• Tidak ada hasil yang ditemukan

peran media sosial dalam partisipasi politik bagi generasi z

N/A
N/A
Kamilah Noor Fajriah

Academic year: 2023

Membagikan "peran media sosial dalam partisipasi politik bagi generasi z"

Copied!
8
0
0

Teks penuh

(1)

1

PERAN MEDIA SOSIAL DALAM PARTISIPASI POLITIK BAGI GENERASI Z

Kamilah Noor Fajriah1, Pia Khoirotun Nisa M.I.Kom2

1,2 UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, Indonesia

Email: 1Kamilah.nf21@mhs.uinjkt.ac.id, 2pia.khoirotun@uinjkt.ac.id Abstract.

The political participation of young people or Generation Z is now more open and influenced by the social media they use. One reason is the high intensity of social media. Unknowingly, most young people or generation z talk about politics to get information about the latest political developments. This study aims to see whether social media can play a role in political participation for generation Z. This is driven by the fact that social media is media that is closely related to children of generation Z. In this study, researchers used a questionnaire research method. In this method, the researcher collects data from respondents using the Google Form platform and then distributes it to students via WhatsApp. The role of the media in politics as a forum for disseminating political information because all information can be accessed quickly, anytime and anywhere. From the research that has been done, service features on various social media can be used as a medium that bridges or facilitates information on political issues.

Keyword: Social Media; Political; Generation Z;

Abstrak.

Partisipasi politik anak muda atau Generasi Z kini semakin terbuka dan dipengaruhi oleh media sosial yang mereka gunakan. Salah satu penyebabnya adalah tingginya intensitas media sosial. Secara tidak sadar, sebagian besar anak muda atau generasi z berbicara tentang politik untuk mendapatkan informasi tentang perkembangan politik terbaru. Penelitian ini bertujuan untuk melihat apakah media sosial dapat berperan dalam partisipasi politik bagi generasi Z. Hal tersebut didorong oleh kenyataan bahwa media sosial merupakan media yang lekat dengan anak-anak generasi Z. Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan metode penelitian kuesioner. Dalam metode tersebut, peneliti mengumpulkan data dari responden menggunakan platform Google Form kemudian dibagikan kepada mahasiswa melalui whatsapp. Peran media dalam politik sebagai wadah untuk menyebarkan informasi politik karena segala informasi dapat diakses cepat, kapan saja dan dimana saja. Dari penelitian yang telah dilakukan, fitur-fitur layanan yang terdapat berbagai media sosial dapat dimanfaatkan sebagai media yang menjembatani atau mempermudah informasi isu-isu politik.

Kata Kunci: Media Sosial; Politik; Generasi Z;

PENDAHULUAN

Media sosial adalah platform yang telah menjadi bagian integral dari kehidupan kita sehari- hari. Media sosial memberi kita kesempatan untuk berkomunikasi dengan orang-orang di seluruh dunia, bertukar pikiran dan pendapat, serta memperluas pengetahuan kita tentang berbagai topik. Per Januari 2023, ada 167 juta pengguna media sosial di Indonesia. Angka ini mewakili 78 persen dari 212,9 juta pengguna internet di Indonesia. Berdasarkan hasil sensus tahun 2020 menunjukkan bahwa penduduk Indonesia sebagian besar Generasi Z 27,94%, yaitu generasi yang lahir antara tahun 1997 sampai 2012. Generasi milenial yang seharusnya

(2)

2

menjadi mesin gerakan sosial saat ini tergolong kecil. Generasi Z yang merupakan 25,87% dari total penduduk Indonesia. Artinya, keberadaan Generasi Z memiliki peran penting dan akan mempengaruhi perkembagan Indonesia saat ini dan mendatang.

Kaum muda atau Generasi Z yang merupakan mayoritas pengguna internet cenderung memperluas pengaruhnya dalam partisipasi politik kepada pengguna media sosial. Pengguna internet kaum muda memiliki kecenderungan terbesar untuk memengaruhi pengguna media sosial lainnya dalam partisipasi politik mereka. Penggunaan media sosial berkembang pesat seiring berkembangnya basis pengguna teknologi komunikasi. Jumlah dan jenis media sosial yang tersedia bagi remaja sebagai alat komunikasi, berbasis internet rumah/WIFI, smartphone, tablet, dll. Remaja masa kini tidak terlepas dari media sosial yang digunakan untuk berbagai keperluan.

Peran media sosial dalam partisipasi politik generasi z saat ini lebih terbuka dan dipengaruhi oleh media sosial yang mereka gunakan, salah satu penyebabnya adalah tingginya intensitas media sosial. Namun tidak dapat dipungkiri bahwa sebagian anak muda kini skeptis terhadap politik. Alasannya berkisar dari kemalasan, ketidakpedulian terhadap politik hingga skeptis terhadap politik saat menggunakan media sosial. Secara tidak sadar, sebagian besar anak muda berbicara tentang politik untuk mendapatkan informasi tentang perkembangan politik terkini.

Saat ini penggunaan internet khususnya jejaring sosial tidak hanya untuk menunjukkan eksistensi seseorang seperti di Tiktok, Instagram, YouTube dan Twitter, tetapi juga untuk hal lain seperti partisipasi dalam politik, bahkan yang menjadi viral sekalipun. Media sosial, itu memiliki dampak besar pada kebijakan pemerintah. Setiap orang dapat berpartisipasi dalam penanganan masalah politik tanpa terkecuali, hal ini diatur dalam hak asasi manusia. Selain itu, kompleksitas era digital ini memudahkan setiap orang untuk mengekspresikan dirinya, terutama Generasi Z yang telah memilih dan menghadapi era globalisasi saat ini. Kompleksitas digitalisasi memudahkan masyarakat untuk mengungkapkan ceritanya dan mengetahui seluk beluk internet sejak kecil, hingga berpartisipasi dalam politik.

METODE

Metode yang digunakan dalam penelitian adalah metode angket. Kuesioner merupakan instrumen penelitian yang terdiri dari serangkaian pertanyaan yang bertujuan untuk mengumpulkan informasi dari responden. Menurut Sugiyono (2017:142) kuesioner merupakan metode pengumpulan data yang dilakukan dengan cara memberi seperangkat pertanyaan atau pernyataan tertulis kepada responden untuk dijawabnya. Kuesioner yang dilakukan pada penelitian ini menggunakan platform Google Form, kemudian penulis mengirimkan link penelitian yang dilakukan pada Google Form melalui media Whatsapp.

Kemudian penelitian yang dilakukan di platform tersebut dibagikan kepada beberapa mahasiswa yang dianggap kompeten dalam menyampaikan pendapatnya tentang peran media sosial dalam partisipasi politik bagi generasi z. Melalui penelitian ini penulis dapat mengetahui seberapa banyak partisipasi masyarakat Indonesia khususnya Generasi Z dalam keterlibatannya pada aktivitas politik.

HASIL DAN PEMBAHASAN

Saluran media sosial pada dasarnya membuka media komunikasi, informasi, dan komunikasi yang sangat luas yang mengedepankan kebebasan individu untuk mengkomunikasikan ide, gagasan, dan ekspresi dalam ruang publik virtual. Berbicara tentang politik dan media sosial, Gen Z menjadi sorotan karena kemampuan dan fleksibilitasnya dalam menerima informasi.

Keterampilan bertindak, menangkap, dan menyampaikan opini di media sosial cukup bisa

(3)

3

diandalkan. Di saat yang sama, media sosial menjadi bagian penting dalam kehidupan Gen Z saat ini. Generasi Z tidak mungkin diisolasi di media sosial.

Fenomena influencer atau karakter media sosial, menarik mereka dari dunia marketing ke dunia politik. Pengikut Hubungan afiliasi influencer memberikan akses ke dunia politik di media sosial. Maka tidak heran jika beberapa partai politik menggunakan influencer untuk mencapai tujuan politiknya. Partai mendukung influencer dalam mempersatukan Generasi Z.

Oleh karena itu, partai politik berperan aktif di dunia digital dengan menerapkan jargon politik yang sudah tidak asing lagi bagi Generasi Z. Lebih lanjut, bisa dikatakan bahwa pemilu 2024 akan didominasi oleh Generasi Z pada saat pemilu.

Berdasarkan hasil yang penulis peroleh dari data kuesioner dan kumpulkan dalam bentuk diagram sebagai data kuantitatif. Hasil data menunjukkan tanggapan peserta yang mengisi survei tentang peran media sosial dalam partisipasi politik bagi Generasi Z. Dari hasil tersebut, juga didapatkan beberapa tanggapan yang dapat digunakan sebagai referensi tulisan ini.

Kemudian dari semua tanggapan yang didapatkan selama proses penelitian, dapat disimpulkan beberapa hasil dari pertanyaan-pertanyaan yang diadakan di google form, antara lain:

Pertanyaan 1

Untuk pertanyaan pertama dari 5 pertanyaan, 22 responden menjawab setuju, 3 responden menjawab netral dan 1 responden menjawab tidak setuju. Dapat disimpulkan bahwa pada pertanyaan ini responden setuju bahwa Generasi Z memerlukan media sosial untuk berpartisipasi dalam politik.

Penulis dapat mengatakan bahwa peran media dalam menjaga stabilitas kondisi sosial di masyarakat dan memastikan akses informasi yang positif tidak hanya menjadi tanggung jawab media, tetapi juga partisipasi entitas seperti pemerintah dan masyarakat penting untuk diciptakan. masyarakat. . situasi sosial yang lebih menguntungkan dalam masyarakat dalam menerima dan menerima segala informasi. Media sosial juga menjadi tempat penyebaran informasi politik, karena semua informasi tersedia dengan cepat, kapan pun dan di mana pun

(4)

4 Pertanyaan 2

Pertanyaan selanjutnya adalah apakah penggunaan media sosial oleh generasi z dapat memberikan perubahan sinifikan dalam politik? 14 responden merasakan dampak yang signifikan dari penggunaan media sosial oleh generasi z, berbeda dengan 10 responden yang merasakan dampak sosial media yang digunakan generasi z tetapi tidak signifikan, dan 2 responden tidak merasakan dampaknya.

Pertanyaan 3

Selanjutnya pertanyaan mengenai apakah media sosial menjadi salah satu sarana yang tepat digunakan dalam partisipasi politik? Mayoritas reponden menjawab setuju media sosial menjadi salah satu sarana yang digunakan dalam partisipasi politik, juga erdapat 5 responden yang menjawab netral dan 1 responden tidak setuju media sosial menjadi salah satu sarana yang digunakan untuk politik.

Penulis lebih menekankan pada penggunaan media sosial sebagai representasi media berita daring atau online. Perkembangan teknologi internet telah memberikan alternatif sumber informasi baru. Saat ini masyarakat pembaca berita tidak hanya memiliki akses melalui radio, televisi maupun media cetak seperti surat kabar dan majalah juga memiliki akses yang luas terhadap berita dari berbagai media sosial, yang dapat dinikmati dalam bentuk audio, visual maupun audio visual. Lebih lanjut, publik bebas menilai legitimasi atau validitas suatu berita dengan membandingkan informasi yang berbeda dari saluran media digital yang berbeda tersebut.

(5)

5

Pertanyaan 4

Sebanyak 14 responden setuju media sosial menjadi media yang dominan dalam parsisipasi politik, juga terdapat 10 responden yang menjawab netral. Berbeda dengan 2 responden yang tidak setuju menjadi media yang dominan digunakan untuk kepentingan politik.

Pertanyaan 5

Pertanyaan terakhir yaitu apakah media sosial menjadi alternatif pemuas kebutuhan generasi z dalam partisipasi politik? Mayoritas responden setuju media sosial menjadi alternatif pemuas kebutuhan generasi z dalam politik, juga terdapat 6 responden yang netral akan hal itu.

KESIMPULAN

Dari penelitian ini penulis menyimpulkan bahwa sebagian besar responden survey setuju media sosial mempunyai andil dalam partisipasi politik. Tidak dapat dipungkiri saat ini perkembangan teknologi sudah sangat pesat, informasi dapat diakses dimana saja dan kapan saja secara cepat. Khususnya sosial media yang saat ini hampir digunakan oleh semua kalangan, terutama generasi z yang lahir dan besar bersamaan dengan perkembangan teknologi yang pesat. Sosial media menjadi ruang khusus untuk berekspresi dari penatnya kehidupan nyata, juga dapat digunakan untuk mencari hiburan, informasi, dan berkomunikasi secara luas.

Narasi politik dapat disebarkan dengan mudahnya menggunakan media sosial dan diakses Generasi Z. Namun tidak dipungkiri masih ada sebagian anak muda yang skeptis terhadap politik sekarang. Alasannya berkisar dari kemalasan, ketidakpedulian terhadap politik, skeptisisme tentang politik dan pemilu. Oleh karena itu, tidak heran jika banyak anak muda yang memilih netral atau golput dalam pemilu.

(6)

6 DAFTAR PUSTAKA

Alamsyah, S. B. (2023). Peran Sayap Kepemudaan Pertai Keadilan Sejahtera (PKS) Dalam Meningkatkan Partisipasi Politik Generasi Millenial Dan Generasi Z di Indonesia. Aliansi:

Jurnal Politik, Keamanan dan Hubungan Internasional 2.1, 54-60.

Alchatib, S. R. (2021). Penguatan Nilai Demokrasi Melalui Gen Z Indonesia Dalam Media Online.

Selaparang: Jurnal Pengabdian Masyarakat Berkemajuan 4.3, 703-708.

Arif, S. M. (2022). Pentingnya Kesadaran Dan Partisipasi Gen Z Terhadap Dinamika Politik Domestik Di Era Globalisasi 4.0. Prosiding Seminar Nasional Pengabdian Masyarakat LPPM UMJ, Vol. 1. No. 1.

Beriansyah, A., & Qibtiyah, M. (2023). Instagram And Political Literacy Generation Z. Bhineka Tunggal Ika: Kajian Teori dan Praktik Pendidikan PKn 10.1, 134-149.

Fitriyani, P. (2018). Pendidikan Karakter bagi generasi Z. Prosiding Konferensi Nasional ke-7 Asosiasi Program Pascasarjana Perguruan Tinggi Muhammadiyah Aisyiyah (APPPTMA), 23-25.

Harsono, H. (n.d.). Politik Identitas Dan Partisipasi Politik Di Media Sosial: analisis Model Stuktural Pada Generasi Z Di Kota Malang. Electoral Governance Jurnal Tata Kelola Pemilu Indonesia 4(2), 166-187.

Kadir, N. (2022). Media Sosial dan Politik Partisipatif: Suatu Kajian Ruang Publik, Demokrasi Bagi Kaum Milenial dan Gen Z. RESIPROKAL: Jurnal Riset Sosiologi Progresif Aktual 4.2, 180-197.

Muhtar. (2023). Ini 7 Media Sosial Paling Banyak Digunakan Di Indonesia. UICI. Retrieved Juni 12, 2023, from https://uici.ac.id/ini-7-media-sosial-paling-banyak-digunakan-di- indonesia/

Pujiono, A. (2021). Media Sosial Sebagai Media Pembelajaran Bagi Generasi Z. Didache: Journal of Christian Education 2.1, 1-19.

Rakhmah, D. N. (2021, Februari 4). Gen Z Dominan, Apa Maknanya bagi Pendidikan Kita? PSKP

KEMDIKBUDRISTEK. Retrieved Juni 12, 2023, from

https://pskp.kemdikbud.go.id/produk/artikel/detail/3133/gen-z-dominan-apa- maknanya-bagi-pendidikan-kita

Rakhman, M. A. (n.d.). Perilaku dan Partisipasi Politik Generasi Z.

Setiyowati, R. A. (2022). Pendidikan Politik Generasi Z di Era Distrupsi. Bhineka Tunggal Ika : Kajian Teori dan Praktik Pendidikan PKn 9.1, 94-98.

Sugiyono. (2017). Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan R&D. Bandung: Alfabeta, CV.

(7)

7

BUKTI SCREENSHOT SEMINAR NASIONAL (23 MEI 2023)

(8)

8 BUKTI SCREENSHOT UPLOAD JURNAL

Referensi

Dokumen terkait

Namun pada dua analisa tabel silang lainnya, tidak seperti halnya tabel 4.31, mayoritas responden keduanya menyatakan setuju pada persilangan kedua variabel antara media

35 orang, netral atau ragu-ragu 10 orang, dan sisanya yang menjawab tidak setuju sebanyak 2 orang, Jadi dapat disimpulkan mayoritas responden sangat setuju bahwa

Salah satu implementasi nilai demokrasi adalah partisipasi masyarakat dalam politik, menurut Budiardjo, partisipasi politik adalah kegiatan seseorang atau kelompok orang untuk

Berdasarkan penelitian ”Peran KPUR melalui Media Sosial dalam Upaya Meningkatkan Partisipasi Politik Mahasiswa pada Pemilu Raya Prodi PPKn Unesa Periode 2016-2017”

Selain itu, Komisi Pemilihan Umum (KPU) menyatakan, partisipasi pemilih pada Pemilu Legislatif 2014 mencapai 75 persen, dan sisanya tak menggunakan hak

Kemudian berdasarkan analisis mengenai pola interaksi sosial masyarakat Manggarai (Teori Interaksionisme Simbolik), partisipasi politik dan respon perempuan serta

Tidak adanya perbedaan tingkat kecenderungan motif partisipasi politik antara masyarakat strata atas dan bawah menunjukkan bahwa stratifikasi sosial tidak

Dapat disimpulkan bahwa variabel Sosialisasi Politik Melalui Media Massa memiliki hubungan yang positif terhadap Partisipasi Politik pada pemilu legislatif 2014 di