Undang-Undang Nomor 14 Tahun 2008 tentang Keterbukaan Informasi Publik (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2008 Nomor 61, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4846); Peraturan Pemerintah Nomor 61 Tahun 2010 tentang Pelaksanaan Undang-Undang Nomor 14 Tahun 2008 tentang Keterbukaan Informasi Publik (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2010 Nomor 99, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5149); Peraturan Komisi Informasi Nomor 1 Tahun 2010 tentang Standar Pelayanan Informasi Publik (Sekretariat Negara Republik Indonesia Tahun 2010 Nomor 272);
Peraturan Komisi Informasi Nomor 1 Tahun 2013 tentang Tata Cara Penyelesaian Sengketa Informasi Publik (Sekretariat Negara Republik Indonesia Tahun 2013 Nomor 649); Komisi Informasi merupakan lembaga independen yang fungsinya menyelesaikan sengketa informasi publik melalui mediasi dan/atau ajudikasi non-litigasi sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan. Sengketa Informasi Publik adalah perselisihan yang terjadi antara Badan Publik dengan Pemohon Informasi Publik dan/atau Pengguna Informasi Publik mengenai hak memperoleh dan/atau menggunakan Informasi Publik berdasarkan peraturan perundang-undangan.
Ajudikasi merupakan proses penyelesaian sengketa informasi publik antar pihak yang diputuskan oleh Komisi Informasi. Pemohon Informasi Publik adalah warga negara Indonesia dan/atau badan hukum yang mengajukan permintaan informasi publik. Setiap orang yang mengajukan permintaan untuk memperoleh Informasi Publik wajib melakukannya sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.
Kewajiban pengguna informasi publik Pasal 6 1) Pengguna informasi publik wajib menggunakan informasi publik sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.
BAB III
Informasi yang wajib selalu tersedia Pasal 11 1) Otoritas publik daerah wajib selalu memberikan informasi yang bersifat publik, yang meliputi: daftar seluruh informasi publik yang dikuasainya, tidak termasuk informasi yang telah disunting; hasil keputusan badan publik daerah dan pertimbangannya; seluruh kebijakan dan dokumen pendukung yang ada; rencana kerja proyek mencakup perkiraan pengeluaran tahunan badan publik daerah; kontrak badan publik daerah dengan pihak ketiga; informasi dan kebijaksanaan yang diberikan oleh pejabat publik daerah dalam pertemuan terbuka untuk umum; tata kerja pegawai badan publik daerah yang berkaitan dengan pelayanan. laporan layanan akses informasi publik.
BAB IV
Setiap tahunnya, badan publik setempat wajib mengumumkan layanan informasi, yang meliputi:. jumlah permintaan informasi yang diterima;. waktu yang diperlukan badan publik setempat untuk memenuhi setiap permintaan informasi; jumlah permintaan informasi yang dikabulkan dan ditolak; dan/tahu. Informasi Publik yang apabila dibuka dan diberikan kepada pemohon Informasi Publik dapat mengungkap kekayaan alam daerah; Informasi Publik yang apabila diumumkan dan diberikan kepada pemohon Informasi Publik, dapat merugikan keamanan perekonomian sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan;
Informasi publik yang apabila diungkapkan dan diberikan kepada pemohon informasi publik, dapat merugikan kepentingan hubungan luar negeri sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan; informasi umum yang apabila diungkapkan dapat mengungkapkan isi akta otentik pribadi dan wasiat atau wasiat terakhir seseorang; Informasi publik yang apabila diungkapkan dan diberikan kepada pemohon informasi publik, dapat mengungkap rahasia pribadi; memorandum atau surat antara badan publik daerah atau badan publik intra daerah dan antara badan publik lain atau intra badan publik lainnya yang bersifat rahasia kecuali berdasarkan keputusan Komisi Informasi atau Pengadilan; informasi yang tidak boleh diungkapkan menurut ketentuan peraturan perundang-undangan.
Badan Publik Daerah PPID melakukan pemeriksaan terhadap akibat dari informasi sebagaimana dimaksud dalam Pasal 13 secara cermat dan menyeluruh sebelum menyatakan suatu informasi publik tertentu dikecualikan dari akses semua orang. Badan Publik Daerah wajib memberitahukan kepada Badan Publik Daerah yang mengendalikan1 informasi yang diminta jika informasi tersebut. apa yang diminta berada di luar kendalinya dan Badan Publik Daerah yang menerima permintaan mengetahui adanya informasi yang diminta; menerima atau menolak permintaan informasi disertai alasan yang jelas; Jika permintaan diterima seluruhnya atau sebagian, materi informatif yang akan disediakan dicantumkan; Dalam hal suatu dokumen memuat materi yang dikecualikan, maka informasi yang dikecualikan tersebut dapat dihapus beserta alasan dan materinya; cara penyampaian dan format informasi yang akan diberikan; dan/atau mengetahui biaya dan metode pembayaran untuk memperoleh informasi yang diminta.
BAB VI PPID
BAB VII
Mekanisme dan tata cara penyelesaian sengketa Informasi Publik dilaksanakan sesuai dengan peraturan perundang-undangan.
BAB IX
BAB XI LARANGAN
BAB XII
BAB XIII
BAB XIV
UMUM
Pasal 28F Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945 menyatakan bahwa setiap orang berhak berkomunikasi dan memperoleh informasi untuk mengembangkan pribadi dan lingkungan sosialnya, serta berhak mencari, memperoleh, memiliki, dan menyimpan informasi dengan menggunakan segala jenis saluran yang ada. . Untuk memberikan jaminan bahwa setiap orang dapat memperoleh informasi, maka perlu dibentuk undang-undang yang mengatur tentang keterbukaan informasi publik. Fungsi maksimal ini diperlukan mengingat hak atas informasi merupakan hak asasi manusia sebagai wujud kehidupan berbangsa dan bernegara yang demokratis.
Penerbitan undang-undang no. 14 Tahun 2008 tentang Keterbukaan Informasi Publik memberikan landasan hukum bagi pemerintah daerah untuk segera menerapkan prinsip akuntabilitas dalam penyelenggaraan pemerintahan daerah. Semangat tersebut kemudian ditangkap dan diwujudkan dengan langkah nyata yang dilakukan Pemerintah Kabupaten Lamongan dengan menetapkan Peraturan Daerah tentang Keterbukaan Informasi Publik. Diharapkan dengan terbukanya akses masyarakat terhadap informasi, badan publik akan terpacu untuk bertanggung jawab dan berorientasi pada pemberian pelayanan sebaik-baiknya kepada masyarakat.
Tepat waktu artinya pemenuhan permintaan informasi dilakukan sesuai ketentuan peraturan perundang-undangan. “Kompensasi rendah” berarti kompensasi yang dibebankan secara pro rata berdasarkan standar kompensasi umum. Yang dimaksud dengan “metode mudah” adalah informasi yang dibutuhkan dapat diakses dengan mudah dari segi tata cara dan mudah dipahami.
Yang dimaksud dengan “akibat yang timbul” adalah akibat yang membahayakan kepentingan yang dilindungi berdasarkan ketentuan peraturan perundang-undangan apabila informasi tersebut diungkapkan. Jika kepentingan publik yang lebih besar dapat dilindungi dengan menyembunyikan informasi, maka informasi tersebut harus dijaga kerahasiaannya atau ditutup dan/atau sebaliknya. Yang dimaksud dengan tidak terpenuhinya ketentuan peraturan perundang-undangan adalah tidak terpenuhinya seluruh ketentuan yang diatur dalam seluruh pasal dalam Peraturan Daerah ini.
Yang dimaksud dengan membahayakan negara adalah bahaya terhadap kedaulatan negara, keutuhan wilayah Negara Kesatuan Republik Indonesia, dan keamanan bangsa terhadap ancaman dan gangguan terhadap keutuhan bangsa dan negara. Yang dimaksud dengan persaingan usaha tidak sehat adalah persaingan antar pelaku usaha dalam melakukan kegiatan produksi dan/atau pemasaran barang dan/atau jasa yang dilakukan secara tidak sehat, bertentangan dengan undang-undang, atau menghalangi persaingan. Yang dimaksud dengan informasi publik yang diminta tidak terverifikasi atau terdokumentasi adalah Badan Publik Daerah belum benar-benar melakukan verifikasi/atau pendokumentasian informasi publik yang dimaksud.
