• Tidak ada hasil yang ditemukan

PERBEDAAN KURIKULUM 2013

N/A
N/A
Rahmayanti Puteri Rizanti

Academic year: 2023

Membagikan "PERBEDAAN KURIKULUM 2013"

Copied!
20
0
0

Teks penuh

(1)

RESUME

PERBEDAAN KURIKULUM 2013

RESUME INI DISUSUN GUNA MEMENUHI TUGAS AKHIR MATA KULIAH PERENCANAAN BAHASA INDONESIA

DISUSUN OLEH:

FIRDA PARHANA

RAHMAYANTI PUTRI RIZANTI RIZAKI PERDIANCE

2001045104 2001045069 2001045067

PENDIDIKAN BAHASA DAN SASTRA INDONESIA FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PROF. DR. HAMKA

2023

(2)

PRAKATA

Puji syukur penulis panjatkan ke hadirat Allah SWT. Atas rahmat-Nya penulis bisa menyelesaikan penulisan resume Perbedaan Kurikulum 2013. Dalam hal ini penulis menyadari, bahwa tanpa adanya nikmat yang diberikan oleh-Nya, penulis tidak akan bisa menyelesaikan penulisan resume ini dengan baik. Resume ini dibuat untuk memenuhi salah satu tugas akhir mata kuliah Perencanaan Bahasa Indonesia.

Oleh karena itu, penulis dengan ketulusan dan kerendahan hati ingin menyampaikan terima kasih kepada :

1. Dr. Nini Ibrahim, M.Pd., sebagai dosen mata kuliah Perencanaan Bahasa Indonesia yang telah banyak memberikan semangat, masukan, dan kontribusi dalam proses penulisan resume ini.

2. Kepada teman-teman seperjuangan yang sudah memberi semangat dalam menyelesaikan resume ini.

3. Orang tua penulis yang telah memberikan dukungan dan kepercayaan untuk terus menuntut ilmu di bangku perkuliahan ini.

Dalam penulisan resume ini penulis merasa masih banyak kekurangan baik pada teknis penulisan maupun materi. Mengingat akan kemampuan yang dimiliki penulis, untuk itu kritik dan saran dari semua pihak sangat penulis harapkan demi penyempurnaan pembuatan resume ini. Sekali lagi, penulis sampaikan terima kasih kepada semua pihak yang telah berperan dalam penulisan resume ini dari awal hingga akhir. Semoga resume Perbedaan Kurikulum 2013.

Jakarta, 7 Juli 2023

Penulis

(3)

DAFTAR ISI

PRAKATA ... 2

DAFTAR ISI ... 3

BAB I ... 4

PENDAHULUAN ... 4

A. Latar Belakang ... 4

B. Tujuan ... 5

C. Manfaat ... 5

1. Manfaat Teoretis ... 5

2. Manfaat Akademis ... 5

BAB II ... 6

KAJIAN PUSTAKA ... 6

A. Hakikat Kurikulum 2013 ... 6

B. Komponen-Komponen Kurikulum 2013 ... 7

C. Karakteristik Kurikum 2013 ... 8

A. Karakteristik Kurikulum Berbasis Kompetensi ... 10

B. Prinsip-Prinsip Pengembangan Kurikulum ... 11

C. Implementasi Kurikulum 2013 ... 14

D. Perbedaan Kurikulum 2013 dengan Kurikulum Sebelumnya ... 17

BAB III ... 19

PENUTUP ... 19

1. Simpulan ... 19

2. Saran ... 19

DAFTAR PUSTAKA ... 20

(4)

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Kurikulum adalah perangkat mata pelajaran dan program pendidikan yang diberikan oleh suatu lembaga penyelenggara pendidikan yang berisi rancangan pelajaran yang akan diberikan kepada peserta pelajaran dalam satu periode jenjang pendidikan. Penyusunan perangkat mata pelajaran ini disesuaikan dengan keadaan dan kemampuan setiap jenjang pendidikan dalam penyelenggaraan pendidikan tersebut serta kebutuhan lapangan kerja. Lama waktu dalam satu kurikulum biasanya disesuaikan dengan maksud dan tujuan dari sistem pendidikan yang dilaksanakan. Kurikulum ini dimaksudkan untuk dapat mengarahkan pendidikan menuju arah dan tujuan yang dimaksudkan dalam kegiatan pembelajaran secara menyeluruh (Hakim, 2017).

Kurikulum pendidikan di Indonesia mengalami perubahan dari masa ke masa, perubahan ini secara umum didasarkan atas kebutuhan dan mengakomodir kebutuhan dan perkembangan yang ada. Perubahan kurikulum 2013 ke kurikulum merdeka bukan disebabkan karena ketidak berhasilan dari implementasi kurikulum 2013 di sekolah. Langkah ini dilakukan untuk menghadapi fenomena krisis belajar dan menurunnya kompetensi peserta didik yang diakibatnya oleh terhentinya proses pembelajaran tatap muka (learning loss).

Landasan hukum kurikulum merdeka tertuang dalam Kemendikbudristek No. 56 tahun 2022 tentang pedoman penerapan kurikulum merdeka yang saat ini masih diujicoba oleh sekolah-sekolah sesuai tahapan pembelajaran yang dimaksud.

Setiap kurikulum memiliki kekurangan dan kelebihannya masing-masing, untuk itu kami ingin mengkaji kekurangan dan kelebihan Kurikulum 2013 agar dapat dijadikan pertimbangan pemerintah untuk menggunakan kurikulum yang terbaik untuk kemajuan Bangsa Indonesia.

(5)

B. Tujuan

Tujuan resume ini adalah untuk mengetahui perbedaan kurikulum 2013 yang dapat digunakan dalam proses pembelajaran sehari-hari.

C. Manfaat

1. Manfaat Teoretis

Hasil resume ini diharapkan dapat memberikan sumbangan pemikiran yang digunakan sebagai masukan pengetahuan yang dapat dijadikan bahan kajian bagi para akademik yang sedang mempelajari ilmu mengenai kurikulum, terutama dalam mengembangkan materi ajar tersebut.

2. Manfaat Akademis

Diharapkan resume ini dapat membantu pembaca dalam meningkatkan kemampuan berpikir dan menambah wawasan terkait tentang materi kurikulum.

(6)

BAB II

KAJIAN PUSTAKA

A. Hakikat Kurikulum 2013 1. Pengertian Kurikulum 2013

Secara etimologis, kurikulum berasal dari kata dalam bahasa Latin curerer yaitu pelari, dan curere yang artinya tempat berlari. Pada awalnya kurikulum adalah suatu jarak yang harus ditempuh oleh pelari mulai dari garis start sampai dengan finis. Kemudian pengertian kurikulum tersebut digunakan dalam dunia pendidikan, dengan pengertian sebagai rencana dan pengaturan tentang sejumlah mata pelajaran yang harus dipelajari peserta didik dalam menempuh pendidikan di lembaga pendidikan.

Kurikulum 2013 adalah kurikulum yang baru dan dilaksankan secara bertahap pada satuan pendidikan mulai tahun ajaran baru 2013/2014. Setelah satu tahun berjalan secara bertahap, kurikulum baru dilaksanakan secara serentak di seluruh satuan pendidikan mulai tahun ajaran baru 2014/2015.

Kurikulum 2013 adalah implementasi dari UU no. 32 tahun 2013. Kurikulum 2013 merupakan kelanjutan dan penyempurnaan dari kurikulum berbasis kompetensi (KBK) dan KTSP. Namun, di dalam kurikulum 2013 lebih fokus pada kompetensi sikap, pengetahuan, dan keterampilan secara terpadu, sebagaimana yang tertulis pada UU 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional yang terdapat pada pasal 35, dimana kompetensi lulusan merupakan kualifikasi kemampuan lulusan yang mencakup sikap, pengetahuan, dan keterampilan sesuai dengan standar nasional yang telah disepakati.

Kurikulum 2013 adalah perangkat mata pelajaran dan program pendidikan berbasis sains yang diberikan oleh suatu lembaga pelaksana pendidikan dengan tujuan untuk menciptakan generasi emas Indonesia, dengan menggunakan system yang berkualitas sehingga siswa menjadi lebih aktif dalam kegiatan belajar mengajar di kelas. Faktanya, kurikulum 2013 ini mempunyai tujuan yang sangat penting, yaitu untuk mendorong semua peserta didik untuk melakukan observasi, bertanya, bernalar, dan mempresentasikan apa yang mereka dapatkan ketika pembelajaran dengan baik. Penyempurnaan

(7)

kurikulum 2013 menekankan pada fenomena alam, sosial, seni, dan budaya.

Kurikulum 2013 juga fokus pada ketiga aspek penting dalam pembelajaran, yaitu menghasilkan peserta didik yang berakhlak mulia (afektif), berketrampilan (psikomotorik), dan berpengetahuan (kognitif) yang berhubungan satu sama lain. Sehingga dengan adanya kurikulum 2013 kali ini, siswa diharapkan menjadi lebih kreatif, inovatif, dan produktif.

B. Komponen-Komponen Kurikulum 2013

Kurikulum sebagai suatu sistem pada keseluruhan yaitu memiliki lima komponen utama yang saling berkaitan antara suatu dengan yang lainnya yakni:

a) Tujuan Kurikulum

Mengingat pada pentingnya pendidikan bagi manusia sekarang ini hampir disetiap Negara mewajibkan para warganya untuk mengikuti kegiatan pendidikan, melalui berbagai ragam teknis penyelenggarannya yang disesuaikan dengan falsafah Negara, keadaan sosial – politik kemampuan sumber daya dan keadaan lingkungannya masing-masing. demikian dalam menentukan tujuan pendidikan pada dasarnya memiliki esensi yang sama.

Dalam prespektif pendidikan nasional, pada tujuan pendidikan nasional dapat dilihat dengan seacara jelas dalam Undang-undang No 20 tahun 2003 yaitu tentang sistem pendidikan nasional, bahwa: “pendidikan nasional berfungsi mengembangkan kemampuan dan membentuk watak serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa, dan bertujuan untuk berkembangnya potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, berilmu, kreatif, mandiri, dan menjadi warga Negara yang demokratis serta bertanggung jawab”.

b) Materi Kurikulum

Materi Kurikulum pada hakikatnya adalah isi kurikulum. Dalam undang- undang pendidikan yang tentang sistem pendidikan nasional telah ditetapkan, bahwa “Isi kurikulum merupakan bahan kajian dan pelajaran untuk mencapai

(8)

tujuan penyelenggara suatu pendidikan yang bersangkutandalam rangkan upaya pencapaian tujuan penyampaian pendidikan nasional”

c) Metode

Metode adalah cara untuk menyampaikan materi pelajaran dalam upaya mencapai tujuan. Suatu metode disini mengandung pengertian terlaksananya kegiatan seorang pendidik dan peserta didik dalam proses kegiatan belajar mengajar.

d) Organisasi Kurikulum

Organisasi kurikulum terdiri dari beberapa bentuk, yang masing-masingnya memiliki ciri-ciri sebagai berikut.

1) Mata pelajaran yang terpisah-pisah 2) Mata ajaran berkolerasi

3) Bidang studi

4) Progam yang berpusan dengan anak 5) Inti masalah

6) Ecletic progam e) Evaluasi

Evaluasi disini merupakan suatu komponen dari kurikulum, karena kurikulum adalah pedoman penyelenggaraan kegiatan belajar mengajar.

Dengan evaluasi dapat diperoleh informasi yang akurat tentang penyelenggaraan tentang pembelajaran dan keberhasilan belajar siswa.

Berdasarkan informasi itu dapat diambil keputusan tentang kurikulum itu sendiri, pembelajaran, kesulitan dan upaya bimbingan yang diupayakan.

C. Karakteristik Kurikum 2013

Dalam permendikbud No 68 tahun 2013 juga menjelaskan bahwa Kurikulum 2013 dirancang dengan karakteristik sebagai berikut (Darmawati, 2014).

1. Mengembangkan keseimbangan antara pengembangan sikap spiritual dan sosial, rasa ingin tahu, kreativitas, kerja sama dengan kemampuan intelektual dan psikomotorik.

(9)

2. Sekolah merupakan bagian dari masyarakat yang memberikan pengalaman belajar terencana dimana peserta didik menerapkan apa yang dipelajari di sekolah ke masyarakat dan memanfaatkan masyarakat sebagai sumber belajar.

3. Mengembangkan sikap, pengetahuan, dan keterampilan serta menerapkannya dalam berbagai situasi di sekolah dan masyarakat.

4. Memberi waktu yang cukup leluasa untuk mengembangkan berbagai sikap, pengetahuan, dan keterampilan.

5. Kompetensi dinyatakan dalam bentuk kompetensi inti kelas yang dirinci lebih lanjut dalam kompetensi dasar mata pelajaran.

6. Kompetensi inti kelas menjadi unsur pengorganisasi (organizing elements) kompetensi dasar, dimana semua kompetensi dasar dan proses pembelajaran dikembangkan untuk mencapai kompetensi yang dinyatakan dalam kompetensi inti.

7. Kompetensi dasar dikembangkan didasarkan pada prinsip akumulatif, saling memperkuat (reinforced) dan memperkaya (enriched) antarmatapelajaran dan jenjang pendidikan (organisasi horizontal dan vertikal).

Selanjutnya Mulyasa (2013: 70-77) juga mengidentifikasikan tentang karakteristik Kurikulum 2013, yang menurutnya “terdapat lima karakteristik di Kurikulum 2013 yaitu: mendayagunakan keseluruhan sumber belajar, pengalaman lapangan, strategi individual personal, kemudahan belajar, dan belajar tuntas.”

Lebih lanjutnya kelima hal tersebut dapat dijelaskan sebagai berikut.

1. Mendayagunakan

Keseluruhan Sumber Belajar Dalam Kurikulum 2013 yang berbasis kompetensi dan karakter, diharapkan guru tidak lagi berperan sebagai aktor/aktris utama dalam proses pembelajaran karena pembelajaran dapat dilakukan dengan mendayagunakan aneka ragam sumber belajar. Dalam mendayagunakan sumber-sumber belajar, peserta didik memerlukan kesiapan mental dan kemauan, serta kemampuan untuk menjelajahi aneka ragam sumber belajar yang ada dan mungkin tidak ada.

2. Pengalaman

(10)

Lapangan Pengalaman Kurikulum 2013 yang berbasis kompetensi dan karakter lebih menekankan pada pengalaman lapangan untuk mengakrabkan hubungan antara guru dengan siswa. Hal ini diharapkan dapat memudahkan guru untuk mengikuti perkembangan yang terjadi selama siswa mengikuti pembelajaran.

3. Strategi Belajar

Individual Personal Kurikulum 2013 mengupayakan strategi belajar individual personal, karena dalam konteks ini tidak hanya sekedar individualisasi dalam pembelajaran untuk memenuhi kebutuhan-kebutuhan kognitif siswa, tetapi mencakup respons-respons terhadap perasaan pribadi dan kebutuhan pertumbuhan psikologis siswa.

4. Kemudahan Belajar

Kemudahan belajar dalam Kurikulum 2013 berbasis kompetensi dan karakter ini diberikan melalui kombinasi antara pembelajaran individual personal, dengan pengalaman lapangan, dan pembelajaran secara tim (team teaching).

5. Belajar Tuntas

Belajar tuntas merupakan strategi pembelajaran yang dapat dilaksanakan di dalam kelas dan diasumsikan bahwa di dalam kondisi yang tepat, semua siswa akan mampu belajar dengan baik dan memperoleh hasil belajar secara maksimal terhadap seluruh bahan yang mereka pelajari. Strategi belajar tuntas dapat diterapkan secara tuntas sebagai upaya meningkatkan mutu pendidikan, terutama dalam level mikro, yaitu mengembangkan individu dalam proses pembelajaran di kelas.

A. Karakteristik Kurikulum Berbasis Kompetensi

1. Isi atau konten kurikulum adalah kompetensi yang dinyatakan dalam bentuk Kompetensi Inti (KI) mata pelajaran dan dirinci lebih lanjut ke dalam Kompetensi Dasar (KD).

(11)

2. Kompetensi Inti (KI) merupakan gambaran secara kategorial mengenai kompetensi yang harus dipelajari peserta didik untuk suatu jenjang sekolah, kelas, dan mata pelajaran.

3. Kompetensi Dasar (KD) merupakan kompetensi yang dipelajari peserta didik untuk suatu mata pelajaran di kelas tertentu.

4. Penekanan kompetensi ranah sikap, keterampilan kognitif, keterampilan psikomotorik, dan pengetahuan untuk suatu satuan pendidikan dan mata pelajaran ditandai oleh banyaknya KD suatu mata pelajaran. Untuk SD pengembangan sikap menjadi kepedulian utama kurikulum.

5. Kompetensi Inti menjadi unsur organisatoris kompetensi bukan konsep, generalisasi, topik atau sesuatu yang berasal dari pendekatan “disciplinary- based curriculum” atau “content-based curriculum”

6. Kompetensi Dasar yang dikembangkan didasarkan pada prinsip akumulatif, saling memperkuat dan memperkaya antar mata pelajaran.

7. Proses pembelajaran didasarkan pada upaya menguasai kompetensi pada tingkat yang memuaskan dengan memperhatikan karakteristik konten kompetensi dimana pengetahuan adalah konten yang bersifat tuntas (mastery).

Keterampilan kognitif dan psikomotorik adalah kemampuan penguasaan konten yang dapat dilatihkan. Sedangkan sikap adalah kemampuan penguasaan konten yang lebih sulit dikembangkan dan memerlukan proses pendidikan yang tidak langsung.

8. Penilaian hasil belajar mencakup seluruh aspek kompetensi, bersifat formatif dan hasilnya segera diikuti dengan pembelajaran remedial untuk memastikan penguasaan kompetensi pada tingkat memuaskan (Kriteria Ketuntasan Minimal/KKM dapat dijadikan tingkat memuaskan).

B. Prinsip-Prinsip Pengembangan Kurikulum

1. Kurikulum satuan pendidikan atau jenjang pendidikan bukan merupakan daftar mata pelajaran. Atas dasar prinsip tersebut maka kurikulum sebagai rencana adalah rancangan untuk konten pendidikan yang harus dimiliki oleh seluruh peserta didik setelah menyelesaikan pendidikannya di satu satuan atau jenjang

(12)

pendidikan tertentu. Kurikulum sebagai proses adalah totalitas pengalaman belajar peserta didik di satu satuan atau jenjang pendidikan untuk menguasai konten pendidikan yang dirancang dalam rencana. Hasil belajar adalah perilaku peserta didik secara keseluruhan dalam menerapkan perolehannya di masyarakat (Kurniasih, 2013).

2. Standar kompetensi lulusan ditetapkan untuk satu satuan pendidikan, jenjang pendidikan, dan program pendidikan. Sesuai dengan kebijakan Pemerintah mengenai Wajib Belajar 12 Tahun maka Standar Kompetensi Lulusan yang menjadi dasar pengembangan kurikulum adalah kemampuan yang harus dimiliki peserta didik setelah mengikuti proses pendidikan selama 12 tahun.

Selain itu sesuai dengan fungsi dan tujuan jenjang pendidikan dasar dan pendidikan menengah serta fungsi dan tujuan dari masing-masing satuan pendidikan pada setiap jenjang pendidikan maka pengembangan kurikulum didasarkan pula atas Standar Kompetensi Lulusan pendidikan dasar dan pendidikan menengah serta Standar Kompetensi satuan pendidikan.

3. Model kurikulum berbasis kompetensi ditandai oleh pengembangan kompetensi berupa sikap, pengetahuan, keterampilan berpikir, dan keterampilan psikomotorik yang dikemas dalam berbagai mata pelajaran.

Kompetensi yang termasuk pengetahuan dikemas secara khusus dalam satu mata pelajaran. Kompetensi yang termasuk sikap dan ketrampilan dikemas dalam setiap mata pelajaran dan bersifat lintas mata pelajaran dan diorganisasikan dengan memperhatikan prinsip penguatan (organisasi horizontal) dan keberlanjutan (organisasi vertikal) sehingga memenuhi prinsip akumulasi dalam pembelajaran.

4. Kurikulum didasarkan pada prinsip bahwa setiap sikap, keterampilan dan pengetahuan yang dirumuskan dalam kurikulum berbentuk Kemampuan Dasar dapat dipelajari dan dikuasai setiap peserta didik (mastery learning) sesuai dengan kaedah kurikulum berbasis kompetensi. Kurikulum dikembangkan

(13)

dengan memberikan kesempatan kepada peserta didik untuk mengembangkan perbedaan dalam kemampuan dan minat. Atas dasar prinsip perbedaan kemampuan individual peserta didik, kurikulum memberikan kesempatan kepada peserta didik untuk memiliki tingkat penguasaan di atas standar yang telah ditentukan (dalam sikap, keterampilan dan pengetahuan). Oleh karena itu beragam program dan pengalaman belajar disediakan sesuai dengan minat dan kemampuan awal peserta didik.

5. Kurikulum dikembangkan dengan memberikan kesempatan kepada peserta didik untuk mengembangkan perbedaan dalam kemampuan dan minat. Atas dasar prinsip perbedaan kemampuan individual peserta didik, kurikulum memberikan kesempatan kepada peserta didik untuk memiliki tingkat penguasaan di atas standar yang telah ditentukan (dalam sikap, keterampilan dan pengetahuan). Oleh karena itu beragam program dan pengalaman belajar disediakan sesuai dengan minat dan kemampuan awal peserta didik.

6. Kurikulum berpusat pada potensi, perkembangan, kebutuhan, dan kepentingan peserta didik serta lingkungannya. Kurikulum dikembangkan berdasarkan prinsip bahwa peserta didik berada pada posisi sentral dan aktif dalam belajar.

7. Kurikulum harus tanggap terhadap perkembangan ilmu pengetahuan, budaya, teknologi, dan seni. Kurikulum dikembangkan atas dasar kesadaran bahwa ilmu pengetahuan, budaya, teknologi, dan seni berkembang secara dinamis.

Oleh karena itu konten kurikulum harus selalu mengikuti perkembangan ilmu pengetahuan, budaya, teknologi, dan seni; membangun rasa ingin tahu dan kemampuan bagi peserta didik untuk mengikuti dan memanfaatkan secara tepat hasil-hasil ilmu pengetahuan, teknologi, dan seni.

8. Kurikulum harus relevan dengan kebutuhan kehidupan. Pendidikan tidak boleh memisahkan peserta didik dari lingkungannya dan pengembangan kurikulum didasarkan kepada prinsip relevansi pendidikan dengan kebutuhan dan

(14)

lingkungan hidup. Artinya, kurikulum memberikan kesempatan kepada peserta didik untuk mempelajari permasalahan di lingkungan masyarakatnya sebagai konten kurikulum dan kesempatan untuk mengaplikasikan yang dipelajari di kelas dalam kehidupan di masyarakat.

9. Kurikulum diarahkan kepada proses pengembangan, pembudayaan dan pemberdayaan peserta didik yang berlangsung sepanjang hayat. Pemberdayaan peserta didik untuk belajar sepanjang hayat dirumuskan dalam sikap, keterampilan, dan pengetahuan dasar yang dapat digunakan untuk mengembangkan budaya belajar.

10. Kurikulum dikembangkan dengan memperhatikan kepentingan nasional dan kepentingan daerah untuk membangun kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara. Kepentingan nasional dikembangkan melalui penentuan struktur kurikulum, Standar Kemampuan/SK dan Kemampuan Dasar/KD serta silabus. Kepentingan daerah dikembangkan untuk membangun manusia yang tidak tercabut dari akar budayanya dan mampu berkontribusi langsung kepada masyarakat di sekitarnya. Kedua kepentingan ini saling mengisi dan memberdayakan keragaman dan kebersatuan yang dinyatakan dalam Bhinneka Tunggal Ika untuk membangun Negara Kesatuan Republik Indonesia.

11. Penilaian hasil belajar ditujukan untuk mengetahui dan memperbaiki pencapaian kompetensi. Instrumen penilaian hasil belajar adalah alat untuk mengetahui kekurangan yang dimiliki setiap peserta didik atau sekelompok peserta didik. Kekurangan tersebut harus segera diikuti dengan proses perbaikan terhadap kekurangan dalam aspek hasil belajar yang dimiliki seorang atau sekelompok peserta didik.

C. Implementasi Kurikulum 2013

1. Prosedur Implementasi Kurikulum 2013

(15)

Implementasi kurikulum 2013 merupakan aktualisasi kurikulum dalam pembelajaran dan pembentukan kompetensi serta karakter peserta didik. Hal tersebut menuntut keaktifan guru dalam menciptakan dan menumbuhkan berbagai kegiatan sesuai dengan rencana yang telah diprogramkan. Oleh karena itu, pembelajaran menyenangkan, efektif, dan bermakna dapat dirancang oleh setiap guru dengan prosedur sebagai berikut:

a) Pemanasan Apresepsi

Pemanasan dan apresepsi perlu dilakukan untuk menjajaki pengetahuan peserta didik, memotivasi peserta didik dengan menyajikan materi yang menarik, dan mendorong mereka untuk mengetahui berbagai hal baru.

b) Explorasi

Explorasi merupakan tahapan kegiatan pembelajaran untuk mengenalkan bahan dan mengaitkanya dengan pengetahuan yang telah dimiliki oleh peserta didik.

c) Konsolidasi Pembelajaran

Konsolidasi merupakan kegiatan untuk mengaktifkan peserta didik dalam pembentukan kompetensi dan karakter, serta menghubungkanya dengan kehidupan peserta didik.

d) Pembentukan sikap, kompetensi dan karakter

Pembentukan sikap, kompetensi dan karakter peserta didik dapat dilakukan dengan mempraktekkan pembelajaran secara langsung, agar peserta didik dapat membangun sikap, kompetensi dan karakter baru dalam kehidupan sehari-hari.

e) Penilaian Formatif

Penilaian formatif perlu dilakukan untuk perbaikan dengan cara menganalisis kelemahan atau kekurangan peserta didik dan masalah- masalah yang dihadapi guru dalam membentuk karakter dan kompetensi peserta didik

2. Tahapan Implementasi Kurikulum 2013

(16)

Kurikulum 2013 menekankan pada dimensi pedagogic modern dalam pembelajaran, yaitu menggunakan pendekatan ilmiah. Pendekatan ilmiah (scientific approach) dalam pembelajaran sebagaimana yang dimaksud meliputi, mengamati, menanya, mencoba, mengolah, menyajikan, menyimpulkan, dan menciptakan untuk semua mata pelajaran. Untuk mata pelajaran, materi, atau situasi tertentu, sangan mungkin pendekatan ilmiah ini tidak selalu tepat diaplikasikan secara procedural (Kemendikbud RI, 2016).

Pada kondisi seperti ini, tentu saja proses pembelajaran harus tetap menerapkan nilai-nilai atau sifat-sifat ilmiah dan non ilmiah. Pendekatan ilmiah pembelajaran disajikan sebagai berikut:

a) Mengamati (Observing)

Metode mengamati mengutamakan kebermaknaan proses pembelajaran (meaningful learning). Metode ini memiliki keunggulan tertentu, seperti menyajikan media objek secara nyata, peserta didik senang dan tertantang, dan mudah pelaksanaanya.

b) Menanya (Questioning)

Guru yang efektif mampu menginspirasi peserta didik untuk meningkatkan dan mengembangkan ranah sikap, keterampilan dan pengetahuanya. Pada saat guru bertanya pada saat itu pula dia membimbing peserta didiknya belajar dengan baik.

c) Menalar (Associating)

Istilah menalar dalam kerangka proses pembelajaran dengan pendekatan ilmiah yang dianut dalam kurikulum 2013 untuk menggambarkan bahwa guru dan peserta didik harus lebi aktif daripada guru. Penalaran adalah proses berfikir yang logis dan sistematis atas fakta- fakta empiris yang dapat di observasi untuk memperoleh simpulan berupa pengetahuan.

d) Mencoba (Experiment)

Untuk memperoleh hasil belajar yang nyata atau otentik, peserta didik harus mencoba atau melakukan percobaan, terutama untuk materi atau substansi yang sesuai. Pada mata pelajaran Pendidikan Agama Islam

(17)

misalnya, peserta didik harus memahami konsep-konsep rukun-rukun Islam dan kaitanya dalam kehidupan sehari-hari.

e) Membentuk Jejaring/pembelajaran kolaboratif (Networking)

Pembelajaran kolaboratif merupakan suatu filsafat personal, lebih dari sekedar tekhnik pmbelajaran di kelas. Kolaborasi esensinya merupakan filsafat interaksi dan gaya hidup manusia yang menempatkan dan memaknai kerjasama sebagai struktur interaksi yang dirancang secara baik dan disengaja dirancang rupa untuk memudahkan usaha kolektif dalam rangka mencapai tujuan bersama. Itulah tahapan implementasi kurikulum 2013 yang perlu diketahui dalam rangka melaksanakan kurikulum 2013 nantinya. Sehingga berjalan lancar sesuai yang diharapkan.

D. Perbedaan Kurikulum 2013 dengan Kurikulum Sebelumnya

Secara konseptual yang membedakan Kurikulum 2013 dengan Kurikulum sebelumnya (Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan 2006) adalah sebagai berikut (Veithzal Rivai, 2020).

a) Pada KTSP 2006 Standar Kompetensi Lulusan diturunkan dari Standar Isi, sedangkan pada Kurikulum 2013 Standar Kompetensi Lulusan diturunkan dari kebutuhan masyarakat.

b) Pada KTSP 2006 Standar Isi diturunkan dari Standar Kompetensi Lulusan mata pelajaran, sedangkan pada Kurikulum 2013 Standar Isi diturunkan dari Standar Kompetensi Lulusan.

c) Pada KTSP 2006 pemisahan antara mata pelajaran pembentukan sikap, pembentukan keterampilan, dan pembentukan pengetahuan, sedangkan pada Kurikulum 2013 semua mata pelajaran harus berkontribusi terhadap pembentukan sikap, keterampilan, dan pengetahuan.

d) Pada KTSP 2006 kompetensi diturunkan dari mata pelajaran, sedangkan pada Kurikulum 2013 mata pelajaran diturunkan dari kompetensi yang ingin dicapai.

(18)

e) Pada KTSP 2006 mata pelajaran lepas satu dengan yang lain, seperti sekumpulan mata pelajaran terpisah, sedangkan pada Kurikulum 2013 semua mata pelajaran diikat oleh kompetensi inti (tiap kelas)

f) Pada KTSP 2006 pengembangan kurikulum sampai pada kompetensi dasar, sedangkan pada Kurikulum 2013 pengembangan kurikulum sampai pada buku teks dan buku pedoman guru.

g) Pada KTSP 2006 tematik kelas I-III (mengacu mapel), sedangkan pada Kurikulum 2013 tematik integratif kelas I-VI (mengacu kompetensi).

(19)

BAB III PENUTUP

1. Simpulan

Kurikulum 2013 adalah perangkat mata pelajaran dan program pendidikan berbasis sains yang diberikan oleh suatu lembaga pelaksana pendidikan dengan tujuan untuk menciptakan generasi emas Indonesia, dengan menggunakan system yang berkualitas sehingga siswa menjadi lebih aktif dalam kegiatan belajar mengajar di kelas.

Kurikulum 2013 adalah kurikulum yang baru dan dilaksankan secara bertahap pada satuan pendidikan mulai tahun ajaran baru 2013/2014. Setelah satu tahun berjalan secara bertahap, kurikulum baru dilaksanakan secara serentak di seluruh satuan pendidikan mulai tahun ajaran baru 2014/2015. Kurikulum 2013 merupakan kelanjutan dan penyempurnaan dari kurikulum berbasis kompetensi (KBK) dan KTSP.

2. Saran

Demikianlah makalah yang kami buat ini, semoga bermanfaat dan menambah pengetahuan para pembaca. Kami mohon maaf apabila ada kesalahan ejaan dalam penulisan kata dan kalimat yang kurang jelas, dimengerti, dan lugas.Karena kami hanyalah manusia biasa yang tak luput dari kesalahan Dan kami juga sangat mengharapkan saran dan kritik dari para pembaca demi kesempurnaan makalah ini. Sekian penutup dari kami semoga dapat diterima di hati dan kami ucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya.

(20)

DAFTAR PUSTAKA

Darmawati, D. (2014). Penerapan Kurikulum 2013 Pada Mata Pelajaran Pendidikan Jasmani. Seminar Nasional Evaluasi Pendidikan Tahun 2014, 3(2004), 121–128. file:///D:/Documents/kumpulan jurnal/sma/2014.pdf Hakim, L. (2017). Analisis Perbedaan Antara Kurikulum Ktsp Dan Kurikulum

2013. Jurnal Ilmiah Didaktika, 17(2), 280.

https://doi.org/10.22373/jid.v17i2.1644

Kemendikbud RI. (2016). Dokumen Kurikulum 2013. Kementerian Pendidikan Dan Kebudayaan, Desember, 1–23.

Kurniasih. (2013). Perubahan Kurikulum 2013. 53(9), 1689–1699.

Veithzal Rivai. (2020). Bab ii kajian pustaka bab ii kajian pustaka 2.1. Bab Ii Kajian Pustaka 2.1, 12(2004), 6–25.

Referensi

Dokumen terkait

(2) Kompetensi Inti sebagaimana dimaksud pada ayat (1) merupakan tingkat kemampuan untuk mencapai Standar Kompetensi Lulusan yang harus dimiliki seorang Peserta

Standar Proses Standar Penilaian … KERANGKA DASAR KURIKULUM STRUKTUR KURIKULUM NASIONAL Muatan lokal KTSP PAUD DIKDAS DIKMEN PNF Kompetensi Inti, Kompetensi Dasar,

Kebijakan Pengembangan Kurikulum dalam rangka implementasi Standar Isi dan Standar Kompetensi Lulusan, Peraturan Menteri No 22, 23, 24;.. Konsep dasar Kurikulum

Elemen-elemen perubahan kurikulum 2013 mencakup Standar Kompetensi Lulusan (SKL), Standar Isi (SI), Standar Proses dan Standar Penilaian. Perubahan pada Kompetensi Lulusan adalah:

Elemen-elemen perubahan kurikulum 2013 mencakup Standar Kompetensi Lulusan (SKL), Standar Isi (SI), Standar Proses dan Standar Penilaian. Perubahan pada Kompetensi Lulusan adalah:

proses. Pada KTSP standar kompetensi lulusan diturunkan dari standar isi, sedangkan dalam Kurikulum 2013 standar kompetensi lulusan diturunkan dari kebutuhan. Standar

Kompetensi Inti merupakan terjemahan atau operasionalisasi Standar Kompetensi Lulusan dalam bentuk kualitas yang harus dimiliki oleh peserta didik

Standar kompetensi merupakan kemampuan dasar yang harus dimiliki oleh anak didik dalam suatu bidang pengembangan.. Standar kompetensi ini digunakan sebagai acuan dalam mengembangkan