INF-744
APLIKASI GAME THIRD PERSON SHOOTER
3 DIMENSI ROBOT SHOOT
Dian Ambar Wasesha
STMIK Nusa MandiriHendi Fahrudin
STMIK Nusa Mandiri [email protected]ABSTRAK — Industri kreatif di Indonesia sudah
mulai berkembang sejak beberapa tahun yang lalu. Perkembangan industri kreatif diikuti dengan tingginya minat masyarakat. Tingginya minat tersebut seakan menuntut para designer dan
develover industri kreatif untuk mengembangkan
ide dan kemampuannya. Namun dinegara kita tidak banyak yang menjadi pelakunya. Game yang tersedia tentunya beraneka ragam dengan berbagai
pilihan genre dan masing-masing game
membutuhkan spesifikasi perangkat keras yang berbeda. Game third person shooter adalah jenis game action yang digemari menggunakan sudut pandang orang ketiga yang memungkinkan pemain untuk melihat karakter, dimana pemain dapat melihat keseluruhan tubuh karakter dalam game. Dengan menggunakan game engines Unity 3D, pembuatan game akan lebih mudah dan dapat memberikan minat karena mudah dimainkan khususnya yang sangat menyukai game.
Kata Kunci: 3D Games, Third Person Shooter, Unity 3D
PENDAHULUAN
Industri kreatif di Indonesia sudah mulai berkembang sejak beberapa tahun yang lalu. Perkembangkan industri kreatif di ikuti dengan tingginya minat masyarakat. Tingginya minat tersebut seakan menuntut para designer dan developer industri kreatif untuk mengembangkan ide dan kemampuannya. Salah satu industri kreatif yang berkembang sangat pesat dan diminati banyak orang adalah game. Game diminati mulai dari anak-anak sampai dewasa baik pada papan permainan (boardgame), console, arcade, handhelt, maupun komputer. Tipe game (genre) sudah banyak bermunculan, mulai dari action shooter, action
adventure, adventure, role-playing, simulation, sampai
pada game strategy. Menurut Fauzi dan Rodiah (2013:1)
Kemajuan teknologi komputer saat ini banyak mengalami perubahan yang sangat besar. Sakarang manusia telah mampu mengembangkan aplikasi modern, demikian juga industri saat ini saling bersaing untuk mengembangkan produk mereka dipasaran lokal maupun internasional. Namun di negara kita tidak banyak yang menjadi pelakunya. (Sibero, 2009:7)
Game yang tersedia tentunya beraneka ragam dengan
berbagai pilihan genre dan masing-masing game membutuhkan spesefikasi perangkat keras yang berbeda, tidak jarang game yang digemari memerlukan spesifikasi perangkat keras yang cukup tinggi sementara spesifikasi perangkat keras dimiliki tidak mencukupi sehingga game yang digemari pun tidak bisa dinikmati. Menurut Purnomo, dkk (2012:752)
Game Third Person Shooting (tps) adalah salah satu
jenis game (genre) Action yang digemari menggunakan sudut pandang orang ketiga yang memungkinkan pemain untuk melihat karakter mereka mengendalikan elemen desain utama, dimana pemain dapat melihat keseluruhan tubuh karakter dalam game (contoh :
Ragnarok Online, Fate). Tidak seperti First Person Shooting yang menampilkan orang pertama dengan
sudut pandang pemain yang melihat aksi melalui mata karakter pemain, dimana pemain dijadikan seperti karakter yang di mainkan (contoh : Counter strike,
Point Blank, Halo). Menurut Fauzi dan Rodiah
(2013:2)
Banyaknya genre yang disebutkan diatas,
memungkinkan adanya kombinasi diantara genre tersebut, salah satunya adalah Action Arcade. Action
arcade adalah kombinasi dari Action Game dan Arcade Game. Dimana pemain di tuntut menggunakan
ketangkasan, kecepatan dan konsentrasi untuk
menyelesaikan sebuah level.
Oleh karena itu beberapa alternatif jawaban untuk masalah diatas salah satunya adalah game engines
Unity 3D. Dengan menggunakan game engines Unity 3D, pembuatan game akan lebih mudah dan dapat
memberikan minat karena mudah dimainkan
INF-745
BAHAN DAN METODE
A. Teknik Pengumpulan Data
Untuk memperoleh data yang akurat dalam penulisan skripsi ini, maka penulisan ini menggunakan dua teknik pengumpulan data
sebagai sarana untuk membantu serta
memudahkan dalam penyusunan laporan. Dua teknik pengumpulan data yang digunakan yaitu: 1. Observasi
Observasi terdiri dari analisis game sejenis dan analisis user. Analisis game sejenis dilakukan dengan cara melakukan observasi terhadap
game yang sejenis.
2. Studi Literatur
Merupakan teknik pengumpulan data untuk mengumpulkan informasi yang berhubungan dengan game yang dibuat dari berbagai sumber seperti sumbangan tulisan-tulisan yang berasal dari buku-buku di perpustakaan kampus dan internet sebagai perpustakaan elektronik yang sangat besar, mendominasi sebagian besar referensi didalam penulisan skripsi ini.
B. Model Pengembangan Sistem
1. Analisa Kebutuhan Sistem
Dari analisis diatas maka dapat disimpulkan bahwa sistem yang dibutuhkan dalam perancangan game ini adalah yang memiliki kriteria sebagai berikut :
1. Game mempunyai sistem permainan yang sederhana dan mudah dimengerti.
2. Game tidak terlalu berat ketika dijalankan sehingga tidak memerlukan komputer yang mempunyai spesifikasi tinggi.
3. Game bersifat single player. 2. Desain
Pada tahapan rancangan desain yaitu mendesain tampilan game dari tampilan menu utama, tampilan menu help, tampilan menu
about dengan menggunakan Unity 3D v1.05. 3. Code Generation
Menggunakan Unity 3D sebagai game engines dalam pembuatan game dengan menggunakan
Java Script, Boo Scrip dan C#. 4. Testing
Sekali game dibuat, pengujian game dimulai. Proses pengujian nya sebagai berikut :
1. White Box Testing
Menguji pemain (player) berhasil melewati rintangan–rintangan dan melanjutkan ke level berikutnya.
2. Black Box Testing
Menguji apakah game yang saat dijalankan sesuai dengan menu–menu tampilan.
5. Support
Perkembangan maupun perubahan sistem yang bersangkutan terhadap game yang dibuat terkait dengan Software dan spesifikasi komputer (Hardware) yang diperlukan, seperti Sistem Operasi (Operating System), Prosesor Komputer (Computer Processor), Memori Komputer (Computer Memory), Resolusi Layar (Screen Resolution), dan VGA (Video Graphics Array)
HASIL DAN PEMBAHASAN
Kebutuhan fungsional adalah kebutuhan yang berisikan proses-proses apa saja yang nantinya dilakukan oleh aplikasi yang berisi informasi-informasi apa saja yang harus ada dan dihasilkan oleh aplikasi. Adapun analisa kebutuhan fungsional
game Third person shooter, antara lain:
1. Pada tampilan menu utama pengguna dapat
memilih permainan baru atau memilih level yang akan dimainkan.
2. Game terdiri dari tingkatan tiga level dengan tingkat kesulitan yang berbeda.
Analisis kebutuhan non fungsional dilakukan untuk mengetahui spesifikasi kebutuhan untuk sistem
analisis perangkat keras/hardware, analisis
perangkat lunak/software, analisis pengguna/user. Analisis kebutuhan sistem non fungsional dalam
game third person shooter, antara lain:
Tabel 1. Spesifikasi komputer yang digunakan dalam membuat game
Spesifikasi Keterangan
Computer Processor
Intel Celeron CPU 1007U, 1,50Ghz
Computer Memory
4 GB
VGA 64-bit Operating System
Screen Resolution 1366x768
Operating System Window 7 Ultimate
a. User Interface
Berikut tampilan game yang dibuat pada game
Third Person Shooter, antara lain :
INF-746
Gambar 2. Main Menu
2. Tampilan Menu Continue
Gambar 3. Menu Continue 3. Tampilan Game Paused
Gambar 4. Game Paused
4. Tampilan Menu Help
5. Tampilan Game Over
Gambar 5. Game Over 6. Tampilan Level Complete
Gambar 6. Level Complete
b. State Transition Diagram
State Transition Diagram adalah suatu pemodelan
peralatan (modelling tool) yang menggambarkan sifat ketergantungan terhadap suatu sistem waktu nyata (real time system), dan tampilan tatap muka (interface) pada sistem aktif (online system). Pemodelan ini juga digunakan dalam menjelaskan alur-alur dari aplikasi yang penulis rancang.
1. State Transition Diagram Menu Utama
Windows Layar Menu
Utama Help
New Game
About
Exit User Menjalankan Game
Pilih New Game
Pilih Help
Pilih About
Pilih Exit
Keluar Dari Game Continue Level 1 Level 3 Level 2 Pilih Continue Pilih Level 1 Pilih Level 2 Pilih Level 3
INF-747
New Game Menu Game Over Menu Level Complete Menu Game Over Menu Game Over Level 3 Level 2 Level 1Layar Menu Utama Tombol new game di klik
Level 1 sukses? Masuk ke level 2 Player Mati?
Masuk ke menu game over Tombol restart di klik kembali ke level
yang sama Pemain menekan tombol menu/quit Level 2 sukses? Masuk ke level 3 Level 3 sukses? Level Complete Player Mati? Masuk ke menu game over
Player Mati? Masuk ke menu game over
pemain menekan tombol menu/ quit Level selesai Pemain menekan tombol menu/quit Pemain menekan tombol menu/quit Pemain menekan tombol resume
kembali ke level yang sama
Pemain menekan tombol resume kembali ke level yang sama
Level = 3 Level Complete Game Over Level = Level + 2 Start Level = 1 Apakah Mati? Pilih: 1. Menu 2. Exit Pilih: 1. Menu 2. Exit Menu Exit Menu Exit End Menu Tidak Tidak Tidak Ya Tidak Tidak Ya Ya Ya Ya Ya Ya Tidak Tidak Ya Ya Selesai atau tidak
2. State Transition Diagram Play Game
Gambar 8. State Transition Diagram Play Game
c. Code Generation
1. White Box
Pembuatan game Third Person Shooter memerlukan
sebuah perancangan. Perancangan dalam
pembuatan game Third Person Shooter antara lain:
Gambar 9. Level Berikut Coding Health Controller Player Lampiran B.7 Health Controller
using UnityEngine; using System.Collections; public class RayAndHit { public Ray ray;
public RaycastHit hit;
public RayAndHit(Ray ray, RaycastHit hit) { this.ray = ray;
this.hit = hit; }
}
public class HealthController : MonoBehaviour { public GameObject deathHandler;
public float maxHealth = 100; public float hitDamage = 3; public float healingSpeed = 2; public GameObject hitParticles; public AudioClip hitSound; [HideInInspector]
public float health;
public float normalizedHealth { get { return health / maxHealth; } }
// Use this for initialization void OnEnable () {
health = maxHealth; }
// Update is called once per frame void Update () {
if (Time.deltaTime == 0 || Time.timeScale == 0) return;
if (health > 0)
health += Time.deltaTime * healingSpeed; health = Mathf.Clamp(health, 0, maxHealth); }
void OnHit (RayAndHit rayAndHit) { health -= hitDamage;
health = Mathf.Clamp(health, 0, maxHealth); if (hitParticles) {
GameObject particles = Instantiate( hitParticles, rayAndHit.hit.point, Quaternion.LookRotation(-rayAndHit.ray.direction) ) as GameObject; particles.transform.parent = transform; } if (hitSound) { AudioSource.PlayClipAtPoint(hitSound, rayAndHit.hit.point, 0.6f); } } }
Coding Sound Effect Controller using UnityEngine;
using System.Collections;
public class SoundEffectController : MonoBehaviour { public AudioSource gunAudioSource;
public AudioSource footAudioSource; public AudioClip fire;
INF-748
public AudioClip reload;public AudioClip[] footsteps; void OnFire () { gunAudioSource.PlayOneShot(fire); } void OnReload () { gunAudioSource.PlayOneShot(reload); } void OnFootStrike () { CharacterController cc = GetComponent<CharacterController>(); float volume = Mathf.Clamp01(0.3f + cc.velocity.magnitude);
footAudioSource.PlayOneShot(footsteps[Random.Ran ge(0, footsteps.Length)], volume);
} }
2. Black Box
Dibawah ini adalah tabel pengujian Black Box pada game yang di buat :
Tabel 2. Pengujian Black Box
INPUT/E
VENT PROSES OUTPUT
HASIL PENGUJ IAN Tombol play game Application.Load
Level(4); Memulai game Sesuai
Tombol
Help Application.LoadLevel(2); Menampilkan menu
help
Sesuai
Tombol
about Application.LoadLevel(1); Menampilkan tentang data diri pembuat game Sesuai Tombol
Quit Application.Quit(); Keluar dari game Sesuai Tombol
Back Application.LoadLevel(0); Kembali ke main menu
Sesuai Tombol
Restart Application.LoadLevel(4); Application.Load Level(5); Application.Load Level(6); Mengulan gi Level Sesuai d. Hasil Kuesioner
Dalam pembuatan aplikasi game tersebut dilakukan wawancara kepada para gamers yang berusia 16 tahun keatas mengenai game yang dibuat. Kuesioner diberikan kepada 11 orang untuk mendapatkan data bagaimana pendapat mereka tentang game setelah dijalankan, yang terdiri dari 10 pertanyaan.
Berikut adalah hasil dari pertanyaan :
Gambar 8. Hasil Kuesioner
KESIMPULAN
Berdasarkan dari hasil perancangan game sampai tahap penyelesaian secara menyeluruh mengenai pembuatan Game Third Person Shooter dengan menggunakan Unity 3D v1.05 sebagai berikut :
1. Penerapan game engine Unity 3D dalam pembuatan game (Third Person Shooter Robot
shoot) dimulai dari menentukan genre game
yang dibuat kemudian merancang konsep dari game tersebut. Setelah itu mulai dengan pengumpulan materi-materi yang dibutuhkan dalam pembuatan game tersebut.
2. Unity 3D sebagai editor engine memberikan kebebasan dalam mendesain game, dan didukung dengan bahasa Javascript, C#, dan
Boo.
3. Memiliki tampilan yang menarik didukung dengan GUI yang mudah dipahami dan banyak memiliki media library entities engine machine yang siap dipakai sehingga sangat mudah dipelajari untuk pemula.
INF-749
adapun saran yang dapat diberikan untuk pengembangan game sebagai berikut :
1. Aspek Sistem
Game ini dirancang dengan konsep yang
sederhana, akan tetapi jika kebutuhan
hardware saat dijalankan tidak terpenuhi,
maka game ini tidak akan berjalan dengan baik. Untuk itu disarankan pada saat ingin membuat sebuah game pastikan terlebih dahulu spesifikasi komputer yang akan digunakan.
2. Aspek Manajerial
Karakter yang ada dalam game bisa menggunakan karakter asli orang Indonesia, penambahan level, penambahan karakter musuh, dan jenis kesulitan seperti easy
,medium, atau hard.
3. Aspek Penelitian Lanjutan
Diharapkan untuk pengembangan selanjutnya game ini dikembangkan sehingga mendukung media internet, dan dikembangkan menjadi aplikasi mobile sehingga dapat dimainkan melalui media smartphone.
UCAPAN TERIMA KASIH
Terima kasih kepada orang tua, kerabat, teman dan serta STMIK Nusa Mandiri
REFERENSI
Bunadi, Zeembry. 2007. Membuat Animasi Kartu Ucapan Dengan Flah 8. Jakarta PT Elex Media Komputindo
Gunawan, Ibnu, dan Rudy Adipranata. 2006.
Pembuatan Prototipe Game Multiplayer
Online. ISSN: 1907-5022. Surabaya : Seminar Nasional Aplikasi Teknologi Informasi 2006.
Diambil dari:
http://digilib.its.ac.id/public/ITS-paper-29617-3404100030-Paper.pdf (10 juli 2014).
Fauzi, Muhammad Haki dan Rodiah. 2013. First Person Shooter 3D ”GHAMASHOOT” Dengan Blender Dan Unity 3D. ISSN: 1979-…. Depok :Seminar Nasional Teknologi Informasi dan Multimedia 2013. Diambil dari :http://rodiah.staff.gunadarma.ac.id/Publicatio ns/files/1799/First+Person+Shooter3D+SEM NASTEK+2013.pdf (11 juli 2014).
Marlinda. Linda. 2010.Pengaruh Internet dan Game education sebagai salah satu alat bantu pembelajaran dikelas untuk meningkatkan minat belajar siswa SMP di Jakarta Utara Vol 7 No. 2, Juni 2010 ISSN: 1412-0755, hal 404-416. Jurnal Universitas Paramadina
Nilwan, Agustinus. 2009. Pemrograman Animasi dan Game Profesional. Jakarta : PT Elex Media Komputindo
Binanto, Iwan. 2010. Multi Media Digital Dasar Teori Pengembangannya. Yogyakarta : C.V Andi Offset
Martono, 2013. Perancangan Game Edukasi “Fish Identity” Dengan Menggunakan Java. vol. 1
No.1, juli 2013. Diambil dari :
http://eprints.undip.ac.id/40500/1/7-39-1-PB.pdf (12 juli 2014).
Utomo, Lakoro. 2012.Perancangan Concept Art Game Berlatar Budaya Majapahit Sebagai Media Komunikasi Budaya. Vol. 1, No. 1. Surabaya 2012 : Jurnal Sains dan Seni ITS. Diambil dari:
http://research.pps.dinus.ac.id/lib/jurnal/downl oad.pdf (10 juli 2014).
Sibero, Ivan C. 2009. Langkah Mudah Membuat Game 3D. Yogyakarta : MediaKom.
Purnomo, dan dkk. Game Real Action RPG Online
Berbasis Flash: Alternatif bermain Game
Dengan Spesifikasi Perangkat Keras Minimal. Vol 3 No 2. Desember 2012 : jurnal Comtech
diambil dari :
http://eprints.binus.ac.id/id/eprint/26900
Sarve, dan Khatri. 3d Game And Development of 3d
Shooter Game Using Xna. ISSN: 2248-9622.
Maharashtra : International Journal of
Engineering Research and Aplications (IJERA). April 2014. Diambil dari : http://www.ijera.com/special_issue/ICIAC_A pril_2014/CS/V9/CS2328084.pdf (8 agustus 2014)