• Tidak ada hasil yang ditemukan

perbedaan kualitas tidur, aktivitas fisik

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2023

Membagikan "perbedaan kualitas tidur, aktivitas fisik"

Copied!
102
0
0

Teks penuh

PENDAHULUAN

Latar Belakang

Indentifikasi Masalah

Pertanyaan Penelitian

Tujuan

Hipotesis

Manfaat Penelitian

TINJAUAN PUSTAKA

Dewasa

Nutrisi di masa dewasa mencegah penyakit dan meningkatkan kualitas hidup yang lebih sehat (Kementerian Kesehatan, 2017). Pertumbuhan manusia akan berhenti pada masa dewasa dan berpindah ke tingkat keseimbangan yang statis dan stabil. Kapasitas reproduksi wanita akan berakhir setelah menopause sekitar usia 50 tahun, sedangkan pria akan berkurang setengahnya dari usia tersebut.

Table 1 Kebutuhan  Gizi  Dewasa  Kelompok
Table 1 Kebutuhan Gizi Dewasa Kelompok

Obesitas

Oleh karena itu, obesitas lebih banyak terjadi pada kelompok sosial ekonomi tinggi (Hardinsyah & Supariasa et al., 2016). Konsumsi makanan tinggi lemak dapat meningkatkan kadar asam lemak jenuh dalam serum sehingga mempengaruhi berkembangnya obesitas (Hardinsyah & Supriasa et al., 2016). Obesitas dapat menyebabkan resistensi insulin melalui beberapa mekanisme, seperti peningkatan lemak visceral yaitu jaringan adiposa yang dapat mempengaruhi keseimbangan glukosa (Hardinsyah & Supariasa et al., 2016).

Table 2 Kategori IMT Dewasa
Table 2 Kategori IMT Dewasa

Kualitas tidur

Pada penelitian yang dilakukan Pratama, mayoritas masyarakat dewasa di Kota Yogyakarta memiliki kualitas tidur yang buruk sebesar 59,7% dan 54,4% mengalami durasi tidur yang tidak mencukupi (Pratama, 2017). Kualitas tidur yang rendah merupakan faktor risiko gangguan kesehatan medis, fisik dan mental (Yilmaz et al., 2017). Berdasarkan penelitian yang dilakukan Pratama dkk, durasi tidur yang pendek dan kualitas tidur yang buruk berhubungan dengan nilai Indeks Massa Tubuh yang tinggi pada orang dewasa di Yogyakarta (Pratama, 2017).

Aktivitas Fisik

Ada beberapa faktor yang dapat mempengaruhi aktivitas fisik yaitu usia, jenis kelamin, berat badan dan pekerjaan. Program Studi Gizi Universitas Binawan Obesitas juga berkaitan dengan aktivitas fisik karena seseorang yang memiliki tubuh gemuk akan kesulitan untuk sering melakukan latihan fisik. Selain itu tingkat aktivitas fisik juga dapat dipengaruhi oleh jenis pekerjaan seseorang (Amelia et al., 2019).

Asupan Zat Gizi Makro

Program studi gizi Universitas Binawan dan aktivitas fisik sedang hingga tinggi dengan total MET minimal. Kategori aktivitas tinggi terdapat dua, yaitu aktivitas fisik lebih dari 3 hari dengan total MET minimal 1500 METs menit/minggu, dan aktivitas fisik kombinasi jalan kaki, aktivitas fisik intensitas sedang hingga tinggi selama 7 hari dengan total DENGAN >3000 MET menit. /minggu (Hastuti, 2013; IPAQ, 2016; Oyeyemi et al., 2011; WHO, 2020 dalam Dharmansyah&Budiana, 2021). Program Studi Gizi Universitas Binawan merugikan dalam pencegahan penyakit kronis (Hardinsyah & Suparisa et al., 2016).

Jika asam amino tersebut tidak diberikan secara tepat dan seimbang, maka akan mempengaruhi kemampuan tubuh dalam menggunakan protein. Namun jika asam amino yang diperlukan untuk sintesis protein kurang, maka tubuh tidak dapat memecah protein untuk memperoleh asam amino yang diperlukan (Hardinsyah & Supriasa et al., 2016). Oleh karena itu, penting untuk mengonsumsi zat gizi sesuai dengan kebutuhan atau pengeluaran sehari-hari (Hardinsyah & Supariasa et al., 2016).

Besar kecilnya kebutuhan dipengaruhi oleh berat badan, jenis kelamin, aktivitas fisik dan kondisi seseorang (Hardinsyah & Supariasa et al., 2016). Kelebihan recall adalah mudah dilakukan dan tidak membebani individu yang diwawancarai, murah dan cepat (Hardinsyah & Supriasa et al., 2016). Kuesioner frekuensi makanan terdiri dari daftar bahan makanan dan frekuensinya dalam periode waktu tertentu seperti tahun, bulan, dan minggu (Hardinsyah & Supriasa et al., 2016).

Perbedaan FFQ dan frekuensi makanan adalah setelah responden menuliskan tingkat frekuensi penggunaan bahan makanan kepada responden, kemudian responden menanyakan jumlah dalam URT atau gram setiap bahan makanan sehingga dapat diketahui rata-rata penggunaan bahan makanan tersebut. bahan per hari (Hardinsyah & Supriasa et al., 2016).

Penelitian Terkait

Hubungan pola makan, aktivitas fisik, kualitas tidur dan status gizi siswi Pondok Modern Darussalam Gontor Putri 1. Tidak terdapat hubungan yang signifikan antara pola makan, aktivitas fisik dengan kualitas tidur dan status gizi.

Kerangka Teori

Kerangka Konsep

Populasi dan Sample

Program Studi Gizi Universitas Binawan Untuk memprediksi apakah ada sampel yang hilang atau hilang maka jumlah sampel ditambah sebesar 10% sehingga total sampel yang diambil pada penelitian ini sebanyak 45 orang dengan status gizi obesitas dan 45 orang dengan status gizi normal. Akan diambil 12 subjek dari masing-masing RW, yaitu 6 subjek dengan status gizi normal dan 6 subjek dengan status gizi obesitas.

Table 4 Nilai  Odds Ratio
Table 4 Nilai Odds Ratio

Instrumen Penelitian

Jenis dan Pengumpulan Data

Seluruh responden yang bersedia dan terpilih akan dikumpulkan pada satu tempat dan diukur tinggi badannya dengan menggunakan microtoise yang mempunyai ketelitian 0,1 cm. Tempelkan microtoise dengan kuat menggunakan penguat seperti paku pada permukaan datar dengan cara menarik tepi microtoise hingga 2 meter atau menunjuk angka 0. Minta responden berdiri tegak di depan microtoise dengan pandangan lurus ke depan, lutut lurus dan tidak ditekuk, tangan di samping dan telapak tangan menghadap paha, pastikan kepala, punggung, bokong, dan tumit menempel ke dinding.

Data kualitas tidur dikumpulkan menggunakan kuesioner PSQI (Pittsburgh Sleep Quality Index) yang terdiri dari 19 pertanyaan dan 7 komponen. Scoring kemudian dilakukan dengan memberikan skor pada setiap komponen kualitas tidur kemudian menjumlahkan totalnya dengan rentang 0-. Jika skornya ≤5 maka kualitas tidurnya baik, jika skornya >5 maka kualitas tidurnya buruk (Fandiani et al., 2017).

Data aktivitas fisik diambil dengan menggunakan kuesioner IPAQ-SF (International Physical Activity Questionnaire-Short Form) yang terdiri dari 7 pertanyaan yang diisi sesuai dengan aktivitas fisik yang dilakukan selama 7 hari terakhir. Setelah itu setiap kategori skor dikalikan dengan frekuensi dan waktu dalam menit, kemudian total skor MET seluruh kategori dijumlahkan (Priyono & Sahudi, 2021). Data asupan gizi diambil dengan menggunakan kuesioner SQ-FFQ yang diisi sesuai dengan kebiasaan makan responden selama periode tertentu.

Data dicatat dalam ukuran rumah tangga dan diubah menjadi asupan harian menggunakan aplikasi Nutrisurvey.

Definisi Operasional

Alur Penelitian

Analisis Data

Program Studi Gizi Universitas Binawan dan Gizi Makro pada Orang Dewasa dengan Status Gizi Normal dan Obesitas di Kawasan Puskesmas Kelurahan Paseban Jakarta Pusat. Uji yang digunakan dalam penelitian adalah uji Independent T-test untuk data yang berdistribusi normal dan uji Mann Whitney untuk data yang tidak berdistribusi normal.

Persetujuan Etik

HASIL DAN PEMBAHASAN

  • Hasil Penelitian
  • Gambaran Wilayah Puskesmas Kelurahan Paseban
  • Karakteristik Subjek Penelitian
  • Distribusi subjek penelitian berdasarkan variabel
  • Analisis Perbedaan Kualitas Tidur, Aktivitas Fisik, Asupan Energi dan
  • Keterbatasan Penelitian

Dari subjek yang status gizinya normal terdapat 22 (45,8%) subjek yang bekerja dan 26 (54,2%) subjek tidak bekerja. Sementara itu, 13 (27,1%) subjek dengan status gizi obesitas memiliki kualitas tidur baik dan 35 (72,9%) subjek memiliki kualitas tidur buruk. Pada subjek dengan status gizi normal terdapat 2 (4,2%) subjek dengan aktivitas fisik ringan, subjek dengan aktivitas fisik sedang, dan 31 (64,6%) subjek dengan aktivitas fisik berat.

Sedangkan pada subjek dengan status gizi obesitas, 9 (18,8%) subjek melakukan aktivitas fisik ringan, subjek melakukan aktivitas fisik sedang, dan 29 (60,4%) subjek melakukan aktivitas fisik berat. Pada subjek dengan status gizi normal terdapat 7 (14,6%) subjek yang asupan energinya defisit, subjek yang asupan energinya cukup, subjek yang asupan energinya baik, dan 10 (20,8%) subjek yang asupan energinya berlebihan. Pada subjek dengan status gizi normal, 3 (6,3%) subjek memiliki asupan lemak defisit, 8 (16,7%) subjek memiliki asupan lemak cukup, 12 (25%) subjek memiliki asupan lemak baik, dan 25 (52%) subjek memiliki asupan lemak baik. asupan lemak.1%) subjek memiliki asupan lemak berlebihan.

Sedangkan pada subjek dengan status gizi obesitas, terdapat 7 (14,6%) subjek yang memiliki asupan lemak kurang, 4 (8,3%) subjek memiliki asupan lemak cukup, subjek memiliki asupan lemak baik, dan 24 (50%) subjek memiliki asupan lemak berlebihan. . Artinya terdapat perbedaan kualitas tidur yang signifikan antara individu dengan status gizi normal dan obesitas. Artinya tidak terdapat perbedaan aktivitas fisik yang signifikan antara individu dengan status gizi normal dan obesitas.

Perbedaan asupan energi dan zat gizi makro pada individu berstatus gizi normal dan obesitas di wilayah desa Paseban.

Table 7 Sebaran Kualitas  Tidur
Table 7 Sebaran Kualitas Tidur

KESIMPULAN DAN SARAN

Kesimpulan

Pada subjek dengan status gizi normal, terdapat yang memiliki kualitas tidur buruk dan ada pula yang memiliki kualitas tidur buruk. Subyek dengan status gizi obesitas mempunyai kualitas tidur baik dan kualitas tidur buruk. Aktivitas fisik pada subjek dengan status gizi normal sebanyak 2 orang (4,2%) mempunyai aktivitas fisik ringan, aktivitas fisik sedang, dan aktivitas fisik berat.

Program Studi Gizi Universitas Binawan terdapat defisit karbohidrat pada subjek normal dan pada subjek obesitas terdapat asupan karbohidrat baik yaitu 18 (37,5%). Hasil uji analisis menggunakan Mann-Whitney pada penelitian ini menunjukkan terdapat perbedaan kualitas tidur antara subjek berstatus gizi normal dan orang dewasa obesitas di wilayah Puskesmas Kecamatan Paseban yaitu dengan nilai (p= 0,047 ) ). Hasil uji analisis menggunakan Mann-Whitney pada penelitian ini menunjukkan bahwa tidak terdapat perbedaan aktivitas fisik antara subjek berstatus gizi normal dan obesitas dewasa di wilayah Puskesmas Kecamatan Paseban yaitu dengan nilai (0= 0,533 ) ).

Hasil uji analisis menggunakan uji Mann-Whitney pada penelitian ini menunjukkan bahwa tidak terdapat perbedaan asupan energi antara subjek berstatus gizi normal dan orang dewasa obesitas di wilayah Kecamatan Puskesmas Paseban, dengan nilai (p=0,060). Hasil analisis uji Mann-Whitney pada penelitian ini menunjukkan bahwa tidak terdapat perbedaan asupan protein antara subjek berstatus gizi normal dan orang dewasa obesitas di wilayah Kecamatan Puskesmas Paseban dengan nilai (p=0,736). Hasil uji analisis menggunakan uji T independen pada penelitian ini menunjukkan bahwa tidak terdapat perbedaan asupan lemak antara subjek berstatus gizi normal dan orang dewasa obesitas di wilayah Puskesmas Paseban, dengan nilai (p= 0,0,779).

Hasil uji analisis menggunakan Mann-Whitney pada penelitian ini menunjukkan terdapat perbedaan asupan karbohidrat antara subjek berstatus gizi normal dan orang dewasa obesitas di wilayah Puskesmas Kecamatan Paseban yaitu dengan nilai (p=0,014 ) ).

Saran

Program Studi Gizi Universitas Binawan meningkatkan status gizi masyarakat melalui edukasi dari tenaga kesehatan puskesmas. Hubungan pengetahuan gizi seimbang, citra tubuh, tingkat kecukupan energi dan zat gizi makro dengan status gizi siswa SMA Negeri 86 Jakarta. Perbedaan konsumsi energi dan zat gizi makro berdasarkan status gizi pada mahasiswa Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Airlangga.

Hubungan Tingkat Aktivitas Fisik Dengan Indeks Massa Tubuh Mahasiswa Program Studi S1 ​​Kedokteran Fakultas Kedokteran Universitas Brawijaya. Hubungan Body Image, Asupan Energi dan Aktivitas Fisik dengan Status Gizi pada Mahasiswa Fakultas Kedokteran Universitas Riau Angkatan 2014 (Disertasi Doktor Universitas Riau). Program Studi Gizi Universitas Binawan Aktivitas fisik: aplikasi klinis dan penelitian: pernyataan ilmiah dari American Heart Association.

Hubungan aktivitas fisik dengan kualitas tidur dengan obesitas pada remaja di SMP Negeri 22 Pontianak. Bersama surat ini, saya Alda Eka Putri, mahasiswi Program Studi Gizi Fakultas Ilmu dan Teknologi Kesehatan Universitas Binawan, selaku peneliti utama penelitian yang berjudul : “PERBEDAAN KUALITAS TIDUR, AKTIVITAS FISIK, ASUPAN ENERGI DAN MAKRONUTRIEN PADA ORANG DEWASA DENGAN STATUS GIZI NORMAL DAN OBESITAS DI PUSKESMAS DAERAH KABUPATEN PASEBAN JAKARTA PUSAT” mohon kesediaan saudara/i ​​untuk menjadi responden dalam penelitian dan bersedia mengisi kuesioner terlampir. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kualitas tidur, aktivitas fisik dan asupan makronutrien pada kelompok obesitas dan non obesitas serta mengetahui perbedaan kualitas tidur, aktivitas fisik, energi dan asupan makronutrien antara orang dewasa dengan status gizi normal dan obesitas di Puskesmas Desa Paseban Pusat. Jakarta.

Program Studi Gizi Universitas Binawan Sebagai mata kuliah wajib mengikuti peraturan atau pedoman peneliti seperti yang tertulis di atas. Dalam 7 hari terakhir, berapa hari Anda melakukan aktivitas fisik sedang, misalnya mengangkat benda ringan, menyapu, bersepeda? Berapa banyak waktu yang Anda habiskan untuk melakukan aktivitas fisik sedang pada salah satu hari tersebut?

Gambar

Table 1 Kebutuhan  Gizi  Dewasa  Kelompok
Table 2 Kategori IMT Dewasa
Table 3 Penelitian  Terkait
Gambar 1 Kerangka Teori  Obesitas
+7

Referensi

Dokumen terkait

Tujuan Umum Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis asupan energi, zat gizi makro, serat, dan aktivitas fisik terhadap indeks massa tubuh sebelum dan setelah mendapatkan