• Tidak ada hasil yang ditemukan

peranan guru pendidikan agama islam (pai) dalam

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2023

Membagikan "peranan guru pendidikan agama islam (pai) dalam"

Copied!
88
0
0

Teks penuh

PENDAHULUAN

Latar Belakang

Kecerdasan emosional tidak ditentukan sejak lahir, namun dapat ditumbuhkan dan dikembangkan pada diri anak melalui kebiasaan sehari-hari. Konsep pendidikan emosional dapat dikembangkan dengan baik oleh siswa bila disajikan dalam bentuk empiris dalam kurikulum pendidikan nasional. Penanaman kecerdasan emosional telah diintegrasikan dalam beberapa penelitian, termasuk dalam bidang Pendidikan Agama Islam (PAI).

Rumusan Masalah

Tugas utama guru pendidikan agama Islam adalah mendidik dan mengajar ilmu agama kepada pelajar yang peranan utamanya ialah mengubah sikap mental pelajar supaya beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa serta mampu mengamalkan ajaran agama.

Tujuan Penelitian

Manfaat Penelitian

Sebagai bahan masukan bagi guru dalam proses belajar mengajar, sehingga nantinya guru pendidikan agama Islam dapat berprestasi dengan baik dalam mengembangkan kecerdasan emosional (EQ). Sebagai bahan pelatihan penulisan karya ilmiah serta tambahan informasi terkait pengembangan Kecerdasan Emosional (EQ) pada lembaga pendidikan khususnya di SMP Negeri 2 Pallangga Kabupaten Gowa.

TINJAUAN PUSTAKA

Guru Pendidikan Agama Islam

  • Pengertian Guru Pendidikan Agama Islam
  • Peran dan Tugas Guru PAI

Pendidikan agama Islam adalah “usaha membina dan membina peserta didik agar senantiasa dapat memahami ajaran Islam secara utuh. “Pendidikan Agama Islam adalah upaya sadar dan terencana untuk mempersiapkan peserta didik mengetahui, memahami, menghayati, dan mengimani ajaran agama Islam, disertai dengan keharusan menghormati pemeluk agama lain dalam hubungan dengan keturunan masyarakat lintas agama sehingga mencapai tujuan. persatuan dan kesatuan bangsa.” 8. 8Abdul Majid dan Dian Andayani, Pendidikan Agama Islam Berbasis Kompetensi (Bandung: PT. Teen Rosdakarya, 2006), Cet.

Pendidikan agama Islam merupakan bimbingan yang diberikan kepada seseorang agar berkembang secara maksimal sesuai dengan ajaran Islam. Untuk memahami pendidikan agama Islam di atas, maka dapat disimpulkan bahwa pendidikan agama Islam adalah suatu usaha sadar dan terencana yang diberikan kepada peserta didik untuk tumbuh secara optimal jasmani dan rohani guna mencapai wujud manusia yang berkualitas sesuai ajaran Islam, yaitu manusia yang bertaqwa kepada Allah SWT. SWT.. Mata pelajaran pendidikan agama Islam secara keseluruhan meliputi bidang kajian Al-Quran, Hadits, Aqidah Akhlak, fiqh dan sejarah.

Berdasarkan penjelasan guru dan pendidikan agama islam di atas, maka dapat disimpulkan bahwa guru pendidikan agama islam adalah usaha sadar orang dewasa yang bertugas untuk mendorong, membimbing, membimbing, melatih, menumbuhkan dan mengembangkan perkembangan jasmani dan rohani peserta didik. ke arah yang lebih baik. agar mereka menjadi manusia yang baik. mereka beriman dan bertaqwa kepada Allah SWT serta mampu menjalankan tugasnya sebagai makhluk Allah, para khalifah di muka bumi sebagai makhluk sosial dan sebagai individu yang mampu berdiri sendiri. Guru agama tidak hanya bertanggung jawab atas terselenggaranya pendidikan agama Islam dengan baik, namun guru agama juga harus mampu melakukannya.

Kecerdasan Emosional

  • Pengertian Kecerdasan Emosional
  • Aspek-aspek Kecerdasan Emosional
  • Pengembangan Kecerdasan Emosional
  • Kecerdasan Emosional Dalam Pandangan Islam
  • Metode Dalam Membina Kecerdasan Emosional

Kecerdasan interpersonal mencakup “kemampuan untuk membedakan dan merespons secara tepat suasana hati, temperamen, motivasi, dan keinginan orang lain.” Kecerdasan emosional adalah kemampuan seseorang dalam mengenali emosi diri sendiri, mengelola emosi, memotivasi diri sendiri, mengenali emosi orang lain (empati) dan kemampuan membina hubungan (kerja sama) dengan orang lain.24. Menurut Goleman, kemampuan seseorang dalam mengenali perasaan atau kepedulian orang lain menunjukkan kemampuan empati seseorang.

Individu yang mempunyai kemampuan berempati lebih mampu mempersepsikan sinyal-sinyal sosial tersembunyi yang menunjukkan apa yang dibutuhkan atau diinginkan orang lain, sehingga lebih mampu menerima sudut pandang orang lain, peka terhadap perasaan orang lain, dan lebih baik dalam mendengarkan. orang lain. Orang yang ahli dalam keterampilan membangun hubungan akan sukses di bidang apa pun yang mengandalkan kelancaran hubungan dengan orang lain. Mereka adalah bintang sosial. Berdasarkan uraian di atas dapat disimpulkan bahwa bidang kecerdasan emosional meliputi kemampuan mengenali emosi, memahami apa yang dialami dan dampak yang ditimbulkannya.

Selain itu kemampuan mengenali emosi orang lain dan menjalin hubungan dengan orang lain, kemampuan menjalin hubungan sosial sangat bergantung pada kematangan dua keterampilan emosional lainnya yaitu kemampuan mengelola emosi dan kemampuan memahami emosi orang lain. . . 31 John Gottman, Tips Membesarkan Anak Cerdas Emosional (trans.), (Jakarta: Gramedia Pustaka Utama, 1999), hal. Pengembangan Kecerdasan Emosional (EQ) Siswa SMP Negeri 2 Pallangga Kabupaten Gowa yang bersangkutan merupakan upaya guru Pendidikan Agama Islam SMP Negeri 2 Pallangga untuk mengembangkan kecerdasan peserta didik.

Dari definisi di atas dapat disimpulkan bahwa gambaran fokus dalam penelitian ini adalah peran guru pendidikan agama Islam dalam mengembangkan kecerdasan emosional (EQ) siswa di SMP Negeri 2 Pallangga Kabupaten Gowa, sehingga nantinya pihak sekolah dapat menghasilkan siswa yang berguna bagi sekolah dan masyarakat serta menjadi teladan bagi sekolah lain.

Jenis dan Sumber Data

Instrumen Penelitian

Teknik Pengumpulan Data

Catatan dokumentasi adalah pencatatan atau pengambilan data atau arsip di SMP Negeri 2 Pallangga Kabupaten Gowa yang digunakan sebagai sumber data yang menggambarkan kondisi ideal siswa yang menjadi subjek penelitian. Dokumentasi adalah pengumpulan data melalui dokumen tertulis, dan dokumentasi yang ditampilkan adalah data internal, data yang tersedia di lokasi penelitian yaitu SMP Negeri 2 Pallangga Kab.

Teknik Analisis Data

Proses pengembangan kecerdasan emosional yang berlangsung di sekolah sepenuhnya menjadi tanggung jawab guru, karena dari data dan informasi yang diperoleh dari wawancara, guru PAI memanfaatkan kesempatan tersebut untuk membantu anak mengembangkan kecerdasan emosionalnya. Berdasarkan observasi dan wawancara yang telah dilakukan mengenai upaya guru dalam membimbing dan mengembangkan kecerdasan emosional siswa di SMP Negeri 2 Pallangga Kabupaten Gowa, seperti hasil wawancara dengan guru kelas IX PAI Bapak. Rusdi, S.Pd.I. itu. Dan agar lebih jelas dan detail, berikut beberapa peran guru PAI dalam mengembangkan kecerdasan emosional siswa di SMPN 2 Pallanga kabupaten Gowa.

Salah satu faktor yang mendukung berkembangnya kecerdasan emosional anak adalah pola asuh yang baik, yaitu berusaha dan mau memahami emosi anak. Dari uraian berbagai guru, peneliti dapat menyimpulkan bahwa faktor yang mempengaruhi kecerdasan emosional anak adalah keluarga atau orang tua, dan sekolah. Proses pengembangan kecerdasan emosional (EQ) yang berlangsung di SMP Negeri 2 Pallangga tergolong baik, terlihat dari cara guru dalam menjalankan perannya yaitu berperan sebagai orang tua, bahkan berperan sebagai teman untuk menunjang perkembangan siswa. Kecerdasan emosional, guru selalu membawa siswa pada situasi dimana kemampuan empatinya dapat berfungsi, seperti melatih siswa merasakan permasalahan yang dialami teman-temannya.

Diharapkan setiap guru Pendidikan Agama Islam dapat lebih meningkatkan mutu pengajaran dengan memperkuat pengetahuan tentang prinsip dasar pembelajaran dan kecerdasan emosional. Apa saja faktor yang mempengaruhi keberhasilan anak, apakah kecerdasan emosional salah satu faktornya?

HASIL PENELITIAN

Deskripsi Lokasi Penelitian

SMP Negeri 2 Pallangga merupakan salah satu lembaga pendidikan formal tingkat menengah pertama yang awalnya bernama SMP PGRI 3 Pallangga. Sejarah perkembangan SMP Negeri 2 Pallangga dimulai pada tahun 1994, tepatnya pada tanggal 5 Oktober 1994 berdasarkan berdirinya SK nomor 1994. Sebelum menjadi SMP Negeri 2 Pallangga, sekolah ini bernama SMP PGRI 3 Pallangga untuk dua tahun, kemudian berubah menjadi SMP Negeri 3 Pallangga hingga tahun 2002, sejak tahun tersebut nama SMP Negeri 3 Pallangga kemudian diubah lagi menjadi SMP Negeri 2 Pallangga hingga sekarang.

SMP Negeri 2 Pallangga terletak di Jalan Baso Dg.. Desa/Kecamatan Mangawing Bontoramba, Kecamatan Pallangga, Kabupaten Gowa, Provinsi Sulawesi Selatan.1. Guru-guru di SMP Negeri 2 Pallangga dengan berbagai disiplin ilmunya berusaha menjalankan tugas dan tanggung jawabnya dalam mendidik siswanya dengan sebaik-baiknya. Sarana dan Prasarana adalah segala fasilitas yang ada di SMP Negeri 2 Pallangga yang menunjang kegiatan dan administrasi sekolah serta mencapai tujuan proses pembelajaran di sekolah.

Sarana dan prasarana yang dimiliki SMP Negeri 2 Pallangga seperti tercantum pada tabel diatas, penulis dapat menyimpulkan bahwa sarana dan prasarana yang dimiliki SMP Negeri 2 Pallangga sangat menunjang proses pembelajaran yang berkesinambungan. Sebab sarana dan prasarana yang dimiliki SMP Negeri 2 Pallanga tidak hanya fasilitas siswa saja, namun guru juga mempunyai fasilitas yang baik seperti ruangan, dll.

Tabel 4 Staf Teknisi 7
Tabel 4 Staf Teknisi 7

Proses Pengembangan Kecerdasan Emosional (EQ) Siswa

Kecerdasan emosional (EQ) mencakup keterampilan seperti pengendalian diri, empati, motivasi, semangat, kesabaran, ketekunan dan keterampilan sosial.10. Pandangan guru PAI menunjukkan bahwa kecerdasan emosional tidak lepas dari kemampuan merasakan, memahami dan secara efektif menerapkan kekuatan dan kepekaan emosional sebagai sumber energi, informasi, koneksi dan pengaruh manusia. Berdasarkan jawaban guru PAI di atas, proses pengembangan kecerdasan emosional (EQ) tidak serta merta terjadi di sekolah, namun juga erat kaitannya dengan lingkungan tempat ia berasal. Dalam hal ini, orang tua merupakan aktor terpenting dalam mengembangkan kecerdasan emosional. kecerdasannya, lalu beralih ke lingkungan yang ia datangi, kontak sosial, cara ia berinteraksi dengan teman-temannya, lingkungan disekitarnya, dan kemudian sekolah menjadi titik akhir dalam proses pengembangan kecerdasan emosional itu sendiri.

Berdasarkan keseluruhan data yang diuraikan dalam hasil penelitian, terlihat bahwa guru pendidikan agama Islam mempunyai peran dalam pengembangan kecerdasan emosional secara aktif, yang terlihat dari cara guru memainkan perannya, yaitu sebagai orang tua, bahkan berperan sebagai teman, untuk menentukan perkembangan kecerdasan emosional siswa, guru selalu membawa siswa pada situasi dimana. Kemudian guru menggunakan metode pembiasaan kepada siswanya agar perkembangan EQ yang telah berlangsung tidak terputus-putus dan mudah berubah, karena kecerdasan emosional merupakan kemampuan yang relatif dan tidak bersifat mutlak, tetapi dapat berubah sesuai dengan kebiasaan dan lingkungan sekitar. lingkungan. Oleh karena itu, orang tua dan guru sebagai pendidik di sekolah harus menjadi pelatih yang efektif, harus memahami dasar-dasar kecerdasan emosional dengan cukup baik.

Kemudian guru menggunakan metode pembiasaan kepada siswanya agar perkembangan EQ yang berkesinambungan tidak terputus-putus dan mudah berubah, karena kecerdasan emosional merupakan kemampuan yang relatif dan tidak bersifat mutlak, tetapi dapat berubah tergantung kebiasaan dan lingkungan sekitar. Hubungan antara sekolah dengan orang tua siswa atau masyarakat setempat diharapkan lebih ditingkatkan sebagai mitra dalam penyelenggaraan pendidikan dan pengajaran, khususnya dalam hal pengembangan kecerdasan emosional itu sendiri.

Peranan Guru PAI dalam Pengembangan Kecerdasan

Faktor Pendukung dan Penghambat Guru Pendidikan Agama

PENUTUP

Kesimpulan

Saran

Diharapkan kepada guru-guru bidang studi lain agar selalu bekerjasama untuk mencari solusi atas kendala-kendala yang dihadapi guru dalam mengembangkan kecerdasan emosional. Bagaimana cara guru berusaha memotivasi siswa untuk memecahkan masalah ketika ada masalah yang berkaitan dengan emosi siswa?

Gambar

Gambar 2.1. Lokasi Penelitian
Gambar 2.2. Proses Belajar Siswa
Tabel 4 Staf Teknisi 7

Referensi

Dokumen terkait

Selanjutnya disisi lain interaksi antara guru Pendidikan Agama Islam sebagai sosok teladan bagi siswa belum dibina dengan baik dalam membentuk kedisiplinan, sehingga dalam mengembangkan

Glossary hapü sub- tribe, clan hau wind, breeze, breath, vital essence, vitality of human life hauwai damp; type of healing known as body sauna hinengaro mind, intellect hui