• Tidak ada hasil yang ditemukan

Penyuluhan Tentang Bahaya Merokok, Kenalan Remaja, Gedget dan Bahaya Bergadang Pada Siswa/i MTsN Samalanga Kabupaten Bireuen

N/A
N/A
Nguyễn Gia Hào

Academic year: 2023

Membagikan "Penyuluhan Tentang Bahaya Merokok, Kenalan Remaja, Gedget dan Bahaya Bergadang Pada Siswa/i MTsN Samalanga Kabupaten Bireuen"

Copied!
6
0
0

Teks penuh

(1)

114

Penyuluhan Tentang Bahaya Merokok, Kenalan Remaja, Gedget dan Bahaya Bergadang Pada Siswa/i MTsN Samalanga Kabupaten

Bireuen

Ambia Nurdin1, Muhammad2, Zamzami3, Bukhari4, Murtadhahadi5 , Mohd Isa T.Ibrahim6, Mahyuddin7, Dewi Astini8, Zahrul Fuadi9, Mulyadi10

1Ambia Nurdin adalah Staf pengajar Program Studi Kesehatan Masyarakat, Fakultas Ilmu-Ilmu Kesehatan, Universitas Abulyatama, Aceh Besar, Indonesia. 23372

Email : ambianurdin_fkm@abulyatama.ac.id

2Muhammad adalah Staf Pengajar Program Studi Pendidikan Fisika, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Abulyatama, Aceh Besar, Indonesia.

23372

Email : muhammad.unaya@gmail

3Zamzami adalah Staf Pengajar Program Studi Pendidikan Biologi, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Abulyatama, Aceh Besar, Indonesia. 23372

Email : zamzami_fkip@abulyatama.ac.id

4Bukhari adalah Staf Pengejar Program Studi Pendidikan Fisika, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Abulyatama, Aceh Besar, Indonesia. 23372

Email : bukharifkip@gmail.com

5Murtadhahadi adalah staf Pengajar Jurusan Teknik Mesin Politeknik Negeri Lhokseumawe dan wakil Ketua LPPM, Universitas Abulyatama, Aceh Besar,

Indonesia. 23372

Email : murtadha88@yahoo.com

6,7Mohd Isa T. Ibrahim, Mahyuddin adalah Staf Pengajar Program Studi Tehnik Mesin, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Abulyatama, Aceh Besar,

Indonesia. 23372

Email : isa_mesin@abulyatama.ac.id

8Dewi Astini adalah Staf Pengajar Program Studi Ilmu Hukum, Fakultas Hukum, Universitas Abulyatama, Aceh Besar, Indonesia. 23372

Email : dewiastini_hukum@abulyatama.ac.id

9,10Zahrul Fuadi, Mulyadi adalah Staf Pengajar Program Studi Perternakan, Fakultas Pertanian, Universitas Abulyatama, Aceh Besar, Indonesia. 23372

Email Korespondensi : ambianurdin_fkm@abulyatama.ac.id

ABSTRACT

The dangers of smoking, juvenile delinquency, the dangers of gadgets and the dangers of staying up late are common things among students, this can be prevented by providing counseling. It is hoped that after being given counseling, students can understand the dangers of gadgets, the dangers of smoking and the dangers of staying up late. The purpose of this counseling is to find out the effectiveness of counseling about the dangers of smoking, the dangers of gadgets, and the dangers of staying up late in increasing students' knowledge at MTsN Samalanga, Bireuen Regency. Extension design by conducting lectures and discussions and using leaflet and PowerPoint media. Before counseling was carried out, a pretest was carried out by distributing questionnaires and posttest after counseling was carried out. The target in this counseling is all MTsN

(2)

Jurnal Pengabdian pada Masyarakat Juni 2023 pISSN 2685-0303

115 Samalanga students in Bireuen Regency, totaling 60 people. From the results of counseling from 60 students who attended counseling it was found that students' knowledge before being given counseling was in the medium category 23 students (43.8) and in the high category as many as 37 students (56.3%), after being given counseling, students' knowledge increased , namely the medium category of 14 students (12.5%) and the high category of 46 students (87.5%). The conclusion is that there is a statistically significant difference between students' knowledge before and after being given counseling about the dangers of smoking, juvenile delinquency, gadgets and the dangers of staying up late among students at MTsN Samalanga, Bireuen Regency.

Keywords: Dangers of Smoking, Juvenile Delinquency, Gedgets, Staying up late ABSTRAK

Bahaya Merokok, kenakalan renaja, bahaya gadget dan bahaya begadang merupakan hal yang lazim dijumpai pada siswa, hal ini dapat dicegah dengan upaya pemberian penyuluhan. Diharapkan setelah di berikan penyuluhan, siswa bisa mengerti tentang bahaya gedget, bahaya merokok dan bahaya bergadang.

Tujuan dari penyuluhan ini adalah untuk mengetahui efektivitas penyuluhan tentang bahaya merokok, bahaya gedget, dan bahaya bergadang dalam meningkatkan pengetahuan siswa di MTsN Samalanga Kabupaten Bireuen.

Desain penyuluhan dengan melakukan ceramah dan diskusi serta menggunakan media leaafleat dan powerpoin. Sebelum dilakukan penyuluhan dilakukan pretest dengan membagikan kusioner dan posttes setelah penyuluhan dilakukan. Sasaran dalam penyuluhan ini seluruh siswa MTsN Samalanga Kabupaten Bireuen yang berjumlah 60 orang. Dari hasil penuyuluhan dari 60 siswa/i yang mengikuti penyuluhan didapatkan bahwa pengetahuan siswa/i sebelum diberikan penyuluhan kategori sedang 23 siswa (43,8) dan kategori tinggi sebanyak 37 siswa (56,3%), sesudah diberikan penyuluhan, pengetahuan siswa mengalami peningkatan, yaitu kategori sedang 14 siswa (12,5%) dan kategori tinggi sebanyak 46 siswa (87,5%).

Kesimpulan terdapat perbedaan bermakna secara statistik antara pengetahuan siswa sebelum dan sesudah diberikan penyuluhan tentang bahaya Merokok, Kenakalan Remaja, gadget dan bahaya bergadang pada siswa MTsN Samalanga Kabupaten Bireuen.

Kata kunci: Bahaya Merokok, Kenakalan Remaja, Gedget, Bergadang.

PENDAHULUAN

Perkembangan teknologi informasi dan komunikasi telah membuka babak baru bagi kemajuan peradaban manusia. Setiap individu dengan sendirinya memiliki inisiatif dan lebih otonom untuk mengetahui lebih jauh apa yang ada disekitamya. Kegiatan komunikasi yang dulunya menggunakan peralatan yang begitu rumit, kini relatif sudah digantikan oleh perangkat mesin-mesin otomatis. Salah satu hasil perkembangan teknologi tersebut adalah munculnya teknologi informasi gadget. Gadget adalah obyek teknologi seperti perangkat atau alat yang memiliki fungsi tertentu, dan sering dianggap sebagai hal yang baru (Rasyid dkk, 2015).

Penggunaan gedget oleh anak di jaman sekarang bukanlah lagi menjadi hal yang baru. Di era serba teknologi ini, hampir semua anak (bahkan sejak di tingkat sekolah dasar) telah mengenal dan memiliki gedget sendiri seperti telepon pintar,

(3)

116

tablet, atau laptop. Hal ini tentu saja berpengaruh terhadap perkembangan anak, baik secara fisik maupun mental (Novitasari, 2020).

Gagdet merupakan salah satu bentuk nyata dari berkembangnya ipteks pada zaman sekarang, tentunya dengan bantuan teknologi seperti gadget dapat mempermudah kegiatan manusia agar tidak memakan waktu yang lama. Tidak dapat dipungkiri, gadget sangat mempengaruhi kehidupan manusia baik orang dewasa dan anak- anak. Smartphone, notebook, tablet dan ancka ragam bentuk gadget dalam kehidupan sehari-hari sangat mudah ditemui pada zaman sekarang (Febriana, 2017).

Adapun Perilaku merokok pada remaja umumnya semakin lama akan semakin meningkat sesuai dengan tahap perkembangannya dan sering mengakibatkan mereka mengalami ketergantungan nikotin. Berdasarkan hasil penelitian Nurlaily (2010) tentang hubungan pengetahuan dengan sikap remaja putra tentang bahaya rokok bagi kesehatan di SMP Muhammahdiyah Pamekasan. Hasil penelitian yang didapatkan nilai p = 0.010 dengan nilai α = 0,05, ini menunjukkan ada hubungan pengetahuan dengan sikap remaja putra tentang bahaya rokok bagi kesehatan. Pengetahuan adalah hasil tahu seseorang terhadap objek melalui indera yang dimilikinya. Sikap adalah respon tertutup seseorang terhadap stimulus atau objek tertentu, yang sudah melibatkan faktor pendapat dan emosi yang bersangkutan. Sekolah merupakan perpanjangan tangan keluarga, artinya, sekolah merupakan tempat lanjutan untuk meletakkan dasar perilaku bagi anak, termasuk perilaku kesehatan. Peran guru dalam promosi kesehatan di sekolah sangat penting, karena guru pada umumnya lebih dipatuhi oleh anak-anak dari pada orang tuanya. Sekolah dan lingkungan sekolah yang sehat sangat kondusif untuk berperilaku sehat bagi anak-anak (Notoatmodjo, 2010).

Tidur merupakan kondisi tidak sadar dimana individu dapat dibangunkan oleh stimulus atau sensoris yang sesuai atau juga dapat dikatakan sebagai keadaan tidak sadarkan diri yang relatif. Tidur bukan hanya keadaan penuh ketenangan tanpa kegiatan, tetapi lebih merupakan suatu urutan siklus yang berulang. Tidur mempunyai ciri adanya aktivitas yang minim, memiliki kesadaran yang bervariasi, terdapat perubahan proses fisiologi, dan terjadi penurunan respons terhadap rangsangan dari luar (Alimul, 2012).

Faktor-faktor yang mempengaruhi pola tidur dapat menunjukkan adanya kemampuan individu untuk tidur dan memperoleh jumlah istirahat sesuai dengan kebutuhannya (Firman, 2012).

Pada zaman sekarang ini pola tidur remaja sangat dipengaruhi oleh teknologi internet. Mereka rela berjam-jam hanya ada didepan komputer ataupun telepon selulernya. Internet menjadi suatu kegemaran tersendiri bagi remaja dalam mencari informasi terbaru dan menjalin hubungan dengan orang lain di beda tempat (Rahayuning, 2009).

Badan Pusat Statistik (BPS) bekerjasama dengan Asosiasi Penyelenggara Jasa Internet Indonesia (APJII) mencatat angka pertumbuhan pengguna internet di Indonesia hingga akhir tahun 2013 mencapai 71,19 juta orang, meningkat pada tahun 2014 mencapai 83,7 juta orang. Peningkatan ini tidak hanya ditopang olehpeningkatan jumlah pemakai komputer yang tersambung ke Internet, tetapi terutama dipicu oleh peningkatan jumlah pemakai telepon seluler yang mengadopsi teknologi 3G (Rahayuning, 2009).

Penelitian Nigtyas (2012), menunjukkan bahwa penggunaan internet telah sedikit berdampak negative pada pola tidur dan kesejahteraan. partisipasi dalam kegiatan online dapat memberikan manfaat sosial dan psikologis, mencatat bahwa

(4)

Jurnal Pengabdian pada Masyarakat Juni 2023 pISSN 2685-0303

117 orang muda yang tumbuh dengan internet menggunakan aktivitas online sebagai bentuk penting dari interaksi sosial. Menurut Pantoro (2012), menjelaskan persahabatan sosial menjadi motif terkuat untuk penggunaan internet dan studi baru-baru ini mengkonfirmasi bahwa orang-orang muda dan orang dewasa sama-sama menggunakan internet untuk bermain game online dan juga menemukan persahabatan dan percintaan.

Aktivitas online juga di kenal untuk memberikan dukungan, informasi dan peluang untuk koneksi social untuk kelompok-kelompok sosial yang terpinggirkan dan terisolasi seperti yang sama seks tertarik orang-orang muda orang tua dari anak-anak cacat orang dengan social kecemasan dan dengan masalah medis.

METODE PELAKSANAAN

Kegitan pengabdian masyarakat dalam bentuk penyuluhan tentang bahaya merokok, kenakalan remaja, gadget dan bahaya bergadang dilakukan pada hari senin tanggal 1 Agustus 2022 di MTsN Samalanga Kabupaten Bireuen. Adapun jumlah peserta 60 orang siswa/i. Penyuluhan dilaksanakan selama kurang lebih 4 jam dengan metode ceramah dan diskusi dengan menggunakan media leafleat dan powerpoin. Alat ukur yang digunakan untuk mengetahui pengetahuan siswa/i tentang bahaya merokok, kenakalan remaja, gadget dan bahaya bergadang adalah kuesioner yang harus dijawab oleh siswa/i. Kusioner dalam bentuk pertanyaan dibagikan sebelum dan sesudah penyuluhan. Sehingga dapat menilai tingkat pengetahuan sebelum dan sesudah mendapatkan penyuluhan,

HASIL DAN PEMBAHASAN

Kegiatan Pengabdian kepada masyarakat ini dilaksanakan dalam bentuk penyuluhan tentang bahaya merokok, kenakalan remaja, bahaya gadget dan bahaya bergadang. Pelaksanaan kegiatan dilakukan pada hari Senin tanggal 1 Agustus 2022 diikuti oleh 60 orang siswa/i. Kegiatan ini mendapatka rspon yang baik dari kepala sekolah, guru dan siswa/i. Hsil distribusi siswa/I berdasarkan jenis kelamin dapat dilihat pada table 1.

Tabel 1 Distribusi Siswa/i berdasarkan Jenis Kelamin di MTsN Samalanga Kabupaten Bireuen.

No

Jenis kelamin F

(%)

1. Laki-laki 18 (12,5%) 2. Perempuan 42 (87,5%)

Total 60 (100%)

Berdasarkan tabel 1 diketahui bahwa jenis kelamin Siswa/I MTsN Samalanga Kabupaten Bireuen paling banyak adalah perempuan 42 siswa (87,5%).

(5)

118

Tabel 2. Pengetahuan Siswa/I Sebelum Penyuluhan tentang bahaya merokok, kenakalan remaja, gadget dan bahaya bergadang pada MTsN Samalanga Kabupaten Bireuen.

No Pengetahuan F (%)

1. Rendah 0 (0%)

2. Sedang 23 (43,7%)

3. Tinggi 37 (56,3%)

Total 60 (100%)

Berdasarkan Tabel 2 menunjukkan bahwa penegtahuan siswa MTsN/i Samalanga Kabupaten Bireuen tentang bahaya merokok, kenakalan remaja, gadget dan bahaya bergadang sebelum diberikan penyuluhan kategori pengetahuan sedang 23 siswa/i (43,7%) dan kategori tinggi 37 siswa/i (56,3%). Dapat disimpulkan bahwa tingkat pengetahuan siswa/I sudah sebagian mengetahui pengaruh bahaya merokok, kenakalan remaja, gadget dan bahaya bergadang.

Tabel 3.Pengetahuan Siswa/i Sesudah diberikan Penyuluhan tentang bahaya merokok, kenakalan remaja, gadget dan bahaya bergadang pada MTsN Samalanga Kabupaten Bireuen.

No Pengetahuan F (%)

1. Rendah 0 (0%)

2. Sedang 14 (12,5%)

3. Tinggi 46 (87,5%)

Total 60 (100%)

Berdasarkan tabel 3 menunjukkan bahwa siswa/I yang mengetahui tentang bahaya merokok, kenakalan remaja, bahaya gadget dan bahaya bergadang pada kategori rendah 0 siswa/I (0%) dari 60 responden. Siswa/I yang mengetahui tentang bahaya merokok, kenakalan remaja, bahaya gadget dan bahaya bergadang pada kategori sedang 14 siswa/I (12,5%) dan siswa/I MTsN Samalanga Kabupaten Bireuen sesudah diberikan penyuluhan kategori tinggi sebanyak 46 siswa (87,5%).

Dilihat dari hasil sebelum diberikan penyuluhan mengenai bahaya merokok, kenakalan remaja, bahaya gadget dan bahaya bergadang pada siswa/I MTsN Samalanga Kabupaten Bireuen, kategori rendah sebanyak 0 responden (0%), dari 60 responden. Kemudian siswa/I pada kategori sedang pengetahuan tentang bahaya merokok, kenakalan remaja, bahaya gadget dan bahaya bergadang 23 siswa/I (43,7%).

Sedangkan pada kaegori tinggi 46 siswa/I (87,5%). Dapat disimpulkan bahwa terjadi peningkatan pengetahuan pada siswa/I MTsN Samalanga Kabupaten Bireuen, karena nilai posttest lebih tinggi dari nilai pretest.

Pengatahuan adalah hasil tahu dan ini terjadi setelah orang melakukan penginderaan terhadap obyek tertentu (Lailiand Andriani, 2019). Siswa/I memiliki banyak waktu untuk mendapatkan informasi dari berbagai media tentang bahaya merokok, kenakalan remaja dan bahaya gadget, Kegiatan pengabdian kepada masyarakat ini terutama pada siswa/I MTsN Samalanga Kabupaten Bireuen. Harapan dari kegiatan pengabdian siswa/I memiliki pengetahuan terhadap dampak yang diakibatkan bahaya merokok, kenakalan remaja dan bahaya gadget.

KESIMPULAN

1. Setelah dilakukan penyuluhan didapatkan bahwa pengetahuan siswa/i MTsN Samalanga Kabupaten Bireuen mengenai pengetahuan responden sebelum dilakukan

(6)

Jurnal Pengabdian pada Masyarakat Juni 2023 pISSN 2685-0303

119 penyuluhan sebagian besar masuk kategori sedang sebanyak 23 siswa (43,8%), dan kategori tinggi sebanyak 37 siswa (56,3%).

2. Pengetahuan responden sesudah dilakukan penyuluhan sebagian besar masuk kategori sedang sebanyak 14 siswa (12,5%), dan kategori yang tinggi sebanyak 46 siswa (87,5%).

3. Terjadi peningkatan pengetahuan siswa/i tentang bahaya Merokok, kenakalan Remaja, Gedget dan Bahaya Bergadang pada siswa/i karena nilai posttest lebih tinggi dari nilai pretest.

DAFTAR PUSTAKA

Anggraeni S, Pembahasan H. Pada Siswa SDN Kebun Bunga 6 Banjarmasin.

2019;6(2):64-68.

Bustan, M. N. (2007). Epidemiologi Penyakit Tidak Menular. Cet 2, Jakarta: Rineka Cipta.

Febriana, P. H. (2017). Analisis Penggunaan Gadget Terhadap Kemampuan Interaksi Sosial Pada Anak Usia Dini. Jurnal Obsesi: Jurnal Pendidikan Anak Usia Dini, 1(1), 1-11.

Firman. 2012. Dampak Negatif Penggunaan Internet.

Marpaung J. Pengaruh Penggunaan Gadget Dalam Kehidupan. KOPASTA J Progr Stud Bimbing Konseling. 2018;5(2):55-64. doi:10.33373/kop.v5i2.1521.

Daniela U De, Sociales C, Virtual C, et al. Director. 2018;1(2):2018.

https://www.uam.es/gruposinv/meva/publicaciones

Keswara UR, Syuhada N, Wahyudi WT. Perilaku penggunaan gadget dengan kualitas tidur pada remaja. Holistik J Kesehat. 2019;13(3):233-239.

doi:10.33024/hjk.v13i3.1599.

Kesehatan K. No TitleΕΛΕΝΗ. Αγαη. 2019;8(5):55.

Mariskhana K. Dampak Media Sosial (Facebook) dan Gadget Terhadap Motivasi Belajar. J Perspekt. 2018;16(1):62-67.

Notoatmodjo, (2010). Promosi Kesehatan Teori Dan Aplikasi. Jakarta9. Rasyid, P. S, Claudia, J. G Podungge, Y. (2015). Pengaruh penggunaan gedget dan pola tidur terhadap remaja. Jurnal ilmiah bidan, 7(2), 15-20.

Novitasari, N. (2020). Menyamakan pola pikir orang tua, guru, dan siswa sebuah usaha memperkenalkan gawai secara bijak. Jurnal pengabdian, 4(1), 135-152,

Rahayuning. Dyah D.W. 2009. Hubungan Antara Kontrol Diri Dengan Kecanduan Internet Pada Siswa Sekolah Menengah Pertama (SMP). Jurnal Keperawatan Universitas Muhammadiyah Surakarta Tanjung Pura Pontianak. Vol. 1, No.3.

Rosiyanti, H & Muthmainnah, R. N. (2018). Penggunaan Gadget Sebagai Sumber Belajar Mempengaruhi Hasil Belajar Pada Mata Kuliah Matematika Dasar. Jurnal pendidikan matematika matematika, 4(1), 25-37.

Saifullah M. Hubungan Penggunaan Gadget Terhadap Pola Tidur Pada Anak Sekolah Di UPT SDN Gadingrejo II Pasuruan. Perpust Univ Airlangga. Published online 2017:1-56.

Sundari,L,Chariansyah,H,Kania,D,Fitriah,S. (2008). Denormalisasi Industri Rokok:

Toolkit Untuk Remaja. Jakarta.

Yusup F. Uji Validitas dan Reliabilitas Instrum J Tarb J Ilm Kependidikan.

2018;7(1):17-23. doi:10.18592/tarbiyah.v7i1.2100.

Referensi

Dokumen terkait

Jika pembuatan Akta tidak sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku, perbuatan Notaris tersebut dapat dikatakan sebagai perbuatan melanggar hukum.Sebab,

Berdasarkan hasil penelitian dan juga hasil observasi yang dilakukan maka peneliti berasumsi bahwa bahaya gadget dapat mempengaruhi interaksi sosial pada anak, diketahui