Coach : Selamat sore ibu/bapak, saya lihat sepertinya ibu/bpk agak murung, tidak bersemnagat seperti biasanya, bagaimana ibu/bpk ada
yang bisa saya bantu?
Coachee : Selamat sore ibu, betul sekali bu, saya ingin bercerita pada ibu, apakah saya tidak menggangu waktu itu jika saya bercerita sekarang tentang permasalahan yang aya sedang hadapi kepada ibu?
Coach : Tentu saja tidak bu, ibu tidak menggangu waktu saya, dengan senang hati saya akan mendengarkan cerita ibu, silahkan bu, apa yang ingin ibu ceritakan?
Coachee : Sebenarnya saya hanya ingin mendapatkan solusi dari masalah yang sedang saya hadapi
Coach : Masalahnya apa bu?
Coachee : Anak-anak di kelas saya belum sadar lingkungan, kelas sering sekali kotor, apalagi setelah istirahat banyak sampah dimana-mana, sampah bungkus makanan meraka, terkadang mereka menyimpannya di bawah kolong meja mereka.
Coach : Pernah tidak ibu bertanya kepada murid-murid bu, apa alasan meraka membuang sampah mereka sembarangan di dalam kelas?
Coachee : Sering bu, mereka selalu menjawab itu bukan sampah saya, atau mereka bilang bukan saya yang bagian piket bu, padahal kan kebersihan kelas itu tanggung jawab semua warga kelas.
Coach : Setelah ibu tahu penyebabnya, apa yang ibu lakukan untuk mengatasi permasalahan tersebut ?
Coachee : Pertama-tama, saya memberi mereka contoh untuk peduli pada kebersihan kelas, misalnya dengan memungut sampah yang berserakan di kelas dan memasukkannya ke dalam tempat sampah, setelah itu anak-anak selalu diingatkan untuk selalu membuang sampah ke tempat sampah, mau sampah sendiri ataupun sampah orang lain, jika terlihat berceceran dan berantakan di kelas segera pungut dan masukkan tempat sampah, jadi tidak hnya mengandalkan temannya yang piket. Begitu bu yang bisa saya lakukan.
Coach : Oke baik, kalau begitu apa yang ibu harapkan dengan memberi contoh teladan yang baik seperti ibu memungut sampah di depan
anak-anak, apa sih harapan yang ingin ibu capai?
Coachee : saya ingin mereka lihat kalau guru pun tidak malu memungut sampah bekas orang lain, agar meraka juga sadar akan pentingnya kebersihan
Coach : Menurut saya yang ibu lakukan sudah sangat baik ibu guru tidak malu untuk memungut sampah orang lain, itu luar biasa sekali.
Selain itu , ada tidak strategi lain yang ibu lakukan untuk mengantisipasi permasalahan sampah di kelas ibu ini?
Coachee : saya akan terus mengingatkan anak-anak untuk terus menjaga
kebersihan lingkungan kelas, karena kebersihan kelas itu akan banyak sekali manfaatnya bagi mereka, selain membuat kelas nyaman, kelas yang bersih juga akan menghindari kita dari bibit penyakit seperti DBD
Coach : apakah hal-hal tersebut yang tadi ibu kemukan sudah ibu lakukan semua?
Coachee : sudah saya lakukan, tapi masih ada saja anak yang membuang sampah sembarangan, meraka belum 100 persen sadar terhadap lingkungan kelas.
Coach : Tidak apa-apa bu, semua itu bertahap, sifat dan karakter anak berbeda-beda, sebagai guru tidak boleh bosan untuk mengingatkan akan pentingnya kebersihan. Adakah tindak lanjut yang akan ibu
lakukan ?
Coachee : Saya akan mengajak murid-murid saya membuat kesepakatan kelas mengenai kebersihan kelas.
Coach : Siapakah pihak yang dapat membantu ibu dalam menjaga kesepakatan kelas ?
Coachee : Orang tua murid, dan guru mata pelajaran lain, guru ekskul yang mengajar di kelas saya.
Coach : Apakah ibu yakin kalau mereka bisa membantu ibu dalam hal ini?
Coachee : Saya yakin mereka bisa membantu saya. Mereka bisa membantu saya untuk selalu mengingatkan anak-anak murid saya untuk selalu
menjaga kebersihan kelas.
Coach : Itu ide yang bagus sekali bu, semoga masalah ibu dapat segera terselesaikan dengan baik.
Coachee : Aamiin, terima kasih ibu Coach : sami-sami bu.