 30 Tahun 1999 tentang Arbitrase dan Alternatif Penyelesaian Sengketa dijelaskan bahwa penyelesaian sengketa di luar pengadilan mengenal metode arbitrase, yaitu penyelesaian suatu sengketa perdata di luar pengadilan berdasarkan suatu perjanjian arbitrase tertulis. dari para pihak yang bersengketa.15. Kantor Pertanahan adalah satuan kerja (badan vertikal) Badan Pertanahan Nasional pada suatu wilayah kabupaten atau kota yang melakukan pendaftaran hak atas tanah dan menyelenggarakan daftar umum pendaftaran tanah.

Metode Penelitian

Secara administratif Kabupaten Grobogan terdiri dari 273 desa dan 7 kelurahan yang terbagi dalam 19 kecamatan, dengan ibu kota kabupaten di Purwodadi.19. menggunakan metode pendekatan hukum empiris.23 Permasalahan yang timbul dikaji dan dikaji berdasarkan teori-teori atau ketentuan hukum yang mengaturnya kemudian dihubungkan dengan kenyataan aktual yang ada di masyarakat. Pendekatan faktual dengan melihat fakta-fakta di lapangan mengenai faktor-faktor penyebab terbitnya beberapa sertifikat tanah sehingga dapat dinilai terhadap peraturan perundang-undangan mengenai permasalahan hukum yang sedang ditangani, yang kemudian digunakan dalam penyelesaian sertifikat tanah. Sengketa ganda di Kantor Pertanahan Kabupaten Grobogan. Spesifikasi penelitian ini adalah analisis deskriptif, yaitu representasi/deskripsi tentang bagaimana keadaan atau kedudukan peraturan tertulis dan peraturan tidak tertulis.24 Khususnya dalam hal analisis penyelesaian sengketa sertifikat tanah ganda di Kantor Pertanahan Kabupaten Grobogan.

Penelitian Hukum dengan Judul Penyelesaian Beberapa Sertifikat Tanah Pada Kantor Petranahan Kabupaten Grobogan. 24 Diantha, I Made Pasek, Op.Cit., hal. 181. . menggunakan jenis data primer yang ditemukan di lapangan dengan melakukan observasi dan wawancara, serta didukung dengan data sekunder yang diperoleh dari penelitian kepustakaan dengan menggunakan teknik studi kepustakaan. Bahan hukum sekunder adalah bahan hukum yang terdiri dari buku teks yang ditulis oleh para ahli hukum yang berpengaruh (doktrin Brainender), jurnal hukum, pendapat para ilmuwan, kasus hukum, kasus hukum dan hasil simposium terakhir yang berkaitan dengan topik penelitian.25.

Bahan hukum tersier adalah bahan hukum yang memberikan petunjuk atau penjelasan terhadap bahan hukum primer dan bahan hukum sekunder, seperti kamus hukum, Kamus Besar Bahasa Indonesia dan Internet. Bahan hukum yang terkumpul dianalisis berdasarkan metode kualitatif, yaitu metode penelitian yang menghasilkan informasi deskriptif analitis, dan dikumpulkan untuk kemudian menguraikan fakta-fakta yang ada, kemudian diambil kesimpulan dan saran dengan menggunakan pemikiran deduktif yaitu.

Sistematika Penulisan

Bab ini memuat pembahasan dua rumusan masalah yaitu faktor penyebab terbitnya duplikat sertifikat tanah dan penyelesaian duplikat sertifikat tanah di Kantor Pertanahan Kabupaten Grobogan. Selain itu, penulis juga memberikan saran-saran yang diharapkan dapat membantu dalam menyelesaikan berbagai sengketa sertifikat tanah.

TINJAUAN PUSTAKA

  • Tinjauan Umum Tentang Pendaftaran Tanah di Indonesia
  • Sertifikat Hak Atas Tanah dan Sertifikat Ganda
  • Sengketa Pertanahan
  • Badan Pertanahan Nasional
  • Konsepsi Islam tentang Tanah

Pendataan ini mutlak diperlukan agar seluruh tanah yang ada di wilayah Negara Kesatuan Republik Indonesia mempunyai kepemilikan yang jelas dan tidak menjadi tanah terlantar serta tidak terjadi kekacauan dalam penguasaan hak atas tanah.29 . Faktor-faktor tersebut, baik secara formil maupun materil, sangat menentukan timbulnya kepastian hukum hak milik atas tanah yang telah mendapat sertifikat. Permasalahan pendaftaran tanah yang sering terjadi, baik sertifikat kepemilikan ganda maupun pengelolaan tanah yang buruk, mengakibatkan hilangnya hak kepemilikan tanah bagi yang bersangkutan.

Lahirnya sertifikat ganda tidak lepas dari tindakan pejabat kantor pertanahan itu sendiri, seperti membatalkan sertifikat lama dan menerbitkan sertifikat baru untuk dan atas nama orang lain tanpa sepengetahuan pemilik yang namanya tercantum dalam penyebutan tanah lama. . sertifikat. Duplikat sertifikat jelas menimbulkan ketidakpastian hukum bagi pemegang hak atas tanah, hal ini sangat tidak diinginkan dalam pelaksanaan pendaftaran tanah di Indonesia. Apabila pengadilan telah memutus suatu perkara kepemilikan tanah yang mempunyai kekuatan hukum yang tetap (in force of kebijaksanaan), pihak yang menang harus mengajukan permohonan kepada kepala BPN/kantor pertanahan yang akan mencabut akta tanah pihak yang kalah.

Sengketa hukum yang nyata, yaitu sengketa mengenai data letak, batas-batas, dan luas bidang-bidang tanah yang didaftarkan, termasuk data tentang keberadaan bangunan atau bagian-bagian bangunan di atasnya. 39 Peraturan Pemerintah No. 24 Tahun 1997 tentang Pendaftaran Tanah, dapat diakses di http://www.bphn.go.id/data/documents/97pp024.pdf, tanggal 6 Oktober 2021. . adanya perjanjian antara pemilik tanah subyek dengan pemilik tanah perbatasan. Pengelolaan tanah yang diberikan oleh pemerintah dapat dilakukan dengan dua cara: (1) sebagian tanah diambil dan diberikan kepada orang yang dapat mengelola atau merawatnya untuk memperbaikinya.

Dalam hukum Islam diperbolehkan membagi-bagikan tanah yang belum menjadi hak milik pribadi, misalnya tanah pemerintah atau tanah hasil perang atau tanah kosong yang belum dibuka atau dimiliki orang lain.

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Penyelesaian terhadap sertifikat tanah ganda di Kantor Pertanahan

Dalam hal ini penulis telah melakukan analisa mengenai penyelesaian duplikat sertifikat tanah menurut PP 24/1997 dengan kasus yang diambil yaitu duplikat sertifikat tanah yang diterbitkan oleh Kantor Pertanahan Kabupaten Grobogan. Dalam hal ini kedua belah pihak mempunyai sertifikat tanah berupa SHM, dengan kata lain ada sertifikat tanah ganda atas tanah tersebut. Berdasarkan hasil wawancara dengan Kepala Kantor Pertanahan Kabupaten Grobogan, sertifikat tanah dibedakan menjadi 2 yaitu sertifikat duplikat dan sertifikat tumpang tindih.

Penulis berpendapat bahwa duplikat hak atas tanah kemungkinan besar terjadi karena adanya kejanggalan di awal. Pendapat tersebut penulis sependapat, karena sesuai dengan Pasal 17 PP 24/1997 yang artinya pemegang hak atas tanah yang bersangkutan wajib memasang tanda-tanda batas, termasuk pemeliharaannya, sehingga menurut penulis sendiri, apabila suatu akta tanah ganda timbul karena permasalahan kesalahan penandaan batas yang timbul karena kelalaian atau itikad buruk salah satu pihak yang bersengketa. Terkait adanya sertifikat tanah ganda, pihak Kantor Pertanahan Kabupaten Grobogan menyatakan bahwa pihak Kantor Pertanahan meyakini semua sertifikat tersebut benar.

Dengan kata lain, jika terdapat duplikat sertifikat tanah, BPN tidak bisa membedakan mana sertifikat yang benar dan mana yang salah, sehingga penyelesaian duplikat sertifikat tanah tersebut harus dibuktikan di pengadilan. Penyelesaian beberapa sertifikat tanah berdasarkan PP 24/1997 dapat dilakukan melalui Pengadilan, guna memperoleh kepastian hukum bahwa sertifikat kepemilikan hak atas tanah mana yang mempunyai bukti yang lebih kuat, berdasarkan alat bukti yang sesuai dengan ketentuan PP 24/1997. . Susila, Kejahatan Berganda Sertifikat Tanah: (Ditinjau Modus, Implikasi Hukum dan Solusi Penyelesaian Masalah Kritis), Malang, Brawijaya University Press (UB Press), 2014.

Vanesia Hendrika Elvina & Hasni, Penyelesaian Sertifikat Tanah Ganda Sesuai Peraturan Pemerintah Nomor 24 Tahun 1997 Tentang Pendaftaran Tanah (Studi Putusan: Putusan Mahkamah Agung Nomor 1537 K/PDT/2018), Jurnal Hukum Adigama: Fakultas Hukum Universitas Tarumanegara, Jakarta, 2019.

PENUTUP

KESIMPULAN

Faktor penyebab timbulnya sertifikat tanah ganda adalah kesalahan pemilik tanah, karena tidak merawat tanahnya dengan baik dan menggunakannya secara tidak efisien, sehingga pada akhirnya diambil oleh orang lain untuk kemudian digunakan. oleh orang lain yang menganggap tidak ada pemilik atau pemiliknya, batas-batas tanah tidak terjaga dengan baik, pemilik tanah tidak mengetahui secara pasti letak tanahnya, terjadi sengketa waris, pengakuan hak milik berdasarkan ditemukannya surat-surat lama, proses penerbitan sertifikat tanah tidak sempurna, pengukuran yang dilakukan mengabaikan peraturan yang berlaku, ketidakakuratan dan ketidaktepatan, kehati-hatian pejabat pertanahan dalam penguasaan dan penelitian atas tanah yang dimohonkan, adanya niat baik atau tidak baik dari pihak pemohon. serta dari pihak lokal. Faktor pemerintah yaitu kecamatan atau desa terkadang belum memiliki data terkait tanah yang sudah bersertifikat dan sudah memiliki penguasaan atau data yang tidak valid. Apabila pihak yang kalah di tingkat Pengadilan Negeri tidak menerima hasil putusan Pengadilan Negeri, maka dapat mengajukan banding di tingkat Mahkamah Agung, atau bahkan mengajukan kasasi di tingkat Mahkamah Agung. memperoleh kepastian hukum dengan keputusan yang lebih konsisten. Selain penyelesaian duplikat sertifikat tanah melalui Pengadilan, juga terdapat Peraturan Kepala BPN Nomor 3 Tahun 2011 tentang Pengkajian dan Penanganan Perkara Pembelaan, serta Peraturan Menteri Agraria dan Tata Ruang. Perencanaan/Ketua KP Badan Pertanahan Republik Indonesia Nomor 11 Tahun 2016 tentang Penyelesaian Permasalahan Pertanahan sehingga instrumen – Instrumen ini dapat digunakan apabila dirasakan terjadi maladministrasi, maka Kepala BPN dapat membatalkannya .

SARAN

Agar Pemerintah lebih giat lagi dalam melaksanakan pendaftaran tanah dan juga mensosialisasikan sistem baru yang berupa pelaksanaan PP 24/1997 yaitu KKP, sesuai dengan tujuannya yaitu untuk memudahkan dan meningkatkan pelayanan terhadap pendaftaran tanah. masyarakat sehingga dapat menjamin keamanan hukum bagi seluruh masyarakat. I Made Pasek Diantha, Metode Penelitian Hukum Normatif dalam Justifikasi Teori Hukum, Jakarta: Kencana-Prenada Media Group, 2016. Umar Ma'ruf, Hak Negara Menguasai Tanah dan Asas Hukum Pertanahan, Semarang: UNISSULA Press, 2014.

Keputusan Pemerintah Nomor 24 Tahun 1997 tentang Pendaftaran Tanah. Keputusan Presiden Nomor 17 Tahun 2015 tentang Kementerian Pertanian dan. Ahmad Tsekhudin dan Umar Ma'ruf, Penyelenggaraan Pendaftaran Peralihan Hak Atas Tanah dengan Surat Kutipan di Desa Jatinagor Suradadi-Tegal, Jurnal Akta: Magister Notaris UNISSULA Semarang, Vol. Maerani, Ira Alia, Filsafat Ilmu Dalam Perspektif Hukum Islam, Jurnal Hukum: Fakultas Hukum UNISSULA Semarang.

Kantor Pertanahan, http://bpnsemarang.com/tasdanfunction.php, dalam Amin Handoko, Disertasi: Peran Kantor Pertanahan Kabupaten Demak dalam Upaya Peningkatan Pendaftaran Hak Atas Tanah, Universitas. Tika Nurjannah, 2016, Disertasi: Penyelesaian Sengketa Sertifikat Hak Atas Tanah Ganda (Studi Kasus Pengadilan Tata Usaha Negara Makassar) Universitas Negeri Makassar Makassar.

Referensi

Dokumen terkait

Phức astaxanthin/β-cyclodextrin có thể ứng dụng bổ sung vào nước uống, làm nước uống thực phẩm chức năng… KẾT LUẬN Kết quả nghiên cứu cho thấy chiết xuất astaxanthin từ

xv PENGARUH PERPUTARAN PIUTANG DAN PERSEDIAAN BARANG DAGANG TERHADAP MODAL KERJA PADA KOPERASI RSI SITI KHADIJAH PALEMBANG Oleh: Putri Suci Novianti NIM.1601120003 ABSTRAK