• Tidak ada hasil yang ditemukan

USULAN PERBAIKAN FASILITAS PELAYANAN PENUMPANG KERETA API DENGAN PENDEKATAN ERGONOMI MAKRO PADA STASIUN Z - EPrints Repository UNTIRTA

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2023

Membagikan "USULAN PERBAIKAN FASILITAS PELAYANAN PENUMPANG KERETA API DENGAN PENDEKATAN ERGONOMI MAKRO PADA STASIUN Z - EPrints Repository UNTIRTA"

Copied!
98
0
0

Teks penuh

Latar Belakang: Stasiun Z merupakan stasiun kereta api kelas III di Kota Cilegon, dengan fasilitas yang kurang memadai terutama papan pajangan harga tiket, pemugaran dan papan informasi. Hal ini terlihat dari jenis kereta api yang digunakan, fasilitas yang tersedia di stasiun kereta api, termasuk kenyamanan dan keamanan penumpang selama berada di stasiun atau dalam perjalanan, serta kemudahan dalam membeli tiket merupakan hal yang penting bagi penumpang. Kereta Api Indonesia (Persero) adalah sebuah Badan Usaha Milik Negara (BUMN) yang berlokasi di berbagai daerah dan bergerak dalam bidang jasa angkutan penumpang dan barang sejak tanggal 17 Juni 1864.

Terdapat kurang lebih 13 stasiun kereta api besar di Indonesia, dimana hanya 2 stasiun kereta api yang telah memenuhi standar pelayanan minimal sesuai peraturan yang ditetapkan oleh Menteri Perhubungan dan diperkuat oleh penelitian sebelumnya oleh M. Syamsudin (2014). Ini berbeda. jauh dari kondisi kereta api di Cilegon khususnya di stasiun Z dalam hal pelayanan akses, pelayanan fasilitas, dan penggunaan peron yang belum memadai. Stasiun Z merupakan stasiun kereta api kelas III atau kecil yang terletak di Kota Cilegon pada ketinggian +16,15 meter.

Stasiun Z hanya mempunyai sistem informasi melalui pengeras suara yang berisi informasi tujuan dan rute kereta api yang akan masuk ke jalur pemberhentian kereta api tersebut. Kereta Api Indonesia (Persero) khususnya pada stasiun Z sehingga dapat menyelesaikan permasalahan yang ada pada stasiun Z melalui penelitian dengan pendekatan makroergonomi.

PENDAHULUAN

Rumusan Masalah

Tujuan Penelitian

Batasan Masalah

Sistematika Penulisan

Penelitian Terdahulu

TINJAUAN PUSTAKA

Pengertian Ergonomi

Tujuan Ergonomi

Prinsip Ergonomi

Ergonomi Makro

  • Pengertian Ergonomi Makro

Ergonomi Mikro

Transportasi

  • Pengertian Transportasi
    • Transportasi Kereta Api

Macroergonomic Analysis and Design (MEAD)

  • Tahapan-tahapan Metode MEAD

Stasiun

  • Kinerja Stasiun
  • Fungsi Stasiun
  • Kegiatan Stasiun
  • Standar Pelayanan Minimum Stasiun

Informasi (Display)

Perancangan Display Informasi Spoor

Fasilitias Naik Turun Tangga Kereta Api

METODE PENELITIAN

Lokasi dan Waktu Penelitian

Responden Penelitian

Cara Pengumpulan Data

Alur Penelitian

  • Flowchart Penelitian Umum
  • Deskripsi Flowchart Penelitian Umum
  • Flowchart Metode Macroergonomics Analysys and Design (MEAD) 29

Analisis Data

PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN DATA

Data Umum Penelitian

  • Lokasi Penelitian
  • Sejarah Tempat Penelitian
  • Visi, Misi, dan Nilai Budaya Tempat Penelitian
  • Jam Operasional Kereta Api

Data Responden

Data Rekapitulasi Kuesioner Suara Pelanggan

Pengolahan Data

  • Uji Statistik
  • Macroergonomic Analysis and Design (MEAD)
    • Identifikasi Lingkungan dan Sub-sistem Organisasi
    • Mengidentifikasi Tipe Sistem Produksi dan Ekspetasi Performance . 47
    • Mengidentifikasi Data Varian
    • Membangun Matriks Varian
    • Membuat Tabel Kendali Varian Kunci dan Jaringan Peran
    • Penyusunan Function Allocation and Joint Design
    • Evaluasi Peran dan Persepsi Tanggung Jawab
    • Memperbaiki Sub-sistem Pendukung
    • Implementasi, Iterasi, dan Penyempurnaan

ANALISA DAN PEMBAHASAN

Analisa Hasil Kuesioner Suara Penumpang

Kuesioner merupakan teknik pengumpulan data dengan cara mengajukan pertanyaan kepada responden untuk dijawab (Rahmad, 2013). Tujuan dilakukannya kuesioner adalah untuk memperoleh informasi yang relevan dengan melengkapi jawaban yang telah diisi dengan benar. Pernyataan yang disoroti adalah 4 aspek yaitu kondisi kerja, fisika stasiun, lingkungan dan fasilitas.

Sedangkan hasil yang diperoleh atau varian yang banyak dipilih responden adalah kurangnya petugas sehingga penumpang tidak mendapatkan informasi yang jelas mengenai informasi di stasiun, kondisi toilet yang agak bau dan kurang bersih, tingkat kebisingan di dalam stasiun. ruang tunggu yang mengganggu informasi yang diberikan PT KAI kepada penumpang, suhu udara di ruang tunggu panas dan tidak ada informasi harga tiket kereta api di layar. Dari beberapa pernyataan yang diperoleh selanjutnya dijadikan data varian yang dilakukan dengan tujuan untuk menemukan permasalahan yang terjadi pada stasiun Z untuk memudahkan kinerja analisis. Untuk memperoleh data varian yang lebih detail, dilakukan penyebaran kuesioner kepada seluruh pekerja di bagian produksi, guna dapat mengidentifikasi permasalahan yang dihadapi para pekerja.

Analisa Penerapan MEAD

Pendekatan makroergonomi berupaya menciptakan harmonisasi atau keseimbangan dalam keseluruhan sistem kerja (Davis & Moro, 2004). Pendekatan top-down adalah pendekatan yang bijaksana berdasarkan analisis dan perencanaan yang dimulai dari struktur dan proses seluruh sistem kerja kemudian turun ke subsistem dan komponen sistem (Sanda, 2003). MEAD merupakan suatu metode yang berkaitan dengan perencanaan, analisis dan evaluasi sistem kerja dalam organisasi agar berhasil dan efisien (Hendrick dan Kleiner, 2002).

Menentukan jenis sistem produksi dan ekspektasi kinerja Untuk jenis sistem produksi di stasiun Z adalah sistem pelayanan penumpang, sistem produksi logistik dan sistem produksi keamanan. Untuk ekspektasi kinerja pada stasiun kereta Z yaitu kehandalan, efisiensi pelayanan, fasilitas dan kenyamanan, serta informasi komunikasi. Data varian yang diekspor bertujuan untuk mengetahui permasalahan yang terjadi pada stasiun Z sehingga dapat memudahkan dalam melakukan analisis.

Untuk memperoleh data varian yang lebih detail, maka dilakukan penyebaran kuesioner kepada seluruh pengunjung yang datang guna mengidentifikasi permasalahan dalam proses wisata edukasi di stasiun Z. Dalam pembuatan matriks varian ini terdapat 5 poin pernyataan yang mana terkait dengan 5 teknis yang ada. kriteria berupa kurangnya petugas sehingga penumpang tidak mendapat informasi, keadaan toilet sedikit bau dan kurang bersih, tingkat intensitas suara di ruang tunggu keras, suhu udara di ruang tunggu panas , dan tidak ada tampilan informasi harga tiket kereta api. Menganalisis data faktor kunci yaitu dengan skor tinggi yaitu kurangnya petugas sehingga penumpang tidak mendapat informasi yang jelas tentang informasi di stasiun.

Fase ini merupakan kelanjutan dari fase sebelumnya dimana ketika setiap alternatif diberi bobot, maka alternatif dengan bobot tertinggi akan dirancang untuk memperbaiki sistem kerja yang ada. Maka dalam penelitian ini objek yang dirancang adalah pembuatan papan informasi elektronik dan juga realisasi penyajian harga tiket. Evaluasi fasilitas ruang tunggu untuk meningkatkan kualitas pelayanan menggunakan pendekatan makro ergonomi di stasiun kereta api XYZ.

Perancangan studi tracking online di Jurusan Teknik Industri FT-Untirta dengan menggunakan pendekatan makro ergonomi Jurnal Teknik Industri Untirta. Evaluasi Pembelajaran Tracer Study di Jurusan Teknik Industri Universitas Sultan Ageng Tirtayasa Menggunakan Pendekatan Ergonomi Makro. Pendekatan makro ergonomi sebagai solusi perencanaan sistem kerja bergilir untuk meningkatkan produktivitas, mutu dan keselamatan kerja industri.

KESIMPULAN DAN SARAN

Saran

Pada penelitian serupa dan penelitian selanjutnya diharapkan dapat mengevaluasi usulan rancangan tampilan informasi yang diberikan peneliti kepada Stasiun Z. Perancangan Percetakan dan Pengepresan Tahu untuk UKM Tahu dengan metode macro-ergonomic analysis and design (MEAD) . Seminar Nasional IENACO. Makroergonomi Pengantar Desain Sistem Kerja, Faktor Manusia dan Ergonomi Masyarakat, Santa Monica, AS.

Analisis Ergonomi Berdasarkan Praktek Laboratorium Teknik Industri- Usahid dan Penerapan Ergonomi Pada Industri Germent “AB”. Perancangan Sarana Kerja Alat Bending Akrilik Menggunakan Metode Macro Ergonomic Analysis and Design (MEAD) di CV.

Tabel Data Antropometri Indonesia  No  Dimensi  Keterangan  Persentil  Persentil
Tabel Data Antropometri Indonesia No Dimensi Keterangan Persentil Persentil

Gambar

Tabel 1. Penelitian Terdahulu
Gambar 1. Penerapan Tujuan Ergonomi ( Sumber: Hussen,  2017)
Gambar 3. Flowchart Penenelitian Umum
Gambar 4. Flowchart Pengolahan Data Metode MEAD
+7

Referensi

Dokumen terkait

0.48 I was asking for help from my caregivers during pain 0.46 Labor pain becomes more intense 0.46 The severity of my labor pain was less than I had heard 0.45 I had enough