• Tidak ada hasil yang ditemukan

PERAN KEMAMPUAN KESANTUNAN BERBAHASA DIKALANGAN REMAJA

N/A
N/A
pauji sipayung

Academic year: 2023

Membagikan "PERAN KEMAMPUAN KESANTUNAN BERBAHASA DIKALANGAN REMAJA"

Copied!
15
0
0

Teks penuh

(1)

PERAN KEMAMPUAN KESANTUNAN BERBAHASA DIKALANGAN REMAJA

KARYA TULIS ILMIAH

Diajukan untuk melengkapi tugas-tugas dalam menyelesaikan SMA

Disusun Oleh:

TIWI MARGARETH PURBA

NIS : 9597

KELAS : XII IIS 3

SMA SWASTA RK BINTANG TIMUR PEMATANG SIANTAR TP.2023/2024

(2)

KATA PENGANTAR

Puji syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa yang telah melimpahkan berkat-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan karya tulis ilmiah yang berjudul “Peran Kemampuan Kesantunan Berbahasa Dikalangan Remaja” dengan tepat waktu.

Karya tulis ini membahas tentang peran kemampuan kesantunan berbahasa dikalangan remaja melalui kajian pustaka jurnal yang terbit antara 1854-2022.

Penulis menyadari bahwa dalam usaha menyelesaikan karya tulis ilmiah ini mendapatkan bantuan dan motivasi dari berbagai pihak. Oleh karena itu, penulis mengucapkan terima kasih kepada:

1. Megaria Parhusip, M.Pd. selaku kepala SMAS RK Bintang Timur Pematang Siantar.

2. Bapak Ricson P. Sianipar, S.Pd. selaku guru pembimbing yang telah banyak meluangkan waktunya untuk memberikan bimbingan dan pengarahan kepada penulis dalam menyelesaikan karya tulis ilmiah ini.

3. Ibu Dina Marintan Sinurat S.Pd. selaku wali kelas yang telah memberi bimbingan dan dukungan selama masa pembelajaran dan staff pendidik yang memberikan dukungan.

4. Bapak Damli Purba dan Ibu Elfarita Saragih yang memberikan dukungan dan doa.

(3)

Penulis menyadari bahwa dalam penulisan karya tulis ilmiah ini masih memiliki kekurangan. Oleh karena itu, penulis mengharapkan kritik dan saran dari berbagai pihak.

Pematang Siantar, 31 Oktober 2023 Penulis

Tiwi Margareth Purba NIS: 9597

(4)

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang

Pada zaman sekarang, tidak dapat dipungkiri kemampuan

berbahasa seseorang sangatlah penting. Bahasa tidak hanya menjadi sebagai alat komunikasi saja, melainkan bahasa bisa menunjukkan sifat dan kepribadian seseorang. Jika seseorang menggunakan kemampuan berbahasanya dengan baik, ramah, dan santun, akan menimbulkan kesan yang baik dan sopan dikalangan masyarakat.

Sebaliknya jika menggunakan bahasa yang kasar dan tidak sopan, maka akan menimbulkan kesan jelek dimata masyarakat. Jadi, kemampuan berbahasa yang baik sangat diperlukan setiap

masyarakat, apalagi pada kalangan akademisi yang tidak lain adalah orang yang mempunyai pendidikan. Kemampuan berbahasa yang baik merupakan ciri dari orang yang menghormati agama dan budaya.

Orang yang mempunyai kemampuan berbahasa yang baik akan bisa menempatkan dirinya ditengahtengah masyarakat sebagai warga yang baik dan dapat diterima dikalangan masyarakat (Intihaulkhiyaroh, 2022).

(5)

Menurut Kreitner dan Kinicki (2005:185) mendefinisikan kemampuan yaitu “Karakteristik stabil yang berkaitan dengan kemampuan maksimum fisik dan mental seseorang”.

Menurut KBBI edisi ketiga (1990) dijelaskan yang dimaksud dengan kesantunan adalah kehalusan dan baik (budi bahasanya, tingkah lakunya).

Menurut Iqbal aji daryono (2019:141) sebuah bahasa adalah sebuah sistem logika. Aktivitas berbahasa bukan sekedar aktivitas berkomunikasi, melainkan juga bagaimana kita menata unsur-unsur dalam bahasa yang kita tuturkan dalam sebuah sistematika yang logis dan masuk akal.

Menurut Pei & Gaynor (1954:119) bahasa adalah sistem komunikasi dengan suara, yaitu melalui organ berbicara dan mendengar, antara manusia dari kelompok atau komunitas tertentu, dengan menggunakan simbol-simbol vokal yang memiliki arti konvensional yang berubah-ubah.

Menurut Leech (1993: 131—139) menjelaskan bahwa kesantunan berbahasa adalah usaha untuk membuat adanya keyakinan-keyakinan adanya pendapat yang tidak sopan menjadi sekecil mungkin dengan mematuhi prinsip kesantunan berbahasa yang terdiri atas maksim- maksim.

Menurut Wikipedia (2014) Remaja adalah kelompok usia berumur 13-17 tahun. Pada masa remaja manusia tidak dapat disebut sudah dewasa tetapi tidak dapat pula disebut anak-anak. Masa remaja adalah masa peralihan manusia dari anak-anak menuju dewasa.

Dari beberapa pendapat diatas penulis meyimpulkan bahwa kemampuan kesantunan berbahasa dikalangan remaja adalah

(6)

kemampuan remaja untuk menyampaikan pikiran, gagasan, atau perasaan secara sopan dengan aturan-aturan bahasa yang masuk akal dan memiliki arti yang berubah ubah.

Berdasarkan latar belakang diatas, maka penulis tertarik untuk melakukan kajian dalam penulisan karya ilmiah ini yang berjudul

“PERAN KEMAMPUAN KESANTUNAN BERBAHASA DIKALANGAN REMAJA”.

1.2 Identifikasi Masalah

Berdasarkan latar belakang maka identifikasi masalah sebagai berikut:

1. Kurangnya tingkat kesantunan remaja dalam berbahasa dan berkomunikasi yang dipengaruhi oleh faktor pergaulan dan lingkungan.

1.3 Pembatasan Masalah

Penelitian ini tidak membahas keseluruhan masalah yang telah ditentukan diatas, melainkan difokuskan pada kesantunan berbahasa dikalangan remaja.

1.4 Rumusan Masalah

Berdasarkan identifikasi masalah yang telah dikemukakan, rumusan masalah dalam karya tulis ilmiah ini adalah sebagai berikut yaitu:

1. Bagaimana pematuhan prinsip tindak kesantunan berbahasa pada kalangan remaja.

(7)

2. Bagaimana pelanggaran prinsip tindak kesantunan berbahasa yang terdapat dalam interaksi pada kalangan remaja.

1.5 Tempat dan Waktu Penelitian

Penelitian ini merupakan penelitian kajian pustaka yang mengkaji jurnal jurnal maka tempat penelitian tidak ada akan tetapi waktu dan kegiatan pengkajian dilakukan pada September – Oktober 2023.

1.6 Metode Penelitian

Metode penelitian merupakan cara-cara yang dilakukan oleh seorang peneliti untuk mengambil dan mengolah data menggunakan alat- alat analisis yang ada. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif menggunakan data kualitatif yang didapat dari pengumpulan studi literatur.

1.7 Teknik Pengumpulan Data

Data yang digunakan adalah data sekunder yang diperoleh melalui kajian literatur dari sejumlah sumber referensi seperti artikel ilmiah (dari jurnal-jurnal terpercaya), skripsi/thesis, buku, dan sumber lainnya yang relevan dengan topik yang sedang dibahas.

1.8 Tujuan Penelitian

(8)

Dalam penulisan karya tulis ilmian, seorang penulis harus mempunyai tujuan terkait untuk apa sebuah penelitian dilakukan. Tujuan penelitian adalah pernyataan tentang apa yang penulis cari tahu dan untuk apa penulis mengetahuinya. Berdasarkan uraian di atas, tujuan penenelitian ini sebagai berikut:

1. Mendeskripsikan pematuhan prinsip tindak kesantunan berbahasa pada kalangan remaja.

2. Mendeskripsikan pelanggaran prinsip tindak kesantunan berbahasa yang terdapat dalam interaksi dan komunikasi pada kalangan remaja.

1.9 Manfaat penelitian

Adapun yang menjadi manfaat dalam penelitian ini sebagai berikut:

1. Bagi penulis

Memenuhi salah satu syarat untuk mengikuti ujian sekolah guna menyelesaikan pembelajaran di SMA Swasta RK Bintang Timur Pematang Siantar.

Manfaat penelitian ini bagi penulis untuk mengetahui peran kemampuan kesantunan berbahasa dikalangan remaja.

(9)

BAB II

KAJIAN PUSTAKA

2.1 Kesantunan Berbahasa

2.1.1 Pengertian Kesantunan Berbahasa

Menurut Kridalaksana 2008;11 kesantunan berbahasa yaitu hal yang memperlihatkan kesadaran akan martabat orang lain dalam berbahasa, baik itu dalam berbahasa lisan maupun bahasa tulis.

Menurut Markamah, 2011;153 Kesantunan

berbahasa juga merupakan cara yang digunakan oleh penutur di dalam berkomunikasi agar mitra tutur tidak merasa tertekan, tersudut, atau tersinggung dan dimaknai sebagai usaha penutur untuk menjaga harga diri, atau wajah, penutur atau pendengar.

Dari kedua pendapat diatas maka penulis menyimpulkan bahwa kesantunan berbahasa adalah hak seseorang untuk memperlihatkan berbahasa yang baik dalam berkomunikasi untuk menjaga harga diri.

2.1.2 Jenis-Jenis Kesantunan

(10)

Kesantunan linguistik (linguistic politeness) adalah ungkapan entitas linguistik yang kehadirannya dalam tuturan, menyebabkan tuturan tersebut menjadi Iebih santun dibandingkan dengan tuturan sebelumnya.

Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia Kesantunan Pragmatik adalah mengenai ketentuan-ketentuan dalam menggunakan bahasa, agar komunikasi yang dilakukan dapat terjadi dengan baik.

2.2 Bahasa

2.2.1 Pengertian Bahasa

Menurut Gorys Keraf (1997 : 1) Bahasa adalah alat komunikasi antara anggota masyarakat berupa simbol bunyi yang dihasilkan oleh alat ucap manusia.

Menurut Wikipedia Bahasa adalah kemampuan yang dimiliki manusia untuk berkomunikasi dengan manusia lainnya menggunakan tanda, misalnya kata dan gerakan.

Dari kedua pendapat diatas maka penulis menyimpulkan bahwa bahasa adalah sistem atau alat masyarakat berupa ucapan untuk berkomunikasi dengan masyarakat lainnya.

(11)

2.2.2 Jenis-Jenis Bahasa

Bahasa lisan adalah semua kata-kata yang diucapkan oleh seseorang dengan mulutnya. Bisa dikatakan, bahasa lisan adalah alat komunikasi secara terucap antar sesama manusia.

Bahasa Tulisan Bahasa ini digunakan untuk berkomunikasi secara tidak langsung dengan orang lain. Komunikasi ini bisa dijalankan melalui ucapan lisan yang dituliskan pada media tertentu, misalnya pada kertas, SMS, pesan multimedia, hingga tulisan di televisi.

Bahasa Isyarat merupaan jenis bahasa inilah yang sebenarnya pertama kali dikuasai oleh manusia setelah dilahirkan ke dunia. Misalnya bayi yang hanya bisa berkomunikasi melalui isyarat dan tangisan ketika ia baru berusia beberapa bulan.

2.3 Remaja

2.3.1 Pengertian Remaja

Menurut World Health Organization (WHO), remaja merupakan masyarakat yang berada di rentang usia 10 sampai 19 tahun.

(12)

Menurut Peraturan Kesehatan RI Nomor 25 tahun 2014, remaja didefinisikan sebagai penduduk dalam rentang usia 10-18 tahun dan menurut Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana (BKKBN) rentang usia remaja adalah 10-24 tahun dan belum menikah.

Menurut (Monks dan Haditono, 2002) menyatakan bahwa masa remaja dimulai dari usia 12 – 21 tahun, selanjutnya untuk remaja indonesia menggunakan batasan usia 11 – 24 tahun dan belum menikah. sementara karena berada diantara kanak-kanak dengan dewasa.

2.3.3 Ciri-Ciri Remaja

Menurut Santrock (2003), ciri utama remaja

meliputi pertumbuhan fisik yang pesat, kesadaran diri yang

tinggi, dan selalu tertarik untuk mencoba sesuatu yang baru

.

Ciri-ciri remaja menurut Gunarsa dan menurut Mappiare (Putro, 2017) dikategorikan menjadi tiga kelompok sebagai berikut :

Masa Remaja Awal Pada masa remaja awal memiliki ciri- ciri sebagai berikut :

(13)

1) Remaja awal memiliki kondisi yang tidak stabil dan lebih emosional

2) Mempunyai masalah yang kompleks 3) Berada di masa kritis di dalam kehidupan.

4) Mulai memiliki rasa tertarik pada lawan jenis.

5) Memiliki rasa kurang percaya diri.

6) Mulai mengembangkan pikiran baru, suka gelisah, berkhayal dan menyendiri.

Masa Remaja Pertengahan Pada tahap ini remaja duduk di bangku sekolah menengah atas. Memiliki ciri-ciri sebagai berikut :

1) Remaja pada tahap ini sangat bergantung dengan teman, sehingga peran teman sangat dibutuhkan.

2) Bersifat narsistik terhadap dirinya sendiri. Remaja pada tahap ini memiliki kecintaan yang lebih pada dirinya sendiri.

3) Remaja pada tahap ini mengalami pertentangan dalam dirinya sehingga berada dalam kondisi kebingungan dan keresahan.

4) Tingginya rasa ingin tahu pada remaja. Memiliki keinginan yang besar untuk mencoba hal-hal besar yang belum diketahuinnya.

(14)

5) Memiliki keinginan untuk mengeksplorasi alam sekitar yang lebih luas.

c) Masa Remaja Akhir Pada masa ini remaja memiliki ciri-ciri sebagai berikut :

1) Dari aspek fisik dan psikis mulai stabil.

2) Peningkatan cara pikir secara realistis, dan memiliki sikap pandang yang baik. 3) Dari segi menghadapi masalah atau tekanan remaja akhir akan lebih matang dan siap.

4) Mampu mengusai perasaan dan ketenangan emosional mulai bertambah.

5) Identitas seksual sudah terbentuk dan tidak akan berubah.

6) Memiliki perhatian terhadap lambang-lambang kematangan.

(15)

Referensi

Dokumen terkait

Puji dan syukur penulis panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa yang telah melimpahkan berkat dan karunia-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan Karya Tulis Ilmiah ini

Puji dan syukur penulis panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa yang telah melimpahkan berkat dan karunia-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan Karya Tulis Ilmiah ini

Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas berkat dan rahmat-nya penulis dapat menyelesaikan karya tulis ilmiah yang berjudul “Gambaran pengetahuan pola makan

iii KATA PENGANTAR Puji syukur saya panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena atas berkat dan rahmat-Nya saya dapat menyelesaikan laporan hasil Karya Tulis Ilmiah KTI sebagai

iv KATA PENGANTAR Puji dan syukur peneliti haturkan kepada Tuhan Yang Maha Esa, karena atas berkat dan rahmat-Nya peneliti dapat menyelesaikan Karya Tulis Ilmiah dengan judul

v KATA PENGANTAR Puja dan Puji syukur penulis panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa, Karena berkat rahmat-nya maka penulis dapat menyelesaikan penulisan Karya Tulis Ilmiah ini

vii KATA PENGANTAR Segala puji dan syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa yang telah melimpahkan berkat dan karuniaNya, sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi yang berjudul Pengaruh

vii KATA PENGANTAR Puji dan syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas segala berkat dan rahmat-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi yang berjudul “Peran Aktivitas