• Tidak ada hasil yang ditemukan

Peran Fosfor (P) dalam tanah

N/A
N/A
yodik

Academic year: 2023

Membagikan "Peran Fosfor (P) dalam tanah"

Copied!
3
0
0

Teks penuh

(1)

4.3 Fosfor (P) dalam tanah Fosfor memegang peranan sebagai bahan bakar universal di dalam proses biokimia sel hidup (Foth 1984). Adenosin tri fosfat (ATP) berubah menjadi adenosin di fosfat (ADP) dan menghasilkan energi untuk proses biokimia sel hidup (tanaman). Persoalan utama penyerapan P tanah oleh tanaman adalah rendahnya kelarutan P tanah dan konsentrasi P larutan tanah (Foth 1984). Ketersediaan P (H2PO4 -) larutan tanah sangat cepat bereaksi dengan ion lain sehingga P tidak tersedia untuk tanaman. Fosfor (P) bereaksi dengan Ca, Fe, dan Al tanah membentuk Ca-P, Fe-P, dan Al-P. Kation P sangat kuat dijerap mineral klei. Ketersediaan P yang dominan untuk tanaman adalah H2PO4 - .

Sumber utama P adalah bahan organik dan mineral tanah. Bahan organik dapat berasal dari sisa jaringan tanaman (akar, batang, dan daun), tulang dan kotoran hewan (kelelawar, ikan, sapi, kambing, domba, kuda, dan ayam), pupuk hijau, dan pupuk kompos. Bahan organik didekomposisi dengan bantuan jasad renik menghasilkan unsur hara P, S, N, K, dan humus tanah. Mineral tanah penghasil P adalah mineral apatit terutama karbonat-apatit, khlor-apatit, fluor-apatit, dan hidroksi-apatit yang mengandung P 15 s.d 30%. Mineral apatit adalah sumberdaya alam yang tidak terbarukan (unrenewable natural resources). Bila ditambang terus menerus akan mengakibatkan kelangkaan sumber P alam seperti batuan fosfat. Fosfor (P) tanah dibagi ke dalam P-organik dan P-anorganik tanah

P-organik tanah sangat beragam jumlahnya bergantung pada iklim, vegetasi, tekstur tanah, penggunaan tanah, pemupukan, drainase dan irigasi. Bentuk P-organik yang dikenal adalah inositol P, asam nukleat, dan fosfolipid. Inositol P dapat berbentuk fosfat ester myo- inositol, scyllo-inositol, neo-inositol, dan chrio-inositol tanah (Prasad & Power 1997).

Myoinositol hexophosphate acid atau asam pitat adalah pool utama P-organik. P-organik ini cukup stabil di dalam suasana alkalin, tetapi berangsur-angsur terhidrolisis ke inositol P

(2)

intermediate dan akhirnya ke inositol di dalam suasana asam, hidrolisis optimum pada pH 4.

Enzim fitase juga menghidrolisis myo inositol P. Inositol P berkisar < 1 s.d 62% dari total Porganik (Prasad & Power 1997).

Asam nukleat (RNA dan DNA) ditemukan di dalam semua makhluk hidup. P-organik tanah 50% berada dalam bentuk asam nukleat, tetapi ketika diidentifikasi dan diukur dengan alat khusus, ditemukan jumlah asam nukleat yang lebih rendah. Misalnya, asam fulvat tanah mengandung 1,2 s.d 6 mg P/kg setara dengan 0,2 s.d 1,8% P-organik tanah. Prasad dan Power (1997) menemukan kandungan asam nukleat tanah 0,1 s.d 97 mg P/kg setara dengan 0,1 s.d 65%

P-organik dan nilai asam nukleat ini termasuk sangat tinggi. Fosfolipid tanah berkisar 0,2 s.d 14 mg P/kg setara dengan < 5% P-organik (Prasad & Power 1997). Fosfolipid yang dominan dalam tanah adalah lechitin dan fosfatidil etanolamin. Retensi P tanah dilakukan oleh mineral klei hidroksida Fe dan Al, mineral klei aluminosilikat, mineral karbonat tanah, dan bahan organik tanah. Retensi P oleh hidroksi Fe dan Al melibatkan OH- dari mineral klei tersebut. Satu OH- atau lebih dapat diikat oleh PO4 -3. Bila satu OH- yang diikat, jerapan PO4 -3 dikatakan reversibel, dan bila dua OH- yang diikat, jerapan PO4 -3 dikatakan irreversibel. Istilah lain yang dipakai, bila dua OH- yang diikat PO4 -3 maka jerapan PO4 -3 disebut bidentat atau binukleat.

Ikatan antara Al3+ dengan PO4 -3 lebih lemah daripada ikatan Fe3+ dengan PO4 -3. Fe-oksida non-kristal mempunyai luas permukaan klei 400 m2/g sehingga memegang peranan lebih luas dalam jerapan PO4 -3 daripada Fe-oksida kristal yang mempunyai luas permukaan klei 100 m2 /g (Prasad & Power 1997).

Retensi P oleh mineral klei aluminosilikat kaolinit mirip dengan retensi P oleh Al- hidroksida. Kapasitas jerap P oleh mineral klei bergantung pada proporsi luas permukaan

(3)

mineral klei. Kaolinit menyerap P lebih banyak daripada mineral klei 2:1 setiap luas permukaan klei.

Retensi P oleh mineral karbonat banyak dijumpai pada tanah kapur. Dua reaksi retensi P dengan kalsit: Pertama, pada konsentrasi P rendah, jerapan P oleh permukaan kalsit, diteruskan proses pembentukan kalsium fosfat kristal. Ke dua, pada konsentrasi P tinggi, reaksi pengendapan yang cepat dan berulang-ulang. Retensi P oleh CaCO3 kurang kuat daripada retensi P oleh hidroksida oksida Fe dan Al sehingga P lebih mudah tersedia bagi tanaman (Prasad &

Power 1997).

Retensi P oleh bahan organik tanah sangat nyata dan melepaskan P ke dalam larutan tanah dan P tersedia bagi tanaman. Humus tanah berasosiasi dengan Ca, Fe, dan Al mampu mengikat P dan P mudah tersedia bagi tanaman

Riwandi, Prasetyo, Hasanudin, Indra Cahyadinata. 2017. Bahan Ajar Kesuburan Tanah dan Pemupukan. Yayasan Sahabat Alam Rafflesia

Referensi

Dokumen terkait

Keterkaitan ini terlihat dari rasio debu/klei dan P total dengan hasil analisis mineral fraksi pasir yang menyatakan bahwa tanah dan tanah tertimbun 1 memiliki tingkat

Dari uraian di atas dapat disimpulkan bahwa aplikasi kompos pada tanah sawah rawa lebak di Poso meningkatkan kadar Fe organik dan P tersedia dalam tanah.. Kadar Fe

(2001) melaporkan bahwa pemberian fosfat alam Christmas dan SP-36 takaran 38 kg P/ha pada Oxic Dystrudept selama 7 musim tanam menghasilkan kadar Fe-P, Al-P, dan Ca-P tanah

Tanah Ultisols ini didominasi oleh mineral lempung tipe 1:1 (Kaolinit), oksida- hidroksida Al dan Fe, dan sesquioksida yang bermuatan terubahkan ( variable charge ) sehingga

- Lamanya inkubasi bahan organik dapat meningkatkan pH, P-tersedia, KTK dan menurunkan Al-dd serta kejenuhan Al pada tanah Ultisol. Universitas

Tanah Andosol Sukamantri juga memiliki proporsi C-organik yang terikat klei lebih besar dari proporsi C-organik yang diikat Fe dan Al serta mengalami peningkatan

Keterkaitan ini terlihat dari rasio debu/klei dan P total dengan hasil analisis mineral fraksi pasir yang menyatakan bahwa tanah dan tanah tertimbun 1 memiliki tingkat

Sifat-sifat tanah yang berpengaruh nyata terhadap peubah ketersediaan P adalah kadar liat, C-organik, dan Mgdd tanah pada Inceptisols; kadar liat dan C-organik tanah pada Vertisols;