• Tidak ada hasil yang ditemukan

Perancangan Sistem Informasi

N/A
N/A
Safira

Academic year: 2023

Membagikan "Perancangan Sistem Informasi"

Copied!
29
0
0

Teks penuh

(1)

Perancanga n Sistem

Informasi

Kelompok 6 Agribisnis B

HD

(2)

NAMA ANGGOTA KELOMPOK 6

1.Muhammad Farhan Dawami (19024010059) 2.Safira Masdaramsa Ramada (19024010065) 3.Alvin Maulidiah (19024010066)

4.Rr. Natasya Syafira Dwi A (19024010068) 5.Jumiatik (19024010075)

6.Nada Alifiyah Fahmila (19024010085)

(3)

TABLE OF CONTENT

01 01 03 03

Metode dan

Prosedur dalam Perancangan Sistem Informasi

02 02

Konsep

Perancangan

Sistem Informasi

Inovasi dalam

Pengembangan

Sistem Informasi

Secara Global

(4)

PENGERTIAN

Perancangan sistem informasi merupakan pengembangan sistem baru dari sistem lama yang ada, dimana masalah-

masalah yang terjadi pada sistem lama diharapkan sudah teratasi pada sistem yang baru.

(5)

TUJUAN

PERANCANGAN SISTEM INFORMASI

Untuk memenuhi kebutuhan kepada

pemakai sistem

Untuk memberikan gambaran yang jelas dan rancang bangun yang

lengkap kepada pemrogram komputer dan ahli-ahli teknik

lainnya yang terlibat.

(6)

MODEL DIAGRAM PERANCANGAN SI

DIAGRAM ARUS DATA

DIAGRAM BERJENJANG

DIAGRAM

KONTEKS DIAGRAM

DETAIL

(7)

DIAGRAM ARUS DATA

Model dari perancangan ini berbentuk logical

model. Logical model ini lebih menjelaskan

kepada administrator bagaimana fungsi-fungsi

di sistem ini secara logical akan bekerja

dengan menggunakan diagram arus data

(data flow diagram / DFD) yang dilengkapi

dengan kamus data. Arus data merupakan

salah satu simbol yang digunakan untuk

menggambarkan diagram arus data.

(8)

DIAGRAM KONTEKS

Diagram konteks adalah diagram yang

memperhatikan sistem

sebagai suatu proses yang berinteraksi dengan

lingkungan di mana ada pihak yang memberi

masukan dan pihak yang menerima keluaran.

Diagram konteks

memberikan gambaran

umum sistem secara garis

besar.

(9)

DIAGRAM BERJENJANG

Diagram ini

menggambarka n struktur kerja dan urutan-

urutan proses

yang telah

digambarkan

pada diagram

konteks

(10)

DIAGRAM DETAIL

● Diagram Detail merupakan diagram yang diturunkan langsung dari diagram proses berjenjang dimana

urutan-urutan proses yang lebih mendetail dari diagram berjenjang.

● Diagram detail dibagi menjadi 2 yaitu level 0 dan level 1

● Diagram detail level 1 merupakan turunan dari diagram arus data level 0, dimana proses yang telah

digambarkan disini mulai dari proses diagram

berjenjang sampai dengan diagram level 0 yang

digambarkan secara lebih mendetail.

(11)

LEVEL 1 LEVEL 2

(12)

01

Metode-metode perancangan yang ditemukan oleh para ahli dan sering digunakan dalam merancang sistem adalah sebagai berikut :

Model Sekuensial Linier

atau Waterfall

Development Model

02

Model Prototype

03

Model Rapid Application

Development (RAD)

04

Model Evolutionary Development /

Evolutionary Software Process

05

Framework the

Application of System Thinking (FAST)

(13)

Model WATERFALL

(14)

Metode pengembangan sistem yang paling tua dan paling sederhana. Model ini menyediakan pendekatan alur hidup perangkat lunak secara sequential atau terurut dimulai dari analisa, desain, pengkodean, pengujian dan tahap pendukung. Model ini mengusulkan sebuah pendekatan perkembangan perangkat lunak yang sistematik dan sekuensial yang dimulai tahapan- tahapan berikut :

a. Requirement Analysis / Analisa Kebutuhan, fase ini berfungsi untuk

memahami kebutuhan pengguna akan software apa saja, batasan software.

Informasi tentang kebutuhan software di dapat melalui wawancara, survey atau diskusi.

b. System Design / Desain Sistem melakukan pengambaran sistem

berdasarkan hasil requirement analysis, face ini befungsi untuk memberikan

gambaran apa saja yang akan dikerjakan dan bagaimana tampilannya. Pada

tahap ini dapat dilihat kebutuhan hardware serta arsitektur sistem secara

keseluruhan.

(15)

c. Implementasi / Penulisan Kode Program, face ini membuat modul-modul software berdasarkan rancangan pada system design.

d. Integration & Testing / Pengujian Program, melakukan pengujian terhadap software yang telah dibuat pada face penulisan kode program hal ini dilakukan guna mengetahui apakah software yang telah dibuat sesuai dengan desain, sofrware masih terdapat kesalahan atau tidak.

e. Operation & Maintance / Penerapan Program, Software yang sudah

jalankan dan dipelihara. Apabila terdapat kesalahan dapat diperbaiki

(16)

Model

Prototype

(17)

suatu paradigma baru dalam metode pengembangan perangkat lunak. Dalam Model Prototype, prototype dari perangkat lunak yang dihasilkan kemudian dipresentasikan kepada pelanggan, dan pelanggan tersebut diberikan kesempatan untuk memberikan masukan sehingga perangkat lunak yang dihasilkan nantinya betul-betul sesuai dengan keinginan dan kebutuhan pelanggan. Perubahan dan presentasi prototype dapat dilakukan berkali-kali sampai dicapai kesepakatan bentuk dari perangkat lunak yang akan dikembangkan. Teknik-teknik Prototyping meliputi:

• Perancangan Model

• Perancangan Dialog

• Simulasi

Berikut adalah 4 langkah yang menjadi karakteristik dalam proses pengembangan pada metode prototype, yaitu:

• Pemilihan fungsi

• Penyusunan Sistem Informasi

• Evaluasi

• Penggunaan Selanjutnya

(18)

Berikut adalah tahapan-tahapan proses pengembangan dalam model Prototype, yaitu 1. Pengumpulan kebutuhan

Pelanggan dan pengembang bersama-sama mendefinisikan format seluruh perangkat lunak, mengidentifikasikan semua kebutuhan, dan garis besar sistem yang akan dibuat.

2. Membangun prototyping

Membangun prototyping dengan membuat perancangan sementara yang berfokus pada penyajian kepada pelanggan (membuat input dan format output).

3. Evaluasi protoptyping

Evaluasi ini dilakukan oleh pelanggan, apakah prototyping yang sudah dibangun sudah sesuai dengan keinginan pelanggan atau belum. Jika sudah sesuai, maka langkah selanjutnya akan diambil. Namun jika tidak, prototyping direvisi dengan mengulang langkah-langkah sebelumnya.

4. Mengkodekan sistem

Dalam tahap ini prototyping yang sudah di sepakati diterjemahkan ke dalam bahasa pemrograman yang sesuai.

(19)

5. Menguji sistem

Setelah sistem sudah menjadi suatu perangkat lunak yang siap pakai, kemudian dilakukan proses Pengujian. Pengujian ini dilakukan dengan White Box, Black Box, Basis Path, pengujian arsitektur, dll.

6. Evaluasi Sistem

Pelanggan mengevaluasi apakah perangkat lunak yang sudah jadi sudah sesuai dengan yang diharapkan. Jika ya, maka proses akan dilanjutkan ke tahap selanjutnya, namun jika perangkat lunak yang sudah jadi tidak/belum sesuai dengan apa yang diharapkan, maka tahapan sebelumnya akan diulang.

7. Menggunakan sistem Perangkat lunak yang telah diuji dan diterima pelanggan siap untuk digunakan.

(20)

Model Rapid

Application

Developme

nt (RAD)

(21)

Rapid Aplication Development (RAD) adalah sebuah

model proses perkembangan perangkat lunak sekuensial

linier yang menekankan siklus perkembangan yang

sangat pendek (kira-kira 60 sampai 90 hari). Model RAD

ini merupakan sebuah adaptasi “kecepatan tinggi” dari

model sekuensial linier dimana perkembangan cepat

dicapai dengan menggunakan pendekatan konstruksi

berbasis kompone

(22)

Berikut adalah tahapan-tahapan proses pengembangan dalam model Rapid Application Development (RAD), yaitu:

1. Bussiness Modeling

Fase ini untuk mencari aliran informasi yang dapat menjawab pertanyaan berikut:

Informasi apa yang mengendalikan proses bisnis? Informasi apa yang dimunculkan?

Di mana informasi digunakan? Siapa yang memprosesnya?

2. Data Modeling

Aliran informasi yang didefinisikan sebagai bagian dari fase bussiness modeling disaring ke dalam serangkaian objek data yang dibutuhkan untuk menopang bisnis tersebut. Karakteristik (atribut) masing-masing objek diidentifikasi dan hubungan antar objek-objek tersebut didefinisikan.

3. Proses Modeling

Aliran informasi yang didefinisikan di dalam fase data modeling ditransformasikan untuk mencapai aliran informasi yang perlu bagi implementasi sebuah fungsi bisnis.

Gambaran pemrosesan diciptakan untuk menambah, memodifikasi, menghapus, atau mendapatkan kembali sebuah objek data.

(23)

4. Aplication Generation

Selain menggunakan bahasa pemrograman generasi ketiga, RAD juga memakai komponen program yang telah ada atau menciptakan komponen yang bisa dipakai lagi. Ala-alat bantu bisa dipakai untuk memfasilitasi konstruksi perangkat lunak.

5. Testing dan Turnover

Karena proses RAD menekankan pada pemakaian kembali, banyak

komponen program telah diuji. Hal ini mengurangi keseluruhan waktu

pengujian. Tetapi komponen baru harus diuji dan semua interface harus

dilatih secara penuh.

(24)

Model

Evolutionar y

Developme

nt

(25)

• Memiliki sifat yang iterative atau mengandung perulangan.

• Hasil berupa produk yang semakin lama memiliki versi yang lengkap sebagai hasil produk akhir

• Terbagi menjadi 2 model, yaitu 1. Model incremental

2. Model Spiral atau Boehm

(26)

• Hasil kombinasi elemen waterfall yang diaplikasikan berulang (gabungan model linear sekuensial dengan prototype)

• Fokusnya menyampaikan produk operasional pada setiap pertambahan

• Cocok digunakan untuk proyek kecil dengan anggota dan waktu terbatas

• Perangkat lunak dibagi menjadi serangkaian

increment yang

dikembangan bergantian

Model Incremental Model Spiral/Boehm

• Adaptasi dari model prototyping dengan pengulangan dan model

waterfall dengan

pengendalian dan

sistematika

• Memadukan beberapa model untuk menghasilkan produk khusus atau menjawab persoalan tertentu dalam mengerjakan proyek

• Terdiri dari 6 tahapan (liason, planning, analisis resiko, rekayasa, release, dan evaluasi)

(27)

Framework the

Application of System

Thinking

(FAST)

(28)

• Kerangka cerdas yang fleksibel dalam menyediakan tipe proyek maupun strategi

• Berisi gabungan dari praktik penggunaan metode pengembangan system secara referensi dan komersial

• Terdiri dari fase

1. Definisi lingkup, analisis masalah, analisis kebutuhan, desain logis

2. Fase peralihan atau analisis keputusan

3. Fase implementasi (desain dan integrase fisik, konstruksi dan

pengujian, instalasi dan pengiriman)

(29)

• Scope definition

menentukan ukuran dan batas proyek, visi proyek, limit, partisipan proyek anggaran, dan jadwal. Metode PIECES (Performance, Information, Economic, Control, Efficiency, Service) merupakan kerangka kerja yang digunakan untuk klasifikasi permasalahan yang ada

• Problem analysis

Mempelajari dan menganalisa system serta temuan yang ada utnuk menyediakan tim proyek dengan pemahaman yang lebih

• Requirement analysis

Pengevaluasian system baru terutama pada persyaratan yang telah dipenuhi system tersebut

• Logical design

Aktivitas tentang dokumen kebutuhan bisnis dengan model sistem yang menggambarkan struktur data, bisnis proses, alur data, dan antar muka melalui diagram UML, flowchart, DFD, dan ERD.

Hal yang diperlukan adalah gambar aturan bisnis, model konsep data, model fisik, analisis konsisten, dan pengujian keseluruhan.

Referensi

Dokumen terkait

Panduan ini dikenal dengan PIECES Analysis (Performance, Information, Economic, Control, Efisiency, dan Service). Dari analisis ini akan didapatkan beberapa masalah

Maksud dari penelitian ini adalah untuk mengetahui analisis dalam aspek performance, aspek information, aspek economic, aspek control, aspek efficiency, aspek service

Dalam penelitian ini penulis mengunakan flowchart , bagan alir informasi, analisis PIECES ( Performance, Information, Economy, Control, Efficiency, Services ) dalam

Analisis permasalahan dibuat dengan menggunakan kerangka PIECES untuk dapat menemukan kelemahan yang ada pada sistem yang sedang berjalan dilihat dari aspek kinerja,

Berdasarkan metode PIECES yang terdiri dari Performance, Information, Economics, Control, Efficiency dan Service dalam mengukur tingkat kepuasan terhadap pengguna

Tabulasi Tingkat Kepuasan Domain Rata - rata Predikat Performance 3,94 Puas Information 3,82 Puas Economics 5,00 Sangat Puas Control 3,95 Puas Efficiency 4,5 Sangat Puas

Hasil Rekapitulasi domain PIECES No Domain Nilai 1 Performance 4,42 2 Information 4,43 3 Economics 4,40 4 Control and Security 4,38 5 Efficiency 4,44 6 Service 4,56 Jumlah

Berdasarkan metode PIECES yang terdiri dari Performance, Information, Economic, Control, Effeciency, dan Service untuk melakukan pengukuran tingkat kepuasan terhadap penggunaaan