• Tidak ada hasil yang ditemukan

PERANGKAT KELAS 9 BIMBINGAN KONSELING

N/A
N/A
Feni Gustira

Academic year: 2025

Membagikan "PERANGKAT KELAS 9 BIMBINGAN KONSELING"

Copied!
156
0
0

Teks penuh

(1)

PERANGKAT PEMBELAJARAN BIMBINGAN & KONSELING

MTsN 2 OKU SELATAN

Jl. Umpu Sejadi Helau No.09 Kel.Bandar Agung Kec. Banding Agung Kode Pos 32274

SEMESTER GANJIL KELAS IX

DISUSUN OLEH :

FENI GUSTIRA, S.Pd

NIP.199508082023212035

TAHUN PELAJARAN 2024/2025

PERANGKAT ADM BIMBINGAN & KONSELING

(2)

TINGKAT SMP-MTs

1. COVER

2. LEMBAR PENGESAHAN

3. PROGRAM BIMBINGAN DAN KONSELING 4. RASIONAL

a) Karakteristik Bimbingan dan Konseling di SMP b) Karakteristik Peserta didik di SMP

c) Capaian Layanan Bimbingan dan Konseling 5. VISI DAN MISI

6. MENGIDENTIFIKASI CAPAIAN LAYANAN BIMBINGAN & KONSELING 7.

DESKRIPSI ASESMAN 4 LAYANAN ( PSBK )

8. RUMUSAN KEBUTUHAN

a. Capaian Layanan Bimbingan dan Konseling

b. Hubungan Antara Tugas dan Perkembangan dan Capaian layanan 9. KOMPONEN PROGRAM

10. BIDANG LAYANAN

11. ALOKASI PROGRAM LAYANAN 12. RENCANA KEGIATAN OPERASIOAL

13. ANGKET SMP- MTs KURIKULUM MERDEKA 14. KUMPULAN ANGKET SMA DAN ASESMAN 15. MENGEMBANGKAN TEMA-TOPIK LAYANAN 16. PROGRAM TAHUNAN

17. PROGRAM SEMESTER

18. RPL BK SEMESTER 1 & 2 ( BIDANG PSBK ) 19. MATERI LAYANAN BK & POWERPOINT ( 1 & 2 )

20. RENCANA EVALUASI. ANALISIS DAN TINDAK LANJUT LAPORAN 21. ANGGARAN BIAYA KEGIATAN

22. LAMPIRAN PHOTO PELAKSANAAN KEGIATAN

LEMBAR PENGESAHAN

KURIKULUM MERDEKA MENGACU PADA CAPAIAN LAYANAN BIMBINGAN & KONSELING SERTA PROFIL PELAJAR PANCASILA

(3)

Program Bimbingan dan Konseling MTsN 2 OKU SELATAN pelajaran 2024/2025 ini telah disetujui dan di sahkan pada :

Hari : ...

Tanggal : ...

Banding Agung, 2024

Mengetahui Guru Bimbingan Konseling

Kepala Madrasah

SUWARDI, S.Pd.I FENI GUSTIRA, S.Pd NIP.196801121999031002 NIP.199508082023212035

KATA PENGANTAR

(4)

Puji syukur kami haturkan ke hadirat Tuhan YME, yang telah melimpahkan rahmat, hidayah dan karunia-Nya sehingga kami dapat menyusun program Bimbingan dan Konseling tahun pelajaran 2022/2023

Dalam permendikbud Nomor 14 Tahun 2019 tentang bimbingan dan konseling pada pendidikan dasar. Dalam permendikbud tersebut menyebutkan bahawa Komponen layanan Bimbingan dan

Konseling memiliki 4 (empat) program yang mencakup: (a) layanan dasar; (b) layanan peminatan dan perencanaan individual; (c) layanan responsif; dan (d) layanan dukungan sistem”. Sehubungan dengan

hal tersebut guru Bimbingan dan konseling perlu menyusun program guna menunjang kelancaran pelaksanaan kegiatan bimbingan dan konseling di sekolah.

Penyusunan program Bimbingan dan Konseling ini di dahului dengan menyusun angket kebutuhan yang telah di sesuaikan dengan kondisi kebutuhan di sekolah, agar dapat memenuhi kebutuhan peserta didik dan pihak-pihak lain yang terkait.

Pada kesempatan ini ijinkanlah kami mengucapkan terima kasih kepada 1. Bapak SUWARDI, S.Pd.I selaku Kepala Madrasah MTsN 2 OKU Selatan 2. Bapak/Ibu Guru MTsN 2 OKU Selatan

Kami berharap buku program pelayanan Bimbingan dan Konseling ini dapat bermanfaat untuk kita semua. Kritik dan saran sangat kami perlukan dari teman-teman guru Bimbingan dan Konseling untuk peningkatan mutu dalam menyusun buku program Bimbingan dan Konseling yang akan datang.

Akhirnya kami mengucapkan banyak-banyak terima kasih pada semua pihak yang membantu mudah-mudahan segala bantuan yang diberikan kepada kami menjadi pahala dan mendapat imbalan pahala yang sepantasnya.

Banding Agung, juli 2024 Hormat Kami

Penyusun

PROGRAM BIMBINGAN DAN KONSELING

(5)

BAB I

PENDAHULUAN

A. Rasional

1. . Pengertian dan Karakteristik Bimbingan dan Konseling di SMP

Layanan Bimbingan dan Konseling di SMP diselenggarakan untuk memfasilitasi perkembangan peserta didik/konseli agar mampu mengaktualisasikan potensi dirinya atau mencapai perkembangan secara optimal. Fasilitasi dimaksudkan sebagai upaya memperlancar proses perkembangan peserta didik/konseli, karena secara kodrati setiap manusia berpotensi tumbuh dan berkembang untuk mencapai kemandirian secara optimal.

Kegiatan layanan dilaksanakan oleh Guru Bimbingan dan Konseling/konselor di SMP secara sistematis, logis, objektif, berkelanjutan dan terprogram. Kegiatan- kegiatan ini untuk memfasilitasi perkembangan peserta didik SMP dalam mencapai tugas perkembangan kemandirian yang optimal. Kegiatan yang dilaksanakan dalam layanan Bimbingan dan Konseling mengacu pada Capaian Layanan Bimbingan dan Konseling.

Layanan Bimbingan dan Konseling dijabarkan dalam bentuk Capaian Layanan yang dilaksanakan dalam satuan Pendidikan. Melalui Capaian Layanan Bimbingan dan Konseling diharapkan peserta didik di SMP mampu mengaktualisasikan dirinya dan mencerminkan Profil Pelajar Pancasila seutuhnya. Untuk mencapai tujuan tersebut diperlukan kolaborasi dan sinergitas kerja antara guru Bimbingan dan Konseling/konselor, guru mata pelajaran, pimpinan sekolah/madrasah, staf administrasi, orang tua, dan pihak lain yang dapat membantu kelancaran proses dan pengembangan peserta didik/konseli di SMP secara utuh dan optimal dalam bidang p ribadi, sosial, belajar, dan karir.

2. Karakteristik Peserta Didik SMP

(6)

a. Karakteristik peserta didik/konseli diartikan sebagai ciri-ciri yang melekat pada peserta didik SMP yang bersifat khas dan membedakannya dengan peserta didik/konseli lain pada satuan pendidikan. Karakteristik peserta didik/konseli SMP yang perlu dipahami meliputi aspek fisik, kognisi, sosial, emosi, moral, dan spiritual.

b. Aspek Fisik

Fisik peserta didik/konseli SMP tumbuh secara cepat sebagai akibat dari hormon- hormon dan organ tubuh terutama terkait dengan hormon dan organ-organ seksual.

Pertumbuhan fisik yang cepat pada masa ini membawa konsekuensi pada perubahan-perubahan aspek- aspek lainnya seperti seksualitas, emosionalitas, dan aspek-aspek psikososialnya.

c. Aspek Kognitif

Aspek kognitif peserta didik/konseli berubah secara fundamental dibandingkan dengan masa kanak-kanak yang menyebabkan remaja mampu berpikir abstrak.

Akibatnya remaja menjadi kritis sehingga dipersepsi oleh orang dewasa sebagai

“pembangkang”, memiliki rasa ingin tahu yang tinggi, egosentris, dan menganggap orang dewasa tidak dapat memahami mereka. Hal demikian menyebabkan remaja banyak mengalami konflik dengan orang lain, terutama dengan orang dewasa.

d) Aspek Sosial

Masyarakat memandang peserta didik SMP bukan lagi anak-anak, namun belum juga diakui sebagai individu dewasa. Keadaan ini membuat peserta didik SMP (remaja) merasa diperlakukan secara tidak konsisten. Selain itu, remaja juga tidak suka jika diperlakukan seperti kanak-kanak, namun merasa keberatan jika dituntut bertanggung jawab penuh sebagaimana orang dewasa pada umumnya.

e) Aspek Emosi

Peserta didik/konseli SMP pada umumnya memiliki emosionalitas yang labil.

Transisi pada aspek fisik, kognitif, dan sosial menyebabkan emosionalitas remaja mudah berubah-ubah. Perasaan remaja terhadap suatu objek tertentu mudah berubah. Keadaan yang demikian jika tidak dipahami dengan baik sangat potensial menimbulkan konflik.

f) Aspek Moral

Moralitas berisi kemampuan peserta didik membuat pertimbangan tentang baik-buruk,

(7)

dengan perkembangan kognitif. Karena aspek kognitif remaja berkembang sangat pesat, maka moralitas remaja juga mengalami perubahan cukup mendasar dibandingkan pada masa kanak-kanak. Oleh karena itu, peserta didik/konseli SMP sering mempersoalkan hal- hal yang terkait dengan moralitas yang sebelumnya telah dihayati dan diyakini benar.

g) Aspek Religius

Aspek religius berkaitan dengan keyakinan dan pengakuan individu terhadap kekuatan diluar dirinya yang mengatur kehidupan manusia. Pada masa sebelum SMP, peserta didik menerima keyakinan- keyakinan tersebut secara dogmatis.

Sejalan dengan perkembangan kognitifnya, peserta didik/konseli SMP sering mempersoalkan religiusitas yang sebelumnya telah diyakini dan dipegang teguh.

Akibatnya, banyak remaja mempersoalkan. kembali keyakinan keagamaan mereka, mengalami penurunan ibadah akibat keraguan atas keyakinan sebelumnya. Di sisi lain, keraguan ini pada beberapa peserta didik SMP mendorong mereka lebih giat m encari informasi dan menguji kembali kebenaran yang mereka yakini.

2) Capaian Layanan Bimbingan dan Konseling

Layanan Bimbingan dan Konseling merupakan salah satu bentuk fasilitasi peserta didik/konseli untuk mencapai tugas-tugas perkembangannya. Keberhasilan peserta didik/konseli menyelesaikan tugas perkembangan dapat membuat mereka bahagia dan akan menjadi modal bagi penyelesaian tugas-tugas perkembangan fase berikutnya. Sebaliknya, kegagalan peserta didik/konseli dalam menyelesaikan tugas perkembangan akan membuat mereka kecewa dan/atau diremehkan orang lain.

Kegagalan ini akan menyulitkan/menghambat peserta didik/konseli menyelesaikan tugas-tugas perkembangan fase berikutnya. Oleh karena itu tugas perkembangan harus dipahami oleh Guru Bimbingan dan Konseling/konselor karena pencapaian tugas perkembangan merupakan tujuan layanan Bimbingan dan Konseling.

Keberhasilan Guru Bimbingan dan Konseling/konselor dalam memfasilitasi

peserta didik memenuhi Capaian Layanan akan mendukung optimalisasi Capaian

Pembelajaran yang diampu oleh guru mata pelajaran. Capaian Layanan sekaligus

untuk mendukung tercapainya Profil Pelajar Pancasila yang mencakup kompetensi

dan karakter.

(8)

Capaian Layanan dirumuskan dalam bentuk fase-fase yang menyatakan target capaian untuk rentang waktu yang lebih panjang, yaitu : Fase pada jenjang SD terbagi dalam 3 fase yaitu fase A (kelas 1 - 2), fase B (kelas 3-4) dan fase C (kelas 5 - 6). Pada jenjang SMP terdapat

1 fase yaitu fase D, dengan durasi 3 tahun, untuk kelas 7- 9 SMP. Terakhir di SMA terdapat 2 fase, yaitu fase E (kelas 10) dan fase F ( kelas 11- 12).

Lingkup Capaian Layanan Bimbingan dan Konseling di SMP mencakup 4 (empat) bidang layanan. Empat bidang layanan tersebut mencakup 10 (sepuluh) aspek perkembangan yang dikembangkan dari tugas perkembangan peserta didik fase D (kelas 7, 8 dan 9). Layanan Bimbingan dan Konseling diberikan untuk optimalisasi pencapaian tugas perkembangan sesuai dengan kebutuhan peserta didik dalam rangka memandirikan peserta didik menyongsong abad 21 dalam konteks Indonesia.

Capaian Layanan Bimbingan dan Konseling dijabarkan pada tiga tahapan internalisasi yang mencakup pengenalan, akomodasi dan tindakan. Deskripsi Capaian Layanan Bimbingan dan Konseling di SMP bila dikaitkan dengan upaya mewujudkan peserta didik/konseli yang memiliki Psychological Well-being, Profil Pelajar Pancasila dan Penguatan Pendidikan Karakter (PPK).

3) Perencanaan Program Bimbingan dan Konseling

Dalam upaya mencapai tujuan program bimbingan dan konseling diperlukan tahapan kegiatan yang sistematik dan komprehensif agar program bimbingan dan konseling dapat terselenggara dengan baik. Diawali dengan perencanaan program layanan bimbingan dan konseling. Proses merencanakan kegiatan layanan untuk periode tertentu harus memperhatikan dua hal, yaitu: 1) dokumen-dokumen perencanaan yang harus dihasilkan; dan 2) kegiatan kegiatan yang harus dilakukan agar dokumen perencanaan dapat dihasilkan.

Dokumen perencanaan program bimbingan dan konseling sebaiknya terdiri dari: 1) Rasional; 2) Visi dan Misi; 3) Deskripsi Kebutuhan; 4) Tujuan; 5) Komponen Program; 6) Bidang layanan; 7) Rencana Operasional (Action Plan); 8) Pengembangan Tema/Topik; 9) Rencana Evaluasi, pelaporan dan tindak lanjut; dan 10) Anggaran biaya.

Guru Bimbingan dan Konseling/konselor perlu melakukan serangkaian kegiatan

(9)

a) Tahap Persiapan (Preparing) Perencanaan Program

Pada tahap ini Guru Bimbingan dan Konseling/konselor mempersiapkan berbagai hal yang menjadi dasar penyusunan (designing) layanan Bimbingan dan Konseling. Tahapan ini terdiri dari kegiatan mendapatkan dukungan unsur lingkungan sekolah, mendefinisikan dasar perencanaan program Bimbingan dan Konseling, melakukan asesmen kebutuhan, menetapkan komponen dan bidang layanan.

i) Mendapatkan Dukungan Unsur Lingkungan Sekolah

Tahap ini diawali dengan upaya Guru Bimbingan dan Konseling/konselor untuk mendapatkan dukungan unsur lingkungan sekolah.

Upaya mendapatkan dukungan dilakukan dalam bentuk kegiatan konsultasi.

Kegiatan konsultasi ini berupa pertemuan antara Guru Bimbingan dan Konseling/konselor dengan staf sekolah. Proses komunikasi antara Guru Bimbingan dan Konseling/konselor dengan staf di satuan pendidikan bertujuan untuk menyamakan persepsi mengenai visi, misi, dan tujuan baik sekolah maupun Bimbingan dan Konseling serta untuk mendorong keterlibatan semua civitas akademika sekolah dalam perencanaan dan penyelenggaraan Bimbingan dan Konseling.

Konsultasi dengan staf sekolah dapat dilakukan melalui rapat, diskusi, k onsultasi individual, dan konsultasi khusus melalui mediasi khusus. staf di satuan pendidikan yang dimaksud adalah kepala sekolah, komite sekolah, wakil kepala sekolah, wali kelas, guru mata pelajaran, kepala tata usaha, tim teknologi informasi sekolah, keamanan sekolah, dan unsur masyarakat sekitar.

Dalam proses konsultasi Guru Bimbingan dan Konseling/konselor dapat menginformasikan layanan Bimbingan dan Konseling yang telah dilaksanakan sebelumnya dan rencana kedepan layanan Bimbingan dan Konseling.

Upaya konsultasi bertujuan untuk mendapat dukungan dalam

penyelenggaraan layanan Bimbingan dan Konseling. Dukungan yang

diharapkan terkaitan langsung dengan layanan untuk peserta didik/konseli,

maupun dukungan sistem dan anggaran biaya yang diperlukan.

(10)

ii) Menentukan Dasar Rasional Perencanaan Layanan

Dasar rasional perencanaan layanan Bimbingan dan Konseling yang disusun untuk mendukung Program Sekolah Penggerak yang berfokus pada pengembangan hasil belajar peserta didik secara holistik yang mencakup kompetensi dan karakter, diawali Sekolah Penggerak, antara lain:

a) Guru Bimbingan dan Konseling/konselor berkolaborasi dengan wakil kepala sekolah bidang kurikulum dan guru mata pelajaran untuk mendapatkan data hasil belajar peserta didik. Data tersebut untuk menggali potensi dan membantu peserta didik yang memiliki hambatan dalam proses pembelajaran. Hasil dari layanan Bimbingan dan Konseling selanjutnya disampaikan kepada guru mata pelajaran agar menjadi refleksi guru dan perbaikan pembelajaran yang lebih sesuai dengan kebutuhan dan tahap perkembangan peserta didik;

b) Guru Bimbingan dan Konseling/konselor membuat pemetaan peserta didik yang bertujuan untuk mengetahui peserta didik yang perlu mendapatkan bantuan segera sehingga dapat terhindar dari masalah-masalah dan dapat membua lingkungan belajar yang aman, nyaman, inklusif dan menyenangkan; dan

c) Guru Bimbingan dan Konseling/konselor dapat memberikan layanan psikoedukasi melalui Biblioterapi untuk meningkatkan kompetensi.

Layanan Bimbingan dan Konseling merupakan seperangkat kegiatan yang diselenggarakan untuk mencapai suatu tujuan pada periode tertentu.

Dimana tujuan layanan sangat dipengaruhi oleh berbagai faktor salah satunya faktor karakteristik sekolah. Peserta didik/konseli akan berperilaku sesuai dengan nilai-nilai yang berkembang di lingkungan dan karakteristik sekolah.

Rumusan tujuan layanan Bimbingan dan Konseling yang mendukung terwujudnya Profil Pelajar Pancasila, antara lain: beriman, bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, berkebinekaan global, bergotong royong: kreatif, bernalar kritis, dan mandiri.

iii) Mengkaji dan Menetapkan Visi dan Misi Layanan Bimbingan dan konseling

Penetapan visi dan misi perlu memperhatikan dua hal yaitu: 1)

pengembangan gambaran umum program pemerintah daerah, visi dan misi

dibuat dengan menurunkan target dan tujuan program pemerintah yang

(11)

diambil dari target dan tujuan program yang dicanangkan dinas pendidikan, dan 2) realisasi visi dan misi, target dan tujuan program sekolah.

Penetapan visi dan misi Bimbingan dan Konseling mengacu pada visi dan misi sekolah/madrasah. Oleh karena itu sebaiknya diawali dengan menelaah visi dan misi satuan pendidikan. Visi merupakan gambaran masa depan yang ingin diwujudkan pada kurun waktu tertentu, untuk Bimbingan dan Konseling yaitu memfasilitasi dan memandirikan peserta didik.

Adapun misi merupakan upaya untuk mencapai visi dan memastikan target yang ada pada visi tercapai. Misi Bimbingan dan Konseling merupakan upaya untuk mencapai visi Bimbingan dan Konseling, yang meliputi : (1) memberikan layanan dasar yang berorientasi pada pencegahan (preventive) dan pengembangan

(development) (2) layanan peminatan dan perencanaan

individual yang berorientasi pada pencegahan (preventive) dan pengembangan (development) (3) memberikan layanan responsif berorientasi pemulihan (curative) (4) mengembangkan dukungan sistem untuk membentuk manajemen layanan bimbingan dan konseling yang baik dan akuntabel, serta pengembangan profesionalitas konselor secara berkelanjutan.

iv) Melakukan Asesmen dan Analisis Kebutuhan a) Asesmen Kebutuhan

Rencana kegiatan memandu penyusunan program tahunan dan semesteran yang dibutuhkan Guru Bimbingan dan Konseling/konselor untuk mencapai tujuan Bimbingan dan Konseling selama satu tahun.

Rencana kegiatan Bimbingan dan Konseling berisi uraian tindakan- tindakan yang diperlukan untuk mencapai tujuan. Rencana kegiatan didapat dari hasil asesmen terhadap kondisi peserta didik dan Capaian Layanan Bimbingan dan Konseling. Contoh instrumen asesmen kebutuhan untuk awal tahun ajaran dapat dilihat pada Lampiran 1.

b) Asesmen Diagnostik

Asesmen diagnostik bertujuan untuk mendiagnosis kemampuan dasar dan mengetahui kondisi awal peserta didik. Asesmen diagnostik ini bersifat non kognitif, untuk menggali hal-hal sebagai berikut:

(a) Kesejahteraan psikologis dan sosial emosi peserta didik

(12)

(b) Aktivitas peserta didik selama belajar di rumah (c) Kondisi keluarga dan pergaulan peserta didik (d) Gaya belajar, karakter, serta minat peserta didik

Tahapan asesmen diagnostik adalah persiapan, pelaksanaan, dan tindak lanjut. Contoh tahapan asesmen diagnostik terdapat pada Lampiran 2.

Strategi tanya jawab dalam asesmen diagnostik, antara lain:

a)

Pastikan pertanyaan jelas dan mudah dipahami

b)

Menyertai acuan atau stimulus informasi yang dapat membantu peserta didik menemukan jawabannya

c)

Memberikan waktu berpikir kepada peserta didik menemukan jawabannya

d)

Saat peserta didik menjawab pertanyaan:

(1)

Berikan penguatan

(1)

Berikan pertanyaan lanjutan untuk menggali lebih dalam

(2)

Mengembalikan fokus jika jawaban mulai menyimpang

e)

Saat peserta didik balik bertanya:

(1)

Langsung menjawab pertanyaan peserta didik

(2)

Membantu peserta didik untuk dapat menjawab pertanyaannya sendiri

f)

Saat peserta didik menjawab pertanyaan:

(1)

Mencoba mengarahkan kembali pertanyaan

(2)

Memparafrasekan pertanyaan agar lebih mudah dipahami

(3)

Menunggu beberapa saat

c) Analisis Kebutuhan

Ketika Guru Bimbingan dan Konseling memberikan layanan

Bimbingan dan Konseling maka analisis kebutuhan disusun berdasarkan

hasil asesmen kebutuhan, Capaian Layanan Bimbingan, dan Konseling.

(13)

Asesmen dan analisis kebutuhan merupakan proses mengumpulkan, menganalisis, dan menginterpretasikan data atau informasi tentang peserta didik dan lingkungannya. Hal ini untuk mendapat gambaran berbagai kondisi individu sebagai dasar penyusunan perencanaan program layanan Bimbingan dan Konseling. Analisis kebutuhan dapat juga bersumber dari asumsi-asumsi teoritis tentang perkembangan individu berikut resiko yang menyertainya (hazard).

Asesmen diagnostik tentang gaya belajar peserta didik diperlukan oleh Guru Bimbingan dan Konseling dapat memberikan data awal kepada guru mata pelajaran sehingga guru mata pelajaran dapat menentukan strategi dalam perencanaan pembelajaran.

Pembelajaran di Sekolah Penggerak yang menerapkan pembelajaran dengan capaian pembelajaran dengan pendekatan

differentiated learning dan Teaching at the Right Level (TaRL), perlu

mempertimbangkan karakteristik dan gaya belajar peserta didik. Hasil Survei Karakter dalam Laporan Potret Mutu Pendidikan di sekolah juga dapat dijadikan bahan untuk refleksi diri yang dapat digunakan dalam merencanakan Program Layanan Bimbingan dan Konseling.

C. VISI DAN MISI

1. Visi dan Misi Bimbingan dan Konseling a. Visi

Visi bimbingan dan konseling adalah terwujudnya layanan bimbingan dan konseling yang profesional dalam memfasilitasi perkembangan peserta didik/konseli menuju pribadi unggul dalam imtak, iptek, tangguh, mandiri dan bertanggung jawab

b. Misi

1) Menyelenggarakan layanan bimbingan dan konseling yang memandirikan peserta didik/konseli berdasarkan pendekatan yang humanis dan multikultur.

2) Membangun kolaborasi dengan guru mata pelajaran, wali kelas, orang tua, dunia usaha dan industri, dan pihak lain dalam rangka menyelenggarakan layanan bimbingan dan konseling

3) Meningkatkan mutu guru bimbingan dan konseling atau konselor melalui kegiatan

pengembangan keprofesionalan berkelanjutan.

(14)

D. MENIDENTIFIKASI CAPAIAN LAYANAN BK

A.

Capaian Layanan Bimbingan dan Konseling SMP

Alur Layanan BK merupakan rangkaian tujuan layanan yang disusun secara logis dari awal hingga akhir suatu fase. Alur ini disusun secara linear sebagaimana urutan kegiatan layanan yang dilakukan dari hari ke hari. Penyusunan tujuan layanan BK meliputi 3 (tiga) hal, sebagai berikut.

1.

Kompetensi

Kompetensi terkait kemampuan yang dapat didemonstrasikan oleh peserta

didik/konseli yang menunjukkan bahwa konseli telah berhasil mencapai tujuan layanan. Indikator pencapaian kompetensi tersebut dapat disusun dengan kata kerja operasional yang dapat diamati (observable skills).

2.

Pemahaman Bermakna

Pemahaman bermakna terkait ilmu pengetahuan inti atau konsep utama yang perlu dipahami pada akhir satu layanan dan konsep yang perlu dikuasai peserta didik/konseli setelah mempelajari sebuah unit.

3. Variasi

Keterampilan berpikir yang perlu dikuasai peserta didik/konseli untuk mencapai tujuan layanan.

B.

Capaian Layanan Fase D (Umumnya untuk kelas VII –IX)

Pada akhir Fase D, peserta didik diharapkan memiliki kemampuan menumbuhkan kebiasaan perilaku yang sesuai dengan keyakinannya, berperilaku sosial sesuai norma dan etika pada kehidupan bermasyarakat, mengekspresikan perasaan diri sendiri secara bebas dan terbuka tanpa menimbulkan konflik, menentukan alternatif pengambilan keputusan d an pengentasan masalah berdasarkan konsep ilmu pengetahuan dan perilaku belajar, berinteraksi dengan orang lain sesuai hak dan kewajiban, berperilaku sesuai dengan fungsi dan perannya sebagai laki-laki atau perempuan dalam kehidupan sehari-hari sesuai dengan budaya dan nilai-nilai

yang berlaku, mengembangkan potensi dan hobi yang dimilikinya, hemat, gigih, kompetitif, dan kolaboratif dalam mengembangkan jiwa kewirausahaan, menentukan pilihan pendidikan lanjutan yang sesuai dengan kemampuan diri, serta mampu menyelaraskan norma-norma pergaulan teman sebaya dengan latar belakang yang beragam.

Berikut adalah deskripsi Capaian Layanan Fase D berdasarkan aspek perkembangan

dalam layanan BK di SMP.

(15)

No .

Aspek

Perkembangan Capaian Layanan BK

1 Landasan Hidup

Religius Peserta didik mampu menunjukkan sikap beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa melalui penumbuhan kebiasaan perilaku yang sesuai dengan agama dan kepercayaannya seperti pemahaman tentang tujuan dan arah hidup serta menerapkannya dalam kehidupan sehari-hari.

2 Landasan Perilaku Etis

Peserta didik mampu menampilkan perilaku sosial yang sesuai dengan norma dan etika pada kehidupan bermasyarakat seperti memahami dan menunaikan hak dan kewajibannya sebagai warga negara serta memiliki komitmen moral terhadap sistem etika dan nilai sebagai pribadi maupun anggota masyarakat.

3 Kematanga

n Emosi

Peserta didik mampu mengekspresikan

perasaan diri sendiri secara bebas dan terbuka tanpa menimbulkan konflik serta memiliki sikap postif, inisiatif, tangguh, dan disiplin.

4 Kematanga

n

Intelektual

Peserta didik mampu menentukan alternatif pengambilan keputusan dan pengentasan

masalah berdasarkan konsep ilmu pengetahuan dan perilaku belajar seperti menentukan sesuatu secara mandiri, memecahkan masalah, dan mengambil keputusan.

5 Kesadaran Tanggung Jawab

Peserta didik mampu menunjukkan kemampuan interaksi dengan orang lain sesuai hak dan kewajiban, memiliki empati, dapat bekerja sama, dan memiliki karakter solidaritas.

6 Kesadaran Gender Peserta didik mampu menampilkan perilaku yang sesuai dengan fungsi dan peran sebagai laki-laki atau perempuan dalam kehidupan sehari-hari sesuai dengan budaya dan nilai- nilai yang berlaku.

7 Pengembangan Pribadi

Peserta didik mampu melakukan aktivitas keseharian untuk mengembangkan potensi dan hobi yang dimilikinya, memiliki sifat positif terhadap diri sendiri, mengenali kualitas dan minat diri, serta memiliki karakter kejujuran dan tanggung jawab.

8 Perilaku

Kewirausahaan/

Kemandirian Perilaku Ekonomis

Peserta didik mampu menampilkan contoh

perilaku hemat, gigih, kompetitif, dan

kolaboratif dalam mengembangkan jiwa

kewirausahaan untuk mencapai kemandirian

hidup.

(16)

No. Aspek

Perkembangan Capaian Layanan BK

9 Wawasan dan Kesiapan Karier

Peserta didik mampu menentukan pilihan pendidikan lanjutan yang sesuai dengan kemampuan diri seperti memiliki keyakinan tujuan hidup dan cita-cita, merencanakan strategi pengembangan diri, serta

membiasakan gemar membaca untuk menjadi pembelajar sepanjang hayat.

10 Kematangan Hubungan dengan Teman Sebaya

Peserta didik mampu menyelaraskan norma-

norma pergaulan teman sebaya dengan latar

belakang yang beragam seperti membangun

kepercayaan dalam suatu hubungan, bekerja

sama dengan orang lain, memiliki solidaritas,

dan bersahabat dengan teman sebaya.

(17)

ANGKET PESERTA DIDIK KURIKULUM MERDEKA

Angket Kebutuhan Peserta Didik diolah dengan Aplikasi Angket Kebutuhan Peserta Didik (AKPD). Hasilnya sebagai berikut :

Lampiran 1. Asesmen Kebutuhan berupa Angket Kebutuhan Peserta Didik

ANGKET KEBUTUHAN PESERTA DIDIK (KELAS 8)

Nama :

Kelas :

Petunjuk :

1. Dibawah ini bukan alat tes, tetapi angket kebutuhan untuk membuat program layanan Bimbingan dan Konseling.

2. Jawaban Anda sangat bermanfaat untuk pembuatan program layanan Bimbingan dan Konseling di sekolah

3. Pilihlah jawaban yang paling sesuai dengan kondisi Anda saat ini, dengan cara memberikan tanda (√) pada kolom Ya/Tidak

4. Jawaban Anda akan kami rahasiakan, untuk itu jawablah dengan benar dan sungguh-sungguh.

NO P E R N Y A T A A

N

YA TIDAK

1 Saya kadang lupa bersyukur atas nikmat dan karunia dari Tuhan YME

2 Saya kadang lupa untuk berperilaku sopan dan santun dalam kehidupan

3 Saya merasa belum paham etika yang baik dan benar dalam pergaulan teman sebaya

4 Saya merasa sulit mematuhi tata tertib di sekolah

5 Kadang-kadang saya masih suka menyontek pada waktu ulangan

(18)

6 Waktu saya banyak dihabiskan untuk bermain game atau games online

7 Saya sulit meminta maaf jika melakukan kesalahan terhadap orang lain

8 Saya masih merasa belum memiliki rasa percaya diri 9 Saya belum tahu cara mengendalikan emosi

10 Saya belum tahu cara melakukan eksplorasi bakat secara mandiri

11 Saya masih sering mengalami sakit / alergi 12 Kondisi keluarga saya sedang tidak harmonis

13 Saya sedang mempunyai masalah dengan anggota keluarga di rumah

14 Saya merasa belum bisa menjadi pribadi yang mandiri

15 Saya sering lupa waktu ketika bermain/membuka media sosial (fb, wa, instagram, dll)

16 Saya merasa sulit mengendalikan ketergantungan dengan handphone

17 Saya merasa tidak betah tinggal di rumah sendiri 18 Saya merasa tidak pernah diperhatikan dari orang tua 19 Kata maaf, tolong dan terimakasih kadang lupa saya

ucapkan dalam pergaulan

20 Saya belum tahu tentang bentuk-bentuk kenakalan remaja saat ini dan cara menyikapinya

21 Saya sering beda pendapat dengan orang lain

22 Saya sedang mempunyai masalah dengan teman di sekolah 23 Saya belum tahu cara untuk menjaga persahabatan agar tetap

langgeng

(19)

24 Saya belum tahu tentang bullying dan cara menyikapinya 25 Saya sukar bergaul dengan teman-teman di sekolah

26 Saya merasa masih sedikit pemahaman tentang kesehatan reproduksi remaja

27 Saya belum banyak tahu tentang dampak dari pacaran 28 Saya malu jika membicarakan masalah seks dan pacar

kepada orang tua

29 Saya merasa malu jika bergaul dengan teman yang beda jenis kelamin

30 Saya merasa takut bertanya atau menjawab di kelas 31 Saya belum paham yang harus dilakukan dengan adanya

pemanasan global

32 Saya belum mengetahui banyak tentang jenis obat-obat terlarang serta dampaknya

33 Saya belum tahu cara memilih lembaga bimbingan belajar 34 Saya merasa tidak memiliki semangat belajar

35 Saya belum tahu cara meraih prestasi di sekolah

36 Saya belum paham tentang gaya belajar dan strategi yang sesuai dengannya

37 Saya merasa kesulitan dalam memahami pelajaran 38 Saya belum terbiasa belajar bersama atau kelompok 39 Saya merasa belum menemukan cara belajar yang efektif 40 Saya selalu malas untuk belajar di rumah

41 Saya belajarnya jika akan ada ulangan atau ujian saja 42 Orang tua kurang peduli dengan kegiatan belajar saya 43 Saya belum bisa membuat peta pikiran (mind mapping)

(20)

44 Saya belum mengenal tentang macam-macam kecerdasan 45 Saya belum paham cara kerja otak kiri dan otak kanan 46 Saya sering dimarahi orang tua karena boros

47 Saya tidak terbiasa menabung

48 Saya kurang dapat menyalurkan bakat dan minat di sekolah

49 Saya belum tahu tentang prospek karir untuk setiap mapel 50 Saya belum banyak tahu tentang jenis-jenis profesi di

masyarakat dan prospeknya

(21)

3. Deskripsi Kebutuhan dari Hasil Asesmen

BIDANG LAYANA

N ASSESMEN KEBUTUHAN RUMUSAN KEBUTUHAN

PRIBADI

Saya belum bersungguh-sungguh beribadah pada Tuhan YME

Kesadaran untuk beribadah Tuhan YME dengan Ikhlas

Kadang-kadang perbuatan saya tidak

sesuai dengan yang diucapkan Kesadaran untuk selalu bersikap jujur Saya kadang lupa bersyukur atas nikmat

dan karunia dari Tuhan YME

Memiliki sikap selalu bersyukur pada Tuhan YME

Saya merasa pernah menyontek pada waktu ulangan

Pemahaman terhadap dampak menyontek

Saya lebih senang budaya luar (asing)

daripada budaya Indonesia Kesadaran untuk mencintai budaya indonesia

Saya merasa kurang memiliki rasa

tanggung jawab Kemampuan untuk selalu bertanggung jawab

Saya gampang marah tanpa tahu penyebabnya

Kemampuan mengendalikan diri dari rasa marah

Saya merasa rendah diri Memiliki kepercaya diri Saya merasa malu dengan kondisi fisik

(jasmani) yang dimiliki Kesadaran untuk menerima pemberian terbaik dari Tuhan

Saya merasa kurang mendapatkan

perhatian dari orang tua Memperoleh perhatian orang tua yang cukup

Saya belum tahu cara menjaga kesehatan yang baik dan benar

Memiliki kesehatan jasmani dan rohani yang baik

Saya belum tahu tentang potensi diri

saya sendiri Menggali Potensi Diri Sendiri

Saya sering mengalami sakit / alergi Memiliki kesehatan jasmani dan rohani yang baik

Saya belum memahami kelebihan dan kekurangan yang saya miliki

Mengetahui Kelebihan dan Kelemahan yang dimiliki

Orang tua saya tidak mempunyai

penghasilan tetap Meningkatkan taraf hidup /ekonomi keluarga

Saya merasa kesulitan mengatur waktu

belajar dan bermain Mengatur jadwal kegiatan sehari-hari dengan baik

Saya belum mengenal jati diri saya yang sebenarnya

Kemampuan mengenal diri sendiri sendiri

Saya belum tahu perubahan apa saja yang terjadi pada masa remaja

Menyadari dan memahami perubahan yang terjadi pada masa remaja

Saya belum terbiasa disiplin dalam

kehidupan Memiliki disiplin diri dalam kehidupan

Saya belum tahu cara menjadi pribadi

mandiri Memiliki kepribadian yang mandiri

(22)

SOSIAL

Pemahaman saya masih sedikit tentang

bahaya atau dampak rokok Menghindari bahaya atau dampak rokok Kata maaf, tolong dan terimakasih

kadang lupa saya ucapkan dalam pergaulan

Kemampuan mengucapkan kata maaf, tolong dan terima kasih

Saya merasa malu untuk berinteraksi dengan para guru dan karyawan di sekolah

Dapat berinteraksi dengan guru dan karyawan sekolah

Saya belum banyak mengenal lingkungan sekolah baru saya (guru, fasilitas, prestasi, dll)

Mudah beradaptasi dengan lingkungan sekolah baru

Saya merasa sulit bergaul/kaku dengan teman-teman di sekolah

Kemudahan bergaul dengan teman- teman di sekolah

Saya ingin menyelesaikan masalah dengan teman bermain

Kemampuan mengatasi masalah dengan teman di sekolah

Saya belum banyak teman atau sahabat Kemudahan mencari dan disenangi teman

Saya belum tahu tentang bullying dan cara mensikapinya

Memahami tentang bullying dan cara mensikapinya

Saya sering lupa waktu ketika

bermain/membuka medsos (fb, wa, dll) Mengendalikan penggunaan medsos sesuai kebutuhan

Saya merasa malu jika bergaul dengan

teman yang beda jenis kelamin Dapat berinteraksi dengan lawan jenis sesuai norma yang berlaku

Saya jarang bermain/berteman di lingkungan tempat saya tinggal

Kesadaran sebagai makhluk sosial yang harus berinteraksi

BELAJA R

Orang tua saya tidak peduli dengan kegiatan belajar saya

Kesadaran orang tua untuk peduli pada kegiatan belajar anaknya

Saya masih kesulitan dalam memahami

pelajaran tertentu Kemudahan memaham pelajaran Saya merasa tidak nyaman kalau belajar

di rumah sendiri Melakukan disiplin belajar Saya belajarnya jika akan ada ulangan

atau ujian saja Melakukan kebiasaan belajar Saya belajar di rumah kalau

disuruh/diperintah orang tua Memiliki kebiasaan belajar di rumah Saya sering menunda-nunda pekerjaan

sekolah

Kemampuan untuk tidak menunda pekerjaan sekolah

Saya belum tahu cara meraih prestasi di sekolah

Memperoleh atau meraih prestasi di sekolah

Saya selalu malas untuk belajar Memiliki Motivasi belajar Saya belum terbiasa belajar kelompok,

biasanya saya selalu belajar sendiri Melakukan belajar kelompok yang baik

KARIR

Saya belum paham cara yang baik belajar di sekolah baru (SMP/SMP )

Pemahaman cara belajar di SMP/SMP yang baik

Saya belum ada teman yang cocok untuk

belajar bersama Menemukan cara belajar yang sesuai Saya belum tahu cara memperoleh

bantuan pendidikan (beasiswa) Memperoleh informasi beasiswa Saya terpaksa harus bekerja untuk

mencukupi kebutuhan hidup

Kemampuan mengatur waktu bekerja

dan sekolah

(23)

Saya merasa bingung memilih kegiatan

esktrakurikuler di sekolah Memilih Ekskul yang sesuai

Saya merasa pesimis bisa naik kelas Memiliki Sikap optimis dapat naik kelas Saya belum mempunyai cita-cita yang

pasti

Mengidentifikasi cita-cita yang sesuai dengan dirinya

Saya belum banyak tahu tentang jenis- jenis pekerjaan di masyakarat

Pemahaman mengenai jenis-jenis profesi di masyarakat

Saya belum tahu tentang osis dan

kegiatannya Mengenal osis dan kegiataannya

saya merasa belum paham hubungan antara hobi, bakat, minat dan kemampuan

Memahami hubungan hobi, bakat, minat dan kemampuan

Banding Agung, 2024

Mengetahui Guru Bimbingan Konseling

Kepala Madrasah

SUWARDI, S.Pd.I FENI GUSTIRA, S.Pd

NIP.196801121999031002 NIP.199508082023212035

(24)

4. RUMUSAN KEBUTUHAN

a. Merumuskan Tujuan Layanan

Tujuan layanan Bimbingan dan Konseling disusun berdasarkan pada Capaian Layanan Bimbingan dan Konseling. Tujuan layanan Bimbingan dan Konseling yaitu: pengenalan (pengetahuan), akomodasi (sikap), dan tindakan (keterampilan). Peserta didik/konseli harus memiliki dalam satu atau lebih kegiatan layanan, yang menjadi prasyarat untuk dapat mencapai Capaian Layanan Bimbingan dan Konseling.

Peserta didik mencapai tugas perkembangan yang terdapat pada Capaian Layanan Bimbingan dan Konseling yang dikaitkan dengan upaya mewujudkan peserta didik/konseli yang memiliki

Psychological Wellbeing, dan Profil Pelajar Pancasila.

Guru Bimbingan dan Konseling/konselor dalam menyusun rancangan kegiatan layanan Bimbingan dan Konseling mengacu pada alur Capaian Layanan Bimbingan dan Konseling seperti yang tercantum dalam tabel 2.1.

Tabel 2.1

Alternatif Contoh Alur Capaian Layanan Bimbingan dan Konseling

No .

Aspek Perkembangan

Tataran Internalisa

si Tujuan

Fase D (SMP)

Pada fase ini peserta didik dapat:

1 Landasan Hidup Religius

Pengenalan Mengaitkan nilai nilai agama yang telah dipelajari dengan aktivitas sehari hari.

Akomodasi Menghargai berbagai bentuk tata

cara ibadah yang dijalankan olehnya

maupun orang lain.

(25)

Tindakan Memperbaiki kebiasaan sehari-hari yang kurang sesuai dengan ajaran yang diyakininya.

2. Landasan Perilaku Etis

Pengenalan Mengaitkan norma dan etika perilaku sosial remaja dengan permasalahan remaja yang sering terjadi pada lingkungan masyarakat.

Akomodasi Meyakini pentingnya norma dan etika perilaku sosial bagi remaja pada kehidupan bermasyarakat.

No .

Aspek Perkembangan

Tataran Internalisa

si Tujuan

Fase D (SMP)

Pada fase ini peserta didik dapat:

Tindakan Menampilkan perilaku sosial yang sesuai norma dan etika perilaku sosial remaja pada kehidupan bermasyarakat.

3. Kematangan Emosi

Pengenalan Menganalisis ekspresi perasaan diri sendiri dan orang lain yang dapat menimbulkan konflik.

Akomodasi Mengelola ekspresi perasaan diri

sendiri secara tepat atas dasar

pertimbangan kontekstual.

(26)

Tindakan Mengembangkan ekspresi perasaan diri sendiri secara bebas dan terbuka tanpa menimbulkan konflik.

4. Kematangan Intelektual

Pengenalan Menganalisis alternatif pengambilan keputusan dan pengentasan masalah menggunakan konsep-konsep ilmu pengetahuan dan perilaku belajar.

No .

Aspek Perkembangan

Tataran Internalisa

si Tujuan

Fase D (SMP)

Pada fase ini peserta didik dapat:

Akomodasi Memadukan keragaman alternatif pengambilan keputusan dan

pengentasan masalah menggunakan konsep-konsep ilmu pengetahuan dan perilaku belajar.

Tindakan Mengembangkan alternatif pengambilan keputusan dan

pengentasan masalah berdasarkan pengalaman pada saat menggunakan konsep-konsep ilmu pengetahuan dan perilaku belajar.

5. Kesadaran Tanggungjawab

Pengenalan Menjelaskan cara memperoleh hak

dan kewajiban dalam kehidupan

sehari hari Mengaitkan hak dan

kewajiban dalam aktivitas di

lingkungan sekitar yang sudah

diidentifikasi sebelumnya

(27)

Akomodasi Menyadari hak dan kewajiban serta tanggung jawab untuk menjalin persahabatan dan keharmonisan dalam kehidupan sehari-hari

No .

Aspek Perkembangan

Tataran Internalisa

si Tujuan

Fase D (SMP)

Pada fase ini peserta didik dapat:

Tindakan Saling menghormati, memahami, dan memiliki dalam berinteraksi dengan orang lain sesuai hak dan kewajiban atas dasar rasa kasih sayang.

6. Kesadaran Gender

Pengenalan Menjelaskan fungsi peran sosial antara laki-laki dan perempuan sesuai dengan budaya dan nilai- nilai yang berlaku.

Akomodasi Menghargai fungsi dan peran

sebagai laki-laki atau perempuan

dalam kehidupan sehari-hari sesuai

dengan budaya dan nilai- nilai yang

berlaku.

(28)

Tindakan Menampilkan perilaku yang sesuai dengan fungsi dan peran sebagai laki- laki atau perempuan dalam kehidupan sehari-hari sesuai dengan budaya dan nilai-nilai yang berlaku.

7. Pengembangan Pribadi

Pengenalan Mengidentifikasi berbagai aktivitas keseharian untuk mengembangkan

No .

Aspek Perkembangan

Tataran Internalisa

si Tujuan

Fase D (SMP)

Pada fase ini peserta didik dapat:

potensi dan hobi yang dimilikinya.

Akomodasi Bersikap positif terhadap aktivitas keseharian untuk mengembangkan potensi dan hobi yang dimilikinya.

Tindakan Melakukan aktivitas keseharian untuk mengembangkan potensi dan hobi yang dimilikinya.

8. Perilaku

Kewirausahaan

Pengenalan Mengidentifikasi perilaku hemat,

ulet, dan kompetitif dengan

karakteristik jiwa kewirausahaan

(29)

Akomodasi Menyadari manfaat perilaku hemat, ulet, kompetitif, kompetitif, dan kolaboratif dengan karakteristik wirausaha.

Tindakan Menampilkan contoh perilaku hemat, ulet, kompetitif, kompetitif, dan kolaboratif dalam karakteristik jiwa kewirausahaan.

No .

Aspek Perkembangan

Tataran Internalisa

si Tujuan

Fase D (SMP)

Pada fase ini peserta didik dapat:

9. Wawasan Kesiapan Karir

Pengenalan Memilih alternatif pendidikan SLTA yang sesuai dengan kemampuan diri dalam rangka merencanakan karier.

Akomodasi Meyakini alternatif pendidikan SLTA yang sesuai dengan kemampuan diri.

Tindakan Menentukan pilihan pendidikan SLTA dan pekerjaan yang sesuai dengan kemampuan diri.

10 .

Kematangan Hubungan dengan Teman Sebaya

Pengenalan Mengidentifikasi keterkaitan antara

norma diri sendiri dengan fenomena

pergaulan di lingkungan teman sebaya

(30)

Akomodasi Menghargai perbedaan norma yang dianut oleh lingkungan teman sebaya

Tindakan Menyelaraskan norma-norma

pergaulan dengan teman sebaya yang lebih beragam latar belakang

b. Capaian Layanan Fase D (Umumnya untuk kelas VII –IX)

Pada akhir Fase D,

peserta didik diharapkan memiliki kemampuan menumbuhkan kebiasaan perilaku yang sesuai dengan keyakinannya, berperilaku sosial sesuai norma dan etika pada kehidupan bermasyarakat, mengekspresikan perasaan diri sendiri secara bebas dan terbuka tanpa menimbulkan konflik, menentukan alternatif pengambilan keputusan dan pengentasan masalah berdasarkan konsep ilmu pengetahuan dan perilaku belajar, berinteraksi dengan orang lain sesuai hak dan kewajiban, berperilaku sesuai dengan fungsi dan perannya sebagai laki-laki atau perempuan dalam kehidupan sehari-hari sesuai dengan budaya dan nilai-nilai yang berlaku, mengembangkan potensi dan hobi yang dimilikinya, hemat, gigih, kompetitif, dan kolaboratif dalam mengembangkan jiwa kewirausahaan, menentukan pilihan pendidikan lanjutan yang sesuai dengan kemampuan diri, serta mampu menyelaraskan norma-norma pergaulan teman sebaya dengan latar belakang yang beragam.

Berikut adalah deskripsi Capaian Layanan Fase D berdasarkan aspek perkembangan dalam layanan BK di SMP.

No .

Aspek

Perkembangan Capaian Layanan BK

1 Landasan Hidup Religius

Peserta didik mampu menunjukkan sikap

beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang

Maha Esa melalui penumbuhan kebiasaan

perilaku yang sesuai dengan agama dan

kepercayaannya seperti pemahaman tentang

tujuan dan arah hidup serta menerapkannya

dalam kehidupan sehari-hari.

(31)

2 Landasan Perilaku Etis

Peserta didik mampu menampilkan perilaku sosial yang sesuai dengan norma dan etika pada kehidupan bermasyarakat seperti memahami dan menunaikan hak dan kewajibannya sebagai warga negara serta memiliki komitmen moral terhadap sistem etika dan nilai sebagai pribadi maupun anggota masyarakat.

3 Kematanga

n Emosi

Peserta didik mampu mengekspresikan

perasaan diri sendiri secara bebas dan terbuka tanpa menimbulkan konflik serta memiliki sikap postif, inisiatif, tangguh, dan disiplin.

4 Kematanga

n

Intelektual

Peserta didik mampu menentukan alternatif pengambilan keputusan dan pengentasan

masalah berdasarkan konsep ilmu pengetahuan dan perilaku belajar seperti menentukan sesuatu secara mandiri, memecahkan masalah, dan mengambil keputusan.

5 Kesadaran

Tanggung Jawab Peserta didik mampu menunjukkan kemampuan interaksi dengan orang lain sesuai hak dan kewajiban, memiliki empati, dapat bekerja sama, dan memiliki karakter solidaritas.

6 Kesadaran Gender Peserta didik mampu menampilkan perilaku yang sesuai dengan fungsi dan peran sebagai laki-laki atau perempuan dalam kehidupan sehari-hari sesuai dengan budaya dan nilai- nilai yang berlaku.

7 Pengembangan Pribadi

Peserta didik mampu melakukan aktivitas keseharian untuk mengembangkan potensi dan hobi yang dimilikinya, memiliki sifat positif terhadap diri sendiri, mengenali kualitas dan minat diri, serta memiliki karakter kejujuran dan tanggung jawab.

8 Perilaku

Kewirausahaan/

Kemandirian Perilaku Ekonomis

Peserta didik mampu menampilkan contoh perilaku hemat, gigih, kompetitif, dan kolaboratif dalam mengembangkan jiwa kewirausahaan untuk mencapai kemandirian hidup.

No. Aspek

Perkembangan Capaian Layanan BK

9 Wawasan dan Kesiapan Karier

Peserta didik mampu menentukan pilihan pendidikan lanjutan yang sesuai dengan kemampuan diri seperti memiliki keyakinan tujuan hidup dan cita-cita, merencanakan strategi pengembangan diri, serta

membiasakan gemar membaca untuk menjadi

pembelajar sepanjang hayat.

(32)

10 Kematangan Hubungan dengan Teman Sebaya

Peserta didik mampu menyelaraskan norma- norma pergaulan teman sebaya dengan latar belakang yang beragam seperti membangun kepercayaan dalam suatu hubungan, bekerja sama dengan orang lain, memiliki solidaritas, dan bersahabat dengan teman sebaya.

5. KOMPONEN PROGRAM

Komponen program bimbigan dan konseling di MTs meliputi : (1) layanan dasar, (2) layanan peminatan dan perencanaan individual, (3) Layanan Responsif, dan (4) dukungan sistem. Berikut penjelasan mengenai masing-masing komponen :

1)  Layanan Dasar

Layanan dasar adalah proses pemberian bantuan kepada semua peserta didik/konseli yang berkaitan dengan pengembangan sikap, pengetahuan, dan keterampilan dalam bidang pribadi, sosial, belajar, dan karir sebagai pengejawantahan tugas-tugas perkembangan mereka. Layanan dasar merupakan inti pendekatan perkembangan yang diorganisasikan berkenaan dengan pengetahuan tentang diri dan orang lain, perkembangan belajar, serta perencanaan dan eksplorasi karir. Layanan dasar pada sekolah dasar dilaksanakan dalam aktivitas yang langsung diberikan kepada peserta didik/konseli adalah bimbingan kelompok, bimbingan klasikal, dan bimbingan lintas kelas. Aktivitas yang dilaksanakan melalui media adalah papan bimbingan, leaflet dan media inovatif bimbingan dan konseling. Bagi guru kelas yang menjalankan fungsi sebagai guru bimbingan dan konseling, layanan bimbingan klasikal dapat diintegrasikan dalam kegiatan pembelajaran tematik.

2)  Layanan Responsif

Layanan responsif adalah layanan untuk memenuhi kebutuhan jangka pendek peserta didik,

atau masalah-masalah yang dialami peserta didik/konseli yang bersumber dari lingkungan

kehidupan pribadi, sosial, belajar, dan karir. Layanan terdiri atas konseling individual, konseling

kelompok, konsultasi, konferensi kasus, referal dan advokasi. Sementara aktivitas layanan

responsif melalui media adalah konseling melalui elektronik dan kotak masalah. Pada konteks

layanan responsif di Sekolah Dasar, guru bimbingan dan konseling atau konselor memberikan

intervensi secara singkat. Pada layanan responsif juga dilakukan advokasi yang menitikberatkan

pada membantu peserta didik/konseli untuk memiliki kesempatan yang sama dalam mencapai

tugas-tugas perkembangan. Guru bimbingan dan konseling atau konselor menyadari terdapat

rintangan-rintangan bagi peserta didik yang disebabkan oleh disabilitas, jenis kelamin, suku

bangsa, bahasa, orientasi seksual, status sosial ekonomi, pengaruh orangtua, keberbakatan, dan

sebagainya. Guru bimbingan dan konseling atau konselor harus memberikan advokasi agar

semua peserta didik/konseli mendapatkan perlakuan yang setara selama menempuh pendidikan

di Sekolah Dasar.

(33)

3) Layanan Peminatan dan Perencanaan Individual Peserta Didik

Layanan peminatan dan perencanaan individual merupakan proses pemberian bantuan kepada semua peserta didik/konseli dalam membuat dan mengimplementasikan rencana pribadi, sosial, belajar, dan karir. Tujuan utama layanan ini ialah membantu peserta didik belajar memantau dan memahami pertumbuhan dan perkembangannya sendiri dan mengambil tindakan secara proaktif terhadap informasi tersebut Layanan peminatan dan perencanaan individual berisi aktivitas membantu setiap peserta didik untuk mengembangkan dan meninjau minat dan perencanaan pribadi, sosial, belajar, dan karir. Aktivitas dimulai sejak peserta didik masih di sekolah dasar dan berlanjut terus sampai di sekolah menengah. Rencana yang telah dibuat oleh peserta didik ditinjau dan diperbaharui secara berkala dan didokumentasikan di dalam profil peserta didik, misalnya dalam bentuk grafik. Aktivitas layanan peminatan dan perencanaan individual yang langsung diberikan kepada peserta didik dapat berupa kegiatan bimbingan klasikal, konseling individual, konseling kelompok, bimbingan kelas besar atau lintas kelas, bimbingan kelompok, konsultasi dan kolaborasi. Aktivitas peminatan dan perencanaan individual di Sekolah Dasar terintegrasi dengan kegiatan ekstrakurikuler. Pemilihan kegiatan ekstrakurikuler juga dapat menggambarkan minat peserta didik pada aktivitas tertentu. Guru bimbingan dan konseling atau konselor dap at memberikan informasi tentang perencanaan pribadi, akademik dan karir dalam pemilihan kegiatan ekstra kurikuler bagi peserta didik.

4)  Dukungan Sistem

Dukungan sistem merupakan komponen pelayanan dan kegiatan manajemen, tata kerja infrastruktur dan pengembangan keprofesionalan konselor secara berkelanjutan yang secara tidak langsung memberikan bantuan kepada peserta didik atau memfasilitasi kelancaran perkembangan peserta didik. Aktivitas yang dilakukan dalam dukungan sistem adalah (1) administrasi, yang di dalamnya termasuk melaksanakan dan menindaklanjuti asesmen, kunjungan rumah, menyusun dan melaporkan program bimbingan dan konseling, membuat evaluasi, dan melaksanakan administrasi dan mekanisme bimbingan dan konseling, serta (2) kegiatan tambahan dan pengembangan profesi, bagi konselor atau guru kelas yang berfungsi sebagai guru bimbingan dan konseling, kegiatan pengembangan profesi dilaksanakan sesuai dengan tugasnya sebagai guru kelas dengan diperkaya oleh kegiatan pelatihan atau lokakarya tentang bimbingan dan konseling untuk memperkuat kompetensi dalam menjalankan fungsi sebagai guru bimbingan dan konseling atau konselor. Pengembangan Keprofesian Berkelanjutan (guru sebagai pembelajar) bagi konselor atau guru bimbingan dan konseling dapat dilakukan dengan moda tatap muka, daring dan kombinasi antara tatap muka dan daring.

Berdasarkan hasil angket kebutuhan peserta didik, maka alokasi waktu komponen program adalah sebagai berikut :

NO KOMPONEN

PROGRAM NO MATERI / TOPIK / KEGIATAN

JUMLA H LAYAN

AN

PROPORSI

PERHITUNG AN WAKTU/JA

M

1 Layanan

1 Ibadah dengan kemauan sendiri 18 32% 47% x 24 = 11,28 2 Berpikir dan bersikap positif
(34)

3 Menyontek, penyebab dan solusinya 4 Stress dan cara mengatasinya 5 Cara mengendalikan emosi 6 Kepribadian Manusia

7 Pentingnya menjaga kesehatan tubuh

8 Kebiasaan membuang sampah pada tempatnya

9 Komunikasi efektif 10 Nilai-nilai Kehidupan

11 Etika dan budaya tertib berlalu lintas

12 Kiat sukses hidup bermasyarakat 13 Tawuran pelajar dan akibatnya 14 Membina persahabatan

15 Dampak pernikahan di usia muda 16 Meningkatkan Motivasi Belajar 17 Evaluasi prestasi belajar

18 Kiat sukses hadapi ujian (USBN - UN)

2 Layanan Peminatan dan

Perencanaa n Individual Peserta Didik

1 Kiat mengelola keuangan saat indekos

13 23% 14% x 24 =

3,36 2 Membangkitkan semangat diri saat

mengalami kegagalan

3 Keselarasan cita-cita dengan harapan orang tua

4 Mengenal berbagai organisasi yang ada di masyarakat

5 Mantap pada keputusan pilihan karir

6 Mantap untuk melanjutkan sekolah ke jenjang Sma

7 Cara atau strategi masuk sekolah favorit

8 Perencanaan karir masa depan 9 Motivasi sukses dari tokoh

inspiratif

10 Profesi di Dunia Kerja

11 Pilihan karir setelah lulus MTs 12 Prospek karir peminatan/jurusan di

MA-SMA-SMK

13 Prospek karir peminatan/jurusan di SMK/MAK

3 Layanan Responsi

1 Mengatasi kejenuhan masuk sekolah

19 33% 24% x 24 =

5,76 2 Menghilangkan ketergantungan

dengan media sosial (fc, wa, ig, dll) 3 Akibat kebiasaan keluar malem

(bermain,begadang) 4 Menghilangkan rasa

khawatir/takut tidak dapat lulus sekolah

5 Mengatasi masalah dengan anggota keluarga di rumah

(35)

6 Dampak main game atau games online

7 Dampak dari ketergantungan pada handphone

8 Membangun Rasa Percaya Diri 9 Tahapan dalam menyelesaian

masalah

10 Kebiasaan antri

11 Bentuk-bentuk kenakalan remaja saat ini dan cara mensikapinya 12 Membuat persahabatan yang baik

melalui medsos

13 Kebiasaan mengucapkan kata maaf, tolong dan terimakasih dalam pergaulan

14 Dampak pacaran dikalangan remaja

15 Kebiasaan belajar rutin

16 Menghilangkan kebiasaan belajar saat akan ada ujian

17 Syarat-syarat kelulusan

18 Meningkatkan konsentrasi belajar 19 Mengatasi kesulitan mempelajari

dan memahami mata pelajaran tertentu

4

Dukungan Sistem

1 Pengembangan Jejaring 7 12% 15% x 24 =

3,6 2 Kegiatan Manajemen

3 Pengembangan staf 4 Kunjungan rumah 5 Kolaborasi

6 Pengembangan Profesi Konselor   a. In House Training

  b. Pendidikan Lanjut 7 Penelitian dan Pengembangan

JUMLAH JAM 57 100% 24

6. MENGEMBANGKAN TEMA / TOPIK LAYANAN BK

Tema/topik merupakan rincian lanjut dari identifikasi deskripsi kebutuhan peserta didik/konseli dalam aspek perkembangan pribadi, sosial, belajar dan karier yang akan dituangkan dalam RPL BK (Rencana Pelaksanaan Layanan Bimbingan dan Konseling)

BIDANG

LAYANAN RUMUSAN

KEBUTUHAN TUJUAN LAYANAN TOPIK/TEMA

PRIBADI Memiliki kesadaran melakukan berbagai kegiatan ibadah dengan kemauan sendiri

Peserta didik/konseli memiliki kesadaran melakukan berbagai kegiatan ibadah dengan kemauan sendiri

Ibadah dengan kemauan sendiri

Memiliki kebiasaan untuk berpikir dan bersikap positif

Peserta didik/konseli mampu memiliki kebiasaan berpikir positif serta mencapai pribadi yang mampu berpikir dan bersikap

Berpikir dan bersikap positif

(36)

selalu positif Memiliki kesadaran

untuk tidak mencontek saat mengikuti tes atau ujian

Peserta didik/konseli memiliki pemahaman dan kesadaran bahwa menyontek adalah perbuatan tidak baik (tercela), memahami penyebab dan dampak dari perbuatan menyontek serta mampu untuk menghindarinya

Menyontek, penyebab dan solusinya

Mampu menghindari stress dalam menghadapi kehidupan/kegiatan

Peserta didik/konseli dapat memahami gejala-gejala stress serta faktor-faktor penyebab dan cara mengatasinya

Stress dan cara mengatasinya

Mampu mengendalikan emosi

Peserta didik/konseli dapat mengendalikan emosi dan memantapkan nilai serta cara bertingkah laku yang dapat diterima dalam kehidupan sosial yang lebih luas

Cara mengendalikan emosi

Mengenal macam- macam kepribadian manusia

Peserta didik/konseli dapat mengenal dan memahami tipe-tipe kepribadian manusia serta dapat tumbuh menjadi pribadi yang matang

Kepribadian Manusia

Mampu menjaga kesehatan agar tetap fit menghadapi waktu ujian

Peserta didik/konseli mampu memahami pentingnya menjaga kesehatan tubuh serta dapat membiasakan pola hidup bersih dan sehat

Pentingnya menjaga kesehatan tubuh

Memiliki kebiasaan untuk membuang sampah pada tempatnya

Peserta didik/konseli memiliki kebiasaan hidup bersih dengan membuang sampah pada tempatnya

Kebiasaan membuang sampah pada tempatnya

Mampu mengatasi kejenuhan masuk sekolah

Peserta didik/konseli mampu menghilangkan kejenuhanya masuk sekolah

Mengatasi kejenuhan masuk sekolah Mampu meninggalkan

ketergantungan dengan media sosial (fc, wa, ig, dll)

Peserta didik/konseli mampu meninggalkan ketergantungan dengan media sosial (fc, wa, ig, dll)

Menghilangkan

ketergantungan dengan media sosial (fc, wa, ig, dll)

Mampu menghilangkan kebiasaan keluar malem (bermain,begadang)

Peserta didik/konseli mampu menghilangkan kebiasaan keluar malem (bermain,begadang)

Akibat kebiasaan keluar malem

(bermain,begadang) Memiliki kemampuan

menghilangkan rasa khawatir/takut tidak dapat lulus sekolah

Peserta didik/konseli memiliki kemampuan menghilangkan rasa khawatir/takut tidak dapat lulus sekolah

Menghilangkan rasa khawatir/takut tidak dapat lulus sekolah

Mampu mengatasi masalah dengan anggota keluarga di rumah

Peserta didik/konseli mampu mengatasi masalah dengan anggota keluarga di rumah

Mengatasi masalah dengan anggota keluarga di rumah Mampu berhenti main

game atau games online Peserta didik/konseli dapat berhenti main game atau games online dalam mengisi waktu luangnya

Dampak main game atau games online

Mampu mengendalikan ketergantungan dengan pada handphone

Peserta didik/konseli mampu mengendalikan ketergantungan dengan pada handphone

Dampak dari

ketergantungan pada handphone

Memiliki rasa percaya Peserta didik/konseli mampu Membangun Rasa

(37)

diri meningkatkan rasa percaya diri dengan baik untuk mencapai tujuan hidupnya

Percaya Diri

Memiliki kemampuan dalam menyelesaian masalah

Peserta didik/konseli mampu menyelesaikan masalah yang sedang dihadapi

Tahapan dalam menyelesaian masalah SOSIAL Mampu berkomunikasi

secara efektif Peserta didik/konseli dapat

mengetahui pentingnya komunikasi untuk menyampaikan pesan, ide atau gagasan dalam hidup bermasyarakat

Komunikasi efektif

Memiliki pemahaman tentang nilai-nilai kehidupan

Peserta didik/konseli dapat memahami nilai-nilai kehidupan serta dapat bersosialisasi dan mengambil keputusan berdasarkan nilai-nilai atau norma kehidupan

Nilai-nilai Kehidupan

Memiliki etika dan budaya tertib berlalu lintas

Peserta didik/konseli dapat memahami pentingnya memiliki budaya tertib berlalu lintas di jalan serta menumbuhkan kesadaran untuk disiplin mentaati rambu- rambu lalu lintas

Etika dan budaya tertib berlalu lintas

Memiliki kemampuan untuk sukses hidup bermasyarakat

Peserta didik/konseli mampu memahami dan menerima peran sosial pria dan wanita dengan norma yang ada di masyarakat serta berprilaku sebagai pria dan wanita sesauai dengan norma masyarakat

Kiat sukses hidup bermasyarakat

Mampu menghidari dari

tawuran pelajar Peserta didik/konseli dapat memahami dampak dari tawuran pelajar dan mampu

menghindarinya

Tawuran pelajar dan akibatnya

Memiliki kemampuan untuk membina

persahabatan agar tetap langgeng

Peserta didik/konseli dapat memiliki perasaan positif untuk membina persahabatan dengan kegiatan positif serta memilki rencana kegiatan untuk mengisi kegiatan persahabatan yang positif

Membina persahabatan

Memiliki kebiasaan

untuk antri Peserta didik/konseli memiliki kebiasaan antri sebagai

pernghargaan atas diri sendiri dan orang lain

Kebiasaan antri

Mengenal bentuk-bentuk kenakalan remaja saat ini dan cara

mensikapinya

Peserta didik/konseli mengenal bentuk-bentuk kenakalan remaja saat ini dan cara mensikapinya

Bentuk-bentuk kenakalan remaja saat ini dan cara

mensikapinya Mampu membangun

persahabatan yang baik melalui medsos

Peserta didik/konseli mampu membangun persahabatan yang baik melalui medsos

Membuat persahabatan yang baik melalui medsos

Memiliki kebiasaan mengucapkan kata maaf, tolong dan terimakasih dalam pergaulan

Peserta didik/konseli memiliki kebiasaan mengucapkan kata maaf, tolong dan terimakasih dalam pergaulan

Kebiasaan

mengucapkan kata maaf, tolong dan terimakasih dalam pergaulan

Mampu menghindari

pernikahan dini Peserta didik/konseli dapat memahami persiapan penting orientasi hidup berkeluarga, mengetahui bagaimana dampak dari pernikahan di usia muda

Dampak pernikahan di usia muda

(38)

Memiliki pemahaman tentang dampak pacaran di kalangan remaja

Peserta didik/konseli memiliki pemahaman tentang dampak pacaran di kalangan remaja

Dampak pacaran dikalangan remaja BELAJAR Memiliki pemahaman

tentang cara

meningkatkan motivasi belajar

Peserta didik/konseli dapat menerapkan sikap dan kebiasaan yang benar dalam belajar hingga dapat membangkitkan semangat belajar

Meningkatkan Motivasi Belajar

Mampu mengevaluasi hasil prestasi belajar

Peserta didik/konseli mampu mengevaluasi kebiasaan belajar serta merencanakan pencapaian prestasi belajarnya sesuai dengan target yang ingin dicapai

Evaluasi prestasi belajar

Memiliki pemahaman tentang kiat sukses dalam menghadapi Ujian

Peserta didik/konseli mampu memahami kiat sukses menghadapi ujian sekolah maupun ujian nasional serta memilki keyakinan terhadap kesuksesannya

Kiat sukses hadapi ujian (USBN - UN)

Memiliki kebiasaan

belajar secara rutin Peserta didik/konseli memiliki

kebiasaan belajar secara rutin Kebiasaan belajar rutin Mampu menghilangkan

kebiasaan belajar apabila akan ada tes/ujian

Peserta didik/konseli mampu menghilangkan kebiasaan belajar apabila akan ada tes/ujian

Menghilangkan kebiasaan belajar saat akan ada ujian

Memiliki pemahaman tentang syarat-syarat kelulusan

Peserta didik/konseli memiliki pemahaman tentang syarat-syarat kelulusan

Syarat-syarat kelulusan

Mampu meningkatkan

konsentrasi belajar Peserta didik/konseli mampu

meningkatkan konsentrasi belajar Meningkatkan konsentrasi belajar Mampu mengatasi

kesulitan mempelajari dan memahami mata pelajaran tertentu

Peserta didik/konseli mampu mengatasi kesulitan mempelajari dan memahami mata pelajaran tertentu

Mengatasi kesulitan mempelajari dan memahami mata pelajaran tertentu KARIR Memiliki kemampuan

untuk mengelola keuangan saat indekos

Peserta didik/konseli mampu

mengelola keuangan saat indekos Kiat mengelola keuangan saat indekos Memiliki ketahanan diri

setiap menghadapi kegagalan

Peserta didik/konseli memiliki semangat diri saat mengalami suatu kegagalan

Membangkitkan semangat diri saat mengalami kegagalan Memiliki keselarasan

cita-cita dengan harapan orang tua

Peserta didik/konseli mampu menyelaraskan cita-cita dengan harapan orang tua

Keselarasan cita-cita dengan harapan orang tua

Mengenal lebih dekat dengan berbagai jenis organisasi yang ada di masyarakat

Peserta didik/konseli mengenal berbagai organisasi yang ada di masyarakat

Mengenal berbagai organisasi yang ada di masyarakat

Memiliki kemantapan pada keputusan pilihan karir

Peserta didik/konseli memiliki

kemantapan pilihan karir Mantap pada keputusan pilihan karir

Memiliki kemauan untuk melanjutkan sekolah ke jenjangMA-SMA-SMK

Peserta didik/konseli memiliki kemauan untuk melanjutkan ke jenjang yang lebih tinggi

Mantap untuk

melanjutkan sekolah ke jenjangMA-SMA-SMK Memiliki pemahaman

tentang cara

Referensi

Dokumen terkait