PENDAHULUAN
Latar Belakang Masalah
Rumusan Masalah
Tujuan Penelitian
Manfaat Penelitian
KAJIAN PUSTAKA
Kajian Pustaka
- Penelitian yang Relevan
- Karya Sastra
- Ragam Sastra
- Cerita Pendek
- Gaya Bahasa
- Ragam Gaya Bahasa
- Gaya Bahasa Kiasan
Mengenai jenis-jenis gaya bahasa kiasan yang ditemukan dalam penelitian, ditemukan 2 jenis gaya bahasa kiasan yang mempunyai prevalensi paling tinggi, yaitu simile dan personifikasi. Seperti halnya penelitian Elly Ramadhan, teknik yang digunakan adalah teknik dokumentasi, dan gaya bahasa yang sering muncul adalah gaya bahasa personifikasi. Dan penelitian yang dilakukan oleh Linda Dani Amaliah menggunakan metode menyimak dengan teknik mencatat dan gaya bahasa yang paling banyak terjadi personifikasi.
Gaya bahasa berdasarkan nada terdiri dari gaya sederhana, gaya mulia dan kuat, serta gaya menengah. Gaya bahasa berdasarkan penyampaian makna terdiri dari dua kelompok, yaitu gaya bahasa retoris dan gaya bahasa kiasan. Gaya bahasa retoris adalah gaya bahasa yang maknanya ditafsirkan secara harfiah menurut makna lain.
Sedangkan bahasa kiasan adalah gaya bahasa yang maknanya tidak dapat ditafsirkan sesuai dengan kata yang membentuknya. Gaya bahasa retoris adalah gaya bahasa yang sekadar merupakan penyimpangan dari konstruksi biasa untuk mencapai suatu efek tertentu (Keraf, 2006: 130). Kelompok pertama pada contoh berikut mencakup gaya bahasa langsung dan kelompok kedua mencakup gaya bahasa kiasan.
Kerangka Pikir
Setelah menganalisis langkah-langkah tersebut, kami membandingkan gaya bahasa kiasan dalam cerpen Emha Ainun Nadjib dan karya Drupadi. Penulis bermaksud membandingkan penggunaan gaya bahasa kiasan dalam cerpen Emha Ainun Nadjib dan karya Drupadi. Judul penelitian ini adalah “Perbandingan gaya bahasa kiasan dalam cerpen antara karya Emha Ainun Nadjib dengan karya Dropadi.
Analisis ini bertujuan untuk mendeskripsikan gaya bahasa kiasan dalam cerpen Emha Ainun Nadjib dan karya Drupadi. Identifikasi dan soroti bagian-bagian cerpen yang menggunakan bahasa kiasan pada setiap cerpen karya Emha Ainun Nadjib dan karya Drupadi. Persamaan gaya bahasa kiasan yang digunakan dalam cerpen Emha Ainun Nadjib dan cerpen Drupadi karya Putu Fajar Arcana.
Perbedaan Gaya Bahasa Kiasan dalam Cerpen Emha Ainun Nadjib dan Cerpen Drupadi Putu Fajar Arcana.
METODE PENELITIAN
Rancangan Penelitian
Alasan penulis menggunakan metode deskriptif karena dalam penelitian ini analisis datanya tidak menggunakan perhitungan angka-angka melainkan diuraikan dengan menggunakan kata-kata atau kalimat. Alasan di atas sesuai dengan pendapat Semi (1993:24) bahwa penelitian bersifat deskriptif, artinya diuraikan dalam bentuk kata-kata atau gambar, bukan dalam bentuk angka-angka. Alasan penulis menggunakannya karena penyajian data dan analisis data dalam penelitian ini disajikan dalam bentuk kalimat dan deskripsi.
Analisis data dalam penelitian ini bersifat kualitatif karena data penelitian ini berupa kata-kata tertulis yang menggambarkan penggunaan gaya bahasa kiasan dalam kumpulan cerpen Emha Ainun Nadjib dan karya Drupadi yang penulis teliti. Seorang ahli berpendapat bahwa penelitian kualitatif artinya penelitian sastra lebih cocok menggunakan penelitian kualitatif karena sastra merupakan suatu bentuk karya kreatif yang bentuknya terus berubah dan tidak tetap serta perlu diinterpretasikan (Semi, 1993:27). Pendekatan stilistika sastra merupakan pendekatan yang berupaya mengungkap aspek estetika yang terkandung dalam puisi karya sastra.
Pendekatan ini mencermati penggunaan gaya bahasa secara khusus dalam karya sastra, gaya yang disengaja atau timbul ketika pengarang mengungkapkan gagasannya dalam sebuah karya sastra (Endraswara, 2011: 7).
Fokus penelitian
Definisi Istilah
Gaya bahasa merupakan alat bagi penulis untuk menyalurkan segala pikiran dan perasaannya ke dalam karyanya, sehingga dapat membuat pembaca ingin memahami secara mendalam setiap makna kata, baik kebahagiaan maupun kemarahan, yang diungkapkan dalam tulisannya. Cerpen merupakan cerita yang membatasi diri pada pembahasan satu unsur fisik dalam aspek terkecilnya. Ringkasnya cerpen bukan karena bentuknya yang sangat berbeda dengan novel, melainkan karena aspek permasalahannya yang sangat terbatas.
Pada umumnya kiasan sering digunakan dalam karya sastra agar dapat memudahkan pembaca dalam memahami makna yang dikandungnya.
Data dan Sumber Data
Sumber data dalam penelitian ini adalah Cerpen Sembilan Putra dan Putri Anugerah Tuhan, Namaku Yang Terhormat, Seorang Gelandangan dan Daftar Hitam, Aku Tak Sabar Menanti Matahari, Sepotong Daging Beku karya Emha Ainun Nadjib dan Drupadi.
Teknik Pengumpulan Data
Teknik Analisis Data
Berdasarkan penelitian, keduanya menggunakan gaya bahasa atau simile yang sama yang terdapat pada cerpen karya Emha Ainun Nadjib berjudul Sembilan Putra-Putri Anunggra Ya Tuhan, Namaku Yang Terhormat dan Seorang Gelandangan serta cerpen karya Putu Fajar Arcana dengan cerpennya. berjudul Blacklist, sepotong daging itu membeku, dan aku cemas menunggu matahari. Pada data di atas, penulis menggunakan gaya bahasa simile atau perbandingan untuk menggambarkan seseorang yang ingin mati karena tidak sanggup lagi menahan rasa sakit yang tak tertahankan dan sudah lama ingin menghilang. Kedua kajian tersebut menggunakan gaya bahasa metafora yang terdapat pada cerpen karya Emha Ainun Nadjib berjudul Sembilan Putra-Putri Anungrah Ya Tuhan, Namaku Yang Terhormat, dan Seorang Gelandangan serta cerpen karya Putu Fajar Arcana dengan cerpen berjudul Daftar Hitam, Benjolan daging beku, dan aku dengan cemas menunggu matahari.
Berdasarkan penelitian, gaya bahasa sinekdoke terdapat dalam cerpen karya Emha Ainun Nadjib berjudul Sembilan Putra-Putri Anunggrah Ya Tuhan, Namaku Yang Terhormat dan Seorang Gelandangan. Secara keseluruhan ada 2 buah data, diantaranya kutipan berikut. a) “Saya pindah kota, saya hanya nekat. Data di atas, dengan menggunakan gaya bahasa antonomasia, terdapat pada kata Tentara yang merupakan nama panggilan untuk menggantikan nama sendiri atau gelar resmi. Berdasarkan gaya bahasa kiasan cerpen karya Emha Ainun Nadjib berjudul Sembilan Putra-Putri Anungerah Tuhuanku, Namaku Yang Terhormat, dan Seorang Gelandangan serta cerpen Draupadi karya Putu Fajar Arcana berjudul Daftar Hitam, Setumpuk Daging Beku, dan Aku Aku Sangat Menantikan, bahwa matahari mempunyai persamaan yaitu sama-sama menggunakan perumpamaan atau perumpamaan dan metafora, karena dalam cerpen banyak sekali kalimat-kalimat yang membandingkan dua hal secara langsung.
Gaya bahasa yang terdapat dalam cerpen Emha Ainun Nadjib dan karya Putu Fajar Arcana menunjukkan persamaan dan perbedaan.
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
Hasil Penelitian
Pembagian atau pengklasifikasian gaya bahasa sampai saat ini belum mempunyai kesepakatan pasti di kalangan para ahli. Sesuai dengan pendapat di atas, (Keraf, 2006) membagi jenis gaya bahasa menjadi empat kelompok, yaitu sebagai berikut. Gaya bahasa berdasarkan pilihan kata dibedakan menjadi gaya bahasa resmi, gaya bahasa informal, dan gaya bahasa percakapan.
Fokus penelitian gaya bahasa kiasan adalah gaya bahasa simile, metafora, personifikasi, kiasan, sinekdoke, antonomasia dan sarkasme, sebagai berikut. Persamaan gaya bahasa yang serupa adalah penggunaan kedua kata suka dan juga mempunyai kebijakan kedua-duanya dalam cerpen. Berdasarkan penelitian, gaya bahasa personifikasi yang terdapat pada cerpen karya Emha Ainun Nadjib berjudul Sembilan Putra-Putri Anunggrah Ya Tuhan, Namaku Yang Terhormat dan Seorang Gelandangan, tidak terdapat total 2 data bahasa personifikasi diantaranya pada kutipan berikut . a) "Meja yang bisa membawamu ke dunia nyata."
Data di atas menggunakan gaya bahasa personifikasi, hal ini terlihat pada kalimat “besok pagi pulau jawa boleh tenggelam ke dasar laut” yang artinya pulau jawa boleh tenggelam ke dasar laut. Data di atas dengan menggunakan gaya bahasa sarkastik dapat diambil dari kata “gila” yang merupakan kata kasar. Kata gila bisa diganti dengan kata gila. Melalui gaya bahasa tersebut, penulis memberikan kesan halus tentang seorang lelaki yang masih muda namun wajahnya terlihat tua.
Pembahasan
Data di atas dengan gaya bahasa yang sinis menggambarkan seseorang yang bertubuh kekar, mengenakan pakaian adat, merupakan kata sindiran secara tidak langsung. b) “Sejujurnya saya tidak begitu ingat siapa laki-laki yang kelihatannya lebih tua dari usianya itu.” (SDB:22) Gaya bahasa yang digunakan oleh Emha Ainun Nadjib dan Draupadi berbeda karena dalam cerpen Emha Ainun Nadjib menemukan 5 gaya bahasa kiasan yaitu penggunaan simile atau perbandingan, metafora, personifikasi, sinekdoke dan sarkasme, sedangkan cerpen Drupadi Putu Fajar Arcana menemukan 4 gaya bahasa kiasan yaitu penggunaan gaya bahasa persamaan atau perumpamaan, metafora, antonomasia, sinisme Gaya bahasa dalam cerpen Emha Ainun Nadjib mengandung kata-kata yang lembut dalam tuturannya, sedangkan gaya bahasa dalam cerpen Drupadi Putu Fajar Arcana mengandung kata-kata yang cenderung kasar karena cerpen tersebut menceritakan peristiwa-peristiwa yang terjadi. masa lalunya.
Berdasarkan hasil analisis dan pembahasan yang dilakukan, dapat disimpulkan bahwa terdapat sembilan gaya bahasa yang digunakan dalam cerpen karya Emha Ainun Nadjib berjudul Sembilan Putra-Putri Aungerah Ya Tuhan, Namaku Yang Terhormat dan Seorang Gelandangan serta cerpennya Drupadi karya Putu Fajar Arcana berjudul Blacklist, Aku Cemas Menanti Matahari dan Setumpuk Daging Beku. Kemiripan gaya bahasa yang digunakan oleh Emha Ainun Nadjib dan Draupadi sama-sama menggunakan gaya bahasa yang mempunyai persamaan atau simile dalam perkataannya, menggunakan kata-kata yang menunjukkan persamaan dan gaya bahasa metaforis, perbandingan yang bersifat tidak langsung, hubungan antara sesuatu yang dikemukakan terlebih dahulu dengan sesuatu. , yang ditentukan sebagai lainnya. bernada. Pada cerpen Emha Ainun Nadjib ditemukan 3 gaya bahasa kiasan dalam cerpen yaitu menggunakan personifikasi, sinekdoke dan sarkasme, sedangkan pada cerpen Drupadi terdapat 2 gaya bahasa kiasan dalam cerpen yaitu menggunakan antonomasia dan sinisme.
Berdasarkan penelitian ini, peneliti berharap dapat memberikan tambahan pengetahuan dan bahan referensi bagi peneliti lain yang juga meneliti gaya bahasa dalam cerita pendek.
SIMPULAN DAN SARAN
Simpulan
Saran
Peneliti selanjutnya disarankan untuk melakukan penelitian terhadap aspek lain dari sebuah karya sastra yang berkaitan dengan gaya bahasanya. Dalam tulisan panjang di Harian Kompas tentang sosok tersebut digambarkan betapa sulitnya merumuskan apa dan siapa sebenarnya Emha Ainun Nadjib. Berdasarkan hal itu, kami di penerbit buku Kompas tergerak untuk mengumpulkan cerpen Emma yang tersebar di sejumlah terbitan.
Dalam beberapa kasus, diskusi konsultatif dapat dilakukan melalui telepon atau melalui surat elektronik (baca email), walaupun sebenarnya tidak mudah, bahkan tidak jarang orang yang dihubungi sedang berada di luar negeri atau hubungan gagal total. karena Cak Nun menghadiri pengajian di sebuah desa di Plosok, Pulau Jawa. Sebelum memutuskan menjadi jurnalis dengan bergabung di Harian Nusa Tenggara Dwi Weekly Eknis, Majalah Berita Mingguan Tempo dan Harian Kompas (1994-sekarang), Putu memilih kuliah di Jurusan Sastra Indonesia Fakultas Sastra Universitas Udayana. Bersama Arcana Foundation dan sutradara Rangga Riantiarno, ia menggelar mono-length #3Perempuanku, Bukan Bunga Bukan Manusia di Graha Bhakti Budaya, Taman Ismail Marzuki 2015.
Teks ini diadaptasi dari teks monolong Not Flowers Not Men yang terdapat dalam buku Monolong Politics.