i-
PERATURANDAERAHKOTASI30LGA NOMOR :
\ $
TAHUN 2012TENTANG
TATALAKSANAPERIZINAN DANPENGAWASAN PENGELOLAAN
LIMBAH BAHANBERBAHAYABERACUNSERTAPENGAWASANPEMULIHAN AKIBAT PENCEMARAN LIMBAH BAHANBERBAHAYADANBERACUN
DENGANRAHMATTUHAN YANGMAHAESA WALIKOTA SIBOLGA,
bahwa berdasarkanPeraturan Menteri Negara LingkunganHidup Nomor30 Tahun 2009 tentang Tata Laksana Perizinan dan Pengawasan Pengelolaan Limbah Bahan Berbahaya dan Beracunserta Pengawasan Pemulihan akibat Pencemaran Limbah Bahan Berbahaya dan Beracun oleh Pemerintah Daerah Pasal 2 ayat 1,Pemerintah Daerah mengeluarkan izin penyimpanan sementaralimbahB3 danpengumpulanlimbahB3 skala Kabupaten
/
Kota;bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud huruf a, perlu menetapkan Peraturan Daerah tentang Tata Laksana Perizinan dan Pengawasan Pengelolaan Limbah Bahan Berbahaya dan Beracun serta Pengawasan Pemulihan akibatPencemaran Limbah Bahan Berbahaya dan Beracun.
Menimbang a.
b
.
1. Undang
-
Undang Nomor 8 Drt.
Tahun 1956 tentang Pembentukan Daerah Otonom Kota-
kota besar dalamLingkungan DaerahPropinsiSumateraUtara (Lembaran Negara RI Tahun1956 Nomor 59,Tambahan Lembaran Negara Rl Nomor 1092);2. Undang
-
Undang Nomor5Tahun1984 tentang Perindustrian;3. Undang
-
Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah [Lembaran Negara RI Nomor 125, Tambahan Lembaran Negara Nomor 4437), sebagaimana telah diubah terakhir dengan Undang-
Undang Nomor12 Tahun 2008(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2008 Nomor 59,Tambahan LembaranNegaraRepublikIndonesia Nomor 4844);
4
.
Undang-
Uqdang Nomor 32 Tahun 2009 tentang Perlindungan dan Pengelolaa'p Lingkungan Hidup (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun2009
Nomor140, Tambahan Lembaran Negara RINomor5059);5. Undang
-
Undang Nomor 36 Tahun 2009 tentang Kesehatan;6. Peraturan
Pemerintah
Nomor 18Tahun
1999 tentangPengelolaan Limbah BahanBerjbahaya
dan Beracun sebagaimana telah diubah terakhir dengan Peraturan Pemerintah Nomor85Tahun
1999tentangPengelolaan Limbah Bahan BerbahayadanBeracun;7. Peraturan Pemerintah Nomor 38 Tahun 2007 tentang Pembagian Urusan Pemerintahan antara Pemerintah, Pemerintahan Daerah Provinsi, dan PemerintahanDaerah Kabupaten
/
Kota;8. Keputusan Menteri Negara Lingkungan Hidup Nomor 56 Tahun 2002 tentang Pedonian Umurn Pengawasan Penataan Lingkungan Hidup bagi Pejabat Pengav/as;
9. Keputusan Menteri Negara Lingkungan Hidup Nomor 57 Tahun 2002 tentang Tata Kerja Pejabat Pengawas Lingkungan Hidup di Kcmenlerian Lingkungan Hidup;
Mengingat :
i
r
10
.
Peraturan Menteri Negara Lingkungan Hidup Nomor3Tahun 2007 tentang Fasilitas Pengumpulan dan Penyimpanan Limbah Bahan Berbahaya dan Beracun diPelabuhan;11
.
Peraturan Menteri Negara Lingkungan Hidup Nomor 18 Tahun 2009 tentang Tata Cara Perizinan Pengelolaan Limbah Bahan Berbahaya dan Beracun;12. Peraturan Menteri Negara Lingkungan Hidup Nomor 30 Tahun 2009 tentang Tata Laksana Perizinan dan Pengawasan Pengelolaan LimbahBahan Berbahaya dan Beracun serta Pengawasan Pemulihan Akibat Pencemaran LimbahBahanBerbahaya danBeracun oleh Pemerintah Daerah;
13
.
Peraturan Daerah Kota Sibolga Nomor11 Tahun 2008 tentang Organisasi dan Tata Kerja Dinas-
dinas Daerah Kota Sibolga (Tambahan Lembaran DaerahKota Sibolga Nomor 11).
f
DenganPersetujuanBersama
,
DEWANPERWAKILAN RAKYATDAERAHKOTA SIBOLGA dan
WALIKOTA SIBOLGA MEMUTUSKAN:
Menetapkan : PERATURAN DAERAH KOTA SIBOLGA TENTANG TATA LAKSANA PERIZINAN DAN PENGAWASAN PENGELOLAAN LIMBAH BAHAN BERBAHAYA DAN BERACUN SERTA PEMULIHAN AKIBAT PENCEMARAN LIMBAH BAHAN BERBAHAYADAN BERACUN.
BABI
KETENTUAN UMUM Bagian Kesatu
Pengertian Pasal 1 Dalam peraturan daerah iniyangdimaksud dengan;
1
.
Kementerian Negara Lingkungan Hidup yang selanjutnya disingkat KLH adalah Kementerian Negara LingkunganHidupRepublikIndonesia.
2
.
Daerahadalah KotaSibolga.3
.
WalikotaadalahWalikotaSibplga.
4
.
Instansi Pembina Teknis adqlah setiap satuan kerja perangkat daerah/
unit kerja perangkatdaerah yangmemberikaniziq usahayangberkaitandenganoperasional kegiatan usahasesuai dengan bidang dan tugasmas|ng
-
masing.
5. Limbah bahan berbahaya dap beracun yang selanjutnya disebut limbah B3 adalah sisasuatu usaha dan
/
atau kegiatanyaijg
mengandung bahan berbahaya dan/
atau beracun karena sifat dan/
atau konsentrasinya dan/
atau jumlahnya, baik secara langsurig maupun tidak langsung, dapat mencemarkan dan/
atau merusak lingkungan hidup, kesehatan, kelangsungan hidup manusiasertamahluk hidup lainnya.
7. Pengelolaan limbah B3 adalah rangkaian kegiatan yang mencakup reduksi, penyimpanan, pengumpulan,pengangkutan, pemanfaatan,pengolahandan penimbunanlimbah B3
.
8
.
Penyimpananlimbah B3 adalahkegiatanmenyimpan limbahB3yang dilakukanoleh penghasil, pengumpul, pemanfaat, pengolah, dan penimbun limbah B3 dengan maksud menyimpan sementara.
9. Pengumpul limbah 33 adalah badan usaha yang melakukan kegiatan pengumpulan dengan tujuan untuk mengumpulkan limbah B3 sebelum dikirim ke tempat pengolahan dan
/
ataupemanfaat dan
/
atau penimbunanlimbah B3.10. Badan...
10
.
Badan usahaadalahsuatubentukbadanusahayangmeliputi PerseroanTerbatas, Badan Usaha Milik Negara atau Daerah, Firma, Koperasi,Yayasan,Dana pensiun,serta bentukbadan usaha lainnya yangdalamkegiatanusahanyamenghasilkandan/
ataumengelolalimbah B3.
' 11. Pembinaan adalah kegiatan yang dilaksanakan oleh SKPD dan
/
atau Instansi Pembina Teknis untuk mengarahkan badan usaha dalampengelolaan limbah B3agarsesuaidengan ketentuan peraturan perundang-
undangan.
12
.
Pengawas adalah Pejabat Pengawas Lingkungan Hidup Daerah (PPLHD) yang bertugas di instansidanbertanggungjawab melaksanakan pengawasanpengelolaanlingkungan.
13.Pengawasan adalah kegiatanyang dilaksanakansecaralangsungdan
/
atau tidaklangsung oleh Pejabat Pengawas Lingkungan Hidup Daerah (PPLHD) untuk mengetahui tingkat penaatan penanggungjawab usaha dan/
atau kegiatan terhadap ketentuan peraturan perundang-
undangandan/atau persyaratanperizinan dalampengelolaan limbah B3.
14.AnalisisMengenai DampakLingkungan yang selanjutnyadisingkat AMDALadalahsuatu kajian mengenaidampakbesar dan pentingsuatu usaha dan
/
ataukegiatan yangdirencanakan pada lingkungan hidup yang diperlukan bagi proses pengambilan keputusan tentang penyelenggaraanusahadan/
ataukegiatan.
15
.
UKL danUPL adalah Upaya PengelolaanLingkungan HidupdanUpayaPemantauan Lingkungan Hidup rencana usaha dan/
ataukegiatan yang tidak menimbulkan dampak besar danpenting, atau secara teknologi dampak pentingnya dapat dikelola dan bersifat spesifik bagi masing-
masingjenisusaha atau kegiatanyang dikaitkandengan dampakyang ditimbulkan
.
Bagian Kedua RuangLingkup
Pasal 2
*
(1) Ruang lingkup Peraturan Daerahini meliputi: a
.
perizinanyangmeliputi:1
.
izin penyimpanan sementaralimbahB3;dan 2.
izinper.
gumpulnn limbah B3 skala kota; 3.
pengawasan pengelolaanlimbah B3;4
.
pengawasan pengelolaan limbah bahanberbahaya beracunsertapengawasan pemulihan akibat pencemaran limbah bahanberbahayadanberacun;5. pembinaan;
(2) Izin sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf (a) angka (2) tidak termasuk minyak pelumas
/
oli bekas.Bagian Ketiga TujuandanSasaran
Pasal3 PenyusunanPeraturanDaerah ini bertujuanuntuk: a
.
meningkatkanketaatan pengelolaan limbahB3; b.
meningkatkankinerjapengelolaanlimbah B3;danc .
mencegah pencemarandan kerusakan lingkungan.
Pasal 4 Sasaranpelaksanaan pengelolaan limbah B3adalah ;
a
.
meningkatkan pemahaman terhadap ketentuan jperaturan perundang-
undangan yang berhubungan denganpengelolaanlimbah B3;b
.
meningkatkanketaatanpelaku dalam pengelolaanlimbahB3;c
.
berkurangnya jumlah residu limbah B3 yang dihasilkan oleh penghasil limbah dengan upaya 3R(reuse,
recycle,
recovery);d
.
meningkatkan pemanfaatansaranadanprasarana pengelolaanLimbahB3;dane
.
meningkatkan pengendalian dan pengawasan lalu lintas limbah B3 mulai dari sumber atau penghasil sampai padafasilitaspengelolaan dan/
ataupembuangan akhir.
BAB II.
. .
BAB II PERIZINAN
Pasal5
Walikotaberwenangmenerbitkanizinpenyimpanansementaralimbah B3dan
/
atau pengumpulan limbah B3 skala kota.
Pasal6
(1) Badan usaha yang melakukan kegiatan penyimpanan sementara dan
/
atau pengumpulan limbah B3 wajib mengajukan permohonan izin kepada Walikota melalui Kantor Lingkungan Hidup.
(2) Permohonan izin penyimpanan sementara dan
/
atau pengumpulan limbah B3 sebagaimana dimaksud pada ayat (1) diajukan oleh pemohon dengan mengisi dan melengkapi formulir permohonan izin serta persyaratan administrasi dan teknis sebagaimana tercantum dalam Lampiran I danII yangmerupakan bagianyang tidak terpisahkandariPeraturanDaerah ini.
Pasal7
(1) KegiatanpengumpulanlimbahB3 hanyadiperbolehkanapabila: a
.
jenislimbah B3 tersebut dapatdimanfaatkandan/
atau;b
.
badan usaha pengumpul limbah B3 telah memiliki kontrak kerjasama dengan pihak pemanfaat,pengolah dan/
atau penimbunlimbah B3 yangtelah memiliki izin.(2) Pemilihan lokasi untuk penyimpanandan
/
atau pengumpulanlimbah B3hamssesuai dengan RencanaTata Ruangyang ditetapkan olehPemerintah Daerah Kota Sibolga.Pasal 8
(1) Proses pemberianizinsebagaimanadimaksud pasal 6 dilakukan melalui tahapan:
a
.
penilaianadministrasi yaitupenilaiankelengkapan persyaratanadministrasi yangdiajukan pemohon sebagaimanadimaksud dalamPasal6;b. verifikasi teknis yaitu penilaian kesesuaian antara persyaratan yang diajukan oleh pemohon sebagaimana dimaksud dalam Pasal 6ayat (2) dengan kondisi nyata di lokasi kegiatan sesuai dengan acuan kerja laporan verifikasi perizinan sebagaimana tercantum dalam Lampiran III yangmerupakan bagianyang tidak terpisahkan dari PeraturanDaerah iniyangdilengkapi dengan BeritaAcara;
c. penetapan persyaratan dan ketentuan teknis yang dimuat dalam izin yang akan diterbitkan;dan
d
.
keputusanpermohonanizinolehWalikota.
(2) Bagan alur proses pemberian izin sebagaimana dimaksud pada ayat (1] adalah tercantum dalamLampiranIVyangmerupakanbagianyangtidak terpisahkan dariPeraturan Daerahini. i
Pasal9
(1) Keputusan permohonan izin sebagaimana dimaksud dalam pasal 8 huruf (d) dapat berupa per
.
erbitan atau penolakan.
(2) Izin diterbitkan apa’nila perjnohonan izin penyimpanan sementara dan
/
atau pengumpulan limbah B3memenuhipersyaratan
administrasidanteknissebagaimana dimaksud dalam Pasal 8. ;Pasal
10 ;(1) Keputusan izin sebagaimana dimaksud dalam Pasal 9 ayat (1) diterbitkan paling lama 45 (empat puluh lima) hari keija terhitung sejak diterimanya surat permohonan izin secara lengkap
.
(2) Dalam hal permohonan izin sebagaimana dimaksud pada ayat (1) belum lengkap
/
belummemenuhi persyaratan dan
/
atau tidak benar, maka surat permohonan izin dikembalikan kepada pemohon untukdilengkapi.
Pasal11
(1) Keputusan berupa per.erbitan izin sebagaimana dimaksud dalam Pasal 9 ayat (1) diterbitkan dalam bentuksuratkeputusan Walikota.
(2) Surat keputusan sabagaimana dimaksud pada ayat (1) ditembuskan kepada Menteri Lingkungan Hidup dan Gubernur Sumatera Utara
.
I
f
(3) Surat keputusanWalikota sebagaitnana dimaksud padaayat[2) memuat:
a
.
identitas badan usaha yang meliputi nama badan usaha, alamat, bidang usaha nama penanggungjawabkegiatan;b
.
sumber limbahB3;c
.
lokasi/
areakegiatan pengelolaanlimbahB3; d. jenisdan karakter limbahB3;e
.
kewajiban-
kewajibanyangharusdilakukan oleh pemegangizin,antaralain: 1.
mematuhijenislimbah B3 yangdisimpan/
dikumpulkan;2
.
mengikuti persyaratan penyimpanan dan/
ataupengumpulan limbah B3 sesuaidengan peraturanperundang-
undangan;3
.
mengikuti persyaratan penyimpanan dan/
atau pengumpulan sesuai dengan jenis dan karakteristiklimbah B3;4
.
mencegah terjadinyatumpahan/
ceceranlimbahB3;5
.
mencatatneracalimbah B3;6
.
mematuhi jangkawaktupenyimpanandan/
ataupengumpulan limbahB3 dan;7
.
menyampaikan laporan kegiatan perizinan penyimpanan dan/
atau pengumpulan limbahB3.
f
.
sistempengawasan;dan g.
masa berlakuizin.(4] Bentuksuratkeputusan sebagaimana dimaksudpada ayat(1) adalah sebagaimanatercantum dalam Lampiran V Peraturan Daerah ini
.
Pasal 12
Penolakanpermohonanizinsebagaimana dimaksud dalamPasal 9 ayat (1):
(1) Dilakukan apabila permohonan izin tidak memenuhi persyaratan administrasi dan
/
atauteknis sebagaimana dimalcsud dalam pasal6ayat(2]
.
(2) Diterbitkandalambentuksurat keputusanWalikota dengandisertai alasan penolakan
.
Pasal13
(1) Izin penyimpanandan
/
ataupengumpulan limbahB3berlakuselama5(lima) tahun dan dapat diperpanjang.
(2) Permohonan perpanjangan izin sebagaimana dimaksud pada ayat (1) diajukan kepada Walikota melalui KantorLingkungan Hidup paling lama 60 (enam puluh) hari kerja sebelum masa berlakuizinberakhir
.
(3) Permohonan perpanjangan izin sebagaimana dimaksud padaayat(1) menggunakan formulir sebagaimana tercantumdalamLampiranVIPeraturan Daerahini.
(4) Persyaratan dan proses perpanjangan izin dilakukan sesuai dengan ketentuan sebagaimana dimaksud dalamPasal 6,Pasal 7dan Pasal8.
Pasal 14
Apabila terjadi perubahan terhadap jenis, karakteristik dan
/
atau cara penyimpanan dan/
ataupengumpulan limbahB3,pemohqpwajib mengajukan permohonan izin baru
.
;
Pasal15
(1) Izinpenyimpanan limbah B3dan
/
atau pengumpulan'limbahB3 berakhir apabila: a.
telah habismasaberlakuisjin;ataub
.
dicabutolehWalikotasesqpi kewenangannya.(2) Pencabutan izinsebagaimanadimaksud pada ayat(1) huruf (b) dilakukan apabila ditemukan pelanggaran terhadap pelaksanaan pengelolaan limbah B3 sebagaimana diatur didalam izin. (3) Pencabutan izin sebagaimanadimaksud pada ayat (1) huruf (b) harus lebih dahulu diberikan
suratperingatanberturut
-
turut2 (dua)kali dalam kurun waktu 2 (dua) bulan.
iPasal16
(1) Penyelenggaraverifikasi teknis perizinan dilakukanolehtimverifikasiyangterdiri atasketua timdan paling sedikit 1 (satu) oranganggotatim
.
(2) Ketua tim sebagaimana dimaksud pada ayat 1 (satu) harus Pejabat Pengawas Lingkungan HidupDaerah (PPLHD)yangmemenuhi persyaratan:
a
.
telah mengikuti pelatihan pengelolaanlimbahB3;dan/
ataub
.
telahbekerja palingsedikit 2 (dua)tahundibidangpengelolaanlingkunganhidup.
(3) Anggotatimsebagaimanadimaksudpada ayat1(satu)harusmemenuhi persyaratan: a
.
telahmengikuti pelatihanpengelolaanlimbahB3;dan/
ataub
.
telahbekerjapaling sedikit1 (satu) tahun dibidang pengelolaan lingkungan hidup.
Pasal 17
(1) Tim sebagaimanadimaksudpada Pasal16ayat(1]wajib dilengkapi dengansuratpenugasan
.
(2) Surat penugasan sebagaimana dimaksud pada ayat (1] diterbitkan oleh Kepala Kantor Lingkungan HidupKota Sibolga
.
!
BABIII
PENGAWASANDANPEMBINAAN BagianKesatu
Pengawasan Pasal18 i
(1) Walikota berwenang melakukan pengawasan pelaksanaan pengelolaan limbah B3 dan pemulihanakibat pencemaran
.
(2) Penyelenggaraan pengawasan pelaksanaan pengelolaan limbah B3 dan pelaksanaan pemulihanakibatpencemaran limbah B3dilakukanolehtimpengawas
.
(3) Tim pengawassebagaimanadimaksud padaayat(2)terdiriatasketuatimdan paling sedikit1 (satu) oranganggotatim.
(4) Ketua tim sebagaimana dimaksud pada ayat (3) harus Pejabat Pengawas Lingkungan Hidup Daerah (PPLHD) yangmemenuhipersyaratan:
a
.
telah mengikuti pelatihanpengelolaan limbahB3;dan/
ataub
.
telahbekerjapalingsedikit 2 (dua) tahundibidangpengelolaanlingkungan hidup.
(5) Anggotatimsebagaimanadimaksudpadaayat (3)harusmemenuhipersyaratan: a
.
telah mengikuti pelatihanpengelolaan limbah B3;dan/
ataub
.
telahbekerja palingsedikit1 (satu) tahun dibidang pengelolaan lingkunganhidup.
(6) Tim pengawas sebagaimana dimaksud pada ayat (2) dalam melaksanakan tugasnya wajib dilengkapidengansurattugas
.
(7) Surattugassebagaimanadimaksud pada ayat (6)diterbitkan oleh KepalaKantor Lingkungan Hidup Kota Sibolga
.
(8) Pengawasan pengelolaanlimbahB3 sebagaimanadimaksud padaayat(1) terdiridari: a
.
pengawasanlangsungke lokasikegiatanpengelolaan limbah B3;danb
.
pengawasan tidak langsung dengan mengevaluasi pelaporan kegiatan pengelolaan limbah B3.
(9) Pelaksanaan pengawasandilakukan secara berkalasekurang
-
kurangnya l(satu) kali dalam 6(
enam
) bulan dan sewaktu-
waktu apabila dibutuhkan.
Tim pengawas wajib melaporkan secara tertulis hasil pengawasan pengelolaan limbah B3 kepada Walikota Sibolga melalui Kepala Kantor Lingkungan Hidup Kota Sibolga.BagianKedua
Pengawasan, TanggapDaruratdan
Penanggulangan Kecelakaan Pengelolaan LimbahB3 Pasal 19
(1) Walikotadantim pengawas vyajibmemilikistandar
operasional
prosedurpengawasansistemtanggapdarurat pengelolaan
(
jmbahB3sesuaidengankewenangannya.
(2) Pelaksanaan pengawasan kegiatan tanggap darurat dan penanggulangan kecelakaan dilakukansesuai denganstandaroperasionalproseduryangberlaku
.
(3) Pelaksanaan tanggap darurat dan penanggulangan kecelakaan dilakukan oleh badan usaha yangbersangkutan
.
(4) Walikota dan tim pengawas dapat berkoordinasi dengan iristansi lain
/
pihak lain dalampenanganandampakyang lebihbesar dan tidak tertangani oleh sumber
pencemar.
Pasal20
(1) Walikota dan tim pengawas wajib memiliki standar operasional prosedur pengawasan pemulihan pengelolaanlimbahB3 sesuai dengan kewenangannya.
(2) Pelaksanaan pengawasan kegiatan pemulihan dilakukan sesuai dengan standaroperasional
(3] Pelaksanaan pemulihan akibat pencemaran limbah B3 menjadi tanggung jawab sumber pencemar
/
penghasillimbah.
(4] Biaya pemulihan akibat pencemaran limbah B3 menjadi tanggung jawab sumber pencemar
/
penghasil limbah.
(5] Pelaksanaanpemulihanmenjaditanggungjawab daerahapabila:
a. penanggungjawab kegiatan dinyatakan pailit berdasarkan putusan pangadilan
.
b
.
tidakdiketahui sumber pencemar danpenangungjawabkegiatan.
BagianKetiga Pembinaan
Pasal21
(1) Pembinaan terhadap pelaksanaan perizinan dan pengawasan pengelolaan limbah B3 serta pembinaan terhadap pelaksanaan pengawasan pemulihan akibat pencemaran limbah B3 dilakukanolehGubemur
.
(2) Pembinaan pengelolaanlimbahB3sebagaimana dimaksud padaayat1(satu) meliputi : a
.
memasyarakatkan peraturan perundang-
undangantentangpengelolaanlimbahB3; b.
bimbingan teknis;danc
.
penjelasanmengenaiprosedur pengelolaan limbah B3. Pasal22(1] Dalam melaksanakan pembinaan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 21disesuaikan dengan tugas pokok dan fungsi masing
-
masing instansi pembina teknis.(2) Pertemuankoordinasi pelaksanaan pembinaandanpengawasan pengelolanlimbah B3dengan instansi pembina teknissecara berkala dilaksanakansekurang
-
kurangnya1(satu) kalidalam3(tiga)bulan atausewaktu
-
waktu apabiladibutuhkan.
f BAB IV
PELAPORAN Pasal23
(1) Hasil pengawasan dan pembinaan yangdilaksanakan sebagaimana dimaksud dalam Pasal18 sampai dengan Pas
_
l 22 dilaporkan kepada Walikota melalui Sekretaris Daerah dengan tembusankeMenteriNegeraLingkungan Hidup.
(2) Masyarakatdapatikut berperansertadenganmelaporkansetiap kejadianpelanggarandalam pengelolaan limbah B3 kepada instansi yang bertanggungjawab atau aparat pemerintah terdekat
Pasal24
Bagan prosedurpengawasan dan pembinaan limbah bahan berbahayadan beracun sebagaimana dimaksud dalam Pasal18 sampai denganPasal 23,sesuaiyangtercantumLampiran VII Peraturan Daerahini.
BABV PEMB1AYAAN :
Pasal 25
(1) Biaya permohonan izin
sebagaimana
dimaksud dalam Pasal 6 dibebankan kepada pemohon izin.
(2) Biaya penyelenggaraan pengawasan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 18 dibebankan kepada Anggaran Pendapatan BelanjaDaerahKota Sibolga
.
(3) Biaya penyelenggaraan pembinaan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 21 dibebankan kepada Anggaran Pendapatan BelanjaDaerah Kota Sibolga
.
BAB VI SANKSI Pasal26
(1) Setiap badan usaha pengelola limbah B3 yang melanggar ketentuan yang diatur dalam PeraturanDaerahinidikenakansanksiadministrasi
.
(2) Sanksiadministrasisebagaimanadimaksudpada ayat (1]berupa: a
.
peringatantertulis;b
.
upaya paksa;c
.
pembekuan izindan;d
.
pencabutanizinpengelolaan limbah B3.
(3) Sanksiadministrasi berupa peringatantertulisdanupaya paksaataspelanggaran pengelolaan limbah B3 sebagaimana dimaksud pada ayat (2) huruf a dan huruf b dikeluarkan oleh Walikota
.
(4) Sanksi administrasi berupa pencabutan izin sebagaimana dimaksud pada ayat (2) huruf c diberikan oleh Walikota
.
(5) Apabila pelanggaran yang dilakukan oleh badan usaha sudah bersifat kejahatan, akan dikenakan sanksi hukum sesuai ketentuan peraturan perundang
-
undangan.
BABVII
KETENTUAN PENUTUP Pasal27
Peraturan Derahini mulaiberlaku pada tanggal ditetapkan
.
Agar setiap orang dapat mengetahuinya, memerintahkan pengundangan Peraturan Daerah ini denganpenempatannya dalam Berita Daerah Kota Sibolga
.
Ditetapkan di Sibolga
pada
tanggalj °
5jpg -
SP 2012WALIKOTA SlBptXlA,
M
.
SYARFIHUTAURUKDiundangkandi Sibolga
padatanggal 2012
SEKRETARIS DAERAH KOTA SIBOLGA,
MOCHAMAD SUGENG
LEMBARAN DAERAH KOTA
SIBOLGA
TAHUN2012NOMORf ::
7
>
}
:
Lampiran I Nomor
Tanggal:
Peraturan Daerah Kota
Sibolga :<
5 TAHVM 2012: O S
-
11.- 2012
i
FORMULIR
PERMOHONAN
1ZTN
PEN YIMP
ANAN
DAN/ATAU PENGUMPULAN LIMBAH B3 Kepada Yth :Menteri/Gubemur/Bupati/W
alikota Nomor
Lampiran Perihal
* di
-
tempat
Dengan ini kami mengajukan permohonan
izin
penyimpanan dan/atau pengumpulan**
limbah dengandata-
datasebagai berikut:A
.
Keterangan tentangpemohon Nama Pemohon : 1.
2. Alamat
Kode
Pos
: (,1
NomorTelp/
Fax
: /( )3
.
( )Alamate
-
mail4
.
B
.
Keterangantentang perusahaan Nama Perusahaan2. Alamat
Kode Pos
:(, •I
3
.
NomorTelp/Fax
( ) / ( )4
.
Jenis UsahaNomor/ TanggalAkte Pendirian***
5.
6. NPWP
No
Persetujuan/ Izin JenisizinIzin - izin
yangdiperoleh 1. AMDAL
/UKL/UPL2
. IMB
3.
Izin Lokasi 4.
SIUP5
.
HO.
r7
.
6. C; Lampiran permohonanizin
PY'
No
DATA MINIMAL YANQ HARUS DILAMPIRKAN PK KETERANGANKeterangan tentanglokasi(nama tempatdetak, luas,titik koordinat)
1.
y y
Jenis
-
jenislimbahyangakan dikelola 2.Jumiah
limbah B3 (untuk peijenis limbah) yangakan dikelolay
y y
Karakteristik per jenis
limbah
B3yangakan dikelola 4.Tata letak penempatan limbahdi tempat penyimpanan sementara
5. y y
Desain konstruksi
tempatpenyimpanan 6
.7
.
LayoutkegiatanUraian tentang prosespengumpulan dan perpindahan limbah(asallimbah dan titik
akhir
peijalananlimbah
)8. S
Suratkesepakatan antarapengumpul dan pengolah/pemanfaat/penimbun
limbah
9.
Uraiantentangpengelolaanpascapengumpulan 10.
Perlengkapansistemtanggapdarurat Tata letak saluran drainase
1 1.
12
.**** Lingkupareakegiatan pengumpulan 13.
f
Catatan:1. Syarat minimal lampiran tersebut tetap memperhatikan dan menyesuaikan kondisi
• pengelolaan
limbah
B3yangada.
2.
PY =
Kegiatan penyimpanan;PK =
Kegiatan pengumpulan;f 3.
* =
Tergantungskala izin yangdiajukan4
.
**=
Sesuaipengajuanizin5
.
***=
Tertera kegiatan bidang atau sub bidang kegiatan pengelolaan limbahB
3 kecuali untuk kegiatanpenyimpanan; 6. ****
=
untuk menjelaskanJokasilimbah B3 yang akan dikumpulkanNama
,tandatanganpemohon danstempel perusahaan,.)
M
. SYARFIHUTAURUK
1
Lampiran
II
Nomor Tanggal:
Peraturan
DaerahKota
Sibolga : ThH\J iy 2012:
oc
, tx
2012f
PERSYARATATM ADM1N1STRAS1DAN
TEKN1
S IZIN PENGUMPULAN DAN/ATAU PENYIMPANAN
LIMBAH B3I .
PERSYARATAN ADMTNrSTRASILembardaftar kelengk.apan
administrasi
izin penyimpanan dan/atau pengumpulanlimbahB
3. Nama
Perusahaan :Basil Pengecekan
Keterangan No DATA
Ada Tidak KeteranganTentangPermohonan
1.
a
.
Pemohon1)
Nama
Pemohon/Kuasa 2
) Alamat3)
Nomor
Telp/Fax b.
Perusahaan1)
Nama
Pemohon/Kuasa 2
) AlamatKegiatan 3)Nomor
Telp/Fax
4) Bidang Usaha 5)NPWP
6)
SIUP
KeteranganTentangLokasi 2.
i
a .
Luas b.
Letakc .
TitikKoordinat
Keterangan Pengelolaan Limbah
B
3 3.
a .
Spesifikasi tunpat penyimpananb
.
Jumlah, Jenis dan Karakteristik limbahyang
akandisimpanc
. Uraian
proses produksid
.
Alat pencegahan pencemaran limbahcair
dan emisie
.
Perlengkapan sistem tanggapdaruratf
. Peta lokasi tempat :kegiatan (lay out dan desain TPS)g
.
Uraian tentangcara
penanganan limbah(kemasan,penyusunqp/penataan)
h.
Uraian tentang'tindak
lanjut penyimpanan/penguippulan limbahB
3i
.
Lingkupareakegiatap pengumpulan Kelengkapan Dokumena .
Aktependirian perusahaan b.
Izin lokasi4
.
c .
Izin MendirikanBangunan
d.
Izin HOe
.
Persetujuan Amdal/UKL&UPL Catalan:II .
PERSYARATAN TEKNISA
.
LOKASITEMP
AT PENYIMPANAN SEMENTARA LIMBAH B3Lokasi untuk penyimpanan limbah B3 harus memenuhi persyaratan
teknis
sehingga meminimalkan dampak yang ditimbulkannya terhadap lingkungan sekitarnya antara lain :1
.
letak lokasi TPS berada di area kawasan kegiatan; 2.
merupakandaerahbebasbanjir;3
.
letak bangunan beijauhanatau pada jarak yangaman
dari bahanlain yangmudah terkontaminasi dan/atau mudah terbakar dan atau mudah bereaksi atau tidakberdekatan
denganfasilitas umum .
B
.
LOKASITEMP
AT PENGUMPULAN LIMBAH B3
Lokasi tempat pengumpulan limbah
B
3 harus memenuhi persyaratan teknis antara lain:1
.
lokasi bangunan tempatpengumpulan limbah B3 harus sesuai dengan peruntukan rencanatataruangdaerahsetempat.
2
.
jarakdengansungai(mengalir sepanjangtahun)minimal50 meter.
3. lokasi bebas dari banjir.4
.
jarak lokasi dengan fasilitas umum seperti daerah pemukiman padat,
perdagangan,pusat pelayanankesehatan,hotel,restoran,fasilitas keagamaan dan fasilitas pendidikan minimal 100meter.
5
.
mempertimbangkan jarak yang aman terhadap perairan seperti garis batas pasang tertinggi air laut, kolam,rawa, mata air, sumur penduduk.6
.
jarak lokasi dengan fasilitas daerah yang dilindungi seperti cagar alam, hutan lindung,kawasan
suakaminimal 300 meter.
C.
TEMPAT PENYIMPANAN
1
.
Bangunan untuk tempat pengumpulan dan tempat penyimpanan sementara limbahB
3harus memenuhi persyaratan teknisantara
lain;a
) memilikirancang
bangun dan luas ruang penyimpanan yang sesuai dengan jenis,karakteristikdanjumlah limbahB
3 yang disimpan.
b) bangunan beratap dari bahan yang tidak mudah terbakar
,
dan memilikiventilasi
udara yangmemadai .
c) terlindung dari masuknya air hujan baik
secara
langsung maupun tidak langsung.d) memilikisistempenerangan(lampu/cahayamatahari)yangmemadai
.
e) lantai haruskedapair,
tidakbergelombang,
kuatdantidak retak.
f) mempunyaidindingdari bahanyangtidakmudah terbakar.
g) bangunan dilengkapidengan
simbol .
h) dilengkapidenganpenangkal petir jika diperlukan
.
i) biJa tempat penyimpanan yang digunakan untukmenyimpan limbah B3 yang mudah
terbakar
makabangunantempatpenyimpananlimbahB
3 harus :i
.
tembokbeton
bertulangataubaja
merahatau batatahan
api.
ii. lokasi li
^ rus
dijauhkan dari suniber pemicu kebakaran dan atausumber panas.j) bila tempat penyimpanan yang digunakan untuk penyimpanan limbah
B
3 yangmudah meledak maka bangunan
tempat penyimpananlimbah B 3 harus
:i
.
kontruksi bangunanbaik lantai,
dinding maupun atap harus dibuat dari bahan tahan ledakan dan kedap air, kontruksi lantai dan dinding harus lebih kuat dari kontruksi atap,
sehinggabila terjadi ledakan yang sangat kuatakan niengarah keatas(tidak kesamping).
ii. suha dalam ruangan harus dapat dikendalikan tetap dalam kondisi normal
.
k) bila tempatpenyimpanan yang digunakan
untuk
menyimpan limbahB
3 yang mudah reaktif,
korosif dan beracun maka bangunan tempat penyimpanan limbahB
3 harus :f
i
.
kontruksi dinding harusdibuat
mudah lepas,
guna memudahkan pengamananlimbah B
3dalamkeadaan darurat.
ii . kontruksi
atap,dindingdanlantai
harus tahan terhadapkorosi
dan api.
1) danhal
-
hallain yangperludipertimbangkan adalah:
i. jika yang disimpan 100% limbah B3 berupa fasa cair, maka tempat penyimpanan memerlukan bak penampung (untuk menampung jika
terjadi bocor
/tumpahan
) denganvolume minimal 110 % dari
volume kemasan terbesar yang ada.
Untuk menentukan volume bak penampung k'hat contoh perhitungan dibawah ini:i
Contoh Perhitungan
Perhitunganuntuk mengetahui volumeminimaldari bak
penampung
(Untuk penyimpananlimbahdengan100% fasa cair)Contoh Kasus 1 :
Jika
disimpanlimbah cair yang
terdiridari
olibekas
dan solvent kadaluarsa, yaitu kemasan olibekas
dalam bentuk drumdari
logam diameter 60 cm, tinggi 80cm
sedangkan solvent kadaluarsa dikemas dalam drum plastik dengan ukuranvariasi yaitu drum Adiameter 40 cm tinggi 50 cm; drumB
30cm
tinggi65cm .
Dari contoh kasus dialasmaka berapaselayaknya volumeminimal dari bak penampung
:
Jawab:
Kita
bandingkan
dariukuran-
ukuran kemasan yangada yaitu:= II(r2)jru„iolilitleas*ttifuiiioliliiikas
=
3,14* (0,3)2* 0,8=
0,
23m3=
fl (r^
jbdrumplastik tipcA*=
3,14*(0
,2)2*
0,5=
0,06m
31) DrumOliBekas
2) Drumplastik Tipe A tdrumplastiktipcA
fl(r )pdrumplastiktipcB*hirumplastiktipcB
3)
Drum
plastik Tipe B=
3,14
* (0,
15)2 * 0,
65=
0,05m3Dari ketiga perhitungan di atas maka volume bak penampung yang diambil
adalah
volumebakpenampung’terbesardalam ha1ini0.23in3 ii.
lokasibak
k penampungansebaiknya berada didalam tempat penyimpanandanjika(sale penampung berada diluartempat penyimpanan
,
maka :•
bakpenampung
harus dalam keadaan tertutup;•
bakpenampungharus dibuatkedapair;•
saluran dari lokasi tumpahan dalam tempat penyimpanan menuju bak penampung harus dalam keadaan tertutup dan dibuat melandai dengan kemiringan minimal 1% menujubakpenampung
.iii
.
penyimpanan limbahB
3 fasa cair yang mudahmenguap
dalam kemasan,harus menyisakan ruang 10%dari totalvolume kemasan:•
jikayang
disimpan berupafasa
padat,maka;•S tempat penyimpanan tidak memerlukan bak penampung
.
S
lantai
tempatpenyimpanantidak
perluada
kemiringan.
m
) jikayang
disimpanlimbali B
3yang
memiliki sifat self combustion,
perlu dipertimbangkan untuk mengurangi kontak langsung dengan oksigen.
n) jika limbah B3 yangdisimpanberupa fasapadatdimanakandutiganair masih
memungkinan
terjadirembesan
atauceceran (misal
sludge 1PAL
), maka
:i
.
tempat penyimpanan memerlukan bak penampung dengan volume bak penampungdisesuaikan
dengan perkiraanvolume ceceran.
ii. bak penampung haras dibuat kedap air
.
iii
.
kemiringan lantai minimal 1%meuujusaluran bakpenampung.
o
) jikayangdisimpan berupa limbahB3 dengankarakteristik berbeda,
maka : i.
perlu ada batas pemisah antara setiap jenis limbahyang
berbedakarakteristik
.
ii
. memerlukan
bakpenampung
denganvolume yang disesuaikan .
iii
.
bak penampung haras dibuat kedapair.
iv
.
kemiringanlantai minimal.1%mengarah kesaluran bak penampung.
p
) jika bangunart tempat penyimpanan berada lebih linggi dari bangunart sekitamya,maka diperlukanpenangkalpetir;q) luas area tempat penyimpanan :
luas area
tempatpenyimpanan disesuaikan dengan jumlah limbah
yangdihasilkan
/dikumpulkan dengan mempertimbangkanwaktu
maksimal penyimpananseiama90hari.
i
2
.
Jika menyimpan dalam jumlah yang besar per satuan waktu tertentu seperti fly ash, bottom ash,
nickel slag,
iron slag, sludge oil,
drillingcutting maka tempatpenyimpanan
dapat didisain sesuai dengan kebutuhan tanpa memenuhi sepenuhnya persyaratan yang ditetapkan padabutir 1
(satu)diatas.
3
.
TempatpenyimpananlimbahB
3 dapat berupatanki
atau silo. D
.PENGEMASAN
1
.
Pra pengemasana. mengetahui karakteristik
limbah
dapat dilakukan melalui pengujianlaboratorium
; b.
bentuk kemasan dan bahan kemasan dipilihberdasarkan
kecocokannya terhadapjenisdan karakteristik limbah
yang
akandikemas.
2
.
Persyaratan umumpengemasana. kemasan limbah B3 haras dalam kondisi baik
,
tidak rusak, dan bebas dari pengkaratan sertakebocoran
;b
.
bentukukuran dan
bahan kemasan limbahB
3disesuaikan
dengankarakteristik
limbah B3 yangakan
dikemas dengan mempertimbangkan segi keamanan dan kemudahandalampenanganannya
;c. kemasan dapat terjraat dari
bak
kontainej atau tangki berbcntuksilinder
vertikal maupun horizontal!atau dram.
'yang
terbuat daribahan
(ogam, drumyang
tcrbual dari bahan plastik (HDPE
,PP,atau PVC ) atau bahan logam dengan syarat bahan kemasanyang
dipergunakantidak
bereaksidenganlimbah B3yang
disimpan;d
.
limbah B3yang
tidaksesuai karakteristiknya tidak boleh disimpansecara
bersama-
samadalam satukemasan;
e
.
untuk mencegah resiko timbulnya bahaya seiama penyimpanan, jumlah pengisian limbah dalam kemasan haras mempertimbangkan kemungkinan terjadinya pengembangan volume limbah,
pembentukangas
atau terjadinyakenaikan
tekanan;f
.
jika kemasan limbah B3 sudah dalam kondisi yang tidak layak (misalnya terjadipengkaratan
atau teijadikerasakan
permanen) ataujika mulai
bocor, limbah
B3 tersebutharas
dipindahkan ke dalam kemasanlain
yangmemenuhi syarat sebagai kemasan bagilimbahB3;g
.
terhadap kemasan yang telah berisilimbah
hams diberi penandaan sesuai dengan ketentuan yang berlaku dan disimpan dengan memenuhi ketentuan tentang tata caradan persyaralanbagi penyimpanandanpengumpulanlimbah B
3:1) Simbol yang dipasang pada kemasan limbah B3 hams
sesuai
dengan karakteristiklimbah
yang dikemas.
2) Simbol yang dipasang pada kemasan
limbah
B3 hams mempunyai ukuranminimum
adalah 10 cmx 10 cm atau
lebihbesar .
3)
Simbol
yang dipasang pada kemasan limbahB
3 harusterbuat
dari bahan yang tahan terhadapgoresanatau bahankimiayang mungkinmengenainyadan harus melekatkuatpadapermukaan kemasan.
4) Simbol yang dipasang padakemasanlimbah
B
3harusdipasang pada sisi- sisi
kemasan yangtidakterhalangolehkemasan
lain
danmudah terlihat.
5) Simbol yang dipasang pada kemasan limbah B3 tidak boleh terlepas,
atau
dilepas dan diganti dengan simbol lain sebelum kemasan dikosongkan dan dibersihkandari sisa -
sisalimbah B
3;6) Simbol yang dipasang pada kemasan
limbah
B3 yang kemasannyatelah
dibersihkan dan akan dipergunakan kembali unluk pengemasan limbahB
3 hamsdiberilabel “
KOSONG”.
7) Label hams dipasang pada kemasan
limbah
B3yang
berfungsi untuk memberikan informasi dasar mengenai kualitatif dan kuantitaif dari suatu limbahB
3 yangdikemas.
h. limbah
B
3 yang berupa padatan dapat disimpan di dalam kemasan jumbo bag, drum,
karungatau disimpantanpa kemasan (curah);i
.
setiapkemasan wajibdiberikan simbol dan label sesuaidengan karakteristik limbah yang disimpan;j
.
setiap limbahB
3 yang disimpan dalam kemasan karung,
jumbo bag atau drum dialasidenganpalct.
i
E.CHEKLISTVERIFIKASILAPANGAN
CHEKLISTVERIFIKASILAPANGAN
Perusahaan Petugas
Lokasi Tanggal
KETERANGAN OBSERVASI
LINGKUP PEMERIKSAAN
No. OBYEK
PEMERIKSAAN YA TIDAK
Administrasi a. Nomor Pengajuan Izin b.Tanggal Pengajuan Izin c. Jenisizin
j
|
Penyimpanan| |
PengumpuianPrediksiLB3yg diliasilkan persatuan
walctu Jenis Limbah
YangDisimpan 2
Karakteristik LB3 a
.
OlibekasFase cair
b. Solventbekas c
.
Thinner bekas d.
Dll(sebutkan) Fase padat a.
Aki bekasb. Spent catalyst c
.
dll(sebutkan)AiamatPenghasil LBS SumberLimbah
(untuk kegiatan pengumpuian)
Perusahaan Penghasil LB3
JenisLB3 Volumeyg dikumpulkan 3
2.
Kebocoran:
fYa 1 1
Tidak|
Bahanatap:
[
Kondisi bangunan
a. Kondisi atap 4
]
I
Bahan dinding:
1
Tinggi dinding:
| [ M
b
.
Dinding bangunan iYa~
| |
Tidak]
Bahan kedap
air
:c
. Lantai|
Ada| 1
Tidak]
Kemiringanlantai
:
% kemiringan
[ ]
% Arabkemiringan 11 d. Bak penampung
ceceran
LB
3 cairBak Ada Tidak
penampung:
1 1
TertutupTidak Tertutup Letak bak
penampung:
Kapasites: Saluran ceceran LB3 cair:
Ada Tidak
| Tertutup
| |
Tidak Tertutupe
.
Sistpmpenerangan TidakCukup
Keterangan
: Gukupi
f
.
VeptilasiudaraTidak
Cukup
Keterangan : Cukup
i
e
.
SimbolL - B 3
diluar
bangunan Ada
Tidak d
Keterangan:f
.
Jaralcdarifasum
seperti RS,
pasar, sekolah,
pemukiman
,
dll (untuk tempat pengumpulan)Keterangan: m
g
.
TitikKoordinat
a
.
Simbol dan label kemasan5
KetentuanTambahan Keterangan :
Tidak
b
. Penataan
kemasanL - B
3Keterangan : Tidak
c
.
SOP penyimpananKeterangan : Tidak
d
.
SOPtanggapdaruratKeterangan : Tidak
e
. Rencana
pengelolaanL -
B3
selanjutnya Keterangan:
Tidak
\
if
. Pemisahan
/partisi L-
B3sesuai dengan karakteristiknya
Keterangan : Ada Tidak
g
.
APAR Keterangan :Ada Tidak
h
.
Safety shower Keterangan :Ada Tidak
i .
Logbook Ada Tidak •Keterangan:
CATATAN OBSERVAS
I
/SARAN TINDAK:M. SYARFI HUATURUK
1
Lampiran
III
Nomor Tanggal: Peraturan
DaerahKota
Sibolga : 15-
TAH^
2012: OS • 1 2.
-
2012ACUAN KERJA LAPORAN VER1FIKASI
PERIZINAN PENYIMPANANDAN/ATAUPENGUMPULAN LIMBAH
B
3 PendahuluanA. Gambaran Umum Perusahaan (Nama, Lokasi, Jenis Kegiatan, Jem'
s
Limbah Yang Dihasilkan)B
. Izin Yang Dimohon Dasar Hukum PelaksanaanA
.
Surat PengajuanPermohonan Perizinan B.
SuratTambahan Kelengkapan Data Perizinan C. Ketentuan
Perundangan Lingkungan Hidup Tim VerifikasiA
.
Data KetuaTim (Nama,NoPPLHD,
NIP,
Jabatan)B . Data
AnggotaTim
(Nama,NoPPLHD
,NIP) C. Waktu Pelaksanaan VerifikasiEksistensi Pelaksanaan
A
.
Spesifikasi Bangunan/Pengelolaan/Peralatan YangDipergunakan (Kondisiexisting) B.
Jumlah danKarakteristik Limbah Yang DikelolaC
.
Standard Operating Procedure(SOP)Pengelolaan
D.
Rencana Pengelolaan SelanjutnyaE
. Peralatan Pencegahan/Pendeteksian PencemaranF .
Periengkapan Sistem Tanggap DaruratG. Komparasi antara jumiah limbah terproduksi dengan kapasitas penyimpanan dan lama masa penyimpanansementara (khususnyauntuk penyimpanan dan penimbunan)
Pendekatan Teknologi(
- >
khususnya untuk pengolahan, pemanfataan, pengumpulan) Keadaan NegaraLain (->
sebagai bahanperbandingan, khususnya untuk pemanfaatan) Rekomendasi (yang diberikan oleh Tim Teknis,
dapatdiproses Menjadi SK/Ditolak, karena(Harus bisa menjawab Mengapa Dimana, Siapa, Kapan dan Bagaimana) I.
II
.
III .
IV
.
V
.
VI.
VII. f
mi
.
KesimpulanA
.
Verifikasi AdministrasiB
. VerifikasiTeknisC. Hal LainYangDianggap Perlu
D .
Lampiran1
.
Photo-
photo2
.
Posisi Koordinat 3. Berita Acaraa .
Form Berita Acarab. Notulensi
Verifikasi
Lapangan c.
Agenda KegiatanLapangan4
.
Rekomendasi[
5
.
Draft SK Perizinan ;;
WALIKOTA
SIBOLGA,M
.
SYARFI HUTAURUKf
Lampiran IV Nomor
Tanggal:Peraturan Daerah
Kota
Sibolga:
15 2012
: 0 5
-
IT.- 2012
PROSEDURPENERBITAN IZIN PENYIMPANAN DAN/ATAU PENGUMPULANLIMBAH B3
<
Permintaan kelengkapanizin
Surat permohonan izin7 \
SL
Menerima surat permohonan
Menelitikelengkapanadministrasidokumen Menyampaikansuratpermohonan
Menyampaikan tanda bukti permohonan
Y
<>
Mengevaluasikelengkapan
administrasi
danteknis
pemohon <c £ > Perbaikan
II
V
Verifikasi
lapanganMembuat berita acara hasil lapangan
< ^ > Perbaikan
V
[ > Ditolak
Evaluasidan
Rekomendasi
\2
_
Disetujui
V
Penerbitan
izin
WALIKOTA
/
M . SYARFIHUTAURUK
f
O
Lampiran V Nomor Tanggal
: PeraturanDaerahKotaSibolga :
<
5 TAHUM 2012: O
s -
11 2012f
WALIKOTA SIBOLGA
KEPUTUSAN WALIKOTA SIBOLGA
NOMOR : / /TAHUN2012
TENTANG
IZINPENYIMPANAN SEMENTARA DAN/ATAU PENGUMPULAN LIMBAHBAHAN BERBAHAYADANBERACUN
SIBOLGA PT.
WALIKOTASIBOLGA
,
bahwa limbah bahan berbahaya dan beracun mempunyai potensi untuk menimbulkan pencemaran dan/atau kerusakan lingkungan hidup oleh karena itu perlu dilakukan pengelolaan dengan baik, melalui perangkat perizinan, yang memuat ketentuan
-
ketentuan yang harus ditaati oleh Pemegang izin;Menimbang : a.
bahwa berdasarkan hasil verifikasi administrasi terhadap surat SibolgaNomor
PT
.
b.
perihal /201
.
. tanggalpermohonan izin penyimpanan limbah B3 dan Non B3 dan verifikasi lapangan yang dilakukan oleh Kantor Lingkungan Hidup Kota Sibolga kegiatan usaha tersebut telah memenuhi persyaratan untuk memperoleh izin penyimpananlimbah B3;
./
tanggal
bahwaberdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksuddalamhurufadan b, maka dipandang perlu menetapkan Keputusan Walikota Sibolgatentang Izin Penyimpanan Sementara Limbah Bahan Berbahaya dan Beracun kepadaPT
c.
Mengingat : l
.
Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang.Pcmerintahan Daerali (Lembaran
Negara Tahun 2004 Nomor 125, Tambahan lembaran Negara Nomor4437
) sebagaimana telah diubahuntuk kedua kali dengan Undang-
undang Npmor 12
Tahun
2008 tentang Perubahan kedua Undang-
undangRI
Nomor 32 Tahun 2004tentangPemerintahan Daerah (Lembaran Negara Tahua2008
Nomor 59, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor4844);2. Undang
-
Undang Nomor 32 Tahun 2009 tentang Perlinduiigan dan Pengelolaan Lingkungan Hidup (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2009 Nomor140, TambahanLembaran Negara Republik Indonesia Nomor5059);3.Peraturan....
3.
Peraturan Pemerintah RepublikIndonesia
Nomor18
Tahun 1999 tentang Pengelolaan Limbah Bahan Berbahaya dan Beracun (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1999 Nomor 31,
Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3815) sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 85 Tahun 1999 tentang PerubahanatasPeraturanPemerintah Republik Indonesia Nomor 18Tahun 1999 tentang Pengelolaan Limbah Bahan Berbahaya dan Beracun (Lembaran Negara RepublikIndonesiaTahun1999Nomor 190,Tambahan Lembaran Negara RepublikIndonesia Nomor 3910);4
.
Peraturan Menteri Negara Lingkungan Hidup Nomor 18 Tahun 2009 tentang Tata Cara Perizinan Pengelolaan Limbah Bahan Berbahaya dan Beracun;Peraturan Menteri Negara Lingkungan Hidup Nomor 30 Tahun 2009 tentang Tata Laksana Perizinan dan Pengawasan Pengelolaan Limbah Bahan Berbahaya dan Beracun serta Pengawasan Pemulihan Akibat Pencemaran Limbah Bahan Berbahaya dan Beracun oleh Pemerintah Daerah;
5
.
6
.
Keputusan Menteri Dalam Negeri Nomor 131.
12-
333 dan Nomor131.12
-
334, tanggal 01Juli tahun 2010tentang Pengesahan Pemberhentian danPengesahanPengangkatan WalikolaSibolgaProvinsiSumateraUtara.MEMUTUSKAN : Menetapkan
i
KEPUTUSAN WAL1KOTA SIBOLGA TENTANG IZIN PENYIMPANAN
SEMENTARA LIMBAH BAHAN BERBAHAYA DAN BERACUN
KESATU
PT.
Memberikan izin penyimpanan sementara limbah Bahan Berbahaya dan Beracunkepada :
KEDUA
a. NamaPerusahan
b. BidangUsaha /Kegiatan c
.
Telp/fax.
Dalam melaksanakan kegiatan penyimpanan limbah B3, pemegang izin mempunyaikewajiban sebagai berikut :
KETIGA
Mematuhijenislimbah BahanBerbahaya danBeracun (B3)yang disimpan berupasludgeminyak
,
majun terkontaminasi,kerak tangki, aki bekas; Mengikuti persyaratanyangdicantumkanpadaKeputusanKepalaBapedal Nomor : Kep-
01/Bapedal/09/1995 tentang Tata Cara dan Persyaratan Teknis Penyimpanan dan Pengumpulan Limbah Bahan Berbahaya dan Beracunserta
Peraturan Menteri NegaraLingkunganNomor3Tahun 2008 tentangjata
Cara Pemberian Simbol dan Label Bahan Berbahaya dan Beracun;-
Pemegang izin tidak diperkenankan menerima limbah Bahan Berbahaya dan Beracun (B3) dari pihak manapun dan hanya diperbolehkan menyerahkan limbah Bahan Berbahaya dan Beracun (B3) kepada pihak pengangkut dan pengelola yang telah mendapat izin dari instansi yang berwenang;
1.
2.
3.
4.Membuat.. . .
4
.
Membuat rekapitulasi secara rutin neraca limbah selama kegiatan seperti dibawah ini:a
.
Mencatat limbah Bahan Berbahaya dan Beracun (B3) yang dihasilkan dari kegiatan sebagaimana di LampiranI;b. Membuat neraca limbah Bahan Berbahaya dan Beracun (B3) keluar dari lokasi kegiatan ke tempat pengolahan atau pemanfaat yang memiliki izin sebagaimana di Lampiran II.
5
.
Melaksanakan tatacarapenyimpanan :a
.
Mengatur semua limbah Bahan Berbahaya dan Beracun (B
3) yang disimpan sesuai jenis, karaketeristiknya, pada tempat yang sudah ditentukan;b
.
Menghindari tumpahan,
ceceran dari jenis-
jenis limbah Bahan Berbahaya dan Beracun (B3) yang disimpan khususnya yang mudah terbakar atau meledak, dan prosedur housekeeping yang baik harus dilaksanakan;c. Mencatat arusjumlahlimbah BahanBerbahayadanBeracun (B3) yang keluardan masuk tempatpenyimpanan sesuaijenis dan jumlahnya ke dalam formulir kegiatan penyimpanan seperti tercantum dalam Lampiran
I .
6. Limbah yang disimpan tidak boleh melebihi 90 (Sembilan puluh) hari
,
sebinggalimbah yang disimpan wajibdiupayakansebagaiberikut
:
a. Dilakukan upaya 3R (reuse
,
recycle,
recovery) untuk keperluan sendiri, sesuai sifat,
dan karakteristik limbah tersebut dengan mengacu pada peraturanperundang-
undanganyangberlaku;b. Langsung diangkut dan dibawa ke fasilitas pengolahan
,
yang telah mempunyaiizindariKementerian NegaraLingkungan Hidup;c. Dimanfaatkan oleh pihak lain sebagai bahan baku dan pendukung kegiatanindustritertentu, yang telah mempunyaiizinpemanfaatan dari KementerianLingkunganHidup
.
: Pemegangizinwajibmemenuhipersyaratar
-
persyaratansebagai berikut: KEEMPAT1. Jenis limbah yang disimpan.
a
.
Pemegang izin tidak diperkenankan menerima limbah bahan berbahaya danberacundari pihak manapun;b Pemegang izin tidak diperkenankan menyimpan limbah bahan berbaihaya danberacun
selain
yang tercantum pada Diktum KETIGAbutiri
; }c
. Sirobol
dan label kemasan djsesuaikan dengan jenis dan karakteristik 1imbah
bahan berbahaya danberacun.
;2
. Eangunap
penyimpanan.
a. Rancangbangundan luaspenyimpanan sesuaidenganjenis jumlahdan
karakteristik
limbah bahan berbahayadan beracun yangdimiliki : i.
BgkPenyimpananSludgeI
berukuran. .
m x.
.m x ...
m;ii
.
Bak Penyimpanan Sludgellberukuran ...mx
..
m x..
. m, terletak pada titikkoordinatN..
..E ;iii
.
Gudang Penyimpanan Limbah Bahan Berbahaya dan Beracun (B3),berukuran. ..
mx..
.mx.
..
m, terletakpada terletakpada titik koordinatN....
Eb. Kondisi tempat penyimpanan tersebut dibutir 2
.
a di atas tidak dapat dirubahataupundipindahtanpaseizinPemerintah KotaSibolga;c
.
Tidak diperkenankan menyimpan (sementara) limbah Bahan Berbahaya danBeracun(B3) ditempat lain selaintempatpenyimpanan sebagaimana butir 2.
ayang beralamat di DiktumKEDUA;::
3.Keselamatan...
3
. Keselamatan
danKesehatan Keija(K
3)Peralatan keselamatan dan kesehatan keija yang umum (standar) harus dimiliki oleh pemegang izin, termasuk antara lain alann, peralatan pemadam kebakaran, pancuran air untuk tubuh/mata (shower!eye wash) fasilitastanggapdarurat
.
i
: Pemegang izin wajib melaporkan realisasi kegiatan penyimpanan limbah Bahan Berbahaya dan Beracun (
B
3) sebagaimana dalam Diktum KETIGA paling scdikit 1(satu)kali dalam 3 (tiga) bulandanditujukankepada:1
.
WalikotaSibolgau.
p.
KepalaKantor
LingkunganHidup KotaSibolga;2. GubemurSumatera Utara u
.
p.
Kepala Badan Lingkungan HidupProvinsi Sumatera Utara;3
.
KepalaPusatPengelolaan Ekoregion Sumatera; dan4
.
MenteriNegaraLingkungan Hidup u.
p.DeputiBidangPengelolaanBahan BerbahayadanBeracundanLimbahBahan BerbahayadanBeracun. KELIMA: Kantor Lingkungan Hidup
Kota
Sibolga melakukan fungsi pengawasan terhadapperizinan limbah Bahan BerbahayadanBeracun (B
3) sebagaiberikut : 1. Melakukan pengawasan terhadap kewajiban-
kewajiban sebagaimana dimaksud dalam Diktum KETIGA yang dilakukan oleh Pemegang izin,
palingsedikit1 (satu)tahunsekali; dan
2
.
Mengevaluasi hasil pengawasansebagaimanadimaksudpada huruf a,
dan dijadikan sebagai dasar pertimbangan untuk membatalkan dan/atau mencabut Keputusan Walikota ini apabila Pemegang izin tidak melaksanakankewajibannya.KEENAM
: Keputusan Walikota ini berlaku selama 5 (lima) taliun dan permohonan perpanjangan izin ini diajukan secara tertulis paling lambat 2 (dua) bulan sebelum masa berlaku izin ini berakhir kepada Walikota melalui Kepala Kantor LingkunganHidupKotaSibolga
.
KETUJUH
KEDELAPAN : Keputusan Walikotainimulai berlakusejak tanggalditetapkan
.
Ditetapkandi Sibolga padatanggal
WALIKOTA
M
.
SYARFIHUTAURUK!
/
Tembusan:
1
.
Yth.
Bapak Kementerian Lingkungan Hidup RI u.
p.
DeputiBidangPengelolaanBahan Berbahaya dan Beracundan LimbahBahanBerbahaya dan Beracun,
diJakarta
;2
.
Yth.
GubemurSumateraUtaracq.
Kepala BLH Provsu,
di Medan ; 3.
Yth.
Kepala Pusat PengelolaanEkoregion Sumatera,di Pekanbaru; 4.
Yth.
Pimpinan PT.
;5
.
Pertinggal.
i
SuratKeputusan
Walikota
SibolgaFORMATLEMBAR FENYTMPANANLIMBAHB3(1) PERUSAHANAAN :
KELUARNYALIMBAHB3DARITPS
MASUKNYALIMBAH SISA
Tujuan Tenyerahan NO JenisLimbah B3
Masuk
TanggalMasuk LimbahB3
Sumber Limbah B3
Maksimal pcnyimpanan
s/d tanggal: (t
=
) + 90hr;Jumlah LimbahB3
Bukti Nomor Dokumen(3)
Sisalimbah B3 yang adadiTPS Jumlah
Limbah B3 Masuk
Tanggal KeluarLimbah
2)
<Al
<
Q M. (El (V. (ML ML ill (K)201.. . (ParafPetugas)(4) Keterangan:
(1) Jikamasuknyalimbah B3 tidak perhari,makapengisianforminidisesuaikandengan masuknya limbah ke TPS
® Bataswaktu penyimpanan diTPS90(sembilanpuluh)hari.MisallimbahjenisXmasukkeTPStanggal 3September2011(t
=
0),sehingga kolom Fberisi1Desember 2012<3) Dokumendapatberupa:A
.
Manifest; B.
Dokumeninternalperusahaanjika limbahB3diserakanke bagianlain(untukdimanfaatkan/diolahdalamlingkunganperusahaansendiri(4) Setiaplembarharapdi parafolehpetugasyangbertanggungjawab
.
C
Lampiran
II
Surat Keputusan Walikota Sibolga NERACALIMBAHBAHAN BERBAHAYA DANBERACUN
Naraa Pernsahaan BidangUsaha Periode Waktu
I JUMLAH CATALAN:
(TON) JEN1S AWALLIMBAH
A(+) TOTAL
PERIZINANLTMBAHB3 DARI KLH
JENISLIMBAHYANG DIKELOLA JUMLAH
(TON) PERLAKUAN
TIDAK.
ADA ADA KADALUARSA
I!
i.
1. DISIMPAN
.dst 2.
).
2. DIMANFAATKAN
2. .dst
1.
3. DIOLAH
dst 2.
I. 4. DITfMBUN
2. dst 5. DISERAHKAN KE PIHAK
KF.TIGA
1.
dst 2.
6. EKSPORT 1.
2. dst
7. PERLAKUANLAINNYA 1.
2. dst B(
-
)TOTAL
RESIDU* C(+)
JUMLAHLIMBAHYANG
BELUMTERKELOLA** D(+) TOTALJUMLAHLTMBAH
YANG TERSISA (C+D)
KINERJA PF.NGELOLAAN LB3 SELAMAPERJODE WAKTU PE NAT/VAN
jJAJC+D)J/A;*100%
=
%KETERANGAN:
* RESIDU adalah jumlah limbah tersisa dari proses perlakuan sepertiabu insenerator, bottom ash dan atau fly ash dari pemanfaatan sludge oil di boiler,residudaripenyimpanan dan pengumpulan oli bekas dll
**Jumlahlimbah yang belumterkelolaadalahlimbahyangdisimpan melebihiskalawaktu penataan pata-data tcrsebutdiatasdiisidengan
^
ebenar-benarnyTseVuai
\ -
!•
Mengetahui,
>
201...
i ‘1 Ttd
h (PihakPerusahaan)
t
- I
s i
Dokumen terkait
Faktor penghambat yang dihadapi oleh Pemerintah Daerah dalam lmplementasi Peraturan Daerah Nomor 2 Tahun 2014 tentang Pengelolaan Limbah Bahan Berbahaya dan
Limbah B3 di PT. Tri Polyta Indonesia Tbk
(2) Apabila pengolahan limbah B3 dilakukan oleh penghasil limbah B3 di lokasi kegiatan utamanya, maka hanya rencana pengelolaan lingkungan dan rencana pemantauan lingkungan yang
Dalam pengawasan pengelolaan limbah B3, pengawas tidak hanya cukup melihat data manifes limbah B3 dari pihak penghasil limbah saja tetapi juga harus mencocokan keakuratan
Nomor 31 sampai dengan nomor 36 diisi setelah limbah dianalis oleh pengumpul/pengolah/ pemanfaat, bila limbah B3 yang disebutkan tidak sesuai atau tidak memenuhi syarat selanjutnya
Faktor penghambat yang dihadapi oleh Pemerintah Daerah dalam lmplementasi Peraturan Daerah Nomor 2 Tahun 2014 tentang Pengelolaan Limbah Bahan Berbahaya dan
Pasal 30 PP 101/2014 Penyimpanan Limbah B3 WAJIB dilakukan oleh setiap orang yang menghasilkan limbah B3 dan/atau Pengumpul dan/atau Pemanfaat dan/atau Pengolah dan/atau Penimbun
Tujuan Sebagai Pedoman penerapan langkah-langkah untuk melaksanakan inventarisasi dan pengelolaan bahan berbahaya Kebijakan Sesuai dengan SK Kepala Puskesmas Nomor : 84 Tahun 2018