• Tidak ada hasil yang ditemukan

peran guru pendidikan agama islam dalam membentuk

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2023

Membagikan "peran guru pendidikan agama islam dalam membentuk"

Copied!
138
0
0

Teks penuh

Berdasarkan pendapat di atas, maka peran guru pendidikan agama Islam dalam kegiatan proses pendidikan sangat menentukan hasil akhir peserta didik. Dengan demikian, berdasarkan berbagai uraian di atas, peneliti tertarik untuk melakukan penelitian yang berjudul “Peran Guru Pendidikan Agama Islam Dalam Membentuk Karakter Religius Siswa di SMK Teladan”.

Fokus dan Subfokus Penelitian

Bagaimana peran guru PAI dalam membentuk karakter religius siswa di SMK Teladan Jakarta Selatan. Penelitian ini diharapkan dapat memberikan informasi dalam pembentukan karakter religius siswa di SMK TELADAN Jakarta Selatan. Untuk mendeskripsikan peran guru agama Islam dalam membentuk pendidikan karakter religius siswa di SMK Teladan Jakarta Selatan.

Penelitian ini mendeskripsikan peran guru PAI dalam membentuk karakter religius siswa SMK teladan. Bagaimana tanggapan Anda terhadap sifat religius siswa di SMK Teladan yang diterapkan oleh guru PAI di sekolah ini? Metode apa yang anda gunakan saat mengajar terkait dengan pendidikan karakter keagamaan siswa di SMK Teladan?

Materi apa yang anda gunakan untuk memotivasi siswa mengenai pendidikan karakter religius? Materi apa yang Anda gunakan untuk membimbing siswa dalam karakter keagamaan? Materi apa yang anda gunakan untuk menumbuhkan rasa percaya diri siswa terhadap pendidikan karakter keagamaan?

Apa saja faktor pendukung dan penghambat saat mengajar dalam kaitannya dengan pendidikan karakter keagamaan siswa di SMK Teladan. Materi apa yang bapak ajarkan terkait pendidikan karakter siswa di SMK Teladan Jakarta Selatan? 13 Apa faktor pendukung dan penghambat saat mengajar terkait dengan pendidikan agama siswa di SMK Teladan Jakarta Selatan?

8 Apakah Anda melihat guru PAI mendorong siswa untuk menggunakan akalnya dalam kaitannya dengan pendidikan karakter keagamaan?

Rumusan Masalah

Kegunaan Penelitian

Hasil penelitian ini diharapkan dapat membantu para guru untuk membentuk karakter religius siswa di SMK TELADAN Jakarta Selatan, tidak hanya guru PAI saja, namun semua guru dapat menanamkan karakter religius pada siswa. Temuan peneliti di lapangan menunjukkan bahwa peran guru PAI dalam membentuk karakter religius siswa di SMK Teladan Jakarta Selatan, menurut informan dari tempat tersebut, perbedaan peran guru pada masa pandemi Covid-19 adalah, yaitu . Temuan peneliti di lapangan menunjukkan bahwa peran guru PAI dalam membentuk karakter religius siswa di SMK Teladan Jakarta Selatan yang dilakukan oleh informan dari tempat tersebut adalah berbagai jenis peran guru yaitu.

Jika melihat dari hasil wawancara, ada beberapa cara guru PAI membentuk karakter religius di SMK Teladan, guru PAI menggunakan beberapa metode dalam mendidik karakter religius siswa yaitu. Oleh karena itu, guru PAI harus mampu menjadi teladan bagi guru dan siswa lainnya. Guru PAI terus selalu memberikan motivasi, bimbingan dan pengawasan agar siswa dapat menerapkan ilmu yang diperolehnya dalam kehidupan sehari-hari.

Sistematika Penelitian

TINJAUAN PUSTAKA

Karakter Religius

Secara khusus pendidikan karakter berbasis nilai-nilai agama mengacu pada nilai-nilai dasar yang terdapat dalam agama (Islam). Pendidikan karakter merupakan upaya yang disengaja untuk mengembangkan karakter yang baik berdasarkan nilai-nilai yang baik.

Guru PAI

Menurut Burlian Somad, guru atau pelatih adalah seseorang yang ahli dalam materi yang akan diajarkan kepada siswa dan ahli dalam bagaimana materi itu harus diajarkan.39 Tidak jauh berbeda dengan pendapat di atas, guru mempunyai peranan yang sangat penting. dalam membentuk karakter siswa. Mengenai pengertian pendidikan agama Islam sendiri, peneliti mengutip dari berbagai sumber buku sebagai berikut: PAI telah dibakukan sebagai nama pendidikan agama Islam. Menurut Zakiah Daradjat, pendidikan agama Islam adalah pendidikan melalui ajaran agama Islam, dimana guru membimbing dan membina peserta didik agar dapat memahami, menghayati dan menghayatinya.

Seorang guru yang mengidap penyakit menular dapat membahayakan kesehatan peserta didik dan berdampak buruk dalam tugasnya sebagai guru dan pendidik. Undang-Undang Sistem Pendidikan Nasional mewajibkan seorang guru memiliki kompetensi kepribadian yang baik. Yang penting bagi seorang guru untuk membangun karakter siswa adalah guru harus mempunyai kepribadian yang baik, terpadu, dan mental yang sehat.

Dalam hal ini tugas guru sebagai pendidik lebih ditujukan untuk mengatur pembentukan kepribadian peserta didik, agar peserta didik mempunyai budi pekerti yang tinggi dan dapat menghargai orang lain. Guru harus dapat meningkatkan motivasi dalam memperbaiki nilai siswa yang buruk agar mempunyai nilai yang baik, jika sudah mempunyai nilai yang baik dapat dijadikan contoh yang lain. Untuk memenuhi perannya sebagai motivator karakter dalam proses belajar mengajar, seorang guru harus memberikan contoh penerapan yang praktis dan konkrit kepada siswanya.

Hasil Penelitian yang Relevan

Guru dapat melihat karakter siswa dengan bertanya langsung kepada orang tuanya ketika siswa ada di rumah dengan memberikan buku cek kepada siswa. Asesmen tidak hanya digunakan untuk menilai proses pendidikan, namun asesmen juga berfungsi untuk menilai karakter siswa. Dan guru telah melengkapi setiap kurikulum pengajaran dengan nilai-nilai karakter yang telah diterapkan dalam kegiatan mengajar.

Persamaan penelitian ini adalah sama-sama meneliti pendidikan karakter, namun peneliti dalam penelitian ini fokus pada guru dalam mengembangkan karakter siswa, perbedaan penelitian saya lebih pada strategi guru PAI dalam mengubah karakter religius siswa di SMK Teladan Sekolah. Guru yang mengajarkan pengajaran agama Islam menekankan prestasi akademik dan berupaya menanamkan nilai-nilai karakter. Persamaan penelitian ini adalah mengkaji pendidikan karakter dan dalam penelitian ini peneliti memfokuskan pada guru dalam mengembangkan karakter siswa.

Perbedaan penelitian saya lebih pada strategi guru PAI dalam mengubah karakter religius dan menanamkan nilai-nilai keagamaan pada siswa SMK Teladan, terutama pengaruh dari luar yaitu pengaruh alumni yang mempunyai pengaruh besar terhadap karakter dan eksistensinya. kerjasama antar guru dalam mengawasi kegiatan di luar kegiatan sekolah pada hari jumat dan sabtu, objek pengawasannya adalah tempat yang sering terjadi perkelahian. Temuan penelitian adalah implementasi penanaman nilai-nilai keagamaan pada peserta didik di Mts Nurul Huda Dempet Demak meliputi pembiasaan beraktivitas dengan mewajibkan program berjamaah sholat Dhuha, membaca Asmaul Husna dan menghafal surat-surat pendek sebelum kegiatan belajar mengajar, program berjamaah, Sholat Dhuhur. Bedanya penelitian ini dilakukan di SMK yang lebih pada strategi guru PAI dalam mengubah karakter religius peserta didik di SMK Teladan, khususnya pengaruh luar dan unsur yang diteliti adalah penanaman karakter melalui metode pembiasaan dan kerjasama antar guru. dan sekolah.

Kerangka Berpikir

Dari kajian bahan ajar agama dapat diambil hikmah yang terkandung didalamnya yaitu nilai-nilai agama yang kemudian dipelajari oleh peserta didik, dipahami, selanjutnya diinternalisasikan dalam proses pendidikan dan diterapkan dalam kehidupan sehari-hari, sehingga dapat memberikan dampak atau dampak. pengaruhnya terhadap pendidikan. memastikan bahwa siswa berperilaku baik di kelas, di sekolah atau di luar sekolah. Untuk membentuk karakter religius siswa di SMK TELADAN Jakarta Selatan tentunya ada beberapa faktor yang mendukung atau membatasi peran guru PAI, baik faktor internal maupun eksternal. Di sisi lain, budaya akademik yang ada di lingkungan sekolah juga berperan dalam keberhasilan penanaman nilai-nilai moral pada siswa, seperti waktu sholat berjamaah di sekolah yang pelaksanaannya tidak kalah serupa dengan situasi aliyah lainnya. . Di sini guru Pai berperan sangat penting dalam menanamkan dan membentuk karakter religius siswa yang terbiasa melakukan kegiatan keagamaan.

Salah satu keunggulan SMK Teladan Jakarta Selatan adalah meskipun pelaksanaan ibadahnya hanya 2 jam dalam seminggu dan sekolahnya tidak memiliki latar belakang agama, namun sebaliknya SMK Teladan Jakarta Selatan mempunyai ciri khas PAI, yaitu fokus pada pembentukan karakter religius peserta.

METODOLOGI PENELITIAN

Tempat dan Waktu Penelitian

Latar /Setting Penelitian

Metode dan Prosedur Penelitian

Data dan Sumber Data

Teknik dan Prosedur Pengumpulan Data

Teknik Analisis Data

Validitas Data

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Temuan Penelitian

Sifat religius siswa telah berubah seiring dengan anak yang lebih mengutamakan perilaku kebiasaan yang baik, salah satunya dengan lebih menanamkan nilai-nilai agama pada anak agar anak mau berbuat baik dan tidak lagi 26 Nor Yasin, S.Pd. “Bagi siswa non-Muslim, mereka masih memiliki akhlak yang baik dan lebih menghormati guru seperti halnya siswa Muslim, namun cara membiasakannya berbeda untuk non-Muslim.” Materi yang saya ajarkan kepada siswa Kesuritauladannan adalah sikap dan perilaku yang baik agar siswa dapat meniru apa yang digambarkan dan disampaikan guru sehingga dapat menjadi kebiasaan dalam berperilaku sehari-hari.

Metode yang saya gunakan adalah pendekatan karakter religius dengan melakukan pendekatan kepada santri yang memberikan contoh terbaik dan menjelaskan posisi-posisi terbaik yang dicontohkan oleh para ulama dan ustad yang sangat mempengaruhi santri, misalnya tentang akhlak, akhlak yang dapat mengubah paradigma. pemikirannya sehingga menjadi kebiasaan dan menjadi perilaku yang benar-benar membentuk akhlakul karimah agar anak dibawa pada keberbukaan yang baik. Sikap pribadi yang baik, memberi keteladanan kepada peserta didik dengan meneladani tingkah laku yang baik dan menanamkan nilai-nilai karakter yang baik, misalnya dengan menjadi teladan bagi peserta didik, meneladani semua yang baik agar peserta didik dapat menjadikan guru PAI sebagai contoh yang baik bagi mereka, seperti Infaq Sedekah agar para peserta akan berperilaku baik, kami selalu berupaya untuk membiasakan shalat seminggu sekali di hari jumat. Biasanya cara saya memotivasi siswa adalah dengan menayangkan beberapa cerita atau film yang dapat membangkitkan perasaan sosial dan keagamaan yang baik dalam jiwa siswa.

Metode yang sering saya gunakan adalah ceramah, karena mendalami kehidupan siswa, kemudian ada diskusi kelompok dan tanya jawab, siswa juga mendapat kesempatan untuk mengemukakan pendapatnya. Kemudian saya menggunakan metode ceramah sebagai pengantar pembelajaran, metode ini saya gunakan untuk memotivasi dan memberi semangat mengajar bagi siswa.” (5 Januari 2021 pukul 10.30). Hukumannya dengan menghafal surat, ceramah untuk memperbanyak hafalan Al-Qur'an sesuai dengan pelanggaran yang dilakukan oleh siswa.

Pembahasan Temuan Penelitian

KESIMPULAN DAN SARAN

Saran

8 Terkait dengan pengajaran karakter religius siswa, materi apa yang digunakan untuk mendorong keimanan siswa?

Referensi

Dokumen terkait

Syariah sebagai aturan dalam Islam yang Allah turunkan untuk hamba-Nya, yang menjangkau seluruh aktivitas manusia, baik terkait hubungan manusia dengan Allah,