BAB V PENUTUP
Bagan 2.1: Kerangka Berpikir
Hipotesis merupakan jawaban sementara terhadap rumusan masalah penelitian, dimana rumusan masalah penelitian telah dinyatakan dalam bentuk kalimat pertanyaan. Dikatakan sementara karena jawaban yang diberikan baru didasarkan pada teori yang relevan, belum didasarkan pada fakta-fakta empiris
Mata pelajaran matematika
Metode Inkuiri Metode Problem
solving Masih dianggap sebagai
mata pelajaran yang sulit
Motivasi, minat dan aktifitas belajar kurang
Penemuan
Pemecahan masalah Aktivitas belajar
Siswa aktif
Mengembangkan kemampuan berpikir siswa
Peningkatan hasil belajar
yang diperoleh melalui pengumpulan data.45 Jadi hipotesis adalah jawaban sementara yang dinyatakan sebagai jawaban teoritis terhadap rumusan masalah penelitian.
Bedasarkan uraian di atas, hipotesis yang diajukan dalam penelitian ini adalah:
Ha: ada perbandingan metode inkuiri dengan metode problem solving dalam hasil belajar siswa pada mata pelajaran matematika kelas IV di MI Al- Muslimun NW Tegal Kecamatan Batulayar Kabupaten Lombok Barat tahun ajaran 2016/2017.
45 Sugiyono, Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan R&D (Bandung: Alfabeta, 2013), h. 64.
BAB III
METODE PENELITIAN A. Pendekatan dan Jenis Penelitian
1. Pendekatan Penelitian
Penelitian ini menggunakan metode pendekatan kuantitatif komparatif. Menurut Sugiyono, bahwa penelitian kuantitatif komparatif adalah penelitian yang dilakukan untuk melihat perbandingan atau perbedaan antara dua variabel atau lebih dengan perhitungan data menggunakan statistik.46
2. Jenis Penelitian
Penelitian ini menggunakan jenis penelitian eksperimen. Menurut Sugiyono bahwa penelitian eksperimen adalah sebuah metode penelitian yang digunakan untuk mencari pengaruh perlakuan tertentu terhadap yang lain dalam kondisi yang terkendalikan.47
B. Populasi dan Sampel 1. Populasi
Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas obyek/subyek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulanya.48 Pendapat
46 Ibid., h. 195.
47 Ibid., h. 72.
48 Ibid., h. 80.
39
lain dikemukakan oleh Arikunto, populasi adalah keseluruhan subyek penelitian.49
Dari pendapat di atas dapat dipahami bahwa populasi merupakan sekumpulan obyek/subyek yang berada pada suatu wilayah yang memiliki karakteristik sebagai sasaran yang akan diteliti untuk memperoleh data.
Adapun yang menjadi populasi penelitian ini adalah siswa kelas IV MI Al-Muslimun NW Tegal yang berjumlah 30 siswa.
2. Sampel
Menurut Arikunto sampel adalah sebagian atau wakil populasi yang diteliti. Dinamakan penelitian sampel apabila kita bermaksud untuk menggeneralisasi hasil penelitian sampel.50 Arikunto juga menyatakan
βApabila subyeknya kurang dari 100 lebih baik diambil semua sehingga penelitiannya merupakan penelitian populasi. Selanjutnya jika subyeknya dapat diambil antara 10-15% atau 20-25% atau lebih.51
Pada penelitian ini yang akan dijadikan sampel adalah semua siswa kelas IV karena jumlah populasinya kurang dari 100 yakni hanya 30 siswa.
Sehingga penelitian ini merupakan penelitian populasi.
49 Suharsimi Arikunto, Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik, (Jakarta: Rineka Cipta, 2013), h. 173.
50 Ibid., h. 173.
51 Ibid., h. 174.
C. Waktu dan Tempat Penelitian 1. Waktu Penelitian
Waktu penelitian dilaksanakan pada semester dua tahun pelajaran 2016/2017. Observasi awal dilakukan pada tanggal 24 November 2016 sedangkan, untuk pengambilan data penelitian dilaksanakan pada tanggal 17-29 April 2017 di kelas IV.
2. Tempat Penelitian
Lokasi tempat penelitian dilaksanakan di MI Al-Muslimun NW Tegal Kecamatan Batulayar Kabupaten Lombok Barat. MI Al-Muslimun NW Tegal merupakan MI yang terletak di tengah-tengah perkampungan warga. Lokasi ini dipilih oleh peneliti karena ingin memberikan suasana belajar yang berbeda dengan tujuan meningkatkan hasil belajar siswa serta memberikan guru alternative pembelajaran yang dapat diterapkan selanjutnya. Selain itu, lokasi ini dipilih karena dekat dari rumah peneliti sehingga memudahkan peneliti melakukan penelitian dan pengumpulan data.
D. Variabel Penelitian
Dalam penelitian ini terdapat tiga variabel yaitu variabel X1 dan X2 serta variabel Y. Adapun yang menjadi variabel bebas (X1) yakni metode inkuiri, (X2) metode problem solving dan variabel terikat (Y) yakni hasil belajar siswa kelas IV di MI Al-Muslimun NW Tegal Kecamatan Batulayar Kabupaten Lombok Barat tahun ajaran 2016/2017.
E. Desain Penelitian
Menurut Kerlinger (dalam Juliansyah Noor), desain penelitian diklasifikasikan sebagai rencana dan struktur investigasi yang dibuat sedemikian rupa sehingga diperoleh jawaban atas pertanyaan penelitian.52 Sedangkan menurut Sugiyono desain penelitian adalah rencana atau rancangan yang dibuat oleh peneliti sebagai rancangan kegiatan yang akan dilaksanakan yang menyangkut ada tidaknya perlakuan pada subyek, banyaknya kelompok penelitian, pemilihan sampel dan ada tidaknya pretest dan posttest.53
Pada penelitian ini desain yang akan digunakan adalah desain Pre Experimental Design dengan jenis Intact Group Comparison karena dalam desain ini terdapat satu kelompok yang digunakan untuk penelitian, tetapi dibagi dua, artinya dalam satu kelas akan dibagi menjadi dua kelompok yakni setengah untuk kelompok eksperimen dan setengah untuk kelompok kontrol.
F. Instrumen Penelitian
Instrumen penelitian adalah suatu alat yang digunakan mengukur fenomena alam maupun sosial yang diamati. Secara spesifik semua fenomena ini disebut variabel penelitian.54 Dalam penelitian ini peneliti ingin melihat perbandingan hasil belajar yang menggunakan metode inkuiri dengan metode problem solving maka instrumen yang digunakan adalah instrumen tes.
Tes merupakan sejumlah pertanyaan yang memiliki jawaban yang benar atau salah. Tes merupakan salah satu cara untuk menaksir besarnya tingkat kemampuan manusia secara tidak langsung, yaitu melalui respon seseorang
52 Juliansyah Noor, Metodologi Penelitian (Jakarta: Kencana, 2013), h. 108.
53 Sugiyono, Metode Penelitian Manajemen (Bandung: Alfabeta, 2014), h. 134.
54 Ibid., h. 102.
terhadap jumlah stimulus atau pertanyaan.55 Menurut Arikunto, tes adalah serentetan pertanyaan atau latihan serta alat lain yang digunakan untuk mengukur keterampilan, pengetahuan, intelegensi, kemampuan atau bakat yang dimiliki oleh individu atau kelompok.56
Dengan demikian tes adalah suatu cara melakukan penilaian yang berbentuk serangkaian pertanyaan, tugas yang harus dikerjakan responden sehingga menghasilakan nilai tentang tingkah laku atau prestasi anak setelah mengikuti pengalaman belajar.
Pada penelitian ini instrumen tes yang digunakan adalah tes obyektif (pilihan ganda). Tes diberikan satu kali pada akhir pertemuan (post tes).57 Adapun butir soal yang digunakan berjumlah 10 soal pilihan ganda.
Tabel 3.1 Kisi-Kisi Instrumen Tes
Standar Kompetensi
Kompetensi Dasar
Indikator Hasil Belajar
Indikator
No.
Item Soal 6. Mengguna
kan pecahan dalam pemecahan masalah
6.2.Menyederha nakan berbagai bentuk pecahan 6.5.Menyelesai
kan masalah yang berkaitan dengan pecahan
Memahami 6.2.1 Menunjukan pecahan dari bagian
keseluruhan
1 Menciptakan 6.2.2Menemukan
pecahan-
pecahan yang senilai dari suatu pecahan
2
6.2.3.Menemukan pecahan sederhana
3
55 Djemari Mardapi, Teknik Penyusunan Instrument Tes Dan Non Tes (Jokjakarta: Mitra Cendikia Press, 2008), h. 16.
56 Arikunto, Prosedur Penelitian, h. 193.
57 Ibid,. h. 72.
Pengumpulan data dapat dilakukan dalam berbagai setting, berbagai sumber dan berbagai cara. Dalam penelitian ini pengumpulan datanya dalam
segi cara atau teknik pengumpulan data.58 Kegiatan mengumpulkan data dalam suatu penelitian sangat membutuhkan ketelitian, kecermatan serta penyusunan program yang terinci. Hal ini mempunyai maksud agar diperoleh data yang benar-benar relevan dengan tujuan penelitian itu sendiri.59 Jenis metode yang dipilih dan digunakan dalam pengumpulan data tentunya harus sesuai dengan sifat karakteristik penelitian yang dilakukan.
Adapun metode pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini antara lain:
1. Metode Wawancara
Wawancara digunakan sebagai teknik pengumpulan data apabila ingin melakukan studi pendahuluan untuk menemukan permasalahan yang harus diteliti dan mengetahui hal-hal dari responden yang lebih mendalam.60 Pedoman wawancara yang digunakan adalah wawancara tidak terstruktur atau bebas yaitu pedoman wawancara yang memuat garis besar yang akan ditanyakan dengan kreatifitas pewawancara.61 Pertanyaan akan diberikan secara spontan atau bebas lalu mencatat jawaban yang dilontarkan oleh terwawancara dan merangkumnya sehingga menjadi rangkuman daftar wawancara. Wawancara ini dilakukan untuk memperoleh informasi awal tentang berbagai isu atau permasalahan yang
58 Sugiyono, Metode Penelitian, h. 137.
59 Bisri Mustofa, Metode Menulis Skripsi dan Tesis (Yogyakarta: Optimus, 2008), h. 54.
60 Sugiyono, Metode Penelitian, h. 137
61 Syofian Siregar, Statistik Parametrik untuk Penelitian Kuantitatif (Jakarta: Bumi Aksara, 2014), h. 40.
ada di sekolah dan mengetahui bagaimana proses pembelajaran yang berlangsung sebelum menggunakan metode yang akan peneliti terapkan.
2. Metode Tes
Tes adalah serentetan pertanyaan yang harus diberikan tanggapan dengan tujuan mengukur tingkat kemampuan seseorang atau mengungkap aspek tertentu dari orang yang dikenai tes.62 Artinya, tes atau latihan diberikan untuk mengukur keterampilan, pengetahuan, intelegensi, kemampuan atau bakat yang dimiliki oleh individu atau kelompok.
Metode tes dipergunakan untuk mendapatkan data hasil belajar berupa nilai rata-rata siswa untuk kelas eksperimen dan kelas kontrol yang telah diberikan tes berupa tes uraian obyektif, yang dapat digunakan dalam analisis uji normalitas apakah datanya sudah normal atau tidak dan uji homogenitas untuk mengetahui seragam atau tidaknya varian sampel- sampel yang diambil dari populasi yang sama.
3. Metode Observasi
Metode observasi adalah metode pengumpulan data secara sistematis melalui pengamatan dan pencatatan terhadap fenomena yang diteliti.63 Selain itu, menurut Eko Putro, metode observasi merupakan metode pengumpulan data dimana pengumpul data mengamati secara visual gejala yang diamati serta menginterpretasikan hasil pengamatan tersebut dalam
62 Mardapi, Teknik Penyusunan, h. 67
63 Bisri Mustofa, Metode Menulis,h. 56
bentuk catatan sehingga validitas data sangat tergantung pada kemampuan observer.64
Berdasarkan pendapat di atas dapat disimpulkan metode observasi adalah sebagai cara mengadakan penilaian dengan melakukan pengamatan secara langsung dan sistematis yang selanjutnya data-data yang diperoleh dalam observasi ditulis dalam catatan observasi. Dalam penelitian ini, observasi yang dilakukan adalah observasi langsung terhadap lokasi penelitian untuk mengetahui keadaan siswa dan proses belajar mengajar dikelas.
4. Metode Dokumentasi
Metode dokumentasi adalah mencari data mengenai hal-hal atau variabel rapat, lengger, agenda, dan sebagainya.65 Metode dokumentasi berarti cara mengumpulkan data dengan mencatat data-data yang sudah ada. Teknik dokumentasi dalam penelitian ini adalah untuk mendapatkan data berupa arsip-arsip atau barang-barang tertulis seperti data siswa, data guru, keadaan sekolah dan sarana prasarana, serta profil MI Al-Muslimun NW Tegal.
Kegiatan dalam analisis data ini adalah mengelompokkan data bedasarkan variabel dan jenis responden, mentabulasi data bedasarkan variabel dari seluruh responden, menyajikan data setiap variabel yang diteliti, melakukan perhitungan untuk menjawab rumusan masalah, dan melakukan perhitungan untuk menguji hipotesis yang diajukan.66 Teknik analisis yang digunakan penelitian ini adalah analisis komparatif.
Analisis komparatif adalah analisis data penelitian untuk menguji ada tidaknya perbedaan atau perbandingan keberadaan variabel dari dua kelompok data atau lebih.67 Dalam penelitian ini peneliti ingin melihat perbandingan metode inkuiri dengan metode problem solving dalam hasil belajar siswa.
Untuk melihat perbandingan kedua metode tersebut maka dalam penelitian ini akan dilakukan uji hipotesis dengan menggunakan rumus t-tes.
Akan tetapi sebelum melakukan uji hipotesis akan dilakukan uji prasyarat yakni uji normalitas dan uji homogenitas untuk mengetahui rumus mana yang akan digunakan dalam uji-t. Adapun penjelasan dari uji normalitas, uji homogenitas, dan uji hipotesis adalah sebagai berikut:
1. Uji Normalitas
Uji normalitas data dapat dilakukan dengan berbagai cara yaitu uji kertas peluang normal, dan uji chi kuadrat.68 Dalam penelitian ini akan menggunakan uji normalitas chi kuadrat. Uji normalitas dilakukan bertujuan untuk mengetahui apakah data yang diperoleh dari lapangan terdistribusi normal atau tidak.69 Bila didapatkan chi kuadrat hitung lebih kecil atau sama dengan chi kuadrat tabel maka distribusi data dinyatakan
66 Sugiyono, Metode Penelitian, h.147.
67 Siregar, Statistik Parametrik, h. 143.
68 Sugiyono, Metode Penelitian, h.172.
69 Siregar, Statistik Parametrik, h. 153.
normal dan sebaliknya bila lebih besar dinyatakan tidak normal. Rumus chi kuadrat adalah sebagai berikut:
ππ = (ππβ ππ)π ππ Dimana:
Ο2= chi kuadrat
f0 = frekuensi yang diobservasi fh = frekuensi yang diharapkan
Apabila Ο2hitung < Ο2 tabel, maka sampel berdistribusi normal 2. Uji Homogenitas
Uji homogenitas dilakukan untuk mengetahui apakah objek (tiga sampel atau lebih) yang diteliti mempunyai varian yang sama, maka uji anova tidak dapat diberlakukan. Metode yang digunakan adalah metode varian terbesar dibandingkan dengan varian terkecil.70
Adapun rumus yang digunakan untuk menguji homogenitas sampel tersebut adalah dengan menggunakan F hitung atau uji F dengan rumus:
F = π£ππ π‘πππππ ππ π£ππ π‘πππππππ
dengan kriteria sebagai berikut:
a) Jika Fhitung > Ftabel, maka dapat dinyatakan terdistribusi tidak homogen b) Jika Fhitung < Ftabel, maka dapat dinyatakan terdistribusi homogen 3. Uji Hipotesis
Dalam pengujian hipotesis sebelum menentukan rumus yang akan digunakan apakah menggunakan separated varian atau polled varian
70 Ibid,. h. 167.
maka perlu memperhatikan ketentuan-ketentuan yang telah ditetapkan.
Adapun ketentuan-ketentuan tersebut yakni sebagai berikut:71
a. Bila n1 β n2, dengan varian tidak homogen π12 β π22 maka dapat digunakan rumus separated varian, harga t sebagai pengganti harga t- tabel dihitung dari selisih t-tabel dengan dk = n1 β 1 atau dk = n2 β 1, dibagi dua kemudian ditambah dengan harga t yang terkecil.
b. Bila n1 β n2, dengan varian homogen π12 = π22 maka dapat digunakan polled varian dengan dk = n1 + n2 β 2.
c. Bila n1 = n2, dengan varian homogen π12 = π22 maka dapat digunakan rumus separated varian atau polled varian dengan dk = n1 + n2 β 2.
d. Bila n1 = n2, dengan varian tidak homogen π12 β π22 maka dapat digunakan rumus separated varian atau polled varian dengan dk = n1 β 1 atau dk = n2 β 1.
1) Rumus Separated Varian t = π β π
πΊππππ + πΊππ ππ
2) Rumus Polled Varian
π = π β π
(ππβ π)πΊππ+ (ππβ π)πΊππ
ππ+ ππβ π πππ+ πππ Dimana:
n1 : Jumlah sampel 1 n2 : Jumlah sampel 2 π₯ : Rata-Rata sampel 1 π₯ : Rata-rata sampel 2 S12 : Varian sampel 1 S22
: Varian sampel 2
71 Sugiyono, Metode Penelitian Kuantitatif, h. 196.
Kriteria:
Ho ditolak atau Ha diterima jika thitung > ttabel Ho diterima atau Ha ditolak jika thitung < ttabel 72
Uji hipotesis dalam penelitian ini menggunakan taraf signifikansi 5%. Untuk mengetahui apakah perbedaan perlakuan tersebut signifikan atau tidak, maka nilai t hitung tersebut perlu dibandingkan dengan nilai t tabel.
72 Ibid,. h. 197.
MI Al-Muslimun NW Tegal berada ditengah perkampungan masyarakat yaitu di Desa Tegal Kecamatan Batulayar Kabupaten Lombok Barat berdiri di atas lahan seluas 1200 m2 dengan luas bangunan sekitar 600 m2. Madrasah ini memiliki ruangan kepala sekolah yang juga dimanfaatkan sebagai ruangan guru dan tata usaha.
Adapun batas-batas lokasi MI Al-Muslimun NW Tegal adalah sebagai berikut:
a. Utara : Perumahan Warga
b. Timur : MTs Al-Muslimun NW Tegal c. Selatan : MA Al-Muslimun NW Tegal d. Barat : Jalan Raya Tegal
Dari gambaran mengenai batas-batas MI Al-Muslimun NW Tegal, maka dapat dikatakan cukup strategis dan nyaman karena tidak jauh dari jalan raya sehingga memudahkan transportasi bagi guru maupun siswa.
Kondisi-kondisi tersebut menunjang pelaksanaan pendidikan di MI Al-Muslimun NW Tegal. Hal itu terbukti dengan sebagian besar masyarakat di wilayah Desa Tegal, bahkan desa lain seperti Montong
73 Arsip Dokumentasi Profil Sekolah MI Al-Muslimun NW Tegal.
52
Buwuh, Karang Telage, Penyangget, Are Manis, Sandik, dan desa-desa lainnya banyak yang memasukkan anaknya di madrasah ini.
b. Struktur Organisasi MI Al-Muslimun NW Tegal
Struktur organisasi disebuah lembaga pendidikan harus ada sebagai gambaran terorganisasinya pembagian tugas dalam lembaga organisasi tersebut. Dalam pengorganisasian mutlak dibutuhkan sebagai efektifitas dan efesiensi kerja bagi tercapainya keberhasilan dalam proses belajar mengajar. Struktur pengurus kelembagaan di MI Al-Muslimun NW Tegal dapat dilihat pada bagan berikut ini.