• Tidak ada hasil yang ditemukan

Pekerjaan Umum

Dalam dokumen DAFTAR ISI (Halaman 81-85)

BAB X. PEDOMAN TRANSISI DAN KAIDAH PELAKSANAAN

II- 1 BAB 2

3) Pekerjaan Umum

II-49

m.Cakupan Kunjungan Bayi

Cakupan kunjungan bayi adalah persentase bayi yang memperoleh pelayanan kesehatan sesuai dengan standar oleh dokter, bidan, dan perawat yang memiliki kompetensi klinis kesehatan, paling sedikit 4 kali disatu wilayah kerja pada kurun waktu tertentu (Keputusan Menteri Kesehatan RI No 828 Tahun 2008). Berikut merupakan angka cakupan kunjungan bayi Kabupaten Blitar sampai 2015.

Tabel 2.37

Cakupan Kunjungan Bayi (%) Tahun 2011-2015 Kabupaten Blitar

Indikator 2011 2012 2013 2014 2015

Cakupan Kunjungan Bayi 92,73 95,36 89,6 90,02 91,69

Sumber: Dinas Kesehatan Kab. Blitar, 2016

n. Cakupan Puskesmas

Cakupan puskesmas menunjukkan perbandingan antara jumlah seluruh puskesmas di Kabupaten Blitar dan jumlah seluruh kecamatan yang ada. Sejak tahun 2011, terdapat 24 puskesmas di 22 kecamatan atau dengan kata lain cakupan puskesmas di Kabupaten Blitar sebesar 109,1% . Dua kecamatan yang memiliki lebih dari 1 puskesmas diantaranya Kecamatan Gandusari yang memiliki Puskesmas Gandusari dan Puskesmas Slumbung serta Kecamatan Ponggok yang memiliki Puskesmas Ponggok dan Puskesmas Bacem.

o. Cakupan Puskesmas Pembantu (Pustu)

Cakupan puskesmas pembantu menunjukkan perbandingan antara jumlah seluruh puskesmas pembantu (pustu) di Kabupaten Blitar dan jumlah seluruh desa/kelurahan yang ada. Sejak tahun 2011, terdapat 68 puskesmas di 248 desa/kelurahan atau dengan kata lain cakupan puskesmas di Kabupaten Blitar sebesar 27,42%.

II-50

Hingga tahun 2015, panjang jalan kabupaten dalam keadaan baik hanyasebesar 34,4 persen. Dengan melihat data tersebut, program pemerintah daerah yang akan datang perlu difokuskan untuk meningkatkan kualitas infrastruktur sebagai salah satu sarana penunjang perekonomian Kabupaten Blitar.

Tabel 2.38

Panjang Jalan Dalam Kondisi Baik (%) Tahun 2011-2015 Kabupaten Blitar

Indikator 2011 2012 2013 2014 2015

Persentase panjang jalan Kabupaten yang

kondisinya baik (%) 43,54 46,65 49,76 47,14 34,4

Persentase panjang jalan lingkungan yang

kondisinya baik 62 63 71 73 66

Sumber: Laporan Kinerja Kabupaten Blitar 2015

Disamping itu, melalui program Pembangunan Infrastruktur Perdesaan yang berada di bawah Dinas PU Cipta Karya dan Tata Ruang Kabupaten Blitar, di tahun 2015, 66% atau 2.891 km jalan lingkungan berada pada kondisi baik dari total 4.400 km jalan lingkungan di seluruh wilayah Kabupaten Blitar.

b. Jaringan Irigasi

Data panjang jaringan irigasi di Kabupaten Blitar dari tahun 2011 hingga tahun 2015 ditunjukkan melalui tabel di bawah ini.

Tabel 2.39 Jaringan Irigasi (Km)

Tahun 2011-2015 Kabupaten Blitar

Indikator 2011 2012 2013 2014 2015

Jaringan Irigasi 14.7 Km 20 km 43 Km 65 km 65 km

Sumber: Laporan Keterangan Pertanggung Jawaban (LKPJ) Akhir Masa Jabatan (AMJ) Bupati Blitar Tahun 2011-2016

c. Rasio Tempat Ibadah Per Satuan Penduduk

Rasio tempat ibadah per satuan penduduk dihitung dengan cara menjumlahkan masing-masing tempat ibadah yang ada di Kabupaten Blitar, dibagi dengan jumlah penduduk sesuai agama yang dianut dikali dengan 1000. Angka tersebut di Kabupaten Blitar menunjukkan bahwa penambahan tempat ibadah berjalan seiring dengan pertumbuhan penduduk dengan angka yang berada di kisaran 1.

II-51

Tabel 2.40

Rasio Tempat Ibadah Per Satuan Penduduk Tahun 2011-2014 Kabupaten Blitar

Indikator 2011 2012 2013 2014

Rasio Tempat Ibadah Per Satuan Penduduk 1,01 0,93 1,16 1,19 Sumber: Kabupaten Blitar Dalam Angka Tahun 2015 (Data Diolah)

d. Rasio Tempat Pembuangan Sampah (TPS) Per Satuan Penduduk

Dinas PU Cipta Karya Kabupaten Blitar sesuai dengan tugas dan fungsinya melakukan penanganan terhadap sampah domestik. Kegiatan penanganan sampah tersebut dilakukan melalui penyediaan Tempat Pembuangan Akhir (TPA) di4 lokasi yaitu; Tegalasri, Kesamben, Sutojayan dan Srengat. Dari empat lokasi tersebut TPA Tegalasri menggunakan sistem control landfill, sedangkan lokasi yang lain masih menggunakan sistem open dumping. Hingga saat ini di Kabupaten Blitar terdapat 21 lokasi Tempat Penampungan Sementara (TPS) dan 3 lokasi TPS 3R. Volume sampah domestik yang dapat ditangani oleh Dinas PU Cipta Karya berkisar 30,61%

atau 156,259 m3 per hari sedangkan sisanya sebesar 354,279 m3 belum dapat ditangani.

e. Rumah Tidak Layak Huni

Berdasarkan pendataan Rumah Tidak Layak Huni (RTLH) yang dilaksanakan pada tahun 2012 diketahui terdapat 11.408 unit RTLHdi Kabupaten Blitar dengan jumlah terbesar berlokasi di Kecamatan Bakung sebanyak 1.032 unit.Pemerintah Kabupaten Blitar selanjutnya menindaklanjuti pengentasan RTLH yang dilakukan melalui beberapa cara dengan mengacu pada ketentuan rehab RTLH dari Kemenpera, diantaranya penganggaran melalui Dinas PU Cipta Karya dan Tata Ruang, bedah rumah yang dilaksanakan Bank Jatim dalam program CSR, serta penganggaran dari Pemerintah Provinsi Jawa Timur yang dikerjakan oleh Kodim 0808.

f. Panjang Jalan Dilalui Roda Empat

Panjang jalan yang dilalui roda empat di Kabupaten Blitar tahun 2011 tercatat 4.528 km. Pada tahun 2012 hingga tahun 2014 tercatat sebesar 4494,78 km dan tidak mengalami perubahan. Hal tersebut menunjukkan bahwa dari tahun 2012 hingga tahun 2014 pemerintah daerah belum menjalankan program penambahan jalan yang dilalui roda empat.

II-52

Tabel 2.41

Panjang Jalan Dilalui Roda Empat (Km) Tahun 2011-2014 Kabupaten Blitar

Indikator 2011 2012 2013 2014

Panjang Jalan Dilalui Roda Empat 4528 4494,78 4494,78 4494,78 Sumber: Kabupaten Blitar Dalam Angka Tahun 2015 (Data Diolah)

g. Panjang Jalan Kabupaten Dalam Kondisi Baik (> 40 Km/Jam)

Sebagaimana telah disebutkan sebelumnya, pada point a, panjang jalan kabupaten dalam keadaan baik tercatat berkisar antara 40-50%

hingga tahun 2015. Capaian ini perlu ditingkatkan di tahun yang akan datang.

Tabel 2.42

Panjang jaringan Jalan Dalam Kondisi Baik (%) Kabupaten Blitar Tahun 2011-2015

Indikator 2011 2012 2013 2014 2015

Persentase panjang jalan Kabupaten yang kondisinya baik 43,54 46,65 49,76 47,14 45,9

Sumber: Laporan Kinerja Kabupaten Blitar 2015

h. Drainase Dalam Kondisi Baik

Drainase berfungsi untuk mengontrol kualitas air tanah dalam kaitannya dengan salinitas. Drainase merupakan salah satu cara untuk membuang kelebihan air yang tidak diinginkan pada suatu daerah. Selain itu drainase merupakan salah satu unsur prasarana kota dalam rangka menuju kehidupan kota yang aman, nyaman, bersih dan sehat. Perhitungan drainase dalam kondisi baik dihitung dengan meiihat panjang drainase yang baik (pembuangan aliran air tidak tersumbat)dibagi degan panjang seluruh seluruh drainase di daerah Kabupaten Blitar dikali dengan 100%.

Tabel 2.43

Drainase Dalam Keadaan Baik (%) Tahun 2011-2015 Kabupaten Blitar

Indikator 2011 2012 2013 2014 2015

Persentase saluran drainase di jalan

Kabupaten yang berfungsi baik (%) 73 77 84 86 52,08 Sumber: Laporan Kinerja Kabupaten Blitar 2015

Di tahun 2015, persentase saluran drainase di jalan kabupaten yang berfungsi baik mengalami penurunan yang cukup signifikan. Hal ini perlu mendapatkan perhatian yang ekstra di tahun selanjutnya karena

II-53

pentingnya fungsi dari drainase terutama di jalan kabupaten.Pada tahun 2015 saluran drainase yang berfungsi baik hanya sepanjang 50 Km dari total 96 Km. Upaya-upaya yang telah dilakukan oleh Pemerintah Kabupaten Blitar agar saluran drainase berfungsi baik adalah:

• Memberikan sosialisasi kepada masyarakat akan arti pentingnya kebersihan saluran drainase melalui 5 (lima) UPTD yang ada di Kabupaten Blitar (Srengat, Wlingi, Sutojayan, Kesamben, Garum)

• Berusaha menambah anggaran untuk perawatan saluran drainase yang ada

Dalam dokumen DAFTAR ISI (Halaman 81-85)