• Tidak ada hasil yang ditemukan

Perancangan Sistem Drainase

N/A
N/A
udin

Academic year: 2024

Membagikan "Perancangan Sistem Drainase"

Copied!
25
0
0

Teks penuh

(1)

Perancangan Sistem

Drainase

Agustin Purwanti, Ir., M.T

Konsep Drainase Konvensional dan

Drainase Berwawasan Lingkungan (Eco- Drain)

Willy Cahyadhiputra G, ST., M.T

Disusun Oleh

(2)

Definisi Sistem Drainase

Sistem drainase adalah jaringan infrastruktur yang dirancang untuk mengalirkan air dari suatu kawasan.

Sistem ini terdiri dari berbagai elemen, seperti saluran, gorong-gorong, dan bangunan pelengkap, yang bekerja sama untuk mengendalikan aliran air dan mencegah genangan.

Mencegah genangan air: Drainase yang baik membantu mengalirkan air hujan dan air buangan dengan cepat dan efisien, sehingga mencegah genangan air yang dapat menyebabkan kerusakan infrastruktur, mengganggu aktivitas masyarakat, dan menjadi tempat berkembangnya nyamuk.

Menjaga kesehatan lingkungan: Drainase yang baik membantu mencegah pencemaran air dan tanah dengan mengalirkan air limbah ke tempat pengolahan.

Meningkatkan kualitas hidup: Drainase yang baik membantu menciptakan lingkungan yang lebih sehat dan nyaman bagi masyarakat.

Manfaat

(3)

Sistem Drainase

Konvensional dan Eco-

Drain

(4)

Drainase Konvensional

Konsep dari sistem konvensional adalah membuang air genangan secepat-cepatnya ke sungai tanpa diresapkan kedalam tanah. Akibat dari sistem konvensional ini adalah :

Sungai akan menerima beban yang melampui kapasitasnya yang bisa menyebabkan banjir di musim hujan

Menurunkan kesempatan bagi air untuk meresap ke dalam tanah yang bisa

menyebabkan kekeringan di musim kemarau

Fluktuasi kandungan air tanah musim kemarau dan hujan yang sangat tinggi yang bisa menyebabkan tanah longsor

Source: Agawam, MA

Source: EU Science Hub Source: Researchgate

Agar air hujan yang turun tidak langsung terbuang ke sungai, maka air hujan diresapkan ke dalam tanah untuk menambah muka air tanah dengan menerapkan konsep drainase berwawasan lingkungan.

(5)

Sistem Drainase Berkelanjutan

Menurut Parkinson dan Ole Mark (2005), sistem drainase berkelanjutan merupakan suatu sistem drainase yang selain bertujuan untuk mengurangi permasalahan yang ditimbulkan oleh adanya limpasan air hujan di permukaan, juga bertujuan untuk mengurangi permasalahan polusi air (aquatic), mengkonversi sumber daya air dan meningkatkan nilai guna air terutama di lingkungan perkotaan (urban). Ekologi drainase (ecological drainage atau Ecodrainage) merupakan suatu pemikiran yang ditujukan untuk mendukung suatu sistem drainase berkelanjutan di wilayah perkotaan terutama di negara berkembang.

Source: SDGS(Sustainable Development Goals) Bappenas

(6)

Sistem Drainase Berwawasan Lingkungan (Eco- Drain)

Drainase berwawasan lingkungan dimaksudkan sebagai upaya mengelola kelebihan air dengan cara meresapkan sebanyak-banyaknya air ke dalam tanah secara alamiah atau mengalirkan air ke sungai dengan tanpa melampaui kapasitas sungai sebelumnya (Kementerian PU, 2011). Arahan penanganan drainase dapat dibagi menjadi 3 wilayah penanganan sebagai berikut :

Wilayah Hulu

• Limpasan air hujan dialirkan untuk kemudian diresapkan (pola retensi).

Wilayah Tengah

• Limpasan air hujan dialirkan ke kolam tampungan untuk ditampung sementara atau diresapkan bila memungkinkan (gabungan pola retensi dan detensi).

Wilayah Hilir

• Air limpasan dialirkan melalui saluran drainase ke waduk atau kolam untuk

penampungan sementara (pola detensi) sebelum dialirkan atau dipompa ke badan air

(sungai atau laut).

(7)

Pengelolaan Drainase Secara terpadu Berwawasan

lingkungan (Ecodrain)

(8)

Pengelolaan Drainase

Secara terpadu

Berwawasan lingkungan

(Ecodrain)

1. Penampungan Air

Hujan (PAH); 2. Sumur Resapan;

3. Kolam Detensi (On- site Stormwater Detention-OSD);

4. Kolam Retensi 5. Saringan Sampah

Manual dan Otomatis; 6. Bioremediasi;

7. Biofilter;

8. Pengolahan Kualitas Air dengan Rawa Buatan (Wetland

Constructed);

9. Fitoremediasi.

Beberapa elemen dalam sistem pengelolaan Ecodrain:

(9)

BANGUNAN PENAMPUNG AIR HUJAN

SKALA INDIVIDUAL

(10)

BANGUNAN

PENAMPUNG AIR HUJAN SKALA

KOMUNAL/ KAWASAN

(11)

BANGUNAN

PENAMPUNG AIR HUJAN SKALA

KOMUNAL/ KAWASAN

(12)

BANGUNAN RESAPAN AIR

(13)

Kolam Detensi (On-site Stormwater Detention -

OSD)

(14)

Saringan Sampah Manual dan Otomatis

(15)

Biofilter

(16)

Contoh Rawa Buatan Aliran Vertikal (Constructed Wetlands)

Pengolahan Kualitas Air dengan Rawa

Buatan (Wetland Constructed)

(17)

Operasi dan Pemeliharaan

Penggalian Sedimen di Siphon

Pengangkutan Sampah dari penyaring sampah Pengangkutan

Sampah

dari saluran

(18)

SISTEM JARINGAN

DRAINASE PERKOTAAN

(19)

SUMBER AIR BUANGAN

1. Rumah tangga 2. Perdagangan 3. Industri

4. Pendidikan 5. Kesehatan

6. Tempat Ibadah

7. Sarana Rekreasi, dsb

1. Air buangan domestik (maksimum air buangan domestik untuk daerah dan periode tertentu)

2. Infiltrasi air permukaan (hujan) dan air tanah 3. Air buangan industri dan komersil (tambahan

aliran maksimum dari daerah industri dan komersil)

SUMBER AIR BUANGAN KOTA

ESTIMASI TOTAL ALIRAN BUANGAN (untuk perencanaan)

(20)

SISTEM JARINGAN (1)

• Pada sistem pengumpulan air buangan perlu diingat bahwa ada 2 jenis air buangan (air hujan dan air kotor)

SISTEM/CARA BUANGAN

Sistem Terpisah Air kotor dan hujan dilayani oleh sistem saluran masing-masing

Sistem Tercampur Air kotor dan hujan melalui 1 saluran (tertutup)

Sistem Kombinasi

(21)

SISTEM JARINGAN (2)

Pertimbangan Pemilihan Sistem Terpisah :

1. Periode musim hujan dan kemarau terlalu lama

2. Kuantitas jauh berbeda antara air kotor dan hujan

3. Air kotor memerlukan pengolahan terlebih dahulu

Keuntungan:

1. Sistem saluran mempunyai dimensi kecil

2. Dapat mengurangi bahaya bagi kesehatan

Kerugian:

 Harus membuat 2 sistem saluran, tempat dan biaya lebih besar

(22)

SISTEM JARINGAN (3)

Pertimbangan Pemilihan Sistem Tercampur :

1. Debit buangan relatif kecil, sehingga dapat disatukan

2. Kuantitas air kotor dan hujan tidak jauh berbeda

3. Fluktuasi curah hujan relatif kecil

Keuntungan:

1. Hanya diperlukan 1 sistem penyaluran air

2. Terjadi pengenceran air buangan oleh air hujan

Kerugian:

Diperlukan area yang luas untuk instalasi tambahan

(23)

SISTEM JARINGAN (4)

Definisi Sistem Gabungan:

Perpaduan antara saluran air buangan dan air hujan, kedua saluran ini tidak disatukan tetapi dihubungkan dengan sistem perpipaan interseptor

Pertimbangan Pemilihan:

1. Perbedaan yang besar antara kuantitas air buangan dan air hujan

2. Periode musim kemarau dan hujan yang

lama, fluktuasi curah hujan tidak tetap.

(24)

FUNGSI SALURAN DALAM JARINGAN DRAINASE

FUNGSI SALURAN

INTERCEPTOR DRAIN

Sbg. pencegah terjadinya pembebanan aliran terhadap

daerah di bawahnya

COLLECTOR DRAIN Sbg. pengumpul debit dari

saluran drainase yang lebih kecil

CONVEYOR DRAIN Sbg. pembawa air buangan ke

lokasi pembuangan

(25)

Terimakasih

There’s still so much to learn, but knowing what you know now about some of the threats to the coasts and ocean, what are you willing to do to help protect it?

Referensi

Dokumen terkait

Bencana banjir selalu dikaitkan dengan musim penghujan, karena saat musim hujan inilah debit air yang berada di sungai semakin meningkat. Ditambah lagi apabila

Pembuangan sampah di sungai dapat menyebabkan muka air sungai semakin tinggi danjika curah hujan tinggi maka akan bisa menyebabkan banjir. Kondisi

Banjir sering terjadi di mana-mana akibat hujan. Di perkotaan, banjir dapat disebabkan oleh air hujan yang tidak tertampung lagi di sungai-sungai untuk di alirkan ke

Pada musim hujan, terdapat kawasan daerah aliran sungai (DAS) yang ketika hujan cepat mengalami banjir, tetapi ada juga yang datangnya banjir lebih lambat, bahkan ada yang

Sungai Welang salah satu sungai besar yang berada di Kabupaten Pasuruan yang pada saat curah hujan tinggi selalu menyebabkan banjir. Besarnya debit banjir

Muka air banjir yang tinggi pada saat musim hujan menyebabkan banyak daerah yang tergenang banjir Daerah rawan banjir menjadi daerah bebas banjir Normalisasi

Salah satu daerah yang memiliki resiko terjadinya banjir adalah Daerah Aliran Sungai Penguluran di Kabupaten Malang.. Curah hujan yang tinggi pada musim hujan dan daerah sekitar sungai

Pola Jaringan Drainase Siku Dibuat pada daerah yang mempunyai topografi sedikit lebih tinggi daripada sungai Sungai sebagai saluran pembuang akhir... Pola Jaringan Drainase Paralel