• Tidak ada hasil yang ditemukan

PERAN PEMERINTAH DALAM PENGELOLAAN TERMINAL DI TERMINAL REGIONAL DAYA KOTA MAKASSAR

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2023

Membagikan "PERAN PEMERINTAH DALAM PENGELOLAAN TERMINAL DI TERMINAL REGIONAL DAYA KOTA MAKASSAR "

Copied!
94
0
0

Teks penuh

PENDAHULUAN

Rumusan Masalah

Tujuan Penelitian

Kegunaan Penelitian

Secara praktis, hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan masukan dan pertimbangan kepada pemerintah daerah dalam pengelolaan terminal khususnya Terminal Regional Daya Makassar dan meningkatkan efisiensi fungsi kelancaran transportasi dalam dan luar Kota Makassar.

TINJAUAN PUSTAKA

Tugas dan Fungsi Pemerintah

  • Peran Pemerintah Sebagai Fasilitator
  • Peran Pemerintah Sebagai Motivator
  • Peran Pemerintah Sebagai Regulator

Penyediaan fasilitas dalam pengelolaan terminal, misalnya pemerintah dalam hal ini berusaha memberikan pelayanan untuk kepentingan umum dengan memberikan fasilitasi dalam pengelolaan terminal, pemerintah memberikan fasilitas untuk mencapai tujuan terminal. Pengertian perencanaan menjelaskan bahwa perencanaan adalah suatu proses pencapaian tujuan organisasi secara keseluruhan.

Peran Pemerintah Dalam Pengelolaan Terminal Penumpang

Dalam menetapkan suatu peraturan, ada hal-hal yang harus diperhatikan agar tidak menimbulkan ketidaknyamanan bagi pihak-pihak yang terlibat. Kegiatan pengelolaan, peraturan dan standar yang disepakati akan menentukan sasaran pengembangan terminal (terminal bus) – (Gromule, 2007). Pembangunan terminal hendaknya merupakan pembangunan yang terencana secara komprehensif sehingga dapat dicapai manfaat optimal bagi masyarakat.

Selain itu, rencana tersebut harus mampu memberikan kerangka kebijakan pemerintah untuk mendorong dan mengendalikan pengelolaan terminal. Peran negara dalam pengelolaan terminal secara umum adalah menyediakan prasarana (tidak hanya dalam bentuk fisik), memperluas berbagai jenis fasilitas, mengkoordinasikan kegiatan antar pejabat dan pihak terkait, mengatur dan mengawasi pengelolaan hingga tercipta kedisiplinan.

Tugas dan Tanggung Jawab Terminal

Fungsi terminal bagi penumpang adalah kenyamanan waktu tunggu, kenyamanan perpindahan moda atau kendaraan satu ke moda atau kendaraan lain, fasilitas informasi dan fasilitas parkir kendaraan pribadi. Fungsi terminal bagi pemerintah adalah berupa perencanaan dan pengaturan lalu lintas, mengatur lalu lintas dan angkutan serta menghindari kemacetan, sumber pemungutan pajak, dan sebagai pengendali angkutan umum. Fungsi terminal bagi operator/pengusaha adalah mengatur operasional bus, menyediakan fasilitas istirahat dan informasi bagi petugas bus serta sebagai fasilitas pangkalan.

Aspek-Aspek Dasar Pengelolaan Terminal

Sebagai lokasi unit kegiatan transit, terminal akan menyelenggarakan kegiatan transaksi jasa perjalanan dan berbagai jasa lainnya. Pengelolaan terminal penumpang yang akan dilakukan meliputi perencanaan, pelaksanaan dan pengawasan operasional terminal (Terminal Management Implementation), dimana masing-masing ketiga kegiatan tersebut dapat diuraikan masing-masing sebagai berikut: Implementasi merupakan suatu tindakan atau pelaksanaan suatu rencana yang telah disusun secara cermat dan rinci.

Secara sederhana implementasi dapat diartikan sebagai pelaksanaan atau penerapan. dalam Nurdin dan Usman, 2004), menyarankan implementasi sebagai evaluasi. Browne dan Wildavsky (dalam Nurdin dan Usman, 2004: 70) menyatakan bahwa “implementasi adalah perluasan kegiatan yang saling menyesuaikan diri.” Pengertian implementasi sebagai kegiatan adaptif juga dikemukakan oleh Mclaughin (dalam Nurdin dan Usman, 2004).

Sedangkan Schubert (dalam Nurdin dan Usman, 2002:70) menyatakan bahwa “implementasi adalah suatu rekayasa sistem”. Penyelenggaraan pengelolaan terminal meliputi pelaksanaan operasional terminal dan pengawasan operasional terminal.

Kerangka Pikir

Terakhir, peran pemerintah dalam pengelolaan Terminal Regional Daya Kota Makassar belum optimal karena masih banyak yang harus diperbaiki dalam operasionalnya dan meningkatkan manajemen yang optimal dalam memberikan pelayanan terminal, sehingga disinilah peran pemerintah sangat diperlukan. dalam pengelolaan terminal agar dapat menjadi wadah pelayanan transportasi dimana masyarakat dapat melakukan perjalanan dengan nyaman dan aman.

Bagan Kerangka Pikir

Fokus Penelitian

  • Deskripsi Fokus Penelitian

Implementasi Pengelolaan Terminal adalah pelaksanaan pengelolaan terminal, baik yang direncanakan maupun ditentukan sejak awal.

METODE PENELITIAN

Waktu Penelitian

Lokasi Penelitian

Jenis dan Tipe Penelitian

  • Jenis Penelitian
  • Tipe Penelitian

Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif kualitatif dengan mengungkapkan fakta, keadaan, fenomena, variabel dan keadaan yang muncul mengenai peran pemerintah dalam pengelolaan Terminal Regional Daya Kota Makassar.

Informan Penelitian

Sumber Data

Teknik Pengumpulan Data

Menurut Miles dan Huberman, ada tiga alur kegiatan yang terjadi secara bersamaan, yaitu: reduksi data, penyajian data (Display Data), penarikan kesimpulan/verifikasi (Conclusion drawing/Verification). Setelah mengumpulkan data, peneliti terlebih dahulu melakukan prediksi sebelum melakukan reduksi data. Setelah selesai reduksi data, kita lanjutkan ke langkah selanjutnya yaitu menyajikan data (Data Display) dalam bentuk uraian singkat, diagram, hubungan antar kategori, flowchart dan sejenisnya.

Data yang dikumpulkan diharapkan dapat menghasilkan penelitian yang berkualitas dengan data yang kredibel. Oleh karena itu, peneliti memvalidasi data dengan berbagai cara sebagai berikut. Peneliti akan memperpanjang periode observasi apabila data yang dikumpulkan dirasa kurang dan peneliti melakukannya. Data yang diperoleh peneliti dislokasi akan diamati secara cermat untuk memperoleh dua data yang bermakna.

Oleh karena itu, peneliti akan menunjukkan dengan cermat apa yang terjadi di lapangan sehingga dapat memperoleh data yang sebenarnya. Triangulasi Metode dilakukan untuk menguji sumber data, dengan tujuan menemukan persamaan data dengan metode yang berbeda. Triangulasi waktu Triangulasi waktu berkaitan dengan waktu pengumpulan data, peneliti mewawancarai informan dalam keadaan waktu yang berbeda untuk mengetahui kredibilitas data.

Karakteristik Objek Penelitian

Secara khusus kedudukan Perusahaan Daerah Terminal Metro Makassar (PD.TMM) didasarkan pada Peraturan Daerah Kota Makassar Nomor 16 Tahun 1999 tentang Pembentukan Perusahaan Daerah (Perda) Terminal Metro Makassar sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Daerah Kota Makassar No. . Dari segi organisasi dan tata kerja, tugas pokok dan fungsinya diatur dalam Peraturan Daerah Kota Makassar No.

Letak Geografis Terminal Regional Daya Kota Makassar

Struktur Organisasi PD. Terminal Makassar Metro Kota Makassar

Perusahaan Daerah Terminal Metro Makassar (PD. TMM) adalah Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) Kota Makassar yang bergerak dalam usaha Pengelolaan Terminal dan diselenggarakan berdasarkan prinsip perekonomian Indonesia berdasarkan Pancasila yang menjamin kelangsungan demokrasi yang berfungsi sebagai alat untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat, hanya saja perusahaan terminal kawasan ini didirikan dalam rangka meningkatkan profesionalisme manajemen untuk meningkatkan katourie regional. 7039 Tahun 1999 tanggal 27 Oktober 1999 berisi tentang susunan organisasi dan tata kerja Perusahaan Daerah Terminal Metro Kota Makassar.

Peran Pemerintah Dalam Pengelolaan Terminal Regional Daya Kota

Pemerintah sebagai fasilitator seharusnya bisa menyediakan anggaran, namun dalam pengelolaan terminal anggaran pembangunan diambil seluruhnya dari pendapatan pajak terminal dan pelayanan lainnya, bukan dari pemerintah kota. Sebelumnya perlu kita ketahui bahwa dalam pengelolaan terminal ini, satu-satunya pengelolaan terminal di Indonesia Timur hanya dikelola oleh Perusahaan Daerah yaitu DP. Berdasarkan hasil wawancara diatas dapat dianalisis pihak yang bertanggung jawab dalam pengelolaan terminal yaitu DP.

Dari hasil wawancara diatas dapat disimpulkan bahwa dalam pengelolaan terminal energi daerah, pemerintah kota makassar selalu memberikan arahan kepada pemerintah khususnya pengelolaan terminal PD. Berdasarkan hasil wawancara diatas dapat dianalisis bahwa dalam meningkatkan Sumber Daya Manusia (SDM) untuk meningkatkan pelayanan dan mengoptimalkan pengelolaan Terminal Regional Daya Kota Makassar yang baik, pemerintah sering memberikan semacam pelatihan, seminar (coaching) menyelenggarakan) bagi pegawai, pembinaannya tentu saja berdasarkan pedoman pengelolaan terminal yang ada tanpa mengabaikan situasi dan keadaan di lapangan. Berdasarkan hasil wawancara di atas dapat disimpulkan bahwa pengelolaan Terminal Regional Daya Kota Makassar berjalan kurang atau kurang maksimal, bukan karena jarang atau hampir tidak ada motivasi dari pemerintah.

Berdasarkan hasil wawancara di atas dapat dianalisis bahwa untuk meningkatkan pengelolaan terminal, Pemerintah Kota Makassar harus mampu membuat peraturan atau kebijakan yang dapat menjadi acuan peraturan dalam meningkatkan atau mengoptimalkan pengelolaan terminal, seperti membuat peraturan terkait pengelolaan terminal penumpang, penetapan biaya terminal, Keputusan Walikota dan peraturan lain yang terkait dengan pengelolaan terminal. Berdasarkan hasil wawancara di atas dapat dianalisis bahwa pemerintah sebagai regulator dalam hal ini kurang sistematis dalam membuat peraturan terkait pengelolaan terminal, oleh karena itu pemerintah kurang baik dalam membuat peraturan terkait pengelolaan terminal di Kota Makassar. Adanya permasalahan tersebut membuat pemerintah sebagai regulator masih belum sistematis dan baik dalam membuat peraturan pengelolaan terminal.

Langkah-langkah Pemerintah dalam Pengelolaan Terminal Regional Daya

  • Perencanaan Pengelolaan Terminal
  • Penganggaran Pengelolaan Terminal
  • Implementasi Pengelolaan Terminal

Beredar kabar pengelolaan terminal akan dikembalikan ke Unit Pelaksana Teknis Daerah (UPTD). Rencana pengembalian pengelolaan terminal kepada Unit Pelaksana Teknis Daerah (UPTD) merupakan pilihan terakhir dalam upaya optimalisasi pengelolaan dan peningkatan pelayanan di Terminal Regional Daya. Dari hasil wawancara dapat disimpulkan bahwa perencanaan pengelolaan terminal yang nantinya akan dikembalikan kepada UPTD dalam hal ini Dinas Perhubungan Kota Makassar sudah tepat apabila kondisi dan situasi terus memburuk terutama dari sisi pengelolaan. .

Berdasarkan hasil wawancara di atas maka dapat dianalisis dan disimpulkan bahwa permasalahan anggaran dalam pengelolaan Terminal Regional Daya (TRD) ditanggung oleh pihak manajemen dalam hal ini Perusahaan Terminal Daerah. Pencapaian perencanaan pengelolaan terminal memerlukan tindakan yang jelas untuk mencapai apa yang direncanakan agar proses pengelolaan Terminal Regional Daya berjalan dengan baik, namun kenyataannya tidak. “Perencanaan yang dilakukan pemerintah memang sudah ada, namun pelaksanaannya biasanya tidak sejalan dengan yang terjadi di lapangan, hal ini dikarenakan pemerintah tidak melakukan pengawasan terhadap proses pengelolaan terminal. (wawancara dengan Pak M.Y.

Peran negara dalam pengelolaan terminal energi daerah menunjukkan bahwa peran negara sebagai promotor, motivator, dan regulator belum optimal/maksimal. Langkah-langkah yang dilakukan dalam pengelolaan Terminal Regional Daya terdapat tiga indikator, yaitu perencanaan pengelolaan terminal, anggaran pengelolaan terminal, dan pelaksanaan pengelolaan terminal. Berdasarkan hasil penelitian dalam pengelolaan Terminal Regional Daya Kota Makassar dan mempertimbangkan apa yang terjadi dalam lingkup pengelolaan terminal, maka peneliti memberikan saran-saran yang dapat menjadi bahan pertimbangan Pemerintah Kota Makassar sebagai berikut.

PENUTUP

Saran

Kalla Inti Karsa (PT.KIK) sebagai pihak ketiga sehingga dalam pengelolaan terminal tidak ada kendala untuk pengendalian penuh proses anggaran khususnya perbaikan fasilitas terminal. Terminal Metro Makassar sebagai fasilitator lebih efektif dalam mengelola terminal terutama dalam menata fasilitas yang ada, perbaikan dan lain-lain untuk pelayanan yang baik. Kesadaran dan kerjasama masyarakat dalam proses pengelolaan terminal diharapkan dapat ditingkatkan dengan baik sehingga terjadi sinergi untuk menarik perhatian masyarakat untuk dijadikan contoh pengelolaan terminal di Indonesia Timur.

4 TUJUAN PENDIRIAN : SEBAGAI PELAYANAN UMUM KEPADA MASYARAKAT DAN SEBAGAI SALAH SATU SUMBER PENDAPATAN ASLI DAERAH (PAD) DI KOTA MAKASSAR. PERATURAN DAERAH (PERDA) KOTA MAKASSAR NOMOR : 9 TAHUN 2006 TERKAIT RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA PANJANG (RPJMD) KOTA MAKASSAR. PERATURAN DAERAH KOTA MAKASSAR NOMOR : 13 TAHUN 2000 TENTANG KETENTUAN UTAMA BADAN PENGAWAS, DIREKSI DAN KEPEGAWAIAN PD.

PERATURAN DAERAH (PERDA) KOTA MAKASSAR NOMOR : 13 TAHUN 2006 TENTANG RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA PANJANG DAERAH (RPJMD) KOTA MAKASSAR. PERATURAN DAERAH KOTA MAKASSAR (PERDA) NOMOR : 15 TAHUN 2006 TENTANG PENGELOLAAN TERMINAL PENUMPANG (Lembaran Kota MAKASSAR NOMOR : 15 TAHUN 2006). KEPUTUSAN WALIKOTA MAKASSAR NO : 7039 TAHUN 1999 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA PERUSAHAAN DAERAH TERMINAL METRO MAKASSAR (PD. TMM) KOTA MAKASSAR.

Referensi

Dokumen terkait

Identifikasi golongan alkohol dan fenol • Rumus umum alcohol dan fenol • Reaksi penggolongan alcohol dan fenol • Reaksi penggolongan alcohol primer, sekunder dan tersier • Reksi