PENDAHULUAN
Latar Belakang
Rumusan Masalah
Tujuan Penelitian
Manfaat Penelitian
Definisi Istilah
KAJIAN TEORI
- Seleksi Masuk Mahasiswa
- Prestasi Belajar
- Faktor yang Mempengaruhi Prestasi belajar
- Penelitian Terdahulu
Dalam penelitian ini prestasi belajar diartikan sebagai hasil kegiatan evaluasi pembelajaran berupa nilai yang mengartikan sejauh mana penguasaan mahasiswa terhadap materi yang disampaikan selama proses perkuliahan. Singkatnya, faktor yang satu merupakan faktor pendukung bagi seseorang untuk mencapai hasil belajar yang baik, namun faktor yang sama dapat dikatakan sebagai faktor penghambat bagi orang lain. Banyak ahli yang mengklasifikasikan faktor-faktor yang mempengaruhi prestasi belajar yang dicapai seorang siswa.
Tidak hanya itu, penyediaan sarana dan prasarana misalnya memiliki laptop sedikit banyak akan mempengaruhi prestasi belajar, bahkan dosen yang profesional pun tidak akan mempengaruhi prestasi belajar mahasiswa. Contoh lainnya adalah faktor kognitif, akan terdapat perbedaan prestasi belajar antara orang yang mempunyai daya ingat kuat dengan orang yang mudah lupa. Di IAIN Jember belum pernah dilakukan penelitian kebijakan seperti ini sehingga belum pernah dilakukan penelitian sebelumnya yang membandingkan kinerja pembelajaran antara mahasiswa yang masuk SPAN, UM-PTKIN dan Mandiri.
Sedangkan hasil penelitian Irhas (2017) yang dilakukan di Jurusan Biologi FMIPA Universitas Negeri Semarang menyatakan bahwa tidak ada perbedaan prestasi belajar pada mahasiswa yang masuk melalui jalur SNMPTN, SBMPTN dan Mandiri.
METODE PENELITIAN
- Pendekatan dan Jenis Penelitian
- Lokasi Penelitian
- Kehadiran Peneliti
- Populasi dan Sampel Penelitian
- Teknik Pengumpulan Data
- Teknik Analisis Data
- Hipotesis
Begitu pula rombongan mahasiswa yang masuk IAIN Jember melalui jalan UM-PTKIN dan Mandiri. Terdapat perbedaan prestasi akademik (IPK) antara mahasiswa yang masuk IAIN Jember melalui jalur seleksi SPAN, UM-PTKIN dan Mandiri. Pada angkatan 2018-2019, mahasiswa yang masuk melalui jalur SPAN ternyata mempunyai IPK tertinggi.
Artinya siswa yang masuk melalui jalur UMPTKIN dan SPAN memiliki hasil belajar yang tidak terpaut jauh. Kelompok pertama yaitu mahasiswa yang masuk melalui jalur UM-PTKIN memiliki rata-rata indeks kinerja kumulatif sebesar 3,59. Kelompok pertama yaitu mahasiswa yang masuk melalui jalur UM-PTKIN memiliki rata-rata indeks kinerja kumulatif sebesar 3,57.
Berdasarkan hasil analisis dapat disimpulkan bahwa tidak terdapat perbedaan yang signifikan antara prestasi mahasiswa yang masuk melalui jalur UMPTKIN, SPAN maupun Mandiri.
HASIL
Mahasiswa Angkatan Tahun 2016-2017
Sedangkan signifikansi IPK UMPTKIN sebesar 0,016<0,05 dan IPK Mandiri sebesar 0,043<0,05 sehingga untuk kedua data ini distribusinya tidak normal. Hasil uji Mann Whitney U untuk membandingkan IPK antara mahasiswa SPAN dan UMPTKIN adalah sebagai berikut. Interpretasi tabel diatas berarti peringkat IPK UMPTKIN lebih tinggi dari SPAN dengan tingkat signifikansi sebesar.
Hasil uji Mann Whitney U-test untuk membandingkan IPK antara mahasiswa SPAN dan Mandiri adalah sebagai berikut. Penafsiran tabel di atas berarti peringkat IPK SPAN berada sedikit di atas Mandiri dengan tingkat signifikansi 0,9063>0,05 yang berarti tidak ada perbedaan yang signifikan antara kelompok mahasiswa SPAN dan UMPTKIN angkatan 2016. Hasil Mann Whitney U-test untuk membandingkan IPK antara mahasiswa UMPTKIN dengan Mandiri adalah sebagai berikut.
Penafsiran tabel di atas dapat diartikan bahwa peringkat IPK UMPTKIN lebih tinggi dibandingkan dengan Mandiri dengan tingkat signifikansi 0,029 < 0,05 yang berarti terdapat perbedaan yang signifikan antara kelompok mahasiswa UMPTKIN dan Mandiri angkatan 2016.
Mahasiswa Angkatan Tahun 2017-2018
Pertama kita periksa terlebih dahulu normalitas dan homogenitas datanya dengan menggunakan uji normalitas dan uji homogenitas untuk menentukan uji perbandingan mana yang akan digunakan. Hasil yang diperoleh menunjukkan derajat signifikansi IPK TIM sebesar 0,397>0,05 sehingga data IPK TIM berdistribusi normal. Sedangkan signifikansi IPK UMPTKIN sebesar 0,565>0,05 dan IPK Mandiri sebesar 0,517>0,05 sehingga kedua data ini juga berdistribusi normal.
Dari tabel tersebut terlihat tingkat signifikansi sebesar 0,028 dan tentunya tingkat signifikansi tersebut lebih kecil dari lt; 0,05) sehingga diterima atau dengan kata lain dapat diambil kesimpulan bahwa terdapat perbedaan yang cukup signifikan antara IPK mahasiswa yang masuk melalui jalur berbeda beda (SPAN, UM-PTKIN dan Mandiri). Namun perlu diteliti lebih lanjut IPK mahasiswa yang jalur masuknya terdapat perbedaan yang signifikan. Artinya bagi mahasiswa angkatan 2017 terdapat perbedaan yang signifikan antara IPK mahasiswa yang masuk melalui jalur UM-PTKIN dengan mahasiswa yang masuk melalui jalur Mandiri yaitu mahasiswa UM-PTKIN angkatan 2017 lebih tinggi IPK dibandingkan dengan mahasiswa Mandiri.
Sedangkan untuk mahasiswa SPAN dengan Mandiri atau UM-PTKIN dengan SPAN tidak terdapat perbedaan yang signifikan.
Mahasiswa Angkatan Tahun 2018-2019
Hasil yang diperoleh menunjukkan tingkat signifikansi SPAN IPK sebesar 0,118>0,05 sehingga data SPAN IPK berdistribusi normal. Sedangkan signifikansi IPK UMPTKIN sebesar 0,525>0,05 dan IPK Mandiri sebesar 0,100>0,05 sehingga kedua data ini berdistribusi normal. Dari tabel tersebut terlihat bahwa tingkat signifikansinya adalah 0,004 dan tentunya tingkat signifikansi tersebut lebih kecil dari lt; 0,05) sehingga diterima atau dengan kata lain dapat disimpulkan terdapat perbedaan yang signifikan antara nilai rata-rata siswa. yang masuk melalui jalan yang berbeda-beda (SPAN, UM-PTKIN dan Mandiri).
Kelompok mana yang mempunyai perbedaan nyata ditunjukkan pada tabel yang diberi tanda bintang (*). Artinya pada mahasiswa angkatan 2018 terdapat perbedaan yang signifikan antara nilai rata-rata siswa yang masuk melalui jalur SPAN dengan siswa yang masuk melalui jalur Mandiri. , masing-masing siswa SPAN angkatan 2018 mempunyai rata-rata nilai yang lebih tinggi dibandingkan siswa Mandir. Selain itu terdapat perbedaan yang signifikan antara rata-rata nilai mahasiswa yang masuk melalui jalur UM-PTKIN dengan mahasiswa yang masuk melalui jalur Mandiri, yaitu mahasiswa UM-PTKIN angkatan 2018 memiliki rata-rata nilai yang lebih tinggi dibandingkan dengan mahasiswa Mandir.
Mahasiswa Angkatan Tahun 2019-2020
Kinerja mahasiswa yang masuk melalui jalur Ujian Mandiri mempunyai rata-rata nilai IPK paling rendah dibandingkan jalur masuk lainnya dalam 4 tahun ajaran yang dipelajari. Berdasarkan temuan pada subbab sebelumnya disebutkan bahwa dari 4 kelas, mahasiswa yang mendaftar melalui jalur mandiri merupakan mahasiswa yang memiliki rata-rata IPK terkecil. Hal ini sesuai dengan penelitian Lestari dkk. 2018) yang menyatakan bahwa prestasi siswa yang masuk melalui jalur mandiri menunjukkan angka yang kecil dibandingkan dengan prestasi siswa yang masuk melalui jalur lain.
Hal ini disebabkan oleh beberapa faktor seperti waktu pelaksanaan yang hampir habis sehingga masukan-masukan yang lebih baik telah diberikan lebih awal melalui proses penelitian yang berlangsung jauh sebelum penelitian mandiri. Faktor kedua adalah mahasiswa yang masuk melalui jalur ini terkadang memilih jurusan yang tidak sesuai dengan minatnya karena ujian mandiri merupakan jalur ujian akhir sehingga membuat mahasiswa takut untuk memilih program studi yang sesuai dengan bidangnya dan preferensi menunjukkan program studi yang sesuai. lebih mudah. untuk masuk tanpa mempertimbangkan bakat dan kemampuan serta minat yang dimilikinya (Claudya dkk, 2017). Akibatnya perkuliahan tidak berjalan maksimal dan temuan penelitian ini terbukti data valid menunjukkan bahwa prestasi belajar mahasiswa yang masuk melalui jalur mandiri paling rendah dibandingkan 2 jalur lainnya.
Namun hasil penelitian ini tidak menunjukkan bahwa seluruh mahasiswa yang mengikuti ujian mandiri memiliki IPK di bawah mahasiswa lainnya. Tidak menutup kemungkinan ada mahasiswa mandiri yang mampu bersaing atau bahkan lebih unggul dari sebagian mahasiswa yang masuk melalui jalur SPAN atau UMPTKIN (Nurhasanah et al., 2015). Berdasarkan analisis lebih lanjut, diperoleh data bahwa terdapat perbedaan yang signifikan antara prestasi belajar siswa yang mengikuti jalur UMPTKIN dan SPAN pada angkatan 2016-2017, hal ini menunjukkan bahwa siswa yang mengikuti jalur UMPTKIN memiliki prestasi belajar yang jauh lebih baik dibandingkan dengan SPAN (Priyougie et al. ., 2019; Wulandari, 2020).
Namun hasil sebaliknya ditunjukkan oleh mahasiswa angkatan 2018-2019 yang menunjukkan bahwa prestasi belajar mahasiswa yang masuk melalui jalur SPAN jauh lebih tinggi dibandingkan dengan UMPTKIN. Hasil ini sesuai dengan penelitian Huda dkk. 2016) dimana disebutkan bahwa prestasi mahasiswa yang masuk melalui SPAN akan lebih tinggi dibandingkan dengan UMPTKIN dan Mandiri. Kalaupun hanya melihat rata-ratanya tanpa memperhatikan tingkat kepentingannya, diperoleh data bahwa prestasi mahasiswa yang masuk melalui UMPTKIN lebih tinggi (Handayani, 2010; Sardjito et al., 2013).
Seperti yang telah dibahas, nilai sekolah yang ada di rapor siswa menentukan hasil SPAN yang diikuti, sehingga tidak menutup kemungkinan suatu sekolah akan memberikan nilai yang tinggi agar siswanya dapat diterima melalui jalur SPAN dan menyisihkan peserta lain yang mempunyai nilai rapor yang lebih kecil karena sekolah tidak menyediakan fasilitas tersebut, padahal siswa yang tersingkir mempunyai bakat yang lebih besar. Berdasarkan hasil analisis terhadap 4 kelas berbeda dalam penelitian ini, disarankan kepada pemangku kepentingan untuk menambah kuota siswa melalui jalur akses UMPTKIN dan SPAN (khususnya UMPTKIN).
PEMBAHASAN
Temuan
Pembahasan
Setiap universitas mengadakan ujian mandiri, sehingga kualitas soal kemungkinan besar akan berbeda dengan kualitas soal yang diajukan pusat. Jika dibandingkan dengan alat penyaring, alat penyaring yang digunakan Kemenag pada ujian masuk sebelumnya lebih ketat dibandingkan alat penyaring yang digunakan perguruan tinggi, sehingga hasil yang diperoleh melalui jalur mandiri lebih kasar (Dinarti dan Martadi, 2015). . Hal ini mungkin terjadi karena kedua jalur masuk tersebut menggunakan metode dan kriteria penyaringan peserta yang berbeda.
Berdasarkan hasil analisis dapat disimpulkan bahwa terdapat perbedaan yang signifikan antara mahasiswa UMPTKIN dan SPAN, dimana IPK mahasiswa UMPTKIN lebih besar. Selain itu juga terdapat perbedaan IPK antara UMPTKIN dan Mandiri dimana IPK mahasiswa UMPTKIN lebih besar. Berdasarkan hasil analisis dapat disimpulkan bahwa terdapat perbedaan yang signifikan antara mahasiswa UMPTKIN dan Mandiri, dimana IPK mahasiswa UMPTKIN lebih besar.
Berdasarkan hasil analisis dapat disimpulkan bahwa terdapat perbedaan yang signifikan antara mahasiswa UMPTKIN dan SPAN dimana IPK mahasiswa SPAN lebih tinggi. Orientasi jalur seleksi akses pendidikan tinggi menurut perbedaan prestasi belajar mahasiswa angkatan 2012-2014 Jurusan Seni Rupa Universitas Negeri Surabaya. Pengaruh tingkat pendidikan orang tua dan jalur masuk terhadap kinerja belajar mahasiswa akuntansi (Studi pada mahasiswa akuntansi Universitas Brawijaya Malang).
Perbandingan keakuratan pembagian jalur masuk perguruan tinggi agama Islam negeri (PTKIN) dalam memprediksi keberhasilan mahasiswa. Analisis kuantitatif dan kualitatif hasil belajar mahasiswa menurut Jalur Penerimaan Mahasiswa Program Studi Pendidikan Biologi. Analisis Hasil Belajar Mahasiswa Jurusan Fisika Berdasarkan Jalur Akses (SNMPTN, SBMPTN dan Mandiri) Universitas Negeri Makassar.
Pengaruh Sistem Seleksi Masuk Perguruan Tinggi Terhadap Indeks Kinerja Mahasiswa Jurusan Pendidikan Matematika Universitas Papua (UNIPA). Pengaruh minat belajar dan jalur seleksi masuk perguruan tinggi negeri terhadap indeks kinerja kumulatif mahasiswa (IPK) (kajian pada mahasiswa program studi pendidikan ekonomi Universitas Jambi).
PENUTUP
Kesimpulan
Rekomendasi
Prestasi Akademik Semester I dan Nilai Pengantar Akuntansi 1 Mahasiswa Jurusan Akuntansi Feui ditinjau dari jenis kelamin, latar belakang pendidikan, Jalur Masuk Perguruan Tinggi dan Bidikmisi.