• Tidak ada hasil yang ditemukan

peranan pegawai pencatat nikah dalam

N/A
N/A
Nguyễn Gia Hào

Academic year: 2023

Membagikan "peranan pegawai pencatat nikah dalam"

Copied!
106
0
0

Teks penuh

PENDAHULUAN

Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang permasalahan di atas, maka penulis dapat merumuskan masalah pokok yaitu Bagaimana peran pencatat perkawinan dalam meminimalisir terjadinya perkawinan klandestin di KUA Patampanua Kabupaten Pinrang.

Tujuan Penelitian

Kesamaan antara penelitian yang dilakukan oleh Badru Tama dengan penelitian ini adalah sama dalam penyelidikan perjodohan. 8Fahrul Fatkhurozi, Peran Pencatat Nikah dalam Meminimalisir Perkawinan Di Bawah Umur (Skripsi, Semarang: Universitas Islam Negeri Walisongo, 2015), h. Hal ini mungkin menjadi salah satu penyebab maraknya perkawinan gelap di masyarakat.

Manfaat Penelitian

TINJAUAN PUSTAKA

Tinjauan Teoritis

  • Teori Feminisme
  • Teori Makro (Durkheim dan Max Weber)
  • Peran Pegawai Pencatat Nikah
  • Perkawinan
  • Nikah di Bawah Tangan

Perkawinan di bawah tangan atau yang sering dikenal dengan perkawinan di bawah tangan berasal dari kata assiru yang berarti “rahasia”. Dalam terminologi Fiqh Maliki, nikah di bawah tangan, yaitu nikah atas pesan keluarga setempat. Perjodohan yang tidak tercatat secara resmi di badan pendaftaran negara juga sering disebut dengan perjodohan.

Perkawinan di bawah tangan diartikan sebagai perkawinan yang dilakukan hanya menurut ketentuan hukum Islam, karena bertentangan dengan peraturan pemerintah. Pendapat Imam Abu Hanifah Yang dimaksud dengan nikah siri adalah nikah yang tidak dapat memberikan wali dan tidak mencatatkan nikahnya di KUA. Istilah nikah di bawah tangan atau nikah dirahasiakan sudah dikenal di kalangan ulama.

Sederhananya, pernikahan rahasia yang dikenal di masa lalu memiliki arti yang berbeda dari pernikahan rahasia saat ini. Jadi perkawinan dengan tangan dapat berarti perkawinan menurut ketentuan agama tetapi tidak dicatatkan secara intern. Sederhananya, pernikahan rahasia yang dikenal di masa lalu memiliki arti yang berbeda dari pernikahan rahasia saat ini.

43Abdullah Jayadi, Fenomena Nikah Tersembunyi Pandangan Tentang Makna Pernikahan Nikah Tersembunyi. 44Abdullah Jayadi, Fenomena Perkawinan Klandestin Perspektif tentang Makna Perkawinan Klandestin. Status anak dalam hubungan perkawinan karena tidak didaftarkan oleh negara, maka status anak tersebut dikatakan tidak sah.

Tinjauan Konseptual

Oleh karena itu, peneliti akan mencari korelasi antara peran petugas pernikahan KUA Patampanua dalam meminimalisir pernikahan siri. Tujuan observasi dalam penelitian ini adalah bagaimana peran pencatat nikah dalam meminimalisir terjadinya perkawinan di bawah tangan di Kecamatan Patampanua Kabupaten Pinrang. Pengawasan perkawinan di bawah tangan sangat penting, terutama bagi masyarakat yang masih belum paham.

Itu sebabnya kami memastikan kontrol agar jumlah pernikahan di bawah tangan tidak bertambah. Perkawinan sembunyi-sembunyi ini diketahui banyak dilakukan di sebagian masyarakat muslim di Indonesia. Namun, masyarakat masih menganggap bahwa hal ini tidak efektif untuk mencegah peningkatan lebih lanjut dari pernikahan klandestin.

Pelaksanaan prosesi pernikahan di bawah tangan di Kecamatan Panakkukang, Kota Pinrang ini dihadiri oleh. Selain itu, karena perkawinan di bawah tangan tidak dicatat menurut negara, maka perkawinan mereka tidak diakui oleh negara. Konsep nikah siri ini bertentangan dengan kemaslahatan utama yang terkandung dalam hukum Islam “maqasid al-syariah”, (konsep yang menekankan tujuan didirikannya syariat Islam dalam upaya menjaga kemaslahatan hidup manusia, dengan tujuan mendatangkan kemaslahatan dan menghindari kemudharatan).

Perlindungan keturunan karena tidak ada perlindungan hukum yang dapat diperoleh anak hasil perkawinan bawah tanah.

Gambar 2.1   Bagan kerangka pikir
Gambar 2.1 Bagan kerangka pikir

Kerangka Pikir

METODE PENELITIAN

Lokasi dan Waktu Penelitian

Fokus Penelitian

Berdasarkan rumusan masalah tersebut, secara khusus bagaimana peran panitera dalam melaksanakan tugasnya dan mengawasi penyebab terjadinya perkawinan sirkular di Patampanua Kabupaten Pinrang dan langkah apa saja yang dilakukan panitera untuk mengatasi perkawinan sirkular di Patampanua Kabupaten Pinrang.

Jenis dan Sumber Data yang digunakan

Data primer yang peneliti gunakan berkaitan dengan lokasi penelitian yaitu beberapa informan dan data langsung dari instansi terkait, baik berupa data dari pegawai KUA, staf di KUA maupun informan yang mengetahui data dan informasi yang diperlukan. Data primer yang dibutuhkan adalah tentang data perkawinan tidak tercatat yang terjadi di masyarakat khususnya masyarakat Patampanua. Data sekunder adalah data yang diperoleh dari sumber tidak langsung yang biasanya berupa data dokumentasi dan arsip resmi.

Menurut Lofland sebagaimana dikutip Moleong menyebutkan bahwa “sumber data utama dalam penelitian kualitatif adalah perkataan dan perbuatan, selebihnya adalah data tambahan seperti dokumen dan lain-lain”.56 Dengan demikian, perkataan dan perbuatan orang yang diamati atau diwawancarai merupakan sumber data utama dan dokumen atau sumber data tertulis lainnya merupakan data tambahan. Data sekunder yang digunakan dalam penelitian ini adalah data yang diambil dari dokumen-dokumen yang berkaitan dengan pembahasan dalam penelitian ini. Dokumen yang relevan dapat berasal dari hasil penelitian terdahulu yang dapat digunakan sebagai bahan pelengkap dalam penelitian ini.

Teknik Pengumpulan Data

Untuk mendapatkan data yang valid dan terbaik, diperlukan pengumpulan data yang sesuai dengan masalah dan objek yang diteliti. Observasi partisipatif dimana peneliti terlibat dalam kegiatan sehari-hari orang yang diamati atau digunakan sebagai sumber data penelitian. Selama mengamati, peneliti ikut serta dalam apa yang dilakukan oleh sumber data dan merasakan suka dukanya.

Dengan observasi partisipan ini, data yang diperoleh akan lebih lengkap dan tajam, mengetahui tingkat signifikansi dari setiap perilaku yang muncul. Prinsip penuntun bagi peneliti dalam menggunakan metode wawancara adalah bahwa subjek adalah informan yang mengetahui tentang dirinya, tentang tindakannya, idealnya diinformasikan secara benar dan dapat dipercaya. Adapun sasaran yang diwawancarai dalam penelitian ini yaitu Pegawai Pencatat Nikah (PPN) Kota Pinrang.

Jumlah orang yang akan diwawancarai tidak dapat ditentukan karena disesuaikan dengan kebutuhan pencarian informasi peneliti. Dokumentasi merupakan kumpulan data yang diperoleh dari dokumen dan literatur sebagai bahan analisis dan dalam penelitian ini. Teknik ini digunakan untuk merekam data sekunder yang tersedia dalam bentuk arsip atau dokumen.

Teknik ini digunakan untuk mengambil data dokumentasi yang berkaitan dengan hal-hal yang akan diteliti oleh penulis.61 Dokumentasi yang menyertai penelitian ini terdiri dari data dari Biro Agama dan foto-foto hasil wawancara penulis dengan masyarakat.

Teknik Analisis Data

Hal ini dikarenakan jika pengawasan tidak dilakukan akan menyebabkan tingginya angka perkawinan di bawah tangan masyarakat dan penurunan jumlah orang yang mencatatkan perkawinan. Hal ini mengingat bahwa tujuan pengawasan ini adalah untuk meminimalisir jumlah perkawinan terkendali dan meningkatkan pencatatan perkawinan.”67. Maka dalam pengawasan ini lebih ditekankan bahwa pencatatan perkawinan itu sangat penting dan perkawinan itu tidak dilakukan di bawah tangan.

Jadi pengawasan langsung pada tahap ini jelas menjadi prioritas kami untuk membuat masyarakat percaya bahwa pernikahan di bawah tangan tidak boleh dilakukan. Melalui kerjasama sosialisasi ini, KUA berharap nantinya para imam masjid ini menyampaikan dampak dari nikah siri dan betapa pentingnya untuk mencatat hal tersebut. Dengan demikian, KUA tidak hanya dapat menjadi bagian dari kegiatan majelis taklim, tetapi juga dapat mengawasi dan menjelaskan pernikahan di bawah tangan dan pentingnya pencatatan pernikahan.”74 Wawancara dengan Ny.

Selain sebagai bagian dari kegiatan majelis taklim, KUA juga dapat memberikan pengawasan dan penjelasan tentang perkawinan di bawah tangan dan pentingnya pencatatan perkawinan. Memang jika melihat pernikahan di bawah tangan sebenarnya sah-sah saja dibandingkan dengan mereka yang melakukan zina, hanya saja menurut negara tidak sah. Dengan mewawancarai Ibu Hasniati selaku staf KUA tentang faktor penyebab maraknya pernikahan di bawah tangan di masyarakat karena kurangnya restu dari orang tua dan juga mahalnya biaya pernikahan.

Sementara itu, tokoh agama di Kecamatan Patampanua, Kota Pinrang mengatakan, alasan utama perkawinan sembunyi-sembunyi atau perkawinan sembunyi-sembunyi adalah.

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Langkah-Langkah Pegawai Pencatatat Nikah Dalam Mengatasi

Melalui wawancara dengan Ibu Hasniati selaku staf KUA mengenai pasangan yang melakukan perkawinan sirih, diketahui bahwa alasan yang diberikan oleh mereka mengenai penyebab memilih menikah adalah sirih. Selain itu, kami mencoba untuk menjelaskan kepada publik bahwa pernikahan pribadi tidak boleh dilakukan, bahkan dengan berbagai alasan.”90 Wawancara dengan Ibu. Melalui sosialisasi dan penyuluhan yang dilakukan, dijelaskan kepada masyarakat pentingnya mencatatkan perkawinan dan sebaiknya tidak menikah di luar nikah.

Hal yang paling penting untuk diingat adalah nikah sirri banyak dampaknya, terutama di pihak istri akan sulit untuk menggugat jika terjadi perceraian. Juga tidak ada kerugian hak masing-masing jika terjadi perceraian, baik cerai mati maupun cerai hidup dengan talak, khulu', dan sejenisnya. Meskipun demikian, mungkin dalam satu kasus perkawinan di bawah tangan dianggap perlu karena pertimbangan untuk kebaikan bersama, baik pihak laki-laki maupun pihak perempuan.

Artinya, perkawinan bawah tanah dilakukan dalam rangka menyelamatkan yang bersangkutan dari kemungkinan kerugian apabila perkawinan bawah tanah itu segera diungkap. Bentuk sosialisasi yang dilakukan adalah (1) sosialisasi langsung kepada masyarakat melalui masjid; (2) sosialisasi oleh majelis taklim dan (3) sosialisasi oleh imam masjid. Judul Skripsi: Peran Pencatat Nikah Dalam Meminimalisir Perkawinan Di Bawah Tangan Di KUA Patampanua Kabupaten Pinrang.

Selain sosialisasi yang dilakukan oleh pihak KUA, apa yang bisa dilakukan untuk meminimalisir pernikahan siri.

PENUTUP

Saran

Juraeri Tahir dkk, Faktor Penyebab Pernikahan Siri di Sulawesi Barat (Jurnal Diskursus Islam Vol05 No.2, Agustus, 2017) https://www.google.com/search?clie nt=firefox-b-d&q=factor+cause+marriage+sirri (Diunduh April 2094). Nikah siri dan akibatnya dalam kehidupan bermasyarakat Desa Ngaringan Klumpit Kecamatan Gebok Kabupaten Kudus. Berdasarkan data Anda, faktor apa yang membuat orang lebih suka menikah di bawah tangan.

Gambar

Gambar 2.1   Bagan kerangka pikir

Referensi

Dokumen terkait

II/1 Tahun 2015 tentang Pengangkatan Pembantu Pegawai Pencatat Nikah (P3N) dan diperbaharui Intruksi Dirjen Bimas Islam No. Sedangkan KUA Kecamatan Benjeng

Dựa trên quá trình phân tích những ưu và nhược điểm của các sản phẩm hiện có, ứng dụng những thành tựu của khoa học kĩ thuật, đặc biệt là công nghệ vi điều khiển và kết nối không dây,