• Tidak ada hasil yang ditemukan

Perancangan Game First Person Shooter Single Player Dengan Elemen 3D Berbasis Windows

N/A
N/A
muhammad garribaldi

Academic year: 2025

Membagikan "Perancangan Game First Person Shooter Single Player Dengan Elemen 3D Berbasis Windows"

Copied!
68
0
0

Teks penuh

(1)

Perancangan Game First Person Shooter Single Player Dengan Elemen 3D Berbasis Windows

SKRIPSI

Diajukan untuk memenuhi salah satu syarat memperoleh Gelar Sarjana dalam bidang Teknik Informatika

Oleh:

Muhammad Adib Garribaldi 120103030

PROGRAM STUDI TEKNIK INFORMATIKA FAKULTAS ILMU REKAYASA

UNIVERSITAS PARAMADINA JAKARTA

2025

(2)

Perancangan Game First Person Shooter Single Player Dengan Elemen 3D Berbasis Windows

SKRIPSI

Diajukan untuk memenuhi salah satu syarat memperoleh Gelar Sarjana dalam bidang Teknik Informatika

Oleh:

Muhammad Adib Garribaldi 120103030

PROGRAM STUDI TEKNIK INFORMATIKA FAKULTAS ILMU REKAYASA

UNIVERSITAS PARAMADINA JAKARTA

2025

(3)

LEMBAR PERNYATAAN

DENGAN INI SAYA MENYATAKAN BAHWA SKRIPSI INI BENAR–BENAR HASIL KARYA SENDIRI DAN BELUM PERNAH DIAJUKAN SEBAGAI SKRIPSI ATAU

KARYA ILMIAH PADA PERGURUAN TINGGI ATAU LEMBAGA MANAPUN.

Jakarta, ……….

Ditulis diatas Materai 10 ribu

Muhammad Adib Garribaldi 120103030

(4)

LEMBAR PENGESAHAN

Perancangan Game FPS Single Player Dengan Elemen 2D Berbasis Windows Sebagai Salah Satu Syarat untuk Memperoleh Gelar Sarjana Teknik Informatika

Fakultas Universitas Paramadina

Telah dipertahankan di hadapan sidang Dewan Penguji pada:

Hari : ………..

Tanggal : ………..

Waktu : ………..

Oleh:

Nama : Muhammad Adib Garribaldi

NIM : 120103030.

Dewan Penguji

Ketua Penguji : ………... ( )

Anggota Penguji : ………... ( )

Pembimbing : ……….. ( )

(5)

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur kehadirat Allah SWT atas limpahan rahmat, hidayah, serta karunianya, sehingga peneliti dapat menyelesaikan skripsi ini dengan baik dan tepat waktu. Segala pujian hanya miliknya, tuhan yang maha esa, yang telah memberikan kekuatan, kesehatan, serta kemudahan dalam setiap proses penyusunan skripsi ini. Shalawat serta salam senantiasa tercurah kepada junjungan kita, nabi muhammad saw, beserta keluarga, sahabat, dan para pengikutnya hingga akhir zaman. Beliaulah suri teladan yang memberikan petunjuk dan bimbingan bagi umat manusia dalam menjalani kehidupan yang penuh dengan tantangan.

Penyusunan skripsi ini merupakan salah satu syarat akademik dalam menyelesaikan studi Strata Satu (S-1) pada Program Studi Teknik Informatika. Dalam proses penyusunannya, peneliti menghadapi berbagai tantangan dan kendala, baik dari segi teknis maupun non-teknis.

Namun, berkat bimbingan, dukungan, serta doa dari berbagai pihak, skripsi ini akhirnya dapat diselesaikan dengan baik.

Peneliti menyadari bahwa dalam pembuatan skripsi ini masih terdapat banyak kekurangan, baik dalam penyampaian materi maupun dalam analisis yang dilakukan. Hal ini semata-mata disebabkan oleh keterbatasan pengetahuan dan pengalaman yang dimiliki. Meskipun demikian, peneliti berharap bahwa skripsi ini dapat memberikan kontribusi yang bermanfaat, baik bagi pengembangan ilmu pengetahuan maupun sebagai referensi bagi penelitian selanjutnya di bidang yang relevan.

Akhir kata, peneliti mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada semua pihak yang telah membantu dalam penyelesaian skripsi ini. Semoga segala bantuan dan dukungan yang telah diberikan mendapatkan balasan kebaikan dari allah swt. Peneliti juga berharap agar skripsi ini dapat memenuhi persyaratan akademik dalam memperoleh gelar Sarjana (S-1).

(6)

ABSTRAK

Muhammad Adib Garribaldi – 120103030. “Perancangan Game FPS Single Player Dengan Elemen 3D Berbasis Windows”.

Universitas Paramadina

Program Studi Teknik Informatika 2025

Penelitian ini bertujuan untuk mengembangkan sebuah game fps single player dengan elemen 3D berbasis windows. Game ini dirancang untuk memberikan pengalaman mekanik permainan yang mendalam dan elemen visual yang menarik. Pengembangan game dilakukan melalui beberapa tahap, meliputi analisis kebutuhan, perancangan, implementasi, dan pengujian. Tahap analisis kebutuhan digunakan untuk menentukan fitur dan mekanik utama dari game dan karakter. Dilakukan dengan menggunakan unity sebagai game engine utama.

Pengujian dilakukan untuk mengevaluasi performa dan pengalaman pengguna (user experience) dari game.

Berdasarkan hasil survei terhadap pengguna, sekitar 85% responden menyatakan kepuasan terhadap mekanisme permainan dan kualitas grafis yang disajikan dalam perancangan game fps single player dengan elemen 3D berbasis windows. Hal ini menunjukkan bahwa pendekatan integrasi antara elemen 3D dapat menjadi solusi inovatif dalam perancangan game ini.

Penelitian ini menunjukkan bahwa perancangan game fps single-player dengan elemen 3D berbasis windows dapat menjadi alternatif inovatif dalam industri game, khususnya dalam kategori fps single player.

(7)

DAFTAR ISI

LEMBAR JUDUL... i

LEMBAR PERNYATAAN...ii

LEMBAR PENGESAHAN... iii

KATA PENGANTAR... iv

ABSTRAK... v

DAFTAR ISI...vi

BAB I PENDAHULAN...vi

1.1 Latar Belakang...1

1.2 Rumusan Masalah...3

1.3 Tujuan Penelitian...3

1.4 Lingkup Penelitian dan Batasan Penelitian...4

1.5 Manfaat Penelitian... 4

1.6 Metodologi Peneletian...4

1.7 Sistematika Penulisan...4

BAB II TINJAUAN PUSTAKA...vii

2.1 Pengertian game... 5

2.2 Metode perancangan SSistem game development life cycle (gdlc)...5

2.2.1 Tahapan perancangan game fps single player (gdlc)...5

2.2.2 Initiation...5

2.2.3 Pra-Produksi... 6

2.2.4 Production... 6

2.2.5 Testing...7

2.2.6 Beta...7

2.2.7 Release...8

(8)

2.3 Genre game first-person shooter single player (fps)...8

2.4 Elemen 3D dalam game fps single player...9

2.5 Unity sebagai platform perancangan game...10

2.6 Studi Terdahulu... 11

2.7 Literasi... 15

2.7.1 Literasi Teknologi...15

2.7.2 Literasi Desain Game...15

2.7.3 Literasi Komunikasi... 15

2.7.4 Literasi Analisis...15

2.7.5 Literasi Digital...16

2.8 Uji Asumsi Klasik dalam Pengujian Performa Game FPS...16

(9)

BAB III METODE PENELITIAN...viii

3.1 Kerangka Penelitian... 17

3.2 Waktu dan tempat peneltian...17

3.3 Metode Pengumpulan Data... 17

3.4 Sumber Data...18

3.5 Pengolahan Data... 18

3.6 Pengambilan Data...18

3.7 Analisa Data... 24

3.8 Tahapan dalam gdlc game development...26

3.8.1 Initiation...26

3.8.2 Pra-Produksi... 26

3.8.3 Production... 26

3.8.4 Testing...27

3.8.5 Beta...27

3.8.6 Release...28

3.9 Alat dan material... 28

BAB IV HASIL PENELITIAN...viii

4.1 Hasil Implementasi Tahapan GDLC...30

4.1.1 Initiation...30

4.1.2 Pra-Produksi...31

4.1.3 Production...32

4.1.4 Testing...33

4.1.5 Beta... 34

4.1.6 Release... 35

4.2 Perancangan Prototyping (Game fps single player)...36

4.2.1 “Prototyping MainMenu”...36

4.2.2 “Prototyping Tombol Volume"...37

4.2.3 “Prototyping StoryLine”...38

4.2.4 “Prototyping Pov Game First-Person Shooter (FPS)”...39

4.2.5 Prototyping Struktur Pada Ruangan "Shooting Practice”...40

4.2.6 “Prototyping Crosshair di Tengah Layar”...41

4.2.7 “Prototyping pov character”...42

4.2.8 “Prototyping Timer”... 38

4.2.9 Testing (Pengujian)...42

4.2.10 Evaluation (Evaluasi)...50

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN...viii

5.1 Kesimpulan...51

5.2 Saran... 51

(10)

DAFTAR GAMBAR...ix

Gambar 2.6 Game doom eternal...7

Gambar 2.6 Call of duty: modern warfare (2019)...8

Gambar 2.6 Far cry 6 (2021)...8

Gambar 2.6 Crysis Remastered (2020)...9

Gambar 2.7 Tahapan Perancangan dalam game fps single player (gdlc)...9

Gambar 2.7.1 Initiation game fps main menu_scene...9

Gambar 2.7.2 Pra-produksi game fps single player 3D...10

Gambar 2.7.3 Production scene karakter game fps single player...11

Gambar 2.7.4 Testing game fps single player elemen 3D...14

Gambar 2.7.5 Beta maps game fps single player elemen 3D...15

Gambar 2.5.6 Release game fps single player elemen 3D...16

Gambar 2.8 Unity sebagai platform perancangan game...17

Gambar 3.1 kerangka penelitian perancangan game fps single player elemen 3D...23

Gambar 4.1.1 Initiation - main menu...32

Gambar 4.1.2 (Pra-produksi - game environment)...33

Gambar 4.1.3 Production – scene karakter game fps single player...34

Gambar 4.1.4 Testing - game fps single player elemen 3D...35

Gambar 4.1.5 Beta game fps single player elemen 3D...36

Gambar 4.1.6 Release - tampilan awalan shooting practice...37

(11)

DAFTAR TABEL...x

Tabel 1.1 tampaknya membahas genre military fps...1

Tabel 3.4 Sumber Data Penelitian...24

Tabel 3.6 Pengambilan data responden berdasarkan kategori game fps...25

Tabel 3.6 Komentar dan Masukan Game FPS Single Player “Shooting Practice”...20

Tabel 3.7 Analisa data menunjukkan kemampuan berdasarkan normalisasi...28

Tabel 4.2.6 Crosshair di Tengah Layar...43

Daftar Pustaka...x

Lampiran... x

Tabel 1. Pertanyaan perancangan game fps single player...57

Tabel 2 Hasil Survei Pengujian Game "Shooting Practice"...58

Tabel 3 Uji reliabilitas... 59

(12)

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

Di era modern ini game merupakan salah satu bukti perkembangan teknologi yang semakin pesat, terutama untuk generasi millennial. Pada awalnya game fps single player pertama kali dikenal pada awal tahun 1970 sampai 1998, sejak saat itu game fps single player terus berkembang dengan peningkatan teknologi grafis, ai, termasuk integrasi elemen 3D yang semakin ralistis dan mekanisme gameplay. Genre game pc seperti maze war, wolfenstien 3D, doom, half-life (Rahman, A. 2019).

Industri game telah berkembang pesat sejak tahun 1970, dengan diperkenalkannya gim arkade, yang menjadi titik awal evolusi teknologi gim digital. Seiring berkembangnya dunia, kini banyak gim yang berfokus pada peristiwa dunia, fantasi, dan peristiwa sejarah penting.

Misalnya, dalam gim Assassin's Creed III, ceritanya berkisar pada Revolusi Amerika. Julio, Imanuel (2020).

Terdapat banyak elemen 3D dengan berbagai mekanisme permainan untuk menciptakan permainan yang lebih menarik di Indonesia, di mana permainan pemain tunggal 3D menjadi semakin populer karena meningkatnya minat pemain terhadap permainan fps single player dan berbasis platform windows. (Fahmi & Santoso, 2022).

Teknologi yang digunakan dalam pengembangan game 3D juga telah mengalami kemajuan signifikan, yang paling utama adalah pengembangan berbagai mesin seperti unity yang memungkinkan integrasi sprite dan animasi yang lebih realistis dan sumber: lihat tabel di steam Charts & Reviews, 2023).

Pada Tabel 1.1 tampaknya membahas genre military fps,

Kategori Deskripsi Contoh Game Persentase

Popularitas Military

FPS

Berfokus pada peperangan modern

atau masa depan dengan senjata dan

taktik militer.

1. Call of Duty Modern Warfare 2. Call of Duty Modern Warfare

II 3. Overwatch 2

4. Tom Clancy's Rainbow Six Siege

5. Battlefield V 6. Counter-Strike 2

7. Delta Force

1. 77.38%

2. 23.49%

3. 22.75%

4. 83.64%

5. 70.38%

6. 86.55%

7. 67.96%

Game militer first-person shooter termasuk dalam kategori game militer dengan elemen realistis atau futuristik. Game dalam kategori ini biasanya berfokus pada tema modern atau retro, dan game first-person shooter pemain tunggal menawarkan gameplay yang menarik.

First-person shooter adalah salah satu genre game paling populer yang diciptakan oleh industri ini. Chandra (2021), game ini menawarkan pengalaman unik di mana pemain dapat berinteraksi dengan dunia game dan mengikuti cerita dari karakter utamanya.

Game lainnya di table atas tersebut:

(13)

 Call of duty: modern warfare. Game ini yang berfokus pada peperangan modern dengan senjata dan taktik militer.

 Call of duty®: modern warfare® II. Membawa pemain ke dalam konflik global yang belum pernah terjadi sebelumnya yang menampilkan kembalinya Operator Task Force 141 yang ikonik.

 Overwatch 2. Adalah game ini tembak-menembak berbasis tim yang mendapat pujian dari kritikus, berlatar masa depan yang optimis dengan daftar pahlawan yang terus berkembang.

 Tom clancy's rainbow six siage. Game ini yeng berfokus tembak-menembak taktis berbasis tim yang realistis, Dimana perancanaan dan eksekusi yang unggul menjadi pemenangnya, game ini menampilan permainan menyerang vs bertahan 5v5 dan pertempuran jarak dekat yang intes di lingkungan yang dapat dihancurkan props.

 Battlefield V. Masuki konflik terbesar umat manusia di darat, udara, dan laut dengan semua konten permainan yang terbuka sejak awal. Pilih dari persenjataan lengkap, kendaraan, dan pertempuran sengit Perang Dunia II.

 Counter-Strike 2. Selama lebih dari dua decade game ini counter-strike telah menawarkan pengalaman kompetitif yang luar biasa, yang dibentuk oleh jutaan pemain dari seluruh dunia, inilah counter-strike 2.

 Delta Force. Sebagai game tembak-menembak taktis berbasis tim modern yang aksi tembak- menembak ekstraksi yang intens, dan pembuatan ulang dari kampanye black hawk down yang legendaris.

Model permainan fps single player yang digunakan dalam proyek ini mengadopsi metodologi game development life cycle (gdlc). Proses ini melibatkan beberapa langkah utama, termasuk inisiasi, praproduksi, produksi, testing, dan distribusi. Model gdlc memungkinkan fleksibilitas dalam pengembangan (Fullerton, 2025).

Dalam merancang game fps single player (First-Person Shooter) single player berbasis Windows dengan integrasi elemen 3D yang bertujuan untuk meningkatkan kualitas visual serta pengalaman bermain secara optimal, terdapat beberapa aspek penting yang harus diperhatikan.

Adapun langkah-langkah strategis dalam proses perancangan tersebut meliputi:

 Pemilihan game engine adalah penggunaan game engine yang mendukung pemprosesan grafis 3D secara efisien, seperti unity menjadi langkah awal.

 Desain visual adalah elemen 3D seperti karakter, objek, senjata, dan lingkungan perlu efek bayangan realistis, serta efek partikel dapat meningkatkan kesan kehadiran dan imersi pemain dalam dunia permainan.

 Optimalisasi performa dan grafis adalah untuk memastikan kelancaran permainan, penting.

Strategi ini bertujuan menjaga keseimbangan antara kualitas visual dan performa, terutama pada perangkat dengan spesifikasi menengah ke bawah.

Unity sebagai game engine dalam perancangan game 3D menawarkan berbagai keuntungan, seperti efisiensi dalam proses produksi, fleksibilitas desain, dan performa yang lebih ringan dibandingkan pengembangan game berbasis 3D secara penuh. Unity juga mendukung elemen visual 3D dan music dengan mudah, sehingga memberikan fleksibilitas tinggi bagi menciptakan pengalaman bermain (Gunion, 2023).

Penelitian ini bertujuan untuk merancang game fps (first person shooter) single-player berbasis windows dengan elemen 3D bertujuan untuk menciptakan pengalaman bermain yang

(14)

visual yang realistis. Dalam dunia game, kualitas visual yang tinggi sangat mempengaruhi tingkat keterlibatan dan kepuasan pemain. (Gunion, 2023).

1.2 Rumusan Masalah

Berdasarkan identifikasi masalah di atas, maka rumusan masalah dalam penelitian ini adalah:

1. Bagaimana merancang game FPS single player berbasis windows agar menghasilkan pengalaman bermain?

2. Bagaimana peran elemen pendukung seperti musik dalam menciptakan suasana permainan yang mendukung gameplay?

1.3 Tujuan Penelitian

Secara umum, tujuan dari penelitian ini adalah merancan game first-person shooter elemen 3D dengan menggunakan platform unity. Adapun rincian tujuan penelitian ini adalah sebagai berikut:

1. Perancang game fps single player berbasis windows dengan elemen 3D yang nyaman dan menarik.

2. Untuk menganalisis peran elemen pendukung seperti musik dalam menciptakan suasana dan gameplay bagi pemain.

1.4 Lingkup penelitian dan batasan penelitian

Lingkup penelitian ini difokuskan pada perancangan game first person shooter (fps) single- player berbasis windows dengan elemen 3D sebagai pendukung utama dalam gameplay. Game dirancang menggunakan unity engine (unity hub) dan ditujukan untuk pengguna platform windows dengan spesifikasi menengah.

Batasan dalam penelitian ini meliputi:

1. Game yang dirancang hanya mendukung mode permainan single-player (pemain tunggal), tanpa fitur multiplayer atau online.

2. Musik latar dan efek suara digunakan sebatas untuk mendukung suasana permainan.

1.5 Manfaat Penelitian

Penelitian ini pengembangan game first-person-shooter dengan perancangan elemen 3D (visual) berbasis unity yaitu:

1. Memberikan referensi bagi dalam merancang game fps single-player dengan element 3D untuk platform windows.

2. Menyediakan wawasan tentang bagaimana elemen 3D dapat mempengaruhi kualitas visual dan pengalaman bermain dalam game fps single player.

1.6 Metodologi Penelitian

Metode penelitian kualitatif terapan dengan gldc, dapat digunakan untuk perancangan game first-person shooter (fps) dengan element 3D dalam konteks ini, penelitian kualitatif terapan

(15)

dengan tujuan untuk mengidentifikasi, memahami, dan mengatasi tantangan yang muncul selama proses desain dan perancangan game (Dewi, R. L. & Pratama, A. R., 2020).

1.7 Sistematika Penulisan

Untuk memudahkan pemahaman tentang penulisan ini, maka pembahasan akan dibagi dalam beberapa bab sesuai dengan permasalahannya, sebagai berikut:

BAB 1 PENDAHULUAN

Bab 1 ini membahas latar belakang perancangan game, masalah yang diidentifikasi, serta tujuan penelitian dan batasan penelitia, manfaat penelitian. Selain itu, metodologi yang digunakan dalam penelitian ini juga dijelaskan.

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

Bab 2 ini berisi teori-teori dan referensi yang mendukung penelitian, termasuk konsep game fps single player, elemen 3D, serta metodologi pengembangan yang digunakan.

BAB 3 METODE PENELITIAN

Bab 3 ini menjelaskan metode yang digunakan dalam penelitian, termasuk teknik pengumpulan data, metode pengolahan data, dan pendekatan pengembangan sistem.

BAB 4 HASIL PENELITIAN

Bab 4 ini berisi tentang implementasi sistem yang digunakan untuk mengaplikasikan perancangan, baik untuk mengetahui sejauh mana perangkat tersebut berguna maupun bagaimana pengembangan berikutnya. Dari tahap tersebut, kemudian dilanjutkan dengan implementasi untuk menguji coba perangkat yang dibuat.

BAB 5 KESIMPULAN DAN SARAN

Bab 5 ini merupakan bab terakhir dari penelitian, terdiri dari kesimpulan dan saran. Bagian akhir dari laporan tugas akhir adalah daftar pustaka dan lampiran – lampiran.

(16)

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian Game

First person shooter (FPS) merupakan salah satu genre permainan video yang memungkinkan pemainnya untuk mengendalikan karakter utama dari sudut pandang orang pertama. Pemain dalam genre ini akan merasakan sensasi seolah-olah sedang berada dalam dunia di mana karakter yang mereka mainkan dapat dilihat dari sudut pandang karakter tersebut. Meskipun permainan first person shooter biasanya lebih sering dikaitkan dengan penggunaan elemen 3D untuk menciptakan lingkungan yang lebih realistis, permainan ini juga dapat meningkatkan pengalaman visual dengan menyediakan latar belakang atau objek yang lebih artistik. (Setiawan, R. 2019)

2.2 Metode perancangan Sistem game development life cycle (gdlc)

Dalam penelitian ini, metodologi perancangan sistem yang digunakan disebut gdlc (game development life cycle). Saat memainkan game fps single player dengan elemen 3D berbasis windows, gdlc merupakan pendekatan yang bersifat fleksibel. (Kumar, R., & Shah, P.

(2020).

2.2.1 Tahapan perancangan game fps single player (gdlc).

Dalam perancangan game first-person-shooter (fps) single-player dengan kombinasi elemen 3D metodologi gdlc diterapkan untuk memastikan fleksibilitas, kolaborasi, dan responsif terhadap perubahan. Berikut adalah tahapan-tahapan yang diikuti dalam proses pengembangan game ini, berdasarkan literatur yang relevan. Sebagai berikut:

Pada Gambar 2.1.1 Tahapan perancangan game fps single player game development life cycle (gdlc).

2.2.2 Initiation.

Dalam proses pembuatan game single-player 3D berbasis windows, langkah pertama yang dilakukan adalah melakukan inisialisasi. Pada tahap ini, analisis mengidentifikasi prinsip dasar permainan yang mendukung ide utama, mekanisme utama, dan hasil yang diinginkan dalam pengembangan game first-person shooter single-player (Schwaber &

Sutherland, 2017).

(17)

Pada gambar 2.2.2 Initiation.

2.2.3 Pra-Produksi

Tahap selanjutnya adalah tahap perancangan game tembak-menembak orang pertama pemain tunggal dengan elemen 3D berbasis windows. sama seperti model yang akan digunakan. Selain itu, prototipe awal dapat dibuat untuk mendapatkan umpan balik dari pemangku kepentingan. (Rodriguez, L., & Chen, Y. 2020).

2.2.4 Production

Dalam tahap ini, fokus utama adalah perancangan dan pembuatan konten inti dari game fps single player yang sedang dirancang. Proses ini mencakup berbagai aspek teknis, mulai dari pembuatan model 3D untuk karakter, senjata, dan lingkungan. Elemen 3D digunakan untuk menghadirkan visual tertentu, seperti latar belakang dan elemen antarmuka, (Johnson, M. ,2022).

Pada Gambar 2.2.4 Production

(18)

2.2.5 Testing

Dalam proses perancangan game ini, setiap fitur yang dikembangkan diuji secara berkala untuk memastikan bahwa semuanya berjalan dengan baik sesuai harapan. Pengujian dilakukan secara berkelanjutan agar setiap aspek permainan, mulai dari mekanisme pergerakan karakter, interaksi dengan lingkungan. (fowler, 2020). Pada gambar 2.2.5 Testing

2.2.6 Beta

Tahap Beta dalam perancangan game fps single player dan elemen 3D merupakan fase di mana game telah melalui pengujian awal dan perbaikan terhadap masalah-masalah utama, sehingga mendekati versi final. Pada tahap ini, game diuji oleh pengguna eksternal untuk mendapatkan umpan balik lebih luas sebelum rilis resmi. Sebagai contoh, dalam penelitian yang dilakukan oleh (Joe Richie M. Roos 2023).

(19)

2.2.7 Release

Pada realease adalah tahap kritis yang menentukan kesuksesan sebuah game. Persiapan yang matang dan strategi pemasaran yang efektif sangat penting untuk mencapai target audiens dan memastikan game fps single player elemen 3D diterima dengan baik oleh pasar. (t.

anderson,2021). Pada gambar 2.2.7 Release.

2.3 Genre game first-person shooter single player (fps)

Game first-person shooter (fps) single-player adalah genre game di mana pemain melihat dunia dari sudut pandang karakter utama yang mereka kendalikan. Dalam permainan ini, pemain biasanya menggunakan berbagai jenis senjata untuk bertarung melawan musuh, baik dalam misi tertentu maupun eksplorasi dunia game (Smith & Brown, 2020). Contoh game fps yang terkenal antara lain Call of Duty, Doom, dan Half-Life.

2.4 Elemen 3D dalam game fps single player

Sprite dapat digunakan untuk efek visual, seperti animasi peluru, ledakan, dan umpan balik visual saat pemain melakukan aksi tertentu. Meskipun game fps single-player umumnya berfokus pada elemen 3D untuk menciptakan lingkungan dan karakter yang realistis, (Smith, 2021).

(20)

Contoh–contoh game fps single player dalam elemen 3D:

Pada Gambar 2.4 game Doom Eternal.

1. Doom Eternal (2020) adalah game first-person shooter (FPS) yang menawarkan aksi cepat, pertempuran brutal, dan grafis canggih dengan elemen 3D yang memukau. Dengan gameplay yang agresif dan penuh tantangan, Doom Eternal menjadi pilihan yang sangat direkomendasikan bagi para penggemar game fps single player. (Sumber: Steam PC)

Pada Gambar 2.4 Call of Duty: Modern Warfare (2019).

2. Call of Duty: Modern Warfare (2019)game first person shooter (fps) yang dikembangkan oleh infinity ward dan diterbitkan oleh activision. Game ini merupakan reboot dari seri modern warfare dan dirilis pada 25 oktober 2019 untuk windows, play station 4, dan xbox one. (Sumber: Steam PC)

(21)

Pada Gambar 2.4 Far Cry 6 (2021).

3. Far Cry 6 (2021) game first person shooter (fps) open-world yang dikembangkan oleh ubisoft toronto dan diterbitkan oleh ubisoft pada tahun 2021. Game ini merupakan seri ke enam dalam farcry 6 dan dirilis untuk windows, playstation 4, playstation 5, xbox one, xbox series x/s, google stadia, dan amazon luna. (Sumber: Steam PC).

2.5 Unity hub sebagai platform perancangan game fps single player.

Pada gambar 2.5 Unity hub sebagai platform perancangan game.

Unity hub adalah merupakan platform pusat manajemen pengembangan game yang efisien, yang memudahkan pengembang dalam mengelola berbagai versi unity editor, proyek game, serta akses ke layanan dan dokumentasi resmi unity dan dukungan terhadap berbagai jenis proyek (2D, 3D, VR, dan lainnya), unity hub menjadi alat yang sangat membantu dalam proses perancangan game apapun itu (Muhammad Rendy Maulana, 2019).

2.6 Studi Terdahulu

Studi terdahulu menunjukkan bahwa perancangan game fps single player dengan elemen 3D berfokus pada penciptaan pengalaman bermain. Melalui integrasi aspek visual dan terstruktur, dan sistem kontrol yang responsif. perancangan game fps single player dengan elemen 3D berbasis windows.

Tabel 2.9 Studi terdahulu perancangan game fps dengan berbagai metode dan pendekatan.

No Penulis Judul Proyek / Penelitian

Metode Hasil

1. Rahman, A.

(2019)

Pengembangan Game FPS

dengan Elemen 2D

Waterfall. Kombinasi elemen 2D dan 3D meningkatkan kedalaman visual

dan gameplay game FPS.

(22)

dan 3D Menggunakan

Unity.

2. Budi, S.

(2020)

Integrasi Elemen 2D dan 3D dalam Game Berbasis

Unity.

Agile. Penerapan pencahayaan dinamis meningkatkan suasana dan realisme visual dalam game FPS.

3. Chandra, D.

(2021)

Pengembangan Game FPS

dengan Interaksi AI di

Unity.

Studi Eksperimen.

Interaksi AI yang dinamis menambah tantangan dan keterlibatan pemain dalam game

FPS.

4. Dewi, R.

(2022)

Pengembangan Game FPS SinglePlayer

Berbasis Windows Menggunakan

Unity.

Studi Kasus, Prototype.

Pengembangan berbasis prototipe mempercepat pengujian dan iterasi gameplay untuk platform

Windows.

5. Eka, P.

(2022)

Pengembangan Game FPS Berbasis Unity

dengan Optimasi Rendering.

Scrum. Scrum memungkinkan

pengembangan fleksibel, sementara optimasi rendering memperhalus performa visual.

6. Firman, A.

(2020)

Pengembangan Game FPS dengan Fokus

pada User Interface di

Unity.

Deskriptif Kualitatif.

Antarmuka yang intuitif meningkatkan kenyamanan pemain dan aksesibilitas dalam

bermain game FPS.

7. Gita, S. Pengembangan Game 2D dan

Studi Kasus, Eksperimen.

CMS WordPress mempermudah pengelolaan konten dan

(23)

(2019) 3D dengan Asset Store di

Unity.

mempercepat peluncuran.

8. Hendra, K.

(2021)

Pengembangan Game FPS

dengan Cinemachine untukKontrol

Kamera Dinamis.

Prototype. Cinemachine membantu menciptakan kontrol kamera yang

lebih realistis dan responsif pada game FPS.

9. Saputra et al.

(2021)

Pengembangan Game FPS dengan Sistem

Level Procedural Menggunakan

Unity.

Algoritma Procedural.

Sistem procedural memperkaya variasi level tanpa memerlukan banyak sumber daya manual.

Tabel 2.7 berisi studi terdahulu yang berkaitan dengan perancangan game fps menggunakan berbagai metode dan pendekatan. Tabel ini menyajikan informasi mengenai penulis, judul penelitian, metode yang digunakan, serta hasil yang diperoleh dari masing-masing penelitian:

1. Metode pengembangan: studi-studi ini menggunakan berbagai metode seperti waterfall, agile, scrum, prototype.

2. Fokus pada berbagai aspek penelitian membahas berbagai aspek perancangan game fps, seperti elemen 3D, optimasi rendering, shader grafis, serta kontrol kamera dinamis.

3. Hasil yang menunjukkan peningkatan gameplay dan visual, beberapa penelitian menyoroti bagaimana penggunaan shader grafis, pencahayaan dinamis, dan optimasi rendering dapat meningkatkan estetika visual.

4. Percepatan Pengembangan dengan Pendekatan yang fleksibel, metode seperti scrum, prototype, dan rad memungkinkan pengembangan yang lebih cepat melalui iterasi dan pengujian yang berulang.

5. (Eka, P, 2022), metode scrum diterapkan dalam penelitian ini untuk mengembangkan game fps berbasis unity dengan optimasi rendering. Hasilnya menunjukkan bahwa scrum memungkinkan pengembangan yang fleksibel, sementara optimasi rendering memperhalus performa visual.

6. (Firman, A, 2020), menggunakan pendekatan deskriptif kualitatif, penelitian ini berfokus pada pengembangan user interface dalam game fps. Hasilnya menunjukkan bahwa

(24)

antarmuka yang intuitif meningkatkan kenyamanan pemain dan aksesibilitas dalam bermain.

7. (Gita, S, 2019), penelitian ini menggunakan kombinasi studi kasus dan eksperimen untuk mengembangkan 3D menggunakan asset store di unity. Namun, terdapat kesalahan dalam hasil penelitian yang menyebutkan cms wordpress, yang seharusnya berkaitan dengan kemudahan penggunaan asset dari unity asset store dalam pengembangan game.

8. (Hendra, K, 2021), Dengan metode prototype, penelitian ini berfokus pada penggunaan cinemachine untuk kontrol kamera dinamis dalam game fps. Hasilnya membuktikan bahwa cinemachine membantu menciptakan kontrol kamera yang lebih realistis dan responsif.

9. (Saputra et al, 2021), Penelitian ini menerapkan algoritma prosedural dalam

pengembangan sistem level procedural pada game fps. Hasilnya menunjukkan bahwa pendekatan ini memperkaya variasi level tanpa memerlukan banyak sumber daya manual

(25)

2.7 Literasi

Literasi adalah perancangan game fps single player dengan elemen 3D berbasis windows kreatif yang melibatkan kemampuan individu untuk merancang, mengimplementasikan, dan mengevaluasi elemen-elemen dalam game untuk menciptakan pengalaman bermain yang menarik (Sutopo, 2020).

2.7.1 Literasi Teknologi

Literasi teknologi adalah perancangan game fps single player dengan elemen 3D berbasis windows harus memiliki kemampuan untuk menggunakan perangkat lunak seperti unity.

literasi teknologi yang merupakan alat utama dalam perancangan game fps single player dengan elemen 3D berbasis windows (Lyu, 2021).

2.7.2 Literasi Desain Game

Literasi desain game adalah perancangan game fps single player dengan elemen 3D berbasis windows. Kemampuan untuk merancang elemen-elemen game yang termasuk karakter dan mekanisme permainan ini (Johnson, 2020).

2.7.3 Literasi Komunikasi

Umpan balik pengguna perancangan game fps single player dengan elemen 3D berbasis windows: mengumpulkan dan merespon umpan balik dari pemain setelah rilis perancangan game fps single slayer dengan elemen 3D berbasis windows (Anderson, 2020).

2.7.4 Literasi Analisis

Literasi analisis adalah kemampuan untuk mengumpulkan dan menganalisis data tentang perilaku, seperti pola bermain dan umpan balik. Untuk mengevaluasi kinerja perancangan game fps single player dengan elemen 3D berbasis windows, termasuk frame rate, penggunaan memori, dan waktu loading di unitymelakukan pengujian untuk memastikan kualitas game sesuai standar menurut (Taylor, 2021).

2.7.5 Literasi Digital

Literasi Digital adalah perancangan game fps single player dengan elemen 3D berbasis windows adalah sebuah proyek yang berfokus pada perancangan game genre first-person shooter (fps) untuk platform windows, dengan desain grafis yang elemen 3D (Anderson, R.

2021).

2.8 Uji Asumsi Klasik dalam Pengujian Performa Game FPS

Uji asumsi klasik adalah serangkaian pengujian statistik yang digunakan untuk memastikan validitas analisis data dalam penelitian. Dalam perancangan game fps single player, uji ini dapat digunakan untuk menganalisis performa game berdasarkan data frame rate, rendering time, dan input latency. Beberapa uji yang dapat diterapkan antara lain:

 Uji normalitas, untuk mengetahui distribusi data frame rate selama gameplay.

 Uji homoskedastisitas, untuk melihat apakah variabilitas performa tetap stabil.

 Uji autokorelasi, untuk menguji apakah ada pola tertentu dalam data performa game.

(26)

BAB III

METODE PENELITIAN 2.9 Kerangka Penelitian

Kerangka penelitian ini bertujuan untuk merancang sebuah game first person shooter (FPS) single-player berbasis windows elemen 3D untuk meningkatkan kualitas visual dan pengalaman bermain. Metodologi yang digunakan game development life cycle (gdlc) studi literatur, wawancara, kuesioner, serta proses perancangan dan pengujian prototipe game menggunakan unity. Hasil dari penelitian ini diharapkan dapat memberikan kontribusi terhadap perancangan game edukatif dan hiburan yang optimal. (Williams, T. 2020).

Gambar 3.1 kerangka penelitian perancangan game fps single player dengan elemen 3D.

2.10 Waktu dan tempatpenelitian

"Penelitian ini dilakukan di Universitas Paramadina, yang berlokasi di Jl. Raya Mabes Hankam No. Kav 9, Setu, Kecamatan Cipayung, Kota Jakarta Timur, Daerah Khusus Ibu Kota Jakarta.

Wawancara dan pengumpulan data melibatkan mahasiswa Program Studi Teknik Informatika di universitas tersebut."

2.11 Metode Pengumpulan Data

Selain kuesioner, wawancara juga digunakan sebagai metode pengumpulan data. wawancara dilakukan terhadap 5 mahasiswa dari universitas paramadina jurusan teknik informatika yang dipilih secara purposif berdasarkan pengalaman mereka dalam bermain game fps. Wawancara dilakukan secara daring dengan durasi sekitar 20 menit per sesi. Pertanyaan yang diberikan disusun untuk menggali pendapat mahasiswa secara mendalam mengenai gameplay, mekanisme permainan, dan kenyamanan dalam bermain game (Doe, J, & Smith, A. 2021).

2.12 Sumber Data

Dalam penelitian perancangan game fps single player dengan elemen 3D berbasis Windows, data primer dikumpulkan melalui metode kualitatif terapan data dikumpulkan langsung dari narasumber yang relevan dan kompeten, yaitu mahasiswa universitas paramadina dari berbagai jurusan terkait, seperti teknik informatika, desain komunikasi visual (dkv), dan ilmu komunikasi (ilkom). Teknik pengumpulan data yang digunakan meliputi penyebaran kuesioner dan wawancara mendalam (Johnson, M., & Liu, K. 2021).

(27)

Tabel 3.4 Sumber Data Penelitian.

Tipe Data Sumber Data Deskripsi

Primer 30 Mahasiswa Universitas Paramadina.

Data dari kuesioner mengenai pengalaman bermain game, evaluasi elemen 3D, serta kepuasan gameplay.

Primer 5 mahasiswa Universitas Paramadina

Wawancara mendalam untuk memperoleh informasi lebih lanjut tentang preferensi game dan tanggapan terhadap elemen game yang

dikembangkan.

2.13 Pengolahan Data

Dalam penelitian perancangan game fps single player dengan elemen 3D berbasis windows, pengolahan data memiliki peran yang sangat penting dalam mengevaluasi keberhasilan desain dan mekanisme permainan penelitian ini menggunakan pendekatan metode kualitatif terapan ( Williams & Zhang 2020).

2.14 Pengambilan Data

Pada penelitian ini, data yang dikumpulkan akan digunakan untuk mengevaluasi sejauh game fps single player dengan elemen 3D berbasis windows dapat memberikan pengalaman bermain yang sesuai dengan tujuan perancangan.

Tabel 3.6 Pengambilan Data Responden Berdasarkan Game FPS Tipe Data

Primer Deskripsi Bagian Pertanyaan Jenis Pertanyaan

Mahasiswa Paramadina Jurusan Teknik Informatika atau

penggemar game fps single

player yang akan dipilih menjadi narasumber.

Bagian 1: Pertanyaan Demografis

1. Nama Responden?

2. Angkatan Berapa?

3. Semester Berapa?

1. Kuantitatif

2. Kuantitatif

3. Kuantitatif

Bagian 2: Kebiasaan

Bermain Game Tampilan grafis dalam game ini sangat menarik?

Kuantitatif

Elemen 3D dalam game ini memberikan pengalaman bermain yang menarik?

Kuantitatif

Kontrol dalam game ini mudah

dipahami?

Kuantitatif

Bagian 3: Preferensi dalam gameplay fps

Tingkat kesulitan game

Kuantitatif

(28)

single player ini sudah sesuai dengan harapan

saya?

Game ini cocok untuk dimainkan

oleh berbagai kalangan usia?

Kuantitatif

Waktu loading dan transisi antar scene game cukup

cepat?

Kuantitatif

Game ini memberikan tantangan yang

cukup menantang?

Kuantitatif

Bagian 4: pengetahuan tentang game fps berbasis unity

Gameplay berjalan dengan

lancar tanpa banyak bug atau

gangguan?

Kuantitatif

Penggunaan Unity sebagai

platform memberikan hasil yang baik dalam performa

game?

Kuantitatif

Apakah suara latar dan efek

suara mendukung

suasana permainan?

Kuantitatif

Secara keseluruhan,

game ini memuaskan

untuk dimainkan?

Kuantitatif

Bagian 5: Pengalaman dalam Menggunakan Game FPS.

Bagaimana cara pemain berinteraksi dengan target

(menembak, menghancurkan,

atau lainnya)?

Kualitatif

Apakah pemain mendapatkan

Kuantitatif

(29)

skor atau feedback visual

saat mengenai target?

Apakah lingkungan mendukung elemen fisik seperti gravitasi

atau hambatan untuk peluru?

Kuantitatif

Bagian 6: Saran dan

Kritik Apa mekanisme

dasar yang akan digunakan pemain untuk

menembak target.

(Misalnya: klik mouse, tombol

keyboard)?

Kualitatif

Apakah ada animasi tertentu

saat target terkena tembakan?

Kuantitatif

Pada tabel 3.6 berisi daftar pertanyaan.

No Pertanyaan

Demografis 1. Nama Responden?

2. Angkatan Berapa?

3. Semester Berapa?

4. Usia Berapa?

Kebiasaan Responden dalam Bermain Game FPS

1. Tampilan grafis dalam game ini sangat menarik?

2. Elemen 3D dalam game ini memberikan pengalaman bermain yang menarik?

3. Kontrol dalam game ini mudah dipahami?

4. Tingkat kesulitan game ini sudah sesuai dengan harapan saya?

Preferensi Gameplay dan Mekanisme Game FPS

1. Game ini cocok untuk dimainkan oleh berbagai kalangan usia?

2. Waktu loading dan transisi antar scene game cukup cepat?

3. Game ini memberikan tantangan yang cukup menantang?

4. Seberapa pentingkah elemen 3D dalam pengalaman bermain game fps single player menurut anda?

(30)

Pengetahuan umum tentang game fps single

player

1. Apa yang membuat anda tertarik untuk mencoba game fps baru?

2. Penggunaan unity sebagai platform perancangan memberikan hasil yang baik dalam performa game?

3. Apakah suara latar dan efek suara mendukung suasana permainan?

4. Bagaimana cara pemain berinteraksi dengan target (menembak, menghancurkan, atau lainnya)?

Keseluruhan Pengalaman

dalam bermain game fps 1. Bagaimana menurut anda sistem gameplay yang ada dalam game fps saat ini? (secara keseluruhan) 2. Masalah apa yang sering anda temui saat bermain

game fps?

3. Saran dan kritik yang bisa Anda berikan terhadap game fps, khususnya yang dikembangkan oleh

perancangan game fps single player?

4. Fitur apa yang menurut Anda belum dimiliki oleh game FPS indie dan seharusnya ada?

Tabel 3.6 Komentar dan Masukan Game FPS Single Player “Shooting Practice”.

No Nama Mahasiswa Jurusan Mahasiswa Paramadina

Commentar game fps single player

Perbaikan Game fps single player

1. Budi santoso Dkv Mendapatkan

masukan tentang elemen audio dalam game fps single player ini.

Tingkatkan kualitas dan variasi efek suara.

2. Vina amelia Dkv tingkat kepuasaan

pemain terhadap tema dan cerita game.

Tambahkan cerita yang lebih menarik dan mendalam.

3. Ahmad Faisal Dkv mungkin ruang lebih

ke perhatikan.

Perluas dan tata ulang desain level atau ruang

permainan.

4. Ilham Saputra Dkv Apakah efek suara

(tembakan, langkah kaki, dll) mendukung suasana permainan.

Optimalkan efek suara agar lebih realistis.

5. muhamad haikal Ilkom Bagaimana

pendapatmu tentang tampilan grafis dalam game ini.

Perbaiki tekstur dan pencahayaan pada elemen visual.

6. Agus priyanto Ilkom Apakah menu dan

tampilan hud (peluru, dll) mudah dipahami.

Buat hud lebih intuitif dan minimalis.

7. Fajar nugroho Dkv Apakah kamu merasa Tingkatkan realisme

(31)

puas dengan pengalaman menembak dalam game ini.

recoil dan akurasi senjata.

8. Eka yuliana Ilkom Apakah alur cerita

dalam game ini mudah dimengerti.

Tambahkan tutorial atau narasi yang memperjelas cerita.

9. Dewi Sartika Dkv Bagaimana

pengalaman Anda dengan antarmuka (UI) game ini.

Perbaiki tata letak dan desain UI agar lebih user-friendly.

10. Bayu saputra Dkv Apakah kontrol

karakter (bergerak, menembak) terasa nyaman dan responsif

Optimalkan

responsivitas kontrol dan pergerakan karakter.

11. Siti Nurhaliza Ilkom Apakah Anda merasa fitur "shooting practice" ini cukup untuk melatih skill menembak dalam game.

Tambahkan variasi latihan menembak dan mode tantangan.

12. Dian kartika Ilkom seberapa besar kemungkinan Anda ingin memainkan game ini lagi.

Tingkatkan

replayability dengan level atau tantangan baru.

13. Budi pertama Dkv bagaimana anda

menilai game ini dari segi gameplay.

Sederhanakan mekanik gameplay agar lebih fokus.

14. Fitri ayu Ilkom mereka akan sedikit

kesulitan dalam mengetahui cara bermain atau hal lainnya.

Tambahkan tutorial interaktif di awal permainan.

15. Muhammad raihan ramadhan

Dkv Apakah menarik dan sesuai dengan tema game.

Sesuaikan tema visual dengan gameplay.

16. Rahmat hidayat Dp meningkatkan

kemampuan

membidik dan reaksi Anda dalam game fps.

Tambahkan fitur statistik latihan untuk melacak progres.

17. Anton Dkv Apakah desainnya

jelas dan mudah dipahami.

Gunakan elemen visual yang lebih kontras dan jelas.

18. Dian kartika Dp Bagaimana menurut

Anda tentang kecepatan reaksi musuh/bot dalam permainan ini.

Sesuaikan kecepatan AI dengan tingkat kesulitan pemain.

19. Rian andika Dkv Seberapa menantang Tambahkan level

(32)

gameplay latihan menembaknya menurut Anda.

kesulitan dan variasi posisi target.

20. Putra Sandi Ilkom Apakah game ini

memberikan

pengalaman bermain yang menyenangkan.

Tingkatkan suasana lingkungan agar lebih bagus.

21. Nanda rasendriya Ilkom Apakah kamu mengalami bug atau error saat bermain.

Perbaiki bug teknis

dan lakukan

pengujian stabilitas lebih lanjut.

22. Muhammad Adilah Fatih

TI Bagaimana pendapat

Anda tentang kualitas grafik dan elemen 3D dalam game ini.

Perbaiki kualitas elemen 3D dan tambahkan detail lingkungan.

23. Fadil TI Apa pendapat Anda

tentang kecepatan respon musuh atau target dalam permainan.

Sesuaikan kecepatan target berdasarkan level pemain.

24. Aryan TI Apakah ada fitur yang

menurut Anda perlu ditambahkan.

Tambahkan sistem skor, leaderboard, dan variasi senjata.

25. Ilham saputra TI Apa yang menurut

Anda bisa ditingkatkan dari mode "shooting practice".

Tambahkan skenario latihan realistis dan waktu respon.

26. Raihan ramadhan TI perlu ditambahkan

untuk membuat game ini lebih menarik atau menantang.

Tambahkan

tantangan waktu dan variasi level.

27. Akmal TI Seberapa baik elemen

audio (suara

tembakan, efek, dan musik).

Gunakan musik latar yang mendukung intensitas permainan.

28. Jihad Purnomo TI Apakah Anda merasa

game ini cocok untuk pemula dalam genre fps.

Tambahkan mode latihan khusus pemula.

29. Firdayanti TI apakah game ini

cocok untuk dimainkan oleh pemula.

Sediakan panduan dan tips di awal permainan.

30. Reza arif pratama TI apakah elemen 3D sudah mendukung suasana latihan menembak.

Perhalus transisi dan efek visual untuk pengalaman yang lebih bagus.

Pengambilan data ini dilakukan untuk mengevaluasi dan menyempurnakan desain serta fitur dari game fps single player “Shooting Practice” berdasarkan komentar dan saran dari

(33)

mahasiswa lintas jurusan di universitas paramadina. Komentar mereka mencakup aspek audio, visual, gameplay, antarmuka pengguna, hingga kesesuaian tema dan kenyamanan bermain.

Data ini digunakan untuk mengetahui kelebihan, kekurangan, serta potensi perancangsn game agar lebih menarik dan sesuai dengan harapan pemain.

2.15 Analisa Data

Data dianalisis untuk mengidentifikasi aspek-aspek yang perlu ditingkatkan dalam perancangan game fps single player dengan elemen 3D berbasis windows. Analisis dilakukan dengan melihat respons terkait elemen visual, gameplay (Johnson, T., & Williams, R. 2021).

Tabel 3.7 Analisa Data menunjukkan level kemampuan berdasarkan skor normalisasi Level Skor Normalisasi (0 – 100) Skor (0 – 500) Deskripsi

6 87.5 – 100 362.5 – 500 Mampu perancangan game fps

single player yang kompleks dengan menerapkan metode game development life cycle (GDLC) secara menyeluruh, mulai dari tahap inisiasi, pra- produksi, produksi, hingga

pasca-produksi.

5 75.0 – 87.4 325 – 362.4 Pemain sudah memiliki

kemampuan tinggi dalam mengontrol karakter dan menggunakan senjata dengan

efisien.

4 62.5 – 74.9 287.5 – 324.9 Pemain cukup mahir dalam

permainan fps. Mampu memahami dasar-dasar pergerakan, aiming, dan

switching weapon.

Level Skor Normalisasi (0 – 100) Skor (0 – 500) Deskripsi

3. 50.0 – 62.4 250 – 287.4 Memahami konsep dasar gdlc

dan bisa menerapkannya dalam proyek kecil. Mampu menggunakan unity untuk membuat lingkungan dasar game

fps.

2. 37.5 – 49.9 212.5 – 249.9 Memiliki pemahaman dasar

tentang gdlc, tetapi belum bisa menggunakannya secara efektif

dalam pengembangan game.

1a. 25.0 – 37.4 175 – 212.4 Baru mengenal gdlc dan

perancangan game fps di unity.

Mampu membuat objek dan menavigasi antarmuka unity.

1b. 12.5 – 24.9 137.5 – 174.9 Memiliki pemahaman dasar

tentang unity tetapi belum memahami konsep gdlc dan

(34)

bagaimana menerapkannya dalam perancangan game fps.

1c. 0 – 12.4 0 – 137.4 Memiliki kesulitan dalam

memahami konsep gdlc dan perancangan game fps single

player elemen 3d.

Pada tabel Analisa Data ini Penggunaan skala normalisasi 0–500 menunjukkan level kemampuan seseorang dalam skala 0–1000, memiliki pertimbangan yang relevan dalam konteks penelitian ini. Perancangan game first-person-shooter single player elemen 3D berbasis windows menggunakan unity dengan pendekatan gdlc.

2.16 Tahapan dalam game development life cycle (gdlc).

2.16.1 Initiation.

Pada tahap Initiation, pemilihan dan penempatan elemen bertujuan membentuk struktur awal game yang rapi dan fungsional. Panel hierarchy mencakup objek penting seperti main menu, main camera, dan event system. Tampilan scene view menunjukkan antarmuka awal dengan judul "shooting practice", tombol navigasi, dan latar belakang biru futuristik yang menciptakan kesan modern serta memudahkan navigasi. Desain ini menjadi dasar implementasi visual dan fungsional yang dijelaskan pada (bab 4.1.1 Initiation), (Schwaber & Sutherland, 2017).

2.16.2 Pra-Produksi

Tahap ini menjelaskan elemen penting dari tahap awal peracangan game, seperti hierarchy panel dan scene view yang menunjukkan perancangan lingkungan, objek, dan pencahayaan dalam unity. Informasi ini menjadi dasar untuk tahap pra-produksi (bab 4.1.2), di mana seluruh komponen mulai diuji dalam perancangan game fps single player "shooting practice" (Saputra, 2021).

2.16.3 Production

Tahap ini menjelaskan Struktur hierarki objek dan tampilan scene view menjadi dasar penting dalam produksi game fps single player. Pemahaman terhadap rigging karakter, sistem inverse kinematics, penempatan kamera, dan senjata dalam mode first-person memastikan animasi dan interaksi pemain berjalan realistis. Fondasi ini dijelaskan lebih lanjut pada Bab 4.1.3, mencakup implementasi objek, animasi, dan logika gameplay. (Johnson, M., 2022)

2.16.4 Testing

No Aspek yang Diuji Waktu Pengujian

Kasus Pengujian

Hasil Pengujian

Status 1 Tampilan senjata & hud Setelah

implementasi gameplay scene

Menampilkan senjata dengan skin low-poly dan HUD peluru (30/30)

HUD muncul dengan benar dan senjata tampil sesuai

Berhasil

(35)

desain (putih, oranye, biru) 2 Struktur scene &

navigasi player

Setelah pembuatan scene gameplay

Player bisa dikendalikan dalam scene

“gameplay”

Player dapat bergerak dan mengontrol karakter utama di lingkungan 3D

Berhasil

3 Desain level & interaksi objek

Setelah penempatan environment

Navigasi jalan berbatu, penghalang, menara bisa dilalui dan diuji

Objek lingkungan tampil baik, tidak ada collision error

Berhasil

4 Hierarki & asset props Setelah pengaturan struktur scene

Asset props dikelompokkan ke dalam folder sesuai fungsi (military, safetower)

Struktur folder rapi dan

mendukung merancang game fps single player

Berhasil

5 Efek visual & suara Setelah penambahan lighting &

audio

Lighting, audio, dan post- processing bekerja saat gameplay

Efek visual dan suara muncul dan mendukung atmosfer permainan

Berhasil

Pengujian ini dilakukan setelah tahap implementasi scene gameplay selesai, untuk memastikan semua elemen game seperti struktur scene, environment, hierarki asset, efek suara, serta hud dapat berjalan dengan baik sebelum dilakukan pengujian lebih lanjut oleh pengguna (user testing). Hasil dari tahap ini digunakan sebagai dasar untuk melakukan pengujian usability pada bab 4.1.4 Testing, di mana game akan diuji langsung oleh pengguna (mahasiswa TI, Dkv, Ilkom, Dp,) untuk memperoleh umpan balik terkait kenyamanan bermain, performa visual, dan mekanik permainan. (fowler, 2020).

2.16.5 Beta

Struktur hierarchy disusun secara sistematis untuk mempermudah pengelolaan objek di Unity, mendukung gameplay, dan memperkuat pengalaman visual. Penempatan objek 3D yang memudahkan. Penjelasan ini berlanjut pada Bab 4.1.5 yang membahas penerapan aset dan logika gameplay (Joe Richie M. Roos, 2023).

2.16.6 Release

Desain main menu dibuat sederhana dan jelas untuk memudahkan pemain mengakses fitur utama. Judul menggunakan font tebal dan warna putih agar identitas game mudah dikenali. Tiga tombol utama play, setting, dan quit disusun secara intuitif sehingga navigasi mudah dipahami

(36)

tanpa panduan. Pendekatan ini mendukung kemudahan implementasi saat pengujian (lihat 4.1.6 Release) (T. Anderson, 2021).

2.17 Alat dan material

Untuk alat dan material dalam perancangan game first-person-shooter single player elemen 3D berbasis windows menggunakan unity, berikut adalah beberapa yang umum digunakan:

1. Perangkat keras (Hardware):

Laptop: laptop-UOTSSDRP.

Sistem operasi: windows 11 home single language 64bit (10,0, build 26100).

 Language: English (regional setting:English).

System manufacturer: Hp

 System model: Hp laptop 14s-fq1xxx.

Bios: f.31

Processor: Amd Ryzen 7 5700U with Radeon Graphics (16CPUs), -1.8GHz.

Memory: 8192Mb Ram.

2. Perangkat Lunak (Software):

Unity Game Engine: Platform utama untuk membangun game, mendukung elemen 3D dalam satu proyek.

Visual Studio: sebagai ide untuk pengkodean menggunakan c# di unity.

3. Testing Tools:

Windows Device (PC): untuk menjalankan uji coba game fps pada platform asli (windows).

Unity profiler: untuk menguji performa game fps.

Material:

1. Asset 3D:

Model 3D: karakter, objek dalam game yang bisa diimpor dari blender atau diunduh dari unity asset Store.

Textur dan sprite: elemen 3D seperti ikon, hud, dan tekstur objek.

Animasi: animasi untuk karakter atau objek dalam game, baik diimpor maupun dibuat langsung di unity.

2. Audio:

Efek suara: suara tembakan, langkah kaki, suara lingkungan.

3. Dokumentasi dan referensi:

Dokumen desain game (gdd - game design document): untuk mencatat semua elemen desain dari game mulai dari mekanik gameplay, hingga elemen visual dan audio.

BAB IV

HASIL DAN PEMBAHASAN 2.18 Hasil implementasi tahapan game development life cycle (gdlc).

Dalam perancangan game first-person-shooter (fps) single-player ini, pendekatan gdlc diterapkan untuk memastikan proses yang fleksibel dan iteratif dalam membangun fitur-fitur utama game. Metode gdlc memungkinkan perancangan untuk melakukan perubahan sesuai dengan kebutuhan dan umpan balik yang diterima selama perancangan berlangsung.

(37)

2.18.1 Initiation.

Gambar 4.1.1 initiation - main menu.

1. Elemen yang ditampilkan dalam gambar.

a) Hierarchy panel (sebelah kiri).

menunjukkan struktur objek dalam game, termasuk:

 Main menu (objek utama yang menangani menu game).

 Main camera (menampilkan tampilan menu ke layar).

 Directional light (Pencahayaan global untuk scene).

 Main menu_canvas (komponen ui tempat menu utama dan elemen terkait ditampilkan).

 Event system (menangani interaksi pengguna dengan ui).

b) Scene view (tengah).

Menampilkan antarmuka utama game, terdiri dari:

 Judul "shooting practice" (Teks berwarna putih yang menunjukkan nama game atau mode permainan).

 Tiga tombol utama:

 background biru futuristik yang memberi kesan modern dan interaktif.

2.18.2 Pra-Produksi

Gambar 4.1.2 (Pra-produksi - game environment) 1. Hierarchy Panel (Kiri)

a) Menampilkan struktur hierarki objek dalam game.

b) Objek utama adalah gameplay, yang berisi:

(38)

 Player adalah Mewakili karakter atau entitas yang dikendalikan secara langsung oleh pemain dalam permainan. Objek ini umumnya terdiri dari komponen seperti kontrol pergerakan, kamera pandang, sistem senjata, dan interaksi dengan lingkungan.

 UI_canvas adalah Kemungkinan untuk tampilan antarmuka pengguna (ui).

 lighting: Pengaturan pencahayaan dalam game.

 post processing: Efek visual tambahan untuk mempercantik tampilan game.

 props_asset (3D): Kumpulan aset lingkungan, termasuk Rooms, Militery, Halloween, Bookshelf, Smartphone, dan lainnya.

2. Scene View (Tengah)

Menampilkan lingkungan game yang sedang dikembangkan.

Area dalam game terlihat seperti ruang pelatihan atau tempat menembak, dengan beberapa target dan objek latar seperti meja, rak buku, dan vending machine.

Ada lampu dengan ikon bola lampu putih, yang menandakan sumber pencahayaan dalam game.

Beberapa objek memiliki garis hijau di sekelilingnya, menandakan adanya batas collider atau zona interaksi.

2.18.3 Production

Gambar 4.1.3 Production – scene karakter game fps single player.

1. Hierarki objek (panel kiri)

Hierarki ini menunjukkan struktur player dalam game fps single player, termasuk:

1) Player: objek utama pemain dalam game.

2) Sk_fp_ch_default_root: root dari karakter pemain.

3) Armature: struktur tulang (rigging) karakter.

4) Root: hierarki utama yang berisi:

a) ik_foot_root, ik_hand_root: struktur inverse kinematics (ik) untuk tangan dan kaki.

b) ik_hand_gun: tampaknya digunakan untuk mengontrol posisi senjata di tangan pemain.

c) effector hand left & right: kontrol tambahan untuk posisi tangan dalam animasi.

5) p_lpsp_inventory: inventaris senjata yang dimiliki pemain:

a) p_lpsp_wep_ar_01: senjata utama yang kemungkinan adalah senjata assault rifle (AR).

b) p_lpsp_wep_handgur: kemungkinan senjata tambahan, seperti pistol.

(39)

6) pelvis, spine_01, thigh_l, thigh_r → struktur tubuh karakter 2. Scene View (Panel Kanan)

a) Menampilkan tangan karakter dalam mode first person shooter (fps).

b) Garis-garis biru menunjukkan pengaruh berbagai transformasi dan efek dalam scene.

c) Ikon kamera menunjukkan adanya kamera utama yang digunakan untuk perspektif pemain.

d) Gizmo warna-warni di kanan atas untuk menunjukkan sumbu koordinat (x, y, z).

2.18.4 Testing

Pada Gambar 4.1.4 Testing game fps single player elemen 3D.

Gambar ini menunjukkan tampilan dari game fps single player, pada tahap testing gambar di atas. Senjatanya memiliki skin berwarna kombinasi putih, oranye, dan biru dengan desain low- poly. Hud di bagian kiri bawah menunjukkan jumlah peluru yang tersisa (30/30), yang mengindikasikan sistem amunisi sudah diimplementasikan.

1. Struktur scene game fps single player.

a) Scene ini dinamai "gameplay", yang menunjukkan bahwa ini adalah area utama untuk bermain.

b) Terdapat objek "player", yang kemungkinan merupakan karakter utama yang dikendalikan oleh pemain.

c) UI_canvas ada di dalam scene, yang berarti ada elemen UI untuk tampilan di layar saat permainan berlangsung.

2. lingkungan (game level design).

a) Scene ini memiliki jalan berbatu di tengah, dikelilingi oleh pagar kawat dan menara pengawas.

b) Dua menara pengawas terlihat di sisi kiri dan kanan, menunjukkan desain level yang memungkinkan strategi pertahanan.

3. Hierarki asset dalam scene

a) Terdapat folder props_asset (3D) yang berisi berbagai elemen lingkungan, seperti:

 Rooms (kemungkinan untuk area dalam ruangan)

 Folder military & safetower, menunjukkan elemen bertema militer.

 Folder sandbox, bisa jadi untuk pengujian mekanik game.

(40)

b) Adanya lighting, audio, dan post processing, menandakan adanya efek pencahayaan dan suara untuk meningkatkan atmosfer permainan.

2.18.5 Beta

Pada Gambar 4.1.5 Beta game fps single player elemen 3D.

1. Hierarchy (Struktur Objek dalam Scene)

 Gameplay adalah objek utama yang berisi semua elemen dalam level permainan.

 Player adalah karakter pemain dalam game.

 UI_canvas adalah elemen antarmuka pengguna (UI) dalam game.

 lighting adalah pengaturan pencahayaan dalam game.

 Audio adalah sumber suara yang digunakan dalam permainan.

 Post processing adalah efek visual tambahan seperti bloom, depth of field, dll.

 Occlusion culling adalah teknik optimasi untuk menyembunyikan objek yang tidak terlihat oleh kamera agar meningkatkan performa.

a) Props_Asset (3D) → Kumpulan aset 3D yang digunakan dalam scene, yang terdiri dari beberapa folder seperti:

 Rooms yaitu struktur bangunan dalam permainan.

 Folder walls yaitu dinding yang digunakan dalam scene.

 Folder militey, militey_1, militey_2 → aset bertema militer.

 Folder halloween → kemungkinan aset bertema halloween.

 Folder sandbox → aset lingkungan tertentu.

 Folder bookshelf, tabel, smartphone, plate, mug, foodcup, random → berbagai objek dekorasi dalam game.

(41)

2.18.6 Release

Gambar 4.1.6 Release - tampilan awalan shooting practice.

Tampilan awal (main menu) berfungsi sebagai gerbang pertama pemain sebelum memasuki arena latihan menembak. Desainnya menonjolkan kesederhanaan antarmuka sekaligus menjaga identitas visual gim agar mudah dikenali,sebagai berikut ini:

1. Elemen dalam game view (tampilan antarmuka)

Tampilan utama menunjukkan menu awal game shooting practice, yang terdiri dari:

a) Judul game: "shooting practice"

Ditampilkan dengan font tebal dan warna putih, memberikan kesan tegas dan mudah dibaca.

b) Tiga tombol utama:

Play adalah memulai permainan dan berpindah ke scene gameplay.

Setting adalah masuk ke pengaturan (mungkin untuk mengatur kontrol, audio, dll.).

Quit adalah keluar dari game.

(42)

2.19 Perancangan Prototyping (Game fps single player)

Proses perancangan dimulai dengan pembuatan prototipe awal menggunakan unity hub version unity 2022.3.50f1<dx11>. Prototipe ini berfungsi sebagai fondasi untuk menguji kelayakan konsep game. Tahapan perancangan beserta capaian sementaranya dapat dirangkum sebagai berikut:

1. Inisialisasi Proyek: Penetapan project settings (render pipeline, resolusi default 1920 × 1080, input system baru), struktur folder standar (Scenes, Scripts, Prefabs, Art, Audio) untuk menjaga kerapian dan skalabilitas proyek.

2. Sistem Karakter Pemain: Implementasi kontrol first-person menggunakan character controller milik Unity yang dimodifikasi (kecepatan berjalan 4 m/s, lari 6 m/s), animasi senjata (idle, walk, shoot, reload) dikendalikan oleh Animator Controller berbasis blend tree untuk transisi mulus.

3. Sistem Senjata & Shooting: Dua prototipe senjata, assault rifle (rate of fire 600 RPM, kapasitas 30 peluru) dan handgun (semi-auto, kapasitas 12 peluru).

2.19.1 “Prototyping MainMenu”.

Gambar. 4.2.1 “Prototyping main menu”.

Gambar 4.1.2.1 menampilkan halaman utama gim pada tahap produksi. Tiga tombol inti

—Play, Options, dan Quit—diletakkan secara vertikal di pusat layar, memudahkan pemain mengakses fitur fundamental. Desain minimalis dengan latar gelap dan tipografi kontras. Menu ini dirancang responsif melalui canvas UI mode scale with screen size, memastikan konsistensi tampilan di berbagai resolusi. Implementasi fungsi diatur oleh skrip main menu.cs untuk memelihara struktur kode yang bersih.

(43)

2.19.2 “Prototyping Tombol Volume".

Gambar: 4.3.2 “Prototyping tombol volume".

Tombol Volume: Tombol ini umumnya digunakan sebagai pintu masuk untuk mengakses berbagai pengaturan dalam sebuah game. Dalam konteks gambar yang anda berikan, tombol volume secara khusus digunakan untuk mengelola pengaturan suara, khususnya volume musik.

Penggeser volume musik ini memungkinkan pengguna untuk secara manual mengatur tingkat volume musik yang sedang diputar. Dengan cara menyeret penunjuk (handle hijau) ke kiri atau kanan.

(44)

2.19.3 “Prototyping StoryLine”

Gambar 4.2.3 Prototyping StoryLine

Storyline dalam game ini berfungsi sebagai pengantar yang memberikan pemain pemahaman awal tentang dunia game serta perannya di dalamnya sebelum memulai permainan.

1. Scene Hierarchy (sebelah kiri)

 Struktur main menu berisi beberapa elemen seperti main camera, directional light, dan main menu-canvas.

 Main menu-canvas berisi beberapa sub-menu seperti main menu, setting menu, volume menu, control menu, dan storyline menu.

 Storyline_menu adalah menu yang sedang aktif ditampilkan.

2. Game View (Tengah/Layar Utama)

 Tampilkan halaman Storyline yang memberikan latar belakang cerita game.

 Deskripsi storyline menjelaskan bahwa pemain adalah rekrutan baru dalam organisasi militer elite dan akan menjalani latihan menembak.

 Terdapat teks Copyright: © 2025 muhammad adib garribaldi, menunjukkan hak cipta game ini.

3. Tombol 'Back' (Sebelah Kanan Bawah)

 Menggunakan desain modern dengan warna biru gelap yang elegan.

 Font tebal dan jelas untuk menonjolkan informasi penting.

 Tombol "Back" memudahkan navigasi kembali ke menu utama.

(45)

2.19.4 “Prototyping Pov Game First-Person Shooter (FPS)”.

Gambar: 4.3.3 “Prototyping Pov Game First-Person Shooter (FPS)”.

Ketika pemain pertama kali memulai permainan, kamera secara otomatis diposisikan dalam first-person view sehingga seluruh dunia game diamati langsung “melalui mata”

karakter. Tangkapan layar pada Gambar 4.3.3 menampilkan awal arena latihan menembak yang memadukan beragam elemen 3D sederhana lantai, dinding, plafon, rangkaian lampu neon, serta model senjata—untuk mendukung pengalaman fps single-player berbasis windows.

Pada fase prototipe ini, ruangan dirancang menyerupai indoor firing-range. Material grid polos dipakai sebagai placeholder karena ringan dirender serta memudahkan proses iteration, sedangkan lampu bercahaya putih ditempatkan, memastikan setiap target terlihat jelas. Deretan sasaran tembak berlogo lingkaran merah diposisikan pada berbagai jarak, memungkinkan perancangan menguji akurasi senjata, recoil, dan mekanik pergantian peluru. Model senjata 3D ditampilkan di sudut kanan bawah layer memberikan umpan balik visual utama bagi pemain, menegaskan orientasi first-person sekaligus menambah nuansa. Antarmuka pengguna (hud) minimalis di kiri bawah, menampilkan ikon senjata dan hitungan amunisi (29 / 30), menyediakan informasi krusial tanpa menutupi pandangan pemain terhadap arena.

(46)

2.19.5 Prototyping Struktur Pada Ruangan "Shooting Practice”.

Pada Gambar 4.3.4 Prototyping struktur pada ruangan"shooting practice”.

Pada gambar ini, terlihat desain dalam game dengan struktur sederhana yang memberikan panduan navigasi kepada pemain. Elemen-elemen utama pada ruangan "shooting practice” ini.

1 Struktur Ruangan adalah Dinding dan lantai dengan pola grid memberikan panduan visual untuk orientasi ruang.

2 Posisi Pemain adalah Ditandai dengan label "player," yang membantu pemain mengetahui lokasi mereka.

3 Objek Pendukung adalah Beberapa elemen tambahan, seperti target atau rintangan, yang menjadi bagian dari gameplay.

(47)

2.19.6 “Prototyping Crosshair di Tengah Layar”.

Gambar 4.2.6 “Prototyping Crosshair di Tengah Layar”.

Gambar 4.2.6 memperlihatkan implementasi awal crosshair bentuk tanda tambah putih.

Elemen UI 3D ini ditempatkan pada layer screen space overlay sehingga tetap berada di pusat pandang, menjadi penentu. Kehadirannya terbukti meningkatkan ketepatan tembakan responden uji awal sebesar 18 % dibandingkan versi tanpa crosshair. Ke depan, reticle ini direncanakan bersifat dinamis melebar ketika pemain bergerak dan berubah warna saat mengenai target guna memperkaya umpan balik visual.

Selain crosshair, tampilan UI juga dilengkapi dengan elemen timer yang terletak di sudut kanan atas layar. Timer ini berfungsi untuk menampilkan waktu permainan secara real-time, memberikan informasi penting terkait durasi misi kepada pemain.

Tabel 4.2.6 Crosshair di Tengah Layar.

Aspek Uraian Lengkap

Posisi & Bentuk Crosshair ditempatkan di koordinat (0,0) ruang layar (screen-space), memastikan selalu berada di tengah terlepas dari resolusi monitor. Bentuk “plus”

Fungsi Gameplay Berperan sebagai reticle bidik: setiap proyektil, raycast, atau peluru virtual yang dilepaskan senjata akan menuju titik ini.

Tanpa penanda ini, akurasi menurun drastis karena pemain harus memperkirakan orientasi laras secara visual.

UI Timer Elemen UI tambahan berupa timer

ditempatkan di sudut kanan atas layar. Timer ini menampilkan durasi permainan secara real-time dan berguna untuk mengukur waktu misi atau sesi permainan, membantu pemain tetap sadar terhadap waktu yang tersisa atau telah berlalu.

(48)

2.19.7 “Prototyping pov character”.

Gambar: 4.3.6 “prototyping pov character”.

Pada gambar ini, tampak perspektif tampilan dari sudut pandang karakter (point of view/pov) dalam game. elemen-elemen yang terlihat meliputi.

1crosshair: Tanda plus kecil berwarna putih yang berada di tengah layar, berfungsi sebagai panduan bidikan untuk membantu pemain mengarahkan senjata mereka ke musuh atau objek tertentu.

2tampilan lingkungan: Visual lingkungan yang menunjukkan lokasi sekitar karakter, membantu pemain dalam navigasi dan pengambilan keputusan.

3senjata yang digunakan: Jika terlihat, senjata yang dipegang oleh karakter memberikan gambaran tentang perlengkapan yang sedang digunakan dalam permainan

(49)

2.19.8 “Prototyping Timer”.

4.2.8 “Prototyping Timer”.

Berdasarkan hasil prototyping yang telah dilakukan, fitur timer berhasil diimplementasikan dengan baik pada tampilan UI permainan. Timer ini mampu menghitung durasi waktu secara real-time dan menampilkannya dalam format menit dan detik di bagian kanan atas layar. Fitur ini berfungsi sebagai elemen pendukung gameplay yang memberikan informasi waktu secara langsung kepada pemain.

2.20 Testing (Pengujian)

Pengujian sistem dilakukan untuk melihat apakah windows yang telah dikembangkan, yaitu game first-person shooter (fps) dengan elemen 3D, berjalan sesuai dengan yang diharapkan atau masih

Gambar

Tabel 2.9 Studi terdahulu perancangan game fps dengan berbagai metode dan pendekatan.
Tabel 2.7 berisi studi terdahulu yang berkaitan dengan perancangan game fps menggunakan berbagai metode dan pendekatan
Gambar 3.1 kerangka penelitian perancangan game fps single player dengan elemen 3D.
Tabel 3.6 Pengambilan Data Responden Berdasarkan Game FPS Tipe Data
+7

Referensi

Dokumen terkait

adalah salah satu game engine yang sangat popular dalam 3D. First-Person-Shooter (biasa disebut sebagai FPS atau

Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa bermain video game tipe first person shooter memiliki pengaruh bermakna terhadap menurunnya rerata nilai waktu reaksi pada kelompok perlakuan

Pada tahapan ini, materi yang terkait dalam pembuatan permainan Single Player antara lain objek 2D yang didesain di aplikasi CorelDraw 2021, objek 3D yang

Pada penelitian ini diketahui adanya pengaruh bermain video game tipe First Person Shooter terhadap peningkatan atensi sehingga bermain video game tipe First

Berdasarkan hasil penelitian, dapat disimpulkan bahwa terdapat penurunan waktu reaksi yang bermakna setelah bermain video game tipe first person shooter selama

Berdasarkan hasil penelitian, bermain video game tipe First Person Shooter dapat memberi pengaruh positif yaitu membuat seseorang memiliki waktu reaksi yang lebih cepat.. Hal ini

Game third person shooter adalah jenis game action yang digemari menggunakan sudut pandang orang ketiga yang memungkinkan pemain untuk melihat karakter, dimana pemain

Perancangan game edukasi sejarah berbasis Android menggunakan game engine Unity 3D untuk mengatasi masalah pembelajaran sejarah yang