• Tidak ada hasil yang ditemukan

Perda-RPJMD-Kab-Blit..>

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2024

Membagikan "Perda-RPJMD-Kab-Blit..>"

Copied!
397
0
0

Teks penuh

Menimbang : bahwa untuk melaksanakan ketentuan pasal 264 ayat (1) undang-undang no. 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah, telah beberapa kali diubah, terakhir dengan UU No. 9 Tahun 2015 tentang perubahan kedua atas undang-undang no. perlu dibentuk Peraturan Daerah tentang Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Kabupaten Blitar Tahun 2016-2021. Peraturan Daerah Kabupaten Blitar Nomor 24 Tahun 2008 tentang Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah Kabupaten Blitar untuk Lembaran Daerah Kabupaten Blitar Tahun 2008 Nomor 1/C); Peraturan Daerah Kabupaten Blitar Nomor 5 Tahun 2013 tentang Rencana Tata Ruang Wilayah Kabupaten Blitar untuk Lembaran Daerah Kabupaten Blitar Tahun 2013 Nomor 3/E).

Pemerintahan daerah adalah penyelenggaraan urusan pemerintahan oleh pemerintah daerah dan DPRD menurut asas otonomi dan tugas pembantuan dengan asas otonomi seluas-luasnya dalam sistem dan prinsip negara kesatuan Republik Indonesia sebagaimana dimaksud dalam Undang-undang Dasar 1945. Konstitusi Negara Republik Indonesia. Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah yang selanjutnya disingkat RPJMD adalah dokumen perencanaan pembangunan daerah Kabupaten Blitar untuk jangka waktu 5 (lima) tahun terhitung sejak tahun 2016 sampai dengan tahun 2021. Rencana Kerja Pembangunan Daerah yang selanjutnya disingkat RKPD adalah dokumen perencanaan daerah. untuk Kabupaten Blitar untuk jangka waktu 1 (satu) tahun.

Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah, yang selanjutnya disingkat APBD, adalah rencana keuangan tahunan pemerintahan daerah, yang dibahas dan disetujui bersama oleh pemerintah daerah dan DPRD serta ditetapkan dengan peraturan daerah. Agar setiap orang mengetahuinya, memerintahkan pengundangan Peraturan Daerah ini dengan penempatannya dalam Lembaran Daerah Kabupaten Blitar.

DAFTAR ISI

1 BAB 1

PENDAHULUAN

  • LATAR BELAKANG
  • DASAR HUKUM
  • HUBUNGAN ANTARDOKUMEN
    • Hubungan RPJMD Kabupaten Blitar dengan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) dan RPJMD
    • Hubungan RPJMD Kabupaten Blitar dengan RPJPD, RKPD, Renstra-PD dan Renja-PD Kabupaten Blitar
    • Hubungan RPJMD Kabupaten Blitar dengan RTRW Kabupaten Blitar
    • Hubungan RPJMD Kabupaten Blitar dengan KLHS
  • SISTEMATIKA PENULISAN

23. Peraturan Daerah Kabupaten Blitar Nomor 24 Tahun 2008 tentang Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah Kabupaten Blitar. 24. Peraturan Daerah Kabupaten Blitar Nomor 5 Tahun 2013 tentang Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW) Kabupaten Blitar Tahun 2011-2031. Hubungan RPJMD Kabupaten Blitar dengan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) dan RPJMD Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) dan RPJMD Provinsi Jawa Timur.

Penyusunan RPJMD Kabupaten Blitar Tahun 2016-2021 harus memperhatikan RPJMD Tahun 2015-2019, sebagaimana diatur dalam Keputusan Menteri Dalam Negeri No. 54 Tahun 2010. Sebagaimana diatur dalam ketentuan peraturan perundang-undangan, penyusunan RPJMD Kabupaten Blitar dipimpin oleh RPJMD Provinsi Jawa Timur 2014-2019. Hubungan RPJMD Kabupaten Blitar dengan RPJPD, RKPD, Renstra-PD dan Renja-PD Kabupaten Blitar Renstra-PD dan Renja-PD Kabupaten Blitar.

Selanjutnya informasi dalam RTRW Kabupaten Blitar dijadikan acuan dalam penataan ruang untuk mewujudkan tujuan pembangunan jangka menengah periode 2016-2021. Selain mempersiapkan dengan mengikuti dan mempertimbangkan berbagai dokumen seperti yang telah dijelaskan sebelumnya. Penyusunan RPJMD Kabupaten Blitari 2016-2021 juga memperhatikan Kajian Lingkungan Hidup Strategis (KLHS).

PENDAHULUAN

KLHS adalah serangkaian analisis yang sistematis, komprehensif, dan partisipatif untuk memastikan bahwa prinsip-prinsip pembangunan berkelanjutan telah menjadi landasan dan diintegrasikan ke dalam pembangunan suatu daerah dan/atau kebijakan, rencana, dan/atau program Sesuai dengan amanat Pasal 15 Undang-undang Nomor 32 Tahun 2009 tentang Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan Hidup, pemerintah daerah diminta melaksanakan KLHS, termasuk dalam penyusunan RPJMD. Penyusunan dokumen KLHS merupakan upaya untuk mengkaji dan/atau mengevaluasi dampak lingkungan hidup dan menjamin keterpaduan prinsip keberlanjutan dalam pengambilan keputusan strategis pembangunan daerah, yang bertujuan untuk memastikan prinsip pembangunan berkelanjutan menjadi landasan dan diintegrasikan dalam pembangunan. Terkait penyusunan RPJMD, dokumen KLHS memberikan penilaian terhadap kelayakan program strategis pembangunan daerah dalam kerangka prinsip keberlanjutan, disesuaikan dengan rumusan Permendagri 67/2012 tentang Pedoman Penyusunan UKM Rencana Pembangunan Daerah.

KLHS berguna untuk memastikan bahwa setiap kebijakan, rencana dan/atau program dapat bersifat “lebih hijau” dalam arti dapat menghindari atau mengurangi dampak negatif terhadap lingkungan.

GAMBARAN UMUM KONDISI DAERAH

GAMBARAN PENGELOLAAN KEUANGAN DAERAH SERTA KERANGKA PENDANAAN

Bab ini berisi kinerja keuangan masa lalu, kebijakan pengelolaan keuangan masa lalu, dan kerangka pembiayaan.

ANALISIS ISU-ISU STRATEGIS

VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN

STRATEGI DAN ARAH KEBIJAKAN

KEBIJAKAN UMUM DAN PROGRAM PEMBANGUNAN DAERAH Bab ini memuat kebijakan umum yang digunakan sebagai

INDIKASI RENCANA PROGRAM PRIORITAS YANG DISERTAI KEBUTUHAN PENDANAAN

PENETAPAN INDIKATOR KINERJA DAERAH

PEDOMAN TRANSISI DAN KAIDAH PELAKSANAAN

MAKSUD DAN TUJUAN

Memberikan pedoman perencanaan operasional yang tepat sasaran dan terukur dari Renstra-PD dan perencanaan tahunan dari RKPD; Dukungan koordinasi antar pelaku pembangunan dan pelaksanaan perencanaan pembangunan daerah yang sinergis, terkoordinasi dan terkoneksi dengan perencanaan pembangunan nasional dan provinsi; Menetapkan instrumen pengendalian dan evaluasi kebijakan, pelaksanaan dan evaluasi hasil rencana pembangunan jangka menengah dan tahunan daerah.

1 BAB 2

  • ASPEK GEOGRAFI DAN DEMOGRAFI
    • Karakteristik Lokasi dan Wilayah
    • Potensi Pengembangan Wilayah
    • Wilayah Rawan Bencana
    • Demografi
  • ASPEK KESEJAHTERAAN MASYARAKAT
    • Fokus Kesejahteraan dan Pemerataan Ekonomi
  • Otonomi Daerah, Pemerintahan Umum, Administrasi Keuangan Daerah, Perangkat Daerah, Kepegawaian dan Persandian
    • Fokus Kesejahteraan Masyarakat 1) Pendidikan
  • Kesehatan
    • Fokus Seni Budaya dan Olahraga
  • Kebudayaan
  • Pemuda dan Olahraga a. Jumlah Klub Olahraga
    • ASPEK PELAYANAN UMUM
  • Pendidikan
  • Pekerjaan Umum
  • Perumahan
  • Perencanaan Pembangunan
  • Perhubungan
  • Lingkungan Hidup
  • Kependudukan dan Catatan Sipil a. Persentase Kepemilikan KTP
  • Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak
  • Keluarga Berencana dan Keluarga Sejahtera a. Peserta KB Aktif
  • Sosial
  • Ketenagakerjaan
  • Koperasi, Usaha Kecil dan Menengah
  • Penanaman Modal
  • Kebudayaan
  • Kepemudaan dan Olahraga a. Jumlah Organisasi Pemuda
  • Kesatuan Bangsa dan Politik Dalam Negeri
  • Otonomi Daerah, Pemerintahan umum, Administrasi Keuangan Daerah, Perangkat daerah, Kepegawaian dan Persandian
  • Ketahanan Pangan
  • Pemberdayaan Masyarakat dan Desa
  • Statistik
  • Kearsipan
  • Komunikasi dan Informatika a. Jumlah Jaringan Komunikasi
    • Fokus Layanan Urusan Pilihan
  • Pertanian a. Produksi Padi
  • Kehutanan
  • Pariwisata
  • Kelautan dan Perikanan a. Produksi Perikanan
  • Perdagangan
  • Perindustrian
  • Ketransmigrasian
    • ASPEK DAYA SAING DAERAH
  • Otonomi Daerah, Pemerintahan umum, Administrasi Keuangan Daerah, Perangkat Daerah, Kepegawaian dan Persandian
  • Pertanian
    • Fokus Fasilitas Wilayah/Infrastuktur 1) Perhubungan
  • Otonomi Daerah, Pemerintahan umum, Administrasi Keuangan Daerah, Perangkat Daerah, Kepegawaian dan Persandian
  • Lingkungan Hidup
  • Komunikasi dan Informatika
    • Fokus Iklim Investasi
    • Fokus Sumber Daya Manusia
  • Ketenagakerjaan

Kecepatan Response Time wilayah pelayanan Fire Management Area (WMK) (menit) Kabupaten Blitar.

BAB 3

  • Kinerja Pelaksanaan APBD
  • Pendapatan Asli Daerah (PAD)
    • Neraca Daerah
    • Proporsi Penggunaan Anggaran
    • Analisis Pembiayaan
    • Analisis Pengeluaran Periodik Wajib dan Mengikat serta Prioritas Utama
    • Proyeksi Data Masa Lalu
    • Perhitungan Kerangka Pendanaan 1) Proyeksi Pendapatan Daerah
  • Proyeksi SILPA
  • Proyeksi Kebutuhan Pengeluaran Wajib dan Mengikat
  • Kebijakan Alokasi Anggaran
  • 1 BAB 4

Sedangkan realisasi belanja Kabupaten Blitar tahun anggaran 2011-2015 rata-rata sebesar 87,4%, sehingga masih terdapat penghematan rata-rata sebesar 11,6% setiap tahunnya dalam bentuk Kelebihan Anggaran (SILPA). Kinerja pelaksanaan APBD Kabupaten Blitar periode pertama ditinjau dari pendapatan daerah Kabupaten Blitar mengalami peningkatan setiap tahunnya. Berdasarkan tabel 3.4 diatas terlihat bahwa aset yang dimiliki Kabupaten Blitar selama 5 tahun terakhir rata-rata mengalami peningkatan yang cukup signifikan.

Dari analisa kekayaan daerah Kabupaten Blitar, untuk lebih jelasnya dapat dilihat rasio keuangan yang dimiliki Kabupaten Blitar. Hasil analisis rasio menunjukkan bahwa Current Ratio Kabupaten Blitar selama periode 2012-2015 mempunyai nilai lebih dari 1 (satu) yang berarti Pemerintah Daerah Kabupaten Blitar dapat memenuhi kewajibannya yang telah jatuh tempo. Rasio lancar pada tahun 2012 mencapai 25,41% yang berarti aset lancar Pemkab Blitar 25 kali lebih besar dibandingkan dengan kewajiban lancarnya (tabel 3.3), namun pada tahun 2013 mengalami penurunan menjadi 18,40%.

Sama seperti Current Ratio, Quick Ratio Pemerintah Kabupaten Blitar juga mempunyai nilai yang baik yaitu sebesar 23,89%. Hal ini menunjukkan bahwa total kewajiban pemerintah Kabupaten Blitar dapat ditutupi oleh total aset atau modal pemerintah Kabupaten Blitar. Penggunaan belanja sesuai anggaran berbasis kinerja untuk mendukung pencapaian sasaran kinerja utama yang tertuang dalam RPJMD Kabupaten Blitar Tahun 2011-2016.

Adaptasi aspirasi masyarakat melalui belanja tidak langsung sesuai dengan kemampuan keuangan daerah untuk mendukung stimulasi pencapaian tujuan kinerja Pemerintah Kabupaten Blitar. Kebijakan pembiayaan Pemerintah Kabupaten Blitar bertujuan untuk menutup beban utang Pemerintah Kabupaten Blitar yang telah jatuh tempo sesuai kemampuan dan kebutuhan, yang pada akhirnya akan mengurangi beban pemerintah pada tahun anggaran berikutnya. Dari tabel diatas terlihat bahwa keadaan belanja daerah di Kabupaten Blitari masih didominasi oleh belanja perlengkapan.

2. Rendahnya potensi dan kemampuan perekonomian daerah dibandingkan dengan kebutuhan pelaksanaan tugas pemerintahan dan pembangunan di Kabupaten Blitar. Melihat keadaan Kabupaten Blitar dari segi pendanaan selama 4 tahun terakhir dapat dilihat pada Tabel 3.5 dimana Pemerintah Kabupaten Blitar mengalami ketidakstabilan pendanaan, hal ini terlihat dari tahun ke tahun kondisinya fluktuatif. Untuk menutup pendanaan tersebut, upaya yang dilakukan Pemerintah Kabupaten Blitar dapat dilihat pada Tabel 3.8 di bawah ini.

Dengan menggunakan tahun dasar 2016 yaitu data APBD tahun 2016, maka dapat dihitung proyeksi pendapatan Kabupaten Blitar seperti terlihat pada Tabel 3.12 berikut ini:. Berdasarkan data historis sebagaimana tersaji pada tabel di atas, perkiraan kemampuan keuangan daerah Blitar untuk pembangunan dalam kurun waktu lima tahun disajikan sebagai berikut :.

ANALISIS ISU-ISU STRATEGIS

  • PERMASALAHAN PEMBANGUNAN
    • Kependudukan dan Kesejahteraan Sosial
    • Sumber Daya Manusia
    • Perekonomian dan Daya Saing
    • Infrastruktur
    • Tata Pemerintahan (Good governance)
    • Sosial Budaya, Ketenteraman dan Ketertiban Daerah
  • ISU-ISU STRATEGIS 1. Dinamika Internasional
    • Dinamika Nasional
  • Pendidikan
  • Kebudayaan

Peningkatan jumlah penduduk Kabupaten Blitar termasuk dalam kategori ideal karena laju pertumbuhan penduduk setiap tahunnya sebesar 0,51 persen. Artinya laju pertumbuhan penduduk di Kabupaten Blitar tidak mengalami ledakan penduduk atau pertumbuhan penduduk yang lambat. Saat ini Pemerintah Kabupaten Blitar masih dihadapkan pada permasalahan terkait tingkat pendidikan penduduknya.

Pemerintah Kabupaten Blitar telah melakukan beberapa upaya untuk mengentaskan kemiskinan, diantaranya melalui berbagai program dan kegiatan. Permasalahan yang tidak kalah penting untuk segera diselesaikan oleh Pemerintah Kabupaten Blitar adalah tren peningkatan jumlah keluarga miskin dan PMKS (Penyandang Masalah Kesejahteraan Sosial). Berdasarkan data Dinas Sosial diketahui bahwa jumlah PMKS di Kabupaten Blitar mengalami peningkatan selama periode 2012-2014, hal ini terlihat dari semakin banyaknya PMKS penerima bantuan.

Saat ini pemerintah Kabupaten Blitar menjadi penyumbang TKI asal wilayah Jawa Timur terbesar setelah Tulungagung. Secara keseluruhan kinerja IPM Kabupaten Blitar masih berada di bawah rata-rata kinerja Provinsi Jawa Timur. Dengan capaian tersebut, Kabupaten Blitar menduduki peringkat ke-22 dari 38 kabupaten/kota di Jawa Timur pada tahun 2015.

Dimana belanja perkapita disesuaikan Kabupaten Blitar masih berada di bawah capaian Provinsi Jawa Timur. Perwujudan kemandirian ekonomi dengan memajukan sektor perekonomian lokal dilakukan Kabupaten Blitar dengan memperkuat potensi desa. Apalagi banyaknya potensi destinasi wisata di Kabupaten Blitar (40 destinasi wisata tahun 2015) menjadi kekuatan bagi Pemerintah untuk meningkatkan pendapatan daerah.

Sebab, tidak seluruh jalan Kabupaten yang menjadi tanggung jawab Pemkab Blitar dalam kondisi baik. Jumlah eks psikosis di Kabupaten Blitar semakin meningkat akibat meluasnya penggunaan narkoba di kalangan siswa SD, SMP, dan SMA. Di sisi lain, Pemerintah Kabupaten Blitar menghadapi kondisi dimana memiliki wilayah yang dapat dikategorikan sebagai daerah rawan bencana.

Referensi

Dokumen terkait

Beberapa ketentuan dalam Peraturan Presiden Nomor 71 Tahun 2012 tentang Penyelenggaraan Pengadaan Tanah bagi Pembangunan untuk Kepentingan Umum (Lembaran Negara Republik Indonesia

Peraturan Pemerintah Nomor 48 Tahun 2008 tentang Pendanaan Pendidikan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2008 Nomor 91, Tambahan Lembaran.. Negara Republik Indonesia

Undang-Undang Nomor 13 Tahun 2008 tentang Penyelenggaraan Ibadah Haji (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2008 Nomor 60, Tambahan Lembaran Negara Republik

Evaluasi Pelaksanaan Rencana Pembangunan Daerah (Lembaran Negara Republik lndonesia Tahun 2006 Nomor 21, Tambahan Lembaran Negara Republik lndonesia Nomor

Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2OO4 tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2008 Nomor 59, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia

Undang-Undang Nomor 13 Tahun 2008 tentang Penyelenggaraan Ibadah Haji (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2008 Nomor 60, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor

Peraturan Pemerintah Nomor 48 Tahun 2008 tentang Pendanaan Pendidikan Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2008 Nomor 91, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4864

Peraturan Pemerintah Nomor 48 Tahun 2008 tentang Pendanaan Pendidikan Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2008 Nomor 91, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4864;