• Tidak ada hasil yang ditemukan

Peranan Teman Sebaya dalam Meningkatkan Kemahiran Sosial Pelajar Introvert di IAIN Parepare

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2023

Membagikan "Peranan Teman Sebaya dalam Meningkatkan Kemahiran Sosial Pelajar Introvert di IAIN Parepare"

Copied!
143
0
0

Teks penuh

PENDAHULUAN

Rumusan Masalah

Tujuan Penelitian

Berikut hasil wawancara dengan RH prodi Konseling Islam salah satu rekan AR. 58AL, Mahasiswa Semester 8 Program Studi Bimbingan dan Konseling Islam, MT Rekan, Wawancara tanggal 21 Juli 2020. 61WI, Mahasiswa Semester 8 Program Studi Bimbingan dan Konseling Islam, MT Rekan, Wawancara bulan Juli 21 Agustus 2020.

64TS, Mahasiswa Program Studi Bimbingan dan Konseling Islam IAIN Parepare, rekan AR, wawancara tanggal 14 Juli 2020. 65TS, mahasiswa Program Studi Bimbingan dan Konseling Islam IAIN Parepare, rekan AR, wawancara tanggal 14 Juli 2020. 66HE , Mahasiswa Program Studi Bimbingan Semester 8 Konseling Islami, MT Rekan, Wawancara tanggal 21 Juli 2020.

Judul : Peran Teman Sebaya Dalam Meningkatkan Keterampilan Sosial Mahasiswa Introvert Program Studi Bimbingan dan Konseling Islam IAIN Parepare. Bagaimana peran teman sebaya dalam meningkatkan keterampilan sosial mahasiswa introvert program studi bimbingan dan konseling Islam IAIN Parepare.

Kegunaan Penelitian

TINJAUAN PUSTAKA

Tinjauan Teoritis

  • Teori Peran
  • Teori Komunikasi Interpersonal

Sejalan dengan teori ini, ekspektasi peran merupakan pemahaman bersama yang memandu individu dalam berperilaku dalam kehidupan sehari-hari. Apabila seseorang melaksanakan hak dan kewajibannya sesuai dengan jabatannya, maka ia sedang menjalankan suatu peran. Teori peran menekankan pada hakikat individu sebagai aktor sosial yang mempelajari perilaku sesuai dengan posisi yang didudukinya dalam lingkungan kerja dan masyarakat.

Kaitannya dalam penelitian yang dilakukan adalah kemampuan teman sebaya dan siswa introvert dalam berkomunikasi satu sama lain, dalam komunikasi yang terjadi terdapat unsur keterbukaan yaitu kesediaan teman sebaya atau siswa introvert untuk menyikapi dengan senang hati informasi yang diterimanya ketika menangani hubungan interpersonal. hubungan, jadi biasanya tidak membantu komunikasi. Sebaliknya harus ada kemauan untuk terbuka dan mengungkapkan informasi yang biasanya tersembunyi.Sejauh keterbukaan diri ini wajar dan wajar, maka siswa introvert yang memiliki teman dekat akan dengan senang hati mengungkapkan perasaan dan informasi apa pun. tersedia. . Secara umum, jika sesuatu yang buruk menimpa siswa introvert, teman-temannya akan mudah berempati dengan keadaannya.

Hubungan yang erat antara teman sebaya dan siswa introvert akan memudahkan keduanya untuk saling berempati, saling berbagi suka dan duka, serta saling menguatkan. Persahabatan yang terjalin seringkali akan saling mendukung, seperti dalam penelitian ini dukungan teman sebaya bagi siswa introvert dalam meningkatkan kemampuan sosialnya, tentunya karena teman terus memberikan dukungan agar teman yang lain dapat terus mengembangkan bakat, kemampuan dan minat yang dimilikinya. Agar tidak terjebak pada keadaan yang kebanyakan orang mengatakan bahwa introversi adalah sebuah masalah, dengan dukungan akan muncul situasi dimana komunikasi lancar dan efektif. Hubungan interpersonal yang efektif adalah hubungan yang didalamnya terdapat sikap mendukung, individu menunjukkan sikap mendukung, sikap dengan cara deskriptif, tidak evaluatif, spontan dan tidak strategis.

Landasan Konseptual

  • Peran
  • Peran Orang Terdekat Nabi Muhammad Saw dalam Berdakwah
  • Teman Sebaya
  • Social Skill
  • Introvert

Menurut penulis, teman sebaya adalah anak-anak atau remaja yang kurang lebih sama umur atau tingkat kematangannya yang saling berinteraksi. Dapat dikatakan bahwa teman sejawat yang mempunyai pemikiran yang sama dapat membangun suatu kerjasama yang dapat dilakukan secara bersama-sama. Secara umum dapat disimpulkan bahwa teman sebaya adalah orang-orang yang mempunyai status, umur, hobi dan tingkat kedewasaan yang kurang lebih sama.

Teman sebaya ini merupakan orang-orang yang sering terlibat dalam melakukan tindakan bersama dalam situasi sosial. Salah satu fungsi teman sebaya yang paling penting adalah sebagai sumber informasi dan bahan perbandingan di luar lingkungan keluarga. Ketika pemecahan masalah akan lebih baik dan efektif bila dilakukan oleh anak diantara teman sebayanya.

Seiring meningkatnya perkembangan kognitif seseorang, maka interaksi sosial dengan teman sebaya yang sangat berpengaruh pun akan meningkat. Hubungan teman sebaya terjalin dengan baik karena adanya hubungan komunikasi dan interaksi antara satu orang dengan orang lain.

Kerangka Pikir

Berdasarkan uraian di atas, dapat disimpulkan bahwa ciri-ciri kepribadian introvert antara lain suka menyendiri, suka membaca, cenderung membuat rencana ke depan, menjalani kehidupan sehari-hari dengan serius, menjaga perasaan tetap privat, jarang bertindak agresif, dan memiliki standar etika yang tinggi. akan digunakan untuk membuat skala.33. Berkembangnya keterampilan sosial individu disebabkan oleh beberapa pengaruh atau faktor, salah satunya adalah teman sebaya, dimana siswa setiap harinya menghabiskan waktu bersama teman sebayanya. Menurut teori psikologi humanistik Maslow, setiap orang mempunyai potensi untuk berkembang menjadi pribadi yang berkembang seiring dengan terpenuhinya kebutuhan dalam kehidupan sehari-hari, sehingga individu akan bergerak maju untuk memenuhi kebutuhan yang lebih banyak setelah terpenuhinya kebutuhan dasar.

Selain itu teori peran menyatakan bahwa peran ada karena jabatan dan sesuatu yang ingin dicapai, maka dari kedua teori tersebut diharapkan dapat terjalin komunikasi interpersonal, komunikasi satu sama lain yaitu teman sebaya dan mahasiswa introvert di kampus. Oleh karena itu, dalam penelitian ini peran teman sebaya dalam meningkatkan keterampilan sosial siswa introvert menjadi hal yang sentral, begitu pula permasalahan keterampilan sosial siswa berkepribadian introvert.

METODE PENELITIAN

  • Lokasi dan Waktu Penelitian
  • Fokus Penelitian
  • Penentuan Subjek dan Objek Penelitian
  • Gambaran Umum Informan Penelitian
  • Jenis dan Sumber Data
  • Teknik Pengumpulan Data
  • Teknik Analisis Data

Fokus penelitian ini adalah kajian peran teman sebaya dalam meningkatkan keterampilan sosial mahasiswa introvert di program studi Bimbingan dan Konseling Islam IAIN Parepare, serta permasalahan keterampilan sosial mahasiswa yang berkepribadian introvert. 54WI, Mahasiswa Prodi Konseling Islam Semester 8, Rekan MT, Wawancara tanggal 21 Juli 2020. 55RH, Mahasiswa Prodi Konseling Islam IAIN Parepare, Rekan AR, Wawancara tanggal 15 Juli 2020.

56RH, Mahasiswa Program Studi Bimbingan dan Konseling Islam IAIN Parepare, AR Rekan, Wawancara pada tanggal 15 Juli 2020. Latihan dalam penelitian ini adalah keteladanan, teman sejawat dapat memberikan contoh kemudian pada saat tertentu memberikan kesempatan kepada mahasiswa berkepribadian introvert untuk melakukan hal tersebut. sama. Berdasarkan hasil wawancara dengan WI, dapat dikatakan bahwa besarnya pengaruh teman sebaya terhadap siswa introvert perlahan dapat mengubah atau setidaknya menyesuaikan siswa introvert dengan lingkungannya.

57WI, Mahasiswa Prodi Konseling Islam Semester 8, Mahasiswa Sejawat MT, Wawancara tanggal 21 Juli 2020. 59AL, Mahasiswa Prodi Konseling Islam Semester 8, Rekan MT, Wawancara tanggal 21 Juli 2020. 60AN, Mahasiswa Prodi Konseling Islam Semester 8, MT Teman Sebaya, Wawancara tanggal 21 Juli 2020.

Mempunyai teman sebaya yang tetap mendukung tidak akan membuat siswa menjadi introvert sendirian, hanya saja MT juga mempunyai privasi yang tidak semua orang perlu mengetahuinya. Berdasarkan hasil wawancara dengan RH dapat dikatakan bahwa keberadaan teman sebaya mempunyai peranan di antara mereka sendiri, yaitu teman sebaya berperan dalam memberikan dukungan sosial, moral dan emosional. 62RH, Mahasiswa Program Studi Bimbingan Konseling Islam IAIN Parepare, Rekan AR, Wawancara pada 15 Juli 2020.

63AK, Mahasiswa Prodi Bimbingan dan Konseling Islam IAIN Parepare, rekan AR, Wawancara tanggal 15 Juli 2020. 67AK, Mahasiswa Prodi Bimbingan dan Konseling Islam IAIN Parepare, rekan AR, Wawancara tanggal 15 Juli 2020. Berikut klasifikasinya masalah keterampilan sosial siswa introvert dan keterampilan sosialnya setelah peer treatment.

Tabel 3.5  Informan Penelitian
Tabel 3.5 Informan Penelitian

HASIL PENELITIAN

Hasil Penelitian

  • Problematikan Social Skill Mahasiswa Introvert Program
  • Peran Teman Sebaya Dalam Meningkatkan Social Skill

Berdasarkan hasil wawancara dengan teman sejawat RH, AR, dapat dikatakan bahwa setiap orang dapat menunjukkan contoh keterampilan sosialisasi tertentu kepada orang-orang yang dekat dan sering bersamanya, jika mereka membutuhkan dan merasa harus meningkatkan keterampilan sosialnya. Mahasiswa introvert mempunyai teman sebaya yang berkumpul di kampus, kost dan organisasi, menghabiskan waktu bersama dan melakukan kegiatan belajar bersama, yang secara tidak langsung akan saling mempengaruhi. Berdasarkan hasil wawancara dengan HE dapat dikatakan bahwa sebagai seorang sahabat kita perlu saling mendukung, apalagi jika sahabat tersebut adalah orang yang kurang memiliki kemampuan sosial, kepribadian introvert pasti mempertimbangkan kemampuannya dalam memulai komunikasi atau menjalin hubungan, sehingga dukungan dari teman sebaya dapat membantu dan mendorong munculnya keinginan untuk menjalin hubungan tanpa keraguan.

Selain itu teman sebaya juga berperan dalam mengajarkan berbagai keterampilan sosial, keterampilan sosial tersebut berbeda-beda. Kelompok sebaya yang memberikan tekanan pasif (dan tekanan yang lebih kuat) adalah kebutuhan untuk menyesuaikan diri dengan apa yang dilakukan teman-temannya. Berteman atau menjalin hubungan sosial dengan orang lain sangatlah penting, apalagi sebagai seorang pelajar, tentunya penting untuk memiliki teman sebaya dalam lingkup menjadi seorang pelajar, karena dengan memiliki teman juga dapat membantu kelancaran studi anda.

Apa peran anda sebagai teman sejawat agar teman anda dapat menghadapi kehidupan dimasa yang akan datang (dalam artian hari esok, lusa, dan sebagainya, jika terjadi sesuatu yang tidak sesuai dengan keinginan teman anda).

Gambar

Foto pelaksanaan penelitian.
Tabel 3.5  Informan Penelitian

Referensi

Dokumen terkait

Guru mata pelajaran, guru bimbingan konseling, kepala sekolah, siswa tunanetra dan teman sebaya dapat menjelaskan upaya apa saja yang dilakukan guru Bimbingan Konseling untuk

Teman dekat menurut Kail dan Reilson (dalam Smet, Bart, 1994: 13) merupakan sumber dari dukungan sosial karena teman dekat, yang pada umumnya teman sebaya dapat memberikan rasa

Dalam sebuah penelitian di Komunitas ini, Peran para anggota (teman sebaya) khususnya senior di CAKEP Ponorogo memberikan andil yang cukup baik bagi

Konseling sebaya adalah suatu langkah dalam proses pemberian bantuan kepada peserta didik yang telah diberikan dari teman sebayanya (biasanya usianya sama atau

Hasil penelitian ini menunjukan bahwa peran guru bimbingan konseling yang dilakukan dengan pemberian layanan konseling individu yang diberikan oleh guru Bimbingan konseling

Analisis yang telah dilakukan menunjukkan bahwa ada hubungan antara peran teman sebaya ( peers ) dengan kejadian kekerasan dalam pacaran di SMA N 1 Pundong Bantul

Bentuk desain penelitian ini adalah one grup pre tes-post test design dengan memberikan pelatihan keterampilan sosial oleh bimbingan teman sebaya sebagai

Analisis yang telah dilakukan menunjukkan bahwa ada hubungan antara peran teman sebaya (peers) dengan kejadian kekerasan dalam pacaran di SMA N 1 Pundong Bantul