PENDAHULUAN
Latar Belakang Masalah
Pemecahan Masalah Hasil Belajar Siswa pada Mata Pelajaran Matematika Kelas IV MI Al-Muslimun NW Tegal Kecamatan Batulayar Kabupaten Lombok Barat Tahun Ajaran. Ha : terdapat perbandingan metode inkuiri dengan metode pemecahan masalah terhadap hasil belajar siswa pada mata pelajaran matematika kelas IV MI Al-Muslimun NW Tegal Kecamatan Batulayar Kabupaten Lombok Barat tahun ajaran 2016/2017. Ha : Terdapat perbandingan metode inkuiri dengan metode pemecahan masalah dilihat dari hasil belajar matematika siswa kelas IV MI Al-Muslimun NW Tegal Tahun Ajaran.
Rumusan Masalah
Tujuan dan Manfaat Penelitian
Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui ada tidaknya perbandingan metode inkuiri dengan metode pemecahan masalah terhadap hasil belajar matematika siswa kelas IV MI Al-Muslimun NW Tegal Kecamatan Batulayar Kabupaten Lombok Barat tahun ajaran 2016/2017. Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan pengembangan pengetahuan yang erat kaitannya dengan hasil belajar siswa dengan membandingkan metode inkuiri dan metode pemecahan masalah pada mata pelajaran Matematika Kelas IV MI Al-Muslimun NW Tegal. Memperoleh pengetahuan dari penelitian ini bahwa metode penelitian problem solving dapat meningkatkan hasil belajar siswa dalam pembelajaran matematika.
Definisi Operasional
Penelitian ini diharapkan dapat menjadi bahan pertimbangan dalam mewujudkan tujuan pembelajaran bagi siswa dan sebagai bahan pertimbangan dalam menentukan kebijakan tambahan untuk meningkatkan kualitas proses pembelajaran. Metode pemecahan masalah yang dimaksud dalam penelitian ini adalah metode yang digunakan untuk mengembangkan kemampuan berpikir siswa untuk memecahkan masalah baik secara individu maupun kelompok. Hasil belajar yang dimaksud dalam penelitian ini adalah hasil post test yang diberikan pada akhir pertemuan setelah menerapkan metode soal dan metode pemecahan masalah.
KAJIAN PUSTAKA DAN HIPOTESIS PENELITIAN
Kajian Pustaka
- Metode Inkuiri
- Metode Problem Solving
- Hasil Belajar
- Mata Pelajaran Matematika
Dari beberapa pernyataan di atas dapat disimpulkan bahwa hasil belajar adalah kemampuan yang dimiliki siswa setelah belajar berupa pengetahuan, keterampilan dan sikap. Hasil belajar yang dicapai siswa merupakan hasil interaksi antara berbagai faktor yang mempengaruhi, baik faktor internal maupun eksternal. Faktor yang berasal dari luar peserta didik itu sendiri dan yang dapat mempengaruhi hasil belajar adalah keluarga, sekolah dan masyarakat.
Kerangka Berpikir
Setelah kita memahami bentuk pecahan dan operasi aritmatika penjumlahan dan pengurangan, kita akan menggunakannya untuk memecahkan masalah yang melibatkan pecahan. Hal ini dapat meningkatkan rasa percaya diri siswa sehingga dapat berkembang dan dengan demikian meningkatkan hasil belajarnya. Selain metode penelitian, metode lain yang dapat meningkatkan hasil belajar siswa adalah metode pemecahan masalah.
Metode pemecahan masalah adalah suatu metode yang membantu siswa untuk mengembangkan kemampuan berpikir, pemecahan masalah dan keterampilan intelektual serta menjadi pembelajar yang mandiri, sehingga siswa diberi kesempatan untuk memecahkan masalah yang dihadapinya dengan kreativitasnya. Dalam hal ini kedua metode di atas dapat membantu guru mengembangkan kemampuan berpikir siswa untuk menemukan suatu masalah dan menyelesaikannya dengan tepat, oleh karena itu diharapkan hasil belajar siswa dapat meningkat.
Hipotesis Penelitian
METODE PENELITIAN
- Pendekatan dan Jenis Penelitian
- Populasi dan Sampel
- Waktu dan Tempat Penelitian
- Variabel Penelitian
- Desain Penelitian
- Instrumen Penelitian
- Teknik Pengumpulan Data
- Teknik Analisis Data
Adapun populasi penelitian ini adalah siswa kelas IV MI Al-Muslimun NW Tegal yang berjumlah 30 siswa. Lokasi survei dilakukan di MI Al-Muslimun NW Tegal, Kecamatan Batulayar, Kabupaten Lombok Barat. Variabel bebas (X1) adalah metode penelitian, (X2) metode pemecahan masalah dan variabel terikat (Y) adalah hasil belajar siswa kelas IV MI Al-Muslimun NW Tegal Kecamatan Batulayar Kabupaten Lombok Barat tahun ajaran 2016/2017.
Struktur kepengurusan kelembagaan di MI Al-Muslimun NW Tegal dapat dilihat pada grafik berikut. Pengumpulan data diambil dari tes hasil belajar siswa kelas IV MI Al-Muslimun NW Tegal Kecamatan Batulayar Kabupaten Lombok Barat tahun pelajaran 2016/2017. Data yang akan disajikan dalam penyajian data adalah data hasil belajar siswa kelas IV matematika di MI Al-Muslimun NW Tegal yang diberi perlakuan dengan metode inkuiri dan metode pemecahan masalah.
Dalam hal ini variabel yang telah terbukti normalitasnya adalah data tes hasil belajar matematika siswa kelas IV MI Al-Muslimun NW Tegal. Jadi, dapat dikatakan bahwa ada perbandingan hasil belajar matematika siswa kelas IV dengan metode penelitian menggunakan problem solving di MI Al-Muslimun NW Tegal Kecamatan Batulayar Kabupaten Lombok Barat tahun pelajaran 2016/2017. Peneliti menyimpulkan Hadi Accept yang menyatakan bahwa terdapat perbandingan metode penelitian dengan metode pemecahan masalah terhadap hasil belajar matematika siswa kelas IV MI Al-Muslimun NW Tegal Kecamatan Batulayar Kabupaten Lombok Barat tahun pelajaran 2016/2017.
Karena nilai thitung > tabel maka terdapat perbandingan metode penelitian dengan metode problem solving terhadap hasil belajar matematika siswa kelas IV MI Al-Muslimun NW Tegal Kecamatan Batulayar Kabupaten Lombok Barat tahun pelajaran 2016/2017.
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
Hasil Penelitian
- Deskripsi Lokasi Penelitian
- Pengumpulan dan Penyajian Data
- Analisis Data
- Hasil Analisis Data
MI Al-Muslimun NW Tegal berada di tengah perkampungan masyarakat yaitu di Desa Tegal Kecamatan Batulayar Kabupaten Lombok Barat berdiri di atas lahan seluas 1200 m2 dengan luas bangunan sekitar 600 m2. Dokumentasi digunakan untuk mendapatkan data berupa profil sekolah, kondisi guru dan siswa, struktur organisasi, kondisi sarana dan prasarana sekolah di MI Al-Muslimun NW Tegal. Maka diperoleh nilai 5,7 < 11,070, maka data kelas dengan menggunakan metode problem solving berdistribusi normal.
Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan di MI Al-Muslimun NW Tegal dapat diketahui nilai rata-rata pada kelas yang menerapkan metode penelitian adalah 59,3, sedangkan kelas yang menerapkan metode pemecahan masalah adalah 70,6. Pada uji normalitas ini komputasi dilakukan pada kelas yang menerapkan metode pencarian dan kelas yang menerapkan metode pemecahan masalah. Dari pemaparan hasil analisis uji normalitas data di atas, tes prestasi belajar yang diperoleh kedua kelas yaitu kelas yang menerapkan metode inkuiri dan kelas yang menerapkan metode pemecahan masalah berdistribusi normal.
Pada penelitian ini jumlah siswa pada kelas yang menggunakan metode inkuiri adalah 15 siswa dan pada kelas yang menggunakan metode pemecahan masalah adalah 15 siswa. Berdasarkan hasil analisis dan pembahasan dalam penelitian ini dapat disimpulkan bahwa terdapat perbandingan metode inkuiri dengan metode pemecahan masalah terhadap hasil belajar matematika siswa kelas IV MI Al-Muslimun NW Tegal Kecamatan Batulayar Kabupaten Lombok Barat tahun ajaran 2016/2017. Sedangkan kelas yang menggunakan metode problem solving rata-rata mencapai 70,6 termasuk kategori tinggi.
Sirnawati, “Penerapan Metode Problem Solving Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran Matematika Mata Pelajaran Pecahan” (Disertasi, IAIN, Mataram, 2011), h.
Pegujian Hipotesis
Pembahasan
Penelitian kuantitatif dilakukan untuk melihat perbandingan atau perbedaan antara dua variabel atau lebih, dalam hal ini peneliti ingin melihat perbandingan hasil belajar siswa yang menggunakan metode inkuiri dan metode pemecahan masalah. Pembelajaran dengan menerapkan metode pemecahan masalah merangsang pengetahuan siswa lebih aktif untuk berpikir tentang pemecahan masalah, hal ini dikarenakan selama pembelajaran siswa telah dibekali dengan pengetahuan sebelumnya oleh guru, sehingga siswa lebih bersemangat dalam memecahkan masalah yang diberikan. Hal ini sejalan dengan pandangan Abdul Majid bahwa metode pemecahan masalah ini memberikan pemahaman kepada siswa dengan cara merangsang siswa untuk memperhatikan, menyelidiki dan memikirkan suatu masalah, serta memecahkan masalah tersebut.84 Sehingga metode pemecahan masalah ini dapat meningkatkan hasil belajar siswa.
Hal ini mungkin pada nilai rata-rata kedua kelas tersebut, yaitu kelas yang menerapkan metode penelitian memiliki rata-rata 59,3 sehingga dapat dikategorikan sedang. Metode pemecahan masalah ini merangsang pengetahuan siswa untuk berpikir lebih aktif dalam memecahkan masalah, hal ini dikarenakan pada saat pembelajaran siswa sudah mendapat pengetahuan sebelumnya dari guru, sehingga siswa lebih bersemangat dalam memecahkan masalah yang diberikan. Khususnya dengan metode pemecahan masalah ini, aktivitas siswa dalam pembelajaran dapat meningkat baik secara individu maupun kelompok ketika memecahkan suatu masalah.
Khamidah, “Implementasi Metode Penelitian Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Matematika Materi Pecahan Pada Siswa Kelas IV Semester 2 SD Negeri 2 Mayong Tahun Pelajaran 2013” (Skripsi, Universitas Muria Kudus, 2013), h. Karena harga chi-squared hitung (5,5) lebih kecil dari harga chi-squared tabulasi (11,070), maka sebaran data nilai tes matematika yang diberi perlakuan metode pencarian pada 15 siswa dinyatakan berdistribusi normal. Karena nilai chi-square hitung (5,7) lebih kecil dari nilai chi-square tabel (11,070), maka sebaran data nilai tes matematika pemecahan masalah untuk 15 siswa dinyatakan berdistribusi normal.
Dari tabel di atas dapat disimpulkan bahwa nilai rata-rata penerapan metode investigasi berada pada kategori sedang dan nilai rata-rata penerapan metode pemecahan masalah berada pada kategori tinggi.
PENUTUP
Simpulan
Sehingga berdasarkan pengolahan data dan analisis yang dilakukan menunjukkan thitung = 2,23 dan ttabel = 2,048 (pada taraf signifikan 5%) sehingga dapat disimpulkan bahwa thitung > ttabel atau 2,23 > 2,048 maka Ha diterima.
Saran
Kerangka Berpikir
Dalam penelitian ini seluruh siswa kelas IV akan dijadikan sampel karena populasinya kurang dari 100 yaitu hanya 30 siswa. Pada penelitian ini, desain yang akan digunakan adalah Pre-Experimental Design dengan tipe Comparative Intact Group karena pada desain ini merupakan kelompok yang digunakan untuk penelitian, tetapi dibagi menjadi dua yang artinya suatu kelas akan dibagi menjadi dua kelompok yaitu setengah untuk kelompok eksperimen dan setengah lagi untuk kelompok kontrol. Secara spesifik, semua fenomena tersebut disebut variabel penelitian.54 Dalam penelitian ini, peneliti ingin melihat perbandingan hasil belajar menggunakan metode penelitian dengan metode pemecahan masalah, maka instrumen yang digunakan adalah instrumen tes.
Dalam penelitian ini dilakukan observasi langsung ke lokasi penelitian untuk mengetahui kondisi siswa dan proses belajar mengajar di kelas. Teknik dokumentasi dalam penelitian ini adalah untuk mendapatkan data berupa arsip atau unsur tertulis seperti data siswa, data guru, kondisi dan sarana prasarana sekolah, serta profil MI Al-Muslimun NW Tegal. Kegiatan dalam analisis data ini adalah mengelompokkan data berdasarkan variabel dan jenis responden, mentabulasi data berdasarkan variabel seluruh responden, menyajikan data untuk setiap variabel yang diteliti, melakukan perhitungan untuk menjawab rumusan masalah, dan melakukan perhitungan untuk menguji hipotesis yang diajukan.66 Teknik analisis yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisis komparatif.
Analisis komparatif adalah analisis data penelitian untuk melihat apakah ada perbedaan atau perbandingan adanya variabel dari dua atau lebih kelompok data.67 Dalam penelitian ini, peneliti ingin melihat perbandingan metode inkuiri dengan metode pemecahan masalah terhadap hasil belajar siswa. Untuk membandingkan kedua metode tersebut, akan dilakukan uji hipotesis dalam penelitian ini dengan menggunakan rumus uji-t. Uji normalitas data dapat dilakukan dengan cara yang berbeda yaitu uji normal probabilitas kertas dan uji chi square.68 Dalam penelitian ini akan digunakan uji normalitas chi square.
Dari gambaran batas MI Al-Muslimun NW Tegal dapat dikatakan cukup strategis dan nyaman karena tidak jauh dari jalan raya sehingga memudahkan transportasi guru dan siswa.
Struktur Organisasi MI Al-Muslimu Nw Tegal
Sedangkan χ2 hitung yang diperoleh dengan metode problem solving adalah 5,7 dibandingkan dengan tabel χ2 sebesar 11,070. Dari pemaparan hasil analisis uji normalitas data di atas dapat disimpulkan bahwa data uji hasil belajar kedua kelas yaitu kelas metode penelitian dan kelas metode pemecahan masalah berdistribusi normal. Jadi, berdasarkan rata-rata yang diperoleh pada kelas penelitian yaitu 59,3 dapat digolongkan ke dalam kategori sedang, sedangkan untuk kelas dengan metode problem solving rata-rata yang diperoleh adalah 70,6 maka masuk dalam kategori tinggi.