• Tidak ada hasil yang ditemukan

Perancangan Mall Rekreatif dengan konsep City Walk di Kota Bandung

N/A
N/A
FITRIA DESTRIANI

Academic year: 2024

Membagikan "Perancangan Mall Rekreatif dengan konsep City Walk di Kota Bandung "

Copied!
2
0
0

Teks penuh

(1)

Nama : Fitria Destriani Kusnadi

NIM : 2100888

Kelas : Arsitektur-B

Mata Kuliah : Metodologi Penelitian TUGAS 1

Perancangan Mall Rekreatif dengan konsep City Walk di Kota Bandung

Pusat Perbelanjaan atau biasa disebut Mall yang merupakan tempat dimana terjadinya sebuah transaksi jual beli maupunbarter (pertukaran barang), serta bisa menjadi sebuah tempat rekreasi bagi individu maupun kelompok. Pusat perbelanjaan didefinisikan sebagai sekelompok bangunan komersial yang memiliki arsitektur terpadu dan dibangun di lokasi yang direncanakan dan dikembangkan serta dimiliki dan dikelola sebagai unit operasional (Savitri, 2018). Seiring perkembangan zaman, mall mall di Indonesia semakin hari semakin mencoba untuk lebih modern dan mengikuti zaman, dimana pada awalnya hanya dibangun pusat perbelanjaan yang kemudian seiring dengan perkembangan zaman, mall dipadukan dengan konsep hiburan, yang selanjutnya memicu perkembangan mall dengan konsep yang berbeda-beda. Di zaman sekarang mall-mall tidaklah hanya sebagai pusat perbelanjaan namun juga sebagai tempat untuk berkumpul dan nongkrong serta sebagai sarana hiburan pada masyarakat urban.

Pembangunan mall ini akan dibuat secara rekreatif. Rekreatif merupakan kata sifat dari rekreasi. Rekreasi adalah proses kegiatan manusia untuk menyehatkan kembali jiwa dan raganya.

Hasil analisis kegiatan rekreatif yang diambil adalah entertainment (restoran, foodcourt, dan coffee shop), amusement (bioskop), recreation (taman bermain dan ice skating), dan relaxation (taman). Dalam lingkup arsitektur, ruang-ruang yang bisa memberikan kesan rekreatif mulai dibutuhkan. Dikarenakan ruang-ruang tersebut memberi penyegaran terhadap jasmani dan rohani seseorang. Elemen arsitektur seperti penataan antar ruang dapat memberikan kesan rekreasi pada bangunan. Begitu juga dengan pemilihan warna, material, dan lain-lain. Untuk mengatasi kejenuhan publik akan sarana hiburan namun tetap mewadahi kegiatan perbelanjaan masyarakat, maka dibutuhkan suatu sarana pusat perbelanjaan dengan konsep yang berbeda dari mall yang sudah ada. Hal yang diperlukan adalah adanya ruang-ruang terbuka yang menjadi alternatif sarana hiburan dan juga pusat perbelanjaan bagi masyarakat. Konsep yang dianggap tepat adalah konsep City Walk.

City Walk secara harfiah terdiri dari dua kata, yaitu city dan walk. City berarti kota didalam kota, sedangkan walk berarti jalur atau jalan. Sehingga dapat diartikan bahwa citywalk berarti jalur pejalan kaki di dalam kota. Jalur tersebut dapat terbentuk akibat deretan bangunan ataupun lansekap berupa tanaman. Citywalk merupakan pedestrian dengan sarana perbelanjaan yang lengkap, serta dikelola oleh suatu pengembang usaha , sehingga dapat bertahan dan berkembang (Astarie, F., 2004). Menurut Aditya W. Fitrianto dalam artikel IAI 2006, citywalk merupakan koridor jalan yang dikhususkan untuk deretan toko.

(2)

Dari konsep City Walk ada beberapa elemen-elemen utama pembentuk Citywalk itu sendiri yaitu :

1. Open Space, Pada elemen citywalk yang berupa open space terdapat persimpangan koridor citywalk pada suatu pusat perbelanjaan yang sering digunakan sebagai ruang terbuka untuk panggung pertunjukan. Ruang ini juga dapat dijadikan sebagai penghubung atau penyatu massa bangunan yang biasanya terpisah.

2. Pedestrian, memiliki arti sebagai pejalan kaki atau orang yang berjalan kaki, sedangkan jalan yaitu media di atas bumi yang memudahkan manusia dalam tujuan berjalan. Sehingga, pedestrian dalam hal ini mempunyai arti pergerakan atau perpindahan orang atau manusia dari satu tempat sebagai titik tolak ke tempat lain sebagai tujuna dengan menggunakan moda jalan kaki (Ir. Rustam Hakim, M., 1993).

3. Bangunan atau retail – retail, pada konsep city walk merupakan salah satu elemen pembentuk citywalk dalam pusat perbelanjaan modern. Dikarenakan fungsi pusat perbelanjaan atau shopping mall ini sebagai tempat komersial, maka bangunan harus ada untuk memenuhi fungsi komersial yang berupa shopping mall.

Seluruh elemen pembentuk dihubungkan oleh pedestrian berupa koridor terbuka dan bebas dari kendaraan. Sehingga dari beberapa aspek dan pengertian dari konsep city walk maka dapat disimpulkan bahwa shopping mall yang menerapkan konsep citywalk ini merupakan pusat perbelanjaan berupa open mall yang memiliki bentuk pedestrian mall sebagai pusat perbelanjaan yang retail-retail dan fasilitas pendukungnya dihubungkan oleh pedestrian berupa koridor terbuka dan bebas dari kendaraan.

Mall mengusung tema rekreatif dan konsep City Walk ini diambil guna untuk menciptakan pusat perbelanjaan yang modern, tidak membosankan dan unik agar dapat menarik pengunjung untuk datang langsung ke tempat dan merasakan langsung pengalamannya.

Referensi

Dokumen terkait

Jadi, mixed-use shopping mall and office merupakan sebuah rancangan multi fungsi pusat perbelanjaan yang dihubungkan dengan sky-cross yang dimana di salah satu

Malioro sebagai pusat dari kegiatan perbelanjaan mempunyai kegiatan perdagangan dan jasa yang cukup padat, sehingga untuk mengatasi suatu kejenuhan publik akan

Dari beberapa tuntutan yang telah dijelaskan diatas maka City Walk Mall dapat menjadi salah satu solusi konsep pusat perbelanjaan baru yang berupa ruang publik

Dari beberapa tuntutan yang telah dijelaskan diatas maka City Walk Mall dapat menjadi salah satu solusi konsep pusat perbelanjaan baru yang berupa ruang publik kota

Saat ini telah banyak kota-kota di dunia yang menerapkan konsep smart city, tetapi penerapan smart city di kota – kota Indonesia masih terbilang sedikit karena konsep

c The role of City Walk Concept affects the Brand Image Mall in Tegal Based on the results of the T test with SPSS 22, there is a role for the City Walk concept variable to influence

Central Park Mall Di Semarang Dengan Gaya Arsitektur Hijau ini yang diharapkan dapat menjadi ragam pilihan pusat perbelanjaan dengan suasana baru di Kota Semarang yaitu Green Shopping

Perencanaan Sport Mall ini muncul karena belum adanya tempat perbelanjaan yang bersifat olahraga hanya berupa ruko- ruko yang menyebar di beberapa titik di Kota Surakarta dan hanya ada