MAKALAH
BAGAIMANA PERAN MAHASISWA DALAM PENEGAKAN HAM Disusun guna memenuhi tugas mata kuliah kewarganegaraan
Dosen Pengampu:
Dr. Mubarak Muharam, S.I.P., M.I.P,.
Oleh:
Rohmawan Rizqi Pratama (23020104174)
KELAS 2023 I
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BAHASA JEPANG FAKULTAS BAHASA DAN SENI
TAHUN 2024/2025
KATA PENGANTAR
Puji syukur saya panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa, karena atas limpahan rahmatnya penyusun dapat menyelesaikan makalah ini tepat waktu tanpa ada halangan yang berarti dan sesuai dengan harapan.
Ucapan terima kasih kami sampaikan kepada bapak Dr. Mubarak Muharam, S.I.P., M.I.P,. sebagai dosen pengampu mata kuliah kewarganegaraan yang telah membantu memberikan arahan dan pemahaman dalam penyusunan makalah ini.
Saya menyadari bahwa dalam penyusunan makalah ini masih banyak kekurangan karena keterbatasan saya sendiri. Maka dari itu penyusun sangat mengharapkan kritik dan saran untuk menyempurnakan makalah ini. Semoga apa yang ditulis dapat bermanfaat bagi semua pihak yang membutuhkan.
Surabaya, 6 November 2024
Rohmawan Rizqi Pratama
DAFTAR ISI
COVER……… 1
KATA PENGANTAR……… 2
DAFTAR ISI………... 3
BAB I: PENDAHULUAN 4
Latar Belakang ………, 4
Rumusan Masalah ……….... 4
Tujuan Penulisan………... 4
1.1 BAB II: PEMBAHASAN 5
2.1 Materi Pertama……... 5
2.2 Materi Kedua………. 5
2.3 Materi Ketiga……….. 6
BAB III: PENUTUP
Kesimpulan ………. ….
Daftar Pustaka………
8 8 9
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Secara harfiah, Hak Asasi Manusia adalah hak pokok atau hak dasar yang dibawa oleh manusia sejak lahir yang secara kodrat melekat pada setiap manusia dan tidak dapat diganggu gugat karena merupakan suatu anugerah Tuhan Yang Maha Esa, atau dapat dikatakan HAM sebagai penghargaan terhadap derajat dan martabat manusia yang merupakan pengakuan yang nyata bahwa manusia adalah manusia (Hamidi, dkk, 2012).
Hak Asasi Manusia (HAM) pada mahasiswa merujuk pada hak-hak dasar yang dimiliki oleh mahasiswa sebagai individu, termasuk hak untuk berpendapat, berorganisasi, dan mendapatkan pendidikan yang layak. Mahasiswa berperan sebagai agen perubahan dalam penegakan HAM di Indonesia, dengan tanggung jawab untuk menyuarakan keadilan dan melawan pelanggaran HAM melalui berbagai aksi nyata.
Mereka diharapkan untuk aktif dalam diskusi publik dan advokasi, serta mengedukasi masyarakat tentang pentingnya HAM.
1.2 Rumusan Masalah
a. Apa saja peran mahasiswa dalam HAM?
b. Sepenting apa peran mahasiswa dalam penegakan HAM?
c. Apa yang akan terjadi dimasa depan jika HAM tidak digubris oleh mahasiswa?
1.3 Tujuan Penulisan
b. Untuk memahami tentang fungsi mahasiswa dalam kemasyarakatan.
BAB II PEMBAHASAN
2.1 Apa saja peran mahasiswa dalam HAM?
Yang pertama, mahasiswa dapat mengamati situasi sosial dan mengungkap pelanggaran hak asasi manusia. Melaporkan suatu kejadian kepada pihak berwenang atau media akan memastikan bahwa tindakan tersebut segera mendapat perhatian dan diambil tindakan yang tepat.
Selain itu, mahasiswa akan dapat menulis laporan rinci dan mendokumentasikan bukti pelanggaran hak asasi manusia, termasuk foto, video, dan pernyataan korban dan saksi. Platform digital pun dapat digunakan untuk menyebarkan informasi secara luas dan mendapatkan dukungan public.
Yang kedua, mahasiswa juga dapat berkontribusi untuk memperkuat pemahaman dan komitmen terhadap advokasi hak asasi manusia melalui penelitian dan publikasi ilmiah. Penelitian ini dapat mencakup studi kasus pelanggaran hak asasi manusia, analisis kebijakan, dan evaluasi program perlindungan hak asasi manusia.
Temuan ini kemudian dipublikasikan untuk meningkatkan kesadaran dan mendorong perubahan kebijakan yang lebih baik. Selain itu, mahasiswa akan dapat mempresentasikan hasil penelitian mereka di konferensi akademik, seminar, dan diskusi, bertukar pengetahuan, dan memulai perdebatan lebih lanjut mengenai solusi efektif terhadap isu-isu hak asasi manusia.
Yang ketiga, mahasiswa akan mampu menunjukkan sikap dan perilaku yang menghormati hak asasi manusia dalam kehidupan sehari-hari dan menjadi teladan bagi orang lain. Selain itu, masyarakat dapat diedukasi mengenai pentingnya penghormatan terhadap hak asasi manusia melalui berbagai kegiatan seperti konsultasi, seminar, dan diskusi publik.
Mahasiswa dapat mengunjungi sekolah, komunitas, dan institusi lain untuk mendidik mereka tentang hak asasi manusia melalui metode menarik seperti pemutaran film, drama, dan lokakarya interaktif.
2.2 Sepenting apa peran mahasiswa dalam penegakan HAM?
Mahasiswa berperan sebagai penggerak kemajuan bangsa dengan semangat muda dan idealismenya dalam melawan penindasan dan ketidakadilan, Mereka bisa mengadakan diskusi, seminar, atau aksi damai untuk mengingatkan masyarakat dan pemerintah tentang pentingnya HAM. Selain itu, mahasiswa juga dapat membentuk kelompok studi atau organisasi kampus yang fokus pada isu-isu HAM, yang bertujuan untuk mengadakan kegiatan rutin dalam rangka meningkatkan kesadaran dan pengetahuan tentang hak asasi manusia. Apalagi, Di era modern, mahasiswa memanfaatkan akses informasi yang luas dan media sosial sebagai sarana efektif untuk menyebarkan kesadaran HAM dan menggalang solidaritas.
Dalam mentalnya sendiri, mahasiswa berani mengkritik kebijakan dan tindakan yang bertentangan dengan HAM. Sebagai kaum intelek, mahasiswa berperan mengedukasi masyarakat tentang HAM melalui penyuluhan dan pendampingan Mahasiswa juga terlibat dalam pendampingan korban pelanggaran HAM, aksi demonstrasi, dan mendorong reformasi hukum.
2.3 Apa yang akan terjadi dimasa depan jika HAM tidak digubris oleh mahasiswa?
Jika hak asasi manusia (HAM) tidak digubris oleh mahasiswa, dampaknya bisa sangat serius dan merugikan masa depan masyarakat. Beberapa kemungkinan yang dapat terjadi meliputi:
1. Pemberangusan Kebebasan Berpendapat: Tanpa suara mahasiswa, kebijakan otoriter dapat berkembang, menghilangkan ruang untuk kritik dan diskusi di kampus.
2. Normalisasi Pelanggaran: Pelanggaran HAM akan dianggap wajar, seperti yang terjadi pada tragedi Trisakti, di mana mahasiswa dibunuh tanpa pertanggungjawaban.
3. Keterbatasan Akses Pendidikan: Generasi muda mungkin kehilangan kesempatan pendidikan yang layak akibat ketidakadilan dan diskriminasi, mirip dengan dampak pelanggaran HAM di masa lalu.
4. Krisis Moral dan Sosial: Ketidakpedulian terhadap HAM dapat menyebabkan masyarakat yang apatis, di mana generasi muda tidak lagi berani memperjuangkan keadilan dan hak mereka sendiri.
BAB III PENUTUP
3.1Kesimpulan
Mahasiswa di Indonesia memiliki peran penting dalam penegakan Hak Asasi Manusia (HAM) sebagai agen perubahan. Mereka bertanggung jawab untuk menyuarakan keadilan, mengkritik pelanggaran HAM, dan terlibat dalam aksi nyata seperti demonstrasi dan diskusi publik. Selain itu, mahasiswa diharapkan untuk menciptakan kesadaran di kalangan masyarakat tentang pentingnya HAM dan berpartisipasi dalam proses demokrasi. Dengan semangat kritis dan idealisme, mereka dapat mendorong perubahan positif dan memperkuat penegakan HAM di Indonesia.
Keterlibatan mahasiswa membawa perubahan positif dalam mewujudkan prinsip kemanusiaan dan keadilan, meskipun sering menghadapi tantangan berupa intimidasi dan stigma. Walaupun begitu, sebagai calon penopang bangsa dimasa depan, mahasiswa akan tetap menyuarakan keadilan bagi masyarakat kecil untuk mendapat hak-hak manusia sebagai warga negara.
DAFTAR PUSTAKA
Adon, Mathias Jebaru, and Agustinus Asman. “Konsep Filosofis Budaya Peler Manggarai
Dalam Terang Filsafat Dialogis Martin Buber.” Jurnal Penelitian Sejarah Dan Budaya 8,
no. 2 (2022): 197–223. https://doi.org/10.36424/jpsb.v8i2.329.
Akmaliah, Wahyudi. “The Imagined Indonesia: The 1965-1966 Tragedy and the Emergence
of Indonesian Exiles.” Jurnal Masyarakat & Budaya 17, no. 1 (2015): 65–77.
www.indonesiandiaspora.com.au,.
Aliano, Yohanes Alfrid, and F.X. Eko Armada Riyanto. “Pemulihan Martabat Manusia
Dalam Perspektif Metafisika Persahabatan.” Jurnal Filsafat Indonesia 5, no. 2 (2022):
162–72. https://doi.org/10.23887/jfi.v5i2.42402.
Alphonsus Tjatur Raharso, Paulinus Yan Olla, Yustinus. “Mengabdi Tuhan Dan Mencintai
Liyan: Penghayatan Agama Di Ruang Publik Yang Plural.” Diskursus2 17, no. 1 (2014):
143.
Analisis, Sebagai, H A M Atas, and Regulasi Dan. “Peraturan Perundang-Undangan Melalui
Proses Rekonsiliasi” 1 (2022): 151–65.
Andalas, Eggy Fajar, and Arif Budi Wurianto. “Anak Dalam Pusaran Tragedi:
Memori