• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENYIDIKAN TINDAK PIDANA PENCURIAN YANG DI LAKUKAN ANAK OLEH PENYIDIK POLRESTA PALEMBANG -

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2024

Membagikan "PENYIDIKAN TINDAK PIDANA PENCURIAN YANG DI LAKUKAN ANAK OLEH PENYIDIK POLRESTA PALEMBANG -"

Copied!
23
0
0

Teks penuh

(1)

i

PENYIDIKAN TINDAK PIDANA PENCURIAN YANG DI LAKUKAN ANAK OLEH PENYIDIK

POLRESTAPALEMBANG

SKRIPSI

Diajukan sebagai salah satu syarat Untuk memperoleh Gelar Sarjana Hukum

Program Studi Ilmu Hukum

Oleh :

AGRONIEL 502015435

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PALEMBANG FAKULTAS HUKUM

2021

(2)

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PALEMBANG FAKULTAS HUKUM

PERSETUJUAN DAN PENGESAHAN

Judul Skripsi :

PENYIDIKAN TINDAK PIDANA PENCURIAN YANG DILAKUKAN ANAK OLEH PENYIDIK POLRESTA PALEMBANG

NAMA : Agroniel NIM : 502015435

Program Studi : Hukum Program Sarjana Program Kekhususan : Hukum Pidana

Pembimbing,

1. HJ.Susiana Kifli,SH.,MH. ( )

2. Mona Wulandari,SH.,MH. (

) Palembang, Agustus 2021 PERSETUJUAN OLEH TIM PENGUJI :

Ketua : Dr. Muhammad Yahya Salma,SH.,MH. ( )

Anggota : 1. Mulyadi Tanzili,SH.,MH. ( )

2. Yudistira Rusydi,SH.,M.Hum ( )

ii

(3)
(4)

iv

MOTTO :

“Ketahuilah Bahwa Sabar,Jika Dipandang Dalam Permasalahan Seseorang Adalah Ibarat Kepala Dari Suatu Tubuh.Jika Kepalanya Hilang Maka Keseluruhan Tubuh Itu Akan Membusuk Sama Halnya,Jika Kesabaran Hilang Maka Seluruh Permasalahan Akan Rusak”.

(Ali Bin Abi Thalib)

Ku Persembahkan untuk :

Kedua Orang Tuaku Tersayang Yang Selalu Memberikan Do’a Dan Dukungan Serta Doa Yang Tulus Demi Masa Depanku.

Untuk Kakak Dan Adik Saya.Maryulius Candra Antoni, Fera Hexi Sinarti,A.Mdi.,Trie Nesi Andayani,S.Pd.,Lili Tursina.,Meidiyanti,Amd.Keb.,Ovi

Anggraini,S.Hut.,Apt.Mimim Rojena,S.Farm.,.Riska Apansi,S.Pd.,Pratu Tolbi Ronaldiansyah.,Asbi Saputra Gani.,Wulan haraiba,S.kep.

Almamaterku.

(5)

v ABSTRAK

PENYIDIKAN TINDAK PIDANA PENCURIAN YANG DI LAKUKAN ANAK OLEH PENYIDIK POLRESTA PALEMBANG

AGRONIEL

Adapun permasalahan dalam skripsi ini adalah Bagaimana penyidikan tindak pidana pencurianyang dilakukan anak oleh Penyidik Polresta Palembang?

dan Bagaimana bentuk perlindungan hukum pada proses penyidikan tindak pidana yang dilakukan oleh anak ?.Jenis penelitian hukum ini adalah “penelitian hukum sosiologis” yang dimaksudkan objek kerjanya meliputi data-data sekunder yang ada diperpustakaan.Tipe penelitian ini adalah bersifat deskriptif, yaitu menggambarkan.

Sesuai dengan judul dan beberapa permasalahan yang telah dikemukakan di atas, dapat disimpulkan bahwa : Proses Penyidikan Tindak Pidana Yang Dilakukan Oleh Anak Di Polresta Palembang adalah melalui tahapan-tahapan sebagai berikut :Penyelidikan; Penindakan yang meliputi pemanggilan, penangkapan, penggeledahan, penyitaan dan penahanan; Pemeriksaan;

Pemberkasan; dan Penyerahan berkas perkara ke penuntut umum. Dan Bentuk Perlindungan Hukum Pada Proses Penyidikan Tindak Pidana Yang Dilakukan Oleh Anak adalah bahwa untuk melindungi hak-hak anak dalam tahap penyidikan maka sangat dibutuhkan jasa bantuan hukum dari seorang advokat/penasehat hukum, sebab dengan adanya pendampingan dari seorang advokat maka pengawasan terhadap setiap proses pemeriksaan akan dilakukan secara teliti dan sesuai dengan ketentuan yang berlaku. Dengan adanya bantuan dari penasehat hukum, pihak penegak hukum tidak akan berlaku secara sewenang-wenang terhadap anak.

.

Kata Kunci :Penyidikan Tindak Pidana Pencurian.

(6)

vi

KATA PENGANTAR

Assalamu’alaikum Wr.Wb.

Segala puji dan syukur senantiasa dipanjatkan kehadirat Allah SWT, serta sholawat dan salam kepada nabi Muhammad Saw., karena atas rahmat dan nikmat Nya jualah skripsi dengan judul :PENYIDIKAN TINDAK PIDANA

PENCURIAN YANG DI LAKUKAN ANAK OLEH PENYIDIK

POLRESTAPALEMBANG.

Dengan segala kerendahan hati diakui bahwa skripsi ini masih banyak mengandung kelemahan dan kekurangan. semua itu adalah disebabkan masih kurangnya pengetahuan dan pengalaman penulis, karenanya mohon dimaklumi.

Kesempatan yang baik ini penulis ucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah memberikan dorongan dan bantuan, khususnya terhadap:

1. Bapak Dr. AbidDjazuli, SE., MM., Rektor Universitas Muhammadiyah Palembang beserta jajarannya;

2. BapakNurHusniEmilson, SH, SpN, MH. Dekan Fakultas Hukum Universitas Muhammadiyah Palembang beserta stafnya;

3. Bapak/Ibu Wakil Dekan I, II, III dan IV, Fakultas Hukum Universitas Muhammadiyah Palembang;

4. Bapak YudistiraRusydi, SH, M.Hum. selaku Ketua Prodi Ilmu Hukum Fakultas Hukum Universitas Muhammadiyah Palembang.

(7)

vii

5. IbuHj. Susiana Kifli, SH, MH. Selaku Pembimbing I, dalam penulisan skripsi ini;

6. Ibu Mona Wulandari, SH, MH.. Pembimbing II dalam penulisan skripsi ini;

7. Seluruh Bapak dan Ibu Dosen Fakultas Hukum Universitas Muhammadiyah Palembang;

8. Kedua orang tuaku tercinta dan saudara-saudaraku terkasih.

Semoga segala bantuan materil dan moril yang telah menjadikan skripsi ini dapat selesai dengan baik sebagai salah satu persyaratan untuk menempuh ujian skripsi, semoga kiranya Allah Swt., melimpahkan pahala dan rahmat kepada mereka.

Wassalamu’alaikum wr.wb.

Palembang, Agustus2021 Penulis,

AGRONIEL

(8)

viii DAFTAR ISI

Halaman

HALAMAN JUDUL... i

LEMBAR PERSETUJUAN DAN PENGESAHAN... ii

SURAT PERNYATAAN ORISINALITAS SKRIPSI... iii

HALAMAN MOTTO DAN PERSEMBAHAN... iv

ABSTRAK………. v

KATA PENGANTAR... vi DAFTAR ISI... Viii BAB I : PENDAHULUAN

A. Latar Belakang ………....…...

B. Permasalahan ………...…...

C. Ruang Lingkup dan Tujuan ………...

D. Defenisi Konseptual ...

E. Metode Penelitian...……….………...

F. Sistematika Penulisan...

1 5 5 5 6 9

BAB II : TINJAUAN PUSTAKA

A. Pengertian Anak dan Kejahatan yang Dilakukan Anak...

1. Pengertian Aanak...

2. Kejahatan Yang dilakukan Anak...

B. Penanggulangan Kejahatan...

11 11 17 18

(9)

ix

C. Tinjuan Umum tentangPenyidikan menurut Sistem Peradilan

Pidana……… 21

BAB III : PEMBAHASAN

A. Penyidikan tindak pidana pencurianyang dilakukan anak oleh Penyidik Polresta Palembang………...

B. Bentuk Perlindungan Hukum Pada Proses Penyidikan Tindak Pidana Yang Dilakukan Oleh Anak……….

30

41

BAB IV : PENUTUP

A. Kesimpulan……… 50

B. Saran-saran………... 51

DAFTAR PUSTAKA LAMPIRAN

(10)

x

(11)

1 BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang.

Masalah perilaku anak kini semakin menggejala dimasyarakat, baik di negara maju maupun negara sedang berkembang. Perkembangan masyarakat yang berawal dari kehidupan agraris menuju kehidupan industrial telah membawa dampak signifikan terhadap kehidupan tata nilai sosio kultural pada sebagian besar masyarakat. Nilai-nilai yang bersumber dari kehidupan industrial semakin menggeser nilai-nilai kehidupan agraris dan proses tersebut terjadi secara berkesinambungan sehingga pada akhirnya membawa perubahan dalam tata nilai termasuk pola-pola perilaku dan hubungan masyarakat.

Perkembangan seperti ini juga sedang berlangsung di Indonesia dengan menyatunya tata nilai yang bercirikan masyarakat industrial, maka perbenturan antara nilai-nilai lokal tradisional dengan nilai-nilai modernisme tidak dapat terelakkan. Pada akhirnya, dampak yang paling terasa sebagai akibat dari perubahan sosial yang sangat cepat menuju kehidupan industrial adalah penyimpangan perilaku anak-anak atau remaja.1

Pada akhir abad ke-19, kriminalisasi yang dilakukan oleh anak dan remaja semakin meningkat, sehingga dalam menghadapi fenomena tersebut diperlukan penanganan terhadap pelaku kriminal anak disamakan dengan pelaku kriminal orang dewasa. Hal ini merupakan suatu konsekuensi dari hukum yang ada pada saat itu belum memiliki aturan khusus yang mengatur tentang anak yang berhadapan dengan hukum atau anak pelaku tindak pidana.

1Romli Atmasasmita, 2002, Teori dan Kapita Selekta Kriminologi, Eresco, Bandung, hlm. 1.

(12)

2

Dalam perkembangan selanjutnya, di berbagai negara dilakukan pula usaha-usaha ke arah perlindungan anak termasuk dengan dibentuknya pengadilan anak (Juvenile Court) yang pertama di Minos, Amerika Serikat pada tahun 1889, dimana Undang-undangnya didasarkan pada asas

parentspatriae’ yang berarti bahwa penguasa harus bertindak apabila anak- anak membutuhkan pertolongan atau dengan kata lain apabila anak dan pemuda melakukan kejahatan sebaiknya tidak diberi pidana melainkan harus dilindungi dan diberikan bantuan.2

Tidak dapat dipungkiri bahwa berbicara mengenai anak adalah sangat penting, bukan saja dalam kaitannya secara khusus dengan konsep sistem peradilan anak, tetapi lebih luas dari itu adalah bahwa anak merupakan potensi nasib manusia di hari yang akan datang karena anak memiliki peran dalam menentukan sejarah suatu bangsa sekaligus cerminan sikap hidup bangsa di masa yang akan datang.

Sebagaimana yang telah dituangkan dalam penjelasan UU No. 11 Tahun 2012 Tentang Pengadilan Anak bahwa anak adalah bagian dari generasi muda sebagai penerus cita-cita perjuangan dan sumber daya manusia bagi pembangunan nasional. Dalam rangka mewujudkan sumber daya manusia Indonesia yang berkualitas dan mampu memimpin serta memelihara kesatuan dan persatuan bangsa Negara Kesatuan Republik Indonesia yang berdasarkan Pancasila dan Undang-Undang Dasar 1945 diperlukan pembinaan secara terus menerus demi kelangsungan hidup, pertumbuhan dan perkembangan fisik, mental dan sosial serta perlindungan dari segala kemungkinan yang akan membahayakan mereka dan bangsa di masa depan.3

Dalam berbagai hal upaya pembinaan danperlindungan tersebut dihadapkan pada permasalahan dan tantangan dalam masyarakat dan kadang- kadang dijumpai penyimpangan perilaku di kalangan anak, bahkan lebih dari itu terdapat anak yang melakukan perbuatan melanggar hukum tanpa mengenal status sosial dan ekonomi.

2Kartini Kartono, 2005, Patologi Sosial 2 Kenakalan Remaja, Radja Grafindo Persada,hlm. 22.

3 R.Abdussalam, 2003, HukumPerlindunganAnak, PTIK, Jakarta, hlm. 23.

(13)

3

Di samping itu dalam penjelasan Undang‐Undang No. 11 Tahun 2012 Tentang Peradilan Anak disebutkan terdapat pula anak yang karena satu dengan yang lain tidak mempunyai kesempatan sama dalam memperoleh perhatian baik secara fisik, mental maupun sosial, karena keadaan diri yang tidak memadai tersebut maka baik sengaja maupun tidak sengaja sering melakukan tindakan atau perilaku yang dapat merugikan dirinya (anak) dan atau masyarakat.

Penyimpangan tingkah laku atau perbuatan melanggar hukum yang dilakukan oleh anak disebabkan oleh beberapa faktor, antara lain adanya dampak negatif dari perkembangan pembangunan yang cepat, arus globalisasi di bidang komunikasi dan informasi, kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi serta perubahan gaya dan cara hidup orang tua yang membawa pengaruh bagi nilai dan perilaku anak, selain itu kurang atau tidak memperolehnya kasih sayang, asuhan, bimbingan dan pembinaan dalam pengembangan sikap, perilaku, penyesuaian diri, serta pengawasan dari orang tua, wali atau orang tua asuh akan menyebabkan anak mudah terseret ke dalam arus pergaulan dan lingkungan yang tidak sehat yang dapat merugikan perkembangan pribadinya.4

Persoalan tentang perlindungan terhadap anak pelaku tindak pidana merupakan hal yang sangat penting karena anak merupakan generasi penerus di masa depan, oleh karena itu negara-negara di dunia mencari alternatif tentang penyelesaian terbaik mengenai cara penanganan terhadap anak yang berhadapan dengan hukum yaitu sebagai pelaku tindak pidana.

Selain itu, diupayakan pula adanya suatu pengaturan Internasional yang mengatur pelaksanaan peradilan anak serta menjadi standar perlakukan terhadap anak yang berada dalam sistem peradilan pidanayang biasa digunakan sebagai standar minimum PBB (Perserikatan Bangsa-Bangsa)

4ArifGosita, 2009, MasalahPerlindunganAnak, AkademikaPressindo, Jakarta, hlm. 8.

(14)

4

mengenai administrasi peradilan anak. Dalam menghadapi dan menanggulangi berbagai perbuatan dan tingkah laku anak nakal, perlu dipertimbangkan kedudukan anak dengan segala ciri dan sifat khasnya.

Walaupun anak telah dapat menentukan sendiri langkah perbuatannya berdasarkan pikiran, perasaan dan kehendaknya, tetapi keadaan sekitar dapat mempengaruhi perilakunya.

Oleh karena itu dalam menghadapi masalah anak nakal, orang tua dan masyarakat sekelilingnya seharusnya lebih bertanggung jawab terhadap pembinaan, pendidikan dan pengembangan perilaku anak tersebut.

Terkait dengan usaha memberikan perlakuan khusus terhadap anak yang berhadapan dengan hukum, Indonesia merupakan salah satu dari 191 negara yang telah meratifikasi Konvensi Hak Anak (Convention on the Rightof Children) pada tahun 1990 melalui Kepres No. 36 tahun 1990.

Dengan meratifikasi konvensi ini, Indonesia memiliki kewajiban untuk memenuhi hak-hak bagi semua anak tanpa terkecuali, salah satu hak anak yang perlu mendapat perhatian dan perlindungan adalah hak anak yang berkonflik dengan hukum yaitu sebagai pelaku tindak pidana.5

Keberadaan anak di dalam tempat penahanan dan pemenjaraan bersama-sama dengan orang-orang yang lebih dewasa, menempatkan anak- anak dalam situasi rawan dan menjadi korban berbagai tindak kekerasan.

Anak-anak yang dalam kondisi demikian di sebut dengan anak yang berkonflik dengan hukum.6

Oleh karena itu, atas dasar situasi seperti inilah penulis tertarik untuk menguraikan lebih jauh mengenai anak yang berkonflik dengan hukum yaitu sebagai pelaku tindak pidana khususnya mengenai “PENYIDIKAN TINDAK

5Ibid, hlm. 9.

6R.Abdussalam, Op. Cit, hlm. 25.

(15)

5

PIDANA PENCURIAN YANG DI LAKUKAN ANAK OLEH PENYIDIK POLRESTAPALEMBANG”.

B. Permasalahan

Berdasarkan latar belakang di atas permasalahan yang akan dibahas dalam penelitian ini adalah sebagai berikut :

1. Bagaimana penyidikan tindak pidana pencurianyang dilakukan anak oleh Penyidik Polresta Palembang ?

2. Bagaimanabentuk perlindunganhukumpada proses penyidikan tindak pidana yang dilakukan oleh anak ?.

C. Ruang Lingkup dan Tujuan

Ruang lingkup di dalam penelitian ini dibatasi pada penyidikan tindak pidana pencurianyang dilakukan anak oleh Penyidik Polresta Palembang.

Penelitian ini memiliki tujuan untuk :

1. Untuk mengetahui mengenai penyidikan tindak pidana pencurianyang dilakukan anak oleh Penyidik Polresta Palembang.

2. Untuk mengetahui mengenai bentuk perlindunganhukumpada proses penyidikan tindak pidana yang dilakukan oleh anak.

D. DefinisiKonseptual

1. Penyidikan menurut Pasal1butir 2 KUHAP adalah serangkaian tindakan penyidik dalam hal dan menurut cara yang diatur dalam undang-undan untuk mencari serta mengumpulkan bukti denganbukti itu membuat terang tentang tindak pidana yang terjadi danguna menemukan tersangkanya.

(16)

6

2. Tindak pidana pencurian adalah barang siapa mengambil barang sesuatu yang seluruhnya atau sebagian kepunyaan orang lain, dengan maksud untuk dimiliki secara melawan hukum, diancam karena pencurian dengan pidana penjara paling lama lima tahun atau pidana denda paling banyak Sembilan ratus rupiah (Pasal 362 KUH Pidana).

3. Anak adalah menurut Pasal 1 Undang-Undang No. 35 tahun 2014 tentang perubahan atas undang-undang nomor 23 tahun 2002 tentang perlindungan anak adalah seseorang yang belum berusia 18 tahun termasuk anak yang masih dalam kandungan.

4. Penyidik menurut Pasal 1 butir 1 KUHAP, adalah pejabat polisi Negara Repoublik Indonesia atau pejabat pegawai negeri sipil tertentu yang diberiwewenang khusus oleh undang-undang untuk melakukan penyidikan.

E. Metode Penelitian.

Agar penulisan penelitian ini mengandung suatu kebenaran yang ilmiah dan objektif, maka perlu dilakukan penelitian dengan mempergunakan metode yang sudah dibakukan melalui pentahapan-pentahapan secara logis dan konsisten dengan cara:

a. Jenis Penelitian.

Jenis Penelitian dalam skripsi ini adalah penelitian empiris dengan pendekatan hukumempiris, yang dilakukan dengan cara mengamati, melihat, menelaah mengenai beberapa hal yang bersifat teoritis dan

(17)

7

praktek yang berhubungan dengan proses penyidikan dan tindak pidana yang dilakukan oleh anak.8

b. Sumber data.

Sumber data yang digunakan adalah berupa bahan-bahan kepustakaan, yang dapat berupa dokumen, buku-buku, laporan, arsip, literatur dan website/internet yang berkaitan dengan masalah yang diteliti :

1) Bahan Hukum Primer

Bahan Hukum Primer adalah hukum atau bahan pustaka yang mempunyai kekuatan mengikat secara yuridis, adapun penulis yang digunakan adalah :

a) Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945 ; b) Kitab Undang-Undang Hukum Pidana (KUHP);

c) Kitab Undang-Undang Hukum Acara Pidana (KUHAP) 2) Bahan Hukum Sekunder

Bahan Hukum Sekunder adalah bahan yang memberikan penjelasan hukum primer, seperti :

a) Hasil-hasil pemikiran yang releven;

b) Buku-buku penunjang lain.

3) Bahan Hukum Tersier

Bahan Hukum Tersier adalah bahan hukum yang memberikan petunjuk maupun penjelasan terhadap bahan hukum primer dan bahan

8SoerjonoSoekanto, 2008, PengantarPenelitianHukum, UI Press, Jakarta,hlm.52

(18)

8

hukum sekunder, diantarannya bahan dari media internet yang relevan dengan penelitian ini.

Sedangkan data primer diperoleh melalui wawancara dengan Penyidik di Polresta Palembang.

c. Sifat Penelitian.

Spesifikasi penelitian yang penulis pergunakan adalah bersifat deskriptif.

Dalam kamus istilah karya ilmiah dijelaskan bahwa deskriptif asal kata dari bahasa latin description, goresan, bagan, sketsa, gambaran, suatu karya tulis prosa yang subjek karangannya dalam pengertian penglihatan.

Suatu karangan yang merekam atau mencatat subjek karangan. Unsur ruang memegang peranan terpenting. Jadi penulisan ini akan menggambarkan secara lengkap, jelas dan rinci terhadap proses penyidikan tindak pidana yang dilakukan oleh anak di Polresta Palembang.

d. Teknik Pengumpulan Data.

Untuk mendapatkan data yang lengkap dalam penelitian ini, maka teknik pengumpulan data yang dipergunakan dengan cara studi kepustakaan dan studi lapangan. Studi kepustakaan dilakukan dengan cara mempelajari dokumen-dokumen atau bahan-bahan pustaka, seperti buku-bukudan literatur-literatur yang berhubungan dengan masalah yang diteliti.

Studi Lapangan dilakukan dengan wawancara (Interview)dengan para pihak yang berkompeten. Pihak yang berkompeten antara lain:

(19)

9

Penyidikpada unit Perlindungan Perempuan Dan Anak-Anak (PPA) Polresta Palembang;

a. Teknik Pengolahan Data.

Data yang sudah dianalisis akan disajikan dengan metode kualitatif, yaitu dengan memberikan komentar-komentar dan tidak menggunakan angka- angka. Maka dari analisis data tersebut penulis harapkan dapat menjawab permasalahan yang ada dalam penelitian ini.

F. Sistematika Penulisan.

Skripsi ini terdiri dari empat bab, yaitu : Bab I Pendahuluan

A. Latar belakang B. Permasalahan

C. Ruang lingkup dan tujuan D. Definisi Konseptual E. Metode penelitian F. Sistematika penulisan Bab II Tinjauan Pustaka

A. Pengertian Penyidikan Dalam Tindak Pidana;

B. WewenangPenyidik

C. PengertianAnakMenurutHukumPidana D. Pengertian Tindak Pidana Anak

E. Unsur-unsurtindakPidanaPencurian Bab III Pembahasan

(20)

10

A. Penyidikan tindak pidana Pencurian yang dilakukan anak oleh Penyidik Polresta Palembang;

B. Bentuk Perlindungan Hukum Pada Proses Penyidikan Tindak Pidana Yang Dilakukan Oleh Anak;

Bab IV Penutup

A. Kesimpulan;

B. Saran-saran;

DAFTAR PUSTAKA.

(21)

52

DAFTAR PUSTAKA

Buku :

Abdul kadir Muhammad, 2004, Hukumdan Penelitian Hukum, Citra AdityaBakti, Bandung.

Arief, Barda Nawawi, 2008, Berbagai Aspek Kebijakan Penegakan Pengembangan HukumPidana, Bandung, Citra AdityaBakti.

ArifGosita, 2009, Masalah Perlindungan Anak, AkademikaPressindo, Jakarta.

Bachtiar, Harsja, 2004, IlmuKepolisian, Gramedia, Jakarta.

BambangWaluyo, 2009, PenelitianHukumdalamPraktek, SinarGrafika, Jakarta.

Hassan Wadong, Maulana, 2000, Advokasi dan Hukum Perlindungan Anak, Jakarta, Grasindo.

Kartini Kartono, 2005, Patologi Sosial 2 Kenakalan Remaja, PT. Radja Grafindo Persada.

Muladi dan Barda Nawawi Arief, 1996, Bunga Rampai Kebijakan Hukum Pidana, Citra Aditya Bakti, Bandung.

Mulyana W Kusuma, 2006, HukumdanHak-HakAnak, Rajawali, Jakarta.

R. Abdussalam,2003, HukumPerlindunganAnak: CetakanKedua, PTIK, Jakarta.

Romli Atmasasmita, 2002, Teori dan Kapita Selekta Kriminologi, PT. Eresco, Bandung.

R. Soesilo. 1976, KriminalitasIlmuPenyidikKejahatan, Politea. Bogor.

SitiUtari, Koordinasi Penegak Hukum dan Mekanisme Kontrol Penahanan Sehubungan Dengan Berlakunya KUHAP, makalah, Puslitbang Kejaksaan Agung RI, Jakarta, 1984.

SoerjonoSoekanto, 2008, Pengantar Penelitian Hukum, UI Press, Jakarta.

(22)

53

Perundang-undangan :

Republik Indonesia, KitabUndang –UndangHukumPidana ---, KitabUndang-UndangHukumAcaraPidana ---, PeraturanPemerintahNomor 27 Tahun 1983,

tentangPelaksanaanKUHAP

---, Undang-UndangNomor 4 Tahun 1979 tentangKesejahteraanAnak.

---,Undang-Undang Nomor 11 Tahun2012 tentang Pengadilan Anak

---, Undang-Undang Nomor 2 Tahun 2002 tentang Kepolisian Negara Republik Indonesia.

---,Undang-UndangNomor35Tahun 2014tentangPerlindunganAnak

Kepolisian Negara Republik Indonesia, Himpunan Bujuklak, Bujuklap, dan Bujuk mintentang Proses Penyidikan TindakPidana

(23)

54

DAFTAR PUSTAKA Buku :

Arif Gosita, 2009, Masalah Perlindungan Anak, Akademika Pressindo, Jakarta.

Kartini Kartono, 2005, Patologi Sosial 2 Kenakalan Remaja, Radja Grafindo Persada.

R. Abdussalam, 2003, Hukum Perlindungan Anak, PTIK, Jakarta.

Romli Atmasasmita, 2002, Teori dan Kapita Selekta Kriminologi, Eresco, Bandung.

Soerjono Soekanto, 2008, Pengantar Penelitian Hukum, UI Press, Jakarta.

Perundang-undangan :

Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945.

Kitab Undang-Undang Hukum Pidana (KUHP).

Referensi

Dokumen terkait

Pencurian adalah perbuatan yang melanggar hukum, yang berarti setiap orang yang melakukan pencurian akan mendapatkan sanksi, sebagai contoh, sanksi pidana bagi

Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan yang diperoleh penulis dilapangan menyimpulkan bahwa mengenai proses penyidikan terhadap pelaku tindak pidana pencurian kendaraan bermotor

Metode-metode tersebut antara lain adalah: (1) Metode pencarian mode spiral; (2) Metode pencarian garis membujur tunggal; (3) Metode pencarian model membanjar ganda; (4)

lah yang telah memberikan kemudahan dan kelancaran sehingga akhirnya penulis dapat menyelesaikan skripsi ini dengan baik, dengan judul “ PENGGUNAAN FOTOGRAFI FORENSIK OLEH

Untuk itu permasalahan yang penulis bahas dalam skripsi ini adalah (1)Bagaimanakah Pelaksanaan Perlindungan Hukum oleh penyidik dalam proses penyidikan terhadap Anak Pelaku

Kejahatan (crime) merupakan tingkah laku yang melanggar hukum dan melanggar norma-norma sosial, sehingga masyarakat menentangnya. rumusan permasalahan penelitian

20 Kejahatan adalah suatu perbuatan sengaja atau pengabaian dalam melanggar hukum pidana ( hukum yang ditentukan dalam peraturan perundang-undangan dan yuridis

Demi menjaga pendapatan Negara maka diperlukannya penyidik pajak dalam menanggulangi tindak pidana di bidang perpajakan agar perbuatan yang dilakukan manusia dan