PERANCANGAN SISTEM INFORMASI PENCATATAN PENJUALAN PRODUK EMPING JAGUNG BERBASIS WEB
(STUDI KASUS : UMKM DI DESA SUDIMORO)
Disusun Oleh:
ADELLIAS RESTANTI - 200441100118
Dosen Pengampu:
Dr. YENI KUSTIYAHNINGSIH S.Kom., M.Kom
PROGRAM STUDI SISTEM INFORMASI FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS TRUNOJOYO MADURA BANGKALAN
2022-2023
2
PERANCANGAN SISTEM INFORMASI PENCATATAN PENJUALAN PRODUK EMPING JAGUNG BERBASIS WEB
(STUDI KASUS : UMKM DI DESA SUDIMORO)
Abstrak
Latar Belakang :Pada saat ini masih banyak sekali produk UMKM yang masih menggunakan system tradisional dalam mejalankan system administrasinya. Di desa Sudimoro memiliki beberapa UMKM salah satunya yakni UMKM produk emping jagung. Produk emping jagung merupakan salah satu produk yang banyak diminati oleh masyarakat. Dengan melihat perkembangan UMKM yang pesat ini pemanfaatan teknologi juga diperlukan untuk membantu menunjang kemajuan produk UMKM di desa Sudimoro. Salah satunya dengan membuat system pencatatan penjualan dengan cara yang lebih modern. Peneliti mengambil permasalahan mengenai kasus UMKM di desa Sudimoro yang selama ini belum memiliki media untuk pencatatan transaksi yang masih dilakukan secara manual. Selain itu konsumen juga masih harus datang ke tempat produksi jika ingin memesan atau mendapatkan produk emping jagung.
Tujuan penelitian ini yaitu untuk merancang system informasi pencatatan penjualan produk emping jagung. Metode yang digunakan adalah metode SDLC (System development life cycle) dengan model proses Waterfall yakni analisis, design, code generation, pengujian dan support serta menambahkan kuisioner guna mendapatkan hasil dan mengetahui seberapa besar manfaat dari sistem yang dibuat. Pengujian dengan menggunakan metode pengujian blackbox. Aplikasi ini dibuat dengan menggunakan program PHP dan MySQL, user interface HTML dan CSS, software Google Chrome, XAMP, Dreamweaver dan database MySQL.
Hasil yang diharapkan bahwa system informasi yang dirancang dapat membantu mempermudah pencatatan pada penjualan produk emping jagung di UMKM Sudimoro.
Kata kunci : System informasi, Penjualan, UMKM, Metode SDLC, Waterfall
3 DAFTAR ISI
BAB I PENDAHULUAN ... 5
1.1 Latar Belakang ... 5
1.2 Rumusan Masalah ... 6
1.3 Tujuan dan Manfaat Penelitian ... 7
1.3.1 Tujuan Penelitian ... 7
1.3.2 Manfaat Penelitian ... 7
1.4 Batasan Masalah ... 7
BAB II LANDASAN TEORI ... 8
2.1 Konsep Dasar Sistem ... 8
2.2 Website ... 8
2.3 Penjualan ... 9
2.4 Metode Waterfall ... 9
2.5 Model Pengembangan Sistem ... 9
2.6 UMKM ... 10
2.7 Penelitian Sebelumnya ... 11
BAB III METODOLOGI PENELITIAN ... 28
3.1 Studi Literatur ... 28
3.2 Pengumpulan Data ... 28
3.2.1 Sumber Data Primer ... 28
3.2.2 Sumber Data Sekunder ... 29
3.3 Perancangan Sistem ... 29
3.4.1 Analisis Kebutuhan ... 31
3.4.2 Desain Sistem ... 31
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN ... 36
4.1 Tampilan Antar Muka Menu Login ... 36
4.2 Tampilan Dashboard Notes ... 36
4.3 Tampilan Stok Barang ... 37
4.4 Tampilan Input Stok Barang ... 37
4.5 Tampilan Barang Masuk ... 38
4.6 Tampilan Input Barang Masuk ... 39
4
4.7 Tampilan Barang Keluar ... 39
4.8 Tampilan Input Barang Keluar ... 40
4.9 Logout ... 40
BAB V PENUTUP ... 41
5.1 Kesimpulan ... 41
5.2 Saran ... 41
DAFTAR PUSTAKA ... 42
5 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang
Peningkatan kesejahteraan manusia menjadi tujuan khusus untuk masyarakat Indonesia. Banyak masyarakat yang memilih untuk membuka sebuah usaha atau bisnisnya sendiri. Salah satu bisnis dalam skala mikro, kecil, dan menengah atau disebut UMKM. Meski dengan skala yang belumterlalu besar UMKM ini sudah mampu menghasilkan keuntungan yang besar. Namun UMKM masih menekankan prinsip menekan pengeluaran biaya menjadi seminimum mungkin. Transaksi yang terjadi pada bisnis UMKM memerlukan bantuan teknologi informasi dengan bantuan teknologi agar membantu pekerjaan khususnya dalam mengelola data berbentuk angka serta sistem administrasinya menjadi lebih mudah diakses [1].
Pada kasus ini UMKM emping jagung menjadi objek penelitian dikarenakan permintaan konsumen terhadap pemesanan emping jagung semakin meningkat. Bertambahnya pengusaha emping jagung menjadikan persaingan juga makin bertambah. Untuk menjaga daya saing dibutuhkan inovasi dalam usaha emping jagung . UMKM yang menjadi objek penelitian ini yaitu UMKM emping jagung di desa Sudimoro. Dikarenakan saat ini pencatatan administrasi seperti data penjualan dan stoknya masih menggunakan sistem manual menggunakan kertas sehingga data yang disimpan dapat hilang ataupun rusak, selain itu dapat memakan banyak waktu ketika melakukan pencarian data terdahulu [2].
Oleh karena itu perlu dilakukan pembangunan sistem pencatatan penjualan untuk pembenahan dalam pengolahan data-data UMKM ini. Sangat disayangkan apabila pengolahan datanya masih belum dilakukan dengan baik dikhawatirkan suatu saat terjadi penyelewengan data atau kerusakan dan kehilangan data. Merancang sebuah sistem yang dapat mengotomatisasi data- data UMKM menggunakan metode SDLC dengan model waterfall untuk membantu mempercepat pengolahan data menjadi informasi, sehingga informasi yang didapatkan menjadi lebih relevan dan akurat [1].
6
Waterfall adalah salah satu jenis model pengembangan aplikasi dan termasuk ke dalam classic life cycle (siklus hidup klasik), yang mana menekankan pada fase yang berurutan dan sistematis. Untuk model pengembangannya, dapat dianalogikan seperti air terjun, dimana setiap tahap dikerjakan secara berurutan mulai dari atas hingga ke bawah. Dengan menggunakan model SDLC jenis ini, mempunyai rangkaian alur kerja sistem yang jelas dan terukur. Serta dapat menyelesaikan pekerjaan sesuai dengan alokasi waktu yang telah ditentukan sebelumnya. Waterfall merupakan pendekatan yang sangat metodis, dimana setiap informasi akan tercatat dengan baik dan terdistribusi secara cepat dan akurat.
Penelitian ini bertujuan untuk mengevaluasi sistem penjualan produk UMKM emping jagung kemasan yang selama ini digunakan oleh Pabrik rumahan emping jagung Sudimoro. Dan untuk mengetahui permasalahan apa saja yang ada didalam sistem informasi pencatatan penjualan emping jagung kemasan tersebut. Selain observasi, wawancara juga dilakukan untuk melengkapi data yang dibutuhkan. Wawancara dilakukan kepada pemilik dan staff pabrik rumahan emping jagung Sudimoro untuk mencari data mengenai kekurangan dari sistem yang sedang berjalan serta kebutuhan – kebutuhan lain yang diperlukan yang belum tercukupi dari sistem yang telah ada sekarang [3].
Kepustakaan dilakukan untuk menunjang metode wawancara dan kuisioner yang telah dilakukan. Pengumpulan informasi yang dibutuhkan dilakukan dengan mencari referensi – referensi yang berhubungan dengan penelitian yang dilakukan, referensi dapat diperoleh dari buku – buku atau internet [3].
1.2 Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah yang telah di uraikan diatas maka rumusan masalahnya yaitu Bagaimana merancang sistem pencatatan penjualan produk emping jagung berbasis web dengan metode SDLC waterfall?
7 1.3 Tujuan dan Manfaat Penelitian
1.3.1 Tujuan Penelitian
Berdasarkan permasalahan yang telah diuraikan di atas maka tujuan penelitian ini yaitu Merancang sistem pencatatan penjualan produk emping jagung berbasis web dengan metode SDLC Waterfall.
1.3.2 Manfaat Penelitian
Manfaat yang diharapkan dari penelitian sistem informasi penjualan berbasis Web pada UMKM Emping jagung ini adalah:
1. Manfaat bagi pihak akademik.
Bagi pihak akademik secara tidak langsung fungsinya sebagai dimensi intelektual dan bahan referensi untuk membantu mahasiswa semester bawah yang akan menyusun proyek akhir.
2. Manfaat Bagi UMKM emping jagung Sudimoro
Pihak kedai akan memperoleh aplikasi sistem informasi berbasis web yang bisa digunakan untuk meningkatkan keefektifan penjualan 3. Manfaat Bagi Peneliti Lain
Bagi peneliti lain, diharapkan penelitian ini dapat menjadi sebuah rujukan bagi sivitas akademika yang ingin mengangkat penelitian sejenis.
1.4 Batasan Masalah
Pembatasan masalah diperlukan untuk memfokuskan penelitian yang dilakukan. Berikut ini pembatasan masalah:
1. Untuk membatasi masalah, Sistem Informasi ini hanya diaplikasikan pada UMKM emping jagung di desa Sudimoro. Hal ini dikarenakan objek penelitiannya di UMKM emping jagung Sudimoro.
2. Sistem Informasi ini hanya membahas tentang kejelasan pencatatan penjualan serta data-data yang ada di UMKM emping jagung tersebut.
8 BAB II
LANDASAN TEORI 2.1 Konsep Dasar Sistem
Sistem adalah sekelompok unsur yang erat kaitannya satu dengan lainnya, yang mempunyai fungsi untuk mencapai tujuan tertentu yang dilakukan secara bersama-sama. Sebuah informasi yang disampaikan harus memiliki kualitas dari informasi tersebut. Kualitas dari suatu informasi (quality of information) tergantung dari 3 hal, yaitu informasi harus akurat, tepat waktu dan relevan. Maksud dari ketiga hal tersebut adalah akurat, berarti informasi harus bebas dari kesalahan-kesalahan dan tidak bias atau menyesatkan, tepat waktu, berarti informasi yang datang pada penerima tidak boleh terlambat. Dan relevan, berarti informasi tersebut mempunyai manfaat untuk pemakainya [4].
Sistem adalah kumpulan dari unsur, komponen, maupun variabel yang terorganisir, dan saling berinteraksi, serta bergantung satu sama lain[5].
2.2 Website
Website adalah sekumpulan halaman- halaman dari halamn web yang sudah di publikasikan di jaringan internet dan memiliki domain/URL yang dapat diakses semua pengguna internet dengan cara mengetikkan alamat webnya, halaman website yang memuat informasi berupa data teks, gambar, suara, animasi, video atau gabungan dari data-data tersebut, baik dalam bentuk statis maupun dinamis[6] .Sejak awal 1990, world wide web atau website berevolusi baik kehidupan pribadi maupun professional. Website menjadi perpustakaan informasi yang dapat diakses oleh mesin pencari dan portal dimanapun dan kapanpun, selain itu website juga terus berkembang dengan pesat.
Web menjadi tempat penyimpanan media yang memfasilitasi hosting dan berbagi sumber daya yang sering kali gratis dan sebagai pendukung layanan do-it- yourself. Web juga menjadi platform perdagangan tempat orang dan perusahaan semakin menjalankan bisnisnya. Kumpulan halaman yang saling terhubung yang di dalamnya terdapat beberapa item seperti dokumen dan gambar yang tersimpan di dalam web server. Web app adalah sebuah aplikasi yang berada dalam web
9
server yang bisa user akses melalui browser. Web app biasanya menampilkan data user dan informasi dari server.
2.3 Penjualan
Penjualan sendiri pada umumnya diartikan sebagai pemindahan produk yang dihasilkan oleh perusahaan baik itu barang ataupun jasa dari produsen ke tangan konsumen. Sistem penjualan digunakan untuk menangani transaksi penjualan barang atau jasa, baik secara kredit maupun tunai. Dalam penjualan tunai, barang atau jasa baru diserahkan oleh bagian pengiriman kepada pembeli jika bagian kasir telah menerima uang dari pembeli. Dalam transaksi penjualan secara kredit, jika order dari pelanggan telah dipenuhi dengan pengiriman barang atau penyerahan jasa untuk jangka waktu tertentu perusahaan memiliki piutang kepada pelanggannya., menawarkan, dan mempertukarkan produk yang bernilai dengan pihak lain [2].
2.4 Metode Waterfall
Waterfall atau air terjun adalah model yang digunakan untuk pengembangan perangkat lunak ini. Model berkembang secara sistematis dari satu tahap ke tahap lain dalam mode seperti air terjun. Model mengusulkan sebuah pendekatan kepada pengembangan software yang sistematik dan sekuensial yang mulai dari tingkat kemajuan sistem pada seluruh analisis, desain, kode, pengujian dan pemeliharaan. Model ini melingkupi aktivitas- aktivitas sebagai berikut : rekayasa dan pemodelan sistem, analisis kebutuhan, desain, koding, pengujian dan pemeliharaan [7].
Model pengembangan ini bersifat linear dari tahap awal pengembangan sistem yaitu tahap perencanaan sampai tahap akhir pengembangan sistem yaitu tahap pemeliharaan. Tahapan berikutnya tidak akan dilaksanakan sebelum tahapan sebelumnya selesai dilaksanakan dan tidak bisa kembali atau mengulang ke tahap sebelumnya.
2.5 Model Pengembangan Sistem
Model pengembangan yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode waterfall.
a. Analisa Kebutuhan
10
Menganalisa dan mengumpulkan data untuk dijadikan referensi mengenai perangkat lunak yang diperlukan dalam perancangan website.
b. Desain Software
Membuat desain sistem yang akan di buat, dari awal hingga akhir agar memudahkan dalam merealisasikan website yang akan dibuat.
c. Pengkodean
Melaksanakan pengkodean atau coding (membuat kalimat perintah menggunakan bahasa komputer) mencoba kebenaran perangkat lunak per modul yang telah di install pada unit komputer di sini menggunakan Php MySQL dan XAMPP.
d. Pengujian
Pada tahap ini melakukan pengajian sistem website yang telah di buat, mencari bug-bug atau kesalahan sistem yang terjadi menggunakan Black Box Testing, sehingga dapat mengurangi kesalahan yang terjadi pada sistem.
e. Pemeliharaan
Pada tahap ini dapat mengulangi proses pengembangan mulai dari analisis spesifikasi untuk perubahan perangkat lunak yang sudah ada, tapi tidak untuk membuat perangkat lunak baru [2].
2.6 UMKM
Menurut Undang-Undang Republik Indonesia No. 20 Tahun 2008 tentang UMKM. Dalam UU tersebut disebutkan bahwa UMKM adalah sesuai dengan jenis usahanya yakni usaha mikro, usaha kecil dan usaha menengah.
UMKM adalah dilakukan dengan batasan omzet per tahun, jumlah kekayaan atau aset, serta jumlah karyawan. Sedangkan usaha yang tak masuk sebagai UMKM adalah dikategorikan sebagai usaha besar. Usaha besar adalah usaha ekonomi produktif yang dilakukan oleh badan usaha dengan jumlah kekayaan bersih atau hasil penjualan tahunan lebih besar dari usaha menengah. Usaha besar meliputi usaha nasional milik negara atau swasta, usaha patungan, dan usaha asing yang melakukan kegiatan ekonomi di Indonesia. Terdapat beberapa kriteria-kriteria tertentu supaya sebuah usaha dapat dikatakan sebagai UMKM. Hal ini penitng digunakan untuk pengurusan surat izin usaha
11
ke depannya sekaligus menentukan besaran pajak yang akan dibebankan kepada pemilik UMKM.
2.7 Penelitian Sebelumnya
No. Penulis Judul Hasil Review
1. Andi Taufik, JUMIKA Vol 6 No. 2 (2019) – PISSN : 2355- 7494 – EISSN : 2541- 6316 JURNAL
Perancangan Sistem Informasi Penjualan Makanan Kucing Dan Anjing Berbasis Web
Dalam proses penjualan tunai pada Siego Petshop masih dilakukan secara manual.
Mulai dari proses pencarian data hingga ke pembuatan laporan masih membutuhkan waktu yang lumayan lama dan tidak efisien. Pembuatan laporan maupun proses pendataan masih sangat rentan akan kesalahan input dan kehilangan data. Dengan adanya program atau sistem
penjualan yang
terkomputerisasi dan berbasis web, proses penjualan di Siego Petshop mulai lebih baik dikarenakan sedikit terjadinya kehilangan atau kerangkapan data, proses pencarian data lebih efisien dan pembuatan laporan yang lebih menghemat waktu dan lebih akurat [2].
2. Fitriyana, Adi Sucipto. Jurnal Teknologi dan
Sistem Informasi Penjualan Oleh Sales Marketing Pada Pt
PT Erlangga Mahameru merupakan perusahaan yang bergerak pada bidang
12 Sistem
Informasi (JTSI) Vol. 1, No. 1, Juni 2020, 105 - 110
Erlangga Mahameru penerbitan buku- buku yang berkaitan dengan pendidikan seperti buku sekolah, fiksi dan non fiksi, serta referensi.
Proses penjualan buku yang telah diterbitkan ditujukan bagi sekolah-sekolah, masih memiliki beberapa kendala.
Penelitian ini dilakukan untuk membuat sistem informasi yang dilakukan oleh sales marketing. Sehingga sistem yang dikembangkan ini layak untuk di implementasikan [5].
3. Nandang Iriadi, Nia Rosdiana.
Jurnal Khatulistiwa Informatika, Vol. V, No. 1 Bulan Juni 2017
Perancangan Sistem Informasi Penjualan Minuman Kemasan Berbasis Web Pada Toko Bambu Sejahtera Bekasi
Toko Bambu Sejahtera merupakan salah satu perusahaan penjualan minuman yang berlokasi di daerah Pondokgede – Bekasi.
Pada Toko Bambu Sejahtera penulis melakukan analisis sistem penjualan yang sedang berjalan. Yang dilakukan di perusahaan penjualan masih belum mendapatkan pendapatan yang maksimal.
Penghasilan yang belum tentu, kurangnya promosi dan kurangnya tempat yang strategis membuat Toko Bambu Sejahtera belum dikenal masyarakat luas. Oleh
13
karena itu, tujuan dari penelitian ini adalah merancang suatu sistem informasi penjualan produk berbasis web atau lebih dikenal dengan E-Commerce dengan menggunakan bahasa pemrograman PHP dan MySQL [3].
4. Lasminiasih, Ali Akbar, Ranti Putri Pratiwi.
Perancangan Sistem Informasi
Pembukuan Berbasis Website Bagi Ukm Percetakan Di Kota Depok
Salah satu bentuk perkembangan teknologi yaitu dengan adanya sarana internet dan berbagai aplikasi yang mendukung untuk mempermudah kerja bagi pengguna. Sehingga wirausaha juga harus melakukan pengembangan usaha berbasis teknologi seperti adanya aplikasi pembukuan. Tujuan dari penelitian perancangan sistem informasi pembukuan adalah untuk mengetahui tingkat kemampuan UKM percetakan dalam menggunakan aplikasi pembukuan dan merancang sistem informasi pembukuan yang sederhana dan mudah dipahami oleh UKM. Objek penelitian adalah UKM percetakan most brothers di
14
kota depok. Hasil dari penelitian ini adalah UKM masih menggunakan sistem pembukuan secara manual dengan mencatat transaksi usaha seperti laporan arus kas dengan menggunakan buku kas [4].
5. Rahmat Hidayat, Siti Marlina, Lila Dini Utami
Perancangan Sistem Informasi Penjualan Barang Handmade Berbasis Website Dengan Metode Waterfall
Banyaknya usaha yang dilakukan setiap manusia dalam berbagai penjualan baik secara tradisional maupun secara modern, membuat orang melakukan berbagai cara dengan memanfaatkan teknologi yang ada. Salah satu aktivitas yang dilakukan adalah dengan menggunakan media internet atau online dalam mengembangkan
penjualannya atau lebih dikenal dengan e-commerce, contohnya penjualan barang handmade melalui website.
Berdasarkan uraian di atas, penulis mencoba membuat sebuah rancangan website penjualan barang handmade yang bertujuan untuk mempromosikan dan memberikan sebuah
15
informasi seputar produk, harga produk dan detail produk barang handmade dengan cepat dan ter-update.
Penggunaan website diharapkan dapat memperluas jangkauan pemasaran produk tanpa dibatasi oleh ruang dan waktu, sehingga dapat
meningkatkan penjualan.
Sistem penjualan berbasis web ini dikembangkan dengan menggunakan metode pengembangan waterfall, dengan bahasa pemrograman PHP dan database yang digunakan adalah MySQL.
Diharapkan dengan sistem penjualan barang handmade yang menggunakan Website ini dapat mengurangi biaya yang dikeluarkan untuk pemasaran produk dan promosi serta mampu meningkatkan kegiatan pemasaran dan penjualan barang Handmade menjadi lebih efektif dan efisien tanpa harus ke toko secara langsung [8].
6. Achmad Ainun Zachy, Izzatul
Perancangan Sistem Informasi Penjualan
Penggunaan media internet di era yang semakin modern ini
16 Umami,
Muhammad Gugus Azhari.
Jurnal
Teknologi Dan Sistem
Informasi Bisnis Vol. 4 No. 1 Juli 2022 Hal. 427-431
Produk Sepatu Umkm Berbasis Website
di manfaatkan sebagai sarana informasi dan komunikasi secara global dengan tujuan meningkatkan bisnis agar dapat menjangkau konsumen di berbgai daerah. pelaku usaha UMKM dan pengusaha mikro yang lainya kini menggunakan internet sebagai salah satu cara memasarkan produk yang di jual agak mudah di cari dan di jangkau oleh konsumen yang lebih luas, selain itu kegunaan media internet sebagai sarana bisnis yaitu dapat melakukan transaksi jual beli barang secara mudah tanpa harus datang ke toko untuk membeli barang tersebut. Penelitian ini merancang agar pelaku usaha UMKM pengrajin sepatu dapat menjadi sebuah toko online yang menjual barang yang telah di produksi agar dapat menjangkau pasar yang lebih luas dengan produk berbagai macam sepatu yang bervariasi guna menarik pembeli. Untuk itu agar penjualan lebih meningkat
17
gagasan ini menjadi pertimbangan dan perlu adanya tindak lanjut guna membangun sebuah aplikasi berbasis website berupa toko online guna membantu para pelaku usaha UMKM dalam memasarkan berbagai produknya [6].
7. Didi Susianto.
Jurnal
Multidisiplin Ilmu, 1 (2), Tahun 2022 e- ISSN: 2828- 6863
Membangun Sistem Informasi Usaha Mikro Kecil Dan Menengah (Umkm) Berbasis Web
Sistem informasi terhadap UMKM olahan makanan harus dibangun dan mulai menggunakan sistem komputerisasi dan pemasaran secara online. Cara ini diharapkan memudahkan didalam pencarian informasi mengenai profil UMKM, produk-produk unggulan, dan lain sebagainya. Pemasaran yang dilakukan secara online dapat mendorong masuknya produk UMKM lebih luas.
Tujuan penelitian ini untuk menghasilkan sistem informasi yang dapat meningkatkan perekonomian anggota-anggota UMKM dalam segi pemasaran produk dan untuk menghasilkan sistem informasi yang dapat menampilkan produk UMKM
18
kepada masyarakat luas khususnya pengguna website Hasil dari penelitian ini berupa aplikasi pengolahan data dapat menghasilkan informasi yang dibutuhkan secara efektif dan efisien sehingga pembuatan data pada UMKM Kecamatan Negeri Katon tidak terlambat.
Selain itu Sistem Informasi pemasaran produk pada UMKM Kecamatan Negeri Katon yang baru ini lebih mudah dalam proses pemesanan dan pembayaran produk pada UMKM Kecamatan Negeri Katon [9].
8. Fitro Nur Hakim,Achmad Solechan.
Perancangan Sistem Informasi Penjualan Online Pada UKM Industri Monel Desa Kriyan Jepara
Fenomena menarik pada UKM Seni Sakti Monel, serta UKM Kerajinan Monel Belimbing Keris di Desa Kriyan
Kecamatan Kalinyamatan – Jepara antara lain : kualitas asesoris berbahan monel dari Desa Kriyan tergolong berkualitas baik, namun tidak didukung dengan promosi yang menarik, sumber daya manusia (pengrajin) dan penjual asesoris di Desa
19
Kriyan masih mengandalkan pelanggan lama. Dari permasalahan tersebut maka menarik untuk dilakukannya perancangan e- commerce pada UKM Industri Monel Desa Kriyan Jepara[10].
9. Ibnu Dwi Lesmono
Rancang Bangun Sistem Informasi Penjualan Sepatu Berbasis Website Dengan Metode Waterfall
Seiring dengan bertambah pesatnya penggunaan internet, situs penjualan atau e-commerce muncul memberikan kemudahan bagi masyarakat dalam bidang pencarian informasi serta kebutuhan. Perkembangan e- commerce dapat memicu timbulnya usaha di bidang apapun pada dunia maya.
Perancangan sistem informasi penjualan sepatu berbasis web untuk memberikan pelayanan yang lebih baik lagi bagi pelanggan dan mempermudah dalam membeli produk sepatu.
Berdasarkan hasil penelitian pengembangan website sangat penting terutama untuk mengatasi persaingan bisnis sekarang ini khususnya penjualan sepatu, dalam melakukan kegiatan transaksi
20
mulai dari proses order, menyimpan data produk, mengubah data produk serta menghapus data produk sehingga menghasilkan informasi yang cepat, tepat, akurat dan menarik bagi pelanggan [11].
10. Dadan Zaliluddin, Rohmat
Perancangan Sistem Informasi Penjualan Berbasis Web (Studi Kasus Pada
Newbiestore)
E-COMMERCE merupakan pengembangan dari aktivitas perdagangan dengan menggunakan internet.
Dengan adanya e-commerce ini banyak sekali keuntungan yang dihasilkannya. Aplikasi perangkat lunak komputer dan Internet telah berkembang untuk E- Comerce dapat membantu mendongkrak penjualan dengan pasar yang lebih luas.
Dalam jurnal ini diuraikan Penerapan e-commerce dalam penjualan sebuah distro pakaian menggunakan metodologi waterfall dan penggambaran data dengan UML[7].
11. Marinda Nurul Ilmi, Farindika Metandi
Perancangan Sistem Informasi Produksi Dan Penjualan Pada Umkm Bakpia
Penelitian ini bertujuan untuk merancang Sistem Informasi Produksi dan Penjualan pada UMKM Bakpia dengan studi
21
(Studi Kasus Aa Bakery)
kasus AA Bakery. AA Bakery merupakan UMKM yang bergerak di bidang produksi dan distribusi.
Usaha ini memproduksi bakpia dan produk lainnya dalam jumlah besar namun
belum menerapkan
pencatatan terhadap stok bahan maupun stok produk, sehingga diperlukan sebuah sistem informasi untuk membantu dalam pencatatan stok bahan dan produk.
Perancangan sistem informasi
untuk AA Bakery
menggunakan alat analisis yakni alur bisnis usaha, yang telah digambarkan dalam bentuk desain sistem DFD level 0 (Context Diagram), DFD level 1, dan ER- Diagram. Pada penelitian ini telah dihasilkan dokumen cetak biru untuk pengembangan sistem informasi produksi dan penjualan pada UMKM Bakpia [1].
12. S Luckyardi Perancangan Sistem Informasi Penjualan Busana Muslim
Tujuan dari penelitian ini adalah merancang sebuah sistem informasi pemasaran
22
Berbasis Web produk busana muslim dengan konsep marketplace guna menyediakan media belanja online khusus busana muslim. Metode pendekatan sistem yang digunakan yaitu pendekatan berorientasi objek
dengan metode
pengembangan sistem prototype. media promosi yang dirancang dengan menggunakan teknologi informasi berbasis web sangat
diperlukan untuk
memudahkan dalam
memperoleh informasi konsumen. Berdasarkan hasil penelitian, mempromosikan produk menggunakan website dapat memberikan informasi barang yang akan dijual, laporan data penjualan, dan ketersediaan barang. Sistem informasi ini tentunya akan semakin memudahkan penjual dan pembeli dalam bertransaksi untuk meningkatkan perekonomian penjual dan meningkatkan kebutuhan akan pakaian muslim di kalangan masyarakat [12].
23 13. Ika Yuniva,
Andriansah, Ditha Julia Maulina
Perancangan Sistem Informasi Penjualan Produk Hasil Daur Ulang Sampah Berbasis Website Dengan Pendekatan Metode Waterfal
Dalam proses penjualan hasil daur ulang sampah yang dibuat oleh ibu-ibu PKK (Pembinaan Kesejahteraan Keluarga) Kelurahan Gebang Raya Tangerang masih menggunakan sistem manual, dengan memanfaatkan penjualan di berbagai kegiatan pameran atau di sekitar lingkungan kelurahan, sehingga memungkinkan kurangnya promosi yang luas dan kesalahan dalam pencatatan data penjualan.
Tujuan penelitian ini untuk menghasilkan sebuah website penjualan produk hasil daur ulang sampah sebagai media pemasaran dan membantu ibu-ibu PKK Kelurahan Gebang Raya dalam meningkatkan penjualan.
Dengan adanya rancangan sistem informasi penjualan produk hasil daur ulang sampah berbasis website ini dapat membantu ibu-ibu PKK Kelurahan Gebang Raya untuk mempromosikan produk hasil daur ulang sampah melalui internet.
24
Bentuk penelitian ini berupa studi kasus dengan metode observasi dan studi pustaka dalam mengumpulkan data yang dibutuhkan. Sedangkan Kebutuhan sistem pada perancangan sistem informasi penjualan produk hasil daur ulang sampah berbasis website[13].
14. Reza Fahlevi Ahmad, Novrini Hasti
Sistem Informasi Penjualan Sandal Berbasis Web
Toko Cucko Bandung adalah
dalam penjualan,
mempromosikan dan pemesanan masih dengan manual ,hal ini kurang efektif karena tidak ada informasi yang detail mengenai sandal pada toko cucko untuk
komsumen. Proses
pemesanan yang sedang berjalan pada toko cucko bandung masih menggunakan via bbm, whatshap atau datang lansung ke tempat, hat tersebut masih kurang efesien. Pencatatan dan pengecekan data – data transaksi, data pelanggan, data barang ,masih dilakukan dengan manual dalam arsip dokumen tertulis, kehilangan data masih besar
25
kemungkinan akan rentan terjadi. Dengan adanya Sistem Informasi berbasis Website diharapkan dapat mempermudah proses pelayanan penjulan, pemensanan dan pengolahan data pada perusahaan ini[14].
15. Asep
Abdurrahman, Siti Masripah
Metode Waterfall Untuk Sistem Informasi Penjualan
Sistem yang terjadi pada toko kue Manika yang bergerak dalam bidang penjualan makanan, masih melakukan proses transaksi penjualan secara manual, mulai dari pencatatan pelanggan, penyimpanan data-data yang berhubungan dengan proses penjualan,sehingga saat proses berlangsung terjadi kesalahan dalam pencatatan, kurang akuratnya laporan
yang dibuat dan
keterlambatan dalam pencarian data-data yang diperlukan. Untuk mengatasi permasalahan tersebut penulis menggunakan pengembangan sistem yaitu Software Development Life Cycle (SDLC) dengan metode Waterfall dalam perancangan sistem informasi, dimulai dari
26
menganalisa kebutuhan software, desain, implementasi, dan Testing.
Perancangan sistem informasi merupakan solusi yang terbaik untuk memecahkan permasalahan-permasalahan yang ada pada perusahaan ini, serta dengan sistem yang terkomputerisasi dapat tercapai suatu kegiatan yang efektif dan efisien dalam menunjang aktivitas pada perusahaan[15].
16. Oky Irnawati Implementasi Metode Waterfall Pada Sistem Informasi Stock Opname
Perkembangan teknologi merubah pengelolaan sistem yang semula dilakukan secara
manual menjadi
terkomputerisasi. Dalam mengelola sistem persediaan suku cadang PT. Setiajaya
Mobilindo telah
memanfaatkan teknologi informasi menggunakan aplikasi berbasis desktop.
Namun masih ada
permasalahan pada sistem yang berjalan diantaranya tidak tersedianya program untuk melakukan stock opname sehingga sulit melihat kesesuaian barang
27
yang ada di gudang dengan data pada database, tidak adanya program untuk melihat alur keluar masuk barang sehingga sulit mencari rincian transaksi barang.
Berdasarkan uraian yang dikemukakan diatas maka peneliti ingin memberikan solusi dengan memperbaiki program yang telah ada dengan metode waterfall mulai dari analisa kebutuhan perangkat lunak, desain, pengkodean, hingga pengujian. Perbaikan program akan dimulai dari perencanaan sistem hingga tahap perancangan sistem yang rinci, mencakup perancangan database, perancangan kontrol, perancangan input output, hingga teknologinya.
Diharapkan dengan perbaikan program yang telah ada akan dihasilkan program yang sesuai dengan kebutuhan pengguna serta dapat menjadi solusi untuk permasalahan yang ada sekarang[16].
28 BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
Metode penelitian ini bertujuan untuk menjelaskan alur kegiatan yang akan dilakukan selama penelitian berlangsung.
Gambar 3.1 Metode Penelitian
3.1 Studi Literatur
Penelitian ini diawali dengan melakukan studi literatur untuk teori pendukung dan penelitian terdahulu yang relavan tentang pengujian usability, model Waterfall, metode SDLC. Dari berbagai rujukan landasan teori tersebut, ditentukan data yang akan digunakan dalam pengujian.
3.2 Pengumpulan Data
Metode pengumpulan data yang digunakan adalah dengan memadukan data dari sumber data primer dan sumber data sekunder yang menunjang kepada tujuan dan sasaran studi.
Untuk lebih jelasnya diuraikan secara berikut : 3.2.1 Sumber Data Primer
Metode pengumpulan data primer dilaksanakan dengan cara sebagai berikut :
a. Observasi
Mengamati secara langsung proses transaksi pada UMKM Emping jagung untuk memperoleh gambaran yang jelas mengenai objek yang diteliti.
Start Studi Literatur Pengumpulan Data
Perancangan Sistem Implementasi dan
Pembahasan Kesimpulan
Stop
29 b. Wawancara
Melakukan komunikasi tanya jawab secara langsung dengan pemilik UMKM Emping jagung mengenai cara pembuatan Emping jagung serta tata cara emping jagung masuk dari supplier hingga keluar ke konsumen.
c. Penelusuran
Kepustakaan Mengggunakan beberapa buku sebagai referensi, untuk memperoleh penjelasan yang bersifat teori yang berhubungan dengan masalah yang diteliti.
3.2.2 Sumber Data Sekunder
Sumber data sekunder diambil dari internet yang berhubungan dengan penilitian tugas akhir ini, misalnya data-data tentang pahatan Jepara serta segala yang berhubungan dengan Emping jagung yang ada di toko emping jagung UMKM Sudimoro.
3.3 Perancangan Sistem
Adapun metode penyelesaiannya memakai model waterfall. Model waterfall mengusulkan sebuah pendekatan kepada perangkat lunak yang sistematis dan sekuensial yang mulai pada tingkat analisis, desain, kode, pengujian, dan pemeliharaan. Tahapan model ini meliputi :
1. Sistem Enginering
Dalam tahap ini, yang dilakukan penulis adalah mengumpulkan data yang bertujuan untuk memudahkan dalam pembuatan sistem informasi.
2. Analisis
Pada tahap ini, penulis menganalisis data yang terkumpul dan mempelajari data apa saja yang dibutuhkan dalam pembuatan sistem informasi ini. Dengan menganalisis data yang terkumpul dan mempelajari data apa saja yang dibutuhkan diharapkan bisa mempermudah dalam pembuatan sistem informasi.
3. Design
30
Dalam tahap ini design ini yang dilakukan adalah mendesign struktur data, arsitektur Perangkat lunak dan perincian prosedur. Pada tahap design ini maka akan terlihat gambaran atau rancangan sistem informasi yang dibuat.
4. Coding
Pada tahap ini yang dilakukan adalah membuat kode atau rumusan yang bisa dimengerti oleh mesin dan bisa dieksekusi oleh komputer.
Yang menjadi target tahap coding adalah menuliskan program secara rinci pada setiap modul.
5. Testing
Setelah kode program selesai dibuat dan program dapat berjalan, testing dapat dimulai. Testing difokuskan pada logika internal dari perangkat lunak, fungsi eksternal, dan mencari segala kemungkinan kesalahan. Dan memeriksa apakah sesuai dengan hasil yang diinginkan.
6. Maintenance
Perangkat lunak setelah diberikan pada pelanggan, mungkin dapat ditemui error ketika dijalankan dilingkungan pelanggan. Atau mungkin pelanggan meminta penambahan fungsi, hal ini menyebabkan faktor pemeliharaan ini menjadi penting dalam penggunaan metode ini.
Pemeliharaan ini dapat berpengaruh pada semua langkah yang dilakukan sebelumnya.
Dari uraian di atas, dapat digambarkan sebagai berikut :
Gambar 3.2 Model Waterfall
31 3.4.1 Analisis Kebutuhan
Analisa kebutuhan digunakan untuk mencari kebutuhan- kebutuhan dalam membangun sistem melalui proses tanya jawab (wawancara) kepada pihak terkait atau mencari referensi melalui paper atau jurnal di website. Jika kebutuhan-kebutuhan tersebut sudah diterima oleh peneliti, maka dilakukan proses analisis baik berupa kebutuhan fungsional dan non-fungsional. Berikut beberapa penjelasan mengenai kebutuhan fungisional dan non-fungsional.
1. Kebutuhan fungsional
Kebutuhan fungsional untuk Sistem Pendukung Keputusan penentuan bantuan petani garam diantaranya:
a. Sistem ini menggunakan username dan password untuk mengaksesnya.
b. Sistem dapat mengelola dan menampilkan data.
c. Sistem dapat melakukan input, update, delete dan print pada data stok barang.
d. Sistem dapat melakukan dan menampilkan jumlah stok barang yang tersedia.
2. Kebutuhan non-fungsional
Kebutuhan fungsional untuk Sistem Pendukung Keputusan pengelompokan petani garam diantaranya:
a. Sistem yang dibangun sedemikian rupa mudah untuk mengoperasikannya.
b. Sistem ini hanya diakses oleh admin.
3.4.2 Desain Sistem
Tahap Desain sistem ini menggunakan Unified Modelling Language (UML) untuk menggambarkan atau merancang sistem sesuai kebutuhan. Unified Modelling Language (UML) merupakan salah satu alat yang membantu dalam Bahasa pemrograman berorientasi objek (Object Oriented Programming). Pemodelan UML yang digunakan diantaranya:
1. Use Case Diagram
32
Use case merupakan pemodelan yang menjelaskan aktifitas oleh tiap actor yang terlibat dalam menjalankan sistem yang dapat ditunjukkan oleh Gambar 3.3.
2. Activity Diagram
Activity Diagram atau diagram aktifitas merupakan aliran kerja atau aktifitas pada sebuah sistem. Pada Activity Diagram sistem ini menjelaskan mengenai jalannya proses pada sistem,seperti yang dapat dijelaskan oleh gambar dibawah ini:
Activity diagram login, menggambarkan proses administrasi (gudang) memasukkan data barang masuk ke dalam sistem.
33
Gambar 3.4 halaman login
Activity diagram halaman daftar barang memasukkan nama daftar stok barang yang ada di luar ke dalam Gudang melalui system.
Gambar 3.5 halaman daftar barang
Activity diagram halaman barang masuk menggambarkan proses masuknya barang ke dalam Gudang melalui proses dalam system.
34
Gambar 3.7 halaman barang masuk
Activity diagram halaman barang keluar, yang menggambarkan proses administrasi (gudang) memasukkan data barang keluar ke dalam sistem.
Gambar 3.8 halaman barang keluar
35 3. Sequence Diagram
Sequence Diagram untuk menjelaskan rangkaian pesan yang dikirim dan interaksi antar projek,seperti yang dapat dijelaskan oleh Gambar 3.9.
Gambar 3.9. Sequence Diagram data barang
4. Entity Relationship Diagram (ERD)
Entity Relationship Diagram digunakan untuk menunjukkan relasi antar entitas yang diperlukan oleh sistem,seperti yang dapat dijelaskan oleh Gambar 4.0.
Gambar 4.0. ER Diagram barang masuk dan keluar
36 BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1 Tampilan Antar Muka Menu Login
Perancangan Antar Muka Login adalah Desain Interface dari konten Menu Web yang dapat user gunakan untuk masuk ke halaman selanjutnya sesuai alur yang sudah tersedia.
Gambar 4.1 Tampilan Login
Pada menu ini user dapat masuk dengan menggunakan username dan password yang sudah tersedia didalam database. User dapat melanjutkan menu setelah berhasil login.
4.2 Tampilan Dashboard Notes
Pada menu notes ini user dapat mengakses notes untuk mencatat sesuatu yang dibutuhkan sehingga user dapat menyimpan notes dan tidak khawatir akan kehilangan data dalam notes tersebut. Notes dapat diakses pertama kali saat user masuk kedalam website ini. Halaman notes adalah hjalaman yang pertama kali muncul di antar muka setelah halaman login.
37
Gambar 4.2 Tampilan Notes
4.3 Tampilan Stok Barang
Pada Menu tampilan stok barang ini user dapat mengakses daftar barang yang tersedia stoknya dan dapat di edit, di delete dan juga ditambah. Disini terdapat beberapa table diantaranya tabel nama barang, stok, ukuran, lokasi dan opsi. Stok barang ini salah satu menu utama dalam website ini yang dapat diakses dengan mudah oleh user.
Gambar 4.3 Tampilan Stok Barang
4.4 Tampilan Input Stok Barang
Menu selanjutnya adalah tampilan input stok barang manual yang dapat diakses oleh user atau admin sehingga dapat mengetahui berapa
38
banyak stok barang yang tersedia. Ada beberapa kolom yang harus di isi untuk kebutuhan perdata dalam stok barang, seperti nama barang, jenis, berat, jumlah dll.
Gambar 4.4 Tampilan input stok barang
4.5 Tampilan Barang Masuk
Tampilan barang masuk adalah menu yang menampilkan barang apa saja yang masuk setelah penginputan stok barang. Disini barang yang masuk akan otomatis tercatat setelah data barang di input. User dapat mengakses dengan mudah menu ini. Disini terdapat tabel dan edit, tambah juga delete barang. Menu ini sudah dinamis sesuai alur yang dibuat dalam perancangan website ini.
Gambar 4.5 Tampilan barang masuk
39 4.6 Tampilan Input Barang Masuk
Tampilan barang masuk ini dapat diakses jika user ingin menambahkan barang yang masuk setelah diproduksi. Pada menu ini user atau admin dapat mengklik kotak biru setelah itu halaman akan menampilkan kolom seperti dibawah ini.
Gambar 4.6 Tampilan Input Barang Masuk
4.7 Tampilan Barang Keluar
Tampilan barang keluar adalah menu untuk melihat barang apa saja yang sudah keluar atau terjual kepada pembeli. Menu ini sebagai menu yang penting dalam menghitung jumlah laba yang dapat diperoleh dalam penjualan meping jagung.
Gambar 4.7 Tampilan Barang Keluar
40 4.8 Tampilan Input Barang Keluar
Menu input barang keluar adalah menu yang dinamis dimana user dapat menginputkan barang keluar seperti hal nya halaman-halaman input sebelumnya. Disini ada kolom yang harus di isi oleh user untuk mengetahui barang apa saja yang sudah keluar dari stok barang di Gudang.
Gambar 4.8 Tampilan Input Barang Keluar 4.9 Logout
Logout adalah menu terakhir yang ada dalam website ini. Logout dapat diakses oleh user untuk keluar dari website dan Kembali ke halaman login lagi.
Gambar 4.9 Tampilan Logout
41 BAB V PENUTUP 5.1 Kesimpulan
Dalam proses pencatatan pemjualan emping jagung masih dilakukan secara manual. Mulai dari proses pencarian data hingga ke pembuatan laporan masih membutuhkan waktu yang lumayan lama dan tidak efisien. Pembuatan laporan juga proses pendataan masih sangat rentan akan kesalahan input dan kehilangan data. Dengan adanya program atau sistem pencatatan penjualan atau inventory yang terkomputerisasi dan berbasis web, proses pembukuan di UMKM emping jagung desa Sudimoro mulai lebih baik dikarenakan sedikit terjadinya kehilangan atau kerangkapan data dan juga proses pencarian data lebih efisien selain itu pembuatan laporan yang lebih menghemat waktu dan lebih akurat.
5.2 Saran
Dalam penelitian ini masih terdapat beberapa kekurangan, dengan demikian saran untuk penelitian selanjutnya adalah dapat menyempurnakan penelitian dalam merancang aplikasi pembukuan yang lebih baik lagi dalam merancang sistem aplikasi yang sederhana dengan menyesuaikan kebutuhan UMKM.
42
DAFTAR PUSTAKA
[1] M. N. Ilmi and F. Metandi, “Dan Penjualan Pada Umkm Bakpia ( Studi Kasus Aa Bakery ),” vol. 1, no. January, pp. 17–20, 2020.
[2] A. Taufik, “Jurnal manajemen informatika,” vol. 6, no. 2, 2019.
[3] N. Iriadi and N. Rosdiana, “Perancangan Sistem Informasi Penjualan Minuman Kemasan Berbasis Web Pada Toko Bambu Sejahtera Bekasi,”
vol. V, no. 1, pp. 42–47, 2017.
[4] B. Ukm, P. Di, and K. Depok, “Perancangan sistem informasi pembukuan berbasis website bagi ukm percetakan di kota depok,” pp. 1275–1284, 2018.
[5] A. Sucipto, “Sistem Informasi Penjualan Oleh Sales Marketing Pada Pt Erlangga Mahameru,” vol. 1, no. 1, pp. 105–110, 2020.
[6] A. A. Zachy, I. Umami, and M. G. Azhari, “Jurnal Teknologi Dan Sistem Informasi Bisnis ISSN : 2655-8238 Perancangan Sistem Informasi Penjualan Produk Sepatu Umkm Berbasis Website Jurnal Teknologi Dan Sistem Informasi Bisnis ISSN : 2655-8238 Pendahuluan Dalam rangka pelaksanaan pembangunan ekonomi,” vol. 4, no. 1, pp. 432–445, 2022.
[7] D. Zaliluddin, “Perancangan Sistem Informasi Penjualan Berbasis Web ( Studi Kasus Pada Newbiestore ),” pp. 24–27, 1861.
[8] R. Hidayat, S. Marlina, and L. D. Utami, “Perancangan Sistem Informasi Penjualan Barang Handmade Berbasis Website Dengan Metode Waterfall,”
pp. 175–183, 2017.
[9] D. Susianto, “Membangun Sistem Informasi Usaha Mikro Kecil Dan Menengah ( Umkm ) Berbasis Web Pendahuluan,” vol. 1, no. 2, pp. 714–
722, 2022.
[10] F. N. Hakim and A. Solechan, “Perancangan Sistem Informasi Penjualan Online Pada UKM Industri Monel Desa Kriyan Jepara,” vol. 3, no. 1, 2017.
[11] I. D. Lesmono, P. Studi, and M. Informatika, “Sepatu Berbasis Website
43
Dengan Metode,” vol. 6, no. 1, pp. 55–62, 2018.
[12] I. I. Journal, “IJIS Indonesian Journal on Information System e- ISSN 2548-6438 p-ISSN 2614-7173,” vol. 6, no. September 2021, pp. 156–168.
[13] I. Yuniva and D. J. Maulina, “Perancangan Sistem Informasi Penjualan Produk Hasil Daur Ulang Sampah Berbasis Website Dengan Pendekatan Metode Waterfall,” vol. 2, no. 4, pp. 174–180, 2018.
[14] S. Informasi, “Sistem Informasi Penjualan Sandal Berbasis Web,” no. 91, pp. 67–72, 2015.
[15] A. ABDURRAHMAN, “Metode Waterfall Untuk Sistem Penjualan,”
1/12/2017, vol. 2, no. 1, pp. 95 – 104, 2017, [Online]. Available:
https://repository.bsi.ac.id/index.php/unduh/item/236584/Metode- Waterfall-Untuk-Sistm-Penjualan.pdf
[16] O. Irnawati, “Implementasi Metode Waterfall Pada Sistem Informasi Stock Opname,” Indones. J. Softw. Eng., vol. 4, no. 1, pp. 79–84, 2018, doi:
10.31294/ijse.v4i1.6301.